Follow Us

Sunday, September 13, 2020

Open Marriage

9/13/2020 09:46:00 AM 1 Comments
Suatu ketika saya chatting dengan seseorang. Nah, di hari sebelumnya dia juga menyapa saya di chat. Saya hafal dengan nicknamenya. Sudah beberapa kali kami chat. Ya sebatas chat. Nah, di hari sebelumnya, dia mengatai bahasa Inggris saya jelek. Padahal sebelum-sebelumnya chat biasa saja tuh tidak ada komplain. Aneh.


Lah saya jadi sebal ceritanya. Kata dia, saya tidak berbicara bahasa Inggris kan ngapain pakai nickname bahasa Inggris. Lah suka-suka saya kali. Dan kalau bahasa Inggris saya jelek ya wajar saja wong saya bukan native. Bahasa Inggris itu bahkan bukan bahasa kedua buat saya. Dan jika memang jelek ngapain masih chat sama saya. Katanya dia tidak mengerti bahasa Inggris yang saya pakai. Lah, terus bahasa apa yang sedang dipakai buat chat? Dia juga masih terus membalas. Berarti dia ngerti kan? Emangnya bahasa apa yang dipakai selama ini? Toh itu bukan pertama kali chat loh. Alamak...

Keesokannya, dia ngechat lagi. Tapi umurnya berubah. Ini orang yang kemarin atau bukan, pikir saya. Saya penasaraan jadi saya tanya langsung. Chatnya normal biasa saja. Dan saat saya tanya, ternyata benar itu dia orang yang sama yang sebelumnya ngatain saya. Tapi saya tidak emosi ya. Santai. 

Dia mengaku kalau dia guru bahasa Inggris sekolah internasional. Tapi karena pandemi. Dia tidak mengajar. Dia bisa bantu saya memperbaiki bahasa Inggris saya katanya. 

"Berapa biayanya," tanya saya. 
"Murah buat kamu," jawabnya.
"Berapa?"
"100 per jam."
"Dollar, Euro, atau Pounds?"
"Rupiah."
Wow murah banget kan? Hihi
"100.000 rupiah," katanya diralat.

Dia tanya saya mau kelas apa, conversation, IELTS atau business english. Saya pikir-pikir 100 ribu per jam lumayan mahal juga. Tapi kan dia native jadi wajar. Bisa ga saya bayar segitu?

Setelah ngobrol-ngobrol lebih lanjut soal kursus, eh ternyata dia modus. Modus gimana? Dia bilang ke saya kalau saya seksi. Lah kok? Dilihat dari mananya ya. Lalu dia tanya ke saya begini, "Kamu tertarik pria kulit putih?"

Saya jawab saja apakah ada yang mau dia rekomendasikan ke saya.

Kata dia, "Me."

Saya balas emoticon tertawa. "Kenapa?" katanya.

"Lah kan kamu sudah menikah," jawab saya

"Open marriage," katanya.

Ok, saya cut di sini ceritanya ya. Mendengar kata open marriage, ini bukan pertama kalinya sih buat saya. Pas banget saya pernah membaca kisah tentang open marriage. Dan dalam pandangan saya sih saya tidak setuju dengan open marriage. Tapi saya juga tidak akan sinis terhadap pelaku open marriage.

Memang di awal chat, dia sudah bilang bahwa dia tidak bahagia. Dan begitu selanjutnya dia bilang open marriage, dari situ saya berpikir, oh pantesan dia open marriage.

Jika teman-teman belum tahu apa itu open marriage, sepengetahuan saya nih teman-teman, open marriage itu adalah pernikahan di mana kedua pasangan bersepakat untuk membiarkan keduanya mempunyai hubungan di luar penikahan, mereka saling percaya dan tidak melibatkan kecemburuan. Jadi, jika si suami dan istri punya pasangan di luar pernikahan ya silahkan saja tapi mereka tetap berstatus menikah. Dan hal ini tidak dianggap sebagai selingkuh. Kedua belah pihak sudah saling memahami.

Ketidakbahagiaan dalam pernikahan sepertinya sudah cukup mewakili kenapa pasangan suami istri memilih open marriage. Ketidakbahagiaan tentu luas pengertiannya kan. Tentu ada faktor-faktor khusus yang menyebabkan adanya opsi open marriage ini.

Umumnya di Indonesia pernikahan dibagi menjadi monogami dan poligami. Nah, di negara barat sana bukan poligami tetapi menyebutnya nonmonogami. Kalau poligami kan sah istri-istri dinikahi. Nah kalau nonmonogami ini istilah untuk pernikahan terbuka. Menikah yang sah hanya berdua (suami istri) namun mereka bisa melibatkan orang lain di laur pernikahan dalam hubungan mereka.



