semangat menebar kebaikan lewat tulisan — merangkai kata menebar cahaya — menulis dengan hati, menginspirasi tanpa henti

Reana

Follow Us

Saturday, May 22, 2010

Lihat Gerhana Venus Langsung 16 Mei 2010

5/22/2010 03:13:00 PM 0 Comments
Source Youtube kenkentotz


Tepatnya sore hari tanggal 16 Mei 2010, kala itu aku dan tiga orang teman sekantor menempuh perjalanan ke sebuah lokasi pasar malam bertujuan menyensus rombongan pendiri pasar malam tersebut. Dengan melewati jembatan gantung yang membuat jantung sempat dag dig dug dan juga jalan berbatu, akhirnya tiba juga kami ke sana.

Namun sungguh sayang, ternyata ketua rombongan sedang pergi dan baru kembali isya nanti. Jadilah aku dan seorang temanku pulang saja. Biarlah dua orang yang tersisa menunggu di sana. Bukannya kami tak setia kawan, tapi justru mereka yang menyarankan kami pulang. Tampaknya mereka tidak tega melihat kami yang bergender perempuan ini masih kelayapan malam-malam. Hehehe.

Ok! Berhubung waktu menuju maghrib masih lumayan lama, jadilah kami putuskan untuk sejenak melihat sunset ke pantai abrasi. Hmm, pas juga momennya karena hari Minggu jadi cukup ramai. Banyak anak muda pada duduk-duduk di pinggiran pantai. Pastinya sih tidak ada yang mandi ya karena ombak Samudera Hindia yang cukup besar sangatlah berbahaya. Jadilah duduk saja menikmati pemandangan laut dan awan yang beranjak merah di atasnya sembari menyeruput air mineral.

Memang, tujuan awal melihat sunset tidak tercapai karena perjalanan yang kami tempuh cukup makan waktu. Tak apalah, yang penting sudah sempat menghirup udara kebebasan. Dan pulanglah kami karena maghrib pun tiba.

Dalam perjalanan pulang, aku yang dibonceng di belakang hanya bisa menikmati pemandangan pepohonan di sepanjang jalan sampai memasuki kawasan pemukiman. Well, ada yang membuatku cukup bertanya-tanya. Mulai dari pantai sampai aku tiba di rumah, tak henti-hentinya aku memperhatikan pemandangan menakjubkan di atas sana.

Mirip dengan lambang sebuah partai islam. Sampai-sampai aku tidak yakin dengan apa yang kulihat. Jadi kuminta teman yang di depanku untuk melihat. Dan ternyata aku tidak salah lihat. Sebuah bintang terang berada di ujung atas kiri bulan sabit. Terkadang ia menghilang seperti tertutup awan tapi tak lama kemudian muncul lagi.

Venus? Tebakanku dalam hati. Karena hari-hari biasanya aku perhatikan memang ada sebuah bintang terang di dekat bulan tapi tidak segaris dengan bulan seperti kali ini. Apalagi ketika bulan ramadhan tiba, ada satu bintang yang sangat terang dan besar di arah barat.

Well, kunikmati saja sampai ia benar-benar menghilang beserta bulan itu sendiri. Begitu sampai di rumah, karena penasaran, kutengok-tengok lagi ke arah langit. Tapi memang tidak muncul lagi. Hehehe. Padahal sebelumnya aku langsung heboh memberitahu teman dan orang rumah di Lampung. Dan apa jawaban mereka?
"Lampung mendung"
"Lampung hujan"
"Sorry ga lihat"

Meski kecewa dengan jawaban-jawaban itu, aku pun berkesimpulan bahwa hal itu tidak penting untuk diketahui. Apa yang menurutku menarik, ternyata tidak penting untuk orang lain. ^_^

Barulah kemudian kutahu dari koran lokal ternyata kala itu ada gerhana venus. Dan menurut astronom baru akan muncul lagi 2050. Hmmm, mungkin sekali seumur hidup inilah bisa menyaksikan. Dan ternyata juga tidak semua tempat bisa menyaksikan. Yup! Lampung yang kukira bisa melihat ternyata tidak termasuk wilayah cakupan. Hehehe. Terlalu bersemangat.

Memang sejak SD dulu, aku suka mengamati bintang. Mencari-cari rasi bintang seperti yang ada di pelajaran IPA bab Tata Surya. Sampai-sampai terbawa mimpi melihat planet-planet dengan mata telanjang seperti gambar di buku. Hohoho.

Tapi semenjak dewasa, sudah tidak lagi. Dan baru kemarin itulah tumben-tumbennya keluar rumah terus menyaksikan gerhana venus. ^_^

Thanks God! Pengen lagi lihat fenomena indah di atas sana.












Saturday, January 30, 2010

Buzzer Beat

1/30/2010 05:28:00 PM 2 Comments

Cukup lama gw ga nonton dorama Jepang. Mungkin yang terakhir gw tonton tuh 'Gokusen 3'. Yup! Tontonan yang menghibur. Temanya ringan dan disuguhi komedi-komedi ala Jepang pastinya. Hoho Yamaguchi sensei yang cukup lucu tapi keren. Sampai season 3 pun belum juga menemukan soulmate-nya! Fufufu

Well, belum lama ini gw baru saja menamatkan 'Buzzer Beat' yang diperankan oleh si ganteng Yamashita Tomohisa yang berubah penampilan dengan rambut ikalnya. Dia tampak lebih dewasa ketimbang saat berperan sebagai Akira, anak sekolah yang weird dalam 'Nobuta Wo Produce'. Umm, berarti gw juga bukan anak-anak lagi ya. Ya iyalah dari anak sekolahan lalu anak kuliahan dan sekarang sudah jadi orang kantoran. Sungguh ga layak lagi disebut anak-anak. ^_^

Love In The Time Of Cholera

1/30/2010 11:18:00 AM 2 Comments


Apa itu cinta sejati?
Adakah di antara Anda yang bisa menjelaskan?
Adakah yang telah menemukannya?


