Follow Us

Sunday, September 13, 2015

Pengalaman Assessment Test: In Basket/Tray Exercise

9/13/2015 03:08:00 PM 9 Comments


Ada yang pernah ikut psikotes? Pasti banyak ya. Kalau mau mendaftar CPNS biasanya ada psikotes. Mau mendaftar sekolah kedinasan biasanya ada psikotes. Begitu pula daftar kerja di perusahaan tertentu. Tapi kali ini saya tidak akan membahas psikotes melainkan assessment test. Assessment test ini merupakan serangkaian tes yang diselenggarakan oleh suatu badan/instansi/perusahaan untuk perekrutan pegawai ke jenjang yang lebih tinggi misal kepala kantor, kepala bidang dan sebagainya. Dan lembaga yang ditunjuk untuk mengujikan assessment test tersebut adalah lembaga berwenang yang memang ahlinya di bidang psikologi.

Nah, berhubung saya baru saja mengikuti assessment test pada tanggal 2 s.d 3 September lalu di Bengkulu tepatnya Hotel Santika Bengkulu, saya mau sedikit cerita. Assessment ini bukan dalam rangka saya akan naik jabatan (promosi) loh readers. Semua pegawai di instansi saya ikut assessment cuma levelnya berbeda sesuai jabatan masing-masing di kantor. Saya ikut yang level kasi (kepala seksi). Tes yang saya ikuti ini terdiri dari psikotes, in basket, kelompok dan kuesioner di hari pertama. Lalu wawancara di hari kedua.

1. Psikotes
Kalau psikotes sih sudah pernah ikut waktu ujian masuk kuliah dulu. Begitu pula waktu diklat PIM IV lalu juga ada psikotes kepemimpinan. Jadi paling tidak sudah tahu gambarannya seperti apa. Dan ternyata memang tidak jauh beda dari yang diperkirakan. Ada tes wartegg, manajerial, gambar, persamaan dua kata, matematika dasar, dll.

2. In Basket
Baru pertama kali saya ikut tes ini. Dan memang inilah pembeda tes struktural dan bukan. Terus terang saja saya merasa kesulitan. Tak ada gambaran sama sekali. Waktu yang diberikan hanya 1 jam. Lalu ada tambahan 10 menit. Perintah cuma ada 3 yaitu membuat agenda kerja selama 2 minggu ke depan, membuat prioritas to do list, dan membalas email/surat/memo.

Pertama peserta diberi ilustrasi mengenai kondisi seseorang yang dimisalkan peserta sendiri lalu ada laporan bawahan beserta sejumlah email masuk sekitar 8 email dari atasan, bawahan, serta rekanan dengan kasusnya macam-macam. Peserta diberi kertas tambahan sebanyak 9 lembar untuk membalas email/memo. Dalam waktu yang cukup mendesak, peserta diharapkan bisa menyelesaikan semua permasalahan tersebut.

Untuk tes ini memang harus membaca ilustrasi beserta semua email yang ada dengan seksama dan dicermati isinya. Silahkan coret-coret informasi dan tanggal penting yang ada supaya bisa membuat prioritas to do list, agenda kerja dan membalas email karena ketiganya berhubungan. Tentukan solusi apa untuk masing-masing permasalahan dalam email.

Kalau saya, karena saya adalah kasi yang tidak punya staf (baru 3 bulan ini dapat staf 1 orang), maka pendelegasian ya biasa dikerjakan saya sendiri. Tidak ada yang namanya bikin memo. Kalau memo itu sudah level kepala kantor. Keseringan malah mengirim email bukan membalas. Hehe. Jadi sebenarnya tes ini sepertinya bukan level kami. Karena setelah saya keluar ruangan, rupanya bos saya juga mendapat tes yang sama. Loh kok gitu? *tepok jidat

Setengah jam pertama (diingatkan oleh assessor) sudah berlalu dan saya belum ada membuat apa-apa baik agenda, to do list maupun memo/email. Saya terlunta-lunta. Karena begitu diingatkan waktu tinggal setengah jam lagi ya saya baru selesai membaca hingga email terakhir dan corat-coret. Deg-degan donk saya. Mana harus dikerjakan pakai pena. Waduh, saya terbiasa pakai pensil dan kalau nulis pakai pena tidak bisa cepat. 

