semangat menebar kebaikan lewat tulisan — merangkai kata menebar cahaya — menulis dengan hati, menginspirasi tanpa henti

Reana: drama

Follow Us

Showing posts with label drama. Show all posts
Showing posts with label drama. Show all posts

Sunday, March 3, 2024

Lost You Forever Review

3/03/2024 07:22:00 AM 0 Comments
Setelah sekian lama akhirnya kelar saya menonton Lost You Forever. Saya sempat jeda menonton karena merasa bosan. Sebenarnya bukan bosan karena ceritanya tidak menarik melainkan karena menunggu update episode baru dari netflix yang terlalu lama. Akhirnya saya menonton potongan-potongan ceritanya di youtube. Begitu muncul episode baru di netflix, sudah hilang rasa penasaran untuk menonton. Walau saya tetap menonton tapi berhenti di episode 36. Padahal tinggal 3 episode terakhir saja. 


Sebenarnya, awal saya menonton ini karena sering lihat cuplikan di youtube. Eh, ternyata kemudian tayang di netflix, jadilah saya nonton. Dan sebab lainnya karena pemainnya adalah Yang Zi. Saya suka saja dengan dia. Setelah saya menonton memang cocok dia berperan sebagai Xiao Yao. Terutama ketika dia masih berperan menyamar sebagai pria. Menurut saya malah ceritanya lebih seru saat dia masih menjadi pria.

Xiao Yao ini karakter yang disukai banyak orang dalam kehidupan dan juga dalam percintaan. Ada empat pria sekaligus yang jatuh cinta padanya.

Xiang Liu
Sebenarnya karakter paling menarik untuk pemeran pria adalah Xiang Liu. Jahat-jahat tapi sayang. Karakternya berkembang dari awal hingga akhir. Awalnya jahat kemudian jadi baik. Terus chemistry-nya dengan Xiao Yao juga paling kuat di antara yang lain. Xiang Liu ini rela berkorban 1 nyawa untuk menghidupkan kembali Xiao Yao. Dalam kisah ini jadi cinta terpendam hingga akhir cerita.

Namun yang agak sedih, dia selalu hadir ketika Xiao Yao patah hati. Dan tidak terjadi apa-apa walau sebenarnya Xiao Yao juga merasakan ada chemistry dengannya. Dia hanya hadir sebagai penghibur saja. 

Selain good looking, Xiang Liu ini paling powerful dibanding yang lain. Setiap scene kehadirannya selalu menarik. Tan Jianci sangat baik memerankan karakternya. Dia bisa kelihatan sangat goodlooking dengan pakaian tradisional. Dan memang kostum dia bagus-bagus di sini.

Tushan Jing
Tushan Jing ini sebenarnya karakter yang dalam dunia nyata adalah tipe pria baik. Dia tidak neko-neko, tidak banyak omong, setia dan juga rela berkorban untuk orang yang dicintai. Tapi dia terlalu lemah sebagai pria. Mungkin karena saking baik perangainya. Dia juga sangat tampan dan tinggi. Selain itu merupakan pebisnis dari keluarga kaya dan terkenal.

Sewaktu dijebak oleh mantan tunangannya dia tidak bisa mengelak karena tidak punya bukti. Di sinilah penyebab retak hubungannya dengan Xiao Yao. 

Deng Wei sangat baik berperan sebagai Tushan Jing. Karakter yang pendiam lugu-lugu gitu loh Sobat. Awalnya dia muncul tubuhnya penuh luka dan jelek. Tapi kemudian lukanya sembuh dan berubah menjadi tampan. Apalagi ketika dia sudah kembali ke keluarganya. Mungkin efek baju bagus jadi bikin dia tampak bersinar. Tapi memang aslinya sudah ganteng sih Sobat. Tapi entah mengapa saya lebih suka lihat dia pakai baju lusuh (belel) sewaktu menjadi Ye Shiqi. Walau bajunya belel tapi bagus menurut saya.

Cang Xuan
Kakak sepupu yang zuka sama Xiao Yao tapi tidak pernah terungkapkan perasaannya dan pada akhirnya menikahi wanita lain demi kekuasaan. Sebenarnya dia tulus menyukai Xiao Yao dari kecil dan selalu ingin melindungi tapi tidak berjodoh pada akhirnya. Xiao Yao jatuh cinta pada Tushan Jing.
Tapi kalau di dunia nyata juga saya rasa aneh karena dia sudah dianggap sebagai kakak. Mereka sudah dekat dari kecil. Menurut saya Cang Xuan ini karakter paling kasihan sih Sobat. 

Feng Long
Feng Long ini munculnya belakangan dan tidak terlalu banyak scene sehingga tidak punya banyak kesempatan mencuri hati penonton. Sebenarnya dia good looking dan dari keluarga terpandang (sepupu Tushan Jing) hanya saja kalah cepat dengan Tushan Jing.

Jadi, kalian pilih mana nih, Sobat?

Sementara untuk karakter Xiao Yao sendiri dia cenderung sebagai seorang wanita yang kuat dan tidak mudah di-bully. Adiknya sendiri (A Nian) sangat jahat dengannya pada awalnya tapi Xiao Yao tidak lemah. Nah, saya suka karakter yang kuat seperti Xiao Yao ini. Pada akhirnya adiknya bisa menerima kehadirannya sebagai putri.

Apakah drama ini layak ditonton? Kalau saya pribadi merekomendasikan ya Sobat. Ceritanya menarik apalagi saat awal-awal. Pemerannya juga good looking semua. Kostumnya bagus-bagus. Settingnya juga bagus lokasinya. 

Selamat menonton!

Monday, March 21, 2022

Douluo Continent Review

3/21/2022 03:37:00 PM 0 Comments
Halo Sobat! Hari ini saya mau membahas serial mandarin yang sudah kelar saya tonton beberapa waktu lalu di wetv yang berjudul Douluo Continent. Sebenarnya saya nonton serial ini pada awalnya karena tokoh utamanya adalah Xiao Zhan. Saya coba lihat trailer-nya lumayan bagus. Ide ceritanya unik. Yang paling menarik perhatian karena Xiao Zhan tampak ganteng di drama ini. Mungkin karena gaya rambutnya yang panjang dan ikal terlihat cocok di wajahnya. Jadi terkesima dengan kegantengannya. Uhuy :D



OK. Kita ke ceritanya ya. Xiao Zhan yang berperan sebagai Tang San adalah anak seorang pandai besi. Ibunya sudah meninggal sejak Tang San masih bayi. Tang San ini anak yang baik yang hidupnya biasa saja. Dia belajar pandai besi dari ayahnya. Suatu ketika dia bertemu dengan Su Yun Tao yang bisa melihat kemampuan Tang San. Kemampuan apakah itu? Di dalam drama ini dikisahkan bahwa setiap orang memiliki kemampuan (martial soul) yang bisa dilihat di tangan kanannya. Nah, Su Yun Tao ini membantu Tang San untuk memperlihatkan kemampuannya. 

Pada awalnya yang muncul di tangan kanannya adalah blue silver plant yang mempunyai tingkat paling rendah atau biasa saja kekuatannya. Bisa dibilang tidak ada istimewanya. Tapi ternyata tidak cukup sampai di situ. Tang San ternyata memiliki dua kemampuan. Tangan kirinya juga ada. Dan hal itu sangat jarang terjadi. Jadi, Tang San ini adalah anak istimewa. Lalu, kemampuan apa yang dimiliki di tangan kirinya? Namanya Hao Tian Hammer yang super power dan Tang San diminta ayahnya untuk menyembunyikan Hao Tian Hammer. Tang San baru boleh menggunakan Hao Tian Hammer untuk melindungi blue silver plant-nya. Tang San pun menurut saja.

Tang San meminta izin ayahnya untuk pergi ke sebuah sekolah (Nuoding Academy) yang bisa melatih kemampuannya untuk menjadi soul master. Dengan rekomendasi dari Su Yun Tao, dia berhasil masuk ke sekolah tersebut. Di sana dia bertemu dengan seorang guru bernama Da Shi (diperankan oleh Calvin Chen) yang nantinya akan terus mendampinginya sampai episode terakhir. Di sekolah ini Tang San berhasil menaikkan level blue silver plant-nya menjadi 2 ring dan bermutasi. Untuk menaikkan ring, dia harus berburu soul beast di hutan dan kemudian menyerap ring soul beast yang telah dibunuh. Di sekolah ini rupanya Tang San mendapat masalah. Dia difitnah telah membunuh anak kepala sekolah dan diburu akan dibunuh. Dia pun melarikan diri bersama dengan sang guru dan teman wanitanya (Xiao Wu). Mereka menuju ke sekolah yang baru (Shrek Academy). 

Di sekolah baru, Tang San berhasil menaikkan ring menjadi 4. Dia dan 6 orang temannya menjadi 1 tim berkompetisi melawan sekolah lain. Tim Tang San tidak sehebat tim sekolah lain tapi lebih unggul dari strategi sehingga bisa terus berhasil hingga menjadi pemenang.

Drama ini terbilang ringan untuk ditonton. Ada komedinya juga. Malah saya sering merasa ada scene di mana background music-nya tidak nyambung. Pemerannya juga tidak banyak jadi tidak perlu pusing menghafal orang-orangnya yang mana namanya siapa. Dari segi kostum, termasuk modern modelnya walau dikategorikan jaman dulu tapi tidak diketahui tahun berapa kisahnya karena memang fiksi. Bukan kostum seperti jaman kerajaan atau pun kostum pendekar begitu loh Sobat. Bajunya tebal tapi bagus modelnya. Tapi kenapa bajunya Tang San warna biru terus ya. :)

Saya membaca review banyak penonton yang protes dengan pemeran wanitanya dan meminta agar diganti untuk season 2. Mereka menganggap pemeran Xiao Wu tidak sejajar disandingkan dengan Xiao Zhan yang aktingnya yahud dan ganteng. Waduh, segitunya ya. Hehe. Dan memang kalau boleh jujur, saya juga merasa tidak cocok dengan pemeran wanitanya. Saya juga heran. Dari sekian banyak aktris China kenapa dia yang terpilih. Biasanya kan pemeran utama wanita itu yang paling cantik ya. Nah, ini pemeran pendukung lainnya justru lebih cantik dari pemeran utama wanita. Saya tidak bilang pemeran utama wanitanya tidak cantik loh ya. Dan saya ada merasa tidak cocok dengan karakternya di drama tersebut. 

Di scene awal sewaktu ketemu Tang San pertama kali, dia langsung masuk ke asrama pria. Okelah kemudian dibilang bahwa dia salah masuk asrama, bisa dimaklumi. Tapi kemudian dia balik lagi ke asrama pria tidur di sana di sebelah Tang San. Dari awal dia langsung mendekati Tang San. Scene lain, sewaktu di hutan ketemu dengan King Kong, teman-teman dan gurunya berusaha melawan si King Kong tapi dia yang ternyata kenal dengan si King Kong malah pura-pura tidak tahu (diam saja). Hal itu mengakibatkan Tang San menyerap soul beast yang melebihi kemampuannya dan bermasalah (tidak sadar diri) demi menyelamatkan Xiao Wu. Kan nyebelin ya. Ternyata nih belakangan di episode terakhir diketahui bahwa Xiao Wu bukan manusia tapi soul beast yang berubah menjadi manusia. Hadeh. Dia juga seperti anak polos yang tidak paham cinta tapi di akhir episode dia paham (tidak seperti anak polos) yang menganggap Tang San kakaknya. 

