Follow Us

Saturday, August 7, 2010

Cain and Abel


Whoaaaaaa lagi-lagi saya jatuh cinta padanya. Hmmm, tidak menyesal saya menunggu debutnya yang satu ini yang sudah lama terdengar gaungnya sejak saya masih kuliah. Finally saya nonton juga!

Yup! Cain and Abel alias Dr. Stop yang berubah cerita dan pemain ini ternyata tidak mengecewakan. Pada awal-awal episode memang rasanya tidak penting menyajikan scene perburuan orang Korea Utara di China terlalu lama. Yah, tapi ini hanya penilaian saya saja. Meski demikian, mulai di episode 13 (seingat saya nih) mulai tampak seru. Lee Cho In yang diperankan aktor favorit saya alias So Ji sub mulai melawan orang-orang yang mencurigakan terutama kakaknya sendiri, Lee Seon woo.

Lee Cho In dan Lee Seon woo sama-sama berprofesi sebagai dokter spesialis bedah otak. Lee Seon woo yang pada mulanya adalah dokter bedah dada beralih menjadi dokter bedah otak setelah menghilang selama 7 tahun di Amerika. Pilihannya menjadi dokter bedah dada adalah karena tekadnya menyembuhkan seseorang yang sangat dicintainya sejak kecil yaitu Kim seo Yeon. Namun karena Lee Seon Woo cemburu akan kasih sayang ayahnya yang berlebih pada Lee cho In adiknya, dia pun putar haluan agar dapat pengakuan dari ayahnya tersebut yang merupakan kepala rumah sakit dan ahli bedah otak.

Lee cho In yang polos tidaklah mengerti akan yang dirasakan kakaknya dan betapa sang ibu sangatlah membencinya tidak pernah mengakui sebagai anak bahkan dipanggil ibu saja pun tidak mau, berharap suatu saat akan mendapat kasih sebagaimana kakaknya. Apakah sang ayah memang tidak mencintai kakaknya? Dan mengapa sang ibu sebaliknya tidak mencintai Lee Cho In? Well, temukan jawabannya di tiap episodenya. ^_^

Selain kasih seorang ayah, ternyata Kim Seo Yeon pun telah memilih Lee Cho In begitu Lee Seon Woo kembali dari Amerika tanpa pernah ada kabar. Hal ini memicu rasa benci Lee Seon Woo hingga akhirnya ketika Lee Cho In pergi ke China untuk melihat operasi bedah otak pasien Chordoma yang nantinya akan jadi referensi untuk bedah otak ayahnya yang kini terbaring di rumah sakit, dan Lee Cho In tak kembali, lama-kelamaan timbul niat jahat begitu Lee Cho In kembali dalam keadaan hilang ingatan. Lee Cho In yang
sempat dikabarkan meninggal ini pun membuat resah Lee Seon Woo ketika kembali memasuki rumah sakit dan kerja seperti biasa. Upaya membunuhnya pun tak cuma sekali dilakukan.

Pada dasarnya Lee Seon Woo tak lagi berusia lama karena kanker otak yang dideritanya namun sudah kepalang tanggung. Lee Seon woo takut kehilangan Kim Seo Yeon yang sudah kembali padanya dan membuat Lee Cho In patah hati. Begitu pula kompetisi di rumah sakit. Kubu Lee Seon Woo bersikeras mendirikan pusat otak sementara kubu Lee Cho In ingin mendirikan bagian darurat sesuai surat ayahnya sebelum jatuh sakit. Lalu siapakah pemenangnya?

Ada scene yang menarik di sini (cuma penilaian saya loh ya). Begitu pasca operasi yang dilakukan Lee Seon Woo terhadap ayahnya, sang ayah masih tetap terbaring di tempat tidur memang namun bisa membuka mata dan dianggap tidak mengerti apa-apa seperti orang normal. Padahal, telunjuk kirinya bisa bergerak naik turun dan ternyata bisa mengerti layaknya orang normal. Yang pertama menemukan hal ini adalah Lee Cho In. Lalu Lee Cho In menginstruksikan ayahnya supaya menggerakkan telunjuknya sekali bila 'ya' dan dua kali bila 'tidak' (kalau saya ga salah ingat nih). Selanjutnya Lee Cho In mengajukan beberapa pertanyaan. Nah, di lain waktu Lee Cho In meminta bantuan Oh Young Ji (wanita yang menjadi tambatan hatinya sekarang) untuk menuntun ayahnya bicara lewat tulisan. Jadi, Oh Young Ji membawakan laptop yang di layarnya tersaji abjad dan ayahnya tinggal menggerakkan telunjuknya di sana.

Suatu saat dalam konfrensi Lee Cho In menantang hasil operasi sang kakak. Dia menyangkal bahwa operasi tersebut gagal. Namun sang kakak yang tak mau kalah ini pun membawa ayahnya ke ruang konfrensi sebagai bukti bahwa operasinya sukses. Sang kakak yang belakangan tahu tentang jari ayahnya yang bisa bergerak ini mengajukan pertanyaan ke ayahnya. Lee Cho In pun cemas dan berdoa supaya ayahnya memihak padanya. Dan keajaiban pun terjadi! Hhhaaaaa fun to watch! ^_^

Hmmm, terlalu panjang untuk diceritakan semuanya. Pastinya episode-episode akhir kerenlah. Ada lagi scene yang mencengangkan nih. Saat Cho In hendak dibunuh oleh pembunuh bayaran yang mengejarnya dulu di China, ternyata Cho In bisa selamat. Apa rahasianya? Wah, ternyata sangat mudah bagi seorang dokter untuk melumpuhkan lawannya ya. Ck ck ck... Cho In sudah menyiapkan diri membawa suntikan racun syaraf sehingga saat sang musuh hendak menembak, lumpuhlah ia seketika karena telah tersuntik di awal saat adu fisik. Hhhaaaa kreatif! Like this! ^_^

Scene yang menarik juga bagi saya saat melihat ritual bedah loh. Hmm, keren!

Oya, background musiknya juga oke. Full music lah pokoknya. Ada yang saya suka tapi belum sempat searching. Hihi.

I recommend this drama!!!

picture credit to the rightful owner

No comments:

Post a Comment

leave your comment here!