Hmmm, cuma ada di kisah klasik nampaknya ya kalau hari gini masih juga mendambakan cinta sejati? True or not, bagi sebagian orang mungkin masih percaya cinta sejati itu ada (termasuk saya? hehe). Setuju? Bagi yang beranggapan cinta sejati itu bullshit, yup you have you're own way of thinking... Pastinya di sini saya tidak akan nge-judge siapa pun.

"Love In The Time Of Cholera", barangkali sudah sangat familiar ya. Novel karangan Gabriel Garcia Marquez ini sempat difilmkan di tahun 2007 akhir (kalau ga salah ingat) dan masuk juga ke Indonesia. Meski saya tidak tahu apakah masuk ke bioskop-bioskop seluruh Indonesia tapi seingat saya ada di Blitz Megaplex. Terus selain itu pernah juga tayang di salah satu episode Oprah Winfrey's Show yang bertemakan cinta sejati. Oya, buat fans Shakira, silahkan berbahagia karena theme song-nya dibawakan oleh suara merdunya yang seksi itu loh! :)



Sebenarnya saya ragu apakah cinta Fiorentino Ariza (tokoh utama pria) bisa disebut cinta sejati hanya karena dia tidak mampu melupakan Fermina Daza dan rela menunggu hingga 50-an tahun sampai Fermina menjadi janda. Memang pada awalnya mereka saling mencintai namun karena ayah Fermina tidak setuju jadilah mereka dipaksa berpisah sampai akhirnya Fermina menikah dengan Dr. Juvenal Urbino dan dikaruniai anak.

Selama masa patah hati, Fiorentino yang pada mulanya adalah telegram boy harus pergi ke tempat yang jauh mencoba peruntungan baru atas rekomendasi ibunya. Namun apa boleh dikata, cinta adalah cinta. Fiorentino masih juga belum bisa melupakan Fermina. Dalam hidupnya, mencintai Fermina adalah tujuan hidupnya.

Tak bisa dipungkiri, love adalah kebutuhan hidup manusia. Karena itu, meskipun hidup selama 50 tahun berstatus single, tapi Fiorentino yang semula adalah pria terhormat pun jatuh dalam hubungan dengan berbagai wanita yang ia temui. Tercatat jumlah terakhir sekitar 623 wanita yang pernah dengannya. Dan Fermina menjadi wanita ke-624. Yup! Fiorentino selalu mencatat dengan siapa saja.

Well, itu sedikit resume dari saya. Kalau mau lebih jelasnya baca saja novelnya. Saya sendiri belum sempat membaca padahal sudah cukup lama downloadnya.

download di sini

Baca juga:


 Marriage Most Scandalous by Johanna Lindsey
 A Pirates Love by Johanna Lindsey

all pictures credit to the rightful owner


Wednesday, January 27, 2010

Prosedur Instansi Berbelit-Belit

1/27/2010 10:58:00 PM 0 Comments



Tidak terasa ternyata sudah berbulan-bulan tidak posting. Hmmm,
sampai-sampai seorang teman yang tak lain adalah blogger juga
menegurku untuk kembali ngeblog. Yeaa ternyata dirimu merindukan
tulisanku!!! Hehehe (lebay deh) :)

Sebenarnya bukan maksud hati untuk rehat dari dunia per-blog-an.
Namun sedang tenggelam saja dengan rutinitas di kantor yang
selalu ada-ada saja.

Well, ini kali aku ingin sedikit mengungkapkan uneg-uneg soal
kerjaan yang tak kunjung selesai hingga detik ini aku menulis.
Hmm, bisa dibilang baru momen ini aku begitu royal dengan
kerjaanku. Pada dasarnya memang aku bukan tipe yang begitu
perhitungan (liat-liat sikonlah hehe). Yaaa asal kerjaanku kelar,
that's fine lah aku jungkir balik sekalipun. Hehe lebay. Maybe
karena masih single sih. Coba kalo dah ganti status, ga deh
kayanya (baru kayanya loh). Secara kalo ku pikir-pikir, jelas ga
bangetlah berlama-lama begini sementara di rumah terbengkalai.
hoho :)

Sekarang ini terhitung sudah malam ke-11 aku berada di ibukota
Bengkulu demi mengurus kerjaanku hingga kelar (kenyataannya?).
Hmm, menurutku butuh kesabaran yang cukup besar untuk bisa
menyelesaikan. Lalu apakah aku termasuk orang yang sabar itu?

Aku merasa ada beberapa kendala yang menyebabkan terhambatnya
pekerjaan ini untuk segera diselesaikan. Kita tidak bicara materi
dalam hal ini namun prosedur yang tidak praktis cenderung
berbelit-belit. Nah, ini karena menyangkut instansi lain.

Aku misalkan saja begini:

Instansiku (level kabupaten) = A
Instansi atasku (level provinsi) = A1
Instansi atasnya atasku (level pusat) = A2
Instansi lain (level provinsi) = B1
Instansi lain (level antar provinsi) = B2

Dari jauh hari A2 memerintahkan instansi bawahannya dari A1
sampai A untuk membuat laporan. Berhubung aku salah satu operator
yang bertugas membuat laporan di instansiku, jadilah kubuat
laporan itu sesuai list dari A2 tersebut. Dan setelah itu kami
dipanggil ke A1. So, datanglah diriku membawa setumpuk kertas
dengan menempuh 7 jam perjalanan (capek oi). Ternyata oh ternyata
waktu yang dijadwalkan hanya 2 hari sudah melewati batas menjadi
hari ke-12 esok. ck ck ck... pokoknya jangan tanya apa kabarku
lagi deh. hehehe

Entahlah ya, kenapa masalah tuh ada-ada saja. Hmmm, terlalu
panjang untuk diceritakan. Bahkan termasuk ms office-ku tiba-tiba
error ga bisa dibuka. Kuingat-ingat, padahal malamnya yang
kulakukan cuma uninstalled program antivirus lokal loh ga macam-
macam. Ko begitu pagi-paginya mau benerin salah satu file excel
sudah ada pesan errornya pertanda ga bisa dibuka. Ya sudahlah
install ulang. Namun gagal. Ga bisa di uninstall pula. Kenapa ya?

