Follow Us

Showing posts with label little story of me. Show all posts
Showing posts with label little story of me. Show all posts

Wednesday, September 7, 2022

Cara Menaikkan Hemoglobin (Hb) Agar Bisa Donor Darah

9/07/2022 10:27:00 AM 0 Comments
Halo Sobat, lama tak bersua. Kali ini saya mau cerita tentang donor darah terlebih dahulu. Pada hari ini saya mencoba ikut donor darah di kantor. Awalnya sempat ragu tapi saya yakinkan diri mencoba daftar saja di hari sebelumnya. Pertamanya suhu badan dicek dulu. Suhu badan saya 36,5. Sebelum mengambil formulir saya ditanya "kanan atau kiri". Maksudnya saya biasa diambil darahnya di tangan kanan atau kiri. Saya sih bebas ya karena pembuluh darah saya jauh dan kecil sulit dicari, sepintar-pintar petugasnya saja bisa nemu di kanan atau kiri tak masalah buat saya. 

Saya lanjut mengisi formulir. Setelah mengisi formulir saya dipanggil petugas untuk cek Hb. Ternyata Hb saya bagus kata petugasnya yaitu 12.8. Setelah itu baru cek tensi. Tensi saya juga sangat bagus yaitu 120/80. 

Saya pun lanjut untuk diambil darahnya. Kata petugasnya pembuluh darah saya jauh dan juga kecil. Saya jadi teringat pernah tes darah tapi petugasnya tidak nemu-nemu pembuluh darah saya sampai ditusuk berkali-kali tangan kanan kiri bahkan di punggung tangan kanan kiri.

Tapi petugas donor darahnya kali ini lihai loh tak perlu tusuk sana sini bisa dapat. Kali ini di tangan kanan saya. Saya disuruh kepal-kepal bola biar lancar sama seperti pertama donor juga begitu. Karena pembuluh darah saya kecil jadi lama proses darah mengalir. Teman di sebelah saya sudah selesai, saya belum padahal tadi saya duluan. 

Wow! Senang rasanya kali ini berhasil. Sebelumnya saya pernah mencoba ikut donor tapi gagal. Pertama gagal karena tensi rendah padahal Hb bagus. Yang selanjutnya gagal lagi karena Hb tidak cukup. Sedih... ya sedih kok gagal melulu sih...

Akhirnya saya bertekad harus bisa menaikkan Hb dan tensi harus bagus karena saya sering tensi rendah sih memang. Tapi saya ingin bisa donor selama saya masih hidup. Walau golongan darah saya termasuk langka dan jarang dibutuhkan karena termasuk resipien universal. Tapi tak apa saya ingin bisa ada sumbangsih untuk komunitas dengan berdonor darah. Toh saya tidak macam-macam dengan diri saya. Kenapa tidak saya manfaatkan untuk kebaikan selama saya diberi kesehatan.

Snack donor darah


Ketika mengisi formulir kan ada banyak pertanyaan ya. Dari situ bisa dilihat bahwa orang yang donor itu harus bersih, harus sehat, makannya bergizi. Di formulir ada pertanyaan apakah pernah bekam, tato, tindik, hubungan seksual dengan orang asing, dll.

Menaikkan Hb

Kalau saya lihat histori asupan makanan saya selama 3 bulan terakhir adalah saya makan berbagai makanan seperti 

Protein:
daging sapi, daging ayam, hati sapi, hati ayam, telur, tempe, ikan

Sayuran:
Kale, bayam, bayam jepang, kangkung, dll

Buah:
Jeruk (sunkist dan jeruk biasa), jeruk nipis, lemon, terong belanda, strawberry, tomat, tomat cherry, alpukat, delima, apel, anggur, dll

Buah kering: cranberry, kurma

Kacang: mede, kacang tanah, kacang hijau

Hampir setiap hari saya minum jus alpukat dan terong belanda. Kemudian bergantian strawberry dan jeruk. Tomat saya campur dengan jus terong belanda. Kalau tomat cherry dijadikan salad, dicemil mentah, atau dijus dengan kale.

Saya rasa memang dari asupan makanan yang efeknya sangat terasa untuk menaikkan Hb. Makanan yang dikonsumsi adalah makanan yang mengandung:

1. Zat besi seperti kangkung, bayam, kale, brokoli, daging sapi, hati, ikan, telur
2. Vitamin c untuk mengikat zat besi seperti jeruk, stroberi, tomat
3. Asam folat seperti alpukat
4. Betakaroten seperti wortel

Alhamdulillah kali ini saya berhasil menaikkan Hb dan tensi saya juga bagus. Apakah ada pengaruh karena saya baru saja habis pulang kampung lalu selama seminggu asupan makanan saya sangat bergizi? 

Kalau tips teman saya kalau mau menaikkan Hb:

1. Tidur lebih cepat
2. Sarapan
3. Makan malam yang bergizi minimal telur

Oya, berat badan juga ada batasannya ya sobat kalau tidak salah minimal 46 kg untuk wanita. Jaman dulu saya pernah gagal donor karena berat badan kurang. Setelah itu lama tidak mencoba. Jadi baru satu kali berhasil donor darah pertama kali ikut tahun 2008. Saat itu berat badan 49 kg. Saat ini berat badan 50 kg jadi aman bisa ikutan donor darah.

Setelah donor, saya diberi snack, makan siang dan penambah darah. Banyak dapatnya... 

Sekian posting dari saya ya sobat. Cheers!

Thursday, June 2, 2022

Kena Batunya

6/02/2022 09:10:00 PM 0 Comments
Halo Sobat! Pernahkah kalian merasa kena hukuman alias kena batunya ketika kalian akan berbuat nakal alias menyeleweng dari jalur yang benar?

Tak perlu hal-hal ekstrim negatif tapi hal-hal kecil saja. Katakanlah kalian selalu berada di jalan yang lurus lalu kemudian kalian sesekali berbuat nakal. Misal tidak pernah bolos eh mencoba bolos. Lalu kalian ketahuan dan sebagainya?


Saya pernah nih sobat. Saya tipikal orang yang taat aturan. Berada di jalur yang semestinya katakanlah begitu. Eh sekalinya saya mencoba keluar jalur, langsung kena hukuman. Memang naas. Nasib oh nasib... Padahal kalau melihat orang lain seperti santai saja begitu berbuat hal di luar jalur yang benar. Pun tak ada sanksi/hukuman. Lah giliran saya yang mencoba, kok hukumannya langsung. Mengelus dada...

Kalau dipikir-pikir itu teguran langsung dari Allah sih tapi lewat orang lain. Dengan begitu kita kembali ke jalan yang benar. Mungkin memang Allah tidak ridho saya berbuat nakal. Mungkin itu hikmahnya. Kalau teman saya bilang daripada mendapat hukuman di akhirat lebih ngeri.

Makanya ya sobat. Hidup saya ini lurus-lurus saja. Mungkin orang bisa bilang "boring". Tapi memang saya tidak bisa jika harus nakal. Saya akan kepikiran, hidup tidak tenang. Jadi tidak nyenyak tidur. Sungguh menyiksa.

Kalau dipikir-pikir sepertinya memang sudah dari kecil saya ini tidak bisa nakal. Waktu kecil saya pernah disuruh menyerahkan uang ke seseorang. Tapi saya dibilang agar tidak boleh ketahuan siapa-siapa. Nah, saya yang anak kecil ini berpikir bagaimana caranya. Uang ditaruh di mana? Baju tak ada sakunya. Dompet tidak punya. Kalaupun pakai dompet nanti malah kelihatan kan. Ya sudah akhirnya saya taruh uangnya di karet pinggang rok. Kan bisa menjepit tuh karena kencang dan lebar. Tapi memang naas ya sobat. Saya tak sadar kalau uang itu jatuh. Dan ada yang melihat. Yah, ketahuan deh. 

Kalau saya perhatikan diri saya, saya ini sering tidak kepikiran untuk berbuat di luar jalur. Misal ya, jadwal kerja wfo wfh sudah ditentukan, nah saya patuh sesuai jadwal yang ada. Tidak kepikiran untuk merubah jadwal misal hari ini jatah wfo tapi saya ambil wfh lalu saya ganti hari lain wfo. Tapi saya lihat rekan lain sering tidak ada di kantor padahal jadwalnya wfo. Ternyata mereka mengganti di hari lain. Kalaupun tidak diganti juga siapa yang tahu ya (hanya Allah yang tahu). Hehe

Berpikir lempeng
Saya kadang merenung, kok saya tidak kepikiran melakukan ini itu seperti yang orang lain lakukan. Ini saya yang tidak kreatif atau bagaimana. Misal, dari kos ke kampus ui salemba atau dari stasiun pondok baru ke fasilkom dulu saya selalu jalan kaki. Saya tidak kepikir untuk naik ojek. Sementara teman saya selalu naik ojek padahal jaraknya masih bisa ditempuh jalan kaki menurut saya.

Contoh lain, semisal kita ada urusan di pagi hari saat masuk kantor sehingga tidak bisa absen pagi tepat waktu alias telat kalau baru absen saat datang. Nah teman saya ada yang berangkat pagi-pagi untuk sekedar absen lalu pulang. Hal ini untuk menghindari pemotongan tunjangan. Nah sementara saya tidak kepikiran. Kalau misal telat ya telat saja konsekuensi. Hmm, ini saya yang bodoh atau bagaimana ya? 

Sepertinya otak saya sudah ter-setting melihatnya ke depan, tidak tengok kanan kiri. Jalannya lurus ke depan, tidak belok kanan kiri. Adakah kalian yang sama seperti saya? 

Kalau berbuat di luar kebiasaan (jalur yang semestinya) itu ada perasaan bersalah di dalam hati. Perasaan seperti ini tidak nyaman loh sobat. Maksud saya ini jika melakukan hal yang negatif ya walau sekedar hal kecil atau remeh temeh. Kalian pasti tahu maksud saya kan ya.

Ok deh sekian dulu sharing hari ini ya sobat. Sampai jumpa!

Tuesday, May 17, 2022

Jasa Sol Sepatu Keliling

5/17/2022 06:28:00 PM 0 Comments
Adakah pembaca setia blog saya? Setiap saya posting selalu ada yang membaca entah itu pembaca setia atau memang orang nyasar atau orang lewat saja. 

Blog ini usianya sudah termasuk tua hampir 15 tahun. Alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk terus menulis dan berbagi ke kalian semua para pembaca. Terima kasih sudah membaca blog sederhana ini. Walau nyasar pun tak mengapa. 

Selama ini saya hanya menulis dan menulis. Tak peduli berapa banyak yang membaca. Tak jarang justru tulisan yang dianggap tak menarik justru banyak yang membaca. Tulisan lama juga masih ada saja yang membaca.  Walau sebenarnya entah dibaca atau tidak ya. Mungkin cuma dilihat. Hehehe

Saya ingin mencapai 1000 posting. Masih jauh perjalanan. Hehe

Sekian pembukaan posting kali ini. Kita lanjut ke tema kita yaitu... sol sepatu. Lah kok sol sepatu? Waduh, khas sekali pengucapan sol sepatu kalau di Jakarta. Maksud saya Mamang sol sepatu yang lewat kalau bilang "sol sepatu" saat menjajakan jasanya itu nadanya khas. Kalian yang pernah dengar pasti tahu ya.

Jadi ceritanya nih saya memang mencari tukang sol sepatu dari sebelum lebaran lalu. Tapi belum pernah ketemu. Kalau ada tukang sol sepatu lewat juga tidak bisa panggil karena kos saya di atas dan lumayan jauh dari jalan. Suara saya juga kurang kencang kalau mau teriak.

Saya berpikir bagaimana caranya memanggil tukang sol sepatu. Tukang sol kan keliling tidak mangkal. Kalau mangkal enak tinggal didatangi. Baiklah. Pada akhirnya karena Allah maha baik, Allah yang datangkan sendiri tukang sol sepatu itu. Subhanallah...

Tepatnya sore hari tadi sepulang kerja saya berjalan mendekati gang kos saya. Tanpa saya tahu ternyata yang berjalan di depan saya adalah tukang sol sepatu. Saya tahu gegara si tukang sol bilang "sol sepatu". Ya sudah saya langsung tersadar kalau saya mencari tukang sol. Saya dekati mamangnya dan saya tanya soal sol sepatu. Lalu mamangnya mengikuti saya sampai kosan. Tadinya mau mengesol satu eh malah jadi 2 sekalian. Satu sol sepatu ongkosnya 25 ribu rupiah. Saya tidak tahu ini kemahalan atau murah. Saya tidak menawar. Ketemu sol sepatu saja sudah bahagia. Ya Allah... hehehe

Saya juga berpikir kasianlah. Keliling seharian belum tentu ada pelanggan. Tak usah pelit-pelit.

Satu sol untuk sepasang sepatu memakan waktu sekitar setengah jam selesai. Karena sepatu wanita kan juga kecil jadi lebih cepat selesai. Saya sempat memperhatikan cara mengesol. Kalau cuma melihat sih gampang. Kelihatannya enteng. Jarumnya tajam. Tapi entah kalau mencoba sendiri mungkin butuh tenaga ekstra. :D

Ini mamangnya manual mengesolnya ya. Bukan pakai mesin. Mamangnya sedia benang berbagai warna menyesuaikan warna sepatu. Tapi mamangnya bilang tidak punya warna pink jadi diberi warna krem. Padahal sih sepatunya tidak ngepink menurut saya.

