semangat menebar kebaikan lewat tulisan — merangkai kata menebar cahaya — menulis dengan hati, menginspirasi tanpa henti

Reana

Follow Us

Sunday, August 22, 2010

Aku Berbahagia Untukmu...

8/22/2010 08:01:00 PM 2 Comments


Minggu sore, sekitar pukul tiga, puasa ke-12, di kamar kos.

Ketika kusedang bersemangat mengentri data kerjaan.
Dering hp bergemuruh di samping kiriku.
Segera ku pause sebuah lagu yang sedang mengiringiku (Futatsu no kuchibiru ~ EXILE).

Kuangkat hp, kulihat sebuah nama yang lama kukenal.
Nama itu bahkan tidak pernah mampir dalam ingatanku kala itu.
"Ya! Paling-paling orang kantor yang meneleponku." Perkiraanku begitu.
Akhirnya kami pun asyik ngobrol seolah banyak sekali hal yang perlu kami bagi.

Dari sekian lama obrolan pembuka kami, ternyata oh ternyata ada sesuatu penting yang harus kutahu. Hmm...

Dia: "Ada tulisanmu yang kusuka"
Aku: "Hah? Yang mana?" *Otak langsung searching
Dia: "Aku suka yang Contem... *terbata-bata
Aku: "Contem... Contemplation of Sorry, I Love You?"
Dia: "Ya!"

Sungguh tak kusangka. Di luar dugaan. Padahal judul ini sungguh tak terlintas sama sekali dalam pikiranku. Heran juga. Ku malah berpikir kalau tulisan singkatku itu tidak ada yang membaca. hehehe. Aku masih ingat waktu itu pertama kali menulisnya di sebuah agenda tahunan berwarna pink keungu-unguan dari sebuah majalah lokal ibukota. Saking sukanya Sorry I Love You, jadi merenung setelah nonton dan jadilah tulisan itu. Ga nyangka ternyata sobatku yang telah hidup bersama selama 4 tahun dulu mengalami seperti apa yang kutulis dalam tulisanku itu. ^_^

Dia: "Padahal itu dah lama banget. Aku baru sadar."
Aku: "Heeh aku tulis waktu kita masih kuliah"
Dia: "Kamu sudah jauh berpikir waktu itu. whoaaa selangkah lebih maju dariku"
Aku: "Wahaha lebay..."
Dia: "Aku sukaaaaaa aku mengalaminya sekarang..."
Bla bla bla

Dia: "Kapan pulang?"
Aku: "Tanggal 3 malam insya Allah"
Dia: "Balik lagi?"
Aku: "20 September sampe sini. Kamu?"
Dia: "28 pulang, balik lagi 1 Oktober"
Aku: "Woooow lama amat. Kok bisa? Enak banget..." *ngiri ups
Dia: "Cuti..."
Aku: "Loh tempatku ga bisa cuti sekalian abis lebaran"
Dia: "Tempatku bisa..."

Dan aku pun langsung bisa menebak kenapa. Bla bla bla...

Hmm, aku cuma bisa bilang, "Aku ikut berbahagia untukmu sobat..."

Semoga Allah memberkahi langkahmu...
*Kau tahu bahwa kau selangkah lebih maju dariku kini...



IRIS

8/22/2010 11:35:00 AM 2 Comments

Sudah tiba ramadhan... Sudah puasa ke-12. Wah, sudah mau setengah bulan ternyata... Artinya, waktu pulang pun semakin dekat. Alhamdulillah. Mudah-mudahan aku bisa berkumpul lagi dengan keluargaku ya Allah. Amin...

Hmm, betapa menyedihkan ya. Tinggal di kos cuma bertiga. Tapi sudah 2 bulan yang lalu teman yang satu pergi, dan akhir bulan ini pun yang satu lagi bakal pergi juga. So, aku harus nyetok film banyak-banyak nih.

Well, ngomong soal film, sudah beberapa lama ini aku lagi semangat nonton setelah lama vakum. Semenjak kerja memang tidak sama lagi dengan masa kuliah dulu. Sering, hunting sudah lama, eh setengan tahun atau setahun barulah ditonton. Begitu pula dengan buku. Sampai-sampai teman yang lain sudah baca, eh yang punya malah belum. Begitulah... butuh mood...hehe

Sunday, August 8, 2010

Sunday Oh Sunday

8/08/2010 10:01:00 AM 0 Comments
Trouble!!! Whoaaaa nabrak kaki orang! Kasusnya nabrak bukan menginjak. Hmmm, baru saja tadi terjadi saat sampai di persimpangan pasar. Tepat kaki orang yang sedang menginjak rem dalam posisi berhenti ku tabrak dari arah berlawanan. Aku sedang posisi belok pelan-pelan dan kondisi rame sementara orang yang dari arah berlawanan itu berhenti di depanku. Ya sudah terjadilah...

Aku langsung diam. Sementara orang itu pun diam saja. Aku terdiam beberapa menit karena barangkali ada yang mesti aku ganti dan berurusan dengan orang itu. Tapi kulihat orang itu hanya diam lalu melaju pergi. Masih heran... Padahal kulihat ada sesuatu yang jatuh begitu kutabrak. Entahlah semacam besi pijakan rem. Apa orangnya ga tahu? Apa memang besi itu sudah ada di situ sejak sebelum kejadian?

Setelah kurenungi, kenapa tadi aku sama sekali tidak mengucap 'maaf'? Duh... parah...

Lalu kubilang pada teman yang kubonceng tadi bahwa aku ga bilang maaf.

"Tadi aku dah bilang maaf berkali-kali..."

????

Hehe aku yang tidak sadar alias ga dengar nampaknya. Ya sudahlah setidaknya sudah terwakili oleh temanku.

Hhhaaa jadi pengalaman di sini. Yup! Memang beginilah amatiran. Setidaknya sudah lumayan teruji dengan menjadi pengawas pencacahan di lapangan. Lewat jalan yang nurut ukuran aku serem. Alhamdulillah bisa kulewati dengan selamat. Patah sudah underestimate terhadap diri sendiri. ^_^

Saturday, August 7, 2010

Cain and Abel

8/07/2010 06:33:00 AM 0 Comments

Whoaaaaaa lagi-lagi saya jatuh cinta padanya. Hmmm, tidak menyesal saya menunggu debutnya yang satu ini yang sudah lama terdengar gaungnya sejak saya masih kuliah. Finally saya nonton juga!

Yup! Cain and Abel alias Dr. Stop yang berubah cerita dan pemain ini ternyata tidak mengecewakan. Pada awal-awal episode memang rasanya tidak penting menyajikan scene perburuan orang Korea Utara di China terlalu lama. Yah, tapi ini hanya penilaian saya saja. Meski demikian, mulai di episode 13 (seingat saya nih) mulai tampak seru. Lee Cho In yang diperankan aktor favorit saya alias So Ji sub mulai melawan orang-orang yang mencurigakan terutama kakaknya sendiri, Lee Seon woo.

