Follow Us

Monday, December 15, 2014

Ketika Saya Merasa "Insecure"

12/15/2014 09:58:00 PM 2 Comments


Banyak hal yang saya alami selama hidup di sini. Banyak hal yang dapat diambil pelajaran. Banyak hal yang saya renungkan. 

Seperti kejadian tadi siang. Ketika saya harus bertugas ke lapangan dengan sesama teman kantor yang notabene adalah kaum adam (catat: suami orang) ada hal-hal yang saya pikirkan.

Perbandingan kaum perempuan di kantor saya adalah 1:3. Sedangkan 95% kaum lelaki berstatus kawin. Itu berarti saya berinteraksi dengan mayoritas kaum lelaki yang sudah menikah baik ketika kerja di kantor maupun luar kantor (lapangan). 

Rata-rata usia mereka di atas saya tidak terlalu jauh. Tapi, mayoritas mereka adalah junior saya karena saya lebih dulu masuk ke kantor dibanding mereka. Jadi, biarpun secara umur saya lebih muda namun saya senior mereka jika ditilik dari lama bekerja.

Karena pekerjaan saya menuntut di lapangan juga, dan keadaaan yang ada adalah mayoritas mereka adalah laki-laki, maka saya biasa berinteraksi dengan mereka. Saya tidak membangun dinding yang membuat interaksi kami jadi terganggu. Selama ini saya menganggap mereka adalah partner saya. Saya tidak pernah macam-macam dengan mereka. Begitu pun sebaliknya. Kami saling menghormati dan menghargai satu sama lain.

Tidak ada istilah 'menggoda'

Tidak ada istilah 'menggoda'. Kami mencoba untuk selalu profesional dalam bekerja. Kami tahu batasan masing-masing. Ketika saya harus melakukan supervisi ke lapangan bersama rekan lelaki, oke saya lakukan. Saya tidak pernah berpikir macam-macam. Saya percaya dengan mereka. Saya yakin begitu pula sebaliknya.

Apa saya terlalu polos? Entahlah selama ini saya tidak memikirkan rekan saya. Lalu ketika saya renungi, oh ternyata rekan saya adalah suami orang, baru saya mulai berpikir. Entah mengapa beberapa kali ada perasaan insecure ketika harus bertugas dengan mereka. Terlebih ketika keadaan mengharuskan hanya kami berdua bertugas. Ketika saya dengar percakapan rekan saya dan istrinya yang berulang kali menelepon, saya jadi berpikir, salahkah saya ada di sini?

Wow, kenapa jadi menyalahkan diri sendiri? Bukan! Bukan itu maksudnya. Saya jadi merenung. Jika di kemudian hari saya berstatus menikah, apakah saya akan melakukan hal yang sama seperti istri rekan tersebut? Berkali-kali menelepon. Bertanya sudah sampai mana? Pergi dengan siapa? Acara apa?

Bahkan di momen yang lain, seorang istri rekan tak segan menelepon kami sesama pegawai perempuan untuk bertanya di mana suaminya kenapa telponnya tidak diangkat atau tidak bisa dihubungi. Saya kembali merenung. Apakah saya juga kelak akan melakukan hal yang sama? Ternyata mereka aware dengan menyimpan nomor-nomor rekan kantor suaminya terutama yang wanita. Karena saya sendiri termasuk yang pernah ditelepon atau sms. Saya jadi paham kira-kira begitulah seorang istri. :)

Apakah itu suatu bentuk perhatian atau rasa sayang seorang istri terhadap suami? Ataukah itu kekhawatiran? Ataukah pula kecurigaan? Insecure?

Jika saya menjadi mereka (baca: istri yang tidak sekantor dengan suami) apakah akan merasa insecure? Insecure karena tidak bisa mengawas suami sepanjang waktu. Insecure karena tidak tahu apa saja yang dilakukan suami seharian. Insecure karena ada sosok lain yang dianggap bisa mencuri perhatian suami?

Entahlah. Pelik urusan rumah tangga. Saya hanya bertanya-tanya jika suatu saat saya menjadi seorang istri seperti mereka. Apakah sama?

Tak bisa dipungkiri karena suami mereka bekerja di luar rumah selama seharian full 8 jam dari pagi hingga sore. Saya hanya berkesimpulan bahwa mereka (baca: para istri) tidak paham dengan apa pekerjaan suami. Sebenarnya apa yang dilakukan suami dengan pekerjaannya tersebut. Sehingga salah paham bisa saja terjadi karena hal sepele. Saya jadi memahami kenapa sebagian pasangan suami-istri memilih untuk bekerja di lahan yang sama. Akan terawasi pastinya. Tidak ada celah untuk berbuat kecurangan. :)

Lalu kenapa saya malah merasa insecure? Ya, saya yang masih single ini tidak bisa terus-menerus cuek karena meskipun saya berusaha amanah dalam bekerja namun siapa tahu dalamnya hati manusia? Siapa tahu saya pernah membuat istri tidak senang karena banyak berinteraksi dengan saya? Bagaimanapun juga saya tahu batasan kok. Karena saya merasa ada yang selalu mengawasi saya di mana pun saya berada. 

Normal kali ya jika pada akhirnya malah saya sendiri yang merasa insecure. :)

Kalau selama ini sih saya adala tipe orang yang diberi kepercayaan penuh oleh orangtua saya. Jadi, meskipun saya jauh dari mereka, tidak pula semena-mena saya dengan diri saya sendiri. Dalam artian saya berusaha menjaga kepercayaan mereka hingga saat ini. Apalagi saya ini perempuan, mana boleh sembarangan. Tidak boleh mengecewakan orangtua. Sepertinya dari sini saya belajar dari keluarga saya tentang memberi kepercayaan dan menjaga kepercayaan.

Tapi ini baru pikiran sempit saya yang masih single, tidak tahu kelak ketika sudah menikah apakah akan sama?

Btw, benar ga ya saya pakai istilah insecure? :)

Begini insecure dari www.liveluvcreate.com



Apakah kamu merasa insecure? Insecure yang manakah?


Thursday, December 4, 2014

Privacy Policy

12/04/2014 12:45:00 AM 0 Comments



Berikut adalah privacy policy blog Reana Talks! Harap dibaca dengan seksama bagi seluruh pembaca blog Reana Talks! yang budiman. Mari kita belajar menghargai hasil karya orang lain sebagaimana tertera dalam butir Pancasila sila kelima. Privacy Policy ini dibuat untuk kenyamanan kita bersama.

1. Reana Talks! berdiri pada bulan Mei 2007

2. Reana Talks! merupakan blog pribadi owner blog.

3. Owner blog bertindak selaku author dan writer tunggal.

4. Reana Talks! merupakan media owner blog untuk berkreasi dan membagikan berbagai macam kisah/pengalaman sehari-hari owner blog.

5. Reana Talks! berisi tentang opini/pendapat, pemikiran, cerita, dll dalam sudut pandang/perspektif owner blog.

6. Reana Talks! mengusung jargon 'Spread My Thought to The World!' dalam rangka berbagi kepada dunia.

7. Seluruh isi/content blog baik tulisan maupun gambar merupakan milik owner blog kecuali pada beberapa tulisan dan gambar yang telah dicantumkan credit-nya.

8. Bagi siapa pun boleh membagikan link tulisan/gambar dari blog dengan mencantumkan credit blog Reana Talks!

9. Dilarang meng-copy tulisan ke dalam blog/website/forum/dll tanpa mencantumkan credit blog Reana Talks!

10. Dilarang mengambil gambar dan mengubah watermark atau pun membuat watermak sendiri pada gambar milik blog Reana Talks! yang belum ber-watermark dan memosting di blog/website/forum/sejenisnya tanpa seijin owner blog Reana Talks!

11. Dilarang meninggalkan comment sampah atau berjualan di blog Reana Talks!

12. Menulis bukanlah hal yang mudah bagi sebagian orang. Tidak semua orang bisa menyalurkan aspirasi/pemikiran/opini/pendapat/hasrat melalui tulisan. Menulis butuh waktu. Menulis butuh konsentrasi. Menulis butuh ide/inspirasi. Menulis butuh kemampuan merangkai kata-kata menjadi kalimat, kalimat menjadi paragraf, paragraf menjadi sebuah cerita. Menulis juga butuh seni agar kata-kata yang terbentuk enak dibaca, tidak amburadul. Yuk, kita saling menghargai karya orang lain.

13. Menghasilkan gambar bukan hal mudah. Diperlukan alat untuk mengambil gambar. Diperlukan objek/model untuk diambil gambar. Diperlukan alat, kemampuan, dan waktu untuk meng-edit gambar. Diperlukan seni untuk menghasilkan gambar yang menarik. Yuk, hargai hasil karya orang lain.

14. Masukan, kritik, dan saran harap hubungi kontak owner blog yang tertera di pojok kanan atas halaman blog. Silahkan pilih contact yang paling nyaman menurut Anda.


Terima kasih atas kunjungan Anda! Selamat berselancar!

Salam,
Reana



Monday, December 1, 2014

Punya Kebiasaan Makan Banyak?

12/01/2014 09:50:00 PM 0 Comments



    Sering  saya jumpai di sekitar, banyak di antara teman-teman wanita saya yang makannya banyak. Saya tidak heran sama sekali. Malah saya anggap hal itu biasa saja. Mungkin memang sudah kebiasaan dari kecil makannya banyak. Jadi kalau lambungnya belum penuh ya belum berhenti makan. Belum merasa kenyang. 

Mungkin memang ada semacam budaya yang berkembang di tengah masyarakat kita begitu ya kalau cowok makannya banyak itu biasa. (Duh enak banget jadi cowok). Tapi kalau cewek? Duh, ga pantes! Hihi itu dulu kali ya. Soalnya yang saya temui di jaman saya kuliah malah rata-rata teman saya makannya banyak. Ketemu lagi jaman kerja juga begitu. Ketemu beberapa yang makannya sedikit itu karena memang lagi program diet. :)

Bagi yang makannya banyak tapi ga ngaruh ke badan alias tetap saja kurus mah enak-enak aja ya mau makan sebanyak apa pun? La tapi kalau yang mudah banget naik berat badan pasti stres. Entah mengapa wanita itu sensitif banget sama berat badan. Ngerasa gemukan dikit, langsung diet ketat abis-abisan. 

Bukan tambah gemuk tapi malah menyusut

Sekarang, giliran saya cerita tentang diri saya. Sebenarnya saya heran dengan diri saya sendiri. Ketika sudah memasuki dunia kerja sekian tahun. Begitu ketemu teman lama, wah mereka pada subur-subur semua. Hebat! Begitu melihat diri saya, loh kok malah nyusut. Ada apa dengan saya?