Lalu saya coba kerjakan agenda sebisa saya. Lalu loncat to do list. Terakhir membalas email/memo tapi saya kombinasikan dengan to do list karena saling berhubungan. Mungkin yang membuat lama berpikir itu karena kita harus menentukan mana yang prioritas. Dan seketika itu pula merangkai kata untuk membalas email/memo. Yang menjadi kendala juga adalah karena saya membacanya screening. Saya ambil saja mana intinya karena memang waktu terbatas sekali.

"10 menit lagi!" seru assessor lagi. Makin deg-degan lagi. Saya masih berkutat menulis memo dan to do list. 

"Waktu habis! Selesai?"

"Belom!" jawab peserta kompak.

"Tambah 10 menit lagi ya!" kata assessor.

Nah, di waktu tambahan ini saya belum membalas semua email dan juga belum menyelesaikan to do list. Makin terlunta-lunta saja. Dalam sekejab saya selesaikan email sekitar 3 hingga 4 lalu menyusul to do list. Tulisan sudah seperti ceker ayam. 

"Waktu habis!"

Huaaa selesai juga sampai kertas terakhir nulis memo. Habis kertas pas-pasan haha. Walau tidak perfect yang penting selesai. Alhamdulillah. Bisa juga saya mengerjakan. Padahal di awal-awal saya bingung ini mau dibagaimanakan? Apakah ini yang namanya power of kepepet? Hehe :)

Menurut saya, isi email-emailnya tidak mudah dicerna oleh saya. Mungkin karena saya masih anak kecil? Hehehe

Yang lucu, di awal kan diberi perintah mengerjakannya apa yaitu mengisi agenda 2 minggu ke depan. Nah, saya kira itu agenda kerja saya real loh readers. Haha culun sekali ya. Setelah masuk waktu mengerjakan, saya buka halaman selanjutnya oh ternyata yang dimaksud adalah sosok dalam ilustrasi. :) *shame on me

Biarpun sempat kesulitan waktu mengerjakan di dalam, rupanya inilah justru tes yang paling menantang. Hehe. Begitu saya keluar ruangan saya bincang-bincang dengan teman-teman lain. Ada yang agenda dan email kosong, cuma to do list yang diisi. Ada yang tidak sempat baca email sama sekali. Macam-macam pokoknya. Padahal saya sempat merasa bego waktu mengerjakan. :(

Saya nukil dari consultanthr.com, yang dicari assessor dalam in basket adalah
1. Apakah kamu memiliki visi?
2. Apakah kamu orang yang memiliki pandangan jauh ke depan?
3. Apakah kamu pandai menentukan prioritas?
4. Apakah kamu konsisten dalam bekerja? Atau sebaliknya?

Menurut http://www.selectinternational.com, The In-Basket Assessment mengukur karakteristik dan kemampuan:
  • Decision-making style
  • Empowering others
  • Interpreting information
  • Managing resources
  • Working with others
  • Written communication

Sementara menurut http://www.psc-cfp.gc.ca, in basket test ingin mengetahui kemampuan manajerial seseorang (managerial abilities) berupa:

Planning

Plans and initiates effective approaches or actions in response to organizational problems that are related to program, project, finance, and personnel or public demands. Included are such activities as planning meetings to discuss problems and action plans; initiating investigations; taking steps to prepare agenda, reports, speeches, and other documents; recommending alternative approaches; and improving or modifying programs and systems.

Directing

Provides staff with effective leadership and guidance, and establishes the necessary feedback mechanisms for monitoring activities and costs.

Analyzing

Analyzes and evaluates personnel, operational, organizational and budgetary problems. This includes identifying common elements, inter-relationships and underlying causes of problems; indicating approaches to solutions; and relating solutions to broader issues and organizational implications.

