semangat menebar kebaikan lewat tulisan — merangkai kata menebar cahaya — menulis dengan hati, menginspirasi tanpa henti

Rencana Allah Sempurna (Part 4) – Belajar Ridha, Bukan Sekadar Sabar - Reana

Follow Us

Sunday, April 20, 2025

Rencana Allah Sempurna (Part 4) – Belajar Ridha, Bukan Sekadar Sabar

Halo Sobat apa kabar? Hari ini kita masuk ke seri berikutnya ya. Tapi ini bukan seri lanjutan yang sebelumnya. Untuk seri ini akan ada 100 bagian atau judul post. Nah, temanya adalah Rencana Allah Sempurna. Untuk kamu yang lagi sendu semoga mendapat pencerahan dan menambah keimanan. Intinya, semoga bermanfaat buat kamu semua yang membaca tulisan ini ya. Yuk simak!




Judul: Rencana Allah Sempurna (Part 4) – Belajar Ridha, Bukan Sekadar Sabar


Kita sering diajarkan untuk sabar. Tapi jarang yang benar-benar paham apa itu ridha.
Padahal, bisa jadi itulah level tertinggi dari keimanan saat kita sedang diuji:
bukan cuma bertahan, tapi juga menerima.


Sabar adalah diam saat perih.
Ridha adalah tersenyum meski masih sakit.
Dan di titik ridha-lah, hati kita benar-benar lapang—karena percaya bahwa apa pun yang Allah beri, pasti baik.


1. Sabar Itu Wajib. Ridha Itu Pilihan. Tapi Bernilai Tinggi

Sabar adalah menahan diri dari keluh kesah, marah, dan putus asa.
Ridha adalah ikhlas menerima takdir dengan keyakinan bahwa semuanya datang dari cinta Allah.


“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)

 

Kita tidak selalu paham mengapa hidup berputar begini.
Tapi ridha membantu kita tetap tenang, meski jawabannya belum ditemukan.


2. Ridha Tidak Berarti Tidak Boleh Sedih

Ridha bukan berarti pura-pura kuat.
Bukan berarti tak pernah menangis.
Bahkan Nabi Muhammad SAW pun menangis saat kehilangan orang yang beliau cintai.


Yang membedakan adalah: rasa sedih itu tidak mengubah keyakinan bahwa Allah tetap Maha Baik.


“Inilah yang telah Allah tetapkan. Dan aku ridha dengan apa yang ditetapkan oleh Tuhanku.” (HR. Bukhari)


3. Mengapa Ridha Begitu Berat?

Karena ridha adalah proses menyatukan hati dengan kehendak Allah.
Dan itu tidak mudah.
Butuh iman, butuh waktu, dan butuh keberanian untuk mengakui: “Aku tidak tahu apa-apa, tapi aku percaya pada-Nya.”


4. Ridha Itu Tenang Meski Tak Memiliki, Bahagia Meski Tak Mengerti

Kamu bisa saja kehilangan banyak hal dalam hidup—cinta, pekerjaan, rencana masa depan.
Tapi dengan ridha, kamu tetap utuh.
Karena kamu tahu: kebahagiaan sejati tidak datang dari apa yang kamu genggam, tapi dari siapa yang kamu percayai.


5. Ridha Membuat Langkahmu Ringan dan Hati Tak Penuh Beban

Hidup tidak selalu berubah sesuai keinginanmu.
Tapi ridha akan mengubah caramu memandang hidup.
Dan saat itu terjadi, kamu akan merasa cukup—meski sedikit.
Aman—meski sedang kehilangan.
Dan tenang—meski jalan masih gelap.


Penutup:

Sabar adalah awal perjalanan.
Ridha adalah tujuan akhir.
Sabar akan menghindarkanmu dari keluh.
Ridha akan mengantarkanmu pada damai.


Belajarlah perlahan. Minta Allah bantu hatimu lunak.
Karena rencana-Nya mungkin tak selalu sesuai dengan inginmu,
tapi selalu sesuai dengan butuhmu.


Dan di balik semua yang kamu relakan,
ada sesuatu yang lebih indah sedang disiapkan.


Lanjut ke bagian 5


#863

#Menuju 1000 posting

#spiritual

#100 Seri Rencana Allah Sempurna

Mimpi yang tak dicoba wujudkan akan terus menjadi bayangan.

No comments:

Post a Comment

leave your comment here!