Halo Sobat! Saya akan posting berseri yang berupa refleksi spiritual yang saya susun menjadi 20 topik. Setiap topik akan ada 20 judul berseri. Nah, untuk topik #1 ini adalah "Ketika Doa Belum Dijawab: Ujian atau Tanda Allah Masih Rindu?" Yuk simak!
Menjaga Hati agar Tak Berprasangka kepada-Nya
Ada saat di mana kita bertanya diam-diam dalam hati:
“Ya Allah… Engkau di mana? Aku sudah berdoa, sudah menunggu, sudah percaya… tapi kenapa belum juga Kau jawab?”
Dan dalam keheningan itu, prasangka mulai tumbuh.
Prasangka yang muncul bukan karena kita tak percaya kepada-Nya, tapi karena terlalu lelah berharap kepada sesuatu yang belum tampak.
“Prasangka adalah jembatan paling rapuh yang bisa mengantar hati pada keraguan.”
Hati manusia memang mudah goyah. Ketika yang kita minta belum datang, ketika semua doa belum kunjung diijabah, pikiran buruk kadang datang seperti angin: tak terlihat, tapi terasa menusuk.
“Mungkin Allah tidak sayang lagi…”
“Apa aku terlalu banyak dosa, sampai-sampai doaku ditolak?”
“Kenapa orang lain mudah mendapat, sedang aku harus menunggu bertahun-tahun?”
"Sesungguhnya Aku tergantung pada prasangka hamba-Ku kepada-Ku..."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Bayangkan jika Allah menjawab sesuai prasangka kita—betapa menakutkan dunia ini bisa jadi.
Karena dalam kelelahan kita, sering kali kita lupa bahwa Allah sedang melihat, mendengar, dan mencatat setiap air mata yang jatuh tanpa suara.
“Menjaga hati dari buruk sangka kepada Allah bukan berarti tidak boleh bertanya, tapi belajar percaya bahkan saat tak paham rencana.”
Hati yang bersih bukan yang tak pernah mempertanyakan, tapi hati yang tetap kembali—meski pernah merasa ragu.
“Bukan Allah yang menjauh. Tapi mungkin hatimu yang sedang jauh karena terlalu fokus pada hasil, bukan pada Zat yang digapai lewat doa.”
Jangan biarkan kecewa mengaburkan cinta-Nya. Jangan biarkan waktu yang panjang menjadikanmu hamba yang lupa harapan awal.
“Kau pernah yakin saat berdoa pertama kali. Jangan biarkan keyakinan itu mati hanya karena jawaban belum datang di waktu yang kau inginkan.”
Kadang Allah ingin kita belajar mencintai-Nya bukan karena pemberian-Nya, tapi karena Dia adalah Allah—yang Maha Tahu, Maha Sayang, dan Maha Tahu kapan waktunya.
“Hati yang menjaga prasangkanya adalah hati yang siap menerima apapun dengan lapang dada, karena tahu: semua dari Allah pasti baik.”
Jika kamu mulai merasa goyah, ucapkan dalam hati:
“Ya Allah, aku tak paham rencana-Mu. Tapi aku percaya pada cinta-Mu.”
Itulah kalimat yang bisa menyelamatkanmu dari tenggelam dalam kecewa.
Menjaga hati dari buruk sangka kepada Allah adalah jihad yang diam-diam paling besar. Karena kamu sedang melawan rasa kecewa pada Zat yang paling kamu harapkan.
“Allah tidak akan mengecewakan hamba-Nya yang datang dalam doa dengan hati yang penuh harap.”
Lanjut ke bagian 9...
#847
#Menuju 1000 posting
#spiritual
#1 Seri Ketika Doa Belum Dijawab: Ujian atau Tanda Allah Masih Rindu?

No comments:
Post a Comment
leave your comment here!