Monday, August 31, 2020

Pastikan Anda Tercatat di Sensus Penduduk September 2020 Mendatang

8/31/2020 05:54:00 PM 0 Comments
Sensus penduduk adalah pendataan penduduk yang dilakukan sekurang-kurangnya setiap 10 tahun sekali. Sensus Penduduk di Indonesia telah dilaksanakan sebanyak 6 kali sejak Indonesia merdeka, yaitu pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010. Tahun 2020 ini merupakan pelaksanaan Sensus Penduduk yang ketujuh. Adapun dasar hukum pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 diantaranya:
1. UU No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik
2. UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
3. UU No. 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
4. UU No. 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
5. PP No. 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik
6. United Nations Recommendation 2017 Population and Housing Census 2020
7. Perpres No. 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia
8. Perpres No. 62 Tahun 2019 tentang Statistik Hayati


Siapakah yang didata?
Pada Sensus Penduduk 2020, pendataan dilakukan terhadap WNI & WNA yang telah atau akan tinggal selama minimal 1 tahun di Indonesia.

Dimanakah sensus dilakukan?
Sensus penduduk dilakukan di seluruh wilayah Indonesia (termasuk Perwakilan RI yang ada di luar negeri/teritorial Indonesia beserta keluarga). 

Seberapa pentingkah Sensus Penduduk dilakukan?
Sensus Penduduk sangatlah penting. Manfaat daripada Sensus Penduduk diantaranya dapat digunakan sebagai evaluasi pembangunan seperti RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) & SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan). Selain itu juga bisa dijadikan sebagai dasar perencanaan di berbagai bidang kehidupan. Sementara tujuan yang diemban Sensus Penduduk 2020 adalah menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk Indonesia menuju “Satu Data Kependudukan Indonesia”.

Kapan pelaksanaan Sensus Penduduk?
Di tahun 2020 ini, Sensus Penduduk kembali dilaksanakan sesuai amanat Undang-Undang Statistik No. 16 Tahun 1997 Tentang Statistik. Namun, ada yang berbeda dengan penyelenggaraan Sensus Penduduk kali ini. Jika di tahun-tahun sebelumnya penyelenggaraan sensus menggunakan metode tradisional, maka di tahun 2020 Badan Pusat Statistik sebagai badan yang berwenang menyelenggarakan Sensus Penduduk menggunakan metode kombinasi atas rekomendasi PBB yakni dengan menggunakan data Administrasi Kependudukan (Adminduk) sebagai basis data dasar. Pelaksanakan sensus pun pertama kalinya dilakukan dengan dua cara yaitu daring (online) dan pendataan lapangan. 

Sensus Penduduk Online (SPO) dilaksanakan pada tanggal 15 Februari s.d 29 Mei 2020 dengan cara mengakses https://sensus.bps.go.id. Dikarenakan pelaksanaan SPO sudah berakhir, bagi warga yang belum berpartisipasi di SPO tidak perlu cemas karena masih bisa mengikuti Sensus Penduduk lanjutan yang akan dilaksanakan serentak seluruh Indonesia pada tanggal 1-30 September 2020.

Data apa saja yang dikumpulkan?
Data yang dikumpulkan pada Sensus Penduduk 2020 terdiri dari dua macam yaitu data perumahan dan data individu. Data perumahan meliputi status kepemilikan tempat tinggal, listrik, sumber air minum, fasilitas buang air besar, dan jenis lantai. Sementara data individu yang dikumpulkan meliputi nama, jenis kelamin, NIK, Alamat, tempat tanggal lahir, akta kelahiran, kewarganegaraan, suku, agama, status perkawinan, surat nikah, hubungan dengan kepala rumah tangga, lama tinggal, ijazah, pekerjaan, aktivitas, dan kemampuan berbahasa Indonesia.

Sensus Penduduk di tengah kondisi pandemi COVID-19?
Menyikapi adanya situasi pandemi COVID-19 yang tengah melanda negeri ini, pelaksanaan Sensus Penduduk di bulan September tetap dilakukan namun mengalami perubahan mekanisme pendataan lapangan menyesuaikan kondisi wilayah berdasarkan zona COVID-19 yaitu zona 1, zona 2, dan zona 3. Zona 1 menggunakan cara DOPU (drop off - pick up) di 227 kabupaten/kota. Zona 2 menggunakan cara Non DOPU di 246 kab/kota. Dan zona 3 menggunakan cara wawancara khusus untuk wilayah Papua dan Papua Barat.

Seperti apakah cara DOPU? 
Jadi, di bulan September nanti akan ada Petugas Sensus (PS) yang datang dari rumah ke rumah (door to door) untuk mengantar dokumen dan mengambil kembali dokumen setelah diisi secara mandiri oleh responden/rumah tangga.