Sebelumnya saya belum pernah mengesol sepatu. Baru kali ini saya mengesol. Ini pun terpaksa ya gegara beli sepatu baru 4 kali pakai kok lemnya sudah lepas. Lah ini asli atau palsu? Saya beli sepatu merk lokal di Matahari. Harganya lumayan untuk ukuran kantong saya. Tapi baru kali ini kok begini. Padahal merk ini terbilang lawas. Kecewa sih tapi mau bagaimana ya. Ya sudahlah akhirnya saya kepikiran untuk mengesol. Semoga bisa dipakai lagi sampai rusak. :D

Sampai jumpa posting berikutnya.

Monday, October 25, 2021

Masih Ada Orang Baik

10/25/2021 09:45:00 AM 0 Comments
Halo Sobat, ketemu lagi kita hari ini di hari yang cerah. Seperti biasa, Jakarta panas. :)

Kali ini saya mau cerita tentang masih ada orang baik. Kenapa saya ambil tema ini? Tak lebih karena pengalaman saya sendiri kemarin hari minggu, 24 Oktober 2021. Ceritanya pagi-pagi saya galau mau ke pasar atau tidak. Kalau tidak ke pasar, stok bahan makanan saya habis. Mumpung hari minggu kan ya, soalnya saya malas kalau ke pasar di hari kerja walau sebenarnya posisi saya seminggu bakal wfh (work from home)

Akhirnya saya nekat pergi saja ke pasar jalan kaki sendirian. Sebenarnya saya merasa sangat tidak nyaman berjalan kaki karena kaki kanan saya sakit buat berjalan jadi saya jalan agak pincang (mungkin terkilir atau bagaimana entahlah). Tidak nyaman sekali rasanya berjalan kaki walau sebenarnya saya senang jalan kaki. Saya juga tidak kepikiran naik ojek karena tidak terlalu jauh. Saya pikir saya masih sanggup jalan kaki.


Okelah kemudian saya tiba di pasar dan berbelanja. Kali ini belanjaan tidak sebanyak biasanya. Tentu saya melihat kondisi saya yang tidak bisa berjalan normal sehingga saya kurangi belanjaan, jangan kemaruk beli ini itu. Selesai berbelanja, saya cari tukang becak langganan saya tidak ada. Ada satu tukang becak saya perhatikan, mau saya panggil tapi rupanya sedang menunggu pelanggannya belanja. Saya lihat ke arah lain ada satu becak kosong tanpa pengayuh yang nganggur lama. Manalah pemiliknya pikir saya. Jangan-jangan sedang menunggu pelanggannya juga. Nanti saya kecele dong. 

Tapi bagaimana ini bisa tidak saya jalan kaki pulang bawa belanjaan yang lumayan berat. Akhirnya saya mau nekat berjalan kaki menuju becak kosong tadi, gambling. Begitu saya mendekat, jeger! Tiba-tiba ada becak baru datang pas di belakang becak kosong tadi. Tanpa pikir panjang langsung saya stop becak tersebut. Alhamdulillah ya Allah. Saya merasa benar-benar ajaib. Lebay ga sih saya hehe. :)

Saya sebut alamat saya dan saya tanya berapa ongkosnya ke si Abang tukang becak. 

"Biasanya berapa?" tanya si Abang. 

"15 ribu," jawab saya.

Si Abang tukang becak mengiyakan saja, pertanda setuju. Saya pun langsung menaikkan belanjaan saya dan duduk di becak. 

Beberapa menit kemudian sampailah di depan gang tempat saya tinggal. Biasanya saya turun di situ. Tanpa saya minta, eh si Abang masuk ke dalam gang. Alhamdulillah banget nih saya tidak perlu jalan kaki ke dalam gang. Mana kondisi kaki kan lagi kurang normal buat berjalan jadi sangat terbantu.

Sampai di depan kos, saya turunkan belanjaan. Eh si Abang mau bawakan belanjaan saya masuk. Lagi-lagi, tanpa saya minta loh ini. Duh, baik banget si Abang becak ya Allah. Kan naik tangga tuh ya lumayan bawa belanjaan berat. Baru setelah itu saya bayar dan ucapkan terima kasih.

Sumpah, saya merasa terharu dengan apa yang saya alami saat itu. Walau hanya hal kecil tapi cukup untuk membuat saya merasa bahwa orang baik itu masih ada. Dan pertolongan Allah itu nyata. Allah maha baik.

Pesan moral: Jangan berhenti berbuat baik. Jangan berhenti menjadi orang baik. Jangan pernah lelah menjadi orang baik. Sesungguhnya setiap kebaikan walau sekecil biji zarrah ada perhitungannya ada balasannya dari Allah. Sesungguhnya Allah sangat tepat perhitungannya.

Mungkin, pertolongan Allah ini adalah balasan kebaikan yang pernah saya lakukan sebelumnya. Sobat, tak bosan saya katakan bahwa kita tidak punya pilihan lain di dunia ini selain berbuat baik. Jadi jangan bosan menjadi orang baik. Karena kita tahu Allah maha baik. Setiap kebaikan kita itu ada balasannya yang mana kita tidak pernah tahu kapan balasan itu datang, dalam kondisi apa kita saat itu dan dalam bentuk apa balasan tersebut. Balasan kebaikan tidak melulu soal materi ya kan? Allah itu punya cara-cara tersendiri, unik, dan tidak terduga. Setuju tidak Sobat? Mungkin kalian pernah mengalaminya juga dan kalian pun berdecak kagum bahwa Allah itu super keren. Memang benar-benar penulis skenario terbaiklah. Tak ada yang bisa menandingi. :)

Kita tidak perlu menjadi selebritis atau pun public figur terkenal untuk bisa merasakan betapa hebatnya skenario Allah itu. Dari kejadian-kejadian kecil dalam hidup kita saja kalau kita peka kita akan tahu kedahsyatan kekuatan yang dimiliki Allah.

OK Sobat, sekian dulu sharing saya hari ini semoga bermanfaat. :)

Cheers!

Thursday, September 16, 2021

Sayap Patah: Memori Kehilangan

9/16/2021 07:50:00 PM 0 Comments
Sobat, pernahkah kamu kehilangan? Kehilangan seseorang yang kamu cintai.

Di sini saya ingin bercerita bahwa saya baru saja kehilangan sesosok yang saya cinta. Saking cintanya apa pun yang beliau minta saya akan berikan. Kalian pasti bisa menebaknya siapakah sesosok itu. Dialah ayah saya. Beliau wafat pada hari senin malam sekitar pukul sembilan kurang, 6 September 2021. Saya tak punya firasat. Tapi sekitar sehari sebelumnya saya video call memantau beliau, beliau tampak sehat dan gemuk. Dalam hati saya berkata, bertahan ya Ayah, tunggu saya, bulan depan saya pulang setelah SK saya turun. Tidak menyangka malam harinya hb turun dan sesak napas. Keesokan paginya dibawa ke rumah sakit. Tidak sampai menginap, beliau sudah wafat. 



Saat dikabari bahwa ayah saya sudah tidak ada, saya tidak ngeh. Keponakan saya menelpon dan bilang bahwa ayah sudah balik. Saya pikir ayah saya balik ke rumah. Saya merasa senang dalam hati ayah saya tidak apa-apa. Tapi ternyata duaarrr, balik yang dimaksud adalah ke rahmatullah untuk selama-lamanya. Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un...

Saya mencari cara untuk pulang kampung. Di malam hari begitu sudah tidak ada lagi kendaraan. Pesawat hanya ada keesokan harinya. Travel dan damri sudah berangkat semuanya. Duh, pusing saya bagaimana caranya bisa pulang. Setidaknya agar saya masih bisa melihat wajah ayah saya untuk terakhir kalinya. Akhirnya saya kepikiran minta jemput kakak saya dari Banten.

Saya tidak bisa tidur. Saya selesaikan dulu kerjaan saya. Mungkin kalian berpikir, masih sempat-sempatnya ya. Karena saya tidak akan bisa kerja beberapa hari ke depan. Dan kerjaan tersebut sudah menuju deadline. Setelah itu saya bersiap-siap menunggu kakak saya. Akhirnya pukul 1.30 pagi kakak saya datang. Alhamdulillah. 

Sekitar 7 jam perjalanan, saya tiba di rumah. Di luar rumah sudah banyak orang berkerumun. Keluar dari mobil, kakak saya menangis semakin keras berjalan menuju ke rumah. Saya gandeng tangan kakak saya. Saya masih lebih tegar. Begitu masuk ke rumah, ada ibu saya menyambut. Pecah tangis saya di pelukan ibu saya. Tak kuasa saya menahan tangis. Kami bertiga berpelukan. Ya Allah ya Rabbi... 

Di dalam, ayah saya sedang disholatkan. Tak lama kemudian, saya diajak keluar kamar untuk melihat ayah saya. Wajahnya sudah ditutup kain. Saya berjalan menuju beliau. Selangkah demi selangkah saya mendekat ke wajahnya. Tak tertahankan saya menangis menjadi-jadi. Sungguh momen yang sangat memilukan. Saya cium pipi dan kening beliau dan saya peluk beliau untuk terakhir kalinya. Wajah ayah saya begitu putih dan bersih di akhir hayatnya. Lalu saya mundur dan bergantian dengan kakak saya.

Ya Allah, begini rasanya kehilangan seseorang yang begitu dicinta. Saya merasa seperti kehilangan satu sayap. Yang membuat sedih dan selalu menangis adalah memori yang terjalin selama beliau masih hidup. Ketika teringat wajahnya. Teringat beliau duduk dan tidur, suara langkah kakinya yang khas menyeret lantai dsb.

"Hiduplah sesukamu karena sesungguhnya kamu akan mati. Cintailah siapa yang kamu suka karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya. Dan berbuatlah sesukamu karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya." (Nasehat Malaikat Jibril) 

Memang ajal sudah ditetapkan oleh Allah. Saya pun tak tahu sampai kapan saya akan hidup. Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kedua orang tua saya. Terimalah amal ibadah ayah saya. Ringankan siksa kuburnya. Lapangkan dan terangkan kuburnya. Aamiin.

Yang bisa kulakukan hanya berdoa untukmu Ayah...
Selamat jalan Ayah...

Salam sayang dariku, Anakmu yang sangat menyayangimu...
Semoga kita bertemu kembali di surga-Nya...
Aamiin...

Sobat, kita bisa kirim doa untuk ayah yang sudah meninggal dengan membaca:

Khushuushon ilaa ruuhi abii…(sebut nama ayah kita) bin…(sebut nama ayahnya ayah kita)Allahumaghfir lahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu, lahul faatihah.

lanjut baca Al Fatihah.

Kita bisa kirim surat yasin. Pada malam jumat, mayit di alam kubur berebutan yasin yang dikirim orang yang masih hidup yang menyebut mukminin wal mukminat. Namun tatkala ada anak yang mengirim yasin untuk orangtua yang meninggal maka mayit tidak lagi rebutan, cukup dari kiriman anaknya. 

Kita masih bisa berbakti kepada orangtua yang meninggal dengan mendoakannya (jangan lupa doa robbi firli waliwalidaya warhamhuma kama rabbayani soghiro selepas sholat mohonkan ampun orangtua kita) dan beramal atas namanya. Selama masih di alam barzah (belum kiamat alias setelahnya alam akherat) hal tersebut masih berlaku. Demikian saya kutip dari ceramah Gus Baha. Selama kita masih hidup mari selalu doakan orangtua kita. Jika kita meninggal, tak ada lagi yang mendoakan orangtua kita di alam kubur. Tak ada lagi yang mengirim yasin. Semua amal ibadah terputus ketika meninggal dunia kecuali 3 perkara yaitu amal jariyah, ilmu bermanfaat, dan doa anak soleh.

Sekian sharing saya ya sobat...

Saturday, March 3, 2018

Childhood Memory: Became So numb

3/03/2018 07:26:00 AM 0 Comments
Kalian yang membaca tulisan ini, pasti pernah menjadi anak-anak kan? Kalian pasti mempunyai kisah masa kecil masing-masing yang saya yakin masih kalian ingat dengan baik. Tentunya kalian juga mempunyai kisah menarik yang tak terlupakan di masa kecil. Paling tidak ada satu cerita saja yang paling berkesan. Entah itu kisah yang menyenangkan ataupun sebaliknya, kalian pasti punya. 

Saya pun sama. Saya juga punya kisah yang masih terus saya ingat. Suatu ketika di sore hari saya bermain dengan teman saya perempuan dua orang. Mereka kakak adik tapi hanya terpaut setahun saja jadi sama besarnya. Kami main di depan rumah saya.

Main apa? Jaman dulu ini kemungkinan besar saya tomboy. Tapi saya tidak pernah merasa tomboy. Saya selalu merasa sebagai perempuan normal hingga saat ini. Tapi mungkin ada jiwa maskulin? Entahlah ya. Hehe :)

Saya main koprol-koprolan di atas rumput. Hah? Serius? Iya serius. Kedua teman saya duluan koprol sambil awalnya lari-lari kecil. Berhubung kedua teman saya berhasil, lalu saya pun mencoba. Begitu saya mencoba koprol, tiba-tiba terdengar suara "krek" di telinga saya dengan jelas. Apa itu?

Saya merasakan kesakitan teramat sangat dan saya pun tak kuat untuk tidak menangis. Tangan kanan saya patah Readers. Kalian bisa bayangkan bagaimana sakitnya. Itu tangan saya bengkok. Tulangnya patah pas di tengah-tengah dan kelihatan benar menonjol. Saya menangis sambil duduk itu ya Allah... 


Singkat cerita saya dibawa ke sangkal putung untuk diperban. Tapi saya sebelumnya berobat ke mantri (jaman dulu di sana adanya mantri kesehatan -- istilah untuk male nurse atau perawat laki-laki ya sebenarnya kalau jaman sekarang) dulu. Ke tukang sangkal putung itu atas rekomendasi si mantri. Di tempat sangkal putung, tukang sangkal putungnya bapak-bapak tua. Bapak itu terkenal sebagai tukang sangkal putung. Eh, kalian tahu kan sangkal putung apa?

