Halo Sobat! Berikut ini adalah seri lanjutan dari seri sebelumnya. Untuk seri kedua ini saya ambil tema Menjadi Diri Sendiri Dalam Dunia yang Menuntut Kesempurnaan. Jadi, selama beberapa hari ke depan saya akan posting berseri sebanyak 20 judul dengan tema ini. Semoga membawa manfaat untuk kamu semua pembaca blog saya.
Episode 7: Melawan Standar yang Tak Manusiawi – Apa Arti Sukses yang Sebenarnya?
“Success is liking yourself, liking what you do, and liking how you do it.” – Maya Angelou
Kita hidup dalam dunia yang mendewakan standar—angka, prestasi, pencapaian yang bisa dipamerkan. Sukses sering digambarkan sebagai pekerjaan bergengsi, tubuh ideal, rumah mewah, pasangan yang sempurna, atau jumlah pengikut di media sosial.
Tapi benarkah itu semua definisi sukses?
Standar Sukses yang Menyesatkan
Sukses versi dunia terkadang terasa… tidak manusiawi. Ia tidak memberi ruang untuk istirahat, gagal, atau bertumbuh perlahan.
Standar itu memaksa kita terus berlari, bahkan saat napas sudah tinggal separuh.
Banyak orang yang tampak sukses dari luar, tetapi hampa di dalam. Kenapa?
Mengapa Kita Butuh Mendefinisikan Ulang Arti Sukses?
Karena hidup ini bukan perlombaan.
Karena tidak semua orang harus jadi CEO, influencer, atau juara kelas.
Karena ada yang sukses ketika mereka:
- Berani keluar dari hubungan toksik.
- Sembuh dari trauma.
- Belajar mengatakan “tidak”.
- Bangkit dari kegagalan.
- Bisa tertawa hari ini, meski kemarin penuh air mata.
Sukses bukan soal sebesar apa hasilnya. Tapi seberapa dekat ia dengan hatimu.
Latihan: Menemukan Definisi Sukses Versimu
-
Bayangkan dirimu di usia 80 tahun.
Kamu duduk sambil tersenyum, menengok ke belakang.
Apa yang ingin kamu banggakan?
Apa yang ingin kamu syukuri? -
Tuliskan 3 momen paling berharga yang pernah kamu alami.
Apakah itu pencapaian? Atau justru momen kecil yang penuh makna? -
Dari situ, temukan benang merahnya.
Mungkin sukses versimu adalah damai, bukan lomba.
Mungkin sukses adalah punya waktu untuk keluarga.
Mungkin sukses adalah boleh gagal dan tetap dicintai.
Refleksi Hari Ini:
Kita tidak harus mengejar versi sukses yang dibuat orang lain. Kita boleh berhenti, mengevaluasi, dan memilih jalur yang lebih selaras dengan siapa kita sebenarnya.
“Aku mungkin tidak memiliki semua yang dunia anggap sukses. Tapi aku punya hidup yang bermakna, dan itu cukup bagiku.”
Nantikan Episode 8: “Ketidaksempurnaan yang Menyambungkan – Mengapa Kita Terhubung Lewat Luka, Bukan Kesempurnaan”
Sampai jumpa di posting berikutnya!
#806
#Menuju 1000 posting
No comments:
Post a Comment
leave your comment here!