Gitu kali ya kalo b******. Hmmm, akhirnya instal versi 2003 dan
alhamdulillah berhasil! Kan gawat kalo di saat penting gini ga
bisa kerja gara-gara itu. Pokoknya ribet deh jatuhnya!


Well, kembali ke permasalahan tadi.

Prosedur
Sebenarnya sih yang ingin kuungkap dari soal prosedur adalah
tanda tangan dan stempel menyangkut instansiku sendiri dan
instansi lain. Yup! Kenapa tanda tangan? Karena hanya karena
tanda tangan kerjaan yang seharusnya sudah kelar jadi harus
menunggu beberapa waktu (bahkan kalau untukku jatuhnya beberapa
hari). Alasan pertama dikarenakan jarak jauh sekitar 7 jam.
Itupun bisa dibilang seharian atau semalaman perjalanan dengan
travel. Jika berangkat pagi sampainya sore atau untuk
keberangkatan malam sampainya sekitar jam dua sampai empat pagi.
Yang jelas, tak bisa dalam sehari beres. Sementara jika aku nekat
pulang, lalu siapa yang akan mengurusi laporan instansiku?
Hmmm... dilema...

Lalu kenapa stempel? Karena berurusan dengan instansi lain jadi
harus bolak-balik deh. fufufu...

Tak bisakah lebih praktis lagi ya? Kami yang jauh ini yang sulit.
Jika dekat sih ga masalah. Jika ada kurang-kurang hal apa gitu
tetep bisa cepat. Sementara seperti kami? dong dong dong... ?_?



Dari instansi ke instansi

Berhubung laporan ini menyangkut instansi lain, kupikir harus ada
koordinasi yang cukup baik antar instansi, dalam hal ini terutama
dari pihak provinsi (A1 dan B1). Kenapa demikian? Berdasarkan
pengalaman yang barusan inilah ketidakefektifan kerja sangat
terasa. Kami harus beberapa kali merombak laporan dan pastinya
kasus bolak-balik tadi.

Dari awal bulan kami sudah dapat perintah pusat untuk cepat
mengirimkan laporan. Sementara kami yang jauh ini pun segera
berusaha memenuhi permintaan tersebut. Nah, ternyata dari pihak
A1 salah memberikan petunjuk dan B1 belum siap dengan kedatangan
kami.

"Ada yang bisa saya bantu?", tanya salah satu petugas B1.

"Mau ngumpulin hardcopy pak", jawabku.
"Dari mana mbak?"
Lalu kusebutlah dari mana.

"Yang kemarin sudah datang ya."
"Ya pak."

"Itu kelemahan kami mbak, kami mohon maaf waktu itu belum siap."
"Saya juga minta maaf pak, kami juga malu."
Malu? Hehe
Lalu diperiksalah hardcopy-ku itu.

"Mbak, ini ada kurang. Seharusnya yang di-print sama dengan
halaman sebelumnya."
"Kan di lampiran surat tidak ada perintah jelasnya pak, makanya
cuma itu yang saya print."

"Memang tidak ada. Ini kesalahan kami mbak."
"Yah gimana donk pak, masalahnya adalah tanda tangan bos saya itu
gimana pak jauh?"

"Dikirim saja mbak setelah sampai kabupaten. Berat ga?"
"Ya berat pak."

Mau sampai kapan bolak-balik ngeprint dan pastinya adalah tanda-
tangan bos. Ugh... Mana diriku ini sudah menghabiskan tinta dan
kertas 1 rim di salah satu bidang di A1. Dan juga menghabiskan
tinta di bidang lainnya. Mana tau-tau salah. Huaaaaa.... biang
kerok deh T_T


Dari B1 ini yang kami perlukan adalah berita acaranya. Karena
berita acara tersebut akan dilampirkan di laporan kami untuk ke
A1 dan A2 dan untuk A1 ke B2 lalu hasilnya A1 ke pusat. Demikian
ribetnya ya. ck ck ck...

Btw, apa kabar kamarku ya? Hehehe
Mudah-mudahan besok beres dan jumat bisa pulang. Minggu kembali
lagi ke sini. Alangkah capeknya... Nasib nasib...


Sunday, September 20, 2009

Selamat Idul Fitri 1430 H

9/20/2009 05:21:00 AM 0 Comments
Wow! Tak terasa sudah datang Idul Fitri kembali. Masih segar dalam ingatan seolah-olah baru kemarin kurayakan idul fitri bersama keluarga di rumah ini. Hmmm, thx God! Masih bisa kujelang hari kemenangan tahun ini.

Idul fitri berarti hari libur. Hari libur berarti bebas kerja. Meski sebenarnya hari libur tak selalu bermakna bebas kerja untuk instansiku. Tapi untuk libur lebaran ini, suatu perkecualian. Yup! sampai-sampai sudah sekian lama ga posting! Baru hari inilah menyempatkan diri sejenak posting. Yah, sekedar mengucapkan selamat hari raya idul fitri 1430 h mohon maaf lahir dan batin...

Monday, July 6, 2009

I just wanna say THANK YOU!!!

7/06/2009 10:18:00 PM 2 Comments



God, it's me...

Today ada orang2 yg baik menawarkan jasanya buatku... tanpa kuminta... Thx God! This is Your help... Kau tahu bahwa aku sangat kesusahan... dan inilah bentuk pertolongan dariMu melalui mereka. Meskipun pertolongan itu sangat simpel, but itu cukup berarti bagiku... Kau tahu justru inilah permasalahan besarku di sini.

Aku adalah tipikal orang yg sangat enggan bahkan cenderung tidak mau meminta pertolongan orang lain, padahal seringkali aku tahu kalo aku ga sanggup. Akibatnya stres sendiri. Tersiksa? Iya jelas... Biarpun tahu begitu, tapi rasanya beraaaaattttt untuk bilang 'tolong'. Sebisa mungkin kan kucari jalan lain jika memang masih bisa.

Seperti tadi, diantar ke kecamatan meriksa peta trus ditinggal. Hmm, sudah terbayang-bayang pulang jalan kaki (ga mungkin minta jemput, emang di rumah apa? huff). Yaah lumayan 1 km jalan kaki menyusur jalan raya di tengah terik mentari.