Oke, di sana sebelum tangan saya diperban, tangan saya diolesi minyak. Entah itu minyak apa tapi yang jelas tangan saya jadi adem semriwing dan tidak merasakan sakit sama sekali. Padahal sebelumnya sakit tak tertahankan. Saya heran kenapa bisa begitu? Otak anak-anak saya bertanya-tanya. Peristiwa ini sungguh tak terlupakan bagi saya.

Lalu tangan saya diukur-ukur dengan bambu. Wah saya pikir bakal diberi bambu tapi ternyata tidak. Tangan saya diperban biasa dan tidak boleh kena air sampai 3 bulan (kalau tidak salah ingat). Giliran dibuka perban, wow belang deh dengan kulit yang lain. Jadi putih... :)

Selama masa ini, saya kan sudah sekolah SD ya, saya pun struggle untuk bisa menulis. Saya latih tangan kiri untuk menulis. Sulit... :(

Tapi saya berhasil membuat tangan kiri saya lihai untuk bermain bola bekel. Bahkan lebih jago dari tangan kanan. Sampai sekarang kalau mau dites, saya masih bisa hehe. Justru tangan kanan terasa kaku. Tangan kiri lebih luwes.

Sedihnya saat sekolah adalah selain kesulitan menulis, saya tidak kuat mengangkat bangku untuk dinaik-turunkan setelah pulang sekolah untuk dibersihkan teman-teman ruangannya. Untungnya teman saya perempuan yang duduk di belakang saya berbaik hati membantu saya. Dia memang gempal badannya jadi tenaganya kuat. Terima kasih ya Sobat! Terharu... T.T

Biarpun saya mengalami kejadian sedemikian rupa, rupanya prestasi sekolah saya tidak terpengaruh. Saya tetap juara loh hihi. Bukan sombong ya ini :)

Oke, kembali soal sensasi dingin dan tak terasa sakit tadi (mungkin istilah bahasa Inggrisnya numb), saya bertanya-tanya apakah si bapak itu menggunakan jampi-jampi alias ilmu klenik? Ataukah memang semacam obat bius lokal?

Hmm... saya masih belum menemukan jawabannya... 

Adakah kalian yang tahu?






Monday, May 1, 2017

Cerita 10 Tahun Blogging

5/01/2017 05:04:00 AM 0 Comments



Akhirnya hari ini blog saya ulang tahun yang ke-10. Mari potong kue hehe. Tak terasa sudah 10 tahun saja terlewati dengan cepat.

Saya awal blogging dulu bulan Mei 2007 kuliah di tingkat akhir lagi nyusun skripsi. Waktu itu masih jarang yang blogging. Saya belum punya teman dunia nyata yang blogging. Internet juga masih mahal. Saya blogging di warnet loh. Saya bela-belain rajin ke warnet.

Hp? Hp juga belum secanggih dan semurah sekarang ada internetnya. Hp saya masih hp jadul yang cuma bisa telpon dan sms.

Masuk 2008 ke atas saya mulai kerja, saya dapat teman-teman dunia nyata yang dekat mulai blogging seperti wee (alm), hifni, aprikuma, anisa dan nurul. Tapi mereka pada vakum. Tinggal saya dan hifni saat ini yang masih update

Jaman-jaman itu juga perjuangan kalau mau posting. Tak ada warnet. Kantor belum ada wifi. Jadi saya pakai hp buat jadi modem. Mana kuotanya mahal. Dan hp paling cuma tahan beberapa jam dicolok ke laptop. Kabelnya tak bisa sekalian charging. Nelangsa.

Page views
Jadi, biarpun sudah 10 tahun, tak perlu dipertanyakan kenapa page views baru 700 ribuan. Mengingat masa-masa susah itu. Lagipula ini blog personal suka-suka yang isinya random dan gado-gado. Bersyukur bisa tembus segitu. 

Blog saya mulai ada peningkatan drastis dari tahun 2013 hingga sekarang. September 2013 tercatat page views 60 ribuan dan 2016 menjadi 600 ribuan. Apa penyebabnya? Saya kurang tahu karena bertahun-tahun tak saya utak atik kecuali ganti template. 

Efek internet semakin murah bisa jadi salah satu penyebab. ☺

Tapi google plus views saya malah 2x lipatnya blog saya. Heran juga kenapa begitu. Tahu-tahu sudah 1,4 jutaan terakhir lihat sebelum dihapus google menu page views itu. 

Visitor
Bisa dibilang 99 % dari search engine. Orang-orang nyasar begitulah. Kalau melihat di statistik blogger, visitor dari berbagai negara. Kevalidannya kurang tahu. Indonesia masih mendominasi karena ini blog bahasa Indonesia. Disusul USA dan negara lainnya.

Posting
Ada masa-masa saya begitu produktif menulis tapi ada juga titik nadirnya. Posisi terendah saya terjadi di tahun 2011. Saya cek hanya 2 posting setahun. Hey, kemana saja saya. Setelah saya telusuri ternyata itu masa-masa sibuk kerja dari awal hingga akhir tahun. Pantas saja. Target saya sih minimal seminggu sekali posting. Sepertinya terlalu muluk. Ok, minimal tiap bulan ada posting. Ah, tapi rupanya cukup sulit realisasinya. Halah, alasan. 😊

Harapan
Semoga bisa segera tembus 1 juta page views.
Semoga bisa 1000 views per hari.
Semoga saya bisa terus posting yang bermanfaat dan berkualitas.

Happy blogging!




Wednesday, February 1, 2017

Paranoid Nomor Asing

2/01/2017 10:54:00 AM 2 Comments



Siapa yang sering mendapat telpon nomor asing? Nomor yang tak ada di kontak maksud saya. Entah itu nomor hp ataupun telepon rumah. Kalau kamu merasa iya, berarti kamu tidak sendirian. Berikut beberapa pengalaman saya. Siapa tahu kamu juga sama.

1. Penipuan kartu kredit
Pernah saya ditelpon nomor asing yang mengaku dari bank tempat saya membuat kartu kredit (ceritanya operator kantor pusat gitu). Dia menanyakan macam-macam soal kesesuaian identitas hingga masa berlaku kartu kredit. Dia bilang konfirmasi. Operatornya ini laki-laki. Waktu itu posisinya saya baru terima kartu kredit seminggu. Dan kartu itu belum saya aktifkan. Untuk pengaktifan kartu saya harus via telpon memang tidak seperti jenis kartu lain yang diambil teman saya bisa via sms saja.

Nah, orang tadi itu menyuruh saya segera mengaktifkan saat itu juga. Kalau tidak, nanti kenapa gitu saya lupa. Bahkan nih orang bilang supaya saya aktifkan dulu, ditunggu 10 menit nanti ditelpon lagi. Oh God, niat banget ya. Maksa banget ya. Saat itu saya sudah hampir mau mengaktifkan loh tapi entah kenapa saya merasa ragu. Kok maksa banget gitu. Oya, saya tidak sempat cek nomor orang tadi itu benar operator resmi atau bukan.

Karena ragu ada yang tak beres, saya googling nomor resmi lalu saya telpon. Si operator resmi yang mengangkat perempuan. Saya bilang sejujurnya apa yang barusan saya alami. Lalu si dia memperingatkan saya untuk hati-hati lalu menawarkan mengganti kartu saya untuk dikirim ulang dengan yang baru. Padahal saya pengen tidak jadi punya kartu saja toh belum saya aktifkan tapi kata operatornya tidak bisa. Harus ganti baru. Oya, saya ini masih awam banget soal kartu kredit waktu itu. Jadi berasa bodoh bangetlah waktu si penipu itu menelepon.

Dan kartu kredit pun tak jadi saya aktifkan ya yang tadi. Saya tunggu sepuluh menit, coba telpon lagi ga tuh penipu. Eh, nelpon beneran loh agak lamaan dikitlah. Tapi tidak saya angkat. Seandainya saja saya jadi ngaktifin, alamak tertipu saya. Mengerikan. Allah masih melindungi saya. Thanks Allah.

Untuk teman-teman yang masih awam juga soal kartu kredit, setelah kita mengajukan dan menerima kartu kredit itu rentan sekali ditelpon oleh nomor asing yang berniat menipu. Kalau pun bukan penipu, ya agen asuransi. Sampai sebel banget saya ditelpon tiap hari oleh nomer yang sama. Sehari bisa sekian kali telpon. Niat banget ya. Mengganggu banget.

Jadi, itu kesalnya saya. Karena data pribadi pelanggan seperti diperjualbelikan oleh si bank.

2. Sales Asuransi/Voucher Hotel
Asuransi ini bisa karena mengajukan kartu kredit seperti yang saya bilang tadi (biasanya menawarkan produk asuransi seperti kesehatan dll. Biasanya nih orangnya ngotot banget menjelaskan tidak bisa distop kalau sudah ngomong. Jadi keseringan saya potong paksa dan matikan hp. Atau dari awal saya langsung tolak. Soalnya ya tadi itu kalau menjelaskan lama sekali dan tak bisa distop. Annoying).

Atau pun ada juga karena pernah membeli asuransi untuk keperluan membuat kartu member apa gitu. Karena saya pernah ditelpon oleh orang yang mengaku dari asuransi apa gitu ya lupa. Dia minta waktu untuk survei (tanya-tanya).

Saya tanya deh dari mana dapat data saya? Katanya sih itu bukan bagian dia soal data dari mana. Dia cuma bertugas untuk mensurvei saja. Saya pikir, ya bisa benar juga sih mbak ini kalau pun saya marah-marah rasanya tak bijak. Lalu saya pertegas lagi dari mana. Baru dia menjawab kata dia saya pernah membeli asuransi apa gitu. Seperti asuransi jadi member apa Matahari Club (MMC) misal. Oh ya ampun pikir saya. Itu mah jaman kapan saya memang pernah jadi member tapi tahun kapan. Sudah expired juga kartunya. Hehe.

Tapi entahlah itu benar dari asuransi yang MMC punya atau bukan. Lalu dia terus mengajukan pertanyaan. Dan saya bilang, saya tidak mau disurvei. Orangnya ngotot tetap berargumen macam-macam. Lalu saya bilang, "Itu hak saya". Terdiamlah dia. Lalu minta maaf dan menutup telpon. Apakah saya terlalu kejam? Entahlah. Saya hanya merasa terganggu dan sama sekali tidak nyaman.

Jadi selain asuransi tadi itu, ada juga penawaran voucher hotel spa dll. Itu biasanya dari kartu kredit tadi.

3. Disangka Pelanggan Listrik
Saya mengalami disangka seseorang yang mau memasang meteran listrik elektrik di Prabumulih Sumatera Selatan. Kok? Padahal saya di Bengkulu. Ini ceritanya saya beli nomor baru. Sudah ada 8 bulan kali saya pakai. Eh tahu-tahu dapat telpon tadi itu. Dikiranya Bapak siapa gitu oleh si petugas PLN. Bahkan si petugas nanya-nanya jadinya saya itu siapa dan di mana. Lah, penting apa ya? Pakai salam kenal segala loh. Ampun deh. Hehe.

Besok-besoknya ditelpon lagi saya tapi yang bicara orang lain. Memastikan kali ya. Orangnya menyebutkan nomor saya segala loh. Dan memang benar itu nomor saya. Saya jadi berpikir bahwa nomor saya ini nomor daur ulang. Tapi kenapa bisa dalam waktu berdekatan gitu ya. Maksud saya kalau pemilik nomor saya sebelumnya adalah orang Prabumulih, dan nomor ini didaftarkan dalam pengajuan listrik, lalu tak aktif, alangkah cepatnya nomor ini didaur ulang oleh Telkomsel?

4. Disangka Teman TKW
Ada nomor asing menelpon saya disangka teman seorang TKW. Ya ampun apa-apaan ini.

5. Disangka Teman Seseorang
Kalau ini sih saya tahu-tahu dapat pesan instant whatsapp dari seseorang tidak dikenal. Dikiranya siapanya gitu. Padahal sih ya sama sekali tidak tahu. Pernah juga ditelpon, tapi saya bilang tidak kenal.

6. Dibilang Nomor Saya adalah Nomor Seseorang yang Sedang Menelepon
Kalau ini kejadian jaman kuliah dulu ditelpon seseorang yang mengaku pemilik nomor saya. Lah kok bisa? Saya tidak percaya karena saya jelas-jelas beli nomor baru. Tak tahu apakah jaman dulu juga daur ulang nomor ya. Lagian apa pentingnya coba telpon nomor yang pernah jadi nomornya, kalau memang benar nomornya? Mau apa?

7. Ditelpon Akrab Disangka Orang Dikenalnya
Pernah nih tiba-tiba ada yang menelepon, eh laki-laki. Dia bilang hai bla bla bla ini nomorku yang baru. Akrab gitulah seolah memang seorang yang penting atau spesial mungkin. Lalu saya bilang, kamu siapa? Dia balik tanya saya siapa. Terus langsung dia matikan. Hihi. :)

8. Di-SMS Ngajak Kenalan
Ini awalnya orangnya sms berkali-kali ngasih perhatian gitu kali ya ala-ala abege hehe. Ini siapa sih pikir saya. Kok sms terus ya. Saya balas dan akhirnya mengaku dia siapa. Tapi saya tetap merasa tidak kenal. Tidak pernah punya kenalan atau teman dengan nama demikian berasal dari wilayah yang dia sebutkan. Lama-lama eh ternyata dia mau ngajak kenalan lebih lanjut. Ya ampun. Dan akhirnya juga ketahuan kalau dia dapat nomor saya sewaktu saya membuat kacamata di sebuah optik. Nah dia ini adalah orang yang membuat kacamata saya. Ya Allah Ya Rabbi, memang tak disangka-sangka ada-ada saja ya. Hehe

Oke, ini beberapa saja yang saya ceritakan. Jadi kalau dulu saya terima telepon nomor asing saya angkat ya karena takutnya penting dari orang yang saya belum punya nomornya di kontak. Tapi sekarang, belajar dari pengalaman-pengalaman nyebelin itu, saya cenderung tidak mengangkat biar lebih aman. Kalau memang benar penting atau mendesak, jika telpon tak diangkat, akan konfirmasi sms orangnya. Gitu saja pikiran sederhana saya.