Lee Cho In dan Lee Seon woo sama-sama berprofesi sebagai dokter spesialis bedah otak. Lee Seon woo yang pada mulanya adalah dokter bedah dada beralih menjadi dokter bedah otak setelah menghilang selama 7 tahun di Amerika. Pilihannya menjadi dokter bedah dada adalah karena tekadnya menyembuhkan seseorang yang sangat dicintainya sejak kecil yaitu Kim seo Yeon. Namun karena Lee Seon Woo cemburu akan kasih sayang ayahnya yang berlebih pada Lee cho In adiknya, dia pun putar haluan agar dapat pengakuan dari ayahnya tersebut yang merupakan kepala rumah sakit dan ahli bedah otak.

Lee cho In yang polos tidaklah mengerti akan yang dirasakan kakaknya dan betapa sang ibu sangatlah membencinya tidak pernah mengakui sebagai anak bahkan dipanggil ibu saja pun tidak mau, berharap suatu saat akan mendapat kasih sebagaimana kakaknya. Apakah sang ayah memang tidak mencintai kakaknya? Dan mengapa sang ibu sebaliknya tidak mencintai Lee Cho In? Well, temukan jawabannya di tiap episodenya. ^_^

Selain kasih seorang ayah, ternyata Kim Seo Yeon pun telah memilih Lee Cho In begitu Lee Seon Woo kembali dari Amerika tanpa pernah ada kabar. Hal ini memicu rasa benci Lee Seon Woo hingga akhirnya ketika Lee Cho In pergi ke China untuk melihat operasi bedah otak pasien Chordoma yang nantinya akan jadi referensi untuk bedah otak ayahnya yang kini terbaring di rumah sakit, dan Lee Cho In tak kembali, lama-kelamaan timbul niat jahat begitu Lee Cho In kembali dalam keadaan hilang ingatan. Lee Cho In yang
sempat dikabarkan meninggal ini pun membuat resah Lee Seon Woo ketika kembali memasuki rumah sakit dan kerja seperti biasa. Upaya membunuhnya pun tak cuma sekali dilakukan.

Pada dasarnya Lee Seon Woo tak lagi berusia lama karena kanker otak yang dideritanya namun sudah kepalang tanggung. Lee Seon woo takut kehilangan Kim Seo Yeon yang sudah kembali padanya dan membuat Lee Cho In patah hati. Begitu pula kompetisi di rumah sakit. Kubu Lee Seon Woo bersikeras mendirikan pusat otak sementara kubu Lee Cho In ingin mendirikan bagian darurat sesuai surat ayahnya sebelum jatuh sakit. Lalu siapakah pemenangnya?

Ada scene yang menarik di sini (cuma penilaian saya loh ya). Begitu pasca operasi yang dilakukan Lee Seon Woo terhadap ayahnya, sang ayah masih tetap terbaring di tempat tidur memang namun bisa membuka mata dan dianggap tidak mengerti apa-apa seperti orang normal. Padahal, telunjuk kirinya bisa bergerak naik turun dan ternyata bisa mengerti layaknya orang normal. Yang pertama menemukan hal ini adalah Lee Cho In. Lalu Lee Cho In menginstruksikan ayahnya supaya menggerakkan telunjuknya sekali bila 'ya' dan dua kali bila 'tidak' (kalau saya ga salah ingat nih). Selanjutnya Lee Cho In mengajukan beberapa pertanyaan. Nah, di lain waktu Lee Cho In meminta bantuan Oh Young Ji (wanita yang menjadi tambatan hatinya sekarang) untuk menuntun ayahnya bicara lewat tulisan. Jadi, Oh Young Ji membawakan laptop yang di layarnya tersaji abjad dan ayahnya tinggal menggerakkan telunjuknya di sana.

Suatu saat dalam konfrensi Lee Cho In menantang hasil operasi sang kakak. Dia menyangkal bahwa operasi tersebut gagal. Namun sang kakak yang tak mau kalah ini pun membawa ayahnya ke ruang konfrensi sebagai bukti bahwa operasinya sukses. Sang kakak yang belakangan tahu tentang jari ayahnya yang bisa bergerak ini mengajukan pertanyaan ke ayahnya. Lee Cho In pun cemas dan berdoa supaya ayahnya memihak padanya. Dan keajaiban pun terjadi! Hhhaaaaa fun to watch! ^_^

Hmmm, terlalu panjang untuk diceritakan semuanya. Pastinya episode-episode akhir kerenlah. Ada lagi scene yang mencengangkan nih. Saat Cho In hendak dibunuh oleh pembunuh bayaran yang mengejarnya dulu di China, ternyata Cho In bisa selamat. Apa rahasianya? Wah, ternyata sangat mudah bagi seorang dokter untuk melumpuhkan lawannya ya. Ck ck ck... Cho In sudah menyiapkan diri membawa suntikan racun syaraf sehingga saat sang musuh hendak menembak, lumpuhlah ia seketika karena telah tersuntik di awal saat adu fisik. Hhhaaaa kreatif! Like this! ^_^

Scene yang menarik juga bagi saya saat melihat ritual bedah loh. Hmm, keren!

Oya, background musiknya juga oke. Full music lah pokoknya. Ada yang saya suka tapi belum sempat searching. Hihi.

I recommend this drama!!!

picture credit to the rightful owner

Friday, August 6, 2010

Beethoven Virus

8/06/2010 01:19:00 PM 3 Comments

Apa yang terlintas di benak seketika saat membaca dua suku kata 'Beethoven Virus'?

Tentu saja kata 'Beethoven' sangatlah familiar bagi pecinta musik klasik. Bahkan termasuk saya yang sangat awam dengan musik klasik. Hehe. Dan saya pun bertanya-tanya manakah lagu Beethoven yang dimainkan?

Ok, berhubung saya suka dengan tema musik, maka itu saya putuskan untuk memasukkan 'Beethoven Virus' yang tak lain adalah judul drama Korea ini dalam list drama yang mesti saya tonton. Kisahnya tentang seorang maestro (conductor) yang sangat angkuh dan menyebalkan sekali kalau ngomong yang sedang membina orchestra di Korea. Umur sudah 40 tapi belum juga menikah.

Suatu saat musiknya berubah dari style dia biasanya dan dia pun marah tatkala ada yang mempengaruhi musiknya. Penyebab utamanya adalah tak lain bahwa sang mastro sedang jatuh cinta sehingga musik yang
dibawakan jadi lembut.

Saturday, May 22, 2010

Lihat Gerhana Venus Langsung 16 Mei 2010

5/22/2010 03:13:00 PM 0 Comments
Source Youtube kenkentotz


Tepatnya sore hari tanggal 16 Mei 2010, kala itu aku dan tiga orang teman sekantor menempuh perjalanan ke sebuah lokasi pasar malam bertujuan menyensus rombongan pendiri pasar malam tersebut. Dengan melewati jembatan gantung yang membuat jantung sempat dag dig dug dan juga jalan berbatu, akhirnya tiba juga kami ke sana.

Namun sungguh sayang, ternyata ketua rombongan sedang pergi dan baru kembali isya nanti. Jadilah aku dan seorang temanku pulang saja. Biarlah dua orang yang tersisa menunggu di sana. Bukannya kami tak setia kawan, tapi justru mereka yang menyarankan kami pulang. Tampaknya mereka tidak tega melihat kami yang bergender perempuan ini masih kelayapan malam-malam. Hehehe.