Keseringan, saya tidak sadar dengan apa yang orang lain katakan. Saya merasa orang lain lebih kurus dari saya. Dan orang lain berkata sebaliknya. Saya tidak percaya. Tapi rupanya saya underestimate. Setelah saya cek di depan cermin dan cek berat badan, saya memang lebih kurus. :(

Bukan saya bangga loh ya. Kalau kekurusan kan ga bagus juga. Ini jadi koreksi buat diri saya juga.

Lalu apa kiat saya supaya tidak gemuk?

Sebenarnya tidak ada kiat. Saya juga tidak pernah menganggap diri saya diet. Malah saya pernah merasakan betapa tersiksanya orang yang sedang diet. Makan dibatasi. Apalagi jika programnya yang rebus-rebusan tanpa minyak. Haduh, benar-benar ga ada rasanya loh itu. Karena yang bikin enak kan lemak/minyak. Hal itu saya rasakan ketika tempo hari terserang cacar dan kata ibu saya ada anjuran supaya jangan makan yang berminyak. Saya ikuti saja pada awalnya sebelum konsul ke dokter. Dan rupanya saya sungguh tersiksa! Batin saya, begini ya kalau orang diet? Ck ck ck...

Kebiasaan makan

Hmm, ok kembali ke pertanyaan tadi. Sekedar sharing. Jadi mungkin ini berhubungan dengan kebiasaan makan. Dari kecil memang saya punya kebiasaan makan nasi sedikit. Bukan dalam rangka diet sama sekali. Masih kecil dulu mana kenal diet? Melainkan karena lambung saya yang memang tidak muat banyak. Ketika saya mengambil nasi lumayan banyak, eh ternyata tidak habis. Lalu saya dinasehati ibu supaya ambil nasi sedikit saja dulu, nanti kalau kurang tinggal nambah lagi. Supaya nasi tidak terbuang mubazir. Lalu saya nurut dengan ibu saya.

Begitu pula jika makan sambil minum, pasti tidak habis karena sudah kenyang duluan dengan air. Saya dinasehati supaya minumnya di akhir. Habiskan nasi dulu baru minum.

Karena makan nasi saya sedikit, maka diimbangi dengan buah/jus dan cemilan supaya asupan tetap ada. Kan ada nih tipe orang yang lebih baik makan nasi sampai kenyang saja jadi tidak usah lagi makan cemilan. Kalau saya mah tukang ngemil. :)

Kapok kenyang

Setelah dewasa begini, terkadang saya juga pengen loh bisa makan banyak seperti teman-teman yang lain. Pernah dulu jaman kuliah ada traktiran dari teman saya di Mc D. Dipesanlah paket spesial nasi ayam plus telor. Ditambah minumnya dan es krim. Teman-teman saya makan dengan lahapnya. Saya berusaha untuk menghabiskan. Tapi apa daya, alhasil ketika di rumah malamnya saya tidak bisa tidur karena sakit di perut dan punggung. Mau posisi apa pun tidak enak. Rasanya sangat tidak nyaman. Saya perhatikan beberapa kali begitulah yang saya rasakan ketika saya makan sampai kenyang. Kapok saya jadinya.

Dari beberapa kejadian, saya ambil hikmah bahwa ternyata memang benar hadis Nabi Muhammad agar kita membagi perut kita menjadi 3 bagian yaitu makan, minum dan udara. Hal itu isyarat bahwa kita harus menyisakan perut kita untuk udara (bernafas). Berhenti makan sebelum kenyang.

Makanya saya wanti-wanti diri saya supaya tidak kekenyangan. Atau akibatnya saya sendiri yang tersiksa karena sakit. Nikmat sih nikmat pas makan. Tapi siapa yang mau sakit coba? Kan kalau orang lain sering bilang kalau kenyang ngantuk. Wah enak banget bisa begitu. La kalau saya malah ga bisa tidur nahan sakit. Sungguh ironis.

Oke, jadi itu satu hal yang menjadi penyebab. Kedua, saya penggemar buah-buahan. Entah kenapa saya berselera kalau makan buah-buahan dibandingkan cemilan. Saya penyuka buah yang asam. Jadi, kebutuhan buah saya dalam seminggu lebih besar daripada cemilan lain. Ngejus juga hobi saya. Hampir tiap hari saya ngejus. Favorit saya sirsak, alpukat, mangga. Sesekali jambu.

Sering hilang selera makan

Saya termasuk tipe yang sering kehilangan selera makan. Padahal tidak ada penyebab apa pun. Mungkin bosan atau bagaimana entahlah. Baru sekian sendok bisa dihitung sudah tidak ingin meneruskan. Harus berhenti, begitu perintah otak saya. Makanya pelarian saya ke buah-buahan. Kalau buah-buahan saya tetap selera. Jadi tetap makan tapi sedikit saja sekian sendok lalu sisanya buah dan cemilan (kalau selera).

Saya juga tipe yang tidak selera makan ketika lelah atau stres. Ada kan orang yang pelarian ke makan ketika stres? Nah, saya justru tidak. Kalau banyak pikiran ya tidak selera. Kalau sedang fokus sesuatu hal (serius banget) juga ga kepikiran makan. Tapi biasanya saya tetap makan besar supaya tidak sakit maag. Jaga-jaga... 

Ketiga, saya hobi sekali teh jeruk nipis sejak dulu masih kecil. Malah dulu sering dibuatkan minuman air hangat plus gula jawa dan asam jawa oleh ibu saya. Enak banget asem-asem manis. Sama halnya seperti teh jeruk nipis. Kalau sekarang plus lemon tea karena sudah bisa beli sendiri. Kalau jaman dulu jeruk nipis tinggal petik. Sampai sekarang kebiasaan minum lemon tea atau teh jeruk nipis masih tetap. Atau jeruk hangat juga jadi favorit saya.

Keempat, saya bukan penggemar manis. Saya lebih suka cemilan yang asin-asin, yang kering-kering renyah semacam keripik, kerupuk, dll. Bukan kue-kue basah ya. Karena kue basah biasanya cenderung manis. Kalau pun gorengan ya bakwan, tahu bunting yang tidak manis. Kalau pisang goreng saya kurang suka. 

Saya tidak punya aturan jam makan loh misal kalau setelah azan isya ga boleh makan lagi. Selama ini saya free (Alhamdulillah). Kapan saya ingin makan ya makan. Tapi dengan sendirinya kalau menjelang malam ya sudah tidak selera lagi makan. Seperti ketika makan sahur, kalau puasa sunnah saya tidak pernah sahur makan nasi. Kalau bangun malam ya minum saja cukup. Karena tidak selera makan. Makanya sebenarnya sahur ramadhan itu saya paksakan untuk makan karena kan puasa tiap hari. Tidak seperti Senin-Kamis.

Pengaruh gen?

Apakah ada pengaruh gen? Entahlah ya. Yang jelas kedua orangtua saya memang tidak ada yang gemuk. Tapi kakak-kakak saya punya bakat gemuk. Gemuknya masih wajarlah tidak ada yang gemuk banget. Sementara saya jaman abege dulu termasuk yang seger loh. Mungkin karena masa pertumbuhan ya. Pipi saya tembem. Memang saya tipikal yang lemaknya lari ke pipi terlebih dahulu. :)

Oya, awas obesitas bagi yang makannya banyak. Bagaimana pun juga kalau gemuk itu mudah terserang penyakit seperti darah tinggi, kolesterol, dll. Gampang capek pula. Jongkok nggak bisa. Pernah coba cek darah? Cobalah cek supaya bisa mengatur pola hidup sehat. Sudah ada contohnya beberapa teman saya masih muda tapi terserang darah tinggi. Alhasil disuruh diet sama dokter. Ada juga yang siklus menstuasinya ga teratur. 

Yuk, hidup sehat! :)





Sunao ni Narenakute (Hard to Say I Love You)

12/01/2014 07:26:00 PM 6 Comments


Entah kenapa ya, di awal-awal episode, saya pun jatuh cinta dengan Nakaji seandainya saya menjadi Haru. 

Menurut saya, drama ini layak ditonton. Tidak muluk-muluk. Tidak menjual mimpi.

Hmm, saya kembali bernostalgia dengan drama Jepang Sunao ni Narenakute yang telah rilis 2010 lalu. Jadi sebenarnya saya sudah tamat nonton drama ini dulu kala tahun 2010 karena cuma 11 episode. Itulah enaknya nonton drama Jepang. Hanya berkisar 8-11 episode saja keseringan sehingga alur ceritanya tidak bertele-tele. Penonton jadi tidak bosan di tengah jalan karena cerita dipanjang-panjangkan dan ditambah hal-hal yang tidak penting. 

Drama ini mengisahkan persahabatan 4 orang anak muda yang saling mengenal via twitter dan kemudian bertemu kopi darat di sebuah cafe. Mereka adalah Nakaji (Eita), Haru (Ueno Juri), Doctor (Kim Jaejoong), dan Linda. Ditambah satu orang lagi sahabat Haru yang ikut datang menemani kopi darat yaitu Peach.

Ceritanya tentang kehidupan sehari-hari mereka sebagai seorang pekerja. Pada awalnya mereka berbohong tentang jati diri pekerjaan mereka masing-masing namun kemudian mengaku yang sebenarnya. Nakaji, mengaku seorang fotografer terkenal yang kenyataannya adalah fotografer majalah porno. Haru, hanya seorang guru honor. Doctor yang ternyata hanya seorang penjual alat kedokteran. Linda, bukan seorang editor majalah. Peach, bukan seorang pramugari. Namun mereka tetap saling berteman. Mereka adalah orang-orang bernasib sama yang butuh support satu sama lain untuk tetap maju. Karena pada kenyataannya mereka mempunyai masalah sendiri-sendiri dalam pekerjaannya. Tidak seperti apa yang tampak. Life is hard, guys!

Keadaan semakin pelik ketika Haru menyukai Nakaji. Doctor menyukai Haru. Peach menyukai Linda. Linda menyukai Nakaji (hah?). Namun Nakaji menyukai kekasihnya yang ternyata sudah bersuami, Kiriko. Apakah pada akhirnya Nakaji menyukai Haru? Bagaimana nasib Doctor? Akankah ia menyatakan perasaannya? 

Kehidupan orang dewasa yang merupakan potret kehidupan nyata memang sungguh rumit. Seperti Peach yang hamil dengan pacarnya namun kemudian berniat membesarkan anaknya itu sendirian. Linda yang merupakan anak pemilik rumah sakit tapi malah memilih bekerja sebagai karyawan biasa di perusahaan majalah. Lalu agar naik jabatan menjadi editor, ia harus menyenangkan bos wanitanya dengan cara melayani bosnya di tempat tidur. Doctor, datang dari Korea untuk mengadu nasib namun malang dalam pekerjaan. Desain pamfletnya pernah dicuri dan diplagiat oleh rekan sekantornya. Nakaji, bosnya tidak puas dengan foto-foto jepretannya. Dan Haru adalah sosok yang paling polos di sini. Dia adalah seorang guru yang sering dikerjai oleh muridnya.