"Biarlah..." pikirku.

Tiba saatnya aku keluar dari kantor kecamatan, salah seorang petugas petaku berbaik hati mengantar. Hmm, masih heran, kok? Justru akulah yang nanya dia mau ke mana. Kupikir dia mau pergi ke suatu tempat gitu. Ga taunya.... hehehhe ^_^

Lalu saat jam kantor selesai, salah seorang rekan kerja yang seruangan denganku di depan pamitan pulang duluan.

"Ya!" jawabku singkat.

Lalu dia pamitan ke ruang belakang. Setelah itu dia berhenti di pintu ruang depan dan menanyaiku tar pulang gimana.

"Belom tau...", jawabku.

Yaaa memang begitulah kenyataannya. Lalu dia menawariku pulang barengan. Ups! Tapi aku ga yakin dan ga tega. Abisnya kemarin dia barusan kecelakaan ternyata. Bahkan saat kumintai tanda tangan saja kesusahan menulis, tangannya masih kesakitan dan kram. Begitu pula kaki kanannya masih kesakitan (pakai sandal, jalan agak pincang). Hmm, tapi dia ngeyakinin kalo dia bisa. Finally, ya sudahlah... ^_^

Btw, aku lupa jalan masuk ke kos baruku... (kacau mode, maklum baru pindah 2 hari lalu selain itu kecerdasan geografiku mang buruk).

Hehehhe untungnya dia ingat... (kecerdasan geografi cowok mang lebih baik daripada cewek ya? -- dia salah satu yang bantuin pindahan).




I just wanna say THANK YOU!!!



*sesungguhnya aku kesal dengan diriku sendiri




Saturday, July 4, 2009

Sekali Childish Tetap Childish

7/04/2009 08:26:00 AM 0 Comments

Hmmm, ternyata sudah lama juga ga ngepost. Begitu dilihat, ternyata bulan kemarin cuma ngepost 2 tulisan. Sibuk, malas atau? Hehehe biarlah diriku saja yang tau. Dan sekarang menulis kembali sedang dimulai. Seperti biasa, menulis yang tidak jelas. Ah, biar saja daripada diam. hihihi :D



Finally, gw sudah pindah kos. Hmmm, tepatnya kemarin pindahan. Capeeeeeeekkkkkk!!!!! pegel-pegel nih badan sampai malam harinya susah tidur. Padahal hari-hari biasanya gampang banget tidur. Apalagi kalau kecapean! Malah hampir tiap hari ketiduran... bahkan ada pula yang ngatain gw muka bantal! Ow ow! Biarlah... tidur kan nikmat! Dan memang bener sih kalau sekalinya gw susah tidur, malah resah... bingung...



Ditolong 3 makhluk perkasa

Well, masih soal pindahan. Kenapa bisa gw sepegel-pegel itu ya? Heran juga kaya habis kerja berat aja. Padahal sih untuk urusan angkat-angkat sudah ada 3 makhluk perkasa yang bantuin gw. Hehehe. Mau tau siapa orang-orang baik itu? Okeh, mereka adalah 3 orang rekan kerja gw di sini. Btw, thx guys for your help!!! Yah, mungkin karena ngepack sendiri tuh barang-barang yang gw pikir cuma sedikit tapi ga taunya banyak juga. Kecil-kecil sih, tapi banyaaaaakkkk!!!! Hahah cewe banget deh.

Sebelum sampai ke kos baru, meluncurlah kita ke dua toko. Tujuan utama sih nyari kasur. Hehe. Begitulah di sini, kos kosong melompong ga ada barang apa-apa. Yah, keluar modal deh. Beda ma kos lama yang sudah lengkap. Ya sudahlah gapapa investasi masa depan. Loh? ^_^

Oke, kita menuju toko pertama. Ember! Yup! Itu dia daftar barang yang dicari. Lalu kain pel, gayung, lap, karpet, trus kompor. Gw beli kompor, diketawain deh ma mereka apalagi salah seorang yang cukup kenal gw. Masih muda, 2 tahun terpaut di bawah gw tapi penampakan lebih tua. Hahahah. Dia cukup tau gw mang ga bisa masak n ga pernah masak siy. Yup! Dia memang bawel bahkan melebihi gw yang notabene cewek. Terbukti saat tawar-menawar, dialah
pahlawan gw! Loh? Ga salah? Ngga! Yup! Itulah jawaban singkat gw. Bahkan saat tawar-menawar kos, dia juga yang nawarin. Hehe.

Trus pas milih karpet, well gambarnya kok childish banget yah? Gw coba lihat-lihat gambar lain. Seloroh si Bawel, "Ya ga masalah kamu kan anak-anak".
Wew, gw tau dia bercanda. Memang tipenya suka bercanda. Tapi selain itu dia memang nganggep gw anak kecil deh emang. Ugh, sok tua deh! Trus, si rekan kerja yang baru menyarankan gw pilih yang hijau. Well, mang gw dah naksir yang hijau dari awal. Cuman mastiin kalau2 ada yang lebih bagus motifnya. hehe. Siiip deh ambil yang hijau!

Selesai di toko pertama, lanjut ke toko selanjutnya! Nyari kasur... Yuhuuuu! Eh, si Bawel bilang, " Beli kompor ga beli sumbu tadi?". Wew, oh iya ya... ya ampuuuun ga ngeh gw. Ketauan banget nih ga pernah masak. (malu mode).

Ah, telat bilang. Ya sudahlah tar tar aja. Sekarang saatnya pilih-pilih kasur. Btw, gw ini susah milih orangnya jadilah dipilihin ma rekan kerja yang lebih tua. hehe.
Trus ditanya, "Udah? Apalagi?"
"Udah...", jawab gw.
"Bantal ma bantal guling ngga?"
"Oh Iya!", jawab gw.
Huaaaaa diketawain deh.