Tang San di sini terlalu baik karakternya. Dia juga sangat lemah terhadap Xiao Wu. Dia tidak bisa menolak permintaan Xiao Wu. Setiap kali Tang San meminta Xiao Wu tidak usah ikut ke mana Tang San pergi, Xiao Wu selalu bersikeras ikut. Tang San pun selalu saja tak bisa menolak. Dia menganggap Xiao Wu sebagai adik tapi di akhir episode tiba-tiba bilang lover. Jadi bingung yang nonton :)

Drama ini menurut saya alurnya lambat. Cerita baru mulai terasa menarik ketika sudah memasuki episode 20-an menuju akhir karena intrik-intrik mulai terasa dan pemeran-pemeran baru mulai muncul. Cerita tamat di episode 40. Rumornya bakal ada season 2. 

Drama ini aman ditonton buat kamu yang tidak mencari romance

Nah, bagaimana Sobat? Apakah kalian tertarik? 

Sekian review dari saya. sampai jumpa di posting selanjutnya!

Tuesday, March 1, 2022

Word of Honor Review

3/01/2022 07:25:00 PM 0 Comments
Drama yang baru sekali selesai saya tonton adalah Word of Honor. Kisahnya menarik sobat. Banyak adegan sweet-nya seperti gula. Ahay! Tanpa ada adegan kissing atau yang hardcore pun sudah sweet banget. 

Word of Honor ini merupakan drama kolosal mandarin yang tayang tahun 2021 lalu. Ceritanya diangkat dari novel yang ditulis oleh Priest. Dan drama ini menjadi drama heboh selanjutnya bertema BL setelah The Untamed. Ehem ehem...



Sama halnya The Untamed, drama ini juga dikisahkan sebagai drama bromance ya Sobat. Yang menarik di sini selain alur ceritanya adalah dua pemeran utamanya yang aktingnya bagus banget. Matanya berbicara. Dan keduanya ganteng banget ya ampun. Eye pleasing... Chemistry-nya dapet banget. Adegan sweet-nya banyak pula. 

Di awal cerita saya merasa ceritanya kok kurang menarik ya. Tapi saya lanjut menonton karena keponakan saya bilang bagus. Alhasil di episode 6 saya pun mulai merasa ceritanya menarik. Maratonlah saya nonton sampai episode 36 di netflix. 

Episode 6 ini memang epik sih menurut saya. Favorit saya banget. Saya paling suka saat Zhou Zishu (Zhang Zhehan) adu laga dengan Wen Kexing (Gong Jun) di sungai lalu Zhou Zishu kalah dan jatuh ke sungai. Wen Kexing mengira Zhou Zishu bercanda lalu Wen Kexing menyusul masuk ke dalam sungai. Keluar sungai, Zhou Zishu berubah jadi ganteng. Ya ampun gagal fokus lihat Zhou Zishu kinclong berambut panjang jadi ganteng banget di situ di pinggir sungai. Dengan hidung lurus dan wajahnya yang manly itu cocok banget berambut panjang. 

Tadinya kan Zhou Zishu pendek rambutnya di episode awal saat menjadi pemimpin window of heaven. Di situ saya merasa dia kurang ganteng. Lalu dia mengubah penampilan begitu keluar dari window of heaven jadi gembel (seperti pengemis). Kulitnya gelap (tan) dan wajahnya sengaja dibuat tak terawat serta ada bekas luka agar tak ada yang mengenalinya. Kalau Wen Kexing memang dari awal muncul putih bersih glowing. Zhou Zishu kulitnya tidak seterang Wen Kexing.

Cerita memang jadi seru setelah Zhou Zishu ketemu Wen Kexing alias Lao Wen. Wen Kexing ini menarik karakternya. Orangnya playful dan smiley face. Protektif kalau sama Zhou Zishu. Gong Jun kenapa apik banget ya meraninnya. Ekspresi matanya itu loh flirting mode. Padahal aslinya Gong Jun pendiam dan pemalu. Ganteng banget deh Wen Kexing ini. Kalau tidak ada Wen Kexing tidak seru. Seperti dia itu soul-nya drama ini. Kalimatnya yang tak terlupakan:

"Tough women can't resist clingy men"

Sampai-sampai Chengling teringat kalimat itu dan menasehati masternya, Zhou Zishu, dengan mengatakan kalimat itu kepadanya tatkala Zou dan Wen terlihat sedang tidak akur. :)


credit to twitter @hourlywkx

Saya suka semua kostumnya Wen Kexing. Elegan dan berwarna. Desainnya bagus. Favorit saya warna hijau, pink keunguan dan merah. Kostum hijau dalaman putih dengan ikat pinggang merah yang dipakai saat terjun ke sungai itu (episode 6) simpel tapi manis dan modern banget. Cocok banget dia pakai kostum ini. Suka sekali saya. Walau banyak penonton yang bilang kostum ini paling biasa saja dibanding kostum Wen Kexing yang lain, tapi menurut saya ini kostum paling cantik paling favorit yang dipakai Wen Kexing yang elegan sekali saat dia pakai. Apalagi di scene ketika dia duduk di atas batu sambil meniup seruling. Keren! 



Lalu pink keunguan yang dipakai saat ketemu Master Long di gunung. Kostum ini 4 layer dan ada teksturnya. Jubah luarnya lengan setengah. Cocok sekali Wen Kexing pakai kostum ini. Kalau merah sih yang dipakai sewaktu dia jadi pimpinan Ghost Valley. Pokoknya semua yang dipakai Wen Kexing bagus. Semuanya bagus model dan warnanya. Apa karena dia tinggi dan ganteng ya? Ah sudahlah lupakan. Hehe. Kostum Wen Kexing ini warna-warni bahkan pink dan ungu ada. Jarang kan di serial traditional begitu pria pakai warna pink dan ungu. Bahkan merah jadi kostum khas dia di Ghost Valley padahal biasanya merah adalah baju pengantin.




Lanjut Sobat..

Tapi kalau sama selain Zhou Zishu, Wen Kexing tidak seramah itu ya Sobat. Justru berubah jadi seram, evil mode. Karena ternyata dia adalah pemimpin Ghost Valley. 

Tapi dia terus mengikuti Zhou Zishu ke mana pun dia pergi dan cukup sabar menghadapi Zhou Zishu yang arogan dan dingin. Malah senyum-senyum saja tuh dia. Tapi kemudian mereka jadi pasangan yang solid dalam menghadapi musuh. 

Di drama ini banyak adegan sweet ala bickering begitu loh Sobat ya bertengkar-tengkar tapi sayang gitu loh. Alamak ngomong apa ini saya. Sudah kena racun ini. Tolong... beri penawarnya :D

Di awal-awal episode kan Wen Kexing ini shameless istilahnya mengikuti Zhou Zishu kemana-mana. Tapi caranya elegan sambil flirting. King of flirting sih bisa dibilang. Pedenya luar biasa. Tapi memang charm-nya dia ya itu. Siapa yang bisa nolak? Zhou Zishu yang playing hard to get saja kemudian berangsur-angsur luluh kok. Yang awalnya dingin arogan berubah jadi rela mati bersama. So sweet.. uhuk uhuk :)

note: coba perhatikan perubahan bola mata Zhou Zishu dari awal ketemu Wen Kexing sampai akhir episode. Komplit banget ekspresinya. Dari mata sebal macam kitty eyes sampai full of love. :)

Adegan Wen Kexing setiap ketemu Ye Baiyi juga menarik. Adu mulutnya itu loh haha. Bisa saling menimpali. Seimbanglah. Sudah seperti emak-emak. Ye Bai Yi ini jarang muncul tapi kemunculannya membuat ceritanya jadi lebih menarik karena ada yang lebih kuat ilmu beladirinya dari Wen Kexing dan ada lawan adu mulut yang seimbang.

Yang menarik perhatian saya selanjutnya adalah tokoh Scorpion King. Ini pemerannya kenapa bisa kelihatan masih seperti abege usia SMA ya padahal usianya sama dengan Gong Jun kelahiran 92. Dari segi make-up dibuat wajahnya dingin mungkin karena karakternya sebagai antagonis. Saya suka deh dengan gaya rambutnya keren bangetlah dikepang. Bajunya juga bagus semua yang dipakai dia dari segi desain. Saya suka baju-bajunya. 

Li Dai Kun keren memerankan tokoh ini. Pastinya karena dia juga goodlooking ya. Kalau antagonis berwajah buruk kan sudah biasa. Nah ini justru cakep rapi keren penampilannya kayak pangeran (jadi teringat pangeran Yan Xun di drama Princess Agent yang rambutnya juga dikepang - favorit saya di sana). Bagaimana penonton mau benci kalau antagonisnya secakep ini. Yang ada malah ngefans. Tapi memang untuk stand out dalam sebuah peran tidak harus menjadi pemeran utamanya. Tidak jarang justru second lead atau antagonis justru mendapat hati  melebihi pemeran utama. Betul? :)

Ternyata nih Sobat, Li Dai Kun awalnya mendapat peran sebagai Wen Kexing. Duh, kebayang tidak seperti apa sosok Wen Kexing diperankan oleh selain Gong Jun? Karena Gong Jun sudah sangat baik menghidupkan tokoh Wen Kexing keluar dari novelnya.

Tapi kemudian Li Dai Kun merasa peran Scorpion King lebih cocok untuknya sehingga ia memilih peran tersebut. Sementara peran Zhou Zishu awalnya jatuh pada Mao Zijun tapi ia batalkan. Dan kemudian terpilihlah Zhang Zhehan sebagai Zhou Zishu. Tapi tahukah kalian bahwa setelah membaca script, Zhang Zhehan merasa tokoh Wen Kexing lebih menarik minatnya dan ia ingin memerankan tokoh itu kalau masih bisa dirubah. Tapi produser tidak setuju. Pokoknya dia harus jadi Zhou Zishu saja. Sedangkan Gong Jun sendiri tidak pernah berminat jadi Zhou Zishu. Wen Kexing sudah sangat cocok baginya. Semua setuju ya kalau mereka berdua sudah pas porsinya sebagi Wen dan Zhou. Banyak fans yang memuji akting mereka sangat pas, sungguh pasangan yang serasi dan fans berkata bahwa mereka tak terbayang akan seperti apa jika Wen Zhou diperankan artis lain. Apakah kalian setuju? Kalau saya sih setuju banget... :)

Lanjut...

Btw, adegan yang seru dan menyentuh di drama ini ada banyak tapi salah satunya adalah ketika Wen Kexing terluka jatuh ke jurang lalu Zhou Zishu menyusul terjun ke jurang. Dia melambaikan tangan untuk meraihnya tapi tak disangka tiba-tiba Zhou Zishu diselamatkan Ye Baiyi. Wen Kexing pun jatuh sendirian ke jurang. 