Bagaimana tahapan pelaksanaan lapangan Sensus Penduduk September 2020?
Tahapan pelaksanaan lapangan Sensus Penduduk September 2020 diantaranya:
1. Pemeriksaan Daftar Penduduk.
Pemeriksaan Daftar Penduduk oleh Petugas Sensus dan Ketua/Pengurus SLS (Satuan Lingkungan Setempat) yang bertujuan untuk memastikan keberadaan Penduduk di wilayah kerjanya.


2. Verifikasi Lapangan
Verifikasi lapangan bertujuan untuk memastikan keberadaan penduduk yang diragukan keberadaannya di SLS tersebut oleh pengurus SLS. Pada tahap ini dilakukan verifikasi Lapangan dan konfirmasi keberadaan keluarga dan penduduk yang tidak dikenali Ketua/Pengurus SLS, serta penduduk yang baru ditambahkan ke daftar penduduk, kemudian menyerahkan kuesioner (drop-off) kepada penduduk yang belum berpartisipasi dalam SPO.


3. Pendataan Penduduk
Pendataan Penduduk adalah tahap pengambilan data penduduk sesuai zona COVID-19.


Petugas Sensus
Untuk terjun ke lapangan, Petugas Sensus dilengkapi dengan rompi dan tas berlogo Sensus Penduduk yang mudah dikenali. Adapun sesuai protokol kesehatan, petugas dilengkapi dengan APD berupa masker, face shield, dan hand sanitizer. Sebelum ke lapangan, petugas juga sudah menjalani Rapid Test. 

Bagaimana cara pengisian kuesioner?
Untuk tata cara pengisian di zona 1 (DOPU) dimana masyarakat mengisi kuesioner SP2020-C1 secara mandiri, pada kuesioner yang nanti diberikan ke masyarakat akan ada lembar pendamping yang berisi tata cara pengisian. Di lembar tersebut juga tertera nomor call center yang bisa dihubungi apabila masyarakat mengalami kesulitan pengisian. Pengisian di kuesioner bisa menggunakan pensil 2B atau pena hitam. Dikarenakan kuesioner akan di-scan, pastikan dokumen tetap bersih sampai petugas datang menjemput.

Mengingat betapa pentingnya Sensus Penduduk untuk pembangunan negeri kita tercinta ini, mari sukseskan Sensus Penduduk 2020. Pastikan Anda tercatat!


Sunday, August 16, 2020

Cara Mengobati Luka agar Tidak Berbekas

8/16/2020 03:10:00 PM 13 Comments
Halo Sobat! Lama ya kita tidak berjumpa. Semenjak covid mucul hingga sudah memasuki new normal, saya malah tidak produktif menulis. Ok, kali ini saya akan berbagi tips cara mengobati luka agar tidak berbekas. Loh kok tiba-tiba tentang luka? Simak ceritanya yuk Sobat!

Tepatnya tanggal 24 bulan Juni lalu, saya mengalami kecelakaan. Kecelakaan tunggal ya Sobat. Jadi saat saya hendak berangkat ke kantor, kan saya naik motor sendiri nih, tiba-tiba saya menabrak seekor kucing sampai saya terjatuh dan luka-luka. Lumayan parah ya menurut saya. Saya harus menahan sakit di beberapa bagian tubuh saya yaitu tangan, siku, lutut, pinggang dan wajah. Terkelupas berdarah dan lumayan dalam lukanya. Herannya, si kucing itu tidak ada saat saya ditolong orang. Mungkin sudah kabur ke kebun sebelah jalan. Berbahaya memang bawa motor di jalan yang seringkali ada hewan lewat seperti anjing, kucing, sapi, kambing, angsa. Karena mereka itu keras badannya. Kalau terlindas, kita yang jatuh.

Saya dibawa ke puskesmas waktu itu. Dibersihkan lukanya dengan alkohol lalu diberi obat cair semacam betadine. Perihnya tak terkatakan lagi deh Sobat namanya luka baru. Mungkin seperti luka ditabur garam ya. Periiihhhh... :)

Keesokan harinya, baru deh terasa sakit di sekitaran luka. Bengkak. Kalau bangun tidur, sakit banget. Untuk gerak sholat juga sulit. Wajah saya juga bengkak. Jeleklah pokoknya kalau lihat sendiri di kaca. Hehe

Saya harus menahan sakit selama beberapa hari. Seminggu kemudian saya sudah mulai kerja lagi. 

Jenis Obat yang dipakai

1. Obat dari puskesmas
Untuk obat, saya hanya dikasih molasic dan antibiotik. saya harus membayar 50 ribu. Tidak dikasih obat luar. Luka saya juga tidak diperban sama sekali.

2. Obat luar
Saya dikirimi semprotan wajah dan aloevera oleh saudara saya. Sempat saya pakai beberapa kali sebelum saya memutuskan memakai bioplacenton.

Saya disarankan teman kantor pakai bioplacenton biar tidak membekas lukanya. Oleskan ke luka saat masih basah sampai sembuh. Aturan pemakaian ada di kemasannya. Saya beli sekitar 25 ribu rupiah.

