semangat menebar kebaikan lewat tulisan — merangkai kata menebar cahaya — menulis dengan hati, menginspirasi tanpa henti

1.15 Doaku Adalah Bentuk Cinta yang Tak Pernah Habis - Reana

Follow Us

Saturday, April 19, 2025

1.15 Doaku Adalah Bentuk Cinta yang Tak Pernah Habis

Halo Sobat! Saya akan posting berseri yang berupa refleksi spiritual yang saya susun menjadi 20 topik. Setiap topik akan ada 20 judul berseri. Nah, untuk topik #1 ini adalah "Ketika Doa Belum Dijawab: Ujian atau Tanda Allah Masih Rindu?" Yuk simak!




Doaku Adalah Bentuk Cinta yang Tak Pernah Habis

Ada doa yang tak pernah terucap dengan suara, tapi selalu hadir dalam diam.
Ada cinta yang tak menuntut balasan, tapi tetap setia berulang kali datang.
Itulah doaku.
Bukan hanya permintaan, tapi bentuk cinta paling sunyi yang kuberikan kepada Tuhanku.


"Doa adalah cinta dalam bentuk paling tulus; ia tetap hidup meski tak pernah dibalas dengan cara yang kita harapkan."

 

Setiap kali aku berdoa, aku sadar—aku sedang menyatakan cinta.
Cinta yang tak meminta, hanya percaya.
Cinta yang tidak mengancam dengan kecewa,
tapi setia, bahkan ketika jawabannya tak kunjung tiba.


“Doa bukan sekadar kata-kata, ia adalah bisikan hati yang mengabdi.”

 

Aku berdoa bukan hanya karena aku ingin sesuatu.
Aku berdoa karena aku ingin dekat.
Ingin menyandarkan segala resah, segala harap,
dan bertemu dengan-Nya di ruang sunyi yang tak bisa dijangkau siapa pun.


Doaku adalah tempat pulang.
Ketika dunia tak memberi ruang,
ketika manusia tak paham,
aku tahu... ada tempat yang selalu terbuka: sujudku.


"Dalam doa, aku menemukan versi terbaik diriku—yang jujur, rapuh, dan berharap sepenuhnya kepada Yang Maha Segalanya."

 

Doaku tidak mengenal kata putus.
Bahkan saat hidup begitu berat,
aku tahu—doa adalah tali terakhir yang menghubungkanku pada harapan.
Dan cinta yang tulus tak akan berhenti hanya karena tertunda.


“Yang paling menggetarkan bukanlah doa yang dijawab, tapi hati yang tetap berdoa meski tak kunjung dikabulkan.”

 

Ada yang bilang cinta itu tentang memberi,
dan aku percaya... doa adalah pemberian yang paling lembut.
Aku memberi waktuku, air mataku, suaraku, bahkan hatiku...
untuk satu nama: Allah.

Cinta sejati tak perlu disaksikan manusia, karena ia hanya perlu didengar oleh Tuhan.
Itulah mengapa aku tetap berdoa dalam gelap,
dalam isak,
dan dalam diam.


“Tak ada cinta yang lebih abadi dari cinta seorang hamba yang tetap berdoa meski tak kunjung diberi.”

 

Doaku mungkin tidak akan mengubah dunia.
Tapi ia selalu mengubahku.
Ia mengajarkanku untuk sabar, ikhlas, dan percaya.
Bahwa semua akan datang tepat pada waktunya—atau digantikan dengan yang lebih indah.


"Doaku adalah bentuk cintaku yang paling jujur—dan aku akan terus mencintai-Nya dalam setiap hembus doa yang tak pernah berhenti."

 

Dan saat aku tak tahu lagi harus berkata apa,
aku tahu… cukup mengatakan: 'Ya Allah, aku masih di sini. Aku masih percaya. Aku masih mencintai-Mu lewat doa-doaku.'



Lanjut ke bagian 16...


#854

#Menuju 1000 posting

#spiritual

#1 Seri Ketika Doa Belum Dijawab: Ujian atau Tanda Allah Masih Rindu?



Kadang suara hati terdengar paling jelas saat dunia mulai sunyi.

 

No comments:

Post a Comment

leave your comment here!