Kiriko, tampak jelas ia merasa insecure dengan kehadiran Haru. Meski dia tahu bahwa Nakaji sangat menyukainya, tapi yang namanya perasaan manusia itu kan bersifat dinamis ya. Bisa berubah sewaktu-waktu. Jadi, wajarlah dia merasa begitu. Apalagi statusnya yang sudah bersuami membuatnya tak bisa berbuat banyak sehingga ia pun berbuat hal yang tak semestinya terhadap Haru karena terbakar cemburu dan takut kehilangan. 

Yang paling mengagetkan adalah sosok Linda yang manly dan tidak tampak ada yang aneh padanya. Dia berhubungan baik dengan siapa pun namun belakangan ternyata menyukai Nakaji. 

Sementara Nakaji adalah sosok yang baik pada semua orang. Ia tidak yakin dengan perasaannya sendiri terhadap Haru. Seperti tidak menyadari bahwa sebenarnya ia menyukainya karena posisinya sudah punya kekasih.

Btw, saya suka penampilannya Nakaji. Casual. Santai tapi keren! Mungkin karena pada dasarnya orangnya goodlooking ya jadi mau pakai apa saja dengan gaya rambut apa saja juga tetap keren. :)

Eita dan Ueno Juri sudah 3 kali ini main bareng ya setelah Nodame Cantabile dan Last Friend. Tapi cuma di sini mereka couple. 

Picture credit to the rightful owner

Saturday, November 29, 2014

Proyek Crochet 10: Paket Rajut Spesial Lebaran

11/29/2014 07:21:00 AM 0 Comments



Sebelum lebaran Idul Fitri 2014 lalu, ketika saya menelpon ibu yang ada di Lampung, berikut percakapan kami:

Ibu: "Lagi ngapain?"
Saya: "Ngerajut."
Ibu: "Emang bisa?"
Saya: "Bisa donk..."
Ibu: "Bisa bikin apa aja?"
Saya: "Macam-macam kayak syal, topi, sepatu bayi, (bla bla bla nyebutin yang saya udah coba)"
Ibu: "Kalau gitu buatin Ibu taplak meja ya!"
Saya: "Nah itu dia aku memang berencana buat taplak meja tapi ga tau ukurannya."
Ibu: "Tar kakakmu ukur mejanya dulu. Buatin 4 ya!"
Saya: "4? Banyak amat?"
Ibu: "Iya meja besar 2 dan meja kecil buat dipojok 2."
Saya: "Oke deh, Bu, tar kirimin ukurannya ya!"

Friday, November 28, 2014

Eksotisnya Prambanan

11/28/2014 11:00:00 PM 0 Comments




Pernahkah kamu berkunjung ke Candi Prambanan?

Jika jawabanmu belum pernah, ayo sempatkanlah ke sana walau hanya sekali seumur hidup. Candi yang konon cerita legendanya dibangun dalam waktu semalam dengan bantuan para lelembut ini demi mendapatkan hati Roro Jonggrang, worth it loh buat dikunjungi. Karena candi tersebut terdiri dari gabungan beberapa candi seperti Brahma, Vishnu, Shiva, Angsa, Garuda, Nandi, Kelir, maka ada banyak spot untuk berfoto-foto yang indah buat kamu yang narsis atau hobi fotografi.

Wednesday, November 26, 2014

Bosan Jadi Orang Baik?

11/26/2014 09:55:00 PM 0 Comments
Sepertinya kali ini saya membuat judul postingan berunsur negatif. Tak lain terinspirasi dari apa yang saya rasakan sendiri beberapa hari lalu. Salahkah jika pop out dalam pikiran saya bosan jadi orang baik?



Tiba-tiba saya jadi teringat akan tokoh Naoki Irie dalam drama Jepang "Itazura na Kiss" tempo dulu jaman saya masih sekolah SMA yang diperankan oleh Kashiwabara Takashi. Pernah suatu kali Naoki ketahuan mengutil barang di sebuah mini market (kalau tidak salah). Sungguh mengagetkan. Sesosok Naoki yang begitu perfect dan menjadi pujaan di sekolah karena kepintaran dan ketampanannya, bisa melakukan hal serendah itu. Lalu apa jawaban Naoki ketika ditanya apa alasannya?

Yang lebih mencengangkan adalah ketika dia berkata, "Bosan menjadi orang baik".

Lalu saya pun berpikir, ternyata hal itu memang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Nyata bahwa hal itu bisa saja terjadi. Karena saya sendiri merasakannya. :(

Berawal dari hal sepele namun berimbas pada pemikiran negatif 'bosan jadi orang baik'. 

Ketika saya pulang dari mengajar sebagai instruktur suatu survei dalam posisi kehujanan (walau tidak deras), waktu sudah gelap, lelah pikiran dan fisik, ditambah stres menghadapi suatu deadline. Eh, dalam kondisi sekitar gelap sampailah saya di depan rumah kontrakan. Dan wow! Miris hati seketika melihat jemuran melambai-lambai menangis minta saya angkat. Lalu saya turun dari sepeda motor menyelamatkan jemuran yang basah tersebut. Untung saja saya akhirnya memutuskan pulang langsung ke rumah. Padahal awalnya saya berniat mampir ke kantor dulu untuk mengejar deadline suatu hal. Dan saya juga tidak jadi memutuskan menginap di hotel meski saya diberi fasilitas itu. Kesibukan mengajar memang telah membuat saya lupa bahwa saya punya jemuran hari itu. 

Saya tengok ke tetangga sebelah kanan saya, lampu menyala. Lalu saya tengok tetangga sebelah kiri saya, lampu menyala bahkan pintu terbuka. Tak adakah rasa kepedulian? Lalu saya teringat bahwa beberapa kali saya mengangkatkan jemuran mereka ketika mereka tak ada di rumah dan tiba-tiba hujan. Bahkan ketika hujan mereka ada di rumah namun telat keluar. Ya Allah inikah balasannya? Lalu saya yang memang dalam kondisi negatif jadi merasa hidup sendirian. Saya jadi terbersit bosan jadi orang baik. Lebih baik individualistis cuek dengan sekitar. 

Tidak tahu kenapa bisa sedemikian efeknya buat saya hari itu. Mungkin karena campur aduk kondisi psikologis saya saat itu. Dan jatuhnya jadi stres. Lalu saya telpon kakak perempuan saya dan curhat. Dan rupanya beliau masih pada jalur yang benar. Tidak menyiram bensin supaya lebih dahsyat kobarannya. Well, ketika saya bilang, "Bosan jadi orang baik." 

Beliau jawab, "Tidak boleh begitu... Tetaplah jadi orang baik. Resiko menjadi orang baik memang begitu."

Bla bla bla

Ok, saya pun mencerna kalimat demi kalimatnya. Sebenarnya saya sadar betul dengan kehidupan saya. Saya tidak bisa mengandalkan siapa pun kecuali diri sendiri. Maka itu harus terima apa pun resikonya. Jangan pernah berharap lebih pada orang lain.

Well, pada dasarnya saya ini tidak pernah ambil pusing hal-hal yang tidak prinsip demikian. Tapi kembali lagi kondisi psikologis yang sedang tidak baiklah yang membuat muncul pemikiran negatif.

Keesokan harinya tetangga sebelah kanan cerita bahwa orang yang di rumahnya kala itu bilang, "Kasian Ayuk (nama saya). Gak bisa ngangkatin jemurannya karena adik (si bayi) rewel."

I don't mind, dear. Saya sudah melupakannya, batin saya. Karena saya sudah kembali pada diri saya yang positif. Saya tidak menyalahkan siapa pun.

:)


Sunday, November 23, 2014

23 Items Persiapan Umroh Untuk Wanita

11/23/2014 03:34:00 PM 0 Comments



Tak terasa rupanya sudah hampir setahun sejak kepergian saya beribadah umroh tepatnya 27 Desember 2013 lalu hingga 4 Januari 2014 selama 9 hari. Belum sempat bercerita tentang pengalaman saya selama di sana dalam satu postingan pun. Dan sekarang saya tergerak untuk menulis meski baru dimulai dengan persiapan umroh untuk wanita. Karena sebelum kita pergi tentunya ada hal-hal yang harus kita siapkan. Di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Passport
Karena kita akan pergi ke negara lain, sudah pasti butuh passport. Tidak mahal kok biaya pembuatannya. Bisa dicek persyaratannya di website imigrasi. Kalau pengurusan visa kala itu saya diuruskan oleh travel agent.

2. Kartu Kuning Suntik Meningitis
Syarat membuat dengan memberi bukti botol bekas suntik meningitis. Kala itu diurus oleh travel agent. Untuk suntiknya sendiri waktu itu saya suntik di Dinas Kesehatan. Cerita lengkapnya bisa baca di sini.

3. Surat keterangan mahrom
Karena saya masih single (belum menikah) dan pergi sendirian tanpa mahrom makanya perlu dibuatkan surat keterangan mahrom. Diurus oleh travel agent. Kala itu saya lihat passport saya tertulis sebuah nama yang menjadi mahrom saya, Bapak M. Indra Sahabu. Bahkan saya tidak kenal dengan bapak ini loh. Karena si Bapak berasal dari rombongan yang berbeda dengan saya. Tapi saya tahu wajahnya ketika akan berangkat naik pesawat karena ditunjukkan oleh pengurus. Hal ini untuk mencegah kalau ditanya di Bandara Jeddah siapa mahrom saya dan saya bisa menunjukkan siapa orangnya. Dan benar saja loh saya ditanya! Haha waktu itu si Bapak entah ada di mana tidak bersamaan dengan saya ngantrinya.

3. Baju Ihrom
Baju ihrom ini berguna banget ketika kita mau tawaf. Saran saya sih siapkan dua potong baju minimal. Itu kalau kita berniat bawa baju ihrom yang putih-putih. Kalau pun ngga juga tidak masalah karena baju putih itu ciri khas orang Indonesia banget. Saya lihat wanita dari negara lain tidak memakai baju ihrom putih ketika tawaf.

4. Jilbab
Bawa jilbab seperlunya saja. Jilbab ini hal utama bagi wanita jadi siapkan sesuai kebutuhan. Yang jelas untuk keperluan selama perjalanan pergi dan pulang, untuk pergi beribadah ke Masjid Nabawi/Masjidil Harom, untuk berziarah atau pun jalan-jalan bersama rombongan ke tempat-tempat tertentu, serta untuk acara bebas. Oya jangan lupa ketika kita makan di hotel 3x sehari jelas butuh jilbab untuk keluar dari kamar hotel.