Kalau saudara saya menyarankan pakai dermatics. Sudah sebulan lebih, luka saya sudah mengelupas semua. Tinggal penyembuhan sampai benar-benar kembali ke kulit asli. Karena sebagian masih merah walau tidak merah terang lagi. Dan masih saya oleskan bioplacenton. 

Kalau di wajah sudah menghitam tapi masih tampak kalau itu bekas luka. Mudah-mudahan benar hilang. Nanti saya update lagi kalau sudah benar-benar sembuh ya Sobat.

Jenis Luka:

1. Luka terkelupas
Luka ini mulai mengelupas setelah satu minggu. Tapi tidak instan mengelupasnya tergantung lukanya. Ada yang perlahan-lahan baru sepenuhnya terkelupas. Di sekitaran luka ini nantinya akan terasa gatal teramat sangat. Wow! Saya pikir karena tidak terkena air selama beberapa hari sehingga menjadi gatal. Tapi rupanya rasa gatal itu merupakan salah satu fase masa penyembuhan.

2. Luka memar kebiruan
Sekitar sebulan memar ini baru mulai berkurang warna kebiruan dan bengkaknya serta mulai menghilang perlahan-lahan.

Ok, semoga bermanfaat buat kamu yang sedang dalam masa penyembuhan.


Monday, May 18, 2020

Tips Menghilangkan Noda Darah Haid/Menstrusi Membandel

5/18/2020 11:08:00 AM 0 Comments
Halo Sobat! Selamat bertemu kembali di bulan ramadan. Selamat menjalankan ibadah puasa ya. Semoga puasanya lancar semuanya.

Kali ini saya mau berbagi tips menghilangkan noda darah haid/menstruasi di kain khususnya sprei. Ini berdasarkan pengalaman pribadi. Rasanya gatal kalau tidak berbagi. 


Sebagai kaum perempuan, datang bulan/haid/menstruasi memang sudah menjadi agenda rutinan tiap bulan. Dan tentunya setiap bulan kita tak terhindar dari yang namanya cuci-mencuci bekas noda darah di kain/pakaian seperti pakaian dalam, celana/rok dan juga sprei. Kesal? 

Untuk kamu yang keluar banyak darah saat haid, kemungkinan besar pakaian atau kain terkena noda darah sangatlah besar. Masih suka tembus? Wah, saya banget ini. Makanya kali ini saya mau berbagi tips menghilangkan noda darah di sprei akibat tembus sewaktu tidur malam hari ataupun karena terlalu lama tiduran/duduk di tempat tidur.

Kalau noda darah masih segar alias belum lama, masih mudah membersihkannya. Cukup dengan mengucek dengan sabun mandi atau deterjen cair juga bisa. Nah, kalau nodanya sudah mengering akan lebih sulit dibersihkan. Mungkin kamu tidak menyadari kalau ada noda di sprei karena warna spreinya gelap. Bisa juga kamu tidak sempat mencuci karena sibuk atau pun yang paling mungkin terjadi karena malas sehingga kamu membiarkan sprei kotor diam berhari-hari tak langsung dicuci. :)

Ok, bagaimana cara membersihkannya?

1. Rendam cucian dengan deterjen
2. Coba dicek apakah noda luntur. Jika langsung dikucek bisa bersih atau tidak. Nah, kalau saya sih tidak saya kucek karena sudah kelihatan akan sulit hilang.
3. Jika masih ada noda yang sulit dibersihkan, coba oles deterjen cair. Sepengalaman saya, detergen cair yang dipakai langsung untuk mengucek noda lebih cepat bersih. Saya menggunakan Rinso Cair. Ini bukan iklan ya. Sikat-sikat noda sampai bersih.
4. Jika masih ada sisa noda juga setelah pemakaian deterjen cair, gunakan cairan anti noda seperti Vanish. Ini bukan promo juga ya. Siram Vanish ke kain yang ada nodanya. Biarkan beberapa menit. Nah, kalau saya cukup 1-2 menit saja. Kain yang disiram Vanish langsung ada kelihatan putih-putih semacam busa halus di tempat noda. Lalu sikat di bagian noda. Taraaaaaa! Bersih!
5. Bilas sampai bersih.

Tidak malu-maluin lah kalau spreinya bersih ya. Rasanya tidak sedap dipandang kalau banyak pulau alias bekas noda darah. :)

Selamat mencoba!



Wednesday, April 15, 2020

Totok di Banned? Begini Cara Install di Android!

4/15/2020 07:02:00 PM 11 Comments
Halo Sobat! Kamu tahu Totok? Kamu pengguna Totok? Buat kamu yang belum tahu, Totok adalah aplikasi chatting, voice dan video call semacam skype. Di negara tertentu yang mana tidak pakai skype (mungkin diblok di negaranya), bisa pakai Totok sebagai pengganti.

