Follow Us

Monday, June 26, 2017

Part (1) Pengalaman Lulus Seleksi Beasiswa MTI e-Government UI Kemkominfo 2017

6/26/2017 01:44:00 PM 2 Comments



Jika ada teman-teman yang mungkin berminat mengikuti seleksi beasiswa MTI e-gov Kemkominfo khususnya di UI, sengaja saya buat posting ini untuk kalian. Siapa tahu bermanfaat. Setiap tahun beasiswa ini dibuka di UI pada awal tahun sekitar bulan februari hingga mei dalam 2 gelombang. Jadi, kamu bisa ikut di gelombang 1 atau pun 2. Kalau mau aman, ikut di gelombang 1 dulu. Jika tidak lulus, bisa ikut lagi di gelombang 2.

Kalau saya sendiri ikut di gelombang 2 saja. Karena memang keputusan ikut itu sudah di akhir-akhir dan mepet deadline juga bisa dapat tanda tangan eselon 2 yang posisinya tidak standby di kantor tetapi sedang diklat. Sehingga harus menunggu beliau pulang. Pas juga saat itu saya mengikuti rapat teknis daerah di provinsi dan beliau pulang sehingga saya dapat juga tanda tangannya. Awalnya saya berencana mengirim berkas selepas itu biar waktu pengiriman lebih panjang mengingat deadline tanggal 8 Mei 2017 tapi rupanya tidak memungkinkan.

Ya sudah, saya pulang ke kabupaten esok harinya sabtu 28 April 2017. Saya cek kalender, senin libur. Berarti selasa baru ngantor. Jika saya mau nebeng print di kantor, saya takutnya kelamaan dan telat berkas saya sampai. Akhirnya saya ke rental buat ngeprint 2 lembar (2 ribu rupiah) lalu ke jne. Penjaga jne bilang, untung saya datang tepat. Kalau tidak, saya telat karena mobil pengirim paketnya berangkat. Posisi kala itu sabtu sore sepulang saya dari bengkulu. Hari minggu tidak ada pengiriman. Sementara senin hari libur. Ah, lega rasanya. Tapi, sesampai di rumah saya baru sadar kalau saya tidak diberi resi. Yah, bagaimana saya mau ngecek nantinya paket sudah sampai atau belum. Saya malas pula kembali ke jne. Ya sudah, bismillah saja. Percaya bakal sampai.

Tahap-tahap yang saya lakukan
1. Membaca dengan cermat syarat beasiswa yang tertera di web mti.cs.ui.ac.id (buka juga site kemkominfo)
2. Mendaftar simak ui jurusan teknologi informasi
3. Melengkapi persyaratan untuk dikirim ke UI di antaranya
a. Menyiapkan fotokopi ijasah legalisir 1 rangkap
b. Menyiapkan fotokopi transkrip legalisir 1 rangkap
c. Menyiapkan fotokopi SK pns legalisir 1 rangkap
d. Menyiapkan fotokopi SK jabatan terakhir terkait TIK legalisir 1 rangkap
e. Menyiapkan fotokopi SPMT/SPMJ jabatan terakhir terkait TIK legalisir 1 rangkap
e. Membuat surat persetujuan eselon dua kop instansi 1 rangkap (saya buat sendiri formatnya)
f. Membuat surat keterangan kop instansi dari kepegawaian yang menyatakan menjabat di bidang terkait TIK 1 rangkap (saya buat sendiri formatnya). Berhubung instansi saya vertikal, lokasi di kabupaten dan tidak ada bidang kepegawaian, jadi saya minta di kepegawaian provinsi.
g. Mengisi formulir dari UI bisa di download di situs mti (saya ketik dan siapkan materai - awalnya sempat bingung mau diketik atau tulis tangan, takutnya tidak sesuai prosedur)
h. Printout bukti registrasi simak ui (poin 2)

4. Tes simak ui gelombang 2 tanggal 21 Mei 2017.
5. Pengumuman kelulusan simak ui 21 Juni 2017 pukul 14.00 wib.
6. Pengumuman kelulusan beasiwa Kemkominfo tanggal 22 Juni 2017 di situs mti.csui.ac.id 

Untuk gelombang 2, ada 12 orang terpilih yang mendapat beasiswa. Tapi tertulis juga bahwa selain 12 orang yang namanya tidak tertulis di web dimungkinkan sebagai cadangan atau kemungkinan penambahan kuota dari Kemkominfo akan diinfokan setelah tanggal 14 juli.