5. Mukena
Bawa mukena seperlunya saja. Biasanya sudah mendapat mukena atasan dari travel agent (tergantung travel agent masing-masing). Tapi baiknya bawa mukena pribadi satu pasang yang tipis untuk sholat di perjalanan ketika kita turun dan sholat di Masjid. Mukena berguna untuk kita pakai beribadah di Masjid Nabawi dan Masjdil Harom. Bagi yang terbiasa pakai jilbab lebar tidak perlu pakai mukena lagi. Jika kita senang berganti-ganti mukena, siapkan mukena khusus untuk beribadah selama sekian hari di Masjid Nabawi dan Masjidil Harom.

6. Sarung Tangan
Bawa satu pasang saja cukup. Sarung tangan ini berguna buat tawaf dan ketika sholat di kendaraan untuk menutup punggung tangan. Sarung tangan ini bukan sarung tangan seperti sarung tangan ketika mengendarai sepeda motor loh ya atau sarung tangan musim dingin melainkan sarung tangan khusus yang tetap terbuka di bagian depan telapak tangan namun menutup punggung tangan hingga pergelangan tangan. Sarung tangan ini biasa dijual di toko perlengkapan haji dan umroh. Biasanya justru sepaket dengan baju ihrom. Plus ada sarung kerikil juga. Nah berhubung umroh ini tidak ada lempar jumroh maka kita tidak perlu membawa sarung kerikil.

7. Kaos Kaki
Jelas kaos kaki ini manfaatnya besar sekali yakni untuk menutup aurat kita, kaki. Ketika sholat di kendaraan kita akan butuh penutup kaki begitu pula ketika jalan-jalan keluar. Siapkan beberapa pasang yang mudah untuk dicuci dan cepat kering. Kalau tidak mau mencuci artinya harus siap lebih banyak.

8. Sepatu
Sepatu berguna untuk di perjalanan dan ketika kita jalan-jalan selama di sana. Apakah sandal saja tidak bisa? Bisa! Tergantung kenyamanan pribadi masing-masing. Kalau saya sih lebih nyaman pakai sepatu jika bepergian. Kalau sandal itu buat nyantai. Nah, sepatu di sini bebas kok mau model apa saja dan warna apa saja. Tidak harus putih. Kalau memilih warna putih itu sebenarnya supaya matching dengan baju ihrom kita yang juga putih.

9. Sandal
Sandal berguna untuk berjalan ke masjid atau santai, ketika ke toilet atau wudhu.

10. Baju/jaket
Bawa baju seperlunya. Yang pasti baju selama perjalanan pergi dan pulang dan selama tinggal di sana. Kalau pun persediaan kita sedikit, bisa beli di sana. Pusat perbelanjaan ada di depan masjid dan sekitaran hotel. Dekat kan? Untuk baju ini bebas mau membawa model dan warna apa. Tidak harus gamis atau model tertentu. Kalau jaket juga tergantung musim apa kita ke sana. Kalau saya kemarin pas musim dingin, anginnya kencang. Paling tidak butuh satu jaket selama perjalanan di pesawat dan bus karena kita bakal kena AC berjam-jam bagi yang tidak tahan AC. Maklum biasa kepanasan di Indonesia.

11. Sajadah
Sajadah berguna untuk sholat di dalam kamar hotel. Kalau mau dibawa ke Masjid Nabawi/Masjidil Harom juga tak ada yang melarang meski sudah tersedia karpet. Buat jaga-jaga siapa tahu kita kehabisan tempat sholat di dalam masjid karena overload, nah sholat di halaman akan menjadi pilihan kita nantinya. Makanya sajadah akan sangat berguna kala itu. Jadi, siapkan yang tipis saja ya! Berdasarkan pengalaman, saya sempat beberapa kali sholat di halaman masjid. Sebenarnya tidak masalah sholat di halaman karena kita tidak sendiran. Ada banyak jamaah lain yang sholat di halaman juga.

12. Tas kecil
Tas ini berguna untuk membawa barang-barang vital kita seperti dompet, HP, kamera, dll. Pengalaman dulu saya mendapat tas kecil dari travel agent. Tapi saya tetap membawa tas ransel ke mana-mana karena muat lebih banyak.

13. Mushaf kecil
Mushaf Al Quran berlimpah ruah di Masjid Nabawi/Harom. Jika kita tidak membawa mushaf, kita bisa mengambil mushaf di sana ketika beribadah di dalam. Pengalaman, saya terlupa membawa mushaf. Akhirnya saya meminjam teman saya ketika singgah di Jakarta. Rupanya selama di sana hanya saya baca sekali karena saya membeli mushaf di depan Masjid Nabawi. Bagaimana pun lebih afdol pakai mushaf sendiri. Hehe. Oya, jangan lupa sebaiknya kita membeli mushaf di sana untuk diwakafkan di Masjid Nabawi/Harom. Insha Allah pahalanya akan mengalir terus ke kita sampai kiamat selama ada terus yang membaca. Jadi, siapkan uang! Untuk oleh-oleh juga keren loh. :)

14. Kantong plastik/keresek
Kantong ini berguna banget buat membungkus sandal/sepatu kita ketika masuk Masjid supaya tidak hilang/mudah dicari.

15. Obat-obatan
Obat ini sangat berguna karena kita berada di wilayah yang bukan tempat asal kita. Perbedaan suhu, ketinggian, dsb bisa menyebabkan kita tidak fit untuk beraktivitas. Apalagi jadwal kita selama di sana full. Dengan berbekal motto "Tidur sejam, ibadah 23 jam" kalau tidak kuat maka stamina drop. Jadilah terserang masuk angin, flu dsb. Eh, mottonya kejam banget ya tidur cuma sejam? Emang bisa? Yah, mumpung di sana. Kita manfaatkan waktu sebaik-baiknya. Entah kapan kita bisa ke sana lagi kan?

Pengalaman sih saya terserang flu. Haduh pas mau tawaf pas badan lagi panas-panasnya! Sampai saya lemah sekali rasanya dan tidak kuat mengikuti briefing tawaf. Alhamdulillah badan membaik keesokan harinya setelah minum obat dari salah satu ibu yang sekamar dengan saya. Terima kasih ibu! Obat sebelumnya tidak mempan. Bahkan vitamin C pun tidak mempan menahan.

16. Uang
Uang adalah hal yang penting untuk umroh. Kita bayar biaya umroh pakai uang kan? Selain untuk membayar biaya perjalanan meliputi pesawat, hotel dan administrasi lainnya, kita perlu uang untuk membeli oleh-oleh. Sebenarnya ini tidak wajib, tapi masa iya kita pulang dengan tangan kosong? Oleh-oleh ini macam-macam loh. Di sana banyak penjual kok dari mushaf Al Quran yang penjualnya bertebaran di depan gerbang Masjid Nabawi maupun Masjidil Harom, pakaian abaya hitam dan semacamnya, jilbab, perhiasan, kurma, coklat, permen, obat, dll. Dan para penjual ini bisanya paham dengan bahasa Indonesia jadi bayar pakai rupiah pun juga bisa tanpa harus menukar Riyal (mata uang Arab Saudi). Jangan segan pula untuk menawar ya. Biasanya kalau mereka setuju dengan tawaran kita, mereka akan bilang "halal".

Selain itu, apalagi kegunaan uang? Sedekah! Yup! Ada banyak pengemis loh di sana. Jangan dikira hanya di Jakarta kita ketemu pengemis. Di pinggiran jalan depan Masjidil Harom banyak sekali pengemis yang duduk-duduk menunggu uluran tangan. Oya budaya di sana kan wanitanya memakai cadar, jadi pengemis pun juga bercadar. Kebanyakan mereka kulit hitam. Pernah loh di bus kami didatangi pengemis wanita bercadar sambil menggendong anaknya. Sebenarnya saya merasa aneh karena pengemis itu beda sekali dengan pengemis yang saya temui di Jakarta atau pun di daerah saya. Biasanya di sini kan berpakaian cenderung tidak bagus. Tapi di sana ya biasa saja layaknya wanita arab lainnya. Mungkin karena baju wanita untuk keluar memang sama semua.

Mau tahu apa lagi kegunaan uang? Sedekah! Loh kan sudah disebut tadi di atas. Yup! Tapi kali ini lain pemanfaatannya. Sedekah kepada pemandu kita. Pemandu kita itu biasanya orang Indonesia juga hanya mereka tinggal di sana. Entah itu mahasiswa atau lainnya. Kalau kita umroh selama 9 hari kan selama itu pula mereka menemani kita. Biasanya hal ini dikordinir oleh ketua rombongan.

Lalu, apalagi kegunaan uang? Sedekah! Loh kok sedekah lagi? Yup! Sedekah kali ini adalah sedekah karena kita terkena dam atau denda ketika mengikuti prosesi tawaf. Bagi wanita, ketika kita mulai niat dan memakai baju ihrom lalu sholat, tawaf, sai dan tahalul, maka tidak boleh aurat kita terbuka dan dilihat oleh orang lain termasuk wanita. Jika melanggar maka terkena denda memotong kambing atau memberi makan fakir miskin. Mungkin sulit untuk mencari fakir miskin di tanah arab, maka ketua rombongan menyarankan untuk memberikan kepada pengemis.

17. Buku panduan dan doa
Buku panduan ini biasanya dibagikan oleh travel agent. Kalau pun seandainya tidak dapat atau masih kurang puas bisa dibeli di toko buku. Buku panduan ini berguna banget untuk kita bawa ke mana-mana sepanjang waktu. Makanya biasanya ada tali buat dikalungkan di leher. Ketika kita naik kendaraan dan belum hapal doanya, bisa buka buku panduan tersebut. Ketika masuk masjid Nabawi, Masjidil Harom dan tempat-tempat sakral lainnya, ketika melihat Ka'bah dan lain-lain. Semua ada doanya dan sudah ada di buku tersebut.

18. Panty liner
Benda satu ini wajib buat wanita bepergian supaya selalu bersih ketika mau sholat.

19. Lotion dan pelembab bibir
Kedua barang ini perlu untuk melembabkan kulit dan bibir. Dalam cuaca dingin, kulit cepat kering. Begitu pula bibir. Bisa pecah-pecah loh. Menyesuaikan dengan cuaca saja intinya. Kalau alat make-up lainnya sih tergantung pribadi masing-masing saja. Toh tidak sempat ber-make up juga di sana karena wajah kita selalu dibasuh dengan air wudhu kok. Tapi sebagai wanita tetap saja perlu membawa untuk jaga-jaga. Seperlunya saja.