Empowering

Effectively delegates work to staff, taking into consideration their capabilities and responsibilities; ensures the effective assignment of operational functions and establishes provisions for follow-up.

Organizing

Organizes work and activities through the use of systematic time management. Develops orderly procedures and methods that will, over the long term, ensure maximum use of time and human resources. Included in this category are such activities as scheduling work systematically, using a calendar to organize activities, and critically evaluating demands on time.

3. Kelompok
Nah di sini peserta disuruh mengisi pertanyaan dalam kertas yang disediakan. Ada 3 pilihan visi instansi dan peserta diminta memilih satu lalu mengisi semua pertanyaan dalam uraian. Waktunya 15 menit saja. Lalu diskusi kelompok. Terakhir membuat ringkasan.

4. Kuesioner
Kalau kuesioner ini adalah mengisi pertanyaan sebanyak 30 soal uraian. Entahlah kalau pertanyaan yang di luar instansi ya mengarang bebas saja hehehe.

5. Wawancara
Saya mendapat sesi terakhir untuk wawancara. Jadwal awal pukul 5.20 pm - 5.50 pm. Tapi rupanya jadwal maju. Pukul 4.30 pm saya sudah harus wawancara. Deg-degan? Iya sebelum masuk ruangan. Tapi setelah masuk kok hilang ya? Hehe. 

Yang ditanya oleh assessor adalah hasil kerja di in basket. Wow! Pada mulanya saya ditanya apakah saya pernah ikut assessment sebelumnya. Saya jawab saja tidak. Lalu bercerita mengenai sosok dalam in basket. Lalu saya ditanya mengenai apa yang dituliskan dalam agenda, to do list dan email/memo. Dalam agenda itu saya ditanya kenapa mengadakan meeting pada hari sekian bla bla bla. Begitu pula to do list. Lalu saya dimintai solusi setiap email yang ada. Kalau kita lupa emailnya kita dikasih lagi kok soalnya untuk dibaca. Jadi jangan khawatir.

Dan berhubung saya membalas semua email yang ada, begitu diminta solusi, saya baca ulang itu kertas soal screening lalu tanpa butuh waktu lama pokoknya baca sambil mikir cepat apa solusinya langsung saya jawab pertanyaan assessor. Alhamdulillah semua terjawab meski tidak perfect. Intinya bisa memberi alasan setiap apa yang kita tulis, setiap apa yang assessor tanya. Ya sebatas kemampuan saya saja. Saya yakin sih jawaban saya itu cetek sekali. Ya sesuai level pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. :( 

Dan hanya 15 menit saya sudah keluar ruangan. Hebat kan? Padahal jatah waktunya 30 menit. Anggota assessor dan teman di luar bilang, "Kok cepet banget? Cuma 15 menit."

Hehe Ibu Assessor-nya sudah capek dan bosan kali ya mewawancara orang dari pagi. Jadi giliran saya yang terakhir cepat selesai. Keberuntungan saya kan readers dapat jadwal di akhir. Alhamdulillah... Saya pikir sudah setengah jam. :)


Sumber gambar : www.psychometric-success.com

Resep Jus Terong Belanda Nikmat Layak Coba

9/13/2015 10:36:00 AM 0 Comments


Siapa yang hobi minum jus angkat tangan? Bosan dengan jus buah yang itu-itu saja? Readers, kali ini saya mau bagi resep membuat jus. Tapi bukan jus buah yang biasa kita minum. Pasti sudah pada tahu dari judul posting saya ini ya. Terong Belanda! Ada yang belum tahu apa itu terong belanda? Atau mungkin belum pernah melihat?

Terong Belanda ini memang termasuk terong-terongan. Warna kulitnya merah keunguan yang sudah tua. Kalau dibelah tampak seperti gambar di bawah. Sekilas mirip tomat. Berbiji dan warna dagingnya orange. Meski tampaknya menggiurkan namun dagingnya pahit kalau dimakan.




