Follow Us

Wednesday, September 28, 2016

Ini Tentang Mimpi Seseorang yang Sama Berkali-Kali

9/28/2016 09:37:00 AM 386 Comments


Bicara tentang mimpi, ambigu ya. Karena mimpi yang kita pahami dalam keseharian bisa berarti impian/harapan/cita-cita/keinginan yang hendak diwujudkan ataukah mimpi dalam artian sesuatu yang dialami manusia dalam tidurnya.

Bahasan kali ini adalah mimpi ketika tidur. Mimpi yang saya alami sendiri. Pada awalnya saya anggap sebagai bunga tidur. Wajar saja kan mimpi seseorang yang kita kenal? Saya tidak pernah coba menafsirkan arti mimpi tersebut. Toh hanya mimpi biasa. 

Namun, seseorang ini kembali muncul di mimpi-mimpi saya yang lain. Tahun berganti tahun. Hingga saat ini. Percaya atau tidak, dia orang yang sama yang selalu muncul. Saya tidak ingat detail dalam mimpi-mimpi tersebut, namun setiap mimpi pasti berbeda setting. Yang pasti bukan mimpi buruk. 

Entah kenapa setiap kali terbangun dari mimpi, saya ingat kalau saya mimpi orang itu lagi dan lagi. Lama - kelamaan saya pun merasa aneh kenapa bisa begitu. Padahal kepikiran saja tidak. Tiba-tiba saja muncul. Pernah saya kepikiran seseorang hingga sulit tidur. Begitu tidur, anehnya justru orang itu yang hadir di mimpi. Sementara orang yang saya pikirkan tidak pernah muncul sekalipun. Ajaib.

Kalau kita kepikiran sesuatu kan seringkali terbawa mimpi ya. Itu hal yang wajar kan. Nah, kalau yang saya alami ini tidak. Tanpa permisi saja datang. Dan berhubung terjadi berkali-kali. Otomatis saya menjadi bertanya-tanya.
Pernah ada keniatan untuk menanyakan langsung ke orang bersangkutan karena memang saya kenal. Siapa tahu dia mengalami hal yang sama (mungkinkah?). Ketika terbangun tidur sehabis bermimpi tersebut saya berkata dalam hati bahwa jika saya mimpi sekali lagi, akan saya tanyakan ke orangnya.

Tapi niat hanya sekedar niat. Pada akhirnya tak pernah sekalipun saya bertanya padanya. Terlalu banyak pemikiran dan pertimbangan.

Saya berpikir, ini penting buat saya memuaskan rasa penasaran. Tapi apa pentingnya buat dia tahu tentang ini coba toh cuma mimpi. 

Memang saya pernah googling siapa tahu ada yang mengalami hal yang sama dengan saya. Paling tidak bisa mengambil hikmahnya jika memang ada. Namun saya tak menemukan yang mimpi selama saya. Paling-paling mereka cerita mimpi lebih dari 5 kali. Tapi tak tahu seberapa banyak. Sementara saya? 

Gara-gara nemu diary jaman kuliah dulu. Tidak pernah berniat mencari diary itu. Tanpa sengaja saja saya nemu ketika saya mencari sesuatu di lemari buku. Karena pada dasarnya bukan saya yang menyusun barang-barang jaman kuliah dulu ketika tiba di rumah. Di sana ada tertulis 8 januari 2004 saya mimpi orang itu. Jika dihitung hingga saat ini sudah berjalan selama 12 tahun. Wow ga sih? Sementara saya dan dia itu sudah selama itu pula tidak pernah bersua. Kami juga tak ada komunikasi. Tak tahu kabarnya.

Oya, mimpi saya bukan mimpi membabibuta misal beberapa hari berturut-turut mimpi. Dalam setahun bisa dihitung paling cuma berapa kali. Dan mimpi itu bukan mimpi yang membuat saya sampai kebingungan dan ingin sekali tahu jawabannya atau sampai sulit beribadah. Bukan sama sekali. Menurut saya masih mimpi normal dan tidak aneh-aneh. Semoga bukan gangguan jin/sihir. Soalnya kalau mimpi aneh-aneh bisa jadi gangguan jin/sihir. Naudzubillah.

Ketika baca blog-blog orang Malaysia yang bercerita juga mimpi berkali-kali orang yang sama, mitos beredar yang mereka tulis di antaranya orang yang dimimpikan tersebut sedang kepikiran kita, kangen kita, telepati dengan kita, bahkan sampai jodoh segala. Haha.

