Halo Sobat! Berikut ini adalah seri lanjutan dari seri sebelumnya. Untuk seri kedua ini saya ambil tema Menjadi Diri Sendiri Dalam Dunia yang Menuntut Kesempurnaan. Jadi, selama beberapa hari ke depan saya akan posting berseri sebanyak 20 judul dengan tema ini. Semoga membawa manfaat untuk kamu semua pembaca blog saya.
Episode 10: Keberanian untuk Berhenti – Saat Dunia Meminta Terus Melaju
"Rest is not laziness. It's an act of rebellion in a world that worships exhaustion."
Di dunia yang terus mendorong kita untuk lebih cepat, lebih sibuk, lebih produktif, berhenti sering dianggap sebagai kegagalan.
Tapi bagaimana kalau justru keberanian sejati adalah berhenti—saat kita tahu tubuh dan jiwa kita tak lagi bisa dipaksa?
Kenapa Kita Takut Berhenti?
Karena kita hidup di tengah budaya hustle:
- “Kamu harus produktif untuk berharga.”
- “Jangan lelah, nanti disalip.”
- “Tidur nanti aja, sekarang kerja dulu.”
Kita dibentuk untuk merasa bersalah kalau diam terlalu lama. Padahal tubuh kita butuh jeda. Pikiran kita butuh ruang. Hati kita butuh diam.
Berhenti Bukan Menyerah, Tapi Merawat
Berhenti bukan berarti kamu gagal.
- Mengatur ulang napas.
- Memberi waktu pada luka untuk pulih.
- Mendengarkan diri sendiri yang sudah terlalu lama disisihkan.
Seperti bunga yang tidak mekar setiap saat, kamu pun tak harus terus menunjukkan hasil.
Tanda-tanda Kamu Perlu Berhenti Sejenak:
- Bangun tidur sudah merasa lelah.
- Menangis tanpa alasan jelas.
- Merasa jenuh pada hal-hal yang dulu kamu sukai.
- Sulit tidur meski badan sudah lelah.
Kalau kamu merasakannya, itu bukan lemah. Itu tanda tubuh dan jiwa memanggilmu pulang.
Cara Memberi Diri Izin untuk Berhenti:
-
Ubah narasi dalam kepala.
Ganti “Aku malas” jadi “Aku sedang memulihkan.” -
Buat ruang di hari-harimu.
Waktu tanpa layar. Waktu tanpa target. Waktu hanya untuk diam. -
Ingat: Kamu bukan mesin.
Kamu manusia. Bernapas, merasa, dan terkadang… hanya ingin diam.
Refleksi Hari Ini:
Hari ini, aku memilih untuk tidak ikut lomba yang tak kuinginkan.
Hari ini, aku memilih untuk berhenti, karena aku layak diberi waktu.
Hari ini, aku mengizinkan diriku tidak kuat setiap saat.
"Berhenti sejenak bukan kemunduran. Itu adalah cara tubuhku berkata: 'aku ingin kau kembali padaku.'"
Nantikan Episode 11: “Menghadapi Ekspektasi Keluarga dengan Lembut dan Tegas”
Sampai jumpa di posting berikutnya!
#809
#Menuju 1000 posting
No comments:
Post a Comment
leave your comment here!