20. Botol air minum
Botol ini penting sekali untuk menampung air zam-zam. Di Masjid Nabawi/Harom zam-zam dibagi gratis. Kita tinggal menuang sendiri dari bejana yang sudah disiapkan berderet-deret di dalam maupun halaman. Ada yang bersuhu normal, ada pula yang dingin seperti es. Nah, selesai sholat sebaiknya kita ambil zam-zam lalu kita bawa ke kamar hotel. Jadi, selama kita di sana selalu minum zam-zam. Bahkan sepuasnya! Botol-botol air minum yang kita dapat ketika makan di pesawat juga sebaiknya disimpan. Lumayan buat menampung zam-zam. :) Jangan khawatir, kita per orang dapat jatah zam-zam yang sudah disiapkan oleh travel agent untuk kita bawa pulang ke rumah masing-masing. Asyik kan?

21. Alat mandi
Kita perlu membawa alat mandi meski sudah disiapkan hotel (tergantung hotelnya) sesuai selera kita. Hindari membawa cairan lebih dari 100 ml ke dalam pesawat ya! Untuk dibawa ke kabin pesawat, sikat gigi dan pasta gigi, serta pembersih wajah (facial foam) adalah wajib! Terutama kalau pesawat kita transit di negara lain dulu. Sisanya masukkan koper.

22. Masker/syal
Masker/syal ini penting buat menutup hidung dan mulut kita selama di pesawat karena terpaan AC. Yang saya rasakan sih hidung saya sakit karena dinginnya AC berjam-jam. Dengan adanya masker/syal maka hidung kita jadi hangat. Tapi saya lebih rekomendasi syal rajut bahan wol karena berpori lebih besar sehingga kita tetap merasa hangat sekaligus tidak kesulitan bernapas. Pada musim dingin juga ketika keluar hotel dan berjalan di sekitaran maka masker/syal bisa menghalau udara dingin agar wajah kita tetap hangat. Sebenarnya sih kebutuhan akan masker/syal ini tergantung pribadi masing-masing. Yang jelas, karena perjalanan kita cukup jauh dan kebanyakan tidur selama di pesawat maupun bus maka perlu masker/syal untuk menutup mulut. Ya siapa tahu tidurnya ada yang nganga ataupun ngiler kan ga enak dilihat. :)

23. Koper
Koper biasanya dibagikan dari travel agent. Warnanya seragam sehingga jelas dari travel agent apa.

Demikian beberapa poin yang bisa saya tulis dan share ke reader semuanya. Selebihnya bisa dikira-kira sendiri ya. Tiap orang pasti kebutuhannya beda-beda. Saran saya sih pilah-pilah mana yang urgent dan tidak. Tidak perlu membawa terlalu banyak karena berat. Toh setelah ditambah oleh-oleh yang dibeli di sana maka koper pun penuh dengan sendirinya. :)

Mudah-mudahan next time akan bisa saya posting cerita-cerita lainnya seputar umroh yang saya alami. Semoga posting ini bisa jadi referensi. Dan bagi yang belum berangkat umroh, semoga bisa segera berangkat ya! Bagi yang sudah (termasuk saya) semoga bisa berangkat lagi. Aamiin. Karena kerinduan beribadah di sana lagi itu melekat di dada.

:)

See u next post!

Thursday, November 20, 2014

Istilah Gaul ala Bahasa Gaul Lampung

11/20/2014 10:17:00 PM 0 Comments
Siger
Lambang kebanggaan Lampung

Gara-gara sehabis baca status facebook seorang teman yang share link tentang "Bahasa Gaul di Lampung", maka itu saya tergerak untuk membuat postingan ini setelah sekian lama tidak posting terhitung dari September 2014. 

Bermula karena saya berasal dari Lampung. Merasa pernah jadi anak muda dan gaul di sana gitu loh maksudnya. Sekarang juga masih muda sih cuman sudah lama sekali meninggalkan bumi tercinta tanah kelahiran saya itu demi pendidikan dan pekerjaan. Haiyah siapa yang nanya coba? :)

Intinya saya jadi kangen gitu dengan suasana di Lampung. Bergaul dengan teman-teman saya masa remaja. Pastinya memraktekkan bahasa gaul anak muda ala Lampung.

Yang saya rasakan ketika saya pulang kampung dan bertemu dengan teman yang memang tinggal di sana seumur hidupnya (kagak merantau sama sekali) ya saya merasa kagok/kelu gitu berbicara dengan bahasa gaulnya. Sudah lama hilang dari lidah saya setelah 4 tahun tinggal di Jakarta dan 6 tahun di Bengkulu. Memang bahasa gaul Lampung itu ya bahasa Indonesia gaul pakai sebutan elo-gw/ lu-gua mirip di Jakarta. Tapi tetap saja beda loh. Banyak istilah-istilah yang cuma ada di Lampung. Kamu bakal tahu kalau pernah tinggal di Lampung. :)

Ketika awal-awal masuk kuliah dulu, bahasa saya masih kental bahasa gaul Lampung dengan ciri khas kata 'geh' dan 'kamu/kita/dia orang'. Berhubung teman kuliah saya itu beragam sekali asalnya dari Sabang sampai Merauke (namun tetap etnis jawa paling dominan) jadi ya mereka merasa aneh gitu ketika saya tanpa sadar mengucap kata tersebut. Mereka mengkritik bahasa saya. Ketika saya pakai kata 'kamu orang' maka ada salah seorang yang berujar, " Iya aku orang, la kalo kamu apa? Gajah?"

Ups! Meski dia bercanda tapi jadi ga nyambung ya karena sudah jadi kebiasaan lidah selama hidup di Lampung. Makanya saya mulai menyesuaikan bahasa yang saya gunakan. Lama-lama menghilang dengan sendirinya. Apalagi setelah itu saya tinggal di Bengkulu yang notabene masih menggunakan bahasa daerah Bengkulu sebagai bahasa pergaulan sehari-hari. Otomatis tambah padamlah bahasa gaul Lampung saya karena lawan bicara saya berbahasa Bengkulu yang campuran bahasa Palembang dan Minang dengan ciri khas akhiran huruf 'o' di setiap katanya.

Di Lampung memang tidak sama seperti daerah lain yang masih kental menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pergaulan. Mungkin karena multi etnis yang tinggal di sana sehingga bahasa pemersatunya bahasa Indonesia. Namun kemudian berkembang menjadi bahasa gaul. Entah darimana juga asalnya bahasa gaul itu. Banyak serapan-serapan dari bahasa daerah sih sebenarnya. 

Nah, buat kamu yang mungkin berminat untuk main/jalan-jalan, studi, kerja atau menetap di Lampung, ada baiknya kamu tahu beberapa istilah-istilah yang sering digunakan dalam pergaulan sehari-hari di sana biar kamu nyambung kalau diajak ngobrol. Kalau pun ngga, ya sekedar buat nambah pengetahuan aja juga ok. Cari di google saja ya. :)


Picture credit to the rightful owner

Sunday, September 7, 2014

Nonton Konser EXO The Lost Planet #1 in Jakarta (TLP INA) Part 4

9/07/2014 11:12:00 PM 0 Comments

Jujur, saya khawatir dengan diri saya sendiri ketika ngantri open gate. Masih dua setengah jam lagi menuju konser tapi sudah berdiri lama untuk bisa masuk. Saya khawatir kalau saya bakal ga kuat berdiri sampai konser selesai (konser berlangsung dua setengah jam 18.30-21.00). Saya pikir semula sampai jam 22.00. Ternyata lebih cepat dari dugaan. Syukurlah bisa pulang lebih cepat. Karena bagaimana pun saya yang paling tahu diri saya. Apalagi saya sendirian. Meski tiket saya VIP tapi kan VIP festival jadi ya bakal berdiri (semua penonton berdiri, tidak ada kelas duduk).

Ditambah pas ngantri itu panaslah ya saking banyaknya orang. Eh, ada yang bagi-bagi kipas gratis gambar animasi Kris Chanyeol. Lumayan buat kipas-kipas. Jadi selama ngantri saya kipas-kipas terus. :)



Begitu sudah melewati pintu utama, beginilah suasana antrian menuju pintu berikutnya.


Setelah melewati pintu utama dan mulai masuk mau pencar ke gate 4 ada yang bagi kipas hitam di bawah ini. Ambil-ambil aja pokoknya. Lumayan buat kipas-kipas di dalam kalau panas. Kan yang ini ada gagangnya. :)


Setelah masuk gate 4, di sana ada jalan masing-masing untuk VIP festival B, D, premium festival B. Setelah masuk dengan menunjukkan tiket, di dalam ada petugas yang memeriksa barcode keaslian tiket. Lalu jalan terus ke dalam. Nah, tidak jauh dari petugas tadi ada petugas lain lagi yang bertugas menempelkan gelang kertas bertuliskan "VIP B". Jadi kayak di Dufan gitu deh yang pake acara tangan kita dicap. 


Pas gelang itu ditempel, terdengar suara Chen lagi nyanyi Miracle in December yang melo banget itu. Serrrrr rasanya di hati. Hehe lebay. 

Baru setelah itu kita masuk ke dalam wilayah seksi VIP B. Waktu saya masuk, mungkin baru setengah penonton VIP B. Bagian depan bibir panggung sudah terisi. Tapi tengah dan kanan masih lowong. Setengah jam kemudian mulai penuh meski masih ada ruang kosong untuk jalan. Ga sesak kok. Syukurlah. Biarpun malam, tapi ya itu panas juga loh. Karena banyak banget orang yang berkumpul jadi satu di situ. 




Sembari menunggu 18.30, kita cuma diputarkan audio lagu-lagu EXO. Kenapa ga diputarkan MV-nya aja ya? Paling ga kan ada yang kita lihat gitu. Waktu nonton Infinite dulu kan gitu diputarkan MV koleksi mereka biar penonton ga bosan menunggu.

Nah, menuju detik-detik EXO muncul. Kita semua menyanyikan lagu kebangsaan kita dulu, Indonesia Raya. Jadi, meskipun ceritanya kita lagi mau nonton k-pop tapi nasionalis harus tetap ada. 