Ok! Berhubung waktu menuju maghrib masih lumayan lama, jadilah kami putuskan untuk sejenak melihat sunset ke pantai abrasi. Hmm, pas juga momennya karena hari Minggu jadi cukup ramai. Banyak anak muda pada duduk-duduk di pinggiran pantai. Pastinya sih tidak ada yang mandi ya karena ombak Samudera Hindia yang cukup besar sangatlah berbahaya. Jadilah duduk saja menikmati pemandangan laut dan awan yang beranjak merah di atasnya sembari menyeruput air mineral.

Memang, tujuan awal melihat sunset tidak tercapai karena perjalanan yang kami tempuh cukup makan waktu. Tak apalah, yang penting sudah sempat menghirup udara kebebasan. Dan pulanglah kami karena maghrib pun tiba.

Dalam perjalanan pulang, aku yang dibonceng di belakang hanya bisa menikmati pemandangan pepohonan di sepanjang jalan sampai memasuki kawasan pemukiman. Well, ada yang membuatku cukup bertanya-tanya. Mulai dari pantai sampai aku tiba di rumah, tak henti-hentinya aku memperhatikan pemandangan menakjubkan di atas sana.

Mirip dengan lambang sebuah partai islam. Sampai-sampai aku tidak yakin dengan apa yang kulihat. Jadi kuminta teman yang di depanku untuk melihat. Dan ternyata aku tidak salah lihat. Sebuah bintang terang berada di ujung atas kiri bulan sabit. Terkadang ia menghilang seperti tertutup awan tapi tak lama kemudian muncul lagi.

Venus? Tebakanku dalam hati. Karena hari-hari biasanya aku perhatikan memang ada sebuah bintang terang di dekat bulan tapi tidak segaris dengan bulan seperti kali ini. Apalagi ketika bulan ramadhan tiba, ada satu bintang yang sangat terang dan besar di arah barat.

Well, kunikmati saja sampai ia benar-benar menghilang beserta bulan itu sendiri. Begitu sampai di rumah, karena penasaran, kutengok-tengok lagi ke arah langit. Tapi memang tidak muncul lagi. Hehehe. Padahal sebelumnya aku langsung heboh memberitahu teman dan orang rumah di Lampung. Dan apa jawaban mereka?
"Lampung mendung"
"Lampung hujan"
"Sorry ga lihat"

Meski kecewa dengan jawaban-jawaban itu, aku pun berkesimpulan bahwa hal itu tidak penting untuk diketahui. Apa yang menurutku menarik, ternyata tidak penting untuk orang lain. ^_^

Barulah kemudian kutahu dari koran lokal ternyata kala itu ada gerhana venus. Dan menurut astronom baru akan muncul lagi 2050. Hmmm, mungkin sekali seumur hidup inilah bisa menyaksikan. Dan ternyata juga tidak semua tempat bisa menyaksikan. Yup! Lampung yang kukira bisa melihat ternyata tidak termasuk wilayah cakupan. Hehehe. Terlalu bersemangat.

Memang sejak SD dulu, aku suka mengamati bintang. Mencari-cari rasi bintang seperti yang ada di pelajaran IPA bab Tata Surya. Sampai-sampai terbawa mimpi melihat planet-planet dengan mata telanjang seperti gambar di buku. Hohoho.

Tapi semenjak dewasa, sudah tidak lagi. Dan baru kemarin itulah tumben-tumbennya keluar rumah terus menyaksikan gerhana venus. ^_^

Thanks God! Pengen lagi lihat fenomena indah di atas sana.












Saturday, January 30, 2010

Buzzer Beat

1/30/2010 05:28:00 PM 2 Comments

Cukup lama gw ga nonton dorama Jepang. Mungkin yang terakhir gw tonton tuh 'Gokusen 3'. Yup! Tontonan yang menghibur. Temanya ringan dan disuguhi komedi-komedi ala Jepang pastinya. Hoho Yamaguchi sensei yang cukup lucu tapi keren. Sampai season 3 pun belum juga menemukan soulmate-nya! Fufufu

Well, belum lama ini gw baru saja menamatkan 'Buzzer Beat' yang diperankan oleh si ganteng Yamashita Tomohisa yang berubah penampilan dengan rambut ikalnya. Dia tampak lebih dewasa ketimbang saat berperan sebagai Akira, anak sekolah yang weird dalam 'Nobuta Wo Produce'. Umm, berarti gw juga bukan anak-anak lagi ya. Ya iyalah dari anak sekolahan lalu anak kuliahan dan sekarang sudah jadi orang kantoran. Sungguh ga layak lagi disebut anak-anak. ^_^

Love In The Time Of Cholera

1/30/2010 11:18:00 AM 2 Comments


Apa itu cinta sejati?
Adakah di antara Anda yang bisa menjelaskan?
Adakah yang telah menemukannya?


Hmmm, cuma ada di kisah klasik nampaknya ya kalau hari gini masih juga mendambakan cinta sejati? True or not, bagi sebagian orang mungkin masih percaya cinta sejati itu ada (termasuk saya? hehe). Setuju? Bagi yang beranggapan cinta sejati itu bullshit, yup you have you're own way of thinking... Pastinya di sini saya tidak akan nge-judge siapa pun.

"Love In The Time Of Cholera", barangkali sudah sangat familiar ya. Novel karangan Gabriel Garcia Marquez ini sempat difilmkan di tahun 2007 akhir (kalau ga salah ingat) dan masuk juga ke Indonesia. Meski saya tidak tahu apakah masuk ke bioskop-bioskop seluruh Indonesia tapi seingat saya ada di Blitz Megaplex. Terus selain itu pernah juga tayang di salah satu episode Oprah Winfrey's Show yang bertemakan cinta sejati. Oya, buat fans Shakira, silahkan berbahagia karena theme song-nya dibawakan oleh suara merdunya yang seksi itu loh! :)



Sebenarnya saya ragu apakah cinta Fiorentino Ariza (tokoh utama pria) bisa disebut cinta sejati hanya karena dia tidak mampu melupakan Fermina Daza dan rela menunggu hingga 50-an tahun sampai Fermina menjadi janda. Memang pada awalnya mereka saling mencintai namun karena ayah Fermina tidak setuju jadilah mereka dipaksa berpisah sampai akhirnya Fermina menikah dengan Dr. Juvenal Urbino dan dikaruniai anak.

Selama masa patah hati, Fiorentino yang pada mulanya adalah telegram boy harus pergi ke tempat yang jauh mencoba peruntungan baru atas rekomendasi ibunya. Namun apa boleh dikata, cinta adalah cinta. Fiorentino masih juga belum bisa melupakan Fermina. Dalam hidupnya, mencintai Fermina adalah tujuan hidupnya.

Tak bisa dipungkiri, love adalah kebutuhan hidup manusia. Karena itu, meskipun hidup selama 50 tahun berstatus single, tapi Fiorentino yang semula adalah pria terhormat pun jatuh dalam hubungan dengan berbagai wanita yang ia temui. Tercatat jumlah terakhir sekitar 623 wanita yang pernah dengannya. Dan Fermina menjadi wanita ke-624. Yup! Fiorentino selalu mencatat dengan siapa saja.

