Halo Sobat! Apa kabar? Setelah selesai seri sebelumnya, kita masuk ke seri ketiga ya yaitu 20 Seri Mencari Makna dalam Setiap Kejadian. Jadi saya akan posting tema ini selama beberapa hari ke depan. Semoga selalu ada pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik. Yuk simak!
Mengapa Hal Buruk Bisa Terjadi pada Orang Baik?
Pernahkah kamu bertanya-tanya, mengapa justru orang yang tulus, baik, dan tak pernah menyakiti, harus menanggung derita paling berat dalam hidup? Pertanyaan ini tak hanya menjadi perenungan pribadi, tapi juga perdebatan panjang dalam filsafat, teologi, dan psikologi. Namun di luar jawaban rasional, mungkin yang kita butuhkan hanyalah diam sejenak dan mendengarkan hidup itu sendiri berbicara.
"Sometimes the worst things that happen to us, put us directly on the path to the best things that will ever happen to us." — Nicole Reed
Kita tumbuh dengan harapan bahwa kebaikan akan selalu dibalas dengan kebaikan. Tapi kenyataannya, hidup tak pernah linear. Orang baik pun bisa dikhianati, disakiti, kehilangan segalanya dalam sekejap. Lalu kita bertanya, "Di mana keadilan itu tinggal?"
Jawaban dari pertanyaan itu mungkin bukan sesuatu yang datang dari luar, melainkan dari dalam. Mungkin, hal-hal buruk tidak terjadi untuk menghancurkan kita. Tapi untuk membentuk versi terbaik dari diri kita. Luka itu seperti ukiran — semakin dalam, semakin besar tempat bagi cahaya untuk masuk.
"Kita tidak diberi beban yang kita kuat. Tapi kita dikuatkan oleh beban yang kita terima."
Lihatlah kembali masa-masa tergelapmu. Bukankah dari sana kamu belajar mengenal siapa yang benar-benar peduli? Bukankah dari situ kamu mulai bicara pada Tuhan, lebih jujur pada diri sendiri, dan belajar melepaskan apa yang tak bisa kau kontrol?
Hal buruk tidak selalu pertanda bahwa hidup membencimu. Bisa jadi, itu adalah titik balik, ketika semesta sedang menggesermu ke arah yang lebih sesuai. Kadang, satu kegagalan membuka pintu yang tak pernah kamu bayangkan. Kadang, patah hati adalah satu-satunya cara agar kamu pulang ke hatimu sendiri.
"The wound is the place where the Light enters you." — Rumi
Bukan berarti kita harus senang saat terluka. Tapi kita bisa belajar untuk tidak membenci rasa sakitnya. Kita bisa mengizinkan rasa sakit itu hadir, duduk bersamanya, lalu bertanya, “Apa yang ingin kau ajarkan padaku hari ini?”
Orang baik tidak diuji karena mereka lemah. Justru karena mereka punya potensi luar biasa untuk bertumbuh. Seperti besi yang ditempa dalam api, atau berlian yang terbentuk dalam tekanan — orang baik seringkali ditarik ke titik terendah, hanya untuk dipantulkan lebih tinggi.
"Kebaikanmu tidak akan sia-sia. Tapi kadang, semesta perlu mematahkanmu lebih dulu, agar kau belajar berdiri dengan jiwa, bukan hanya dengan kaki."
Jadi, jika saat ini kamu sedang menjalani masa sulit, ingatlah bahwa ini bukan hukuman. Ini adalah panggilan. Untuk bertumbuh. Untuk menemukan makna. Untuk mengenali cahaya dalam dirimu yang selama ini tersembunyi di balik segala hal yang berjalan “baik-baik saja.”
Hidup tidak selalu adil, tapi hidup selalu mengajarkan. Dan orang baik, meski sering jatuh paling dalam, biasanya adalah mereka yang bangkit dengan lebih bijak dan membawa terang bagi sekitar.
"Some hearts understand each other even in silence, and some souls shine brighter after being shattered."
#820
#Menuju 1000 posting
#Seri Mencari Makna dalam Setiap Kejadian
No comments:
Post a Comment
leave your comment here!