Sekali Childish Tetap Childish

Yaaah, begitulah gw. Gw adalah orang yang terbiasa mengandalkan kakak2 gw dalam urusan gw selama ini. Yah urusan cari-cari barang, antar-antar, ngurus-ngurus apa gitu... Jadi, saat gw sendirian, serasa hilang pegangan. Tak ada yang gw andalkan. Ga ada yang gw mintai tolong. Begitulah kira-kira. Namun begitu gw kuliah 4 tahun di Jakarta, gw cukup mandiri kok gw pikir. Gw lakukan semuanya sendirian. Yah beberapa hal tertentu yang pastinya ga bisa sendirian. Mungkin karena kemudahan akses ya. Sementara di sini, hmmm... alangkah sedihnya gw sering ngerasa.

Dengan sulitnya di sini, gw jadi ga bisa ngelakuin apa-apa sendiri. Jadinya gw tergantung ma orang lain. Gw sebel banget dengan keadaan ini sebenernya. Gw merasa jadi orang yang tak berdaya tanpa bantuan orang lain. Dan gw ngerasa kalo gw nih merepotkan. Aaaaarrrrrggggghhhhh!!!!! Tidaaaaaakkkkk!!!!!

Ini bukan gw. Gw adalah tipikal orang yang ga mau merepotkan orang lain jika memang gw bisa sendiri. Yah, lain cerita kalo sama kakak2 gw. Toh kakak2 gw tulus kok ma gw. Sementara orang lain? Dalam laut dapat diduga dalam hati siapa tahu kan? Hiks hiks...

Sometimes gw mikir, hebat juga gw bisa melalui ini semua selama 1 tahun! Hebat hebat!!! Gw hebat!!!

Yah, selama setahun inilah gw ga pernah ke mana-mana selain ke kantor, kos, n lapangan kalo lagi survei2 gitulah urusan kantor. Coba??? Yah kesempatan refreshing paling kalo lagi ada pelatihan di Kota Bengkulu. Selain itu? Jangan harap. (sedih mode)

Hmm, jadinya selama di sini gw semakin menyadari apa lemahnya gw. Jadinya gw semakin merasa kalo gw memang childish. It's true! Terbukti sudah. Jadi kapan gw gedenya ya??? :D

Syukur deh ada si bawel yang bisa gw repotin hehe. Berhubung sudah ada rekan baru, kemungkinan beban si bawel bisa berkurang. hahahha paan coba? Yup! Gw sudah mulai ngerepotin dia soalnya. hehhehe.

Hmm, semoga kebaikan kalian semua mendapat balasan dariNya. Amiiiinnnn!!!!

Ini semua terjadi karena keterbatasan gw. Sungguh gw sama sekali tak ingin ini semua terjadi. Tapi gw yang hidup di perantauan ini semestinya adalah makhluk yang sungguh kasian sehingga kalian berbaik hati. Hiks.

Terima Kasih...



Sunday, June 14, 2009

Mengenangmu Begitu Indah

6/14/2009 09:20:00 AM 2 Comments




Melihat-lihat banyak pasangan suami istri...jadi melihat banyak sisi kehidupan yang beragam. Seorang suami, ada yang bossy ada pula yang sangat bisa diandalkan berbagi kerjaan rumah dengan istri. Kalo bokap sendiri, kuliat bossy. Dalam artian untuk urusan kerjaan rumah tangga, sama sekali tak dilakukannya. Makan minum semua disediakan tersendiri oleh nyokap. Bokap hanya mencari nafkah. Dan memang, tugas seorang suami adalah mencari nafkah sementara istri menjaga rumah, anak, dan suami. Tapi itu tatkala istri hanya seorang ibu rumah tangga tidaklah masalah - maybe.

Dan fenomena bokap nyokap itu kulihat ketika memang anaknya sudah besar semua sementara ketika anaknya masih kecil-kecil, aku sungguh tak tahu karena akulah yg paling kecil. Cuma denger cerita nyokap sih, dulunya bokap pintar masak dan mau berbagi kerjaan rumah sama nyokap ketika anak masih kecil-kecil. Tapi yang jelas, sosok bokap yg kulihat dalam masa hidupku bersamanya, bokapku adalah orang yang sangat bertanggung jawab terhadap keluarga, sayang terhadap anak, pria yang setia, rajin beribadah, pintar...

Sementara nyokap adalah orang yang lembut, pintar memasak, sayang anak, rajin beribadah, ...waktu mudanya pasti cantik makanya bokap naksir hehe (terbukti memang banyak tetangga yang bilang cantik). Tapi sayang, kecantikannya tidak menurun padaku. Aku duplikat bokap hoho. Yah, lucunya, bokapku itu bangga sekali jika ada yang menuruninya entah itu cuma batang hidungnya yang pesek itu saja yang mirip. hihihi.

Yaaa meski secara fisik mirip bokap tapi aku menuruni kelembutan nyokap hehe. Apalagi aku dianugerahi suara yang indah hehehe. Paslah... *wew, bangga bin narsis. Apaan si? ^_^

Bagaimanapun juga, seperti apapun mereka, I love them!

Bokap

Yaa bokapku itu protektif dengan anak-anaknya. Sering aku merasa bokapku itu kecemasan berlebihan. Mungkin karena menjaga anak perempuan itu susah ya. Apalagi hampir semua anaknya perempuan cuma satu yang laki-laki. Jadi wajar ya. Apalagi aku yg paling kecil. Hmm...

Saking protektifnya, ketika lulus SMP, aku tak diijinkan sekolah di Bandar Lampung. Yaa dengan alasan jauh dan aku masih kecil. Beliau tidak mau melepasku. Padahal, siapa yang tidak mau masuk sekolah favorit kan? Dan aku sangat yakin aku bakal masuk... oh bokap...

Akhirnya, beliau hanya memberiku ijin sekolah di Metro saja. Ya sudahlah apa boleh buat meski masih sebel. Saat pengumuman diterima, bokap nanya, "Urutan berapa?" Kala itu masih NEM penentu diterima tidaknya. Aku jawab, "12".

Lalu aku minta kos saja dengan alasan takut terlambat masuk. Tidak juga diijinin. Entah apa pula pikiranku dulu kenapa minta kos, tidak pula jauh... Apa masih sebel ma bokap? hahahah

Ya sudahlah nurut aja. Pergi pulang naik angkot 4x...