Pegal jari-jari saya mengetik tema ini. Hihi. Semoga ada hikmah yang bisa dipetik. Yuk Share! :)

Monday, January 20, 2014

Resolusi 2014

1/20/2014 01:45:00 PM 0 Comments
Alhamdulillah saya sudah kembali ke tanah air dengan selamat dan sehat (terima kasih readers buat doanya ya!). Perjalanan panjang saya selama 9 hari sungguh menyenangkan. Tambah menyenangkan lagi karena saya langsung pulang kampung ke Lampung meski hanya 5 hari pun jadilah ketemu orang tua dan keluarga tercinta. Dan saat ini saya sudah kembali bekerja di Mukomuko, Bengkulu. Ada banyak cerita yang ingin saya share ke readers. Tapi tunggu dulu ya! Pokoknya terus pantengin blog saya ini hehe. :D

Memasuki tahun baru 2014, ada banyak hal yang ingin saya perbaiki dan saya raih. Setelah merenungi apa capaian saya selama tahun 2013, saya belum berpuas diri. Karena rupanya ada banyak sekali agenda yang belum saya raih. Masih sebatas mimpi. Dan semua itu alhamdulillah telah saya proposalkan kepada Allah SWT di depan ka'bah. Mudah-mudahan Allah kabulkan segala doa saya. Amin

Friday, April 19, 2013

Paket Buat Ibu dan Bapak

4/19/2013 10:44:00 AM 0 Comments



Tepatnya kemarin siang (18042013) saya sempatkan diri buat mengirim paket buat nyokap di Lampung sekalian jam istirahat siang. Begitu sampai rumah, saya langsung sms ke rumah. Saya bilang bahwa paket sudah saya kirim. Sampainya paling-paling seperti sebelumnya. Tak lama kemudian, ada sms balasan.

"Ya ditunggu. Aku juga baru kirim jajanan loh disuruh nyokap. Baru aja pulang nih. Katanya sih semingguanlah sampainya."

"Kirim jajan apa? Buat siapa?" tanya saya menyelidik.

"Keripik talas dan klanting buat kamu..."

"Oh tumben? Alhamdulillah... terima kasih. Tapi kok peyek sama kue bawangnya ga sekalian?" (Haha dikasih hati minta jantung nih saya)

"Iya kapan-kapan dibuatin ama nyokap..."


Hmm, ternyata di saat yang sama kami saling mengirim paket. Sungguh tak menyangka. Sejujurnya saya terharu. Seumur-umur saya jauh dari orang tua, baru kali ini saya dikirimi paket makanan. Dulu ketika kuliah, seringkali saya lihat teman saya dikirimi makanan tapi saya ga pernah sekalipun. Saya sih tidak pernah meminta buat dikirimi. Lagian saya bisa beli makanan apa saja kok di Jakarta kan melimpah. Cuman, ketika saya pulang, pasti deh saya dibawain macam-macam sampai ga semuanya bisa saya bawa karena keberatan. Dan makanan-makanan itu semua-muanya nyokap yang urus. Dari mulai bikinnya sampai ngemasnya. Saya terima beres. Apa yang saya minta, pasti dibuatin.

Nyokap saya tahu betul kalau saya suka yang gurih-gurih buat cemilan. Yang manis-manis suka juga sih tapi ga seberapa. Dan beruntungnya saya yang suka ngemil adalah karena nyokap saya pintar membuat makanan-makanan kecil. Bukan makanan modern yang aneh-aneh sih memang melainkan makanan-makanan tradisional rumahan ala kampung. Justru kalau makanan modern malah gampang tinggal beli saja di luar kan? :)

Mungkin hobi saya ngemil terbentuk karena nyokap saya yang suka bikin makanan kecil itu ya. Huah nyokap saya harus tanggung jawab nih! :)

Kembali ke paket. Jadi ceritanya sebelum paket ini, saya sudah mengirim paket buat bokap duluan. Ga pernah terpikir buat ngirim sih pada awalnya. Entah kesamber malaikat apa ya jadi deh akhirnya ngirim. hehe.

Jadi, paket buat bokap itu berisi 3 lembar baju batik yang saya minta supaya jangan disimpan melainkan dipakai buat sholat jumat atau yasinan. Ketika ikut pelatihan instruktur daerah untuk suatu sensus di Bengkulu, ada panitia yang menawari batik. Ga ada niat membeli sih awalnya. Tapi akhirnya beli. hehe. Kala itu ketika melihat batik, saya langsung terpikir bokap saya. Pokoknya hanya bokap saya yang ada. Padahal ada juga kakak laki-laki saya. Sampai-sampai teman saya bertanya, "Banyak amat mbak buat siapa?"

Karena itulah saya pun pulang ke kabupaten membawa oleh-oleh batik. Semula si ingin saya bawa pas pulang kampung nanti lebaran. Tapi masih lama ya sekitar 4 bulan. Nah, daripada kenapa-kenapa (saya takut terjadi sesuatu entah pada diri saya atau bokap saya sehingga kita tidak diberi umur buat bertemu), maka itulah saya putuskan buat dipaketkan saja. Alhamdulillah tenang sudah sampai rumah dengan selamat. Hanya saja ada yang tidak benar. Belakangan saya baru tahu kalau ternyata si pengantar paket minta bayaran sepuluh ribu. Dan hebatnya nyokap saya yang baik hati itupun memberikan begitu saja. Aihh itu tidak benar! Saya tidak suka ada praktik hal-hal begituan.

Ketika saya memberi sesuatu pada bokap, ternyata nyokap pun ingin juga meski tidak terkata pada saya. Dari sinilah saya mengambil kesimpulan berharga. Saya adalah anak kedua orang tua saya. Saya adalah anak bokap dan nyokap. Saya bukan anak satu orang saja. Saya bukan anak bokap saya saja. Saya bukan anak nyokap saya saja. Saya anak keduanya. Tanpa keduanya mana mungkin saya ada kan? Jadi pesan saya, berkasih sayanglah pada kedua orang tuamu. Jangan buat salah seorangnya cemburu karena rasa sayangmu yang tak sama. Mungkin kelak ketika kita beralih peran menjadi orang tua buat anak-anak kita, kita akan tahu betul bagaimana rasanya.

Oya, saya bercerita tentang ini sama sekali tidak bermaksud riya. Tapi mudah-mudahan bisa membuka hati dan pikiran teman sekalian. :)


Monday, July 6, 2009

I just wanna say THANK YOU!!!

7/06/2009 10:18:00 PM 2 Comments



God, it's me...

Today ada orang2 yg baik menawarkan jasanya buatku... tanpa kuminta... Thx God! This is Your help... Kau tahu bahwa aku sangat kesusahan... dan inilah bentuk pertolongan dariMu melalui mereka. Meskipun pertolongan itu sangat simpel, but itu cukup berarti bagiku... Kau tahu justru inilah permasalahan besarku di sini.

Aku adalah tipikal orang yg sangat enggan bahkan cenderung tidak mau meminta pertolongan orang lain, padahal seringkali aku tahu kalo aku ga sanggup. Akibatnya stres sendiri. Tersiksa? Iya jelas... Biarpun tahu begitu, tapi rasanya beraaaaattttt untuk bilang 'tolong'. Sebisa mungkin kan kucari jalan lain jika memang masih bisa.

Seperti tadi, diantar ke kecamatan meriksa peta trus ditinggal. Hmm, sudah terbayang-bayang pulang jalan kaki (ga mungkin minta jemput, emang di rumah apa? huff). Yaah lumayan 1 km jalan kaki menyusur jalan raya di tengah terik mentari.

"Biarlah..." pikirku.

Tiba saatnya aku keluar dari kantor kecamatan, salah seorang petugas petaku berbaik hati mengantar. Hmm, masih heran, kok? Justru akulah yang nanya dia mau ke mana. Kupikir dia mau pergi ke suatu tempat gitu. Ga taunya.... hehehhe ^_^

Lalu saat jam kantor selesai, salah seorang rekan kerja yang seruangan denganku di depan pamitan pulang duluan.

"Ya!" jawabku singkat.

Lalu dia pamitan ke ruang belakang. Setelah itu dia berhenti di pintu ruang depan dan menanyaiku tar pulang gimana.

"Belom tau...", jawabku.

Yaaa memang begitulah kenyataannya. Lalu dia menawariku pulang barengan. Ups! Tapi aku ga yakin dan ga tega. Abisnya kemarin dia barusan kecelakaan ternyata. Bahkan saat kumintai tanda tangan saja kesusahan menulis, tangannya masih kesakitan dan kram. Begitu pula kaki kanannya masih kesakitan (pakai sandal, jalan agak pincang). Hmm, tapi dia ngeyakinin kalo dia bisa. Finally, ya sudahlah... ^_^

Btw, aku lupa jalan masuk ke kos baruku... (kacau mode, maklum baru pindah 2 hari lalu selain itu kecerdasan geografiku mang buruk).

Hehehhe untungnya dia ingat... (kecerdasan geografi cowok mang lebih baik daripada cewek ya? -- dia salah satu yang bantuin pindahan).




I just wanna say THANK YOU!!!



*sesungguhnya aku kesal dengan diriku sendiri




Saturday, July 4, 2009

Sekali Childish Tetap Childish

7/04/2009 08:26:00 AM 0 Comments



Hmmm, ternyata sudah lama juga ga ngepost. Begitu dilihat, ternyata bulan kemarin cuma ngepost 2 tulisan. Sibuk, malas atau? Hehehe biarlah diriku saja yang tau. Dan sekarang menulis kembali sedang dimulai. Seperti biasa, menulis yang tidak jelas. Ah, biar saja daripada diam. hihihi :D

Finally, gw sudah pindah kos. Hmmm, tepatnya kemarin pindahan. Capeeeeeeekkkkkk!!!!! pegel-pegel nih badan sampai malam harinya susah tidur. Padahal hari-hari biasanya gampang banget tidur. Apalagi kalau kecapean! Malah hampir tiap hari ketiduran... bahkan ada pula yang ngatain gw muka bantal! Ow ow! Biarlah... tidur kan nikmat! Dan memang bener sih kalau sekalinya gw susah tidur, malah resah... bingung...


Ditolong 3 makhluk perkasa

Well, masih soal pindahan. Kenapa bisa gw sepegel-pegel itu ya? Heran juga kaya habis kerja berat aja. Padahal sih untuk urusan angkat-angkat sudah ada 3 makhluk perkasa yang bantuin gw. Hehehe. Mau tau siapa orang-orang baik itu? Okeh, mereka adalah 3 orang rekan kerja gw di sini. Btw, thx guys for your help!!! Yah, mungkin karena ngepack sendiri tuh barang-barang yang gw pikir cuma sedikit tapi ga taunya banyak juga. Kecil-kecil sih, tapi banyaaaaakkkk!!!! Hahah cewe banget deh.

Sebelum sampai ke kos baru, meluncurlah kita ke dua toko. Tujuan utama sih nyari kasur. Hehe. Begitulah di sini, kos kosong melompong ga ada barang apa-apa. Yah, keluar modal deh. Beda ma kos lama yang sudah lengkap. Ya sudahlah gapapa investasi masa depan. Loh? ^_^

Oke, kita menuju toko pertama. Ember! Yup! Itu dia daftar barang yang dicari. Lalu kain pel, gayung, lap, karpet, trus kompor. Gw beli kompor, diketawain deh ma mereka apalagi salah seorang yang cukup kenal gw. Masih muda, 2 tahun terpaut di bawah gw tapi penampakan lebih tua. Hahahah. Dia cukup tau gw mang ga bisa masak n ga pernah masak siy. Yup! Dia memang bawel bahkan melebihi gw yang notabene cewek. Terbukti saat tawar-menawar, dialah
pahlawan gw! Loh? Ga salah? Ngga! Yup! Itulah jawaban singkat gw. Bahkan saat tawar-menawar kos, dia juga yang nawarin. Hehe.

Trus pas milih karpet, well gambarnya kok childish banget yah? Gw coba lihat-lihat gambar lain. Seloroh si Bawel, "Ya ga masalah kamu kan anak-anak".
Wew, gw tau dia bercanda. Memang tipenya suka bercanda. Tapi selain itu dia memang nganggep gw anak kecil deh emang. Ugh, sok tua deh! Trus, si rekan kerja yang baru menyarankan gw pilih yang hijau. Well, mang gw dah naksir yang hijau dari awal. Cuman mastiin kalau2 ada yang lebih bagus motifnya. hehe. Siiip deh ambil yang hijau!

Selesai di toko pertama, lanjut ke toko selanjutnya! Nyari kasur... Yuhuuuu! Eh, si Bawel bilang, " Beli kompor ga beli sumbu tadi?". Wew, oh iya ya... ya ampuuuun ga ngeh gw. Ketauan banget nih ga pernah masak. (malu mode).

