Follow Us

Thursday, March 20, 2025

Kenapa Bertemu Jika Pada Akhirnya Pasti Berpisah?



Hello Sobat! Tidak terasa ya, kita sudah memasuki bulan Maret 2025. Waktu terasa cepat berjalan, dan tanpa kita sadari, banyak hal sudah kita lewati bersama orang-orang di sekitar kita. Ada yang masih bersama kita sampai detik ini, tapi ada juga yang sudah meninggalkan jejak lalu melanjutkan perjalanan masing-masing.

Belakangan ini, saya sering merenung, apalagi setelah ngobrol dengan teman lama yang sekarang tinggal di kota berbeda. Pembicaraan kami sederhana, tapi terasa berat saat sampai di topik tentang perpisahan. Kenapa ya, kita harus bertemu jika pada akhirnya pasti akan berpisah juga?

Rutinitas yang Akhirnya Terputus

Saya jadi ingat, dulu saat kuliah, saya dan teman-teman sering nongkrong bareng. Mulai dari ngerjain tugas sampai begadang sambil makan mi instan di kosan. Rasanya waktu itu seperti tidak akan pernah habis. Tapi sekarang? Grup chat kami sudah seperti hutan yang jarang dijamah—sepi, hanya sesekali ada notifikasi yang muncul, itupun setahun sekali teman yang kirim ucapan idul fitri.


Waktu memisahkan kami. Kesibukan, tanggung jawab baru, bahkan jarak membuat momen-momen itu kini hanya tersimpan dalam kenangan. Dulu rasanya pertemuan itu akan berlangsung lama, tapi ternyata tidak.


Lalu, buat apa bertemu kalau ujung-ujungnya berpisah juga?

Belajar di Balik Pertemuan dan Perpisahan

Tapi setelah saya pikir-pikir, mungkin memang itulah esensi dari hidup. Kita bertemu untuk belajar, untuk tumbuh, dan untuk saling meninggalkan bekas, entah itu luka, tawa, atau kenangan manis. Tidak semua pertemuan dimaksudkan untuk berlangsung selamanya. Ada yang hadir hanya untuk menemani kita sementara, lalu pergi ketika waktunya tiba.


Kayak nonton drama favorit, kan? Saat episode terakhir tayang, kita merasa sedih karena sudah terlalu larut dalam ceritanya. Tapi tanpa sadar, dari drama itu kita dapat pelajaran, hiburan, bahkan teman baru yang sama-sama nonton dan diskusi di kolom komentar.


Kadang saya merasa, mungkin hidup juga begitu. Pertemuan dan perpisahan adalah "alur" yang membuat cerita kita sebagai manusia jadi lebih hidup.

Nikmati Momen Selagi Ada

Sekarang, saya mulai belajar untuk tidak terlalu lama larut dalam pertanyaan "kenapa harus berpisah?" dan lebih memilih untuk menikmati setiap detik pertemuan. Mungkin setelah ini kita akan berjalan di jalan masing-masing, tapi setidaknya kita pernah berbagi cerita, tawa, dan pelajaran.


Karena siapa tahu, dari pertemuan yang singkat itu, ada sesuatu yang bertahan lama di hati kita. Entah itu rasa syukur pernah mengenal seseorang, atau kebijaksanaan yang kita dapat dari interaksi kecil sekalipun.

Bagaimana dengan Kamu, Sobat?

Apa kamu juga pernah merasa berat menghadapi perpisahan? Atau justru kamu tipikal orang yang bisa dengan ringan melambaikan tangan dan berkata "sampai jumpa"? Coba dong, cerita di kolom komentar. Siapa tahu, kita bisa saling berbagi pandangan tentang makna di balik pertemuan dan perpisahan ini.


Jangan lupa, ya, hidup itu seperti stasiun. Ada yang naik, ada yang turun. Tapi setiap perjalanan pasti punya kisahnya masing-masing.


No comments:

Post a Comment

leave your comment here!