Nah, sebenarnya saya pakai Totok ini buat voice call saja. Totok mendeteksi nomor handphone seperti halnya whatsapp jadi kamu tidak perlu membuat username. Di Totok juga tidak bisa melihat last view kapan seseorang login jadi lebih privasi alias tidak bisa stalking.

Saya belum lama sih pakai Totok. Baru 3 bulan saya pakai sampai saat ini. Sekitar 2 bulan setelah pemakaian kok muncul notifikasi dari google playstore bahwa totok is harmful app. Google play menyarankan untuk uninstall. Saat itu saya masih belum unsinstall. Walau ada peringatan tersebut, totok masih tetap bisa dipakai seperti biasa.

Sekitar 2 minggu yang lalu, saya memutuskan untuk uninstall. Baru beberapa hari uninstall, saya coba ingin install lagi. Saya cari di playstore tidak ketemu. Yang ada adalah guide totok. Sepertinya sudah dihapus dari playstore. Waduh, bagaimana donk? Saya tidak bisa telponan lagi donk.

Okelah, setelah cari-cari informasi, akhirnya saya bisa install lagi. Bagaimana caranya? Yuk simak!

1. Buka website https://totok.ai
2. Download app sesuai pilihan yang ada, untuk android, apple atau yang lainnya. Klik saja. Untuk android, silahkan klik free download at official channel.

3. Setelah terdownload, install app. Dalam proses install, nanti muncul notifikasi, klik setting di hp untuk allow app tersebut diinstall.
4. Selesai.

Setelah itu, app totok bisa dibuka lagi dan histori sebelumnya tidak terhapus. Bisa lagi deh pakai totok dan tidak lagi dapat notifikasi bahwa totok is harmful dari google playstore. Selamat mencoba!


Monday, April 6, 2020

Perpanjangan SIM di Kala Pandemi Corona

4/06/2020 02:42:00 PM 0 Comments
Halo sobat! Beberapa waktu lalu saya melakukan perpanjangan SIM. Memang sudah sejak lama saya antisipasi untuk perpanjangan SIM tapi selalu tertunda. Pada awalnya saya cari info dulu apakah bisa membuat SIM di wilayah tidak sesuai alamat KTP. Rupanya bisa sobat.

Saya datang langsung ke Polres. Kala itu bertepatan dengan kedatangan saya ke Polres menemani bos. Sekalian deh saya tanya. Saat itu saya diminta cek SIM lama saya. Wah, pas saya tidak bawa dompet pula. Tapi akhirnya saya bisa cek juga kok karena ada file scannya. Nah, rupanya setelah dicek, nama yang tertera di sistem bukan nama saya. Lah, nama siapa? Kok bisa? Namanya MUSAFIR. Entahlah saya juga tidak mengerti kenapa begitu. Heran juga.


Nah, kala itu kata pak polisi kalau saya tidak bisa perpanjangan tapi harus buat baru dengan catatan data yang lama dihapus. Wah, mesti buat baru ya. Berapa biayanya?

Okelah, tiba waktunya saya harus ke Polres untuk membuat SIM C. Sebelumnya selalu ragu mau datang. Dalam hati bertanya-tanya pelayanan SIM buka atau tidak ya karena kan bertepatan dengan instruksi WFH (work from home).  Polresnya sendiri selalu saya lewati setiap kali akan ke kantor. Tapi saya tidak pernah jadi belok ke arah sana. 

Akhirnya saya memantapkan diri kala itu hari jumat untuk berangkat ke Polres. Eh, sudah dekat ke Polres tiba-tiba hujan, lumayan basah sebagian baju saya. Waduh tidak enak kalau langsung ke Polres kan. Saya juga merasa tidak membawa cukup uang takutnya kurang, niat hati mau mampir atm. Tadinya sudah mampir atm tapi parkir penuh dan penuh orang juga jadinya lewat terus. Akhirnya saya lurus saja ke kantor kondisi kehujanan. Niat hati, sepulang dari kantor, saya mau ke Polres. Dan ternyata di tengah jalan hujan deras. Ya sudah akhirnya saya lurus pulang saja.

Nah, besok seninnya baru saya ke Polres lagi. Alhamdulillah cuaca cerah. Tiba di Polres saya ketemu pak polisi yang sama yang waktu itu mengecek SIM saya. Saya pun sudah membawa persediaan uang yang cukup. Di sana saya diminta KIR dulu ke dokter yang ada di Polres juga dengan membawa fotokopi KTP. Biaya KIR yang dikenakan sebesar 50 ribu rupiah.

Lalu saya cek SIM lama. Saya disuruh isi formulir awalnya tapi setelah SIM lama dicek di sistem, saya tidak perlu mengisi apa-apa. Kata pak polisi saya bisa perpanjangan. Lah kok? Ya sudah alhamdulillah.

