Follow Us

Tuesday, April 8, 2025

Ketika Cinta Itu Diridhai Allah: Tanda-Tanda yang Patut Kita Tumbuhkan

Oke, kita lanjut ke seri blog berikutnya sebagai bagian dari perjalanan reflektif tentang cinta, takdir, dan keimanan. Kali ini kita bahas tentang tanda-tanda cinta yang diridhai.

Setiap hati tentu ingin mencintai dan dicintai, tapi tak semua cinta membawa kedamaian. Sebab cinta sejati bukan hanya tentang rasa, tapi juga tentang arah: apakah cinta itu membawamu lebih dekat pada Allah, atau justru menjauh?

"Cinta yang diridhai Allah tidak membuatmu lalai, justru membuatmu lebih bersungguh-sungguh menjadi pribadi yang lebih baik."

1. Cinta yang Menumbuhkan, Bukan Melemahkan

Ketika kamu mencintai seseorang yang membuatmu semakin ingin memperbaiki diri, menjaga lisan, menundukkan pandangan, menata ibadah—maka itu tanda bahwa cintamu mengandung keberkahan. Cinta yang benar tak mengajak untuk melanggar, tapi untuk lebih taat dan takut kepada Allah.

"Ia tidak menarikmu ke dalam dunia, tapi mendorongmu untuk lebih siap menuju akhirat bersama."

2. Ada Niat yang Jelas, Bukan Sekadar ‘Mengalir Aja’

Cinta yang sehat dan diridhai tidak menggantungkan status. Tidak bermain hati, tidak tarik ulur. Ia datang dengan niat yang lurus dan berani bertanggung jawab. Bukan hanya tentang ‘kita nyaman’, tapi tentang “aku siap memperjuangkan dengan jalan yang halal.”

"Cinta yang hanya enak diajak bicara tapi tidak diajak berjuang, bukan cinta—itu pelarian."

3. Tidak Menyiksa Batin, Tapi Membuatmu Tenang

Allah menciptakan cinta sebagai rahmat, bukan sebagai beban. Maka jika kamu mencintai dan hatimu penuh gelisah, cemas, curiga, hingga kehilangan harga diri—mungkin yang kamu pegang bukan cinta, tapi ketergantungan. Sebaliknya, cinta yang Allah berkahi justru membawa ketenangan, karena ia dibangun di atas rasa aman dan saling percaya.

“Jika hatimu tenang bersamanya dalam kebaikan, mungkin itu adalah bentuk cinta yang Allah berkahi.”

4. Selalu Ada Ruang untuk Berdoa, Bukan Hanya Bertukar Pesan

Cinta yang diridhai tidak hanya ramai dalam chat, tapi juga ramai dalam doa. Ada nama yang kamu sebutkan di sepertiga malam, ada harapan yang kamu titipkan diam-diam pada Tuhan. Karena kamu tahu, sekuat apapun usahamu, tetap hanya Allah yang bisa menyatukan dua hati dalam ikatan yang suci.

“Doa yang kamu panjatkan diam-diam bisa menjadi jalan pertemuan yang tak pernah kamu duga.” 

Penutup: Cinta Itu Amanah, Bukan Mainan

Maka berhati-hatilah dalam mencintai. Jangan terlalu cepat menyerahkan hatimu pada yang belum tentu Allah titipkan untukmu. Dan jika kamu mencintai, cintailah dengan doa dan kesiapan. Karena cinta bukan sekadar rasa manis di awal, tapi tanggung jawab yang besar di hadapan Allah.

“Cinta bukan hanya tentang kamu dan dia. Tapi tentang bagaimana kalian berdua bersama-sama menuju Dia.”


No comments:

Post a Comment

leave your comment here!