Rasa penasaran sih memang ada tapi saya meyakini hal-hal tersebut cuma mitos. Memang saya tak pernah crosscheck dengan orangnya sih. Apa pentingnya kan? Yah, semoga setelah ini tak ada lagi mimpi itu orang.

:)

Kalau pembaca ada juga yang ngalamin kayak saya dan tahu hikmahnya, boleh sharing ya!


Pic: www.dreamscloud.com

Tuesday, September 27, 2016

Begini Ngilunya Periksa ke Dokter Gigi

9/27/2016 05:35:00 PM 0 Comments



Saya mau cerita pengalaman ke dokter gigi. Hayo siapa yang belum pernah ke dokter gigi? Pemeriksaan kesehatan gigi memang penting ya. Jangan tunggu sampai sakit dulu baru ke dokter gigi.

Bagaimanapun juga gigi itu salah satu bagian tubuh yang sangat penting. Betapa tidak? Setiap hari kita makan menggunakan gigi. Bisa hitung berapa kali sehari gigi mengunyah layaknya mesin?

Pada awalnya ada teman yang mengajak ke dokter gigi tapi kala itu saya belum tergerak. Tak lama kemudian saya merasa ada yang tak beres di mulut sebelah kiri. Senut-senut. Waduh padahal rasa senut-senut ini pernah saya rasakan waktu kecil dulu. Oh tidak kalau sampai sakit gigi. Karena saya jadi sulit makan. Ngomong juga jadi irit. Padahal saat itu saya harus bertemu petugas. Pastilah ada namanya makan bersama dan harus ngomong. Saya cek ternyata gusi bawah bengkak terdesak karang. Untuk penanganan sementara saya minum paracetamol dan syukurnya rasa senut-senut hilang.

Tapi saya pikir tidak boleh dibiarkan. Saya harus ke dokter gigi. Berhubung dalam waktu dekat itu ternyata saya dimutasi ke kabupaten lain, yah belum sempat ke dokter. Tahu sendiri ribetnya mau pindahan kan? Jauh pula.

Tiba di tempat baru, saya tanya di mana dokter gigi ke rekan kantor. Eh kemarin staf saya bilang kalau dia dari dokter gigi.
 "Mau apa?" tanya saya.
"Cabut gigi", katanya.
"Kapan? Ikut donk"
"Besok senin malam abis magrib. Nanti kujemput."
Horeee. Asyik ada teman. Haha.

Begitu tiba di tempat praktek, ada sekitar 3 pasien menunggu. Satu pasien lumayan lama. Suara alat praktek si dokter terdengar kencang dari ruang tunggu. Kami pun segera mendaftar.

Giliran teman saya masuk duluan eh kok cepat sekali sudah keluar. Hmm ternyata disuruh makan dulu sama si dokternya takutnya tidak kuat pas dicabut. Jadilah saya disuruh masuk.

Untuk saya yang baru pertama kali membersihkan karang gigi, rasanya wow banget deh. Ngilu. Ya Allah, berasa sedang disiksa. Padahal sih ya masih bisa ditahan. Tapi entah kenapa seperti ada penyiksaan fisik. Dan saya langsung kebayang gimana sakitnya disiksa di neraka. Ini mah belum apa-apanya kali. Serem ah. Lebay ya hihi. :)

Mungkin ada 5 kali lebih saya harus kumur-kumur. Dan setiap berkumur selalu berdarah. Ketika dibersihkan dengan alatnya itu saya sering merasa tegang dengan sendirinya. Tidak rileks. Mata memejam atau menyipit. Si dokter menyuruh rileks. Yah gimana mau rileks, ngilu begitu. Reaksi spontan itu.

Setelah selesai dokter bilang supaya saya kontrol gusi 3 bulan lagi, tepatnya desember. Beliau ingin melihat apakah gusi sudah sembuh. Satu setengah jam setelah dibersihkan saya baru boleh makan. Selama 3 hari tidak boleh minum berwarna. Disarankan minum es.

Terakhir adalah pembayaran. Saya harus merogoh uang senilai 250 ribu rupiah untuk malam itu. Mahal? Iya banget buat saya. Perawatan kesehatan memang mahal. Syukurnya perawatan gigi disarankan cek ke dokter 6 bulan sekali. Bisa nabung dulu. ☺

Yang saya sesali, kenapa tidak dari dulu saya buat agenda untuk rutin periksa gigi. Soalnya saya ingin gigi tetap utuh sampai tua. Banyak kan masih muda yang giginya sudah pada tanggal? Padahal gigi ini aset kita di masa tua nanti.