Lulus SMA, berat pula beliau melepasku ke luar Lampung. Finally, keluar juga sih hehe ke Jakarta. Jakarta Lampung mang masih dekat hitungannya. Ketika itu pun tiap kali telepon, bokap selalu berpesan agar aku hati-hati. Wew, hati-hati tanda kutip nih.

Huaaaa bokap... bokap... aku memahami kekhawatiranmu jauh dari anakmu apalagi perempuan. Tidak bisa selalu memantau kegiatanku setiap hari. Yaaa sudah kebiasaan bokapku selalu memantau anak-anaknya sedang apa. Sampai aku pernah merasa gerah dengan perilaku bokapku itu. Dengan egoisnya aku ngadu ke nyokap. Masa' aku sudah segede ini (SMA) masih juga sering ditengokin di kamar. Doh doh... kalau dulu masih SD mah iya gapapa... Padahal sih waktu SD juga sebel digituin hehehehe

Hahahah semenjak pengaduan gw itu, sudah tidak lagi bokap begitu. Good... good... :D

Wew, kok lari ke sana sini jadinya dari ngomongin bossy.


Nyokap

Hmm, lain cerita dengan nyokap. Mungkin karena kita sesama perempuan, maka itu aku lebih dekat dengannya. Semenjak aku jauh darinya, tiap kali aku pulang beliau selalu menemani tidur di kamarku. Mungkin karena rasa rindunya atau bagaimana entahlah aku tak tahu. Mungkin baru ku tahu jawabannya setelah ku mengalaminya sendiri suatu saat. Am i rite? Aku sih senang-senang saja. Padahal sudah segede ini ya? heheh

Mungkin terkesan diriku sangat childish. Tapi, memang begitulah adanya. Hahahah

Aku sih tak pernah merasa kalau diriku manja. Tapi ga tau juga penilaian yang lain. Mungkin akunya saja yang tidak sadar?

Nyokapku itu, tiap kali aku kembali ke Jakarta atau sekarang ke Bengkulu, selalu dibekali makanan ringan maupun lauk. Dan bekal selama di perjalanan disiapin tersendiri. Sampai pengepakan (ceileee kaya apa aja) tak pernah sekalipun aku campur tangan. Pasti sudah beres ketika saatnya berangkat. Hahh anak macam apa aku ini??? (?_?)

Dan ketika aku ngobrol2 dengan salah satu teman satu kontrakan ketika masih kuliah di Jakarta, dia berkata bahwa dia menyiapi sendiri, masak sendiri bekalnya. Wew, jadi merenungi diri sendiri. Beda sekali denganku? Harusnya aku bersyukur atau kali lain aku nyiapin sendiri? Tapi kenyataannya hingga sekarang di Mukomuko Bengkulu, masih juga tak kulakukan. Masih juga terima beres. Halahhh emang dasar mau enaknya sendiri neh hehe. So sorry my mom! Ga kapok kan ngurusin anakmu yang bandel ini? hoho

Ummm, taukah kau mom, begitu daku sampai di Jakarta dan di kontrakan sendirian (teman2 belom ada yg datang), kulihat bekal darimu lalu kumakan sendirian, aku jadi sedih dan menangis. Mengingat dirimu yang sudah memasak dan menyiapkannya dengan cinta. hiks hiks cengeng mode on.

Yaaah itulah sedikit kenangan2 bokap nyokap tercinta yang hingga kini (alhamdulillah) masih bisa kulihat wajahnya, senyumnya, kudengar suaranya, langkah kakinya, meski lebih tepatnya hanya setiap kali pulang ke rumah hal itu bisa kusaksikan. Dan bisa kembali ke rumah barang 3 kali dalam setahun itu sudah luar biasa membahagiakan. Susah mencari kesempatan untuk pulang. Apalagi aku yang jauh begini yang pastinya ga bisa cuman ijin 3 hari. Itu tak cukup hanya untuk perjalanan. Oh Lampung-Bengkulu kenapa begitu jauuuuuuhhhhh???

Yaa konsekuensi menjadi seorang civil servant... sudah dipatok 5 hari kerja tak bisa ke mana-mana semaunya.

Kadang, lucu juga sih ingat masa lalu. Hahaha semenjak jauh dari keluarga gini, rasanya ukiran kenangan2 semakin berkurang. Bagaimana kan kuukir kenangan bersama mereka jika ragaku tak di sana? Huaaaa sudah hampir 6 tahun tak bersama, rasanya aku sudah lelah. Ingin sekali ku kembali dengan mereka. Paling tidak, aku bisa sering-sering mengunjungi mereka. God, mungkinkah? Help...

Bukannya ingin bermanja-manja (kalau pun iya, ini efek samping aja toh aku sudah gede ^_^) tapi aku ingin berbagi kebahagiaan dengan mereka keluargaku. Di sini betapa menyedihkan. Jika sudah pulang kantor, masuk kamar kos habislah cerita. Keesokan harinya begitu lagi dan lagi. Selalu begitu. Lebih menyedihkannya jika Sabtu-Minggu. Berhubung itu hari libur, jika tidak ada gawean kantor maka berjam-jam hanya sendirian di kamar. Bahkan tak bicara
dengan siapa pun itu sudah biasa. Huaaaaaa!!!!! Di sini tidak sama keadaannya dengan ketika aku masih ngontrak di Jakarta. Di sana kita berempat bersama-sama seperti keluarga. My frens, my family i mizz u!!!

Saturday, June 13, 2009

Aku Bagaikan Katak dalam Tempurung

6/13/2009 09:28:00 AM 2 Comments
Rasanya sudah gerah...

Sudah bosan...

Ku bagaikan katak dalam tempurung...