Hari mulai gelap dan EXO juga sudah mau tampil, maka saya cek lightstick dulu. Ini dia! Karena warnanya silver jadi kayak neon biasa ya. :)



Lanjut part 5 ya readers.... :)

Update (14/02/2018): maaf ya readers, part 5 tidak lanjut saya tulis. Harap maklum karena kesibukan diklat pim masa itu. Terima kasih buat kamu yang sudah sempat membaca tulisan saya. Kalau ada pertanyaan boleh email saja ke saya :)









Nonton Konser EXO The Lost Planet #1 in Jakarta (TLP INA) Part 3

9/07/2014 09:35:00 AM 0 Comments

Akhirnya nonton juga TLP INA semalam. Excited pokoknya. Mana sempat turun hujan juga. Ga bawa raincoat atau payung. Sempat cemas sebenarnya kalau nantinya hujan gede gimana. Alhamdulillah gerimis aja meski lumayan gerimis gede dan membuat baju jadi basah juga karena agak lama hujannya. Memang sih dari pagi sudah mendung. Dan ternyata malam sebelumnya turun hujan, padahal malam-malam sebelumnya lagi nggak pernah hujan sih setahu saya. :)

Readers, saran saya jangan bawa payung ya kalau nonton konser outdoor gitu buat antisipasi hujan. Cukup raincoat aja yang dari plastik tipis. Asli, mengganggu banget penonton lain kalau bawa payung. Penonton di belakang kamu jadi ga bisa nonton ke depan. Pengen aku colek deh tuh cewek-cewek yang bawa payung di depan. Hadehhh... Acara rekam-merekam pun terhalangi deh jadinya. Please, perhatikan juga penonton lain yang sama-sama bayar seperti kamu dan pengen menikmati konser itu dengan nyaman sama seperti kamu. Nyesek :(

Oya, tangan dan kaki saya sukses pegel-pegel semua. Saya berdiri ngantri dari jam 4 sore. Turun taxi pas di depan gate Lapangan D Senayan jam 4 sore itulah, pas open gate. Kalau konsernya kan di jadwal mulai jam 18.30 WIB. Ternyata antrian sudah panjang sekali seperti ular naga. Mereka sudah pada ngantri dari pagi. Saya yang baru datang akhirnya ngantri di belakang. Tapi rupanya masih panjang lagi antrian di belakang saya. Kalau yang ngantri dari pagi bisa lebih cepat masuk ke dalam begitu open gate jam 4. Kalau saya harus berdiri dua jam baru bisa masuk ke seksi VIP B. Sampai habis 1 botol air mineral saking hausnya. :)

Kaki pegel berdiri dari jam 4 sore sampai selesai konser jam 9 malam. Lalu diteruskan jalan kaki ke pintu 8 senayan depan Hotel Mulia buat cari taxi. Jauh juga tapi tidak sejauh jalan dari MEIS ke luar jalan raya yang dilewati taxi. Alhamdulillah sejam dapat juga taxi. Tidak sesulit di MEIS. Padahal saya sudah membayangkan bakal sulit seperti itu. 

Kalau tangan sudah pasti pegel karena keduanya saya gunakan buat memegang hp dan kamera untuk merekam dan pegang light stick bergantian kanan kiri. Rasanya pengen menyerah merekam karena pegel banget dan mau nikmatin aja konsernya tanpa merekam atau ambil foto. Tapi sayang... Meski sempat juga beberapa scene ga direkam. Pokoknya prinsipnya sampai baterai habis baru berehenti merekam. :)

Readers, bersyukurnya saya karena ternyata saya tidak salah pilih tiket VIP B! Thanks God! I Love You! Ternyata Lay Zhang Yixing bias saya solo stage-nya deket VIP B. Intersection VIP B, D dan premium B. Wow! Karena dia member yang solo stage perdana, saya yang semula lebih mendekat ke panggung utama di depan, akhirnya lari ke pojok kanan belakang buat merekam Lay lebih dekat begitu tiba-tiba dia muncul di stage itu! Seru! Kita yang di VIP ini bisa lari sana-sini mendekat ke arah mana yang dilewati EXO member karena kita dikelilingi stage. Dan di VIP ga penuh sesak. Senangnya. :)

Bisa lihat Lay dari dekat dengan jelas. Apalagi di akhir solo stage dia tersenyum manis dan nampak jelaslah itu dimple. Asli ganteng banget. Ihiy! :)

Dari VIP B ini puas lihat Lay. Hehe. Dia sering keliling di sekitaran sini. Untuk member lain yang puas banget lihat dari VIP B itu Luhan! Ya ampun ternyata aslinya memang cute banget! Ga salahlah SM pilih dia jadi face-nya EXO-M. Member lain yang beredar banyak di VIP B itu Tao, Kai, Chanyeol, Baekhyun, Suho. Yang jarang muncul itu D.O, Sehun, Chen, Xiumin. Mereka keliling juga di VIP B tapi tidak sebanyak yang sudah saya sebut tadi.

Semua member ganteng-ganteng dan kinclong kulitnya putih mulus. Memang Tao dan Kai yang agak gelap tapi masih putih banget juga. Tao yang paling gelap dibanding lainnya. Entah kenapa kalau lihat Chanyeol itu ada sisi miripnya sama Lay. Apa karena dia bias nomor dua saya?

Kai itu daya tariknya adalah senyumnya! Manis banget dan bikin dia kelihatan ganteng. Kalau lagi diam kan entah kenapa saya terganggu dengan bentuk hidungnya yang khas itu. Padahal sih nggak pesek. Tapi manis banget kalau senyum.

Lanjut part 4 ya... :)


Monday, September 1, 2014

Nonton Konser EXO The Lost Planet #1 in Jakarta (TLP INA) Part 1

9/01/2014 09:33:00 AM 0 Comments

Nonton konser EXO di Jakarta, iya atau tidak? Kesempatan nih mumpung di Jakarta. Sudah lama nunggunya loh dari 2012. Kalau tahun depan belum tentu bisa nonton.

Perang batin nih mau nonton apa nggak. Pada awalnya jelas senang karena EXO mau konser tunggal perdana di Indonesia. Tapi juga sedih karena ternyata saya harus ikut diklat Pim IV di Jakarta. Apa bisa saya nonton? Takutnya ga bisa keluar. Banyak tugas, ada acara dsb. Mana acaranya malam pula. Dan saya juga sendirian dari situ. Galau. Lalu saya pun merelakan untuk tidak nonton.

Saturday, August 30, 2014

Berpikir Kreatif dan Inovatif

8/30/2014 06:40:00 PM 0 Comments


Dua minggu Diklat PIM IV sudah terlewati. Alhamdulillah. Banyak materi yang sudah didapat tapi masih harus berjuang mencari proyek perubahan apa yang akan saya buat. Rasanya ada sebuah batu menghimpit ketika teman-teman lain sudah disetujui coach dan mentornya sementara saya belum. Berpikir kreatif dan inovatif memang tidak mudah buat saya. :(

Materi yang paling asyik menurut saya sejauh ini adalah 'Berpikir Kreatif dan Inovatif'. Hari pertama topik ini dibawakan oleh widyaiswara (WI) utama seorang ibu-ibu yang pembawaannya asyik. Memang ya, saya rasakan beda loh WI utama mengajarnya. Saya senang diajar WI utama, tidak mengantuk karena seru. Selain karena materinya yang menarik juga pastilah WI sudah jauh berpengalaman mengajar.

Tuesday, August 19, 2014

Palace 1: Jade Palace Lock Heart Review (Yang Mi dan Feng Shiao Feng)

8/19/2014 09:13:00 PM 0 Comments
Nyambung posting saya yang sebelumnya tentang cerita silat (cersil) yang lagi saya kangenin. Setelah hunting judul yang pas di hati, Palace 1 (Gong 1/Jade Palace Lock Heart) menjadi pilihan saya untuk ditonton pertama kali. Pas lihat trailer-nya ok. Pemerannya ok. Musiknya ok. Alurnya ok. Kisah time travel dari jaman modern ke jaman dinasti.


Qing Xuan (Yang Mi) time travel ke jaman kerajaan. Di sana dia menjadi wanita penghibur secara terpaksa lalu dibawa ke istana untuk melayani pangeran ke-2. Qing Xuan yang cerdik akhirnya bisa lepas dari Pangeran Ke-2 dan berniat melarikan diri dari istana. Keluar dari lubang buaya masuk ke mulut singa. Qing Xuan malah bertemu Pangeran ke-8/Yin Si (Feng Shiao Feng). Dikisahkan selanjutnya Qing Xuan akhirnya menjadi dayang istana melayani Permaisuri Xi Pin. Hari-harinya di sana tidak lepas dari upaya hasut-menghasut para dayang lain yang iri padanya. Juga tidak lepas dari keusilan Pangeran Ke-8. Tapi pada dasarnya Qing Xuan disitu cukup cerdik jadi ceritanya malah jadi menarik.

Oya, di saat-saat sedih Qing Xuan bertemu sosok lain yang menarik perhatiannya yaitu Pangeran ke-4 (Mickey He). Pangeran ke-4 inilah yang dalam sejarah yang dipelajari di masa modern merupakan tokoh yang nantinya akan menjadi kaisar. Dan Qing Xuan memang sudah mengidolakannya sejak awal. 

Chu Liu Xiang 1995 (Adam Cheng dan Chyntia Khan)

8/19/2014 08:35:00 PM 23 Comments


Belakangan ini saya kangen berat sama serial kolosal china jaman dulu yang saya tonton masih usia SD-SMP. Entahlah mungkin didukung dengan rusaknya tv saya sehingga lama tidak nonton tv. Pokoknya kangen nonton drama lagi. Akhirnya saya pun searching drama kolosal/silat yang recommended buat ditonton.

Kenapa saya memilih drama silat/kolosal mandarin? Karena memang dari dulu saya suka sekali nonton drama kungfu. Keren aja gitu gerakan-gerakan mereka loncat sani-sini, terbang kesana kemari, permainan pedang, panah, dsb. Oya saya lebih suka yang temanya pendekar ketimbang kerajaan. Balik lagi karena saya suka adegan kungfunya. Kalau kerajaan kan paling-paling intrik kerajaan dan perang. Kurang seru aja menurut saya kalau tidak dilengkapi adegan kungfu yang cihuy! :) Plus, soundtrack-nya itu loh berasa jaman dulu banget. Kerenlah saya suka. Plus lagi, adegan romance-nya nggak hardcore. Biasa bahkan sangat sederhana paling cuma pelukan tapi sweet. :) Penokohan seorang pendekar yang berusaha melindungi wanita yang dicintainya. Haiyah... klepek-klepek :D

Saya masih ingat dulu nonton Ular Putih, Pendekar Ulat Sutra, Kungfu Master, Pedang dan Kitab Suci, Pendekar Harum, Legend of The Condor Heroes, Return of The Condor Heroes, Pedang Pembunuh Naga, sampai Kera Sakti dll. Tapi sudah pada lupa jalan ceritanya secara detail karena sudah lama banget dan ada yang ga full nontonnya.

