Follow Us

Thursday, March 20, 2025

Ekspektasi vs Kenyataan



Hello Sobat!
Pernah nggak sih kamu merasa sudah merencanakan sesuatu dengan sangat matang, tapi begitu dijalani... kok hasilnya jauh dari bayangan? Ya, inilah yang sering kita temui: ekspektasi dan kenyataan yang ternyata jaraknya bisa sejauh bumi dan Pluto.

Misal nih ya, saya punya rencana buat menikmati weekend ala-ala ‘healing’. Sudah disusun rapi: bangun pagi, sarapan sehat, baca buku, lalu sore-sore nongkrong cantik di kafe favorit sambil nulis blog. Tapi apa yang terjadi? Realitanya... bangun kesiangan, sarapan seadanya, dan ujung-ujungnya rebahan sambil scrolling media sosial sampai mata perih.

Ekspektasi: Hidup Produktif ala Instagram

Saya yakin banyak dari kita sering berandai-andai, "Pokoknya weekend ini harus produktif!" Sudah ngebayangin hidup ala-ala aesthetic di Instagram—buku, kopi, laptop, dan view senja dari jendela kafe. Di kepala sudah terbayang checklist yang akan dicentang satu per satu dengan penuh semangat.

Kenyataan: Rebahan di Kasur Lebih Menang dari Sunrise

Tapi pas hari H, rebahan di kasur terasa lebih memikat daripada matahari pagi. Buku yang rencananya mau dibaca malah tergeletak di pojokan, dan kafe favorit pun hanya bisa dinikmati lewat foto orang lain di feed Instagram.


Saya jadi mikir, kok bisa ya ekspektasi dan kenyataan ini sering banget nggak sejalan?

Kenapa Kita Sering Terjebak Ekspektasi?

Ternyata, otak kita memang suka banget membuat ‘versi ideal’ dari hidup kita. Mungkin karena kita terbiasa membandingkan hidup sendiri dengan potongan-potongan highlight hidup orang lain di media sosial. Padahal, yang kita lihat itu hanya sepenggal, sedangkan realita kita penuh dengan detail kecil yang jarang diekspos—seperti malas bangun pagi atau mager mandi.

Pelajaran dari Benturan Ekspektasi dan Realita

Meski sering bikin kecewa, ekspektasi yang tidak sesuai kenyataan juga punya pelajaran penting. Kita belajar bahwa hidup nggak selalu sempurna, dan itu nggak masalah. Justru dari situ kita jadi lebih kenal diri sendiri, tahu batasan, dan belajar lebih realistis dalam menyusun rencana.

Kadang hidup memang mengajak kita berdamai dengan situasi yang nggak sesuai harapan. Tapi siapa tahu, justru dari situ kita bisa menemukan hal-hal baru yang di luar ekspektasi malah jauh lebih berkesan.

Bagaimana dengan Kamu, Sobat?

Apa kamu juga sering mengalami gap besar antara ekspektasi dan kenyataan? Yuk, share ceritamu! Siapa tahu kita sama-sama bisa ketawa bareng atau saling menguatkan.


No comments:

Post a Comment

leave your comment here!