Ah, telat bilang. Ya sudahlah tar tar aja. Sekarang saatnya pilih-pilih kasur. Btw, gw ini susah milih orangnya jadilah dipilihin ma rekan kerja yang lebih tua. hehe.
Trus ditanya, "Udah? Apalagi?"
"Udah...", jawab gw.
"Bantal ma bantal guling ngga?"
"Oh Iya!", jawab gw.
Huaaaaa diketawain deh.


Sekali Childish Tetap Childish

Yaaah, begitulah gw. Gw adalah orang yang terbiasa mengandalkan kakak2 gw dalam urusan gw selama ini. Yah urusan cari-cari barang, antar-antar, ngurus-ngurus apa gitu... Jadi, saat gw sendirian, serasa hilang pegangan. Tak ada yang gw andalkan. Ga ada yang gw mintai tolong. Begitulah kira-kira. Namun begitu gw kuliah 4 tahun di Jakarta, gw cukup mandiri kok gw pikir. Gw lakukan semuanya sendirian. Yah beberapa hal tertentu yang pastinya ga bisa sendirian. Mungkin karena kemudahan akses ya. Sementara di sini, hmmm... alangkah sedihnya gw sering ngerasa.

Dengan sulitnya di sini, gw jadi ga bisa ngelakuin apa-apa sendiri. Jadinya gw tergantung ma orang lain. Gw sebel banget dengan keadaan ini sebenernya. Gw merasa jadi orang yang tak berdaya tanpa bantuan orang lain. Dan gw ngerasa kalo gw nih merepotkan. Aaaaarrrrrggggghhhhh!!!!! Tidaaaaaakkkkk!!!!!

Ini bukan gw. Gw adalah tipikal orang yang ga mau merepotkan orang lain jika memang gw bisa sendiri. Yah, lain cerita kalo sama kakak2 gw. Toh kakak2 gw tulus kok ma gw. Sementara orang lain? Dalam laut dapat diduga dalam hati siapa tahu kan? Hiks hiks...

Sometimes gw mikir, hebat juga gw bisa melalui ini semua selama 1 tahun! Hebat hebat!!! Gw hebat!!!

Yah, selama setahun inilah gw ga pernah ke mana-mana selain ke kantor, kos, n lapangan kalo lagi survei2 gitulah urusan kantor. Coba??? Yah kesempatan refreshing paling kalo lagi ada pelatihan di Kota Bengkulu. Selain itu? Jangan harap. (sedih mode)

Hmm, jadinya selama di sini gw semakin menyadari apa lemahnya gw. Jadinya gw semakin merasa kalo gw memang childish. It's true! Terbukti sudah. Jadi kapan gw gedenya ya??? :D

Syukur deh ada si bawel yang bisa gw repotin hehe. Berhubung sudah ada rekan baru, kemungkinan beban si bawel bisa berkurang. hahahha paan coba? Yup! Gw sudah mulai ngerepotin dia soalnya. hehhehe.

Hmm, semoga kebaikan kalian semua mendapat balasan dariNya. Amiiiinnnn!!!!

Ini semua terjadi karena keterbatasan gw. Sungguh gw sama sekali tak ingin ini semua terjadi. Tapi gw yang hidup di perantauan ini semestinya adalah makhluk yang sungguh kasian sehingga kalian berbaik hati. Hiks.

Terima Kasih...

Sunday, June 14, 2009

Mengenangmu Begitu Indah

6/14/2009 09:20:00 AM 2 Comments




Melihat-lihat banyak pasangan suami istri...jadi melihat banyak sisi kehidupan yang beragam. Seorang suami, ada yang bossy ada pula yang sangat bisa diandalkan berbagi kerjaan rumah dengan istri. Kalo bokap sendiri, kuliat bossy. Dalam artian untuk urusan kerjaan rumah tangga, sama sekali tak dilakukannya. Makan minum semua disediakan tersendiri oleh nyokap. Bokap hanya mencari nafkah. Dan memang, tugas seorang suami adalah mencari nafkah sementara istri menjaga rumah, anak, dan suami. Tapi itu tatkala istri hanya seorang ibu rumah tangga tidaklah masalah - maybe.

Dan fenomena bokap nyokap itu kulihat ketika memang anaknya sudah besar semua sementara ketika anaknya masih kecil-kecil, aku sungguh tak tahu karena akulah yg paling kecil. Cuma denger cerita nyokap sih, dulunya bokap pintar masak dan mau berbagi kerjaan rumah sama nyokap ketika anak masih kecil-kecil. Tapi yang jelas, sosok bokap yg kulihat dalam masa hidupku bersamanya, bokapku adalah orang yang sangat bertanggung jawab terhadap keluarga, sayang terhadap anak, pria yang setia, rajin beribadah, pintar...

Sementara nyokap adalah orang yang lembut, pintar memasak, sayang anak, rajin beribadah, ...waktu mudanya pasti cantik makanya bokap naksir hehe (terbukti memang banyak tetangga yang bilang cantik). Tapi sayang, kecantikannya tidak menurun padaku. Aku duplikat bokap hoho. Yah, lucunya, bokapku itu bangga sekali jika ada yang menuruninya entah itu cuma batang hidungnya yang pesek itu saja yang mirip. hihihi.

Yaaa meski secara fisik mirip bokap tapi aku menuruni kelembutan nyokap hehe. Apalagi aku dianugerahi suara yang indah hehehe. Paslah... *wew, bangga bin narsis. Apaan si? ^_^

Bagaimanapun juga, seperti apapun mereka, I love them!

Bokap

Yaa bokapku itu protektif dengan anak-anaknya. Sering aku merasa bokapku itu kecemasan berlebihan. Mungkin karena menjaga anak perempuan itu susah ya. Apalagi hampir semua anaknya perempuan cuma satu yang laki-laki. Jadi wajar ya. Apalagi aku yg paling kecil. Hmm...

Saking protektifnya, ketika lulus SMP, aku tak diijinkan sekolah di Bandar Lampung. Yaa dengan alasan jauh dan aku masih kecil. Beliau tidak mau melepasku. Padahal, siapa yang tidak mau masuk sekolah favorit kan? Dan aku sangat yakin aku bakal masuk... oh bokap...

Akhirnya, beliau hanya memberiku ijin sekolah di Metro saja. Ya sudahlah apa boleh buat meski masih sebel. Saat pengumuman diterima, bokap nanya, "Urutan berapa?" Kala itu masih NEM penentu diterima tidaknya. Aku jawab, "12".

Lalu aku minta kos saja dengan alasan takut terlambat masuk. Tidak juga diijinin. Entah apa pula pikiranku dulu kenapa minta kos, tidak pula jauh... Apa masih sebel ma bokap? hahahah

Ya sudahlah nurut aja. Pergi pulang naik angkot 4x...

Lulus SMA, berat pula beliau melepasku ke luar Lampung. Finally, keluar juga sih hehe ke Jakarta. Jakarta Lampung mang masih dekat hitungannya. Ketika itu pun tiap kali telepon, bokap selalu berpesan agar aku hati-hati. Wew, hati-hati tanda kutip nih.

Huaaaa bokap... bokap... aku memahami kekhawatiranmu jauh dari anakmu apalagi perempuan. Tidak bisa selalu memantau kegiatanku setiap hari. Yaaa sudah kebiasaan bokapku selalu memantau anak-anaknya sedang apa. Sampai aku pernah merasa gerah dengan perilaku bokapku itu. Dengan egoisnya aku ngadu ke nyokap. Masa' aku sudah segede ini (SMA) masih juga sering ditengokin di kamar. Doh doh... kalau dulu masih SD mah iya gapapa... Padahal sih waktu SD juga sebel digituin hehehehe

Hahahah semenjak pengaduan gw itu, sudah tidak lagi bokap begitu. Good... good... :D

Wew, kok lari ke sana sini jadinya dari ngomongin bossy.


Nyokap

Hmm, lain cerita dengan nyokap. Mungkin karena kita sesama perempuan, maka itu aku lebih dekat dengannya. Semenjak aku jauh darinya, tiap kali aku pulang beliau selalu menemani tidur di kamarku. Mungkin karena rasa rindunya atau bagaimana entahlah aku tak tahu. Mungkin baru ku tahu jawabannya setelah ku mengalaminya sendiri suatu saat. Am i rite? Aku sih senang-senang saja. Padahal sudah segede ini ya? heheh

Mungkin terkesan diriku sangat childish. Tapi, memang begitulah adanya. Hahahah

Aku sih tak pernah merasa kalau diriku manja. Tapi ga tau juga penilaian yang lain. Mungkin akunya saja yang tidak sadar?

Nyokapku itu, tiap kali aku kembali ke Jakarta atau sekarang ke Bengkulu, selalu dibekali makanan ringan maupun lauk. Dan bekal selama di perjalanan disiapin tersendiri. Sampai pengepakan (ceileee kaya apa aja) tak pernah sekalipun aku campur tangan. Pasti sudah beres ketika saatnya berangkat. Hahh anak macam apa aku ini??? (?_?)

Dan ketika aku ngobrol2 dengan salah satu teman satu kontrakan ketika masih kuliah di Jakarta, dia berkata bahwa dia menyiapi sendiri, masak sendiri bekalnya. Wew, jadi merenungi diri sendiri. Beda sekali denganku? Harusnya aku bersyukur atau kali lain aku nyiapin sendiri? Tapi kenyataannya hingga sekarang di Mukomuko Bengkulu, masih juga tak kulakukan. Masih juga terima beres. Halahhh emang dasar mau enaknya sendiri neh hehe. So sorry my mom! Ga kapok kan ngurusin anakmu yang bandel ini? hoho

Ummm, taukah kau mom, begitu daku sampai di Jakarta dan di kontrakan sendirian (teman2 belom ada yg datang), kulihat bekal darimu lalu kumakan sendirian, aku jadi sedih dan menangis. Mengingat dirimu yang sudah memasak dan menyiapkannya dengan cinta. hiks hiks cengeng mode on.

Yaaah itulah sedikit kenangan2 bokap nyokap tercinta yang hingga kini (alhamdulillah) masih bisa kulihat wajahnya, senyumnya, kudengar suaranya, langkah kakinya, meski lebih tepatnya hanya setiap kali pulang ke rumah hal itu bisa kusaksikan. Dan bisa kembali ke rumah barang 3 kali dalam setahun itu sudah luar biasa membahagiakan. Susah mencari kesempatan untuk pulang. Apalagi aku yang jauh begini yang pastinya ga bisa cuman ijin 3 hari. Itu tak cukup hanya untuk perjalanan. Oh Lampung-Bengkulu kenapa begitu jauuuuuuhhhhh???

Yaa konsekuensi menjadi seorang civil servant... sudah dipatok 5 hari kerja tak bisa ke mana-mana semaunya.

Kadang, lucu juga sih ingat masa lalu. Hahaha semenjak jauh dari keluarga gini, rasanya ukiran kenangan2 semakin berkurang. Bagaimana kan kuukir kenangan bersama mereka jika ragaku tak di sana? Huaaaa sudah hampir 6 tahun tak bersama, rasanya aku sudah lelah. Ingin sekali ku kembali dengan mereka. Paling tidak, aku bisa sering-sering mengunjungi mereka. God, mungkinkah? Help...

Bukannya ingin bermanja-manja (kalau pun iya, ini efek samping aja toh aku sudah gede ^_^) tapi aku ingin berbagi kebahagiaan dengan mereka keluargaku. Di sini betapa menyedihkan. Jika sudah pulang kantor, masuk kamar kos habislah cerita. Keesokan harinya begitu lagi dan lagi. Selalu begitu. Lebih menyedihkannya jika Sabtu-Minggu. Berhubung itu hari libur, jika tidak ada gawean kantor maka berjam-jam hanya sendirian di kamar. Bahkan tak bicara
dengan siapa pun itu sudah biasa. Huaaaaaa!!!!! Di sini tidak sama keadaannya dengan ketika aku masih ngontrak di Jakarta. Di sana kita berempat bersama-sama seperti keluarga. My frens, my family i mizz u!!!

Saturday, June 13, 2009

Aku Bagaikan Katak dalam Tempurung

6/13/2009 09:28:00 AM 2 Comments
Rasanya sudah gerah...

Sudah bosan...

Ku bagaikan katak dalam tempurung...


Duniaku hanyalah kamarku apabila telah tiba di kos. Akhir-akhir ini beginilah yang ku alami. Aku sudah lelah. Bosan sekali rasanya saat diri ini hanya berada di kamar berjam-jam bahkan untuk sekedar ke kamar mandi saja atau mencuci baju saja enggan melangkahkan kaki karena harus mengenakan jilbab. Yaaa keluar kamar harus selalu memakai jilbab karena ada pasangan suami istri dari anak yang punya kos sering menginap di sini untuk urusan bisnis. Rasanya kebebasanku semakin terampas. Apalagi ditambah satu pasang lagi suami istri baru punya anak sekitar dua bulan yang merupakan keponakan dari yang punya kos juga bakal tinggal di sini. Mulai hari ini benar-benar tinggal di sini. Sebelumnya hanya menumpang beberapa bulan. Dan selama itu pula aku coba bertahan.

Huaaaaaaa aku harus segera pindah! Itulah keputusanku. Yaaa aku bertanya-tanya, "Ini kos cewek atau apa sebenarnya? Kenapa sang keponakan pasangan suami istri itu tidak enggan untuk numpang tinggal di kos ini sekian lama bahkan memang mau tinggal di sini dengan alasan belum dapat kontrakan?"

"Kenapa sama sekali tidak memperhatikan kenyamanan kami selaku anak kos apalagi kami berjilbab yang tidak bisa sembarangan menampakkan aurat?"