Well, itu sedikit resume dari saya. Kalau mau lebih jelasnya baca saja novelnya. Saya sendiri belum sempat membaca padahal sudah cukup lama downloadnya.

download di sini

Baca juga:


 Marriage Most Scandalous by Johanna Lindsey
 A Pirates Love by Johanna Lindsey

all pictures credit to the rightful owner


Wednesday, January 27, 2010

Prosedur Instansi Berbelit-Belit

1/27/2010 10:58:00 PM 0 Comments



Tidak terasa ternyata sudah berbulan-bulan tidak posting. Hmmm,
sampai-sampai seorang teman yang tak lain adalah blogger juga
menegurku untuk kembali ngeblog. Yeaa ternyata dirimu merindukan
tulisanku!!! Hehehe (lebay deh) :)

Sebenarnya bukan maksud hati untuk rehat dari dunia per-blog-an.
Namun sedang tenggelam saja dengan rutinitas di kantor yang
selalu ada-ada saja.

Well, ini kali aku ingin sedikit mengungkapkan uneg-uneg soal
kerjaan yang tak kunjung selesai hingga detik ini aku menulis.
Hmm, bisa dibilang baru momen ini aku begitu royal dengan
kerjaanku. Pada dasarnya memang aku bukan tipe yang begitu
perhitungan (liat-liat sikonlah hehe). Yaaa asal kerjaanku kelar,
that's fine lah aku jungkir balik sekalipun. Hehe lebay. Maybe
karena masih single sih. Coba kalo dah ganti status, ga deh
kayanya (baru kayanya loh). Secara kalo ku pikir-pikir, jelas ga
bangetlah berlama-lama begini sementara di rumah terbengkalai.
hoho :)

Sekarang ini terhitung sudah malam ke-11 aku berada di ibukota
Bengkulu demi mengurus kerjaanku hingga kelar (kenyataannya?).
Hmm, menurutku butuh kesabaran yang cukup besar untuk bisa
menyelesaikan. Lalu apakah aku termasuk orang yang sabar itu?

Aku merasa ada beberapa kendala yang menyebabkan terhambatnya
pekerjaan ini untuk segera diselesaikan. Kita tidak bicara materi
dalam hal ini namun prosedur yang tidak praktis cenderung
berbelit-belit. Nah, ini karena menyangkut instansi lain.

Aku misalkan saja begini:

Instansiku (level kabupaten) = A
Instansi atasku (level provinsi) = A1
Instansi atasnya atasku (level pusat) = A2
Instansi lain (level provinsi) = B1
Instansi lain (level antar provinsi) = B2

Dari jauh hari A2 memerintahkan instansi bawahannya dari A1
sampai A untuk membuat laporan. Berhubung aku salah satu operator
yang bertugas membuat laporan di instansiku, jadilah kubuat
laporan itu sesuai list dari A2 tersebut. Dan setelah itu kami
dipanggil ke A1. So, datanglah diriku membawa setumpuk kertas
dengan menempuh 7 jam perjalanan (capek oi). Ternyata oh ternyata
waktu yang dijadwalkan hanya 2 hari sudah melewati batas menjadi
hari ke-12 esok. ck ck ck... pokoknya jangan tanya apa kabarku
lagi deh. hehehe

Entahlah ya, kenapa masalah tuh ada-ada saja. Hmmm, terlalu
panjang untuk diceritakan. Bahkan termasuk ms office-ku tiba-tiba
error ga bisa dibuka. Kuingat-ingat, padahal malamnya yang
kulakukan cuma uninstalled program antivirus lokal loh ga macam-
macam. Ko begitu pagi-paginya mau benerin salah satu file excel
sudah ada pesan errornya pertanda ga bisa dibuka. Ya sudahlah
install ulang. Namun gagal. Ga bisa di uninstall pula. Kenapa ya?

Gitu kali ya kalo b******. Hmmm, akhirnya instal versi 2003 dan
alhamdulillah berhasil! Kan gawat kalo di saat penting gini ga
bisa kerja gara-gara itu. Pokoknya ribet deh jatuhnya!


Well, kembali ke permasalahan tadi.

Prosedur
Sebenarnya sih yang ingin kuungkap dari soal prosedur adalah
tanda tangan dan stempel menyangkut instansiku sendiri dan
instansi lain. Yup! Kenapa tanda tangan? Karena hanya karena
tanda tangan kerjaan yang seharusnya sudah kelar jadi harus
menunggu beberapa waktu (bahkan kalau untukku jatuhnya beberapa
hari). Alasan pertama dikarenakan jarak jauh sekitar 7 jam.
Itupun bisa dibilang seharian atau semalaman perjalanan dengan
travel. Jika berangkat pagi sampainya sore atau untuk
keberangkatan malam sampainya sekitar jam dua sampai empat pagi.
Yang jelas, tak bisa dalam sehari beres. Sementara jika aku nekat
pulang, lalu siapa yang akan mengurusi laporan instansiku?
Hmmm... dilema...

Lalu kenapa stempel? Karena berurusan dengan instansi lain jadi
harus bolak-balik deh. fufufu...

Tak bisakah lebih praktis lagi ya? Kami yang jauh ini yang sulit.
Jika dekat sih ga masalah. Jika ada kurang-kurang hal apa gitu
tetep bisa cepat. Sementara seperti kami? dong dong dong... ?_?



Dari instansi ke instansi

Berhubung laporan ini menyangkut instansi lain, kupikir harus ada
koordinasi yang cukup baik antar instansi, dalam hal ini terutama
dari pihak provinsi (A1 dan B1). Kenapa demikian? Berdasarkan
pengalaman yang barusan inilah ketidakefektifan kerja sangat
terasa. Kami harus beberapa kali merombak laporan dan pastinya
kasus bolak-balik tadi.

Dari awal bulan kami sudah dapat perintah pusat untuk cepat
mengirimkan laporan. Sementara kami yang jauh ini pun segera
berusaha memenuhi permintaan tersebut. Nah, ternyata dari pihak
A1 salah memberikan petunjuk dan B1 belum siap dengan kedatangan
kami.

"Ada yang bisa saya bantu?", tanya salah satu petugas B1.

"Mau ngumpulin hardcopy pak", jawabku.
"Dari mana mbak?"
Lalu kusebutlah dari mana.

"Yang kemarin sudah datang ya."
"Ya pak."

"Itu kelemahan kami mbak, kami mohon maaf waktu itu belum siap."
"Saya juga minta maaf pak, kami juga malu."
Malu? Hehe
Lalu diperiksalah hardcopy-ku itu.

"Mbak, ini ada kurang. Seharusnya yang di-print sama dengan
halaman sebelumnya."
"Kan di lampiran surat tidak ada perintah jelasnya pak, makanya
cuma itu yang saya print."

"Memang tidak ada. Ini kesalahan kami mbak."
"Yah gimana donk pak, masalahnya adalah tanda tangan bos saya itu
gimana pak jauh?"

"Dikirim saja mbak setelah sampai kabupaten. Berat ga?"
"Ya berat pak."

Mau sampai kapan bolak-balik ngeprint dan pastinya adalah tanda-
tangan bos. Ugh... Mana diriku ini sudah menghabiskan tinta dan
kertas 1 rim di salah satu bidang di A1. Dan juga menghabiskan
tinta di bidang lainnya. Mana tau-tau salah. Huaaaaa.... biang
kerok deh T_T


Dari B1 ini yang kami perlukan adalah berita acaranya. Karena
berita acara tersebut akan dilampirkan di laporan kami untuk ke
A1 dan A2 dan untuk A1 ke B2 lalu hasilnya A1 ke pusat. Demikian
ribetnya ya. ck ck ck...

