Follow Us

Monday, March 24, 2025

Menyelami The Religions Book: Big Ideas Simply Explained – Kristen (100 Masehi) (Bagian 6)

Berikut adalah kelanjutan seri posting buku The Religions Book: Big Ideas Simply Explained

Kristen (100 Masehi): Kabar Baik tentang Kasih dan Keselamatan

Kristen lahir dari akar Yudaisme sekitar abad pertama Masehi, dan menjadi salah satu agama paling berpengaruh di dunia. Inti ajaran Kristen berpusat pada kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus, yang diyakini oleh para pengikutnya sebagai Mesias (Juru Selamat) yang dijanjikan dalam kitab suci Yahudi.

Yesus dari Nazaret

Yesus dilahirkan di wilayah Yudea (sekarang bagian dari Israel/Palestina), dan memulai pelayanan publiknya di usia 30-an. Ia dikenal sebagai guru spiritual yang mengajarkan tentang kasih, pengampunan, dan kerajaan Allah. Berbeda dengan ajaran Yudaisme yang lebih berfokus pada hukum, Yesus menekankan pentingnya hubungan batin dengan Tuhan dan cinta kasih terhadap sesama.

Yesus melakukan banyak mukjizat, seperti menyembuhkan orang sakit dan memberi makan ribuan orang, yang memperkuat keyakinan pengikutnya akan statusnya sebagai Anak Allah.

Penyaliban dan Kebangkitan

Namun, ajaran Yesus menimbulkan kontroversi dan ditentang oleh otoritas agama Yahudi serta pemerintah Romawi. Ia akhirnya disalibkan. Namun, menurut kepercayaan Kristen, pada hari ketiga setelah kematiannya, Yesus bangkit dari kematian, yang menjadi inti kepercayaan Kristen tentang penebusan dosa dan hidup kekal.

Kitab Perjanjian Baru

Kisah hidup dan ajaran Yesus tercatat dalam Perjanjian Baru (New Testament), khususnya dalam empat Injil (Matius, Markus, Lukas, Yohanes). Selain itu, Perjanjian Baru juga memuat surat-surat (epistola) dari para rasul seperti Paulus, yang memperluas ajaran Kristen ke luar wilayah Yahudi dan menyebarkannya ke Kekaisaran Romawi.

Ajaran Inti

Kristen menekankan konsep Tritunggal: Tuhan yang satu dalam tiga pribadi, yaitu Bapa, Anak (Yesus Kristus), dan Roh Kudus. Umat Kristen diajarkan untuk hidup berdasarkan kasih, pengampunan, dan iman kepada Yesus sebagai JuruSelamatkan umat manusia. Keselamatan, menurut ajaran Kristen, adalah karunia dari Tuhan yang diperoleh melalui iman kepada Yesus Kristus, bukan semata-mata melalui perbuatan baik atau ketaatan pada hukum.

Pertumbuhan Pesat di Dunia Romawi

Setelah kebangkitan dan kenaikan Yesus ke surga, para pengikutnya (yang dikenal sebagai murid-murid atau rasul-rasul) mulai menyebarkan ajarannya ke berbagai wilayah Kekaisaran Romawi. Meskipun awalnya dianiaya, ajaran Kristen tumbuh dengan cepat.


Pada abad ke-4 Masehi, melalui Kaisar Konstantinus, Kristen diakui secara resmi di Kekaisaran Romawi setelah dikeluarkannya Edik Milan tahun 313 M, yang melegalkan kebebasan beragama bagi umat Kristen. Tak lama kemudian, Kristen menjadi agama resmi Kekaisaran Romawi.


Tradisi dan Perpecahan

Sepanjang sejarahnya, agama Kristen berkembang menjadi berbagai cabang besar, yaitu:

1. Katolik Roma, yang berpusat di Vatikan dengan Paus sebagai pemimpinnya.

2. Ortodoks Timur, yang berkembang di wilayah Bizantium dan Rusia.

3. Protestan, yang lahir dari reformasi gereja pada abad ke-16 oleh tokoh seperti Martin Luther.


Meskipun memiliki cabang yang berbeda, seluruh tradisi Kristen tetap berpegang pada ajaran Yesus sebagai pusat keimanan.

Pengaruh Besar dalam Sejarah Dunia

Kristen tidak hanya berpengaruh dalam ranah spiritual, tetapi juga dalam perkembangan budaya, hukum, seni, dan filsafat Barat. Nilai-nilai seperti pengampunan, kesetaraan, dan kasih terhadap sesama menjadi landasan bagi banyak tatanan sosial dan sistem hukum di berbagai belahan dunia.


Lanjut ke bagian 7 Islam (610 Masehi) di posting berikutnya...



No comments:

Post a Comment

leave your comment here!