Halo Sobat! Apa kabar? Setelah selesai seri sebelumnya, kita masuk ke seri ketiga ya yaitu 20 Seri Mencari Makna dalam Setiap Kejadian. Jadi saya akan posting tema ini selama beberapa hari ke depan. Semoga selalu ada pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik. Yuk simak!
Diam yang Penuh Suara: Belajar Mendengar dari Kesunyian
Dalam dunia yang riuh, keheningan sering dianggap menakutkan. Kita terbiasa dengan notifikasi, obrolan, musik, berita, dan segala bentuk kebisingan yang membuat kita merasa “hidup.” Tapi, bagaimana jika justru dalam diam, kita menemukan makna terdalam dari keberadaan?
“Silence isn’t empty. It’s full of answers.”
Kita jarang memberi ruang bagi diri untuk benar-benar diam. Padahal dalam diam, kita mulai mendengar suara-suara kecil yang selama ini terabaikan — suara hati, bisikan intuisi, napas yang lelah, atau bahkan luka yang sedang berteriak minta diperhatikan.
Keheningan bukan kekosongan. Ia adalah wadah. Wadah untuk pulih, untuk merenung, dan untuk mengembalikan kejernihan pikiran. Saat dunia hening, kita mulai mendengar apa yang sungguh penting.
“In the silence of the heart, God speaks.” — Mother Teresa
Keheningan membuat kita sadar bahwa kita bukan hanya kumpulan target dan pencapaian. Kita juga butuh jeda. Butuh hening. Butuh ruang di mana kita tidak perlu menjelaskan apa pun, hanya duduk bersama diri sendiri dan berani hadir utuh.
Dalam diam, luka pun punya kesempatan untuk bernapas. Kita tidak lagi menekannya dengan kesibukan. Kita mulai memeluknya, perlahan. Menerima bahwa ada yang belum selesai, dan itu tidak apa-apa.
“Sometimes, the most productive thing you can do is relax.”
Diam adalah perlawanan terhadap dunia yang memaksa kita untuk terus bergerak. Diam adalah bentuk keberanian untuk berkata: "Aku tidak harus selalu ‘baik-baik saja’ di mata orang lain.” Di saat diam, kita membiarkan jiwa menyusul tubuh yang terlalu lama berlari.
Keheningan juga membuka pintu doa dan perenungan. Ia mempertemukan kita kembali dengan Sang Pencipta, yang tak butuh kata-kata panjang untuk dipahami. Dalam diam, kita belajar: tidak semua harus dijawab. Tidak semua harus dipahami sekarang. Ada yang cukup diresapi.
“When words become unclear, I shall focus with photographs. When images become inadequate, I shall be content with silence.” — Ansel Adams
Saat kita mulai nyaman dalam keheningan, kita belajar untuk tidak lagi panik saat sendiri. Kita tak lagi mengejar keramaian demi menghindari rasa kosong. Karena kita tahu: dalam sunyi pun, kita tetap utuh.
Belajarlah mencintai diam. Bukan untuk menghindar dari dunia, tapi untuk kembali hadir di dalamnya dengan hati yang lebih penuh, lebih damai.
“You find peace not by rearranging the circumstances of your life, but by realizing who you are at the deepest level.” — Eckhart Tolle
Terkadang, yang paling indah bukanlah yang paling terang, tetapi yang paling lembut menyinari.
Sampai jumpa di bagian 11...
#829
#Menuju 1000 posting
#Seri Mencari Makna dalam Setiap Kejadian
No comments:
Post a Comment
leave your comment here!