Btw, apa kabar kamarku ya? Hehehe
Mudah-mudahan besok beres dan jumat bisa pulang. Minggu kembali
lagi ke sini. Alangkah capeknya... Nasib nasib...


Sunday, September 20, 2009

Selamat Idul Fitri 1430 H

9/20/2009 05:21:00 AM 0 Comments
Wow! Tak terasa sudah datang Idul Fitri kembali. Masih segar dalam ingatan seolah-olah baru kemarin kurayakan idul fitri bersama keluarga di rumah ini. Hmmm, thx God! Masih bisa kujelang hari kemenangan tahun ini.

Idul fitri berarti hari libur. Hari libur berarti bebas kerja. Meski sebenarnya hari libur tak selalu bermakna bebas kerja untuk instansiku. Tapi untuk libur lebaran ini, suatu perkecualian. Yup! sampai-sampai sudah sekian lama ga posting! Baru hari inilah menyempatkan diri sejenak posting. Yah, sekedar mengucapkan selamat hari raya idul fitri 1430 h mohon maaf lahir dan batin...

Monday, July 6, 2009

I just wanna say THANK YOU!!!

7/06/2009 10:18:00 PM 2 Comments



God, it's me...

Today ada orang2 yg baik menawarkan jasanya buatku... tanpa kuminta... Thx God! This is Your help... Kau tahu bahwa aku sangat kesusahan... dan inilah bentuk pertolongan dariMu melalui mereka. Meskipun pertolongan itu sangat simpel, but itu cukup berarti bagiku... Kau tahu justru inilah permasalahan besarku di sini.

Aku adalah tipikal orang yg sangat enggan bahkan cenderung tidak mau meminta pertolongan orang lain, padahal seringkali aku tahu kalo aku ga sanggup. Akibatnya stres sendiri. Tersiksa? Iya jelas... Biarpun tahu begitu, tapi rasanya beraaaaattttt untuk bilang 'tolong'. Sebisa mungkin kan kucari jalan lain jika memang masih bisa.

Seperti tadi, diantar ke kecamatan meriksa peta trus ditinggal. Hmm, sudah terbayang-bayang pulang jalan kaki (ga mungkin minta jemput, emang di rumah apa? huff). Yaah lumayan 1 km jalan kaki menyusur jalan raya di tengah terik mentari.

"Biarlah..." pikirku.

Tiba saatnya aku keluar dari kantor kecamatan, salah seorang petugas petaku berbaik hati mengantar. Hmm, masih heran, kok? Justru akulah yang nanya dia mau ke mana. Kupikir dia mau pergi ke suatu tempat gitu. Ga taunya.... hehehhe ^_^

Lalu saat jam kantor selesai, salah seorang rekan kerja yang seruangan denganku di depan pamitan pulang duluan.

"Ya!" jawabku singkat.

Lalu dia pamitan ke ruang belakang. Setelah itu dia berhenti di pintu ruang depan dan menanyaiku tar pulang gimana.

"Belom tau...", jawabku.

Yaaa memang begitulah kenyataannya. Lalu dia menawariku pulang barengan. Ups! Tapi aku ga yakin dan ga tega. Abisnya kemarin dia barusan kecelakaan ternyata. Bahkan saat kumintai tanda tangan saja kesusahan menulis, tangannya masih kesakitan dan kram. Begitu pula kaki kanannya masih kesakitan (pakai sandal, jalan agak pincang). Hmm, tapi dia ngeyakinin kalo dia bisa. Finally, ya sudahlah... ^_^

Btw, aku lupa jalan masuk ke kos baruku... (kacau mode, maklum baru pindah 2 hari lalu selain itu kecerdasan geografiku mang buruk).

Hehehhe untungnya dia ingat... (kecerdasan geografi cowok mang lebih baik daripada cewek ya? -- dia salah satu yang bantuin pindahan).




I just wanna say THANK YOU!!!



*sesungguhnya aku kesal dengan diriku sendiri




Saturday, July 4, 2009

Sekali Childish Tetap Childish

7/04/2009 08:26:00 AM 0 Comments

Hmmm, ternyata sudah lama juga ga ngepost. Begitu dilihat, ternyata bulan kemarin cuma ngepost 2 tulisan. Sibuk, malas atau? Hehehe biarlah diriku saja yang tau. Dan sekarang menulis kembali sedang dimulai. Seperti biasa, menulis yang tidak jelas. Ah, biar saja daripada diam. hihihi :D



Finally, gw sudah pindah kos. Hmmm, tepatnya kemarin pindahan. Capeeeeeeekkkkkk!!!!! pegel-pegel nih badan sampai malam harinya susah tidur. Padahal hari-hari biasanya gampang banget tidur. Apalagi kalau kecapean! Malah hampir tiap hari ketiduran... bahkan ada pula yang ngatain gw muka bantal! Ow ow! Biarlah... tidur kan nikmat! Dan memang bener sih kalau sekalinya gw susah tidur, malah resah... bingung...



Ditolong 3 makhluk perkasa

Well, masih soal pindahan. Kenapa bisa gw sepegel-pegel itu ya? Heran juga kaya habis kerja berat aja. Padahal sih untuk urusan angkat-angkat sudah ada 3 makhluk perkasa yang bantuin gw. Hehehe. Mau tau siapa orang-orang baik itu? Okeh, mereka adalah 3 orang rekan kerja gw di sini. Btw, thx guys for your help!!! Yah, mungkin karena ngepack sendiri tuh barang-barang yang gw pikir cuma sedikit tapi ga taunya banyak juga. Kecil-kecil sih, tapi banyaaaaakkkk!!!! Hahah cewe banget deh.

Sebelum sampai ke kos baru, meluncurlah kita ke dua toko. Tujuan utama sih nyari kasur. Hehe. Begitulah di sini, kos kosong melompong ga ada barang apa-apa. Yah, keluar modal deh. Beda ma kos lama yang sudah lengkap. Ya sudahlah gapapa investasi masa depan. Loh? ^_^

Oke, kita menuju toko pertama. Ember! Yup! Itu dia daftar barang yang dicari. Lalu kain pel, gayung, lap, karpet, trus kompor. Gw beli kompor, diketawain deh ma mereka apalagi salah seorang yang cukup kenal gw. Masih muda, 2 tahun terpaut di bawah gw tapi penampakan lebih tua. Hahahah. Dia cukup tau gw mang ga bisa masak n ga pernah masak siy. Yup! Dia memang bawel bahkan melebihi gw yang notabene cewek. Terbukti saat tawar-menawar, dialah
pahlawan gw! Loh? Ga salah? Ngga! Yup! Itulah jawaban singkat gw. Bahkan saat tawar-menawar kos, dia juga yang nawarin. Hehe.

Trus pas milih karpet, well gambarnya kok childish banget yah? Gw coba lihat-lihat gambar lain. Seloroh si Bawel, "Ya ga masalah kamu kan anak-anak".
Wew, gw tau dia bercanda. Memang tipenya suka bercanda. Tapi selain itu dia memang nganggep gw anak kecil deh emang. Ugh, sok tua deh! Trus, si rekan kerja yang baru menyarankan gw pilih yang hijau. Well, mang gw dah naksir yang hijau dari awal. Cuman mastiin kalau2 ada yang lebih bagus motifnya. hehe. Siiip deh ambil yang hijau!