Mengapa ku tetap bertahan? Karena satu alasan, dekat kantor! Cuma pojokan tinggal jalan kaki. Dan memang di sini tidak gampang cari kos apalagi transportasi pun ga ada. Maka itu aku pusing juga kalau kos jauh kantor. Bagaimana aku ke kantor?

Berhubung kantor bakal pindah ke kantor baru sebentar lagi maka mudah-mudahan bakal kutemukan kos baru yang lebih baik dan kondusif. Setidaknya aku bisa bernapas lega tidak seperti terpenjara layaknya di sini. i hope so.

Adakah yang bersedia membantuku?

Memang, adat di Mukomuko adalah warisan jatuh ke tangan pihak perempuan. Memang, sudah dua orang keponakan yang tinggal di sini bersama kami. Mereka yang mengurus kos ini. Pada awal kedatanganku, mereka single jadi sama sekali tak ada masalah bagiku. Lalu seringnya keponakan yang merupakan pasutri baru itu sering tinggal di sini hingga akhirnya melahirkan anak bahkan mau tinggal di sini. Yaa mau gimana lagi. Mereka masih keluarga yang punya kos.


(9/6/2009)

Sunday, May 24, 2009

Mata Sehat Mata Indah

5/24/2009 08:02:00 AM 0 Comments



Sekarang gw mulai membiasakan diri memakai kacamata minus silinder gw yang sudah nganggur gitu aja di kotaknya selama beberapa bulan. Ya... sudah lumayan biasa dibanding sebelumnya meskipun masih terasa tersiksa. Seolah-olah ada yang mengganjal. Dan mungkin karena bingkai kacamatanya yang kurang fit buat gw (ngasal aja belinya, maklum baru pertama) makanya seringkali gw harus mendongakkan kepala gw sedikit saat berbicara dengan orang yang posisinya lebih tinggi dari gw. Sebel sih tapi ya gimana lagi. Sabar sabar... hehe

Kenapa sekarang gw mulai mau mengenakan kacamata? Dari awal periksa mata dan beli kacamata, gw sudah diwanti-wanti agar kacamata itu dipakai terus-terusan. Kalau ngga, bakal nambah. Yup! Penderita silinder memang harus terus-terusan memakai kacamata, kalau tidak justru nambah. Tul ga? Selain itu, tidak boleh memaksa mata untuk fokus karena justru bikin nambah. Tapi gw memang bandel. Dengan begitu angkuhnya menganggap tak ada apa-apa tanpa kacamata. Yang ada sekarang, gw merasa lebih parah.

Kenapa dulu ga mau pakai kacamata? Alasannya simpel sih hanya gara-gara pakai kacamata penglihatan gw ga seterang tanpa kacamata. Ya! Meski gw tau mata gw sudah ga normal tapi gw masih sok-sok an merasa sehat-sehat saja.

Beginilah orang yang menyepelekan alias tidak menggubris nasehat orang lain. Hakz...

Sudah kayak orang tua aja nih meski pake kacamata. Selain itu, entah kenapa ada anggapan dari diri gw sendiri gw kayak orang bodoh nih dengan predikat bermata empat. Hiks...

Beginilah akibat orang yang tidak bisa menjaga nikmat dari Allah berupa mata yang sehat. Ya Allah ampunilah hambaMu ini..

Apapun yang terjadi, entah nambah atau ngga (gw ga mau sih sampai addiction) gw mulai dulu memakai kacamata di kamar gw. Kenapa kamar? Karena selain di kantor, di situlah gw menghabiskan sebagian besar waktu gw dengan dominasi membaca. Ya... membaca apa saja! Hp dengan tulisan kecil-kecil, buku, novel, komik, monitor? Oya, quran imut-imut gw? No time without reading lah sekalipun yang dibaca itu ga penting-penting amat hehe. Di kantor kan sudah cukup penat menghadapi angka-angka dan monitor setiap hari kerja. Apalagi gw betah-betah aja tuh berhadapan dengan monitor berjam-jam lamanya. Pantas aja kan?

Hm, berita bagus dari gw adalah gw dah jarang banget nonton. Gw paling seneng nonton sambil tiduran tuh. Enak banget dah. Padahal gw tau tu ngerusak mata. Tapi tetep aja dilakuin. Emang dasar. Berhubung sekarang dah hampir ga pernah lagi, semestinya justru berkurang yah minus gw ato paling ga teteplah. Tapi nyatanya ngga. Yaa karena kegiatan lain ga berkurang sih. Apalah arti satu kegiatan berkurang tapi kegiatan lain yang baru nambah dan efeknya sama
buruknya. Hm...

Padahal sedari dulu gw paling anti kacamata. Sekalipun cuma kacamata action, gw sama sekali ga minat. Mengganggu pandangan mata aja! Dan di kala teman2 gw dah pada berkacamata (bukan action tapi minus ato silinder), gw masih aman-aman aja. Sampai akhirnya sekarang pakai juga deh...

Begitu pakai kacamata, melihat jadi tidak seindah saat tanpa kacamata. Baru kusadari bahwa mata adalah nikmat yang sangat berharga. Jagalah bagi yang masih normal. Gw nyesel ga bisa jaga dengan baik. Sekedar saran aja sih dari gw.

Btw, mau lanjut nonton dulu ah... Loh? Yoi, dapet serial baru neh. F4 Korea (Boys Before Flower) and World Within hehe. Selera nonton dah bangkit lagi! Watchaaaaa!!!!

(ditulis 13/4/2009)


Nyambung masih soal mata. Beberapa waktu lalu gw terheran-heran dengan mata gw yang bisa kembali membaca dengan jelas kalender berjarak sekitar 2 meter dari meja gw. Begitu pula dengan tulisan di papan pengumuman sekitar 3m bisa kembali terbaca meski ga semuanya dan tidak sejelas mata normal pastinya. Kemudian tulisan struktur kepergawaian sekitar 4an meter bisa terbaca lagi meski ga jelas banget. Apa karena cuaca yang lagi terang?
Entahlah... gw juga bingung.

Nah, tulisan berjalan di TV akhir2 ini ga bisa kebaca jelas (berbayang), kok jadi bisa kebaca lagi. Heran... Truz, kemaren malam kan gw pulkam. Begitu berhenti di rumah makan, gw berniat memakai kacamata gw (pengen nonton tv dengan jelas sembari nunggu pesanan datang). Eh, begitu gw keluarin dari tas, gw buka kotaknya, ternyata salah satu gagangnya patah! Langsung loncat jatuh ke lantai tuh patahannya. Gosh! Ga jadi deh... *doh ada-ada aja

Hm, tadi pagi langsung gw meluncur ke optik periksa mata. Heran, kenapa silinder gw yang mata kiri ga ada lagi? Dan minus gw jadi 0.5 (semula 0.75)? Kalo mata kanan tetap minus 0.75 dan silinder berkurang jadi 0.5. Why? Bener ga sih periksanya? huaaaaa dapet kacamata lebih rendah lagi nih dari hasil pemeriksaan awal. Ya mang gitu saat dites lensa yang cocok. Bakal cepat ganti lensa ga ya? Gw harap kali ini tahan lama. Tukang optik-nya sih bilang kalo tuh
kacamata yang jadi gw beli ada pengobatan, melindungi dari sinar UV, truz apalagi ya lupa...*promosi biar laku? I dunno...

Yah, mudah2an mang demikian. I hope so.

Ku berharap jangan bertambah tapi turun nantinya. Bisa ga sih? Kayanya mulai sekarang harus rajin pake. Paksakan diri. Mudah-mudahan ada hasil.

Yuks, besok gw ambil kacamata gw yang baru. Yuhuuuuuu!!!

(ditulis semalam)

Wednesday, May 20, 2009

Apa itu Bahagia?

5/20/2009 01:49:00 AM 2 Comments



Sekitar satu minggu lebih yang lalu, bos manggil saya ke ruangannya. Yes! Acc rencana saya pulkam! Rencana saya semula tanggal 21-31 dimajukan jadi tanggal 15-24 dengan alasan tanggal 1 Juni sudah mulai pelatihan susenas sakernas besar 2009 tar saya kecapekan baru nyampe. Ya sudahlah, saya pikir ga ada salahnya juga ide bos, makin cepat makin baik. Keluar ruangan, saya yakin muka saya cerah banget tuh. hehe.

Keesokannya, baru ada kabar kalau kabupaten saya kena sampel uji coba survey Modal Sosial. "Duh... bakal gagal ga ya kepulangan saya?" pikir saya cemas. Ga ada kabar dari bos, ya udah amanlah pikir saya. Nah, pelatihan survei ini kan di propinsi tanggal 13-15 Mei ini, jadi paslah langsung pulkam.

Begitu keberangkatan ke propinsi, seorang pencacah yang se-travel sama saya bilang, "Kata bos, kamu ga boleh pulang dulu."

Jegerrr. Teganya! Saya sudah bawa perlengkapan buat pulkam dalam ransel. Karena pikir saya, setelah pelatihan langsung cabut!

"Kenapa ga ngomong langsung ke saya dari sebelumnya?"

Sedih saya kala itu. Saya sudah menghitung hari kepulangan. Sudah ngasih tahu orang rumah. Sudah pesan travel ke Lampung! Nah ini yang gawat. Besoknya saya coba telpon, ga nyambung-nyambung. Cuma mau batalin! sampai pusing saya gimana nih ga nyambung-nyambung. Sampe pas hari-H saya coba lagi, bisa! Syukurlah, selesai satu masalah. Eh, malah saya lupa pesan travel ke Mukomuko. Ketiduran. Huaaa. Akhirnya sejam sebelum keberangkatan saya telpon. Masih ada kursi kosong. Syukur...

Sedihnya, seharusnya pulang ke Lampung eh malah ke Mukomuko lagi. Kalau sudah Juni ke atas sudah ga mungkin lagi pulang kecuali lebaran. Kerjaan padat ga mungkin ditinggal. Makanya saya curi waktu sekarang. Ga taunya gagal juga. Hm, lebaran masih lama ya. Sabar... sabar...

Saya tuh sudah sampai sakit nih pengen pulang. Hehe dramatisir gitu sih. Panas 2 minggu sampai, ga selera makan (jadi kurus ga ya? hihi sejak di sini memang ga bisa gemukan duh...) jadinya sedih gitu biasa ngemil ga ketelan lagi. hoho.

Lemes dah sampe ke kantor saja rasanya pengen ada becak gitu biar ga keluar tenaga (hemat gitu maksudnya). Padahal sih kantor cuma tarik garis lurus saja tuh. Pojokan tepatnya. Haha emang ada-ada aja kalo lagi ga fit gitu.

Malah sedihnya lagi nih, baru sembuh ga panas lagi. Eh, baju abis deh. Apa boleh buat, ya nyucilah. Mang ke kantor mau pake apalagi nih? Ya sudah, nyuci! Eh, belum selesai sudah kehabisan tenaga (emang lagi ga punya tenaga tapi maksa). Ok, istirahat dulu bentar, tiduran. Yuks, lanjut lagi.

Ah, kala itu saya merasa cucian kok ga habis-habis dicuci, padahal sih masih setengah ditinggalin dulu buat sesi selanjutnya. Duh, rasanya mau nangis-nangis. Saya mikir, "Masa nyuci baju sendiri saja kaya gini? Gimana tar kalo ketambahan?"

Yah, jadi macam-macam deh pikirannya. Curhat ke teman, eh malah diketawain. Saya lucu katanya. Haha emang iya ya? Ga nyadar...

Malah temen yang lain lagi bilang, "Kamu tu manja banget, ga nyadar?"
Jeger. Masa sih? Iya ya. Ga ngerasa tuh. Ga nyadar. Malah heran. Baru kali ini ada yang bilang saya gitu. Selama ini malah temen-temen nyangkanya saya anak sulung. Yah tahu sendirilah anak sulung itu kan identik dengan kemandirian dan jauh dari manja ya. Betul ga? Ga ada yang nyangka saya anak bungsu yang dilengkapi dengan atribut manja itu. Di rumah saja saya ga pernah merasa manja. Apa perasaan saya saja yah? Jangan-jangan cuma sama temen saya saja tuh saya manja. :D

Lanjut soal pulkam, kali ini bos mengijinkan lagi tapi ya kalo gawean survey modal sosial kelar dalam minggu ini. Berarti sesuai rencana awal gw kan tanggal 21-31 saya ambil libur. Tapi, entah kenapa selera pulkam sudah hilang. Sudah ga semangat lagi. Huaa. Yang pasti ga pengen koar-koar lagi takut gagal lagi sedih lagi deh kali kedua. :((

Eh, pas lagi ga semangat gini, malah denger berita duka. Kerabat jauh meninggal. Kaget. Usianya masih terbilang muda. Paling terpaut 3 tahun di atas saya. Dengar-dengar sih diguna-guna sampai masuk RSJ sampai akhirnya ga bernapas lagi. What? Hari gini? Ga abis pikir aja masih ada hal begituan di era globalisasi ini kalau memang benar-benar terjadi demikian. Sedih dengarnya. Ya Allah lindungilah kami dan keluarga kami.

Ketambahan satu lagi berita duka dari temen sekos. Ada saudaranya yang meninggal pula. Mendengar dia pingsan kemudian rintihan tangisannya, saya jadi semangat lagi buat pulang melihat wajah-wajah keluarga tercinta di Lampung sana. Meski kesempatan untuk bertemu mungkin hanya beberapa hari, rasanya ga peduli lagi. Asal bisa bertemu muka dan tertawa bersama mereka. Oh God, berilah kami umur agar bisa kembali menyatu dalam bahagia. Amin....

So, salah satu kebahagiaan saya adalah bertemu kembali dengan keluarga tercinta. Terima kasih karena kutelah memilikinya. My fam, i'll come back to you! Just wait for me!