Duniaku hanyalah kamarku apabila telah tiba di kos. Akhir-akhir ini beginilah yang ku alami. Aku sudah lelah. Bosan sekali rasanya saat diri ini hanya berada di kamar berjam-jam bahkan untuk sekedar ke kamar mandi saja atau mencuci baju saja enggan melangkahkan kaki karena harus mengenakan jilbab. Yaaa keluar kamar harus selalu memakai jilbab karena ada pasangan suami istri dari anak yang punya kos sering menginap di sini untuk urusan bisnis. Rasanya kebebasanku semakin terampas. Apalagi ditambah satu pasang lagi suami istri baru punya anak sekitar dua bulan yang merupakan keponakan dari yang punya kos juga bakal tinggal di sini. Mulai hari ini benar-benar tinggal di sini. Sebelumnya hanya menumpang beberapa bulan. Dan selama itu pula aku coba bertahan.

Huaaaaaaa aku harus segera pindah! Itulah keputusanku. Yaaa aku bertanya-tanya, "Ini kos cewek atau apa sebenarnya? Kenapa sang keponakan pasangan suami istri itu tidak enggan untuk numpang tinggal di kos ini sekian lama bahkan memang mau tinggal di sini dengan alasan belum dapat kontrakan?"

"Kenapa sama sekali tidak memperhatikan kenyamanan kami selaku anak kos apalagi kami berjilbab yang tidak bisa sembarangan menampakkan aurat?"

Mengapa ku tetap bertahan? Karena satu alasan, dekat kantor! Cuma pojokan tinggal jalan kaki. Dan memang di sini tidak gampang cari kos apalagi transportasi pun ga ada. Maka itu aku pusing juga kalau kos jauh kantor. Bagaimana aku ke kantor?

Berhubung kantor bakal pindah ke kantor baru sebentar lagi maka mudah-mudahan bakal kutemukan kos baru yang lebih baik dan kondusif. Setidaknya aku bisa bernapas lega tidak seperti terpenjara layaknya di sini. i hope so.

Adakah yang bersedia membantuku?

Memang, adat di Mukomuko adalah warisan jatuh ke tangan pihak perempuan. Memang, sudah dua orang keponakan yang tinggal di sini bersama kami. Mereka yang mengurus kos ini. Pada awal kedatanganku, mereka single jadi sama sekali tak ada masalah bagiku. Lalu seringnya keponakan yang merupakan pasutri baru itu sering tinggal di sini hingga akhirnya melahirkan anak bahkan mau tinggal di sini. Yaa mau gimana lagi. Mereka masih keluarga yang punya kos.


(9/6/2009)

Sunday, May 24, 2009

Mata Sehat Mata Indah

5/24/2009 08:02:00 AM 0 Comments



Sekarang gw mulai membiasakan diri memakai kacamata minus silinder gw yang sudah nganggur gitu aja di kotaknya selama beberapa bulan. Ya... sudah lumayan biasa dibanding sebelumnya meskipun masih terasa tersiksa. Seolah-olah ada yang mengganjal. Dan mungkin karena bingkai kacamatanya yang kurang fit buat gw (ngasal aja belinya, maklum baru pertama) makanya seringkali gw harus mendongakkan kepala gw sedikit saat berbicara dengan orang yang posisinya lebih tinggi dari gw. Sebel sih tapi ya gimana lagi. Sabar sabar... hehe

Kenapa sekarang gw mulai mau mengenakan kacamata? Dari awal periksa mata dan beli kacamata, gw sudah diwanti-wanti agar kacamata itu dipakai terus-terusan. Kalau ngga, bakal nambah. Yup! Penderita silinder memang harus terus-terusan memakai kacamata, kalau tidak justru nambah. Tul ga? Selain itu, tidak boleh memaksa mata untuk fokus karena justru bikin nambah. Tapi gw memang bandel. Dengan begitu angkuhnya menganggap tak ada apa-apa tanpa kacamata. Yang ada sekarang, gw merasa lebih parah.

Kenapa dulu ga mau pakai kacamata? Alasannya simpel sih hanya gara-gara pakai kacamata penglihatan gw ga seterang tanpa kacamata. Ya! Meski gw tau mata gw sudah ga normal tapi gw masih sok-sok an merasa sehat-sehat saja.

Beginilah orang yang menyepelekan alias tidak menggubris nasehat orang lain. Hakz...

Sudah kayak orang tua aja nih meski pake kacamata. Selain itu, entah kenapa ada anggapan dari diri gw sendiri gw kayak orang bodoh nih dengan predikat bermata empat. Hiks...

Beginilah akibat orang yang tidak bisa menjaga nikmat dari Allah berupa mata yang sehat. Ya Allah ampunilah hambaMu ini..

Apapun yang terjadi, entah nambah atau ngga (gw ga mau sih sampai addiction) gw mulai dulu memakai kacamata di kamar gw. Kenapa kamar? Karena selain di kantor, di situlah gw menghabiskan sebagian besar waktu gw dengan dominasi membaca. Ya... membaca apa saja! Hp dengan tulisan kecil-kecil, buku, novel, komik, monitor? Oya, quran imut-imut gw? No time without reading lah sekalipun yang dibaca itu ga penting-penting amat hehe. Di kantor kan sudah cukup penat menghadapi angka-angka dan monitor setiap hari kerja. Apalagi gw betah-betah aja tuh berhadapan dengan monitor berjam-jam lamanya. Pantas aja kan?

Hm, berita bagus dari gw adalah gw dah jarang banget nonton. Gw paling seneng nonton sambil tiduran tuh. Enak banget dah. Padahal gw tau tu ngerusak mata. Tapi tetep aja dilakuin. Emang dasar. Berhubung sekarang dah hampir ga pernah lagi, semestinya justru berkurang yah minus gw ato paling ga teteplah. Tapi nyatanya ngga. Yaa karena kegiatan lain ga berkurang sih. Apalah arti satu kegiatan berkurang tapi kegiatan lain yang baru nambah dan efeknya sama
buruknya. Hm...

Padahal sedari dulu gw paling anti kacamata. Sekalipun cuma kacamata action, gw sama sekali ga minat. Mengganggu pandangan mata aja! Dan di kala teman2 gw dah pada berkacamata (bukan action tapi minus ato silinder), gw masih aman-aman aja. Sampai akhirnya sekarang pakai juga deh...

