semangat menebar kebaikan lewat tulisan — merangkai kata menebar cahaya — menulis dengan hati, menginspirasi tanpa henti

47. Menghadapi Cinta dengan Sabar dan Syukur - Reana

Follow Us

Friday, April 25, 2025

47. Menghadapi Cinta dengan Sabar dan Syukur

Sobat, kita lanjut ke bagian 47 dari "Seri Rencana Allah Sempurna." Semoga kalian tidak bosan ya. Perjalanan masih panjang hingga bagian 100. Yuk, pelan-pelan kita simak!




Menghadapi Cinta dengan Sabar dan Syukur

(Seri: Rencana Allah Sempurna)


Cinta—kata yang sederhana tapi mampu mengguncang jiwa. Ia bisa menghadirkan harapan, namun juga luka. Bisa menyatukan dua hati, tapi juga meninggalkan sunyi. Dalam menghadapi cinta, kita sering lupa: bahwa cinta juga bagian dari ujian, bukan hanya kebahagiaan.


"Orang yang mencintai karena Allah, akan sabar saat diuji dan bersyukur saat diberi."

 

Banyak dari kita berharap cinta datang sesuai dengan keinginan: tanpa penolakan, tanpa jeda waktu, tanpa jarak, tanpa air mata. Namun Allah, dalam kasih sayang-Nya, sering membungkus cinta dengan proses—agar kita tumbuh, bukan hanya jatuh cinta.


Sabar dalam cinta berarti menjaga hati dari tergesa-gesa. Ketika cinta belum terbalas, ketika doa belum dijawab, ketika jarak masih menjadi penghalang, kita tidak mengeluh. Kita bersabar karena kita percaya: jika cinta ini benar, maka Allah pasti akan menguatkan jalannya.


Highlight: “Sabar bukan berarti menunggu tanpa gelisah. Tapi menunggu dengan penuh harap dan yakin bahwa Allah sedang menyiapkan yang terbaik.”

 

Cinta tidak selalu tentang memiliki. Terkadang cinta sejati justru diuji ketika kita harus melepaskan. Namun jika dilepaskan dengan keikhlasan, bukan kebencian, itu adalah bentuk cinta tertinggi. Dan saat itulah, syukur hadir dalam bentuk penerimaan.


Syukur dalam cinta muncul ketika kita mampu melihat kehadiran seseorang—meski sekejap—sebagai karunia, bukan hak milik. Kita bersyukur karena telah diajarkan makna kehilangan, kesetiaan, dan ketulusan.


“Cinta karena Allah tidak membuat lelah, karena ia selalu diiringi doa, bukan hanya harapan kosong.”

 

Terkadang, kita mencintai seseorang yang tidak Allah takdirkan bersama kita. Tapi cinta yang tidak bersatu di dunia, bisa jadi bersatu dalam doa. Dan dalam doa yang tulus, cinta tetap hidup—meski dalam diam.


Jika kamu sedang mencintai seseorang, dan belum tahu bagaimana akhir kisahnya, maka sabarlah. Jangan menodai perasaan itu dengan keluh kesah. Dan jika cinta itu sudah Allah beri, bersyukurlah, peliharalah ia dengan keimanan.

 

Quote: “Ketika cinta membuatmu lebih dekat pada Allah, maka itulah cinta yang layak diperjuangkan.”

 

Hadapi cinta dengan sabar dan syukur. Bukan hanya agar kamu tak tersesat dalam rasa, tapi agar kamu tetap tenang saat takdir berkata: "Ini bukan untukmu." Karena cinta sejati bukan sekadar soal memiliki, tapi soal keikhlasan dan keimanan.


Lanjut ke Part 48: Tindak Lanjut Doa: Membuka Pintu Keberkahan...


#907

#Menuju 1000 posting

#spiritual

#100 Seri Rencana Allah Sempurna


Tiap kilau senyuman adalah harta karun yang terpatri di hati.

No comments:

Post a Comment

leave your comment here!