Awalnya saya pikir jika lulus simak ui sudah pasti lulus beasiswanya, tapi ternyata tidak. Beasiswa terbatas kuota. Jadi saya simpulkan dari gelombang 2 itu hanya peringkat 12 besar yang dinyatakan lulus menerima beasiswa. Karena ternyata banyak juga yang lulus simak ui nya selain 12 orang tadi yang siap mengantri mendapat beasiswa. 

Dan alhamdulillah nama saya ada di nomor 2 dari 12. Saya tidak tahu apakah penulisan nama berdasar hasil simak ataukah acak. Awalnya saya pikir berdasar nomor npm, tapi setelah saya cermati kok tidak urut kalau berdasar npm. Ah, whatever lah ya yang penting nama saya ada. Hehe

Saya juga tidak tahu penentu kelulusan ini apa. Kenapa bisa lulus? Padahal isian proyek 3 tahun terakhir saya kosong. Formulir saya isi seadanya kondisi saya. Bahkan saya baru setahun menjabat di seksi. Background pendidikan tidak linier. Hmm, mungkin ini yang namanya 'blessing and luck' dari Allah. Rejeki anak soleha. 😊

Bapak sopir travel bilang,

Orang bodoh kalah dengan orang pintar.
Orang pintar kalah dengan orang berduit.
Orang berduit kalah dengan orang beruntung.

Hmm. Tak ada yang bisa mengalahkan blessing and luck dari Allah.

Terima kasih untuk orang tua, saudara, teman maupun orang tak dikenal yang telah mendoakan saya. Semua ini berkat doa kalian.

Bersambung ya... 😊








Saturday, June 24, 2017

Pengalaman Simak UI Kedua 21 Mei 2017

6/24/2017 05:04:00 PM 14 Comments


Kalau ada pembaca yang ikut simak ui gelombang 2 di fakultas hukum gedung D ruang 304, berarti kita sekelas waktu itu. Saya memakai baju abu-abu jilbab pink motif garis. Saya diantar teman saya dan anaknya sampai di depan ruangan tes. Hehe. Tempat duduk saya urutan bangku baris dua sayap kanan. Rekan kiri saya kosong (tak hadir) dan sebelan kanan saya wanita. Oya, saya sempat mengobrol dengan salah satu peserta wanita yang mengambil jurusan kenotariatan sebelum masuk kelas.

Kok simak kedua?
Iya. Tahun lalu kan saya lulus tapi tidak saya ambil. Saya juga tidak tahu kalau bisa ditunda dulu setahun sembari cari beasiswa. Eh, ternyata teman saya di tempat lain ada yang begitu. Ditunda setahun, baru kuliah setelah dapat sponsor beasiswa. Hmm, rugi donk saya. Ya sudah belum rejeki. Sebenarnya niat tidak niat mau ikut lagi. Mengingat perjalanan jauh rasanya sudah lelah diri ini. Sendirian pula. Hehe. Tapi setelah dipikir-pikir ya sudah coba lagi. Itu pun setelah gelombang kedua baru memutuskan ikut. Setelah mendapat rekomendasi eselon 2 di tangan baru saya berani mendaftar. Mepet deadline.

Melampirkan sertifikat TOEFL dan TPA?
Kali ini saya tidak melampirkan sertifikat toefl dan tpa karena sudah lebih dari setahun tanggal tesnya.

Persiapan belajar?
Tidak seperti dulu yang memang niat dari jauh hari. Kali ini, setelah mendapat rekomendasi eselon 2 dan positif kartu ujian bisa di download baru saya mulai belajar. Hanya mempelajari buku-buku saya yang lalu. Kalau saya hitung, waktu yang ada hanya 3 minggu. Syukurnya kerjaan tidak sepadat bulan april. Tapi kok tetap saja ya kecapekan pulang kerja. Jadi saya maksimalkan belajar di hari sabtu minggu dan hari libur nasional yang lumayan ada beberapa kali. Untuk hari kerja, saya tidak paksakan diri harus belajar ketika pulang sudah lelah atau sekedar sedang tidak mood.