Manfaatnya banyak loh karena buah ini mengandung vitamin A, C, antosianin (anti oksidan), dan kaya serat. Berkhasiat untuk mencegah kanker dan sembelit. (Sumber: Wikipedia)

Harganya juga murah. Saya beli di pasar tradisional untuk 1 kg seharga Rp. 12.000,-. Mungkin kalau di tempat readers jauh lebih murah karena di tempat saya ini semua harga serba mahal. Biaya hidup di sini memang mahal. Jadi, harga sekian masih tergolong murah untuk ukuran di sini. Saya beli setengah kilogram saja dengan isi 10 buah.

Resep jus terong belanda ala saya:

1. 3 buah terong belanda.
2. Air putih sekitar 300 ml
3. Gula pasir 6 sendok teh
4. Madu 1 sendok makan
5. Es batu
6. Susu kental manis putih bila suka

Cara membuat:
1. Bersihkan terong belanda dengan air. Belah dua, kerok daging beserta bijinya dengan sendok seperti halnya mengerok alpukat atau buah naga.
2. Campurkan bahan 1 s.d 4 ke dalam blender lalu diblender.
3. Jus siap disajikan dengan es batu atau ditambah susu kental manis bila suka.



Tadaaa!!! Rasanya mirip jus tomat perpaduan jambu biji. Asem-asem gimana gitu. Bau khasnya si terong sudah tidak terasa lagi setelah jadi jus. Pahitnya juga hilang. Segar! :)

Selamat mencoba!


All pictures credit to Reana (taken by me).

Saturday, September 12, 2015

Shinzui and Purbasari

9/12/2015 03:41:00 PM 2 Comments


Halo readers.. Saya mau review produk lagi nih. Kali ini cuap-cuap dua produk yaitu lulur mandi Shinzui dan Purbasari. Untuk Shinzui sendiri saya pilih varian adzuki beans yang kemasannya imut-imut warna merah. Cantik! Jujur saya tertarik dengan warna merah makanya adzuki berhasil menarik tangan saya buat bawa pulang. Hehe.






Dari segi isi, tidak lembek namun juga tidak terlalu padat. Ada bintik-bintiknya warna pink. Butiran scrub-nya halus jadi tidak begitu terasa. Apabila krimnya digosok ke kulit mudah berubah menjadi semacam lintingan kecil-kecil dan rontok. Pertama kali saya agak jijik karena berasa seperti ada sesuatu yang jatuh dari kulit kita. Tapi itu cuma pikiran saya saja yang tersugesti. Lama-lama terbiasa. Malah itu semacam tanda kalau cara kerjanya Shinzui memang begitu. Dan artinya sel kulit mati dan kotoran di kulit kita terangkat. Kalau soal aroma sih saya suka. Hidung saya bisa menerima. Soft. Tidak menyengat. Segar. 

Sementara untuk Purbasari saya pilih yang mutiara. Segar aromanya saya suka. Lebih strong. Isi lebih lembek. Butiran scrub-nya lebih terasa. Apabila digosok ke kulit, butuh waktu agak lama untuk membentuk lintingan kecil-kecil yang kemudian rontok itu. Harus lebih kuat gosok-gosoknya. Tapi bisa jadi itu hanya saya saja. Hehe.




Kedua produk tersebut cepat kering. Ketika dibilas air sama-sama licin berminyak. Memang keduanya punya kandungan minyak. Mirip lotion kebasuh air. Tapi jauh lebih licin. Kalau tidak suka dengan licin minyak itu gampang saja loh readers tinggal dibersihkan dengan sabun mandi ketika mandi. 

