Ada pertanyaan yang sering mengendap di kepala banyak orang yang pernah ditinggalkan begitu saja tanpa penjelasan: kenapa dia memilih pergi diam-diam alias ghosting? Kenapa tidak memilih kata-kata sederhana seperti, “Kita selesai,” atau “Aku nggak bisa lanjut lagi”?
Menghilang: Cara Mudah Menghindari Konfrontasi
Bagi sebagian orang, menghilang adalah jalan termudah untuk menghindari percakapan yang berat. Mereka tidak siap menghadapi air mata, amarah, atau mungkin rasa kecewa yang muncul setelah kata “putus” diucapkan. Maka, pergi tanpa kabar seolah terasa lebih nyaman. Padahal, di sisi lain, yang ditinggalkan akan dihantui tanda tanya besar yang tak kunjung terjawab. Ga gentleman sih tapi itulah yang terjadi. Betul?
Tidak Semua Orang Pandai Mengakhiri
Ada orang-orang yang pandai memulai hubungan, tapi gugup atau takut saat harus mengakhiri. Bukan berarti mereka tidak peduli, tapi kadang ketidakmampuan mengelola emosi membuat mereka memilih kabur. Bagi mereka, meninggalkan tanpa jejak seakan lebih ringan daripada harus merangkai kalimat perpisahan yang menyakitkan. Egois sih tapi ya itulah realita.
Menyimpan Rasa Bersalah yang Tak Terucap
Tanpa sadar, mereka yang menghilang pun memikul beban rasa bersalah. Namun, alih-alih menyelesaikan, mereka lebih memilih lari. Padahal, diamnya mereka menyisakan luka yang lebih dalam bagi yang ditinggalkan. Rasa hampa yang muncul bukan hanya karena kehilangan, tapi karena ketidakjelasan yang menggantung di antara dua hati.
Ketakutan Akan Reaksi
Banyak yang takut terhadap reaksi pasangan. Takut dianggap jahat, takut dilabeli pengecut, atau takut membuka luka yang lebih besar. Akhirnya, mereka memilih untuk membungkam diri, berharap waktu yang akan bicara. Tapi sebenarnya, waktu hanya membuat luka lebih sulit sembuh.
Lalu, Bagaimana yang Ditinggalkan Harus Bertahan?
Satu-satunya jalan adalah menerima bahwa tidak semua orang mampu berpamitan dengan baik. Bahwa closure tidak selalu datang dari orang yang pergi, kadang kamu harus menciptakan closure-mu sendiri. Karena pada akhirnya, kita hanya bisa mengendalikan bagaimana kita merespons, bukan bagaimana orang lain bertindak.
Pesan untuk yang Pernah Menghilang
Jika kamu adalah seseorang yang pernah pergi tanpa kabar, percayalah, keberanian untuk mengakhiri dengan jujur jauh lebih baik daripada membiarkan seseorang terombang-ambing dalam ketidakpastian. Jangan biarkan ego atau ketakutan membuatmu melukai orang lain lebih dalam lagi.
Menutup Tanpa Penjelasan, Membuka Luka Tanpa Akhir
Perpisahan memang menyakitkan, tapi hilang tanpa kabar meninggalkan luka yang terus terbuka. Semoga kita belajar untuk lebih dewasa dalam mencintai dan lebih berani dalam mengakhiri.
Bersambung ke bagian 2 ya di posting selanjutnya...
No comments:
Post a Comment
leave your comment here!