Setelah itu sidik jari kedua tangan dan ambil foto. Barulah saya disuruh ke loket untuk membayar sebesar 120 ribu rupiah tunai. SIM baru saya pun langsung jadi. Lega... langsung pulang... hihi :)

Alhamdulillah lebih hemat. Tadinya saya perkirakan sekitar 350 ribu rupiah melayang kalau membuat SIM baru. 
Ngomong-ngomong, saya barusan mengecek tarif SIM di sebuah situs, SIM C cuma 100 ribu loh. Kalau 120 ribu itu SIM A. Lah, saya kan buat SIM C kok kena tarif SIM A. Waduh...
Sobat, kalau mau mengecek situsnya, silahkan link di bawah ya!

link tarif SIM 

Thursday, April 2, 2020

Jalan-Jalan ke Yogyakarta, Magelang, Malang dan Bromo

4/02/2020 02:55:00 PM 0 Comments
Wah, lagi musim corona (covid-19) kok malah bahas jalan-jalan. Tenang! Jalan-jalannya sudah dilakukan jauh hari sebelum corona merebak yaitu liburan penghujung tahun 2019 lalu. Waktu itu di negara kita belum heboh corona. Sudah lama rasanya saya tidak posting. Bahkan kisah jalan-jalan ini baru sekarang sempat saya tulis dan posting. Semoga tidak mengurangi makna. Semoga selalu ada manfaat yang dipetik.


Saya merencanakan jalan-jalan ini sebulan sebelum hari H. Tadinya tidak berniat jalan-jalan. Mau pulang kampung saja tapi entah mengapa akhirnya saya memutuskan jalan-jalan dulu baru setelahnya pulang kampung. Rencana sudah matang, surat cuti sudah didapat, hotel, kereta, pesawat sudah dibooking semuanya dan dibayar kecuali hotel yang bisa dibayar di tempat, saya pun merasa sedih karena tiba-tiba ada kabar saya harus menghadiri pelantikan di tanggal saya cuti. Wow! Tega sekali rasanya di akhir tahun begitu padahal saya tinggal berangkat saja di hari jumat malam. Kepastian kabar di hari kamis atau jumat.

Tiket pesawat keberangkatan saya hangus. Tiket pulang masih bisa reschedule. Tiket kereta? Ini yang sulit. Untuk bisa refund atau reschedule tiket kereta harus datang langsung ke Gambir. Sementara saya di luar pulau Jawa. Meski saya tetap harus menelan rugi, tapi masih bersyukur juga bisa reschedule dengan menambah biaya lagi. Dan saya harus meminta tolong keponakan saya (yang akan jalan-jalan dengan saya) yang ada di Jawa untuk ke Gambir. Ribet? Iya. Kenapa tidak bisa online?

Intinya, saya harus mengatur kembali semua jadwal dari awal. Di kala waktu sudah mepet begitu, hotel sudah mahal apalagi akhir tahun, tiket kereta, pesawat juga sama. Tapi ya sudahlah mungkin memang harus begitu jalannya. Saya tidak kuasa mengatur hidup saya. Saya hanya bisa berencana dan berusaha. Rugi ya sudahlah rugi tak mengapa tak perlu disesali. Uang bisa dicari lagi. 

Pada mulanya saya hanya berencana jalan-jalan ke Jogja selama 6 hari. Tapi gegara perubahan jadwal tersebut, saya jadinya jalan ke jogja, malang dan bromo selama 9 hari. Ada sekitar 30-an tempat kami kunjungi. Hehe.

Ke mana saja?

Hari 0: Perjalanan dari daerah ke Jakarta 

Dari bandara Soetta saya langsung naik damri ke Gambir. Tiba di Gambir saya makan dulu sampai jadwal kereta datang. Kereta yang kami naiki adalah Bima dengan harga normal saat itu berkisar 540 ribu untuk tujuan Jogja.

Hari 1: Jeep Merapi, Museum Merapi, Batu Alien, Museum Ulen Sentalu, The World Landmark

Tiba di Stasiun Yogya tengah malam. Kami dijemput sebelum shubuh. Si bapak sopir telat menjemput kami. Dari sini kami langsung diantar naik jeep. Kami hanya berdua satu jeep. Perjalanan dengan jeep ini tujuannya mau melihat sunrise di Merapi. Masih dapat sunrise-nya dan kami berfoto-foto. Bagus sekali foto silhuette sewaktu sunrise.


Sebelumnya tidak pernah kepikiran untuk jeep trail ke Merapi. Tapi kalau diingat-ingat, teman sekamar saya dulu waktu jalan-jalan ke Turki pernah sharing foto dia jeep trail ke merapi. Apa ada pengaruhnya dengan ini? Mungkin secara tidak sadar terekam di alam bawah sadar.