Adegan Wen Keshing memanggil Zhou Zishu 3 kali lalu gantian Zhou Zishu di episode 12 itu kenapa sweet ya. Hehe. 

Adegan laga di drama ini saya suka. Banyak adegan terbang (lumayan tinggi) dan cukup banyak adegan laganya. Walau disebut budget drama ini minim tapi hasilnya keren kok seperti yang saya tonton. 

Untuk ending di episode 36, heart breaking sih lihat Wen Kexing rambutnya berubah jadi putih lalu pelan-pelan tangannya melemah dan jatuh ke bawah dengan kepalanya menunduk ke bawah. Baper ya Allah tak bisa membayangkan... hancur hati ini. 

Tapi jangan keburu baper Sobat, masih ada episode spesial episode 37 yang menceritakan happy ending. Wen Kexing tidak mati. Mereka immortal di gunung. 

Kalau kamu pecinta bromance, kamu wajib nonton ya Sobat! Sweet bangetlah pasangan ini :)

Sebelum menutup posting kali ini saya mau kasih bonus 5 alasan kenapa Wen Kexing itu cowok banget (setidaknya di penilaian mata saya) yang bikin jatuh hati (uhuk-uhuk):

1. take initiative
Dari awal ketemu dia aktif mendekat. 

2. king of flirting
Lebih banyak flirting karena memang dia playful.

3. take lead
Silahkan tonton di episode dimana Wen Kexing menuju gunung untuk bertemu master Long bersama Zhou Zishu, Ye Baiyi, Chengling, dan si kecil anak master Long. Ketika akan menyebrang jembatan, Wen bilang supaya dia yang jalan duluan di depan, Zhou dan Chengling agar mengikuti di belakang. Hal ini supaya kalau ada masalah, Wen bisa mengatasi dan melindungi mereka yang di belakangnya. Lalu di kesempatan lain masih di gunung itu, ketika Wen dan Zhou berdua akan menyebrang ke semacam gua di depannya karena dikejar segerombolan drunk men, Wen menyebrang duluan agar kalau misal tidak sampai gua atau terjatuh, Wen duluan yang menghadapi resikonya alias mati. 

4. protective
Selalu datang di saat yang tepat tatkala Zhou membutuhkan bantuan misal sedang berlaga dengan musuh dan Zhou kalah atau ketika Zhou merasa hampir mati melawan drunk men. Bahkan ketika Zhou kalah melawan Ye Baiyi, Wen datang melawan Ye Baiyi meskipun kalah juga sih. Ye Baiyi memang tak ada lawan. 

5. tall
Kalau ini sih ya jelas banget. Bagi cewek, kalau cowok tinggi itu tampak manly. Dan Wen (dalam hal ini Gong Jun) tingginya 186 cm. 

Apakah kalian setuju?

OK. Sekian reviu dari saya. Sampai jumpa di posting berikutnya!

The Untamed Review

3/01/2022 05:30:00 PM 0 Comments
Belum lama ini saya tamat nonton The Untamed. Sebelumnya sudah pernah coba nonton tapi tidak saya lanjut karena saya pikir ini kok ceritanya ada kesurupan segala di drama kolosal. Kala itu saya nonton di youtube. Saya nonton gegara tahu drama ini heboh. Penasaran sebagus apa sih.



Dan setelah selesai nonton Handsome Siblings, saya lanjut nonton The Untamed di netflix. Rupanya yang saya tonton dulu baru episode 3. Baiklah saya mulai dari awal nontonnya. Kesan awal saya sih di awal ceritanya masih kurang menarik. Dan 50 episode itu menurut saya terlalu panjang. Kisahnya diceritakan flashback. Menurut saya ketika Wei Wuxian jatuh ke jurang itu sudah ending yang bagus. Tapi rupanya dia dipanggil rohnya ke tubuh Mo Xuanyu 16 tahun kemudian. Dan cerita masih berlanjut.

The Untamed ini diangkat dari novel BL. BL apaan ya Sobat? Saya tidak tahu apa itu BL saat saya baca komen-komen di youtube. Eh ternyata kepanjangannya boys love alias percintaan sesama jenis pria. Di China sana lagi booming drama kolosal BL yang biasanya diangkat dari novel. Sobat, jika kalian straight alias heteroseksual, jangan mencibir atau minggir dulu begitu tahu drama ini bertema BL. Kalau di drama ceritanya tidak lagi BL tapi jadi bromance. Sensor di China ketat Sobat makanya dramanya tidak dibuat seperti di novelnya supaya bisa tetap tayang. Jadi kamu tetap aman juga buat nonton. Tahukah Sobat? Penggemar cerita BL ini malah kebanyakan cewek loh. :)

Ok, kita ke cerita dramanya yuk.

Dalam drama ini dikisahkan Wei Wuxian (diperankan oleh Xiao Zhan) diangkat anak dan besar bersama Jiang Cheng dan Jiang Yanli di sekte Jiang Yunmeng. Lalu dia ketemu Lan Zhan (Wang Yibo) di sekte Lan yang nantinya jadi soulmate-nya (bromance ya Sobat). 

Wei Wuxian ini karakternya playful, trouble maker tapi cerdas. Dia orang yang baik (baik banget malah) dan free spirit. Dia selalu melindungi kakak angkat perempuannya (Yanli) dan bermanja-manja dengannya seperti anak kecil. 

Banyak adegan menyentuh sih memang di drama ini terutama soal hubungan keluarga dan pengorbanan. Wei Wuxian ini rela menyerahkan golden core-nya ke Jiang Cheng (saudara angkat laki-lakinya) yang berakibat fatal dia tidak lagi bisa menjadi powerful dalam berlaga melainkan hanya akan menjadi seorang yang biasa saja. 

Nah, cerita jadi menarik (menurut saya) ya saat ini ketika Wei Wuxian jatuh ke Burial Mounds setelah menyerahkan golden core. Wei Wuxian masih hidup dan begitu kembali berubah menjadi orang yang berbeda. Dia mempelajari ilmu hitam dan membunuh orang-orang yang jahat padanya membabi buta. Dia menggunakan seruling untuk memanggil roh dan mengendalikan mereka untuk menyerang musuh. Akibat ilmu yang dipelajarinya, dia menjadi tempramental (mudah emosi) dan tidak terkontrol.

Wei Wuxian tidak lagi menggunakan pedang suibian miliknya. Walau diberikan kepadanya tapi dia tidak mau memakai. Dan ternyata alasan yang sebenarnya dibalik itu karena dia tidak lagi memiliki golden core sehingga pedang suibian hanyalah pedang biasa di tangannya. Suibian adalah pedang yang powerful yang cocok dengan golden core-nya Wei Wuxian. Dan tidak ada orang yang bisa mencabut pedang suibian dari wadahnya kecuali pemilik golden core

Selanjutnya Wei Wuxian mati jatuh ke jurang setelah Yanli mati. Wei Wuxian bangkit lagi 16 tahun kemudian ke tubuh Mo Xuanyu. 

Di drama ini bertabur cowok ganteng Sobat. Bahkan yang jadi antagonisnya saja ganteng banget namanya Xue Yang. Di sini aktingnya Wang Haoxian sebagai Xue Yang bagus sih menurut saya. Wajah ganteng dengan senyum dan tatapan liciknya itu kena banget. Dan dia cukup sadis kalau membunuh. 

Di bagian akhir ada sedikit kisahnya Xiao Xingchen (Song Jiyang) yang buta dan baik hati bertemu Xue Yang yang sadis. Nah di sini walau sebentar kisahnya tapi stand out. Song Jiyang berhasil merebut hati para penonton wanita.

Yang terasa kurang di drama ini menurut saya adalah Lan Zhan terlalu sedikit bicara dan terlalu dingin. Jadi emosinya kurang terasa ketika bersama dengan Wei Wuxian. Dan dia juga sedikit banget membela Wei Wuxian ketika di forum dalam bentuk verbal. 

Untuk Wei Wuxian, kenapa di awal-awal episode jadi agak melambai ya (agak kayak cewek gesture-nya). Apa perasaan saya saja ya. Tapi setelah dia kembali dari burial mounds sudah normal lagi sih jadi biasa lagi cowok normal. Hehe. Saya akui Xiao Zhan di sini memang aktingnya bagus tak diragukan lagi. 

Karakter yang menarik selain Wei Wuxian ini menurut saya malah Wen Ning. Polos-polos gimana gitu ya kalau pas normal tapi begitu jadi puppet berubah jadi seram. Dan dia setia banget dengan Wei Wuxian. Malah menurut saya lebih mengena kisahnya Wei Wuxian dengan Wen Ning ketimbang dengan Lan Zhan. 

Jadi, apakah drama ini rekomen untuk ditonton? Jawabannya iya. Banyak adegan menyentuh yang mungkin bisa bikin kamu baper atau menangis.

Ok, sampai di sini ya Sobat! 

Handsome Siblings Review

3/01/2022 03:32:00 PM 0 Comments
Halo Sobat! Kali ini saya kembali hadir di tahun 2022. Saya akan mereviu drama kolosal mandarin berjudul Handsome Siblings karya Gu Long. Saya menemukan drama ini di netflix. Sebenarnya sudah lama saya ingin menonton drama ini tapi setelah sekian lama tidak ada yang unggah di youtube. Eh, pas saya mulai berlangganan netflix rupanya drama ini ada di situ. Akhirnya saya menonton sampai selesai dan suka! Hehe

Xiao Yu (kiri) dan Hua Wuque (kanan)

Drama remake ini tayang Januari 2020 di China. Walau mengusung 44 episode yang menurut saya cukup banyak tapi tidak bosan nontonnya karena ceritanya seru, menarik dan lucu. Para pemainnya juga cakep-cakep. Uhuy! :)

Dan saya bilang saya jatuh cinta dengan tokoh utamanya bernama Xiao Yu. Jangankan cewek-cewek yang ada di ceritanya, saya yang cuma nonton saja jatuh cinta. Memang tokoh Xiao Yu yang diperankan oleh Chen Zheyuan ini karakternya menarik. Orangnya selalu happy, ceria, mudah membaur, fun, cerdik, dan serba bisa pula. Setiap ketemu cewek baru di suatu tempat, pasti si cewek naksir. Bagaimana tidak ya, orangnya ganteng sih memang. Hihi. 

Saya suka sekali setiap kostum yang dipakai oleh Xiao Yu. Kesannya urakan tidak terurus (seperti gembel) tapi colorful, modelnya lucu-lucu dan selalu bagus-bagus saja tuh dipakai (malah jadi modis). Intinya sih kalau pada dasarnya ganteng, mau pakai baju apa saja juga tetap ganteng ya kan. Tapi memang saya suka penggambaran seorang Xiao Yu yang berasal dari lembah gelap (sarang orang jahat) begitu berbeda dengan kembarannya Hua Wuque (diperankan Hu Yitian) yang kesannya ganteng, tinggi, elegan, bajunya serba putih yang dibesarkan di tempat yang berbeda yang serba mewah hidupnya. Perbedaan tempat tumbuh ini membuat kepribadian mereka benar-benar berbeda (bertolak belakang satu sama lain).