Selesai di toko pertama, lanjut ke toko selanjutnya! Nyari kasur... Yuhuuuu! Eh, si Bawel bilang, " Beli kompor ga beli sumbu tadi?". Wew, oh iya ya... ya ampuuuun ga ngeh gw. Ketauan banget nih ga pernah masak. (malu mode).

Ah, telat bilang. Ya sudahlah tar tar aja. Sekarang saatnya pilih-pilih kasur. Btw, gw ini susah milih orangnya jadilah dipilihin ma rekan kerja yang lebih tua. hehe.
Trus ditanya, "Udah? Apalagi?"
"Udah...", jawab gw.
"Bantal ma bantal guling ngga?"
"Oh Iya!", jawab gw.
Huaaaaa diketawain deh.


Sekali Childish Tetap Childish

Yaaah, begitulah gw. Gw adalah orang yang terbiasa mengandalkan kakak2 gw dalam urusan gw selama ini. Yah urusan cari-cari barang, antar-antar, ngurus-ngurus apa gitu... Jadi, saat gw sendirian, serasa hilang pegangan. Tak ada yang gw andalkan. Ga ada yang gw mintai tolong. Begitulah kira-kira. Namun begitu gw kuliah 4 tahun di Jakarta, gw cukup mandiri kok gw pikir. Gw lakukan semuanya sendirian. Yah beberapa hal tertentu yang pastinya ga bisa sendirian. Mungkin karena kemudahan akses ya. Sementara di sini, hmmm... alangkah sedihnya gw sering ngerasa.

Dengan sulitnya di sini, gw jadi ga bisa ngelakuin apa-apa sendiri. Jadinya gw tergantung ma orang lain. Gw sebel banget dengan keadaan ini sebenernya. Gw merasa jadi orang yang tak berdaya tanpa bantuan orang lain. Dan gw ngerasa kalo gw nih merepotkan. Aaaaarrrrrggggghhhhh!!!!! Tidaaaaaakkkkk!!!!!

Ini bukan gw. Gw adalah tipikal orang yang ga mau merepotkan orang lain jika memang gw bisa sendiri. Yah, lain cerita kalo sama kakak2 gw. Toh kakak2 gw tulus kok ma gw. Sementara orang lain? Dalam laut dapat diduga dalam hati siapa tahu kan? Hiks hiks...

Sometimes gw mikir, hebat juga gw bisa melalui ini semua selama 1 tahun! Hebat hebat!!! Gw hebat!!!

Yah, selama setahun inilah gw ga pernah ke mana-mana selain ke kantor, kos, n lapangan kalo lagi survei2 gitulah urusan kantor. Coba??? Yah kesempatan refreshing paling kalo lagi ada pelatihan di Kota Bengkulu. Selain itu? Jangan harap. (sedih mode)

Hmm, jadinya selama di sini gw semakin menyadari apa lemahnya gw. Jadinya gw semakin merasa kalo gw memang childish. It's true! Terbukti sudah. Jadi kapan gw gedenya ya??? :D

Syukur deh ada si bawel yang bisa gw repotin hehe. Berhubung sudah ada rekan baru, kemungkinan beban si bawel bisa berkurang. hahahha paan coba? Yup! Gw sudah mulai ngerepotin dia soalnya. hehhehe.

Hmm, semoga kebaikan kalian semua mendapat balasan dariNya. Amiiiinnnn!!!!

Ini semua terjadi karena keterbatasan gw. Sungguh gw sama sekali tak ingin ini semua terjadi. Tapi gw yang hidup di perantauan ini semestinya adalah makhluk yang sungguh kasian sehingga kalian berbaik hati. Hiks.

Terima Kasih...



Sunday, June 14, 2009

Mengenangmu Begitu Indah

6/14/2009 09:20:00 AM 2 Comments




Melihat-lihat banyak pasangan suami istri...jadi melihat banyak sisi kehidupan yang beragam. Seorang suami, ada yang bossy ada pula yang sangat bisa diandalkan berbagi kerjaan rumah dengan istri. Kalo bokap sendiri, kuliat bossy. Dalam artian untuk urusan kerjaan rumah tangga, sama sekali tak dilakukannya. Makan minum semua disediakan tersendiri oleh nyokap. Bokap hanya mencari nafkah. Dan memang, tugas seorang suami adalah mencari nafkah sementara istri menjaga rumah, anak, dan suami. Tapi itu tatkala istri hanya seorang ibu rumah tangga tidaklah masalah - maybe.

Dan fenomena bokap nyokap itu kulihat ketika memang anaknya sudah besar semua sementara ketika anaknya masih kecil-kecil, aku sungguh tak tahu karena akulah yg paling kecil. Cuma denger cerita nyokap sih, dulunya bokap pintar masak dan mau berbagi kerjaan rumah sama nyokap ketika anak masih kecil-kecil. Tapi yang jelas, sosok bokap yg kulihat dalam masa hidupku bersamanya, bokapku adalah orang yang sangat bertanggung jawab terhadap keluarga, sayang terhadap anak, pria yang setia, rajin beribadah, pintar...

Sementara nyokap adalah orang yang lembut, pintar memasak, sayang anak, rajin beribadah, ...waktu mudanya pasti cantik makanya bokap naksir hehe (terbukti memang banyak tetangga yang bilang cantik). Tapi sayang, kecantikannya tidak menurun padaku. Aku duplikat bokap hoho. Yah, lucunya, bokapku itu bangga sekali jika ada yang menuruninya entah itu cuma batang hidungnya yang pesek itu saja yang mirip. hihihi.

Yaaa meski secara fisik mirip bokap tapi aku menuruni kelembutan nyokap hehe. Apalagi aku dianugerahi suara yang indah hehehe. Paslah... *wew, bangga bin narsis. Apaan si? ^_^

Bagaimanapun juga, seperti apapun mereka, I love them!

Bokap

Yaa bokapku itu protektif dengan anak-anaknya. Sering aku merasa bokapku itu kecemasan berlebihan. Mungkin karena menjaga anak perempuan itu susah ya. Apalagi hampir semua anaknya perempuan cuma satu yang laki-laki. Jadi wajar ya. Apalagi aku yg paling kecil. Hmm...

Saking protektifnya, ketika lulus SMP, aku tak diijinkan sekolah di Bandar Lampung. Yaa dengan alasan jauh dan aku masih kecil. Beliau tidak mau melepasku. Padahal, siapa yang tidak mau masuk sekolah favorit kan? Dan aku sangat yakin aku bakal masuk... oh bokap...

Akhirnya, beliau hanya memberiku ijin sekolah di Metro saja. Ya sudahlah apa boleh buat meski masih sebel. Saat pengumuman diterima, bokap nanya, "Urutan berapa?" Kala itu masih NEM penentu diterima tidaknya. Aku jawab, "12".

Lalu aku minta kos saja dengan alasan takut terlambat masuk. Tidak juga diijinin. Entah apa pula pikiranku dulu kenapa minta kos, tidak pula jauh... Apa masih sebel ma bokap? hahahah

Ya sudahlah nurut aja. Pergi pulang naik angkot 4x...

Lulus SMA, berat pula beliau melepasku ke luar Lampung. Finally, keluar juga sih hehe ke Jakarta. Jakarta Lampung mang masih dekat hitungannya. Ketika itu pun tiap kali telepon, bokap selalu berpesan agar aku hati-hati. Wew, hati-hati tanda kutip nih.

