semangat menebar kebaikan lewat tulisan — merangkai kata menebar cahaya — menulis dengan hati, menginspirasi tanpa henti

Reana: health

Follow Us

Showing posts with label health. Show all posts
Showing posts with label health. Show all posts

Tuesday, September 27, 2016

Begini Ngilunya Periksa ke Dokter Gigi

9/27/2016 05:35:00 PM 0 Comments
Saya mau cerita pengalaman ke dokter gigi. Hayo siapa yang belum pernah ke dokter gigi? Pemeriksaan kesehatan gigi memang penting ya. Jangan tunggu sampai sakit dulu baru ke dokter gigi.

Bagaimanapun juga gigi itu salah satu bagian tubuh yang sangat penting. Betapa tidak? Setiap hari kita makan menggunakan gigi. Bisa hitung berapa kali sehari gigi mengunyah layaknya mesin?

Pada awalnya ada teman yang mengajak ke dokter gigi tapi kala itu saya belum tergerak. Tak lama kemudian saya merasa ada yang tak beres di mulut sebelah kiri. Senut-senut. Waduh padahal rasa senut-senut ini pernah saya rasakan waktu kecil dulu. Oh tidak kalau sampai sakit gigi. Karena saya jadi sulit makan. Ngomong juga jadi irit. Padahal saat itu saya harus bertemu petugas. Pastilah ada namanya makan bersama dan harus ngomong. Saya cek ternyata gusi bawah bengkak terdesak karang. Untuk penanganan sementara saya minum paracetamol dan syukurnya rasa senut-senut hilang.

Tapi saya pikir tidak boleh dibiarkan. Saya harus ke dokter gigi. Berhubung dalam waktu dekat itu ternyata saya dimutasi ke kabupaten lain, yah belum sempat ke dokter. Tahu sendiri ribetnya mau pindahan kan? Jauh pula.

Tiba di tempat baru, saya tanya di mana dokter gigi ke rekan kantor. Eh kemarin staf saya bilang kalau dia dari dokter gigi.
 "Mau apa?" tanya saya.
"Cabut gigi", katanya.
"Kapan? Ikut donk"
"Besok senin malam abis magrib. Nanti kujemput."
Horeee. Asyik ada teman. Haha.

Begitu tiba di tempat praktek, ada sekitar 3 pasien menunggu. Satu pasien lumayan lama. Suara alat praktek si dokter terdengar kencang dari ruang tunggu. Kami pun segera mendaftar.

Giliran teman saya masuk duluan eh kok cepat sekali sudah keluar. Hmm ternyata disuruh makan dulu sama si dokternya takutnya tidak kuat pas dicabut. Jadilah saya disuruh masuk.

Untuk saya yang baru pertama kali membersihkan karang gigi, rasanya wow banget deh. Ngilu. Ya Allah, berasa sedang disiksa. Padahal sih ya masih bisa ditahan. Tapi entah kenapa seperti ada penyiksaan fisik. Dan saya langsung kebayang gimana sakitnya disiksa di neraka. Ini mah belum apa-apanya kali. Serem ah. Lebay ya hihi. :)


Mungkin ada 5 kali lebih saya harus kumur-kumur. Dan setiap berkumur selalu berdarah. Ketika dibersihkan dengan alatnya itu saya sering merasa tegang dengan sendirinya. Tidak rileks. Mata memejam atau menyipit. Si dokter menyuruh rileks. Yah gimana mau rileks, ngilu begitu. Reaksi spontan itu.

Setelah selesai dokter bilang supaya saya kontrol gusi 3 bulan lagi, tepatnya desember. Beliau ingin melihat apakah gusi sudah sembuh. Satu setengah jam setelah dibersihkan saya baru boleh makan. Selama 3 hari tidak boleh minum berwarna. Disarankan minum es.

Terakhir adalah pembayaran. Saya harus merogoh uang senilai 250 ribu rupiah untuk malam itu. Mahal? Iya banget buat saya. Perawatan kesehatan memang mahal. Syukurnya perawatan gigi disarankan cek ke dokter 6 bulan sekali. Bisa nabung dulu. ☺

Yang saya sesali, kenapa tidak dari dulu saya buat agenda untuk rutin periksa gigi. Soalnya saya ingin gigi tetap utuh sampai tua. Banyak kan masih muda yang giginya sudah pada tanggal? Padahal gigi ini aset kita di masa tua nanti. 





