Gerbang masuk |
Sambungan kisah saya yang sebelumnya sudah saya posting. Tapi baru sekarang sempat posting. Tak mengapalah yang penting tetap berbagi dengan kamu semua. Jadi, beberapa posting ke depan adalah lanjutan kisah perjalanan saya ke Jepang ya.
Cerita sebelumnya:
Winter in Tokyo (1) : Persiapan
Winter in Tokyo (2) : Kisah Perjalanan 1 (Kyoto)
Winter in Tokyo (2) : Kisah Perjalanan 2 (Gotemba/Mount Fuji/Owakudani Hall Valey/Ropeway)
3. Kaminarimon/Shibuya/Shinjuku/Harajuku
Kaminarimon ini ramai pengunjung. Ada rombongan anak sekolah usia TK atau SD kali. Duh, lucu-lucu banget mereka. Senang saya melihatnya. :)
Di Kaminarimon ini yang biasa dilihat adalah kuil. Jadi melihat biksu lagi pada sembahyang deh. Jadi objek wisata. Foto-foto dan beli pernak-pernik (lagi). Di sini cuma sebentar sih. Kami lanjut ke Shibuya. Itu loh yang terkenal ada patung anjingnya. Ada yang pernah nonton filmnya? Ada versi Jepang maupun hollywood. Saya nonton yang hollywood. Ngantri loh kalau mau foto background patung tadi.
Memang sih persimpangan Shibuya ini ramai sekali. Ini persimpangan yang sering ada di drama-drama Jepang. Bagi yang suka nonton drama Jepang pasti tahu. Di Shibuya ini saya menemani teman saya tukar yen di sebuah bank. Eh lebih mahal sedikit dibanding waktu saya tukar di Indonesia (ya iyalah kurs kan bergerak terus). Setelah itu teman bilang ingin beli Kit Kat Green Tea dulu buat oleh-oleh.
Di sini juga anaknya teman saya (si ibu tadi) beli sepatu booth. Murah-murah sih memang. Ya semoga saja memang dipakai. Tapi memang si ibu dan anak ini hobi jalan-jalan.
Dari Shibuya lanjut ke Shinjuku lalu Harajuku karena berdekatan. Tempat perbelanjaan juga sih di sana. Sembari yang lain masuk ke toko-toko, saya mencari tempat untuk sholat. Ketemulah tempat sepi. Jalan sih itu sebenarnya. Pas di depan sekolah anak sepertinya. Seperti biasa, saya gelar pashmina. Orang lewat tak ada yang reseh sih alhamdulillah bisa sholat dengan sempurna. Kalau tidak salah ingat saya masih menjaga wudhu sewaktu dari Shibuya. Sebelum ikut rombongan pergi, saya wudhu di toilet.
Ini dia kuilnya |
Memang sih persimpangan Shibuya ini ramai sekali. Ini persimpangan yang sering ada di drama-drama Jepang. Bagi yang suka nonton drama Jepang pasti tahu. Di Shibuya ini saya menemani teman saya tukar yen di sebuah bank. Eh lebih mahal sedikit dibanding waktu saya tukar di Indonesia (ya iyalah kurs kan bergerak terus). Setelah itu teman bilang ingin beli Kit Kat Green Tea dulu buat oleh-oleh.
Ini saya lagi jalan di persimpangan Shibuya pas lampu merah. Pakai hijab motif bendera Inggris. Wah baru sadar itu tali tasnya kebalik yang kanan. Hihi 😊 |
Di sini juga anaknya teman saya (si ibu tadi) beli sepatu booth. Murah-murah sih memang. Ya semoga saja memang dipakai. Tapi memang si ibu dan anak ini hobi jalan-jalan.
Dari Shibuya lanjut ke Shinjuku lalu Harajuku karena berdekatan. Tempat perbelanjaan juga sih di sana. Sembari yang lain masuk ke toko-toko, saya mencari tempat untuk sholat. Ketemulah tempat sepi. Jalan sih itu sebenarnya. Pas di depan sekolah anak sepertinya. Seperti biasa, saya gelar pashmina. Orang lewat tak ada yang reseh sih alhamdulillah bisa sholat dengan sempurna. Kalau tidak salah ingat saya masih menjaga wudhu sewaktu dari Shibuya. Sebelum ikut rombongan pergi, saya wudhu di toilet.
Di jalan depan sini saya menggelar pashmina |
Setelah itu saya ikut melihat-lihat. Akhirnya saya beli sarung tangan murah di sini. Hehe.
Cerita selanjutnya:
Winter in Tokyo (3) : Oleh-Oleh Khas
Winter in Tokyo (4) : End
Cerita selanjutnya:
Winter in Tokyo (3) : Oleh-Oleh Khas
Winter in Tokyo (4) : End
No comments:
Post a Comment
leave your comment here!