Follow Us

Tuesday, April 8, 2025

Ketika Pertemuan Tak Berujung Kepemilikan

Tidak semua yang kita temui akan menetap. Tidak semua yang membuat kita jatuh cinta akan menjadi rumah. Tapi itu bukan berarti pertemuan itu sia-sia.


Terkadang Allah hanya ingin menunjukkan bagaimana rasanya mencintai. Bukan untuk memiliki, tapi agar kita belajar memberi tanpa pamrih, berharap tanpa menggenggam, dan mencintai dengan cara yang lebih dewasa—yakni mengembalikan segalanya kepada-Nya.

“Kadang, orang yang paling kamu cintai bukan untuk dimiliki, tapi untuk disyukuri karena pernah hadir.”

Belajar Menyukai Takdir, Meski Hatinya Pernah Luka

Saat kita ikhlas melepaskan seseorang yang tidak Allah takdirkan untuk kita, itu adalah bentuk cinta tertinggi. Cinta yang tidak memaksa, tidak menuntut, tapi berserah. Karena kita tahu: jika bukan dia yang Allah pilihkan, maka pasti ada yang lebih baik.

Dan Allah… tidak akan mengecewakan hamba-Nya yang bersabar dan tetap berdoa.

"Ya Allah, jika dia bukan untukku, tolong jaga aku dari kecewa. Tapi jika dia memang dituliskan untukku, maka cukupkan hatiku untuk menunggu."

Doa yang Tak Pernah Sia-Sia

Tak peduli seberapa singkat sebuah pertemuan, jika ia mendekatkanmu kepada Allah, maka itu adalah hadiah. Dan doa yang kamu panjatkan karena orang itu—walaupun ia pergi—tak pernah sia-sia. Setiap air mata yang jatuh, setiap kalimat yang terucap dalam sujud, semuanya tersimpan. Di langit.

“Mungkin Allah tidak mengabulkan doa kita dalam bentuk orangnya, tapi selalu dalam bentuk hikmahnya.”

Tunggu dengan Sabar, Cintai dengan Doa

Jika kamu belum bertemu dengan yang Allah pilihkan untukmu, jangan gelisah. Allah sedang mempersiapkan skenario yang lebih baik dari imajinasi cintamu. Dan saat waktunya tiba, kamu akan mengerti… kenapa semuanya harus terlambat. Karena ternyata yang datang belakangan, lebih tahu cara menjaga dan mencintaimu dengan cara yang kamu butuhkan.

“Dia akan datang. Bukan karena kamu mengejarnya, tapi karena Allah yang menggerakkan langkahnya ke arahmu.”


Akhir Kata

Tak ada pertemuan yang sia-sia. Entah sebagai pengingat, pelajaran, atau jalan menuju cinta yang hakiki. Maka tenanglah… kamu tidak pernah salah mencintai. Selama cinta itu kamu niatkan karena Allah, maka semua akan berpulang pada kebaikan.

“Tidak semua pertemuan berakhir bersama. Tapi semua yang datang dari Allah, akan meninggalkan jejak yang menyucikan.”


No comments:

Post a Comment

leave your comment here!