Ok. Mari lanjut ke ceritanya ya. Dalam drama ini dikisahkan 2 anak kembar yang dibesarkan di dua tempat yang berbeda oleh orang-orang yang berbeda latar belakang. Dan bisa dikatakan orang jahat semua sebenarnya. Sejak kecil mereka sudah didoktrin untuk saling membunuh satu sama lain ketika sudah dewasa. 

Xiao Yu yang dibesarkan oleh 5 orang jahat menjadi anak yang jahil namun cerdik berkebalikan dengan Hua Wuque yang kalem dan kemampuan beladirinya sangat tinggi. Kalau bertanding, sudah pasti Xiao Yu kalah hebat. Tapi soal kecerdikan, tak ada yang bisa mengalahkannya. Xiao Yu selalu mengklaim dirinya sebagai orang paling pintar sedunia. Dan musuhnya yang akan membunuhnya masih belum lahir ke dunia. Pede banget ya. :D

Suatu ketika mereka berdua ketemu di suatu tempat dan selalu gagal untuk saling bertanding (saling membunuh). Akhirnya mereka membuat kesepakan untuk bertanding pada suatu hari. Dan sebelum hari itu tiba, mereka berteman dan bekerja sama menyelesaikan suatu kasus. 

Apakah di drama ini ada romansanya? Tenang... tenang... pasti ada donk! Ada wanita bernama Tie Xinlan yang di awal cerita lebih dulu bertemu Xiao Yu. Dalam perjalanannya Tie Xinlan jatuh cinta dengan Xiao Yu. Sebenarnya Xiao Yu ada perasaan juga dengan Tie Xinlan tapi Xiao Yu menepis bahwa wanita hanya membawa masalah. Lalu bertemulah Tie Xinlan dan Hua Wuque. Hua Wuque langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Tie Xinlan ini memang cantik ya Sobat. Wajar...

Nah, setiap kali Hua Wuque hendak membunuh Xiao Yu, Tie Xinlan selalu menghalangi. Akhirnya Tie Xinlan selalu mengikuti ke manapun Hua Wuque pergi untuk mencegah agar tidak membunuh Xiao Yu. Pada dasarnya Hua Wuque ini orangnya baik, hanya saja dia sudah didoktrin untuk membunuh Xiao Yu oleh kedua orang bibi yang membesarkannya dan selalu diintai. Bahkan dia disuruh membunuh tanpa alasan yang dia ketahui. 

Tie Xinlan ini rela mati demi menyelamatkan Xiao Yu (kamu begitu ga Sobat untuk orang yang kamu cintai? Hihi) Tapi lama-kelamaan dia pun malah jatuh cinta sama Hua Wuque. Loh kok bisa? Ya iyalah orang dia mengikuti Hua Wuque terus. Hua Wuque juga memperlakukan dia dengan baik kok. Pindah hatilah ya. 

Sementara Xiao Yu akhirnya ketemu wanita baru di episode-episode menjelang akhir. Si wanita ini cocoklah sama Xiao Yu karakternya. Smart juga bisa mengimbangi Xiao Yu. Wanita itu bernama Su Ying.

Oya, di sini ada tokoh yang menyebalkan sekali namanya Jiang Yulang. Orangnya termasuk goodlooking ya tapi licik banget. Tapi kasian sekali sih akhirnya dia kehilangan satu tangan oleh ayahnya sendiri. Ga tega banget saya nontonnya. Sedih banget pas bagian ini. Cukup sadis sih kalau cerita film yang ada penghilangan anggota tubuh. Kalau ditusuk atau dicekik lalu mati masih mendingan ya tapi kalau sampai dipotong anggota tubuhnya kok ngilu rasanya. 

Lalu bagaimana akhir kisah drama ini? Happy ending Sobat! Yay! 

Sobat, saya lama tidak nonton drama kolosal China. Dan menurut saya rekomen nonton drama ini. Kalau penasaran, langsung tonton saja ya! :)


Tuesday, February 20, 2018

Korean Odyssey (Hwayugi) Review

2/20/2018 07:24:00 AM 0 Comments



Kamu penggemar drama Korea? Sudah nonton drama yang satu ini? Kalau belum, yuk baca dulu review dari saya. :)

Sebenarnya saya random saja menonton drama ini. Belakangan memang sudah sangat jarang saya nonton drama. Yang membekas teraakhir kali adalah Goblin. Dan itu karena saya nonton full dan juga sudah lama tamat.

Berhubung minggu lalu masih belum begitu sibuk dengan tugas kuliah, jadi saya coba melirik satu drama Korea yaitu Korean Odyssey. Dilihat dari judul, mirip dengan judul film China yaitu Chinese Odyssey. Ini mirip apa tidak ya pikir saya. Jangan-jangan adaptasi. Dan ternyata memang benar ini adaptasi dari novel Journey to The West yang sering kita kenal kalau versi serialnya Sun Go Kong. 

Ok, saya coba putar dan pemeran utamanya ternyata adalah Lee Seung Gi lalu ada Cha Seung Won. Buat penggemar drama Korea, siapa yang tidak kenal dengan kedua aktor tersebut? Jangan bilang kalian cuma kenal Lee Min Ho ya. :D

Dari awal episode pertama, ceritanya menarik menurut saya. Apalagi ada Lee Seung Gi yang perannya menyebalkan di situ. Makin cocoklah ya. 

Siapa yang suka Lee Seung Gi angkat tangan! Kenapa kalian suka? Saya ini termasuk orang yang pernah bertanya-tanya kenapa sih Lee Seung Gi digemari? Dan dia selalu menjadi pemeran utama. Drama-dramanya juga sukses. Jadi penyanyi juga sukses. Padahal sih tidak seganteng Lee Min Ho atau yang lainnya. Menurut saya biasa. Tapi melekat di hati fansnya. Saya pertama lihat Lee Seung Gi di drama Brilliant Legacy lalu Gumiho. Dan ya saya pun juga suka. Hihi.

Setelah saya menonton kedua drama tersebut saya memahami bahwa karakter Lee Seung Gi di drama itu melekat sekali sebagai tokoh yang menyebalkan namun menyenangkan alias manis. Hihi. Jadi, peran-peran seperti ini sangat cocok diperankan oleh Lee Seung Gi seperti Korean Odyssey ini juga.

Lalu Cha Seung Won bagaimana? Saya dulu tidak habis pikir kenapa teman saya senang sekali nonton dramanya Cha Seung Won, The Greatest Love. Apa menariknya dia? Entahlah yang jelas Cha Seung Won memang bukan yang ganteng semacam Lee Min Ho juga tapi karakter yang dia bawakan di Korean Odyssey ini sungguh lucu. Hihi. Okelah aktingnya.

Dikisahkan...

Jin Seon Mi kecil adalah anak spesial yang mempunyai kemampuan melihat makhluk halus di sekitarnya. Dia selalu membawa payung kuning untuk menghindari serangan makhluk halus. Suatu ketika dia diserang makhluk halus dan diselamatkan oleh Ma Wang (Cha Seung Won) dengan payung ajaibnya berwarna hitam. Kala itu, Jin Seon Mi meminta Ma Wang untuk menukar dengan payungnya.



Ma Wang justru mengarahkan Jin Seon Mi ke suatu tempat dimana hanya manusia spesial yang bisa ke sana. Seon Mi pun menurut dan sampai ke tempat itu juga. Di sana dia bertemu dengan Son Oh Gong (Lee Seung Gi). Son Oh Gong adalah demon yang saat itu kondisinya sedang dirantai dan dikerangkeng di suatu tempat seperti rumah di atas bukit tapi tak terlihat manusia biasa. 






Saat itu Jin Seon Mi yang mengeluarkannya dari sana tapi mereka membuat kontrak bahwa Son Oh Gong akan menjadi pelindungnya dari roh jahat. Kapan pun Jin Seon Mi memanggilnya dia akan datang. Setelah Son Oh Gong terbebas dari belenggu, rupanya dia sungguh licik. Dia mengambil ingatan Jin Seon Mi akan nama Son Oh Gong sehingga Jin Seon Mi tidak akan pernah ingat namanya dan tidak akan pernah bisa memanggilnya sewaktu dia membutuhkan. Jin Seon Mi pun tertipu.



25 tahun kemudian, Jin Seon Mi tumbuh dewasa. Selama itu pula Jin Seon Mi dan Son Oh Gong tak pernah bertemu. Jin Seon Mi berjuang sendirian dari kejaran roh jahat. Semenjak Jin Seon Mi membebaskan Son Oh Gong, dia mendapat hukuman dari langit yaitu menjadi Sam Jang. Sam Jang adalah manusia spesial yang darahnya harum seperti bunga lotus. Darahnya tersebut menjadi incaran roh jahat termasuk Son Oh Gong atau pun Ma Wang.

Suatu ketika, Jin Seon Mi kembali bertemu dengan Son Oh Gong dan mereka masih saling mengenali. Tapi Seon Mi masih belum tahu nama Son Oh Gong sampai suatu ketika Son Oh Gong mengembalikan ingatannya. Jin Seon Mi juga mengaktifkan Geumganggo (gelang) ke tangan Son Oh Gong untuk membuatnya terikat ke Jin Seon Mi. Gelang itu pemberian dari Ma Wang. Rupanya gelang tersebut malah membuat Son Oh Gong jatuh cinta kepada Jin Seon Mi. Uhuk-uhuk.

Di beberapa episode kisahnya tentang Jin Seon Mi mengatasi menghilangkan makhluk halus dengan bantuan Son Oh Gong. Kalau ini sih menurut saya kurang seru. Tapi tenang, cerita makin menarik ketika kemunculan Bu Ja (Jin Se Ra). Jin Se Ra adalah gadis yang meninggal tak wajar dan hidup kembali berkat darah Jin Seon Mi. Namun dia hidup sebagai zombie.

Menurut saya Bu Ja ini karakter yang paling menarik. Aktrisnya juga bagus aktingnya. Saya sih suka dengan kehadirannya.

Tokoh lain ada General Winter dan Fairy Summer. Mereka ini kakak adik tapi berbagi tubuh. Kalau kamu tidak ngeh alias paham, Fairy Summer ini adalah orang yang sama yang memerankan General Winter. Cantik kan? Hihi

Ma Wang (Cha Seong Won) hadir sebagai CEO Lucifer Entertainment dan bekerja menjadi juri acara pencarian bakat di tv. Sosoknya di sini sungguh lucu loh apalagi ketika bau darah Sam Jang. Hihi. Dan dia sendiri memang mengincar darah Sam Jang. Karena darah Sam Jang bisa membuat dia menjadi Deity.

Ada Lee Hong Ki yang berperan sebagai artis terkenal di Lucifer Entertainment. Dia berteman dengan Son Oh Gong. Para demon ini tinggal serumah dan hidup mewah.

Sejauh ini, drama ini tak sedahsyat Goblin tapi cukup lumayan untuk ditonton karena menghibur.

Drama in mengusung 20 episode dan ditayangkan di TvN. Baru tayang sampai episode 16. Kalau kamu tertarik silahkan tonton ya! :)




#PerempuanBPSMenulis
#MenulisAsyikdanBahagia
#15HariBercerita
#HariKe14

Monday, December 1, 2014

Sunao ni Narenakute (Hard to Say I Love You)

12/01/2014 07:26:00 PM 6 Comments


Entah kenapa ya, di awal-awal episode, saya pun jatuh cinta dengan Nakaji seandainya saya menjadi Haru. 