Love You


Btw, beberapa jam lalu di facebook, sempat iseng-iseng (hehe) mempertanyakan apa itu bahagia? Di antaranya, ini dia tiga jawaban seru saya share di sini:

"Bahagia adalah ketika bisa tidur nyenyak, tenang, nyaman,... yang didahului dengan senyum ^_^" (Noveria Dwiyandari)

"Bahagia; saat memandang bulan di langit, buih-buih ombak di laut, rintik-rintik air hujan yang turun,, [puitis mode on, hoho] (Anisa Novita)

"..BAHAGIA.. ga makan ati itu bahagia, banyak uang banyak kawan bahagia juga, punya keluarga yang sayang itu juga bahagia, like my status :D" (Muhammad Isnaini Bastari)

Untuk definisi ketiga, yang dimaksud bahagia dalam kata-kata like my status adalah

"..ku bahagia karena emakku nelpon aku :D berarti emak masih sayang donk..."

So, apa bahagia menurut kamu?

Monday, May 4, 2009

Miss You Mom!

5/04/2009 06:40:00 AM 4 Comments



Hm, tersiksa nih beberapa hari ini. Selain kepikiran gimana ngomongnya minta ijin pulkam, juga my body lagi ga fit! Makanya belum sempat balas komen wee nih. Maksa posting ajah dulu. ^_^

Yup! Dari yang awalnya mau flu, eh jadi demam dan sakit kepala ga nahan beberapa hari. Well, jadi pengen share soal penyakit nih. Hadoh serem ah bacanya ya (P-E-N-Y-A-K-I-T). Hehe

Ini dia daftar penyakit yang kerap menyerang gw.

1. Flu

Mengupas tentang flu, bisa dibilang tidak ada setahun terlewatkan tanpa sakit flu. Mau di Lampung, Jakarta (ini apalagi...) maupun Bengkulu (Mukomuko) ga luput deh. Tinggal sekos dengan teman yang lagi kena flu atau ada orang rumah yang lagi terserang flu, langsung deh nyahut. Ada teman sekelas lagi kena flu, finally dapat giliran juga. Huaaaaa apalagi duduk sebelahan atau ngobrol dengan teman yang lagi flu, malamnya langsung kena. Makanya gw pasang aksi menjauh dari si penderita flu. Tapi kalo terpaksanya duduk sebelahan ya paling-paling gw membatin aja, "Doh jangan kena jangan kena". Kena juga seh. Huff... Yah tau sendiri kan gejala flu tuh menyiksa banget.

Mana flu selalu nyambung pilek dan batuk. Pilek hari pertama kan masih cairan bening, so meler mulu. Malu-maluin banget hirup-hirup hidung kan? Ijin ke toilet mulu juga capek. Trus yang lebih memalukan lagi adalah batuk. Why? Karena batuknya pasti berdahak. Tenggorokan gatal banget pengennya dikeluarin mulu batuknya, tapi malu banget karena kedengaran sangat tidak enak. Doh, capek ke toilet mulu.

Semasa SMA dulu, teman sebangku gw bilang kalau dia kena flu ga pernah diobatin. Dibiarkan begitu saja bakal sembuh dengan sendirinya. Wah, kalau gw sih ga percaya deh. Yang ada malah tambah parah dan ga sembuh-sembuh. Abisnya gw dah praktekin sih hehe. Yah maybe mang tergantung daya tahan tubuh masing-masing. Beruntung banget teman gw ya?

Nah, kalau minum obat medis modern yang dijual bebas di toko-toko, yang terjadi adalah bukannya mampet ga jadi pilek misal, malah cepet proses terjadinya pilek. Ya berangsur-angsur sembuh sih tapi ya mengalami batuk pileknya. Trus kalau pake obat dokter, demam bakal hilang dan lebih cepat aja sembuhnya.

Selanjutnya, gw disaranin teman gw buat minum vitamin c kalo mau ada tanda-tanda flu. Teman gw bilang kalo dia ga jadi flu setelah minum vitamin c. Nah, gw cobalah. Sekali minum, memang belom ngefek. Finally, memang benar! Hoho. Tapi ya ga selalu ampuh gitu. Buktinya beberapa hari ini panas tinggi menjelang malam dan sakit kepala (malaria bukan yah-serem ah) meski batuk pileknya ga jadi.

2. Masuk angin

Untuk masuk angin, setiap kali gw pulang kampung jakarta-Lampung atau Bengkulu-Lampung, ga pernah luput dari masuk angin. Doh... Gejalanya ada banyak. Di antaranya:
  • badan pegal-pegal
  • saat orang lain keringetan atau normal-normal aja, gw kedinginan. Gw merasa udara rumah gw dingin. Mungkin badan gw lagi adaptasi. Tapi ternyata ngga, gw lagi masuk angin. Selalu begitu...

Sementara gejala lain tidak karena pulkam adalah
  • sakit perut- tiba-tiba menggigil kedinginan
  • mata panas badan panas

Ga tau sih tepatnya disebut masuk angin atau bukan karena masuk angin tuh cuma sebutan orang Indonesia yah?

3. Sakit Kepala
Seingat gw, sudah 3 kali ini gw kena sakit kepala. Pertama saat gw sepulang PKL dari Tegal, gw langsung kena demam tinggi. Selama beberapa hari di rumah, gw terkulai lemas. Syukur gw memutuskan pulkam aja ga jalan-jalan bareng teman-teman di Jawa. Wah kebayang gimana ngerepotinnya kan?

Gw berobat, eh ngefeknya cuma bentar. Gw masih demam tiap malam. Ga bisa tidur karena sakit kepala ga nahan. Tapi sudah waktunya gw kembali ke Jakarta. Apa boleh buat? Paksakan diri tetap berangkat! Bokap menyarankan supaya my mom ikut buat ngerawat gw, tapi gw ga mau. Gw pilih berangkat bareng teman-teman gw. Gw kuat kok. Gw ga mau nyusahin aja selama hidup gw. Dah gede gini. Gengsi donk! Hoho

Jadilah berangkat bareng teman-teman gw. Begitu Ac dinyalakan, menggigil deh gw. Padahal gw dah pakai jaket tapi masih kurang. Gw lihat teman sebelah gw, ga mungkin banget gw tarik jaketnya yang lagi dipakai. Gw tengok teman cowok sebrang bangku gw jaketnya nganggur, doh gengsi gw mau minjem. Gimana donk? Padahal gw kedinginan banget! Finally, tersiksalah...

Nah, berhubung dengan ac gw kedinginan, makanya gw minta naik kapalnya yang ekonomi aja. Baguslah mereka setuju. Siiiippp! Eh ga taunya gw kepanasan! Doh, apa sih maunya tubuh gw? Teman gw ngeluh dah... huff... Sorry my fren...

Haaaa nyampe juga akhirnya! Tapi penderitaan gw belom selesai. Berobat lagi deh. Alhamdulillah sembuh...

Nah, di sini gw baru tau kalo teman sekamar gw waktu PKL terkena demam berdarah. Oh My God! Lantas gw langsung mikir, jangan-jangan gw juga gejala gitu? Gw juga disaranin cek darah sih tapi belom sempet cek darah dah harus ke Jakarta.

Trus pas di Mukomuko baru 2 bulan kali ya (jamannya susenas sakernas 2008) gw demam tinggi beberapa hari sakit kepala ga nahan. Teman sekamar gw malah dah sakit duluan. Demam juga. Setelah dicek dokter, dia kena tipes dan malaria. Yup! Malaria adalah wabahnya Bengkulu. Gw jadi seram kan. Nah, begitu minum paracetamol dan kompres-kompres, berangsur turun. Syukurlah...

Eh, dah beberapa hari ini gw juga selalu panas tiap menjelang malam dan puncaknya kemarin gw sakit kepala dahsyat. Sampai terasa otak runtuh tatkala menunduk sholat! Rasanya pengen menangis! Ya dah gw tidur aja sambil kompres-kompres. Alhamdulillah turun setelah tidur 6 jam. Dalam posisi berbaring pun kepala sakit banget. Yaa sakit ini adalah lanjutan flu maren setelah ga jadi. Sekarang pun masih belum fit.

Kalau lagi sakit gitu, jadi inget my mom n my fam! Kalo gw masuk angin pas pulkam, gw minta dikerok. Padahal sih gw benci dikerok. Gw selalu menjerit-jerit tiap kali dikerok. Dan gw maunya my mom yang ngerokin. Entah kenapa my mom kok keras banget kayanya ngeroknya. Padahal kalo kakak gw yang dikerok, malah keenakan. Lho? Heran sih... Maka itu kalo gw dah jerit-jerit, pasti bokap bakal nyuruh nyokap berhenti. Makanya nyokap gemes kalo ngerokin gw n yang dikerok dikit banget jadinya. Dah paham. Hehe.

Miss you mom! Doh kok kayanya gw kangen kalo lagi sakit ajah? Jadi inget my mom yang nemenin gw tidur selama gw sakit (gw ga luput dari sakit tiap pulkam). Pokoknya pas pulkam nyokap maunya nemenin gw tidur. Ngurusin pas sakit. Trus pernah gw ketakutan gara-gara mimpi buruk, gw minta ditemenin 1 minggu. Childish ga sih gw? Hehe ga lah ya... Mungkin kalo gw sendiri jadi mom, gw bakal melakukan hal yang sama. Hoho.

Kadang, gw merenung. Ngiri aja dengan kakak-kakak gw yang bisa setiap saat ketemu bonyok. Doh, kok cengeng gini sih. Bukannya gw independent woman? Halah...halah...

Umm, gw berencana pulkam tanggal 21 tar kalo dapat ijin. Pengen ngecharge batere diri gw aja. Lah wong robot-robotan aja perlu batere kan? Full power! Apalagi gw... ^_*

Tapi dilema nih. Kalo gw berencana balik dari 21 sampai 31. Mungkin ga yah pemetaan awal dah kelar sampai tanggal 20? syukur-syukur mbak Endah belum pindah jadi gw ga punya tanggungan distribusi. Sekalipun dah pindah dan gw yang handle, mudah-mudahan dokumen dah masuk sebelum tanggal 20. Mesti kompromi ma pencacah nih. *thingking
Gw kan kemarin dah mengorbankan diri ga pulkam pas pemilu gara-gara susenas panel belum kelar. I make a wish.



Saturday, April 25, 2009

Anak Kuliahan Selera Tinggi

4/25/2009 08:08:00 AM 4 Comments



Selesai pelatihan pemetaan, saya langsung beralih ke hotel Sinar Dunia. Eh, ternyata ngeliatin pencacah belajar gambar bikin peta asik juga loh. Main warna gitu hehe. Sebenarnya sih saya kurang setuju pelatihannya diadain di Kota Bengkulu. Kenapa ngga di kabupaten masing-masing aja? Yah, ternyata memang kebijakan pihak kantor propinsi masing-masing karena pas saya call teman saya yang di pulau Lombok itu, mereka pelatihan di kabupaten masing-masing.

Memang sih, kalo pelatihannya di propinsi kan saya bisa refreshing pasca pelatihan. Cuman, jarak Mukomuko-Bengkulu kan amat jauh. Tujuh jam perjalanan sangat cukup membuat saya kelelahan. Itu saya tempuh dengan travel. Nah, gimana dengan para pencacah yang naik motor? Wah, ga kebayang saya. Miris sebenarnya. Mana sebagian sudah lumayan berumur banyak pula. Gosh!

Well, perjalanan saya berangkat memang sedikit tidak enak. Masih awal perjalanan sudah pusing. Padahal sudah minum obat anti mabok (dijamin saya ga kuat kalo ga minum obat anti mabok karena jalannya berkelok-kelok, miring, dan jelek!). Biasanya kalo dah gini saya berusaha tidur sebisa mungkin. Tapi apa daya, bau parfum penumpang sebelah sangat menyiksa! Saya pejamin mata sambil pasang aksi tutup hidung pakai jaket.

Hidung saya mang sensi dengan bau-bauan sejak kecil. Begitu mencium bau wewangian yang ga bisa kompromi di hidung, langsung pusing-pusing. Nah, kalo orang sebelah ini ngerokok, kan masih bisa saya minta tolong supaya ga ngerokok, lha ini parfum dah nempel di badan or bajunya kali gimana saya minta dia ngilangin? Huaaaa ga bisa tidur! Selama 7 jam tersiksa!

Di saat-saat saya berjuang untuk tidur, sang sopir muter album hijau daun. Begitu sampai lagu terakhir berjudul Dewi dengan aransemen barunya, entah kenapa saya ngerasa ada esensi yang hilang. Memang, yang sekarang terdengar lebih lembut dan romantis beda dengan yang dibawain vokalis lama yang terdengar gentle, sedikit garang tapi biar begitu saya suka aransemen lamanya. Yup! Electric guitar instrumental section-nya ok-lah menurut saya. Mungkin ini yang membuat saya ngerasa ada yang hilang dengan yang sekarang. Trus jadi inget mahadewi-nya Padi kalo denger lagu itu. Well, aransemennya sesuai warna vokal sang vokalis. Nah, sementara suara Dide kan mang lebih lembut so cocoklah dengan musik yang lembut.

Wow, lari ke musik deh. Ok, itu tadi cerita awal keberangkatan. Cerita perjalanan pulang lain lagi. Dari awal dijemput travelnya saya sudah dikira sakit ama sopirnya.

Pikir saya, "Mang tampang saya segitunya ya?"

Doh, emang tampang saya begini gimana donk?