Saturday, August 16, 2014

Membaca Hasil Tes Darah

8/16/2014 10:21:00 PM 0 Comments


Gara-gara mau ikut diklat, saya jadi mengambil tes darah di rumah sakit daerah. Selain tes darah, diharuskan juga untuk rontgen. Haduh, saya sudah cemas harus rontgen loh. Ketar-ketir kenapa harus ada rontgen segala. Takut harus membuka pakaian. Takut petugasnya laki-laki. Ups! :(

Berhubung waktu sudah semakin mepet (hasil harus segera dikirim 3 hari sebelum diklat), akhirnya saya memberanikan diri berangkat ke RSUD pada hari Senin lalu (11/8/2014). Awalnya saya mendaftar dulu di loket pendaftaran. Btw, ini pertama kalinya saya ke RSUD sini. Lalu saya disuruh ke poli umum. Di poli umum, yang saya temui adalah perawat bukan dokter. Saya ditensi dan dites buta warna lalu cek tinggi dan berat badan. Cek buta warnanya itu disuruh menyebutkan angka yang ada di gambar berwarna di bagian tengah sampai beberapa kali. Lalu disuruh mengikuti alur angka berwarna dengan jari tangan kanan. 

Setelah itu, saya disuruh ke laboratorium untuk tes darah dan ke radiologi untuk rontgen. Di laboratorium, saya langsung disambut petugasnya.

Dikira 100% CPNS

"100% ya?" tanya salah satu petugas. Dikira saya mau KIR untuk 100% CPNS. Haish apa tampang saya ini tampang CPNS yang mau 100%?

Saya digiring ke sebuah tempat dan diberi cawan kecil tempat urine (apa namanya ya) yang biasanya untuk tes narkoba.

"Bukan! Saya mau tes darah."

"Mau buat apa?" tanyanya. Karena setau mereka biasanya KIR itu pakai tes narkoba untuk 100% tadi.

"Diklat PIM IV," jawab saya.

Lalu kertas rujukan yang berisi biodata saya diminta.


4 petugas 5 tusuk

Oke! Saya langsung disuruh duduk. Petugas langsung mengambil jarum suntik serta alkohol dan kapas. Dicarinya urat saya. Pada awalnya dilihat lengan kiri saya. Rupanya uratnya sangat kecil tidak kelihatan. Lalu dilihat lengan kanan saya. Sama saja. Pindah ke tangan kanan. Sama juga tidak mengalir darahnya. Mungkin hanya dua tetes. Tapi akhirnya lengan kanan yang ditusuk jarum pertama kali. Darah hanya keluar dua tetes. Tidak mengalir sama sekali.

Akhirnya lengan kiri yang ditusuk jarum. Tau apa yang terjadi? Malah tidak keluar darah sama sekali. Sampai ditusuk-tusuk dan saya kesakitan. Haduhhh.... :(

Petugas pertama akhirnya menyerah. Datanglah petugas kedua. Lengan kiri kembali ditusuk jarum. Darah tetap sama sekali tidak keluar. 

Menyerah. Datanglah petugas ketiga. Petugas ketiga menusuk punggung tangan kiri saya. Darah mengalir tapi hanya bisa diambil 1 cc. 

Datang lagi petugas keempat menyuntik lengan kiri saya. Barulah darah mengalir lancar.

Hmm, saya tegang makanya bisa sampai ditusuk berkali-kali dan ganti-ganti petugas tidak mengalir darahnya. Baru kali ini juga sih sampai segitunya 5 kali tusuk (habis 5 bekas jarum suntik) dan empat petugas yang menyuntik. Parah... parah...

Kata petugasnya, begitu kalau orang kurus uratnya kecil ga kelihatan. :)

Selesai tes darah, saya ke ruang sebelah untuk rontgen. Alhamdulillah petugasnya perempuan. Lega.

Begitu hasil rontgen keluar, petugasnya bilang supaya saya kembali ke dokternya.

"Dokter yang mana ya? Tidak ada dokternya, saya dari poli umum tadi," jawab saya polos. Yang terlintas di otak saya, saya kan tidak sakit jadi tidak ada dokter yang menangani saya. Makanya saya bingung begitu ditanya dokternya.