Menurut saya, drama ini layak ditonton. Tidak muluk-muluk. Tidak menjual mimpi.

Hmm, saya kembali bernostalgia dengan drama Jepang Sunao ni Narenakute yang telah rilis 2010 lalu. Jadi sebenarnya saya sudah tamat nonton drama ini dulu kala tahun 2010 karena cuma 11 episode. Itulah enaknya nonton drama Jepang. Hanya berkisar 8-11 episode saja keseringan sehingga alur ceritanya tidak bertele-tele. Penonton jadi tidak bosan di tengah jalan karena cerita dipanjang-panjangkan dan ditambah hal-hal yang tidak penting. 

Drama ini mengisahkan persahabatan 4 orang anak muda yang saling mengenal via twitter dan kemudian bertemu kopi darat di sebuah cafe. Mereka adalah Nakaji (Eita), Haru (Ueno Juri), Doctor (Kim Jaejoong), dan Linda. Ditambah satu orang lagi sahabat Haru yang ikut datang menemani kopi darat yaitu Peach.

Ceritanya tentang kehidupan sehari-hari mereka sebagai seorang pekerja. Pada awalnya mereka berbohong tentang jati diri pekerjaan mereka masing-masing namun kemudian mengaku yang sebenarnya. Nakaji, mengaku seorang fotografer terkenal yang kenyataannya adalah fotografer majalah porno. Haru, hanya seorang guru honor. Doctor yang ternyata hanya seorang penjual alat kedokteran. Linda, bukan seorang editor majalah. Peach, bukan seorang pramugari. Namun mereka tetap saling berteman. Mereka adalah orang-orang bernasib sama yang butuh support satu sama lain untuk tetap maju. Karena pada kenyataannya mereka mempunyai masalah sendiri-sendiri dalam pekerjaannya. Tidak seperti apa yang tampak. Life is hard, guys!

Keadaan semakin pelik ketika Haru menyukai Nakaji. Doctor menyukai Haru. Peach menyukai Linda. Linda menyukai Nakaji (hah?). Namun Nakaji menyukai kekasihnya yang ternyata sudah bersuami, Kiriko. Apakah pada akhirnya Nakaji menyukai Haru? Bagaimana nasib Doctor? Akankah ia menyatakan perasaannya? 

Kehidupan orang dewasa yang merupakan potret kehidupan nyata memang sungguh rumit. Seperti Peach yang hamil dengan pacarnya namun kemudian berniat membesarkan anaknya itu sendirian. Linda yang merupakan anak pemilik rumah sakit tapi malah memilih bekerja sebagai karyawan biasa di perusahaan majalah. Lalu agar naik jabatan menjadi editor, ia harus menyenangkan bos wanitanya dengan cara melayani bosnya di tempat tidur. Doctor, datang dari Korea untuk mengadu nasib namun malang dalam pekerjaan. Desain pamfletnya pernah dicuri dan diplagiat oleh rekan sekantornya. Nakaji, bosnya tidak puas dengan foto-foto jepretannya. Dan Haru adalah sosok yang paling polos di sini. Dia adalah seorang guru yang sering dikerjai oleh muridnya.

Kiriko, tampak jelas ia merasa insecure dengan kehadiran Haru. Meski dia tahu bahwa Nakaji sangat menyukainya, tapi yang namanya perasaan manusia itu kan bersifat dinamis ya. Bisa berubah sewaktu-waktu. Jadi, wajarlah dia merasa begitu. Apalagi statusnya yang sudah bersuami membuatnya tak bisa berbuat banyak sehingga ia pun berbuat hal yang tak semestinya terhadap Haru karena terbakar cemburu dan takut kehilangan. 

Yang paling mengagetkan adalah sosok Linda yang manly dan tidak tampak ada yang aneh padanya. Dia berhubungan baik dengan siapa pun namun belakangan ternyata menyukai Nakaji. 

Sementara Nakaji adalah sosok yang baik pada semua orang. Ia tidak yakin dengan perasaannya sendiri terhadap Haru. Seperti tidak menyadari bahwa sebenarnya ia menyukainya karena posisinya sudah punya kekasih.

Btw, saya suka penampilannya Nakaji. Casual. Santai tapi keren! Mungkin karena pada dasarnya orangnya goodlooking ya jadi mau pakai apa saja dengan gaya rambut apa saja juga tetap keren. :)

Eita dan Ueno Juri sudah 3 kali ini main bareng ya setelah Nodame Cantabile dan Last Friend. Tapi cuma di sini mereka couple. 

Picture credit to the rightful owner

Tuesday, August 19, 2014

Palace 1: Jade Palace Lock Heart Review (Yang Mi dan Feng Shiao Feng)

8/19/2014 09:13:00 PM 0 Comments
Nyambung posting saya yang sebelumnya tentang cerita silat (cersil) yang lagi saya kangenin. Setelah hunting judul yang pas di hati, Palace 1 (Gong 1/Jade Palace Lock Heart) menjadi pilihan saya untuk ditonton pertama kali. Pas lihat trailer-nya ok. Pemerannya ok. Musiknya ok. Alurnya ok. Kisah time travel dari jaman modern ke jaman dinasti.


Qing Xuan (Yang Mi) time travel ke jaman kerajaan. Di sana dia menjadi wanita penghibur secara terpaksa lalu dibawa ke istana untuk melayani pangeran ke-2. Qing Xuan yang cerdik akhirnya bisa lepas dari Pangeran Ke-2 dan berniat melarikan diri dari istana. Keluar dari lubang buaya masuk ke mulut singa. Qing Xuan malah bertemu Pangeran ke-8/Yin Si (Feng Shiao Feng). Dikisahkan selanjutnya Qing Xuan akhirnya menjadi dayang istana melayani Permaisuri Xi Pin. Hari-harinya di sana tidak lepas dari upaya hasut-menghasut para dayang lain yang iri padanya. Juga tidak lepas dari keusilan Pangeran Ke-8. Tapi pada dasarnya Qing Xuan disitu cukup cerdik jadi ceritanya malah jadi menarik.

Oya, di saat-saat sedih Qing Xuan bertemu sosok lain yang menarik perhatiannya yaitu Pangeran ke-4 (Mickey He). Pangeran ke-4 inilah yang dalam sejarah yang dipelajari di masa modern merupakan tokoh yang nantinya akan menjadi kaisar. Dan Qing Xuan memang sudah mengidolakannya sejak awal. 

Chu Liu Xiang 1995 (Adam Cheng dan Chyntia Khan)

8/19/2014 08:35:00 PM 23 Comments


Belakangan ini saya kangen berat sama serial kolosal china jaman dulu yang saya tonton masih usia SD-SMP. Entahlah mungkin didukung dengan rusaknya tv saya sehingga lama tidak nonton tv. Pokoknya kangen nonton drama lagi. Akhirnya saya pun searching drama kolosal/silat yang recommended buat ditonton.

Kenapa saya memilih drama silat/kolosal mandarin? Karena memang dari dulu saya suka sekali nonton drama kungfu. Keren aja gitu gerakan-gerakan mereka loncat sani-sini, terbang kesana kemari, permainan pedang, panah, dsb. Oya saya lebih suka yang temanya pendekar ketimbang kerajaan. Balik lagi karena saya suka adegan kungfunya. Kalau kerajaan kan paling-paling intrik kerajaan dan perang. Kurang seru aja menurut saya kalau tidak dilengkapi adegan kungfu yang cihuy! :) Plus, soundtrack-nya itu loh berasa jaman dulu banget. Kerenlah saya suka. Plus lagi, adegan romance-nya nggak hardcore. Biasa bahkan sangat sederhana paling cuma pelukan tapi sweet. :) Penokohan seorang pendekar yang berusaha melindungi wanita yang dicintainya. Haiyah... klepek-klepek :D

Saya masih ingat dulu nonton Ular Putih, Pendekar Ulat Sutra, Kungfu Master, Pedang dan Kitab Suci, Pendekar Harum, Legend of The Condor Heroes, Return of The Condor Heroes, Pedang Pembunuh Naga, sampai Kera Sakti dll. Tapi sudah pada lupa jalan ceritanya secara detail karena sudah lama banget dan ada yang ga full nontonnya.

Yang paling membekas di hati saya adalah Pendekar Harum 1995 Adam Cheng dan Chyntia Khan (Chu Liu Xiang/Chor Lau Heung). Dulu saya masih kelas 5 SD lalu naik kelas 6. Saya ingat sekali dulu tayangan ini selalu saya tunggu-tunggu. Menghitung waktulah pokoknya. Dan saya selalu teringat persis adegan dan dialognya setelah selesai nonton. Btw, apa cuma saya yang begini ya? Apalagi lagu opening dan ending-nya itu hapal bangetlah pokoknya. Oya, background music-nya bagus-bagus loh saya suka. Pokoknya cinta banget sama serial ini. Sampai-sampai saya dikatai teman sekolah saya "keedanan". :D

Suka banget sama pasangan Chu Liu Xiang dan Sang Guan Wuji. Cocok banget menurut saya. Chu Liu Xiang itu pas banget dimainkan oleh Adam Cheng. Menurut saya inilah the best version of Chu Liu Xiang meski Adam Cheng-nya udah tua kala itu. Eh saya searching umurnya sekarang udah 60-an loh berarti kala itu 40-an. Dan Oh My God! Itu artinya saya yang anak kelas 5 SD fall in love dengan Adam Cheng! Oh no! Seumuran dengan ayah saya (tuaan ayah saya dikitlah). Tapi memang beliau itu karismatik sebagai Chu Liu Xiang. Bisa membawa karakter Chu Liu Xiang keluar dengan apik. Dan biarpun tua tapi menurut saya tetap ganteng kok. Meski sebenarnya tidak ganteng-ganteng banget. Tapi pesonanya itu lo yang bikin ganteng hehe.

Chu Liu Xiang (CLX) itu banyak fans wanitanya. Di mana-mana ketemu wanita cantik pasti langsung pada naksir. Kasihan deh Sang Guan Wuji (SGW) sering jealous. SGW itu biarpun cantik dan selalu di samping CLX tapi mudah emosi dan jealous. Oya SGW ini ternyata adalah tokoh tambahan saja. Dari delapan novel Pendekar Harum yang ditulis Gu Long, SGW tidak pernah exist! Padahal saya men-download novelnya dan berniat membaca karena penasaran dengan kisah couple ini tapi rupanya tidak ada. Jadi kecewa. Ya sudah, malas membaca. :D 

Saya cari-cari DVD-nya yang ada text Indonesia-nya susah loh. Jangankan Indo, engsub aja susah. Kalau pun ada yang jual rata-rata no sub. Mana harganya dibandrol selangit lagi. Haiyah mana saya ngerti pakai bahasa mando? Ngertinya paling cuma si sie, wan an, wo ai ni... Coba dulu kuliah sastra China ya... Ga perlu lagilah ada sub-sub-an begitu. :( feeling depressed

Kalau no sub mah bisa nonton di youtube ajah. Ada yang upload full episode kok 1-27 dan belum lama uploadnya juni 2014. Saya sudah tamat nonton lagi biarpun no sub. Sekedar mengobati rasa kangen. Kan masih ingatlah jalan ceritanya secara garis besar.

