Halo Sobat! Sebelumnya saya sudah posting judul yang sama "Hanya Untuk Diikhlaskan." Kali ini saya ingin membuat seri. Yuk simak!
Seri 1: Melepaskan yang Tidak Pernah Sepenuhnya Kita Miliki
Pernahkah kamu mencintai sesuatu atau seseorang begitu dalam, tapi di ujung cerita kamu harus melepaskannya? Saya pernah. Rasanya seperti menggenggam pasir—semakin kuat saya genggam, semakin cepat ia lepas dari sela-sela jari.
Mengakui Bahwa Tak Semua Bisa Dimiliki
Saya belajar bahwa dalam hidup, tidak semua yang kita perjuangkan adalah milik kita. Ada hal-hal yang hanya mampir sebentar untuk mengajarkan kita tentang arti kehilangan, sabar, dan menerima. Dan itu berat. Sangat berat.
Ketika Hati Tak Sinkron dengan Realita
Kadang hati kita masih ingin bertahan, padahal kenyataan sudah berkata sebaliknya. Saat itulah saya sadar, melepaskan bukan soal siapa yang kalah atau menang, tapi tentang siapa yang bisa lebih berani menghadapi kenyataan.
Belajar Ikhlas, Meski Masih Ada Air Mata
Ikhlas tidak datang tiba-tiba. Ia adalah proses yang butuh waktu. Ada tangis di malam hari, ada pertanyaan tanpa jawaban, dan ada hari-hari yang terasa kosong. Tapi lambat laun, saya mulai mengerti, ikhlas adalah hadiah terbaik untuk diri sendiri.
Melepaskan untuk Menyembuhkan
Hanya ketika saya merelakan, saya bisa sembuh. Saya bisa melangkah tanpa bayang-bayang masa lalu yang terus menghantui. Saya bisa berdamai dengan kehilangan.
Refleksi
Apakah kamu sedang menggenggam sesuatu yang seharusnya kamu lepaskan? Apakah kamu siap untuk membebaskan dirimu dari rasa yang terlalu lama dipertahankan?
Pertanyaan untuk kamu
Apa yang paling sulit kamu ikhlaskan selama ini? Dan jika kamu sudah berhasil melepasnya, apa pelajaran terbesar yang kamu dapatkan?
"Ada hal-hal yang tidak pernah bisa kita genggam selamanya. Mereka hanya datang, mengajarkan, lalu pergi."
Bersambung ke seri 2...
No comments:
Post a Comment
leave your comment here!