Yang paling membekas di hati saya adalah Pendekar Harum 1995 Adam Cheng dan Chyntia Khan (Chu Liu Xiang/Chor Lau Heung). Dulu saya masih kelas 5 SD lalu naik kelas 6. Saya ingat sekali dulu tayangan ini selalu saya tunggu-tunggu. Menghitung waktulah pokoknya. Dan saya selalu teringat persis adegan dan dialognya setelah selesai nonton. Btw, apa cuma saya yang begini ya? Apalagi lagu opening dan ending-nya itu hapal bangetlah pokoknya. Oya, background music-nya bagus-bagus loh saya suka. Pokoknya cinta banget sama serial ini. Sampai-sampai saya dikatai teman sekolah saya "keedanan". :D

Suka banget sama pasangan Chu Liu Xiang dan Sang Guan Wuji. Cocok banget menurut saya. Chu Liu Xiang itu pas banget dimainkan oleh Adam Cheng. Menurut saya inilah the best version of Chu Liu Xiang meski Adam Cheng-nya udah tua kala itu. Eh saya searching umurnya sekarang udah 60-an loh berarti kala itu 40-an. Dan Oh My God! Itu artinya saya yang anak kelas 5 SD fall in love dengan Adam Cheng! Oh no! Seumuran dengan ayah saya (tuaan ayah saya dikitlah). Tapi memang beliau itu karismatik sebagai Chu Liu Xiang. Bisa membawa karakter Chu Liu Xiang keluar dengan apik. Dan biarpun tua tapi menurut saya tetap ganteng kok. Meski sebenarnya tidak ganteng-ganteng banget. Tapi pesonanya itu lo yang bikin ganteng hehe.

Chu Liu Xiang (CLX) itu banyak fans wanitanya. Di mana-mana ketemu wanita cantik pasti langsung pada naksir. Kasihan deh Sang Guan Wuji (SGW) sering jealous. SGW itu biarpun cantik dan selalu di samping CLX tapi mudah emosi dan jealous. Oya SGW ini ternyata adalah tokoh tambahan saja. Dari delapan novel Pendekar Harum yang ditulis Gu Long, SGW tidak pernah exist! Padahal saya men-download novelnya dan berniat membaca karena penasaran dengan kisah couple ini tapi rupanya tidak ada. Jadi kecewa. Ya sudah, malas membaca. :D 

Saya cari-cari DVD-nya yang ada text Indonesia-nya susah loh. Jangankan Indo, engsub aja susah. Kalau pun ada yang jual rata-rata no sub. Mana harganya dibandrol selangit lagi. Haiyah mana saya ngerti pakai bahasa mando? Ngertinya paling cuma si sie, wan an, wo ai ni... Coba dulu kuliah sastra China ya... Ga perlu lagilah ada sub-sub-an begitu. :( feeling depressed

Kalau no sub mah bisa nonton di youtube ajah. Ada yang upload full episode kok 1-27 dan belum lama uploadnya juni 2014. Saya sudah tamat nonton lagi biarpun no sub. Sekedar mengobati rasa kangen. Kan masih ingatlah jalan ceritanya secara garis besar.

Sebenarnya nemu juga link yang jual text indo, tapi belum coba hubungi. Lagian itu update-nya sudah lama banget. Ga tau kabarnya sekarang. Apakah masih jual atau ngga. Ga dipasang harganya pula. Friends, kalau ada yang tau link yang jual dvd Chu Liu Xiang aka Pendekar Harum 1995 Adam Cheng boleh kasih tau saya ya! Diutamakan yang murmer and no tipu-tipu... yang sub-nya bagus pastinya ya. thank you...  :)

Kelebihan versi ini menurut saya adalah

1. Pemainnya cantik-cantik dan ganteng-ganteng. Untuk ukuran jaman dulu lumayanlah bisa dibilang ga jelek-jelek aktornya. Biarpun pemerannya sudah lumayan berumur seperti Chu Liu Xiang, Hu Ti Hua, Ayam jago tapi pas banget loh pemilihan aktornya. Akting mereka ok dan menjiwai. Jadi, umur mereka itu tersamarkan dengan kebolehan akting mereka. Trio Rong Rong, Hong Shiu, Tien Er, Chiu Xin, Si Putri, sampai Si Tabib cantik semua. Apalagi Sang Guan Wuji-nya sudah pasti cantiklah. Mau ga mau pemeran goodlooking itu menarik perhatian (jadi selera buat nonton gitu maksudnya). :)

2. Kostumnya ganti-ganti terus jadi eyecatching buat penonton ga bosen. Apalagi Si Chu Liu Xiang paling sering ganti dan paling bagus. Ada satu baju favorit saya yang belang-belang hitam putih. Simpel tapi menarik menurut saya. Hanya saja kalau si Hu Ti Hua kok keseringan baju biru itulah. Apalagi si Ayam jago baju coklat itu melulu deh. Haha. Kalau cewek, jelas si SGW yang paling sering ganti kostum jadi couple-an warnanya ama CLX. Dandanan rambut juga bervariasi.

3. Jalan ceritanya asyik dan menarik. Plus humor lagi jadinya menghibur. Kalau kisah romance CLX mah lika-liku. Ada nyebelinnya tapi ada sweet-nya juga. Udah gitu ga ada tuh pernyataan resmi dia suka. Padahal cewek butuh banget pernyataan yang jelas. Penonton jadi menebak-nebak, ini sebenarnya suka ga sih ama dia? Habisnya kayak suka sama semua cewek yang nempel ke dia. Karena pada dasarnya dia memang baik sama semua cewek. Ini nih tipe cowok yang bikin cewek ragu-ragu. Yang paling heboh justru kisahnya Hu Ti Hua sama ceweknya. Ceweknya ngejar-ngejar. Cinta matilah pokoknya. Kerennya akhirnya mereka nikah. Dan sedihnya, si cewek beneran cinta mati (mati pada akhirnya di tangan Hu Ti Hua). So sad...

4. Ada keunikan tokoh. Misal Chu Liu Xiang panggilannya ulat busuk, ciri khasnya garuk-garuk hidung
kalau lagi mikir dan senjata kipasnya itu loh... kalau dia hobinya wanita dan arak. Kalau di serial ini sih image-nya bersih loh. Biarpun wanita-wanita cantik nempel terus ke dia tapi cintanya cuma satu wanita. Ceileee. Padahal kalau di novelnya mah ga sebersih itu lah. Hehe. Ga recommended buat jadi pasangan. Terus Hu Ti Hua itu hobinya arak. Lalu si ayam jago hobinya uang.

Btw, saya sempat menonton juga Pendekar Harumnya Michael Miu yang ditayangkan Indosiar setelah Pendekar Harum 1995 di RCTI. Di sana tidak ada SGW, jadi tidak menarik. Sudah terlanjur jatuh cinta sama CLX-SGW couple. Lalu Pendekar Harumnya Richie Ren juga sempat nonton tapi ga full juga. Ini lebih tidak menarik lagi. Sama sekali tidak kharismatik. Sangat tidak cocok menjadi CLX. Dan memang secara pribadi saya kurang suka Richie Ren entah kenapa. Sekian waktu berlalu eh rupanya ada versinya di Ken Zhu. Haduh ini apalagi? Melihat posternya saja sudah merasa ini pasti tidak bagus. Sangat-sangat tidak cocok. Dan saya putuskan untuk tidak menonton. Lalu saya tertarik untuk coba nonton versi terakhir si abang Ken Chang. Saya baca di wiki katanya versi ini yang paling mendekati novelnya. Seperti apakah kisahnya?


sumber gambar: the rightful owner


Saturday, August 16, 2014

Membaca Hasil Tes Darah

8/16/2014 10:21:00 PM 0 Comments
Gara-gara mau ikut diklat, saya jadi mengambil tes darah di rumah sakit daerah. Selain tes darah, diharuskan juga untuk rontgen. Haduh, saya sudah cemas harus rontgen loh. Ketar-ketir kenapa harus ada rontgen segala. Takut harus membuka pakaian. Takut petugasnya laki-laki. Ups! :(

Berhubung waktu sudah semakin mepet (hasil harus segera dikirim 3 hari sebelum diklat), akhirnya saya memberanikan diri berangkat ke RSUD pada hari Senin lalu (11/8/2014). Awalnya saya mendaftar dulu di loket pendaftaran. Btw, ini pertama kalinya saya ke RSUD sini. Lalu saya disuruh ke poli umum. Di poli umum, yang saya temui adalah perawat bukan dokter. Saya ditensi dan dites buta warna lalu cek tinggi dan berat badan. Cek buta warnanya itu disuruh menyebutkan angka yang ada di gambar berwarna di bagian tengah sampai beberapa kali. Lalu disuruh mengikuti alur angka berwarna dengan jari tangan kanan. 

Setelah itu, saya disuruh ke laboratorium untuk tes darah dan ke radiologi untuk rontgen. Di laboratorium, saya langsung disambut petugasnya.

Dikira 100% CPNS

"100% ya?" tanya salah satu petugas. Dikira saya mau KIR untuk 100% CPNS. Haish apa tampang saya ini tampang CPNS yang mau 100%?

Saya digiring ke sebuah tempat dan diberi cawan kecil tempat urine (apa namanya ya) yang biasanya untuk tes narkoba.

"Bukan! Saya mau tes darah."

"Mau buat apa?" tanyanya. Karena setau mereka biasanya KIR itu pakai tes narkoba untuk 100% tadi.

"Diklat PIM IV," jawab saya.

Lalu kertas rujukan yang berisi biodata saya diminta.


4 petugas 5 tusuk

Oke! Saya langsung disuruh duduk. Petugas langsung mengambil jarum suntik serta alkohol dan kapas. Dicarinya urat saya. Pada awalnya dilihat lengan kiri saya. Rupanya uratnya sangat kecil tidak kelihatan. Lalu dilihat lengan kanan saya. Sama saja. Pindah ke tangan kanan. Sama juga tidak mengalir darahnya. Mungkin hanya dua tetes. Tapi akhirnya lengan kanan yang ditusuk jarum pertama kali. Darah hanya keluar dua tetes. Tidak mengalir sama sekali.

Akhirnya lengan kiri yang ditusuk jarum. Tau apa yang terjadi? Malah tidak keluar darah sama sekali. Sampai ditusuk-tusuk dan saya kesakitan. Haduhhh.... :(

Petugas pertama akhirnya menyerah. Datanglah petugas kedua. Lengan kiri kembali ditusuk jarum. Darah tetap sama sekali tidak keluar. 

Menyerah. Datanglah petugas ketiga. Petugas ketiga menusuk punggung tangan kiri saya. Darah mengalir tapi hanya bisa diambil 1 cc. 

Datang lagi petugas keempat menyuntik lengan kiri saya. Barulah darah mengalir lancar.