Lokasi tes di mana?
Gelombang 2 lokasi tes tidak hanya di UI Depok tapi juga ke beberapa wilayah di luar jawa seperti Medan, Palembang. Kala itu saya bimbang mau tes di palembang atau depok. Dengan beberapa pertimbangan akhirnya pilih Depok. 

Transport
Saya ambil rute berbeda dari tahun lalu. Dari Soetta, di terminal 1b, saya naik bus hiba utama tujuan depok turun di terminal depok. Biaya Rp. 60.000. Naik bus ini langsung saja tak perlu beli tiket dulu seperti damri. Naiknya di mana? Di halte belakang tempat beli tiket damri. Duduk saja di situ nanti busnya lewat tiap 1 jam. Kemarin saya naik pukul 14.30. Tempat beli tiket damri kalau tidak tahu, di arrival gate jalan lurus nyebrang. Ke kanan tempat pembelian tiket damri, ke kiri musholla. Jadi, kamu ke kanan saja. Kalau mau naik damri bisa juga yang tujuan ke pasar minggu. Nanti nyambung KRL atau taksi.

Kondisi jalan
Jalanan menuju UI tidak semacet tahun lalu waktu ikut gelombang 1 tahun 2016. Karena gelombang 2 tahun 2017 ini lokasi tes dibagi ke beberapa daerah di luar jawa. Ke toilet juga tidak antri seperti tahun lalu yang bikin stres. Hehe. Memang ya saya merasa melihat banyak orang berkerumun jadi satu tempat itu bikin stres sendiri. Yang macet yang antri naik lift antri toilet antri lihat nomor ujian di lantai mana. Huahh tapi itu semua pengalaman. Ketidaknyamanan itu membuat saya berkata dalam hati tidak ingin ikut tes lagi. Tapi Allah berkata lain. Ikut juga lagi tahun ini hiks. Alhamdulillahnya lebih nyaman. 

Menginap di mana?
Saya mendapat tumpangan gratis dari sobat baik saya sealumni dan seinstansi. Terima kasih banyak Alin sayang yang sudah rela jadi pembalap mengejar waktu dan nyelip-nyelip di kemacetan Depok mengalahkan sopir ojek hehe. You are such a true modern superwoman. Seharusnya kita foto bareng ya. Duh, lupa. Next kalau ketemu lagi ya. 

Cek lokasi
Saya cek lokasi malam sekitar pukul 8. Si Alin yang mengantar saya plus muter-muter mencari gedungnya. Saya cari tempelan lokasi lantai dan tempat duduk di mana pikir saya. Oh tidak ada. Ternyata pagi-paginya ada di mading. Tidak kelihatan itu mading semalam. Hihi

Warna-warni mau tes

Tak bisa tidur gegara...
Kalau badan lelah sehabis perjalanan jauh itu harusnya mudah tidur. Tapi tanpa saya sadari seharian di jalan sampai cek lokasi dan tiba di tempat sobat saya tak terasa lelah. Masih betah ngobrol dan mata tak mengantuk sama sekali. Padahal mau bangun pagi besok. Aneh. Gulang-guling saja di kasur pejam-pejam tetap tak tidur. Meski akhirnya tidur juga sih tapi lama. Saya runut apa yang salah dengan saya. Makan apa saya tadi. Oh ternyata. Saya tahu biang keladinya. Saya sempat makan dua buah Roti O kala siang hari di bandara. Karena mengandung kopi jadi efeknya dahsyat buat saya. Wah tidak menyangka akan ada hal seperti ini. Sungguh lucu. 😊

Insiden tak terduga
Saya berencana berangkat pukul 06.00 untuk mengantisipasi macet seperti tahun lalu. Eh, pas mau berangkat tak tahunya kaos kaki saya hilang satu di kamar. Teman saya ikut nyari-nyari. Tak ada orang masuk kamar perasaan. Apa mungkin disembunyiin jin iseng? Hehe. Akhirnya teman saya nemu di dalam lemari baju. Kok bisa? Haha lucu deh kalau ingat. Mana lagi panik pakai ada insiden begituan pula.