Ribet oh ribet

Hasil rontgen sudah di tangan, langsung saya ambil hasil tes darah (menunggu dulu) lalu disuruh ke TU, dari TU kembali ke poli umum. Dari poli umum saya disuruh ke kasir untuk membayar. Lalu balik lagi ke poli umum buat minta tanda tangan dokter. Lalu minta cap ke TU/kasir. Haiyah ribet banget ya bolak-balik sana sini kayak setrikaan. Udah gitu, disuruh fotokopi dulu sebelum dicap kalau-kalau butuh lebih dari satu untuk cap asli. Huaaa mana ga ada fotokopian di sana. Harus keluar ke jalan raya dulu. Akhirnya hari jumat saya baru ke sana lagi minta cap ke kasir.

Saya beberapa kali ke TU lo. Salah melulu di sana. Awalnya sebelum ke poli umum saya nyasar ke TU. Lalu setelah mengambil hasil tes, saya ke TU.


Hasil tes

Untuk hasil tes darah, alhamdulillah semuanya normal. Berikut hasilnya:

Hemoglobin 14,7 
Gula darah 108 (Perempuan 76-180 mg/dl)
Asam urat 4,8 (Perempuan 2,4-5,7 mg/dl)
Kolesterol 235 (Perempuan 123-243 mg/dl)

Yang gawat adalah kolesterol ada di batas atas. Ga nyangka. Tapi syukurlah gara-gara tes ini jadi tahu. Jadi bisa jaga-jaga untuk asupan makanan. Pokonya saya langsung searching cari info seputar keempat hasil tersebut. Kalau hasilnya tinggi apa yang akan terjadi dan apa yang harus dilakukan. Rata-rata sih sarannya adalah pola makan sehat. Betul banget sih memang kita perlu tahu kandungan gizi asupan yang kita makan biar kita tetap sehat.

Kalau saya baca-baca sih, makanan yang mengandung kolesterol tinggi itu dari produk hewani sementara yang bisa menyebabkan asam urat tinggi itu dari produk nabati yang mengandung zat furin. Gara-gara kemarin kakak saya ada yang mengeluh sendi pegal-pegal dan kaki bengkak akibat asam urat, saya jadi tahu beberapa makanan yang mengandung zat furin tinggi yang mesti dihindari penderita asam urat seperti kangkung, kol, daun singkong, bayam, semua produk melinjo, kacang-kacangan, dll. Dan untuk obatnya, salah satunya adalah rumput sidaguri. 

Sedangkan hasil rontgen menyatakan paru-paru dan jantung baik. Alhamdulillah. :)

Ya Allah, senantiasa berikanlah saya dan keluarga saya juga readers blog saya kesehatan. Aamiin.

Friday, January 31, 2014

Cacar di Usia Dewasa? Oh No!!!

1/31/2014 11:47:00 AM 0 Comments
Dua hari kemarin saya galau. Kenapa galau? Bak abege saja ya. Iya karena badan saya panas. Saya tidak tahu kenapa di hari pertama pagi-pagi (rabu) badan saya terasa ga enak. Bekerja pun jadi tidak nyaman. Apa karena tidur tidak berkualitas?

Rupanya badan saya menjadi panas. Karena ada disertai bersin, maka saya mengira ini flu. Lalu sore harinya saya minum obat flu saja. Panas reda. Langsung keluar keringat dan badan menjadi enteng. 

Kira-kira pukul empat kurang 15 menitlah sebelum shubuh saya terbangun. Ini karena badan saya panas lagi. 

"Haduh, bagaimana ini kira-kira saya kuat tidak ya besok kan saya mau puasa kamis."

Wednesday, September 25, 2013

Enaknya Main Skipping Rope

9/25/2013 06:44:00 PM 0 Comments
Yay! Happy 60.000 views! I  am so glad to know! :)

Thanks a lot to all of my readers out there. Though it has been so long i do not post any articles but you keep coming here. I appreciate it. Now i am trying to be active again to write some posts to you. Hope you will like it and enjoy it so much.

Kali ini saya mau cerita tentang skipping. Setelah sekian lama saya ingin punya skipping rope, sempat pernah ingin beli tapi belum jadi, akhirnya kemarin saya beli skipping rope. Tidak ada rencana, tiba-tiba teman kantor saya bilang, "Mbak, aku mau beli skipping rope nanti siang."

Tentu saja saya langsung bilang, "Nitiiippp!!!"
Hehehe


Sebenarnya saya ini terinspirasi dari permainan lompat tali dari karet gelang yang dibuat rantai. Dulu semasa SD saya suka sekali main ini. Saya ingat sekali, saya kumpulkan karet gelang dari mana-mana. Kekurangannya, barulah minta belikan ibu di pasar. Hehe