Follow Us

Sunday, April 13, 2025

Episode 9: Merangkul Diri di Cermin – Belajar Menerima Wajah yang Kita Lihat

Halo Sobat! Berikut ini adalah seri lanjutan dari seri sebelumnya. Untuk seri kedua ini saya ambil tema Menjadi Diri Sendiri Dalam Dunia yang Menuntut Kesempurnaan. Jadi, selama beberapa hari ke depan saya akan posting berseri sebanyak 20 judul dengan tema ini. Semoga membawa manfaat untuk kamu semua pembaca blog saya. 



Episode 9: Merangkul Diri di Cermin – Belajar Menerima Wajah yang Kita Lihat

“To love yourself is to no longer look at the mirror seeking flaws, but to greet a familiar soul with kindness.”

Ada kalanya cermin terasa seperti musuh.
Tatapan yang kembali dari balik bayangan seringkali dipenuhi penghakiman:


"Aku terlalu gemuk."
"Wajahku gak simetris."
"Kenapa aku gak bisa seperti mereka?"


Kita menghabiskan waktu berjam-jam menyesali apa yang tidak ada, lupa bersyukur atas apa yang telah kita miliki.

Dibalik Cermin: Siapa yang Kamu Lihat?

Wajah yang kamu lihat bukan hanya soal kulit, mata, atau garis rahang. Itu adalah rumah dari semua tawa, tangis, keputusan, dan perjuangan yang pernah kamu lewati.


Saat kamu melihat ke cermin hari ini, tanyakan:

“Kalau aku bukan aku, apakah aku akan memeluk orang ini?”


Karena kamu layak dipeluk, dilihat dengan kasih, bukan dihakimi setiap pagi.

Kenapa Sulit Menerima Diri Sendiri?

Karena kita terlalu sering melihat standar luar—media sosial, iklan, komentar orang. Karena kita lupa bahwa tubuh dan wajah kita berubah seiring waktu, dan itu wajar.

Karena kita pikir cinta pada diri sendiri adalah sombong, padahal itu bentuk penghormatan.

Latihan: Memeluk Diri Lewat Cermin

  1. Tatap cermin selama 1 menit tanpa mengkritik.
    Perhatikan nafasmu. Perhatikan ekspresi netralmu.
    Izinkan dirimu hanya menyaksikan, bukan menghakimi.

  2. Ucapkan 3 kalimat positif.
    Misalnya:

    • Aku senang melihatmu hari ini.
    • Terima kasih sudah bertahan.
    • Aku pantas dicintai.
  3. Ulangi setiap pagi.
    Karena penerimaan adalah latihan, bukan momen ajaib yang datang sekali.

Refleksi Hari Ini:

Kamu bukan bentuk wajahmu.
Kamu bukan cermin yang retak karena tekanan dunia.
Kamu adalah cahaya di balik mata itu—dan cahaya itu pantas dikenali, dihargai, dan dirangkul.

“Hari ini, aku memilih untuk tidak memusuhi diriku sendiri.”


Nantikan Episode 10: “Keberanian untuk Berhenti – Saat Dunia Meminta Terus Melaju”


Sampai jumpa di posting berikutnya!


#808

#Menuju 1000 posting

No comments:

Post a Comment

leave your comment here!