Ketika Percakapan Berubah Menjadi Keheningan
Awalnya, semuanya terasa normal. Ada obrolan yang mengalir, tawa yang dibagikan, bahkan rencana yang sempat dibicarakan. Lalu tiba-tiba—diam. Pesan yang sebelumnya cepat dibalas kini hanya centang satu atau, lebih buruk lagi, tetap terbaca tanpa tanggapan. Tidak ada perpisahan, tidak ada alasan, hanya kehampaan.
Rasanya Seperti Tidak Dianggap Nyata
Kamu mulai bertanya-tanya, "Apakah aku benar-benar ada? Jika aku begitu mudah diabaikan, mungkin aku hanyalah ilusi di dunia digital ini. Mungkin aku hanyalah bayangan samar dalam hidup mereka yang memutuskan untuk pergi tanpa kata."
Dampaknya pada Diri Sendiri
Meskipun kamu tahu ghosting lebih banyak berbicara tentang mereka daripada tentang dirimu, tetap saja sulit untuk tidak mempertanyakan dirimu sendiri. Apakah kamu membosankan? Apakah kamu mengatakan sesuatu yang salah? Atau apakah kamu memang tidak cukup berarti untuk diberikan penjelasan?
Bangkit dari Keterhilangan
Kamu menyadari bahwa harga dirimu tidak boleh ditentukan oleh mereka yang memilih pergi. Kamu belajar bahwa orang yang benar-benar peduli tidak akan menghilang tanpa sebab. Dan kamu memahami bahwa kadang-kadang, kehilangan seseorang yang tidak bisa menghargai keberadaanmu adalah sebuah berkah tersembunyi.
Jadi, untuk semua yang pernah atau sering mengalami ghosting, ingatlah ini: Kamu bukanlah bayangan. Kamu nyata. Dan mereka yang pantas ada dalam hidupmu adalah mereka yang tetap hadir, bukan mereka yang menghilang tanpa jejak.
No comments:
Post a Comment
leave your comment here!