Sebenarnya nemu juga link yang jual text indo, tapi belum coba hubungi. Lagian itu update-nya sudah lama banget. Ga tau kabarnya sekarang. Apakah masih jual atau ngga. Ga dipasang harganya pula. Friends, kalau ada yang tau link yang jual dvd Chu Liu Xiang aka Pendekar Harum 1995 Adam Cheng boleh kasih tau saya ya! Diutamakan yang murmer and no tipu-tipu... yang sub-nya bagus pastinya ya. thank you...  :)

Kelebihan versi ini menurut saya adalah

1. Pemainnya cantik-cantik dan ganteng-ganteng. Untuk ukuran jaman dulu lumayanlah bisa dibilang ga jelek-jelek aktornya. Biarpun pemerannya sudah lumayan berumur seperti Chu Liu Xiang, Hu Ti Hua, Ayam jago tapi pas banget loh pemilihan aktornya. Akting mereka ok dan menjiwai. Jadi, umur mereka itu tersamarkan dengan kebolehan akting mereka. Trio Rong Rong, Hong Shiu, Tien Er, Chiu Xin, Si Putri, sampai Si Tabib cantik semua. Apalagi Sang Guan Wuji-nya sudah pasti cantiklah. Mau ga mau pemeran goodlooking itu menarik perhatian (jadi selera buat nonton gitu maksudnya). :)

2. Kostumnya ganti-ganti terus jadi eyecatching buat penonton ga bosen. Apalagi Si Chu Liu Xiang paling sering ganti dan paling bagus. Ada satu baju favorit saya yang belang-belang hitam putih. Simpel tapi menarik menurut saya. Hanya saja kalau si Hu Ti Hua kok keseringan baju biru itulah. Apalagi si Ayam jago baju coklat itu melulu deh. Haha. Kalau cewek, jelas si SGW yang paling sering ganti kostum jadi couple-an warnanya ama CLX. Dandanan rambut juga bervariasi.

3. Jalan ceritanya asyik dan menarik. Plus humor lagi jadinya menghibur. Kalau kisah romance CLX mah lika-liku. Ada nyebelinnya tapi ada sweet-nya juga. Udah gitu ga ada tuh pernyataan resmi dia suka. Padahal cewek butuh banget pernyataan yang jelas. Penonton jadi menebak-nebak, ini sebenarnya suka ga sih ama dia? Habisnya kayak suka sama semua cewek yang nempel ke dia. Karena pada dasarnya dia memang baik sama semua cewek. Ini nih tipe cowok yang bikin cewek ragu-ragu. Yang paling heboh justru kisahnya Hu Ti Hua sama ceweknya. Ceweknya ngejar-ngejar. Cinta matilah pokoknya. Kerennya akhirnya mereka nikah. Dan sedihnya, si cewek beneran cinta mati (mati pada akhirnya di tangan Hu Ti Hua). So sad...

4. Ada keunikan tokoh. Misal Chu Liu Xiang panggilannya ulat busuk, ciri khasnya garuk-garuk hidung
kalau lagi mikir dan senjata kipasnya itu loh... kalau dia hobinya wanita dan arak. Kalau di serial ini sih image-nya bersih loh. Biarpun wanita-wanita cantik nempel terus ke dia tapi cintanya cuma satu wanita. Ceileee. Padahal kalau di novelnya mah ga sebersih itu lah. Hehe. Ga recommended buat jadi pasangan. Terus Hu Ti Hua itu hobinya arak. Lalu si ayam jago hobinya uang.

Btw, saya sempat menonton juga Pendekar Harumnya Michael Miu yang ditayangkan Indosiar setelah Pendekar Harum 1995 di RCTI. Di sana tidak ada SGW, jadi tidak menarik. Sudah terlanjur jatuh cinta sama CLX-SGW couple. Lalu Pendekar Harumnya Richie Ren juga sempat nonton tapi ga full juga. Ini lebih tidak menarik lagi. Sama sekali tidak kharismatik. Sangat tidak cocok menjadi CLX. Dan memang secara pribadi saya kurang suka Richie Ren entah kenapa. Sekian waktu berlalu eh rupanya ada versinya di Ken Zhu. Haduh ini apalagi? Melihat posternya saja sudah merasa ini pasti tidak bagus. Sangat-sangat tidak cocok. Dan saya putuskan untuk tidak menonton. Lalu saya tertarik untuk coba nonton versi terakhir si abang Ken Chang. Saya baca di wiki katanya versi ini yang paling mendekati novelnya. Seperti apakah kisahnya?


sumber gambar: the rightful owner


Monday, January 27, 2014

Jane By Design

1/27/2014 07:49:00 PM 0 Comments


Readers, ada yang pernah nonton Jane By Design? Ini salah satu serial tv favorit saya selain Dexter. Dulu tayang di channel tv Star World sekitar tahun 2012. Sayangnya cuma 2 seasons. Padahal saya berharap lebih karena saya suka ceritanya asyik.

Meski saya bukan abege atau remaja lagi tapi menurut saya ceritanya menarik, kisah persahabatan Jane Quimby (Erica Dasher) dan Billy Nutter (Nick Roux). Tidak tahu kenapa saya suka sekali dengan peran Billy yang begitu setia sama Jane. Meski Billy urakan penampilannya (haha saya suka gayanya) tapi dia sosok teman yang baik. Selalu ada buat Jane. Dan setiap yang berhubungan dengan Billy pasti cemburu pada Jane lalu putus. 

Sunday, January 26, 2014

Dexter Habis Masa Tayang

1/26/2014 08:06:00 PM 0 Comments
   

Waw habis sudah masa tayang serial tv favorit saya, Dexter. Saya tidak menyangka selesai sampai di episode 12 season 8. Saya hanya menyaksikan via Fox Crime mulai season 1. Saya tertarik sekali dengan ide ceritanya yang mengangkat tema pemeran utama seorang pembunuh berantai (serial killer). Tema yang berbeda menurut saya. Biasanya kan protagonis itu identik dengan yang baik-baik, tapi ini berbeda, seorang pembunuh! Mana pembunuh berantai lagi. Huh jadi inget dulu sering dengar berita tv Indonesia ada pembunuh berantai yang memutilasi korbannya.

Nah, Dexter ini biasanya korbannya disuntik dulu agar pingsan lalu dimasukkan ke ruang khusus miliknya untuk mengeksekusi. Si Korban ditidurkan di atas tempat tidur semacam kayak mau motong-motong daging hehe. Badannya ditutup plastik dalam kondisi hidup. Lalu setelah sadar, akan ada obrolan-obrolan di antara mereka. Terakhir, ditusuklah si korban dengan pisaunya. Si Dexter ini punya peralatan khusus berupa pisau berbagai macam yang ia bawa ketika akan mengeksekusi korban. Setelah itu korban dibawa ke tengah laut dengan kapal miliknya lalu dibuang di sana. Kalo ga salah ingat di episode awal-awal sih dia mutilasi dulu lalu dibuang ke laut. :)

Sadis ga? 

Dexter itu punya bawaan dingin orangnya, no expression di wajahnya. Dan dia pintar banget nutupi identitasnya sebagai serial killer padahal dia kerja di Miami Metro sebagai ahli forensik bagian sampel darah. Oya, dia selalu mengambil sampel darah korbannya lalu dikoleksi. Psikopat ya? Haha

Sampai akhir-akhir hanya Debra, adik tirinya yang bekerja sebagai letnan di kantor yang sama dengannya yang tahu identitasnya. Teman kantor lainnya tidak tahu sampai episode terakhir. Dan yang menyesakkan adalah Debra mati di tangannya. Aduh, saya ga terima banget nih sang pengarang mematikan Debra di episode terakhir hiks. Jadi, Debra mati karena tertembak oleh Oliver si serial killer yang jadi musuhnya Dexter. Lalu tahu-tahu Debra koma di rumah sakit. Setelah membunuh Oliver, Dexter pergi menjenguk Debra. Tidak tahunya Dexter mencopot alat pernapasan yang dipasang ke Debra. Matilah Si Debra. Lalu Dexter membawanya ke Laut (padahal lagi badai) dengan kapalnya. Dibuanglah Debra di tengah laut. Sebelum dibuang, ia bilang, "I love you". Hiks sedih banget saya nontonnya. Terbawa suasana bangetlah. Jadi kayak Titanic aja ya di laut. Hehe. Haduh, dramatislah pokoknya. Ini pengarangnya pinter banget mainin emosi penonton.

Di luar sana, Harrison anaknya Dexter pergi ke Argentina dengan Hannah Mc Kay ke Argentina. Mereka menunggu kehadiran Dexter. Beberapa hari kemudian Hannah membaca koran berita kematian Dexter dengan kapalnya. Dan readers, rupanya Dexter menyembunyikan kematiannya! Dia masih hidup. Dia bekerja menjadi tukang kayu atau apalah ya namanya dengan kondisi wajah tak terurus beberapa tahun kemudian.

Saya cukup sedih karena Dexter tidak ada lanjutannya lagi. Mana tragis lagi endingnya. T_T

Inilah serial kriminal favorit saya. Suka banget pokoknya. Karena tiap episodenya itu bikin penasaran. Good Job! :D

Semoga hadir serial bagus lagi yang lain...

See u in the next review readers... :)

Photo Source: http://cdn.fansided.com/wp-content/blogs.dir/229/files/2013/09/dexter4.jpg

Sunday, August 22, 2010

IRIS

8/22/2010 11:35:00 AM 2 Comments

Sudah tiba ramadhan... Sudah puasa ke-12. Wah, sudah mau setengah bulan ternyata... Artinya, waktu pulang pun semakin dekat. Alhamdulillah. Mudah-mudahan aku bisa berkumpul lagi dengan keluargaku ya Allah. Amin...

Hmm, betapa menyedihkan ya. Tinggal di kos cuma bertiga. Tapi sudah 2 bulan yang lalu teman yang satu pergi, dan akhir bulan ini pun yang satu lagi bakal pergi juga. So, aku harus nyetok film banyak-banyak nih.

Well, ngomong soal film, sudah beberapa lama ini aku lagi semangat nonton setelah lama vakum. Semenjak kerja memang tidak sama lagi dengan masa kuliah dulu. Sering, hunting sudah lama, eh setengan tahun atau setahun barulah ditonton. Begitu pula dengan buku. Sampai-sampai teman yang lain sudah baca, eh yang punya malah belum. Begitulah... butuh mood...hehe

Saturday, August 7, 2010

Cain and Abel

8/07/2010 06:33:00 AM 0 Comments

Whoaaaaaa lagi-lagi saya jatuh cinta padanya. Hmmm, tidak menyesal saya menunggu debutnya yang satu ini yang sudah lama terdengar gaungnya sejak saya masih kuliah. Finally saya nonton juga!

