Follow Us

Wednesday, September 3, 2014

Nonton Konser EXO The Lost Planet #1 in Jakarta (TLP INA) Part 2



Wah udah ada legenda nih. Hmm, berarti saya masuk dari pintu 4. Jauh juga toiletnya ya. Tapi mana musholanya?





Buat fans Lay EXO yang mau nonton TLP di Senayan tanggal 6 September besok, ini dia fanchant buat Lay dari layunionina ketika dia solo stage. Dihapalin ya! :)


Sebenarnya saya dilema juga lo mau nonton konser EXO TLP ini. Bagaimana ngga coba? Saya ini kan mau diklat lah kok malah nonton konser segala? Kalau sampai terjadi apa-apa gara-gara nonton konser (naudzubillahimindzalik jangan sampai ya Allah, lindungilah saya selalu), apa kata dunia? Mana diklat ini bukan main-main lo. Saya dikirim ke Jakarta buat ikut diklat, bukan buat senang-senang.

Yup! Saya sadar banget itu. Tapi nonton konser ini ada dalam agenda saya jauh sebelum saya bakal dipanggil buat diklat. Dan ga tau kenapa timing-nya pas berbarengan begini. Ini di luar kendali saya. Saya hanya bisa berdoa. Tetap Allah yang menentukan semuanya. Kembali lagi hanya Allah yang tahu mana yang terbaik. Oya, ketika sesuatu itu tidak berjalan sesuai kehendak kita, itu artinya bahwa ada sesuatu yang lebih besar yang mengatur kehidupan kita yaitu Tuhan. Hmm, untuk bisa memahami ini, sungguh tidak mudah meski sepertinya sangat simpel. Saya mendapat pemahaman ini dari hasil chat saya dengan seseorang. Ya, benar juga. Kalau sesuatu selalu berjalan sesuai kehendak kita, artinya kita Tuhan ya? 

Oke kembali lagi ke EXO. Enam hari sebelum hari H (Minggu, 31/8/2014), saya survei lokasi venue dari tempat diklat saya. Seberapa jauh, seberapa lama, jalan kaki atau naik taxi dari venue ke penginapan nantinya (kalau sudah dapat penginapan), pintu mana yang lebih cepat masuknya, arah mana yang cepat dapat taxi, dsb. Ketika berangkat sih tidak macet. Perkiraan 50 menit sampai. Tapi pulangnya karena sore jadi sudah macet makan waktu satu jam lebih 10 menit perkiraan.

Btw, kok saya worry ya sehabis melihat venue-nya yang lapangan terbuka gitu? Tidak ada apa-apa gitu. Mau cari taxi jalannya jauh. Musholla/toilet ada  di mana? Orang jualan juga ga kelihatan. Kalau kemarin sih cuma rumput-rumput beserta gawang dan juga orang yang sedang berlatih sepak bola. Yah maklum namanya juga lapangan sepak bola. Kira-kira nanti bagaimana ya setelah disulap menjadi venue konser? Worth it ga nih tiket vip terdepan yang saya beli? Huaa saya ini membayangkannya nonton konser di lokasi indoor yang megah seperti Tokyo Dome, Jamshil, Beijing Arena, dll. Kapan ya bisa nonton di tempat-tempat itu? Sound system, lighting, lautan cahaya lightstick yang wah... dan ga desak-desakan, ga kepanasan, ga takut pingsan.

Raincoat! Itu yang terpikir langsung. Karena ga ada tempat berteduh. Semoga saja tidak hujan. Aamiin. 

Kalau persiapan sih ga macem-macemlah. Cuma HP, power bank, kamera, air mineral, lightstick, baju yang nyaman, sepatu kets yang lepes karena bakal berdiri sekian jam, jaket, uang. Oya, badan sehat pastinya nomor satu ya. 

Oya, berhubung saya sendirian makanya saya berusaha mencari teman. Siapa nih yang bisa diajak barengan? Sempat kontak twitter ada rombongan dari depok yang barengan naik bus, cuma setelah saya tanya kok jam tujuh pagi saya harus sudah menunggu di bawah jembatan stasiun lenteng agung. Lama sekali nanti di senayan mau ngapain coba? Sementara acara mulainya jam 18.30 wib.

Awal searching di twitter susah sekali nemu yang vip b. Rata-rata pada di vip lain atau premium. Eh, tadi pas baca twitter layunionina ternyata ada juga yang nyari teman di vip b. :)

Eh, ini dia update venue. Kemarin minggu pas saya ke sana belum ada apa-apa. Kalau di twitter layunionina sudah ada gambar konstruksi tinggi buat lighting dan layar.


Picture credit the rightful owner (dyandra)

No comments:

Post a Comment

leave your comment here!