Huaaaa bokap... bokap... aku memahami kekhawatiranmu jauh dari anakmu apalagi perempuan. Tidak bisa selalu memantau kegiatanku setiap hari. Yaaa sudah kebiasaan bokapku selalu memantau anak-anaknya sedang apa. Sampai aku pernah merasa gerah dengan perilaku bokapku itu. Dengan egoisnya aku ngadu ke nyokap. Masa' aku sudah segede ini (SMA) masih juga sering ditengokin di kamar. Doh doh... kalau dulu masih SD mah iya gapapa... Padahal sih waktu SD juga sebel digituin hehehehe

Hahahah semenjak pengaduan gw itu, sudah tidak lagi bokap begitu. Good... good... :D

Wew, kok lari ke sana sini jadinya dari ngomongin bossy.


Nyokap

Hmm, lain cerita dengan nyokap. Mungkin karena kita sesama perempuan, maka itu aku lebih dekat dengannya. Semenjak aku jauh darinya, tiap kali aku pulang beliau selalu menemani tidur di kamarku. Mungkin karena rasa rindunya atau bagaimana entahlah aku tak tahu. Mungkin baru ku tahu jawabannya setelah ku mengalaminya sendiri suatu saat. Am i rite? Aku sih senang-senang saja. Padahal sudah segede ini ya? heheh

Mungkin terkesan diriku sangat childish. Tapi, memang begitulah adanya. Hahahah

Aku sih tak pernah merasa kalau diriku manja. Tapi ga tau juga penilaian yang lain. Mungkin akunya saja yang tidak sadar?

Nyokapku itu, tiap kali aku kembali ke Jakarta atau sekarang ke Bengkulu, selalu dibekali makanan ringan maupun lauk. Dan bekal selama di perjalanan disiapin tersendiri. Sampai pengepakan (ceileee kaya apa aja) tak pernah sekalipun aku campur tangan. Pasti sudah beres ketika saatnya berangkat. Hahh anak macam apa aku ini??? (?_?)

Dan ketika aku ngobrol2 dengan salah satu teman satu kontrakan ketika masih kuliah di Jakarta, dia berkata bahwa dia menyiapi sendiri, masak sendiri bekalnya. Wew, jadi merenungi diri sendiri. Beda sekali denganku? Harusnya aku bersyukur atau kali lain aku nyiapin sendiri? Tapi kenyataannya hingga sekarang di Mukomuko Bengkulu, masih juga tak kulakukan. Masih juga terima beres. Halahhh emang dasar mau enaknya sendiri neh hehe. So sorry my mom! Ga kapok kan ngurusin anakmu yang bandel ini? hoho

Ummm, taukah kau mom, begitu daku sampai di Jakarta dan di kontrakan sendirian (teman2 belom ada yg datang), kulihat bekal darimu lalu kumakan sendirian, aku jadi sedih dan menangis. Mengingat dirimu yang sudah memasak dan menyiapkannya dengan cinta. hiks hiks cengeng mode on.

Yaaah itulah sedikit kenangan2 bokap nyokap tercinta yang hingga kini (alhamdulillah) masih bisa kulihat wajahnya, senyumnya, kudengar suaranya, langkah kakinya, meski lebih tepatnya hanya setiap kali pulang ke rumah hal itu bisa kusaksikan. Dan bisa kembali ke rumah barang 3 kali dalam setahun itu sudah luar biasa membahagiakan. Susah mencari kesempatan untuk pulang. Apalagi aku yang jauh begini yang pastinya ga bisa cuman ijin 3 hari. Itu tak cukup hanya untuk perjalanan. Oh Lampung-Bengkulu kenapa begitu jauuuuuuhhhhh???

Yaa konsekuensi menjadi seorang civil servant... sudah dipatok 5 hari kerja tak bisa ke mana-mana semaunya.

Kadang, lucu juga sih ingat masa lalu. Hahaha semenjak jauh dari keluarga gini, rasanya ukiran kenangan2 semakin berkurang. Bagaimana kan kuukir kenangan bersama mereka jika ragaku tak di sana? Huaaaa sudah hampir 6 tahun tak bersama, rasanya aku sudah lelah. Ingin sekali ku kembali dengan mereka. Paling tidak, aku bisa sering-sering mengunjungi mereka. God, mungkinkah? Help...

Bukannya ingin bermanja-manja (kalau pun iya, ini efek samping aja toh aku sudah gede ^_^) tapi aku ingin berbagi kebahagiaan dengan mereka keluargaku. Di sini betapa menyedihkan. Jika sudah pulang kantor, masuk kamar kos habislah cerita. Keesokan harinya begitu lagi dan lagi. Selalu begitu. Lebih menyedihkannya jika Sabtu-Minggu. Berhubung itu hari libur, jika tidak ada gawean kantor maka berjam-jam hanya sendirian di kamar. Bahkan tak bicara
dengan siapa pun itu sudah biasa. Huaaaaaa!!!!! Di sini tidak sama keadaannya dengan ketika aku masih ngontrak di Jakarta. Di sana kita berempat bersama-sama seperti keluarga. My frens, my family i mizz u!!!

Saturday, June 13, 2009

Aku Bagaikan Katak dalam Tempurung

6/13/2009 09:28:00 AM 2 Comments
Rasanya sudah gerah...

Sudah bosan...

Ku bagaikan katak dalam tempurung...


Duniaku hanyalah kamarku apabila telah tiba di kos. Akhir-akhir ini beginilah yang ku alami. Aku sudah lelah. Bosan sekali rasanya saat diri ini hanya berada di kamar berjam-jam bahkan untuk sekedar ke kamar mandi saja atau mencuci baju saja enggan melangkahkan kaki karena harus mengenakan jilbab. Yaaa keluar kamar harus selalu memakai jilbab karena ada pasangan suami istri dari anak yang punya kos sering menginap di sini untuk urusan bisnis. Rasanya kebebasanku semakin terampas. Apalagi ditambah satu pasang lagi suami istri baru punya anak sekitar dua bulan yang merupakan keponakan dari yang punya kos juga bakal tinggal di sini. Mulai hari ini benar-benar tinggal di sini. Sebelumnya hanya menumpang beberapa bulan. Dan selama itu pula aku coba bertahan.

Huaaaaaaa aku harus segera pindah! Itulah keputusanku. Yaaa aku bertanya-tanya, "Ini kos cewek atau apa sebenarnya? Kenapa sang keponakan pasangan suami istri itu tidak enggan untuk numpang tinggal di kos ini sekian lama bahkan memang mau tinggal di sini dengan alasan belum dapat kontrakan?"

"Kenapa sama sekali tidak memperhatikan kenyamanan kami selaku anak kos apalagi kami berjilbab yang tidak bisa sembarangan menampakkan aurat?"

Mengapa ku tetap bertahan? Karena satu alasan, dekat kantor! Cuma pojokan tinggal jalan kaki. Dan memang di sini tidak gampang cari kos apalagi transportasi pun ga ada. Maka itu aku pusing juga kalau kos jauh kantor. Bagaimana aku ke kantor?