Sensasi yang diperoleh setelah luluran adalah berasa bersih, wangi dan segar. Sugesti? Maybe. Silahkan coba sendiri ya! :)

Luluran dijadikan sebagai salah satu upaya merawat kulit. Boleh kan merawat pemberian Tuhan? Toh yang disarankan adalah dua kali seminggu. Tidak perlu menjadi beban. Kapan sempat ya lakukan. Terkadang kan sebagai cewek kita ingin memanjakan diri sendiri. Tanpa ada paksaan dari siapa pun. Atas kemauan sendiri dan atas dasar senang. Jadi, kita lakukan itu karena memang kita mau. Bukan karena disuruh-suruh atau pun karena ada motif untuk orang lain. Murni untuk kepuasan diri sendiri. Kalau orang lain (mungkin bagi pasangannya kalau yang sudah menikah) ikut senang ya anggap itu bonus atau efek samping. Alhamdulillah. Betul? :)

Kalau soal harga sih Purbasari ekonomis sekali, setengah harga Shinzui. Hemat! Cocok untuk wanita murahan. Maksudnya wanita penggemar produk harga murah. Tapi kualitas jelas tetap ok donk ya. :)

9 Pembalut dan 7 Pantyliner Pemicu Kanker Serviks

9/12/2015 10:03:00 AM 0 Comments
Jumat lalu (11/9/2015) saya mengikuti acara bulanan Dharma Wanita Persatuan (DWP) di kantor saya. Biarpun saya masih single tetap masuk sebagai anggota. Hehe. Kali ini ada penyuluhan tentang kanker dari YPKI (Yayasan Peduli Kanker Indonesia). Asyik, dapat ilmu gratis! :)

Di bagian awal presentasi, sang presenter bertanya, "Pernah ada penyuluhan sebelumnya?"

"Pernah," jawab Ibu-Ibu kompak. Kalau saya sih belum pernah. Saat itu tidak ada di kantor, sedang dinas luar.

"Ada yang tahu apa itu kanker, Ibu-Ibu?"

Tak ada yang menjawab. Tapi ada yang nyeletuk samar-samar, "Kantong Kering!"

"Iya, saya dengar ada yang bilang kantong kering walaupun bisik-bisik. Memang betul kanker itu kantong kering. Gara-gara kanker bisa membuat kantong jadi kering," jawab Si Penyuluh.

Thursday, September 10, 2015

Review Produk: Body Butter Tuberose and Shea Butter Mustika Ratu

9/10/2015 08:26:00 PM 0 Comments

Halo... Apa kabar readers? Lama tidak bertemu ya. Ada yang kangen saya? Hehe :)

Ternyata sudah setengah tahun saya tidak posting tulisan apa pun. Dan ternyata juga lebaran sudah terlewati. Jadi saya mau memanfaaatkan pertistiwa lebaran untuk mengucapkan mohon maaf lahir dan batin apabila ada kesalahan kepada readers. Biarpun lebarannya sudah lewat tapi momen maaf-memaafkan masih belum lewat. :)

Seperti biasa ya kalau lebaran pastilah saya pulang kampung ke Lampung. Tapi ada bedanya lebaran kali ini loh. Apa coba? Karena saya diantar sekeluarga balik ke Bengkulu sininya. Wah senangnya! :)

Biarpun mereka cuma sebentar sih tapi saya sudah senang. Sebenarnya saya justru merasa kasihan sekali dengan keluarga saya. Karena mereka pada mabok darat semua. Ada yang sakit di tengah jalan. Ada yang bergantian sakit satu per satu ketika sampai di sini juga. Tidak tega rasanya lihat mereka pada menderita begitu. Saking jauhnya perjalanan. :(

Dan komentar keponakan laki-laki saya begitu sampai di sini adalah "Cepat pindah, Tante!"

Haha seandainya saja semudah itu sayang...

Yah doakan saja... Aamiin mudah-mudahan segera...

Oya kali ini saya mau iseng-iseng review produk. Hehe. Ini bakal jadi produk pertama yang saya review. Bisa jadi ke depan bakal review produk-produk yang lain kalau ada waktu dan kemauan. :)

Dan produk itu adalah Body Butter Tuberose and Shea Butter Mustika Ratu. Saya tidak akan mendetail tapi sekedar sharing apa yang saya rasakan saja. Entah kenapa juga saya jadi membawa pulang itu produk dari raknya. Pasti ada something kan yang bikin penasaran?