Selesai jeep trail, kami diantar ke Museum Merapi dan Batu Alien. Setelah itu barulah diantar ke tempat pak sopir menunggu kami. Lalu kami sarapan dan lanjut lagi ke Ulen Sentalu. Ulen Sentalu adalah museum pribadi ternyata. Di dalamnya ada peninggalan kerajaan Yogya dan juga batik dari berbagai motif.

Selesai dari sini baru kami ke The World Landmark. Di sini cukup foto-foto saja. Tapi sayangnya kala itu hujan sehingga harus menunggu lumayan sampai hujan reda.

Spot foto yang diarahkan guide di Ullen Sentalu

Batu Alien

Lelah seharian jalan-jalan, selanjutnya kami mampir makan di Warung Klotok yang terkenal itu. Sumpah, saya tidak tahu kalau Warung Klotok itu terkenal sampai saya benar-benar mampir ke sana karena memang sudah ada di itinerary. Subhanallah ya begitu tiba di sana ramai sekali. Memang pas jadwal makan siang sih ya. Cari tempat duduk susah saking penuhnya. Mau ambil telor dan tempe goreng saja antrinya panjang. Padahal menu di sini biasa saja loh menu rumahan biasa. Entah apa yang membuatnya bisa seramai itu. Kalau saya lihat di dindingnya ada beberapa testimoni dari berbagai artis seperti Najwa Shihab. Oya, kalau kamu makan di sini dan tidak membayar, sepertinya tidak akan ketahuan. Menu apa saja yang saya coba? Hanya sayur lodeh (sayur lainnya habis), telor dan tempe goreng dan juga pisang goreng. Pesan pisang 2 porsi untuk dua orang eh ternyata 1 porsinya isi dua. Hehe. Alamat tidak sanggup menghabiskan dan dibawa pulang ke hotel. :D

Hari 2: Prambanan, Candi Sewu, Ratu Boko, Gumuk Pasir Parangkusumo, Seribu Batu Songgo Langit, Pinus Mangunan, Pinus Pengger

Saya sudah pernah ke Prambanan, tapi karena keponakan saya belum pernah, jadinya saya ke sana lagi untuk kedua kalinya. Sekalian saya ambil paket yang ke Ratu Boko. Awal saya sampai Prambanan, loket yang melayani tiket kombo masih tutup. Ya sudah saya cari sarapan dulu di sekitar situ.

Setelah puas foto-foto di Prambanan, saya ambil paket keliling ke 3 candi yang berhenti di Candi Sewu. Setelah itu baru antri ke Ratu Boko. Ternyata memang benar Ratu Boko itu biasa saja. Awalnya kami tidak disarankan ke sana oleh sekuriti hotel tempat kami menginap. Tapi karena belum pernah ke sana, ya sudah coba saja daripada penasaran.

Selanjutnya kami ke tempat wisata lainnya yaitu pinus-pinusan. Sebelumnya ke pantai Gumuk Pasir Parangkusumo dulu. Nah, pas cuaca panas terik, kami ke taman bunga matahari dulu buat foto-foto. Pas sedang mekar soalnya. Setelah itu barulah kami ke hutan pinus. Sumpah, lelah sekali rasanya saat tiba di pinus-pinusan seperti Seribu Batu Songgo Langit, Pinus Mangunan dan Pinus Pengger. Lokasinya kan di atas semua dan kalau kita jalan kaki itu menanjak karena perbukitan. Rencana mau melihat sunset di Pinus Pengger jadi batal. Kami memilih pulang saja dan mampir makan malam dulu di Bukit Bintang.

Hari 3: Punthuk Setumbu, Borobudur

Di sini kami melihat sunrise. Jadi, pukul 3.30 wib kami sudah sampai di Punthuk Setumbu, Klaten. Kami menunggu sampai 5.30 baru keluar itu matahari. Ramai juga loh di sini ternyata ada juga wisatawan asing. Walau lokasinya tak cukup cantik sih untuk melihat sunrise tapi lumayanlah. Oya, butuh perjuangan buat sampai di sini. Kami harus jalan kaki jauh ke atas. Lelah? Iya. Apalagi tak terbiasa jalan kaki. Sebelum subuh masih gelap itu kami berdua jalan ke sana. Pengunjung masih sepi. Setelah kami naik baru banyak berdatangan.

Tiba di Borobudur yang terletak di Magelang ini masih pagi. Tapi cukup lelah juga naik ke atas karena sudah panas. Berhubung sudah sampai sana harus sampai atas dong ya. Masih sanggup kok untungnya. Ramai sekali pengunjung di sana.

Selesai Borobudur, kami lanjut ke stasiun Jogja. Tapi karena kami bingung mencari tempat sholat di luar stasiun, akhirnya kami ke Galeria Mall hanya untuk sholat, makan dan ganti baju. Selanjutnya ke stasiun Jogja dan berangkat ke Malang naik kereta ekonomi. Ya Allah, baru kali ini naik kereta ekonomi dan pegalnya tidak ketulungan karena kursinya 90 derajat. Memang kenyamanan itu mahal.