Yup! Cain and Abel alias Dr. Stop yang berubah cerita dan pemain ini ternyata tidak mengecewakan. Pada awal-awal episode memang rasanya tidak penting menyajikan scene perburuan orang Korea Utara di China terlalu lama. Yah, tapi ini hanya penilaian saya saja. Meski demikian, mulai di episode 13 (seingat saya nih) mulai tampak seru. Lee Cho In yang diperankan aktor favorit saya alias So Ji sub mulai melawan orang-orang yang mencurigakan terutama kakaknya sendiri, Lee Seon woo.

Lee Cho In dan Lee Seon woo sama-sama berprofesi sebagai dokter spesialis bedah otak. Lee Seon woo yang pada mulanya adalah dokter bedah dada beralih menjadi dokter bedah otak setelah menghilang selama 7 tahun di Amerika. Pilihannya menjadi dokter bedah dada adalah karena tekadnya menyembuhkan seseorang yang sangat dicintainya sejak kecil yaitu Kim seo Yeon. Namun karena Lee Seon Woo cemburu akan kasih sayang ayahnya yang berlebih pada Lee cho In adiknya, dia pun putar haluan agar dapat pengakuan dari ayahnya tersebut yang merupakan kepala rumah sakit dan ahli bedah otak.

Lee cho In yang polos tidaklah mengerti akan yang dirasakan kakaknya dan betapa sang ibu sangatlah membencinya tidak pernah mengakui sebagai anak bahkan dipanggil ibu saja pun tidak mau, berharap suatu saat akan mendapat kasih sebagaimana kakaknya. Apakah sang ayah memang tidak mencintai kakaknya? Dan mengapa sang ibu sebaliknya tidak mencintai Lee Cho In? Well, temukan jawabannya di tiap episodenya. ^_^

Selain kasih seorang ayah, ternyata Kim Seo Yeon pun telah memilih Lee Cho In begitu Lee Seon Woo kembali dari Amerika tanpa pernah ada kabar. Hal ini memicu rasa benci Lee Seon Woo hingga akhirnya ketika Lee Cho In pergi ke China untuk melihat operasi bedah otak pasien Chordoma yang nantinya akan jadi referensi untuk bedah otak ayahnya yang kini terbaring di rumah sakit, dan Lee Cho In tak kembali, lama-kelamaan timbul niat jahat begitu Lee Cho In kembali dalam keadaan hilang ingatan. Lee Cho In yang
sempat dikabarkan meninggal ini pun membuat resah Lee Seon Woo ketika kembali memasuki rumah sakit dan kerja seperti biasa. Upaya membunuhnya pun tak cuma sekali dilakukan.

Pada dasarnya Lee Seon Woo tak lagi berusia lama karena kanker otak yang dideritanya namun sudah kepalang tanggung. Lee Seon woo takut kehilangan Kim Seo Yeon yang sudah kembali padanya dan membuat Lee Cho In patah hati. Begitu pula kompetisi di rumah sakit. Kubu Lee Seon Woo bersikeras mendirikan pusat otak sementara kubu Lee Cho In ingin mendirikan bagian darurat sesuai surat ayahnya sebelum jatuh sakit. Lalu siapakah pemenangnya?

Ada scene yang menarik di sini (cuma penilaian saya loh ya). Begitu pasca operasi yang dilakukan Lee Seon Woo terhadap ayahnya, sang ayah masih tetap terbaring di tempat tidur memang namun bisa membuka mata dan dianggap tidak mengerti apa-apa seperti orang normal. Padahal, telunjuk kirinya bisa bergerak naik turun dan ternyata bisa mengerti layaknya orang normal. Yang pertama menemukan hal ini adalah Lee Cho In. Lalu Lee Cho In menginstruksikan ayahnya supaya menggerakkan telunjuknya sekali bila 'ya' dan dua kali bila 'tidak' (kalau saya ga salah ingat nih). Selanjutnya Lee Cho In mengajukan beberapa pertanyaan. Nah, di lain waktu Lee Cho In meminta bantuan Oh Young Ji (wanita yang menjadi tambatan hatinya sekarang) untuk menuntun ayahnya bicara lewat tulisan. Jadi, Oh Young Ji membawakan laptop yang di layarnya tersaji abjad dan ayahnya tinggal menggerakkan telunjuknya di sana.

Suatu saat dalam konfrensi Lee Cho In menantang hasil operasi sang kakak. Dia menyangkal bahwa operasi tersebut gagal. Namun sang kakak yang tak mau kalah ini pun membawa ayahnya ke ruang konfrensi sebagai bukti bahwa operasinya sukses. Sang kakak yang belakangan tahu tentang jari ayahnya yang bisa bergerak ini mengajukan pertanyaan ke ayahnya. Lee Cho In pun cemas dan berdoa supaya ayahnya memihak padanya. Dan keajaiban pun terjadi! Hhhaaaaa fun to watch! ^_^

Hmmm, terlalu panjang untuk diceritakan semuanya. Pastinya episode-episode akhir kerenlah. Ada lagi scene yang mencengangkan nih. Saat Cho In hendak dibunuh oleh pembunuh bayaran yang mengejarnya dulu di China, ternyata Cho In bisa selamat. Apa rahasianya? Wah, ternyata sangat mudah bagi seorang dokter untuk melumpuhkan lawannya ya. Ck ck ck... Cho In sudah menyiapkan diri membawa suntikan racun syaraf sehingga saat sang musuh hendak menembak, lumpuhlah ia seketika karena telah tersuntik di awal saat adu fisik. Hhhaaaa kreatif! Like this! ^_^

Scene yang menarik juga bagi saya saat melihat ritual bedah loh. Hmm, keren!

Oya, background musiknya juga oke. Full music lah pokoknya. Ada yang saya suka tapi belum sempat searching. Hihi.

I recommend this drama!!!

picture credit to the rightful owner

Friday, August 6, 2010

Beethoven Virus

8/06/2010 01:19:00 PM 3 Comments

Apa yang terlintas di benak seketika saat membaca dua suku kata 'Beethoven Virus'?

Tentu saja kata 'Beethoven' sangatlah familiar bagi pecinta musik klasik. Bahkan termasuk saya yang sangat awam dengan musik klasik. Hehe. Dan saya pun bertanya-tanya manakah lagu Beethoven yang dimainkan?

Ok, berhubung saya suka dengan tema musik, maka itu saya putuskan untuk memasukkan 'Beethoven Virus' yang tak lain adalah judul drama Korea ini dalam list drama yang mesti saya tonton. Kisahnya tentang seorang maestro (conductor) yang sangat angkuh dan menyebalkan sekali kalau ngomong yang sedang membina orchestra di Korea. Umur sudah 40 tapi belum juga menikah.

Suatu saat musiknya berubah dari style dia biasanya dan dia pun marah tatkala ada yang mempengaruhi musiknya. Penyebab utamanya adalah tak lain bahwa sang mastro sedang jatuh cinta sehingga musik yang
dibawakan jadi lembut.

Saturday, January 30, 2010

Buzzer Beat

1/30/2010 05:28:00 PM 2 Comments

Cukup lama gw ga nonton dorama Jepang. Mungkin yang terakhir gw tonton tuh 'Gokusen 3'. Yup! Tontonan yang menghibur. Temanya ringan dan disuguhi komedi-komedi ala Jepang pastinya. Hoho Yamaguchi sensei yang cukup lucu tapi keren. Sampai season 3 pun belum juga menemukan soulmate-nya! Fufufu

Well, belum lama ini gw baru saja menamatkan 'Buzzer Beat' yang diperankan oleh si ganteng Yamashita Tomohisa yang berubah penampilan dengan rambut ikalnya. Dia tampak lebih dewasa ketimbang saat berperan sebagai Akira, anak sekolah yang weird dalam 'Nobuta Wo Produce'. Umm, berarti gw juga bukan anak-anak lagi ya. Ya iyalah dari anak sekolahan lalu anak kuliahan dan sekarang sudah jadi orang kantoran. Sungguh ga layak lagi disebut anak-anak. ^_^

Wednesday, December 12, 2007

Hana Kimi (2)

12/12/2007 09:31:00 PM 4 Comments


(lihat posting hana kimi sebelumnya di sini)

yeee!!!

slese juga nonton hana kimi
hehehe emg lucu tuh...

btw, kasian deh mizuki...
kalo gw jadi cewe, ga kebayang deh...

ahh, gw sebel tuh scene2 yg mengandung perendahan martabat cewe!
nakatsu tau2 liat mizuki lg mandi pas mau ngambil shampoo trus tw mizuki cewe!
3 kepala asrama liat mizuki lg ganti baju trus tw deh dia cewe...

oh my god!

kira2 begitulah hana kimi lanjutan dari episode 7 ke atas. Mending tonton langsung sendiri ya! Ga tega mau cerita lebih lanjut! Gw turut merasakan penderitaan Mizuki nih. ;p

picture credit to the rightful owner

Sunday, December 2, 2007

Hana Yori Dango 2

12/02/2007 11:26:00 AM 2 Comments

1/12/2007

Kelar juga nonton Hana Yori Dango 2 (HYD2)! Hm... telat yah baru nonton skrg? ^-^

Sekedar buat hiburan di kala Sabtu Minggu gw break dari aktivitas harian yg melelahkan namun juga menyenangkan sih kalo dipikir2 (ceilee...). Yup! Karena dalam aktivitas itu, ada kebersamaan! Yg mungkin ga bakal gw temuin kalo gw ada di kelompok laen. Yg jelas, ada keasyikan tersendirilah di sini. Begitulah... gw menyadarinya...

Mungkin di antara temen2 gw ada yg ngiri ama kelompok laen yg dapet proyek ini itu. Ko qta ngga ya? Yah, itu kan rezeki mereka ya (menghibur diri ^-^). Biar aja ya. Senior bilang kalo rezeki ga akan ”ketukar”. Tul ga?

Sedihnya, mungkin waktu yg tersisa tinggal sebulan ke depan hiks. Abis itu, qta pisah. Yup! Qta tempuh jalan masing2. Gw di mana mereka di mana. Entahlah... hanya Allah yg tahu. Mudah2an aja apa2 aja yg udah qta lalui bersama akan menjadi salah satu ”BEST TREASURE” dalam hidup gw. Gw yakin, ini ga akan terulang. Kesempatan kaya gini hanya sekali seumur hidup. Dan hanya orang yg udah ditakdirkan di sini aja yg bakal mengalaminya. Subhanallah...

Haha ngelantur sana sini ga jadi cerita. Ok, gw lanjutin tentang HYD2-nya.
Pada dasarnya, HYD ama Meteor Garden versi Taiwan sama inti ceritanya (yg udah pernah nonton MG pasti tau). Karena beda penggarapan n budaya orang yg bikin so, ada beda scene sana-sini. Ada modifikasi intinya. Nurut gw sih, ini gw coba menilai secara obyektif yah, bagusan Taiwan beberapa kali dibanding Jepangnya. Gw ga bermaksud mihak Taiwan loh. Gw cuman nyoba ngekspresiin pendapat gw aja. So, kalo ada yg ga setuju, boleh protes di sini.

Dulu, gw mang suka bgt nonton MG. Itu karena gw ngerasa mang bagus. Gw menilai kalo aktor n aktrisnya pas bgt dari segi karakter maupun akting. Trus, ceritanya pun cukup kompleks. Jadi pengen nonton mulu dari episode ke episode. Seru!!! Nah, itulah kelebihan Taiwan (nurut gw) kalo bikin serial tuh ceritanya kompleks n intrik2nya jadi bikin penasaran.