Ternyata penumpang cuma 2 orang. Kebagian depan deh! Awal-awal sih diam2 aja. Tapi saya justru ngerasa ga nyaman duduk di depan kalo diam aja. Yaa sopirnya memang bukan tipe pengoceh sih saya liat. Padahal biasanya sopir tuh minta ditemenin ngobrol makanya kalo duduk di depan ga enak kalo mau tidur. Tapi kali ini saya ga bisa tidur malah. Ya sudahlah saya baca aja komik Team Medical Dragon 6 yang baru saya beli. Biasanya membaca sangat ampuh membuat saya tidur.

Tetep ga ngantuk ternyata. Loh ke mana efek obat yang ngebuat ngantuk ya? Finally sopirnya buka obrolan. Yah, biasalah iseng-iseng. Mulai dari biodata kayak mau masuk sekolah. Jadilah ngobrol sana-sini bertiga dengan penumpang belakang. Sampai akhirnya si sopir bilang, "Anak kuliahan seleranya tinggi"

Jegerrrrr. "Contohnya?" sahut saya.

"Mbak," jawabnya.

"Aku kan belom bilang seleraku gimana?" jawab saya langsung.

Dibalas dengan senyuman. Halah...

Hmm, kenapa sih orang seringkali beranggapan demikian? Padahal kita sendiri ga menyebutkan kriteria kita. Kita beranggapan kalo kita ga segitunya kok. Kalo sudah klik, whatever-lah! Yah, orang-orang sudah terlanjur berparadigma demikian sebelum mereka kenal dengan baik. Bisa dibilang takut duluan saat ngeliat cover-nya padahal belom ngeliat isinya. Yah mungkin memang karena beda pemikiran sih. Apa yang kita anggap biasa ternyata ngga biasa buat orang lain.

Well, perjalanan pulang ini lumayan enak. Sepertinya karena sopirnya bawa mobilnya enak. Tidak hantam gitu aja begitu ngelewatin lubang meski beberapa kali diterjang juga sih. Dan herannya saya kenapa tuh sopir tawa2 setiap ngelewatin lobang. Memang, saya ini kagetan. Jadi, saya bakal mengeluarkan suara jika kaget. Tapi ga latah loh. Mungkin lucu kali ya. Doh...
Ada bakat ngelawakkah diriku?

Bagusnya, setiap masuk awal waktu sholat kaya dzuhur dan ashar, saya diturunin di masjid. Padahal kalo sopir lain sih pasti nunggu di pemberhentian rumah makan baru deh penumpang mau sholat terserah aja. Jadinya dalam satu perjalanan 3 kali berhenti. Tapi sayang, saya sendirian yang sholat. Huff...

Saya sering nih mikir, di dunia ini banyak orang baik. Tapi satu kekurangannya, ga sholat! Hm...

Oya, sepertinya kali ini mata saya ga salah menilai. Tuh sopir paling baru lulus sekolah. Gaya anak gaul. Biasanya nih, saya ngeliat sosok-sosok tertentu itu tampangnya tua dan saya kira lebih tua dari saya. Terus begitu ngobrol baru deh saya tahu kalau ternyata dia seumuran saya atau lebih muda malah. Nah, saya kan jadi mikir, " Apa saya setua itu? Kan baru setahun lulus kuliah..."

Ah, ternyata mang bawaan wajah masing-masing yah. Saya masih sering dianggap mahasiswa tuh hehe.

Satu lagi! Saya dikira sombong! Duh, saya kan memang bukan tipe SKSD. Juga bukan pengoceh. Tapi kalo dah kenal ya ga gitu lagi. Jadi banyak omong malah! Memang, beginilah pendiam. Pasti dianggap sombong. Ya biarlah...

Thursday, April 16, 2009

Gempa Lagi

4/16/2009 06:05:00 AM 6 Comments
Gempa lagi...

Dalam semalam terjadi 3 kali getaran gempa yang cukup kuat. Pertama, kekuatannya diperkirakan 6.0 skala richter yang terjadi sekitar pukul 00.49 WIB ketika gw sedang online. Ga biasanya gw online jam segini, yang ada sudah terlelap di alam mimpi. Nah, berhubung seharian kemarin gw kecapekan ngentri dokumen hingga maghrib, so, sepulangnya gw langsung bersih-bersih diri trus sholat maghrib trus istirahat menghibur diri (nonton anime). Tapi, badan gw pegel-pegel terutama lutut. Gw coba naikin ke bantal biar lelahnya hilang. Baru dua episode (1 jam) sudah ga kuat lagi mata gw. Tidurlah.

Sekitar pukul 12 malam kurang, gw terbangun oleh sms seorang teman. Well, gw balas sms-nya (baek kan gw? ^^). Trus teman gw balas, "Padahal gw cuma iseng ternyata jam segini lo belom tidur."

Huaaaaaaaaa!!!!! *Gw bangun gara-gara tone sms gw berdering. Dan itu lagu kesukaan gw dari band Indonesia pertama (saat masih indie dengan vokalis lama) yang gw jadiin tone di hp gw. Gw suka aransemennya. Lebih dominan ke gebukan drum-nya sih khusus lagu itu. hehe

Ternyata pegel-pegel gw dah berkurang. Badan udah enakan. So, gw ga ngantuk lagi deh. Ya udah, online!

Baru sebentar online, gempa! Memang, sudah lama ga terjadi gempa. Dan rasanya baru kemarin gw singgung tentang gempa dalam posting gw, eh terjadi lagi.

Selanjutnya, gw terlelap lagi. Dan gempa mendadak membangunkan gw sekitar pukul 03.00 WIB. Kali ini terjadi beruntun dua kali getaran. Dan kekuatannya mencapai 6.4 skala richter! Kalang kabut dah gw. Bayangin betapa repotnya mau menyelamatkan diri keluar rumah karena mesti memakai kerudung dan jaket dulu secara terburu-buru. Baru mau keluar kamar, berhenti! Alhamdulillahirabil 'alamiin...

Gw perhatiin, gempa selalu terjadi ketika manusia-manusia sedang terlelap. Bayangin aja paniknya orang yang bangun tidur secara terpaksa harus langsung menyelamatkan diri! Pikiran masih melayang-layang. Nyawa masih setengah.

Jika terjadi gempa demikian, tak ada hal lain yang terpikir selain menyelamatkan nyawa. Yaa materi sama sekali tak ada di ruang otak. Dan memang tak ada artinya lagi apa pun yang kita miliki jika terjadi gempa. Bisa menyelamatkan nyawa saja sudah anugerah. Ya Allah ampunilah hamba-Mu ini...

Gw ga bisa tidur lagi. Masih ada rasa seram pastinya sekalipun bisa dibilang sudah biasa mengalami gempa. Bagaimana pun juga buat gw, gempa bukan hal biasa.

Selanjutnya, gw langsung ke kamar mandi. Gw liat air di bak mandi masih goyang-goyang padahal sudah beberapa menit berhenti. Saat gempa tadi juga gw liat daun pintu kamar gw goyang-goyang. Ada baiknya jika tidur dalam keadaan terang. Lumayan bisa bertindak cepat kala terjadi gempa. Selain itu persiapan diri baju tidur panjang meskipun taulah di sini panas banget.

Gw ambil wudhu, sholat, trus nulis! Dan inilah hasilnya...

Gw mikir, kalo sampai terjadi apa-apa, empat bulan ini gw belum balik. Belum ketemu keluarga gw. Dan kemarin (13 April 2009) gw dapet ponakan baru. Cowok! Yup, gw suka ponakan cowok... ^^

finish 3:58 am

Wednesday, April 8, 2009

Tak Ada Yang Salah Dengan Kesendirian

4/08/2009 08:19:00 PM 4 Comments
by reana


Sendiri... haduh sedih banget yah dengernya. Kasian gituuu fufufu... :((
Ah, ngga juga kok. Hehe menghibur diri.

Gw dah biasa dalam kondisi kaya gini. Dalam arti, gw ditinggal pulang temen2 kos jadilah sendirian di kos. Sejak kuliah dulu kalo ada liburan sekedar berapa hari aja, pasti deh rumah tuh sepi. Tingal gw sendirian. Nah, kalo dulu setidaknya masih mendinglah. Ada temen yang bisa gw ajak buat nemenin gw. Nginep bareng gw gitu. Soalnya kan dia rumahnya jauh gitu di pulau Lombok hehe. Jadilah dia temen gw dalam kesendirian. Haha seneng banget siy ada temen
senasib! :D

Sekarang? Tambah parah aja nih. Udah rumah kos yang gw tempatin ini gede n rumah tua gitu, trus rumah warga jelas ga serapat di Jakarta donk! Masih terdengar jelas kok suara2 jangkrik. Yaa hewan2 yang bersuara di malam hari itu. Hihi. Trus kalo pagi2 yang sunyi gitu kedengeran suara debur ombak loh. Emang deket banget ma laut sih tepatnya Samudera Hindia. Nampaknya ga nyampe 1 km yah...

Hmm, maka itu kalo ada orang yang tau gw kerja di mana, biasanya orang itu akan bertanya, "Ga takut tsunami?"

Ya, pertama kali mau ke sini aja dah serem ma gempa yang saking seringnya terjadi. Dan emang beneran kebukti sih. Jadi pas hari pertama gw mulai kerja di kantor propinsi Bengkulu, eh ada gempa! Lucunya gw ga ngeh waktu itu padahal pegawai lain dah pada panik berhamburan keluar. Hahaha.

Emang saat2 awal kedatangan di propinsi, sering gempa. Jadi, terbukti sudah ketakutan awal. Hm...

Trus begitu sampai di Mukomuko, sering gempa juga. Tapi lebih serem! Mungkin karena dindingnya papan dan atapnya seng yah jadi getarannya lebih terasa kuat. Rumah2 penduduk si sini rata2 memang begitu. Justru bahaya kalo dinding semen dan atap genteng. Kalo gempa besar datang, hancurlah tuh rumah. Btw, dulu gw dah serem duluan ngebayangin tinggal di rumah papan takut papannya dibolongin trus diintip orang! Syukurnya dinding luar tembok kok. Legaaa ^^

Jadi, pas gw ke lapangan buat survey door to door gitu di tahun 2008, gw liatlah rumah2 yang masih ada bekas2 hancur, retak karena gempa besar 2007 silam. Kalo dipikir, kenapa mereka ga pindah aja sih nyari tempat yang aman? Hmm, ga segampang itu kali ya buat memutuskan pindah gitu aja. Lagipula bagaimana pun juga kalo tanah kelahiran (kandang sendiri) itu lebih nyaman yah apapun rintangannya. Eh, bener ga sih? hihi

Yeee jadi ngelantur ke gempa nih. Yuks kita kembali ke pembicaraan awal. Jadi, masih ada yang bikin serem selain yang udah gw sebutin tadi yah. Kalo malam tuh sering ada suara anjing melolong. Loh? Aneh ya? Anjing kok melolong? Bukannya yang punya lolongan itu adalah serigala? Nah, itu dia yang aneh di sini. Jadi pas awal2 di sini tengah malam sering denger lolongan anjing. Pernah pula gw intip dari jendela kamar gw. Abisnya penasaran sih. Kayak apa
bentuknya ya anjing yang melolong. hehehe. Tapi gw serem sendiri sih takut anjingnya ngeliat gw trus nyalak ke jendela kamar gw kan gawat. Haduhhhh jantungan dah...

Hihi gitu deh. Syukurnya sekarang ga denger lagi. Dan akhir2 ini jarang liat anjing keliaran depan kos atau pun kantor gw. Malah jadi heran nih. Pada ke mana ya?

Well, bicara soal sendiri, sepertinya gw benar2 introvert sejati deh <-- a="" ini.="" lihat="" postingan="">Beberapa hari ga ngomong ma orang gw bisa2 aja tuh. Berdiam diri di rumah aja gitu gw bisa. Yah, gw kan terbiasa sebagai anak rumahan yang keluar rumah seperlunya aja hehe.

Kenapa gw bilang tak ada yang salah dengan kesendirian? Karena sendiri itu nikmat loh. Tapi yang jelas kasusnya ga berlaku untuk semua kesendirian ya. Dan jelas ga berlaku untuk semua tipe orang. Yah orang2 tertentu seperti gw lah misalnya. Kalo kesendirian ditinggal teman kaya gini, ada dua hal sih. Satu, sepi kaya ga ada kehidupan karena hanya gw lah satu2nya makhluk di kos gede ini. Dua, gw bisa bebas bereksperimen apa kek tanpa ada yang ngomentarin
misal coba resep baru gitu. Nah, mau gosong mau enak apa ngga cuma gw yang tau. Hehe ga banget ya. Udah syukur banget gw mau masak ;p

Lain kasus nih, gw pernah ngerasa sepi banget hidup di dunia ini (hehe dramatisir banget seh) sewaktu gw pulang kampung kok ga ada orang sama sekali di rumah gw. Hiks hiks gw langsung memikirkan macam2. Langsung merenung. Ya baru sekali itu sih kedatangan gw ga disambut tapi ternyata begitu besar efeknya buat gw. Gw langsung merasa seperti tak ada siapa2 di dunia ini (lagi2 mendramatisir). Gw langsung merasa kurang kasih sayang (hoho lebih mendramatisir lagi). Padahal begitu mereka muncul, tampak sekali wajah bahagia mereka yang berseri2 begitu ngeliat gw. Ternyata gw ditinggal ke pasar sebentar bo! hehehe

Mulai malam ini, pokoknya gw mesti berani! Bakal menghitung hari nih sampai hari Minggu tar mulai ada lagi kehidupan di kos gw. ^^

Haduh, beneran nih dag dig dug jantung gw barusan detik ini bener2 tinggal gw sendirian. Ada desir2 rasa takut gitu. Doakan gw ya teman2 moga aman2 aja n gw berani!