Berhubung kantor bakal pindah ke kantor baru sebentar lagi maka mudah-mudahan bakal kutemukan kos baru yang lebih baik dan kondusif. Setidaknya aku bisa bernapas lega tidak seperti terpenjara layaknya di sini. i hope so.

Adakah yang bersedia membantuku?

Memang, adat di Mukomuko adalah warisan jatuh ke tangan pihak perempuan. Memang, sudah dua orang keponakan yang tinggal di sini bersama kami. Mereka yang mengurus kos ini. Pada awal kedatanganku, mereka single jadi sama sekali tak ada masalah bagiku. Lalu seringnya keponakan yang merupakan pasutri baru itu sering tinggal di sini hingga akhirnya melahirkan anak bahkan mau tinggal di sini. Yaa mau gimana lagi. Mereka masih keluarga yang punya kos.


(9/6/2009)

Sunday, May 24, 2009

Mata Sehat Mata Indah

5/24/2009 08:02:00 AM 0 Comments



Sekarang gw mulai membiasakan diri memakai kacamata minus silinder gw yang sudah nganggur gitu aja di kotaknya selama beberapa bulan. Ya... sudah lumayan biasa dibanding sebelumnya meskipun masih terasa tersiksa. Seolah-olah ada yang mengganjal. Dan mungkin karena bingkai kacamatanya yang kurang fit buat gw (ngasal aja belinya, maklum baru pertama) makanya seringkali gw harus mendongakkan kepala gw sedikit saat berbicara dengan orang yang posisinya lebih tinggi dari gw. Sebel sih tapi ya gimana lagi. Sabar sabar... hehe

Kenapa sekarang gw mulai mau mengenakan kacamata? Dari awal periksa mata dan beli kacamata, gw sudah diwanti-wanti agar kacamata itu dipakai terus-terusan. Kalau ngga, bakal nambah. Yup! Penderita silinder memang harus terus-terusan memakai kacamata, kalau tidak justru nambah. Tul ga? Selain itu, tidak boleh memaksa mata untuk fokus karena justru bikin nambah. Tapi gw memang bandel. Dengan begitu angkuhnya menganggap tak ada apa-apa tanpa kacamata. Yang ada sekarang, gw merasa lebih parah.

Kenapa dulu ga mau pakai kacamata? Alasannya simpel sih hanya gara-gara pakai kacamata penglihatan gw ga seterang tanpa kacamata. Ya! Meski gw tau mata gw sudah ga normal tapi gw masih sok-sok an merasa sehat-sehat saja.

Beginilah orang yang menyepelekan alias tidak menggubris nasehat orang lain. Hakz...

Sudah kayak orang tua aja nih meski pake kacamata. Selain itu, entah kenapa ada anggapan dari diri gw sendiri gw kayak orang bodoh nih dengan predikat bermata empat. Hiks...

Beginilah akibat orang yang tidak bisa menjaga nikmat dari Allah berupa mata yang sehat. Ya Allah ampunilah hambaMu ini..

Apapun yang terjadi, entah nambah atau ngga (gw ga mau sih sampai addiction) gw mulai dulu memakai kacamata di kamar gw. Kenapa kamar? Karena selain di kantor, di situlah gw menghabiskan sebagian besar waktu gw dengan dominasi membaca. Ya... membaca apa saja! Hp dengan tulisan kecil-kecil, buku, novel, komik, monitor? Oya, quran imut-imut gw? No time without reading lah sekalipun yang dibaca itu ga penting-penting amat hehe. Di kantor kan sudah cukup penat menghadapi angka-angka dan monitor setiap hari kerja. Apalagi gw betah-betah aja tuh berhadapan dengan monitor berjam-jam lamanya. Pantas aja kan?

Hm, berita bagus dari gw adalah gw dah jarang banget nonton. Gw paling seneng nonton sambil tiduran tuh. Enak banget dah. Padahal gw tau tu ngerusak mata. Tapi tetep aja dilakuin. Emang dasar. Berhubung sekarang dah hampir ga pernah lagi, semestinya justru berkurang yah minus gw ato paling ga teteplah. Tapi nyatanya ngga. Yaa karena kegiatan lain ga berkurang sih. Apalah arti satu kegiatan berkurang tapi kegiatan lain yang baru nambah dan efeknya sama
buruknya. Hm...

Padahal sedari dulu gw paling anti kacamata. Sekalipun cuma kacamata action, gw sama sekali ga minat. Mengganggu pandangan mata aja! Dan di kala teman2 gw dah pada berkacamata (bukan action tapi minus ato silinder), gw masih aman-aman aja. Sampai akhirnya sekarang pakai juga deh...

Begitu pakai kacamata, melihat jadi tidak seindah saat tanpa kacamata. Baru kusadari bahwa mata adalah nikmat yang sangat berharga. Jagalah bagi yang masih normal. Gw nyesel ga bisa jaga dengan baik. Sekedar saran aja sih dari gw.

Btw, mau lanjut nonton dulu ah... Loh? Yoi, dapet serial baru neh. F4 Korea (Boys Before Flower) and World Within hehe. Selera nonton dah bangkit lagi! Watchaaaaa!!!!

(ditulis 13/4/2009)


Nyambung masih soal mata. Beberapa waktu lalu gw terheran-heran dengan mata gw yang bisa kembali membaca dengan jelas kalender berjarak sekitar 2 meter dari meja gw. Begitu pula dengan tulisan di papan pengumuman sekitar 3m bisa kembali terbaca meski ga semuanya dan tidak sejelas mata normal pastinya. Kemudian tulisan struktur kepergawaian sekitar 4an meter bisa terbaca lagi meski ga jelas banget. Apa karena cuaca yang lagi terang?
Entahlah... gw juga bingung.

Nah, tulisan berjalan di TV akhir2 ini ga bisa kebaca jelas (berbayang), kok jadi bisa kebaca lagi. Heran... Truz, kemaren malam kan gw pulkam. Begitu berhenti di rumah makan, gw berniat memakai kacamata gw (pengen nonton tv dengan jelas sembari nunggu pesanan datang). Eh, begitu gw keluarin dari tas, gw buka kotaknya, ternyata salah satu gagangnya patah! Langsung loncat jatuh ke lantai tuh patahannya. Gosh! Ga jadi deh... *doh ada-ada aja

Hm, tadi pagi langsung gw meluncur ke optik periksa mata. Heran, kenapa silinder gw yang mata kiri ga ada lagi? Dan minus gw jadi 0.5 (semula 0.75)? Kalo mata kanan tetap minus 0.75 dan silinder berkurang jadi 0.5. Why? Bener ga sih periksanya? huaaaaa dapet kacamata lebih rendah lagi nih dari hasil pemeriksaan awal. Ya mang gitu saat dites lensa yang cocok. Bakal cepat ganti lensa ga ya? Gw harap kali ini tahan lama. Tukang optik-nya sih bilang kalo tuh
kacamata yang jadi gw beli ada pengobatan, melindungi dari sinar UV, truz apalagi ya lupa...*promosi biar laku? I dunno...

Yah, mudah2an mang demikian. I hope so.

Ku berharap jangan bertambah tapi turun nantinya. Bisa ga sih? Kayanya mulai sekarang harus rajin pake. Paksakan diri. Mudah-mudahan ada hasil.

Yuks, besok gw ambil kacamata gw yang baru. Yuhuuuuuu!!!

(ditulis semalam)