Sementara yg Jepang, kurang kerasa greget gitu. Apalagi ceritanya kan anak SMU (kalo Taiwan kuliahan). Jadi nyambungan yg Taiwan kalo dilihat dari kebiasaan F4 terutama si Soujiro (Sie Mens) dan Akira () yg suka minum2 ke bar n dikelilingi banyak cewe. Lagian, untuk cerita cinta yg butuh begitu byk pengorbanan, perlu pemikiran yg dewasa tentunya. Sedangkan si Makino (San Chai) masih SMA. Kalo gw analisis dari sini, Taiwan lebih cermat melihat keadaan. Ya kalo Jepangnya mungkin lebih menyesuaikan ama manga-nya (maklum). Tapi kan, permak sana sini demi keindahan hasil yg diperoleh sah2 aja ya. Asal penonton puas. Ato kalo byk modif, fans manga-nya pada protes (meski cerita jadi lebih bagus sekalipun)? Entahlah...

Dilihat dari orang tua Makino (San Chai), gw nangkep kalo ortu San Chai bisa terlihat bener2 miskin sampe titik nol ibaratnya (melarat). Keliatan dari rumah yg Cuma seruangan buat semuanya. Udah gitu, kelucuan mereka tuh kerasa (mungkin karena didasari sebagai pelawak yah). Nah, kalo Jepangnya tuh kurang keekspose kemiskinannya meski digambarkan miskin. Mungkin itulah perbedaan miskin di Jepang n Taiwan ya? I see...
Trus kelucuannya kurang...

Selanjutnya, ibu Tsukasa (Tao Ming Tse) ko kurang bgt keliatan elit, elegan, n angkuhnya ya. Hair style-nya yg bikin kurang kali ya. Nurut gw sih mang wibawanya ga dapet! Beda bgt ma Taiwan... pas bgt!

Sebenernya sih yg dilihat pertama kali tuh pasti pemeran utamanya yah. Sang aktor! Jerry Yan (Tao Ming Tse) dapet bgt buat semuanya! Orangnya keras! Udah gitu sesuai ama bodynya yg emang tinggi gede. Vic Chou (Hua Che Lei) yg berperan sebagai pendiam juga pas bgt. Kecuekannya pun bener2 bisa ditangkap. Gitu juga yg laen...
Nah, kalo Jepang, Tsukasa (Jun) badannya kurus trus garis wajahnya ga keras. Ditambah rambutnya yg keriting jadi gimana gitu. Jadi kurang pas. Kurang cakep juga sih hehe tapi lumayanlah. Beda ama Rui (Shun Oguri) yg gw liat dia pas di situ. Mungkin karena dia seringnya dapet peran sebagai cowo cool, cuek gitu kali ya. Rambutnya pun cocok ma wajahnya (di Hanazakari no kimitachi e jelek tuh hair style-nya=> jadi jelek wakakak).

Btw, theme songnya flavour of life yg dinyanyiin Utada Hikaru bagus! Gw suka...
Ko miskin bgt sih OSTnya cuman ada 2. Padahal kan Ost bikin cerita jadi hidup (emosi cerita masuk ke penonton). Apalagi ditambah background music yg bener2 pas, wuih... dalemnya cerita jadi nyampe ke penonton! Hm... gw ngerasa agak lumayan kesentuh karena lagunya Utada Hikaru tuh... itupun munculnya jarang! So sad...


Utada Hikaru - Flavor of Life Lyrics

Arigatou to kimi ni iwareru to nandaka setsunai
sayonara no ato no tokenu mahou awaku horonigai
The flavor of life

tomodachi demo koibito demo nai chuukan chiten de
shuukaku no hi wo yumemiteru aoi furu-tsu
ato ippo ga fumidasenai sei de
jirettai no nan notte? baby~

arigatou to kimi ni iwareru to nandaka setsunai
sayounara no ato no tokenu mahou awaku horonigai
The flavor of life

amai dake no sasoi monku ajike no nai doku
sonna mono ni wa kyoumi wa sosorarenai
omoitoori ni ikanai toki datte
jinsei suteta mon janai tte

doushita no? to kyuu ni kikareru to “uun. nandemo nai”
sayounara no ato ni kieru egao watashi rashikunai
sinjitai to negaeba negau hodo nandaka setsunai
“aishiteru yo” yori mo “daisuki” no hou ga kimi rashii janai?
The flavor of life

wasurekakete ita hito no omoi wo totsuzen omoidasu koro
furitsumoru yuki no shirosa wo omou to sunao ni yorokobitai yo
daiyamondo yorimo yawarakakute atatakana mirai
teni shitai yo kagiri aru jikan wo kimi to sugoshitai

“arigatou” to kimi ni iwareru to nandaka setsunai
sayounara no ato no tokenu mahou awaku horonigai
The flavor of life


picture and lyrics credit to the rightful owner

Thursday, November 29, 2007

First Kiss

11/29/2007 07:48:00 PM 0 Comments

by Reana

Nah, akhirnya slese juga gw nonton! So, bisa gw review sekarang. Ok deh gw mulai...

Dorama Jepang produksi tahun 2007 yg tayang pada 9 Juli sampai 17 September di stasiun tv Jepang Fuji TV ini bergenre romantis. Seperti biasa, diselipin komedi2 konyol ala Jepang. Bagi penggemar cerita komedi, lumayan buat hiburan tambahan.

Pada dasarnya, cerita yg disuguhkan bukanlah cerita baru. Dalam arti pasti pemirsa sudah sering melihat cerita tentang orang yg penyakitan. Nah, apalagi yg diangkat di sini adalah penyakit jantung! Tinggal gimana jalan ceritanya aja... Setuju?

Sunday, November 25, 2007

Topeng Kaca (Glass Mask)

11/25/2007 08:26:00 PM 2 Comments

Bagi penggemar cerita yang bisa membangkitkan semangat, Topeng Kaca merupakan pilihan yang pas! Dorama Jepang yang diangkat dari manga berjudul sama tersebut diperankan oleh Adachi Yumi (Maya Kitajima) dan Tanabe Seiichi  (Hayami Masumi).

Kekuatan dari dorama ini adalah kehebatan ide cerita sang pengarang tentang acting. Betapa susahnya menjiwai karakter yang akan diperankan merupakan fokus dari cerita. Daya tarik lain adalah semangat tinggi Maya untuk meraih cita-citanya sebagai aktris yang benar-benar dimulainya dari nol. Meski banyak sekali halangan, selalu saja ia bisa bangkit meski sudah begitu terpuruk. Dibalik kesuksesannya, ada seseorang yang selalu mendukungnya (Si Mawar Jingga). Tanpa ia sadari, ia telah jatuh cinta pada orang yang selalu mengiriminya bunga mawar tersebut tiap kali akan atau setelah tampil di panggung.




Tanpa pernah sedikitpun curiga, orang tersebut ternyata adalah orang yang sangat dibencinya. Kebayang tidak sih jatuh cinta dengan orang yang ternyata adalah musuh kita? Wuih... konflik batin kedua pemeran bisa dibilang cukup terasa. Seru!

Mengusung 26 episode, cerita ini mungkin masih jauh dari harapan penggemar berat manga Topeng Kaca. Apabila dilihat dari segi kostum, kelihatan jadul sekali meski pembuatannya bisa dibilang belum lama. Saya saja nonton tahun kemarin pas lagi liburan panjang semester. Kalau kata saya sih, alangkah baiknya kalo disesuaikan dengan tahun pembuatan doramanya. Jangan sesuai tahun pembuatan manganya. Jadinya kan mata segar melihatnya. Eyecatching gitu deh...

Terus, lokasi panggung teaternya kurang wah. Pemain pendukungnya juga kurang menarik. Hanya beberapa artis yang bisa dibilang pas! Tak tahu juga kalau misal budgetnya memang terbatas ya makanya jadinya demikian. Padahal ceritanya keren! Meski demikian, tetap layak tonton kok. Dijamin tidak menyesal deh! Asal fokus kita ke ceritanya ya! Kalau kata saya sih, asal kita sudah nonton, pasti terhanyut dalam ceritanya tidak memusingkan pemainnya atau tetek bengeknyalah. Lagian, pemeran Maya Kitajima-nya sebagai sentral berperan baik kok di sini. Oya, di episode akhir ada pergantian pemain. Yang jadi pemeran Ayumi! Jelas aja sih masih bagusan dan cantikan yang pertama, sudah tinggal nunggu tamat saja tidak masalahlah meski indahnya cerita jadi sedikit rusak hehe. ;)

Nah, didukung oleh main theme song yang pas (Calling by B’z), cerita jadi hidup tuh! Meski theme song-nya cuman satu itu (miskin sekali ya) tapi menurut saya bagus sekali tuh theme song. Bisa bikin semangat! Lainnya, background music biasa aja...

--------------------------------------------------------------------



Topeng Kaca OST Lyric

Calling by B’z


Kono koe ga kikoeru kai wow wow wow wow
Ima nara kikoeru kai douka kurushimanaide

Atto iu ma jikan wa tsumori nanimo mienaku narisou
Machi no iro mo kawari tsuzukeru naka de nan da ka ima mo issho ni
iru
Nanika ga kokoro wo tsunaide iru itsu demo ki ni shite iru
Tsuyoi jishaku ni hippararete iru you ni ki ga tsukeba mujaki ni waraiau

Hitotsu hitotsu to mado ni akari tomoru

Kimi ga iru nara modotte koyou itsu demo kono basho ni
Kegarenaki omoi ga bokura wo yonde iru I can hear the calling

Dore dake hanare kao ga mienakute mo tagai ni wasurenai no wa
Hitsuyou to shi hitsuyou to sarete iru koto sore ga subete hoka ni
wa nani mo nai

Kimi to iru toki boku wa boku ni nareru sou iu ki ga suru
Kotoba yori hayaku wakari aeru kagayaku shunkan azayaka ni
Ima made mo kore kara mo yakusoku nado suru koto wa nai darou
Dare ni mo mane dekinai onaji yume wo miyou can you hear the calling

Kono koe wo kikoeru kai wow wow wow wow
Ima nara kikoeru kai douka kurushimanaide

Hanazakarino Kimitachi e Ikemen Paradise

11/25/2007 07:55:00 PM 4 Comments

Biasa disingkat dengan Hana Kimi, dorama Jepang satu ini diangkat dari manga berjudul For You in Full Blossom karya Nakajo Hisaya. Mengusung 12 episode, dorama ini diperankan oleh Shun Oguri (Sano Izumi), Horikita Maki (Ashiya Mizuki), Ikuta Toma (Nakatsu Shuici), serta artis pendukung lainnya yg cukup banyak.

Bagi penggemar cerita komedi, ga salah kalo dorama ini jadi pilihan tepat. Dari episode pertama aja, dijamin ngakak! Apalagi didukung dengan khas Jepang yg selalu menyuguhkan “kekonyolan” dalam cerita. Meski demikian, dorama ini tetep punya inti cerita yakni tentang Ashiya dan Sano.