Foto dok pribadi Reana
           

Berhubung tidak ada tester dan juga tidak bisa dibuka karena bersegel aluminium foil, jadi langsung dibeli saja. Ketika dibuka di rumah karena penasaran isinya, wah ternyata memang benar ya beda. Hehe. Apanya yang beda? Aromanya! Wuuusssshhh!!! Semerbak bau bunga sedap malam. 

Terus terang saja saya bukan penyuka bau yang menyengat biarpun itu bau wangi. Hidung saya sensitif dengan bau-bauan. Seringkali tidak tahan dengan wewangian dan justru bisa terima bebauan alami. Ini sudah saya rasakan dari kecil. Sampai sekarang masih sama.

Bunga Sedap Malam (Sumber: alamendah.org)

Jadi, saya ingin itu produk cepat habis haha. Wanginya itu tahan lama loh. Saya pakai malam hari menjelang tidur, keesokan siangnya saya pulang ketika istirahat kerja, eh masih kecium itu aromanya ketinggalan di kamar saya. Dahsyat kan?

Bau sedap malam itu mistis kalau kata saya. Jadi tidak mungkin sekali saya pakai ketika ke kantor. Mirip bunga ceplok piring baunya. Ada yang tau ceplok piring? Kalau bahasa Indonesinya Kaca Piring. Bunganya cantik berwarna putih dan semerbak. Ketika kecil dulu senang sekali kalau saya nemu kembang ceplok piring yang sudah mekar. Karena biasanya tersembunyi. Tau ada bunganya yang mekar karena baunya itu yang semerbak. Ceplok Piring biasa jadi tanaman pagar kalau di tempat tinggal saya dulu. Sekarang sih kayaknya sudah musnah. Nah di bawah ini gambar bunga ceplok piring warnanya putih dan bentuknya mirip mawar. Cantik ya. :)

Kaca Piring (Sumber: www.deherba.com)

Ada yang bilang bau sedap malam itu berasa pengantin. Agak-agak mirip melati gitu kan? Yah kalau ini saya tidak bisa komen hehe. 

Lalu soal body butter-nya sendiri bentuknya tidak sekental creme atau pun seencer lotion/serum yang biasa saya pakai. Yang jelas kandungan minyaknya itu banyak. Jadi ketika dipakai terasa sekali minyaknya di kulit. Berasa seperti ada lapisan lilin di telapak tangan. Tidak mudah meresap. Kalau terkena air juga masih terasa minyaknya. Tidak recommended ya dipakai di cuaca panas. Gerah! Lengket jadinya. 

Foto dok pribadi Reana


Memang body butter diperuntukkan kulit kering supaya terjaga kelembabannya makanya minyaknya lebih tinggi dibanding lotion dan creme. Makanya kalau saya sih masih prefer lotion atau creme atau serum saja yang cepat meresap dan kering di kulit jadi tidak lengket. Karena saya hidup di tempat yang cuacanya panas. Walau seharian saya kerja di tempat ber-AC, lotion masih sanggup kok melembabkan kulit saya hehe. Karena AC-nya memang tidak begitu dingin sih. Tapi tidak tahu ya kalau body butter merk lain mungkin berbeda.

Saya termasuk penyuka oles-oles kulit alias perawatan kulit tubuh dengan memakai lotion, creme atau serum. Minimal kulit jadi terawat, tidak kusam atau pun kering. Malu kan masa gadis kulitnya tidak terawat. Hehe. Efek semu kulit jadi lembut, kenyal, atau pun sehat sudah cukup menyenangkan hati saya. Minimal kalau berjabat tangan, terasa lembut. Banyak kan yang kulitnya terasa kasar ketika berjabat tangan? Malu tidak? Ada yang bilang kalau yang lembut itu karena tidak pernah kerja. Oh ya? Maybe. Tapi kalau kata saya sih karena dirawat. Hehe