Hmm, saya tegang makanya bisa sampai ditusuk berkali-kali dan ganti-ganti petugas tidak mengalir darahnya. Baru kali ini juga sih sampai segitunya 5 kali tusuk (habis 5 bekas jarum suntik) dan empat petugas yang menyuntik. Parah... parah...

Kata petugasnya, begitu kalau orang kurus uratnya kecil ga kelihatan. :)

Selesai tes darah, saya ke ruang sebelah untuk rontgen. Alhamdulillah petugasnya perempuan. Lega.

Begitu hasil rontgen keluar, petugasnya bilang supaya saya kembali ke dokternya.

"Dokter yang mana ya? Tidak ada dokternya, saya dari poli umum tadi," jawab saya polos. Yang terlintas di otak saya, saya kan tidak sakit jadi tidak ada dokter yang menangani saya. Makanya saya bingung begitu ditanya dokternya.


Ribet oh ribet

Hasil rontgen sudah di tangan, langsung saya ambil hasil tes darah (menunggu dulu) lalu disuruh ke TU, dari TU kembali ke poli umum. Dari poli umum saya disuruh ke kasir untuk membayar. Lalu balik lagi ke poli umum buat minta tanda tangan dokter. Lalu minta cap ke TU/kasir. Haiyah ribet banget ya bolak-balik sana sini kayak setrikaan. Udah gitu, disuruh fotokopi dulu sebelum dicap kalau-kalau butuh lebih dari satu untuk cap asli. Huaaa mana ga ada fotokopian di sana. Harus keluar ke jalan raya dulu. Akhirnya hari jumat saya baru ke sana lagi minta cap ke kasir.

Saya beberapa kali ke TU lo. Salah melulu di sana. Awalnya sebelum ke poli umum saya nyasar ke TU. Lalu setelah mengambil hasil tes, saya ke TU.


Hasil tes

Untuk hasil tes darah, alhamdulillah semuanya normal. Berikut hasilnya:

Hemoglobin 14,7 
Gula darah 108 (Perempuan 76-180 mg/dl)
Asam urat 4,8 (Perempuan 2,4-5,7 mg/dl)
Kolesterol 235 (Perempuan 123-243 mg/dl)

Yang gawat adalah kolesterol ada di batas atas. Ga nyangka. Tapi syukurlah gara-gara tes ini jadi tahu. Jadi bisa jaga-jaga untuk asupan makanan. Pokonya saya langsung searching cari info seputar keempat hasil tersebut. Kalau hasilnya tinggi apa yang akan terjadi dan apa yang harus dilakukan. Rata-rata sih sarannya adalah pola makan sehat. Betul banget sih memang kita perlu tahu kandungan gizi asupan yang kita makan biar kita tetap sehat.

Kalau saya baca-baca sih, makanan yang mengandung kolesterol tinggi itu dari produk hewani sementara yang bisa menyebabkan asam urat tinggi itu dari produk nabati yang mengandung zat furin. Gara-gara kemarin kakak saya ada yang mengeluh sendi pegal-pegal dan kaki bengkak akibat asam urat, saya jadi tahu beberapa makanan yang mengandung zat furin tinggi yang mesti dihindari penderita asam urat seperti kangkung, kol, daun singkong, bayam, semua produk melinjo, kacang-kacangan, dll. Dan untuk obatnya, salah satunya adalah rumput sidaguri. 

Sedangkan hasil rontgen menyatakan paru-paru dan jantung baik. Alhamdulillah. :)

Ya Allah, senantiasa berikanlah saya dan keluarga saya juga readers blog saya kesehatan. Aamiin.

Wednesday, August 13, 2014

Kabar Terbaru Admin

8/13/2014 11:43:00 PM 0 Comments


Hello friends! Ah, rupanya lama sekali saya rehat blogging. Jadi kangen lama tidak menyapa kalian. :) Semoga dalam keadaan sehat dan bahagia semua ya!

Oya, saya ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri Mohon Maaf Lahir dan Batin. Meskipun sudah telat tapi tetap saya ucapkan daripada tidak sama sekali. Toh masih bulan syawal. :) Meski sebenarnya momen maaf-memaafkan tidak harus di hari raya idul fitri melainkan bisa kapan pun kan?

Oke, saya ingin kembali exist ngeblog. Yay!!!

Btw, beberapa bulan terakhir ini saya tidak hanya vakum ngeblog tapi juga vakum ikut lomba-lomba menulis short story. Sehingga tidak ada posting tentang buku-buku antologi saya yang terbit. Meski sebenarnya ada beberapa buku yang sudah terbit kemarin-kemarin hanya saja belum saya posting.

Sebelum lebaran kemarin saya fokus menyelesaikan proyek rajutan untuk ibu saya yang benar-benar memakan waktu, tenaga dan biaya. But worth it kok jadi ya ga menyesal. Malahan senang begitu sudah jadi dan lihat hasilnya ga mengecewakan.

See You next posts! :)

Salam



Monday, May 12, 2014

53. Dongeng Sebelum Tidur #1

5/12/2014 01:09:00 PM 2 Comments



Covernya lucu banget ya. Gambar bulan lagi nguap karena ngantuk. Hehe. Karena ini memang buku buat anak-anak sih ya. Tapi nguapnya lebaaarrr ga ditutup. Padahal aslinya kan kalau kita nguap itu harus ditutup. Kalau tidak ditutup, konon ceritanya jin akan masuk lalu merasuki aliran darah kita. Begitu kata guru agama saya dulu ketika SMA. Itulah makanya kita sering malas. Karena ada jin dalam tubuh kita.

Kembali ke buku, buku tersebut merupakan antologi bersama saya yang diterbitkan oleh Penerbit Harfeey. Hasil lomba menulis tentang cerita anak dongeng sebelum tidur. Berhubung saya sulit berimajinasi dongeng, maka saya buat cerita anak biasa namun sarat makna. Naskah saya berjudul 'Doa Anak Sholeh'. Alhamdulillah lolos setelah berpacu dengan waktu menuju deadline. Sudah pernah saya ceritakan di posting sebelumnya.


Dongeng Sebelum Tidur #1
"Pengantar lelap si Malaikat Kecil"

Genre : Kumcernak inspiratif
Penulis :Boneka Lilin et Boliners
Editor & Layout : Boneka Lilin
Design Cover : Ary Harfeey
Penerbit : Harfeey
ISBN : 978-602-1200-60-5
Tebal : 140 Hlm, 14,8 x 21 cm (A5)
Harga : Rp37.000,- (Harga kontributor Rp31.000,-)
CP Order : 081904162092 (Infokan judul, jumlah, alamat)

Sinopsis

Menasehati tidak hanya bisa dilakukan dengan tindakan tersurat, ada banyak media yang bisa menjadi pilihan untuk lebih mengena di benak si Malaikat Kecil. Salah satunya apa yang dilakukan oleh para penulis pilihan dalam buku ini. Mereka uraikan cerita yang menyiratkan nasehat bijak namun tak terkesan menggurui. Dapat dipastikan bisa sukses mengantar Malaikat Kecil menyambut mimpi indah dengan kisah yang sarat hikmah.

***
Penulis Kontributor:
Boneka Lilin, Ita Juita, Teti Wahyuni, Nurbagus, Tiara Eka Andiyanti, Rosi Aria Lestari, Yunita Nurisfa Mayasari, Windyani, Nelfi, Windhihati Mazhaya, Farida Sundari, Yulia Mutiara Ahyadini, Nikodemus Risang Bayu Citra Saptadi, Kholifaturokhma, Rela Sabtiana, Nigina Aulia Rachmah, Aprilia Nur Vita, Dianita Devi Putri, Fila Giani, Lena Sesilia Auw, Indar Ratu, Layli Putri Hasnah, Ade Ubaidil

Friday, May 9, 2014

50. Hobby, Happy, and Money

5/09/2014 09:20:00 AM 0 Comments


Hobby, Happy, and Money adalah buku antologi bersama berisi flash true story (FTS) bertema 'aku dan uang'. Buku ini merupakan hasil lomba menulis yang diadakan di Grup ECA dengan Penerbit Ae Publishing. Alhamdulillah naskah saya masuk bersama para penulis lain.


Entah kenapa akhir-akhir ini saya kok kalau ikut lomba selalu saja mepet deadline. Berpacu dengan waktu begitu serasa ada tantangan. Meski terkadang sangat disayangkan naskah selesai pukul 12 malam lewat sedikit melebihi deadline 23:59. Jadilah tidak jadi dikirim. Sayang sekali. Sudah dua naskah yang seperti itu dan saya tidak mau lagi.

Kalau beberapa hari lalu saya berniat ikut lomba nulis. Begitu selesai satu naskah dan kirim, saya tidak berniat ikut satu lagi dikarenakan menurut hemat saya mungkin tidak akan terkejar waktu jika menulis ide original dari awal. Tapi eh kemudian saya ingat pernah menulis tema cerita anak tapi belum selesai. Akhirnya naskah itu saya rampungkan. Dan ya! Sejam sebelum deadline ready to sent! Haish... lega... Akhirnya ikut dua naskah. Hihi

Tapi sebenarnya saya tidak suka diri saya seperti itu. :(


Info Pemesanan (copas blog Ae Publishing):


Judul : Hobby, Happy, and Money
Pengarang : Lenni Ika Wahyudiasti, Dyah ISRaharjo, Roudhotul Jannah, dan ECA Lovers , dkk
Ukuran : 13 cm x 17 cm
Tebal : vi + 119 halaman
Harga : 33.000
Kontributor : 29.000

PEMESANAN :
Ketik: UANG# NAMA LENGKAP # ALAMAT LENGKAP # JUMLAH # NO TELP
Kirim ke : 082333535560

SINOPSIS :
“Nggak ikutan lomba bikin karya tulis inspiratif, Mbak?” tanya Dini, teman sekantorku tiba-tiba pagi itu. “Udah hampir deadline lho!”
“Lomba karya tulis? Di mana?”
“Lho? Memangnya Mbak Asti nggak tahu?” tanyanya heran. “Kantor pusat bikin lomba menulis dan fotografi dalam rangka hari ulang tahunnya. Hadiahnya uang tunai, Mbak. Pengumumannya ada tuh di website kantor pusat!” tutur Dini.
“Uang tunai, Din?”
“Iya, Mbak. Juara satunya dapet lima juta lho!” serunya. “Ikutan aja, Mbak. ‘Kan Mbak Asti udah biasa nulis.”
Lima juta? Wow, banyak banget! Sekuntum harapan tumbuh dan bersemi di hatiku. Kalau aku bisa ikut dan menang, hadiahnya bisa untuk beli laptop baru nih!

(Cuplikan Hobby, Happy, and Money)