semangat menebar kebaikan lewat tulisan — merangkai kata menebar cahaya — menulis dengan hati, menginspirasi tanpa henti

15. Membuat Ruang untuk Emosi yang Tak Nyaman - Reana

Follow Us

Monday, April 28, 2025

15. Membuat Ruang untuk Emosi yang Tak Nyaman

Sobat, saya lanjutkan "seri refleksi" kita ke topik #4 yaitu 20 Langkah Menuju Kesadaran Diri. Yuk simak!




15. Membuat Ruang untuk Emosi yang Tak Nyaman

Setiap hari kita dihadapkan pada beragam emosi, dan beberapa di antaranya pasti membuat kita merasa tidak nyaman. Emosi seperti kesedihan, kecemasan, kemarahan, atau bahkan rasa malu, sering kali kita coba hindari. Kita merasa bahwa emosi-emosi ini tidak “pantas” untuk dirasakan atau menganggap mereka sebagai tanda kelemahan. Namun, membuat ruang untuk emosi yang tak nyaman adalah langkah penting dalam proses penyembuhan dan pertumbuhan diri.

“The only way out is through.” — Robert Frost


Banyak orang cenderung menekan emosi negatif karena takut dianggap lemah atau tak mampu menghadapinya. Namun, menghindari atau menekan emosi hanya akan membuatnya semakin kuat dan lebih sulit untuk diatasi. Kita perlu memberi ruang bagi emosi-emosi ini, untuk merasakannya, memahaminya, dan akhirnya membebaskannya.


Membuat ruang untuk emosi yang tak nyaman bukan berarti kita membiarkan diri kita terlarut dalam perasaan tersebut tanpa batas. Sebaliknya, ini adalah tentang memberi izin pada diri sendiri untuk merasa apa yang perlu dirasakan, tanpa rasa bersalah atau penilaian. Proses ini membantu kita untuk lebih terhubung dengan diri kita sendiri, memahami akar dari emosi tersebut, dan akhirnya menghadapinya dengan lebih tenang.

“It’s okay to not be okay.” — Anonymous

 

Kadang-kadang, kita takut bahwa jika kita terlalu lama merasakan emosi negatif, kita akan tenggelam di dalamnya. Padahal, hanya dengan merasakan dan menghadapinya, kita bisa melewati dan akhirnya sembuh dari perasaan tersebut. Emosi negatif yang kita alami adalah bagian alami dari kehidupan, dan menolak mereka hanya akan memperpanjang penderitaan. Membiarkan diri kita merasakannya tanpa rasa takut atau malu adalah bentuk keberanian yang sangat penting untuk dimiliki.


Salah satu cara untuk membuat ruang bagi emosi yang tak nyaman adalah dengan memberi diri kita waktu untuk beristirahat sejenak. Misalnya, ketika kita merasa cemas atau marah, alih-alih langsung bertindak atau membiarkan perasaan tersebut menguasai kita, kita bisa menarik napas dalam-dalam dan memberi diri kita waktu untuk meresapi perasaan tersebut. Ini memungkinkan kita untuk merespons dengan cara yang lebih tenang dan bijaksana.

“Feel the feelings. Don’t ignore them. Let them come in and out. Let them exist. Let them teach you.” — Anonymous

 

Saat kita mulai belajar menerima emosi yang tak nyaman, kita juga belajar untuk lebih bijaksana dalam meresponsnya. Kita menjadi lebih mampu untuk menghadapi tantangan hidup tanpa terhanyut dalam reaksi berlebihan atau melarikan diri dari perasaan kita. Ini memberi kita kekuatan untuk tetap tenang dalam menghadapi situasi sulit dan lebih mudah beradaptasi dengan perubahan yang ada.


Penting juga untuk diingat bahwa membuat ruang untuk emosi yang tak nyaman bukan berarti membiarkan diri kita tenggelam dalam penderitaan tanpa akhir. Ini adalah tentang memberi waktu dan ruang bagi diri kita untuk sembuh, menerima, dan kemudian melepaskan perasaan tersebut saat waktunya tiba.

“The wound is the place where the Light enters you.” — Rumi


Pertanyaan untukmu hari ini:

Apa emosi yang paling sulit untuk kamu hadapi? Bagaimana kamu bisa mulai memberi ruang bagi emosi tersebut tanpa takut atau menghindarinya?


Lanjut ke judul 16: Membangun Dialog yang Sehat dengan Diri.



Dalam ketenangan senja berwarna lavender, hati belajar untuk percaya lagi.

No comments:

Post a Comment

leave your comment here!