Hari 4: Taman Bunga Selecta dan Museum Angkut

Sebelum subuh, kami tiba di Malang. Kami langsung ke guest house yang sudah dipesan. Istirahat dulu sebentar dan bersih-bersih. Walau badan lelah, tapi semangat tidak padam. Kami putuskan untuk ke Taman Bunga Selecta di Batu. Jauh kan perjalanannya. Mana macet ternyata jadinya lama sampainya. Di Selecta kami lumayan lama. Dari mencoba wahana, makan bakso, leker, es krim, sampai akhirnya kami sudahi saja karena harus ke tujuan selanjutnya yaitu Museum Angkut. 

Penampakan Selecta dari atas. Kami naik wahana itu.

Dari Selecta, kami naik angkot. Ternyata mahal juga tiket masuknya loh 100 ribu per orang. Tapi rupanya luas juga museumnya dan ok punya. Kami juga naik perahu di bawah. Mau coba makan malam sekalian tapi tidak jadi karena mengejar waktu kembali ke Malang. Susah cari taksi online, akhirnya kami tanya ke tukang sate transport apa ke Malang. Kami diberitahu untuk naik bus. Nah, pas sekali lewat di depan kami. Kami buru-buru naik dan sate yang kami pesan tidak jadi dibeli. Maaf sekali ya mang... Tahukah kalian berapa ongkosnya? Lima ribu rupiah saja. Glek...

Hari 5: Bromo

Kawah Bromo

Sekitar jam 12 malam kami sudah dijemput menuju ke Bromo. Di perjalanan cukup dingin suhu sekitar 16 derajat. Lokasinya cantik untuk foto karena kawah berkabutnya itu loh. Di Bromonya tak ada tempat sholat dan toilet. Lumayan jauh kalau mau ke sana harus naik ojek. Mana ramai sekali pula di sana kala itu. Sambil menunggu rombongan pulang, kami makan pisang goreng panas dulu.

Tiba di stasiun malang tengah hari. Akhirnya saya putuskan untuk ke masjid jamik dulu untuk sholat baru kemudian kembali ke jogja.

Ramainya pengunjung Bromo untuk melihat sunrise. Sampai sulit ambil foto.

                                   

Hari 6: Kalibiru, Pule Payung, Air Terjun Kedung Pedut, Malioboro

Sampai Jogja lagi, kami ke hotel untuk istirahat. Selanjutnya kami ke Kalibiru, Pule Payung dan Air Terjun Kedung Pedut. Kalibiru dan Pule Payung itu sebelahan. Tipe wisatanya juga sama. Spot fotonya juga hampir sama. Saya mencoba beberapa foto seperti naik sepeda layang dll. Pulangnya kami mampir ke tempat beli oleh-oleh dulu Bakpia Pathok. Barulah setelahnya kami mampir Malioboro melihat suasana malam.

Hari 7: Pulang kampung
Saatnya kami pulang kampung. Kami menuju Bandara Adi Sucipto pagi hari.

Selesai perjalanan kami. Ada suka dukanya. Disyukuri saja semuanya. Alhamdulillah bisa menikmati hidup. Semua jadwal kami atur sendiri. Segala resiko kami juga tanggung sendiri. Manusia hanya bisa berencana, Allah yang menentukan. Karena ada Dia yang lebih berkuasa atas hidup kita.

Semoga bisa jalan-jalan lagi di kemudian hari ke tempat yang lebih seru dan menyenangkan. Aamiin.

All pictures credit to Reana. 


Tuesday, March 31, 2020

Sensus Penduduk Online Pertama di Indonesia

3/31/2020 01:23:00 PM 0 Comments
Sobat, lama tak bersua. Saya kembali hadir dengan membawa tema sensus penduduk. Tahukah kalian bahwa sensus penduduk online telah dibuka pada tanggal 15 februari sampai dengan 31 maret 2020. Kesempatan masih terbuka bagi kalian yang belum mengisi. Jangan khawatir, dikarenakan isu pandemi covid19, ada perpanjangan waktu pengisian hingga 29 mei 2020.


Caranya?

1. Siapkan kartu keluarga (KK)
2. Siapkan buku nikah bagi yang sudah menikah
3. Buka sensus.bps.go.id bisa lewat google chrome baik di handphone maupun laptop/pc

Log in
Jika halaman sudah terbuka kamu bisa log in dengan nomor induk kepegawaian (NIK) dan KK

Buat password
Buat password sebanyak 6-15 digit huruf, angka maupun alphanumeric

Masuk halaman pengisian. Isilah sesuai keterangan per anggota keluarga.

Setelah data dikirim, silahkan unduh bukti.

Sobat, pastikan kamu tercatat ya!

#mencatatIndonesia