Sobat, saya lanjutkan "seri refleksi" kita ke topik #4 yaitu 20 Langkah Menuju Kesadaran Diri. Yuk simak!
18. Menjadi Pengamat Pikiran Sendiri
Seringkali, kita begitu terbawa oleh pikiran kita sehingga kita tidak menyadari bahwa kita bukanlah pikiran itu sendiri. Pikiran bisa datang dan pergi, menguasai kita dengan kekhawatiran, kritik, atau bahkan fantasi, tetapi kita memiliki kemampuan untuk menjadi pengamat dari pikiran tersebut, bukan menjadi budak dari mereka. Menjadi pengamat pikiran sendiri adalah keterampilan penting yang membantu kita untuk lebih sadar dan lebih damai dalam menghadapi hidup.
“You are not your thoughts. You are the one who is aware of them.” — Eckhart Tolle
Ketika kita mulai memperhatikan pikiran kita dengan kesadaran yang lebih besar, kita menyadari bahwa banyak pikiran yang muncul sebenarnya hanyalah reaksi otomatis terhadap peristiwa atau perasaan tertentu. Pikiran sering kali datang tanpa kita minta, dan sering kali mereka penuh dengan penilaian atau spekulasi tentang masa depan dan masa lalu. Tetapi dengan menjadi pengamat, kita bisa melihat pikiran-pikiran tersebut tanpa merasa terjebak di dalamnya.
Langkah pertama dalam menjadi pengamat pikiran adalah menyadari kapan kita terbawa oleh pikiran. Cobalah untuk memperhatikan kapan pikiran mulai menguasai kamu—apakah itu kecemasan tentang sesuatu yang belum terjadi, atau penyesalan tentang sesuatu yang telah berlalu. Dengan kesadaran ini, kita bisa memilih untuk berhenti sejenak dan mengamati pikiran tersebut tanpa reaksi emosional yang berlebihan. Kita tidak perlu melawan pikiran itu, hanya perlu membiarkan mereka datang dan pergi seperti awan yang melintas di langit.
“The mind is everything. What you think you become.” — Buddha
Sebagai pengamat, kita tidak menilai pikiran kita sebagai baik atau buruk, benar atau salah. Kita hanya mengamati pikiran tersebut dengan rasa ingin tahu yang tidak menghakimi. Ini adalah proses yang memungkinkan kita untuk memisahkan diri kita dari pikiran-pikiran yang mungkin membatasi atau merugikan kita. Ketika kita tidak lagi terjebak dalam setiap pikiran yang datang, kita membuka ruang untuk kebebasan mental dan emosional.
Penting untuk diingat bahwa menjadi pengamat tidak berarti mengabaikan atau menekan pikiran yang muncul. Sebaliknya, ini adalah tentang memberi diri kita kesempatan untuk melihat pikiran kita dengan cara yang lebih objektif. Ini memungkinkan kita untuk merespons dengan lebih bijaksana, daripada terperangkap dalam reaksi otomatis yang sering kali tidak produktif.
Seiring berjalannya waktu, kita dapat mulai melihat bahwa banyak pikiran yang kita anggap penting atau mendalam sebenarnya hanyalah firasat atau cerita yang kita ciptakan dalam pikiran kita sendiri. Kita bisa memilih untuk tidak memberi energi pada setiap pikiran yang muncul. Menjadi pengamat berarti kita tidak mengidentifikasi diri kita dengan pikiran tersebut, dan kita tidak membiarkan mereka mengendalikan kita.
“The quieter you become, the more you can hear.” — Ram Dass
Menjadi pengamat pikiran juga berarti kita memberi diri kita ruang untuk berhenti sejenak, untuk mengalihkan perhatian kita dari pikiran yang penuh stres atau kecemasan. Ketika kita melakukannya, kita akan lebih mudah untuk terhubung dengan kenyataan saat ini, dan kita dapat merespons hidup dengan lebih tenang dan lebih bijaksana.
Dengan latihan, kita dapat menjadi lebih sadar akan pola-pola pemikiran kita yang berulang, dan kita bisa mulai memilih untuk berpikir dengan cara yang lebih produktif dan positif. Dengan melatih diri kita untuk menjadi pengamat, kita dapat mengubah cara kita merespons pikiran dan, pada gilirannya, mengubah hidup kita menjadi lebih damai dan lebih penuh dengan kesadaran.
“You don’t have to control your thoughts. You just have to stop letting them control you.” — Dan Millman
Pertanyaan untukmu hari ini:
Pikiran-pikiran apa yang sering menguasai kamu dalam kehidupan sehari-hari? Bagaimana kamu bisa mulai menjadi pengamat dari pikiran tersebut, daripada terperangkap di dalamnya?
Lanjut ke judul 19: Berdamai dengan Ketidaksempurnaan.
Setiap senyuman sederhana mengandung kekuatan yang tak terlihat.

No comments:
Post a Comment
leave your comment here!