Suasana tes
Saya diantar lewat jalan pintas rencananya menghindari macet. Tak tahunya jalan ditutup. Putar-putar akhirnya lewat jalan utama yang sudah pasti jelas dibuka. Alhamdulillah tidak macet. Surprised sih mengingat tahun lalu.
Lokasi tes kali ini di Fakultas Hukum Gedung D 304. Lebih nyaman daripada tahun lalu. Peserta tidak sebanyak dulu. Ke toilet tidak antri lagi.  Naik turun lift juga tidak antri panjang. Mejanya panjang jadi nyaman kepala tidak terlalu membungkuk dibanding jika pakai kursi yang plus meja sekalian seperti tahun lalu di gedung H.

Soal
Entah kenapa kebalikan tahun lalu. Dulu saya merasa tpa lebih sulit dari bahasa inggris. Sekarang justru bahasa inggris lebih sulit. Sempat ada harapan saat setelah tpa selesai karena yang saya bulatkan lebih banyak dari tahun lalu tapi kemudian psimis setelah bahasa inggris. Dilema. Hehe. Readingnya yang sulit. Soal vocabulary yang saya harap mudah ternyata sulit. Jarang didengar tapi herannya yang keluar itu sebenarnya saya pernah pelajari kemarin-kemarin tapi lupa artinya. Sungguh heran itu yang pernah saya pelajari keluar. Akhirnya pakai tebak-tebakan saja dari konteks kalimat di reading. Selesai tes, saya cek di google translate. Ada sekitar 5-6 soal yang saya ingat ternyata match dengan jawaban saya. Alhamdulillah. Berasa ada setitik cahaya (meski saya gambling di 3 reading) 😊. Oya kali ini saya mengerjakan 64 soal tpa. Matematika hanya 17 soal dari 30 yang saya kerjakan. Cukupkah itu untuk mengejar skor minimal 500 tpa dan 500 bahasa Inggris. Hmm, akan terjawab saat pengumuman nanti ya. Tunggu saja...

Verbal 40 soal analogi dan wacana
Kuantitatif 30 soal deret, aljabar, aritmatika, matematika berpola (tahun lalu tak ada)
Logika 30 soal silogisme dan penalaran analitis
Bahasa inggris grammar dan reading 90 soal

Selesai tes
Saya tunggu jemputan teman saya tapi sebelum dia datang, saya sholat dulu di musholla bawah. Lalu kami ngebakso dan akhirnya berpisah. Saya kembali ke bandara Soetta dengan Hiba Utama bus dari terminal Depok. Beli tiket busnya dulu di situ ada loketnya. Berangkat pukul 16.00. Sampai di terminal 1b pukul 18.15. Alhamdulillah pesawat 19.20 masih terkejar. Tidak semacet waktu ke Depok sampai 3 jam perjalanan dari 14.30-17.30. Tidak menyangka semacet itu hari sabtu. Justru di Depoknya yang macet parah.

Pengumuman
Tanggal 21 Juni 2017 pengumuman kelulusan resmi simak ui. Tapi untuk beasiswanya 3 hari kemudian baru diupload untuk gelombang 1. Huahh deg-degan. Tidak berani buka.

(Ditulis 21 Mei 2017)


Update 22 Juni 2017
Pengumuman simak ui
Pengumuman kelulusan simak ui tanggal 21 Juni 2017 itu bertepatan dengan hari terakhir saya kerja (malamnya pulang kampung). Menunggu pukul 14.00? Tidak juga sih. Justru saya merasa santai. Pukul satu posisi mati lampu dan hilang sinyal internet. Saya sendiri baru terbangun tidur karena sakit bulanan (dismenor).

Akhirnya saya baru buka sekitar pukul setengah tiga karena menghindari crash dan pastinya penasaran juga. Setelah log in, buka hasil, alhamdulillah lulus. 😊 Tapi ini baru simak ui-nya ya, belum beasiswanya. Jangan senang dulu.

Pengumuman beasiswa
Rupanya pengumuman kelulusan beasiswa langsung ada pada tanggal 22 Juni 2017. Mungkin karena itu hari kerja terakhir sebelum lebaran. Lalu hasilnya? Alhamdulillah nama saya ada di urutan kedua dari 12 orang penerima beasiswa. Thanks Allah.

Cerita bersambung di posting berikutnya ya... 😊