Begitu pakai kacamata, melihat jadi tidak seindah saat tanpa kacamata. Baru kusadari bahwa mata adalah nikmat yang sangat berharga. Jagalah bagi yang masih normal. Gw nyesel ga bisa jaga dengan baik. Sekedar saran aja sih dari gw.

Btw, mau lanjut nonton dulu ah... Loh? Yoi, dapet serial baru neh. F4 Korea (Boys Before Flower) and World Within hehe. Selera nonton dah bangkit lagi! Watchaaaaa!!!!

(ditulis 13/4/2009)


Nyambung masih soal mata. Beberapa waktu lalu gw terheran-heran dengan mata gw yang bisa kembali membaca dengan jelas kalender berjarak sekitar 2 meter dari meja gw. Begitu pula dengan tulisan di papan pengumuman sekitar 3m bisa kembali terbaca meski ga semuanya dan tidak sejelas mata normal pastinya. Kemudian tulisan struktur kepergawaian sekitar 4an meter bisa terbaca lagi meski ga jelas banget. Apa karena cuaca yang lagi terang?
Entahlah... gw juga bingung.

Nah, tulisan berjalan di TV akhir2 ini ga bisa kebaca jelas (berbayang), kok jadi bisa kebaca lagi. Heran... Truz, kemaren malam kan gw pulkam. Begitu berhenti di rumah makan, gw berniat memakai kacamata gw (pengen nonton tv dengan jelas sembari nunggu pesanan datang). Eh, begitu gw keluarin dari tas, gw buka kotaknya, ternyata salah satu gagangnya patah! Langsung loncat jatuh ke lantai tuh patahannya. Gosh! Ga jadi deh... *doh ada-ada aja

Hm, tadi pagi langsung gw meluncur ke optik periksa mata. Heran, kenapa silinder gw yang mata kiri ga ada lagi? Dan minus gw jadi 0.5 (semula 0.75)? Kalo mata kanan tetap minus 0.75 dan silinder berkurang jadi 0.5. Why? Bener ga sih periksanya? huaaaaa dapet kacamata lebih rendah lagi nih dari hasil pemeriksaan awal. Ya mang gitu saat dites lensa yang cocok. Bakal cepat ganti lensa ga ya? Gw harap kali ini tahan lama. Tukang optik-nya sih bilang kalo tuh
kacamata yang jadi gw beli ada pengobatan, melindungi dari sinar UV, truz apalagi ya lupa...*promosi biar laku? I dunno...

Yah, mudah2an mang demikian. I hope so.

Ku berharap jangan bertambah tapi turun nantinya. Bisa ga sih? Kayanya mulai sekarang harus rajin pake. Paksakan diri. Mudah-mudahan ada hasil.

Yuks, besok gw ambil kacamata gw yang baru. Yuhuuuuuu!!!

(ditulis semalam)

Wednesday, May 20, 2009

Sebel n Pengen Marah Aja!

5/20/2009 08:51:00 PM 0 Comments
Kenapa gini sih?
Kenapa mesti strez dulu sebelum pulkam?
Kenapa setiap mau pulkam selalu diburu gawean?

Strez karena ketidakberdayaan gw sendiri. Sad bangetz rasanya sore tadi sepulang kantor. Pengen nangis bener-bener hiks hiks. Ah, cengeng amat sih gw!!! Huaaaaaaaaa

Gawean memang belom selesai. Masih setengahnya lagi memang sudah gw distribusikan ke pengawas satunya lagi. Biar gw selesaikan yang dekat aja. Kenyataannya ternyata kurang 2 dokumen lagi mesti nyacah ke lapangan. Semula gw pikir tinggal satu lagi yang kurang. Ga taunya tadi setelah dokumen disatukan, ada satu tertinggal.

Masalahnya adalah gw ga bisa berangkat sendiri ke lapangan. Harus diantar. Ah, God bukan ini yang gw mau tapi mau gimana lagi. Sementara saat ini hanya ada satu orang yang bisa gw mintai tolong. Dialah satu-satunya tapi kenapa sikapnya nyebelin. Ughhhhhhhh....

Ga ada waktu lagi, besok malam gw cabut insya allah jadi pulkam. Meski hingga saat ini belum pesen travel satupun. Gw takut ngebatalin lagi kaya sebelumnya. Sedih n ga enak banget rasanya meski ngelakuin itu.

Gw mesti nyelesein matriks buat kecamatan yang gw pegang juga bikin laporannya. Huaaaaaaaa sementara gw masih kepikiran 2 dokumen tadi yang belum buat kecamatan yang gw pegang dan juga nyebelin banget kenapa pencacah pemetaan gw bandel banget sih orang-orangnya. Kenapa hingga saat ini belum juga ngambil dokumen pemetaan? Apa susahnya? Mana kecamatan terdekat pula. Sementara kecamatan2 yang lain yang jauh udah pada jalan ke lapangan malah. Eeeeerrrrghhhh kenapa? Kenapa? Ada aja alasannya kalo gw hubungi. Janji tinggal janji deh. Bilang hari ini mau ngambil, eh ga dateng. Bilang hari berikutnya, ditunggu2 ga dateng juga. Sebelllllll. Sampe akhirnya gw mesti cabut dari sini. Gw mikir kapan lagi gw bisa pulkam? Ga bole sia2in kesempatan yang ada.

Hhhhhaaaaahhhhh masih sebel kenapa gw begitu tak berdaya. Kenapa gw mesti membutuhkan bantuan orang lain. Kenapa gw ga bisa ngelakuin sendiri. Kenapa gw harus seperti ini. Kenapa gw begitu menyedihkan seperti ini. Haaaaaaaaaaaaa

Pengen banget nangis kenapa kenapa kenapa n kenapa.

Temen sekantor sekaligus sekos bilang ke gw sore2 tadi di kamar kosan gw katanya si nyebelin bilang, "Gampanglah itu..."

Yup! ketika temen gw nelpon bahwa gw bingung mau pulang tapi gawean belum kelar, itulah jawabannya.

Haiaaaaaaa gw juga abis sms si nyebelin. Halah lagi sebel kok sms? Iya nih ga ada pilihan laen sih. Yah, gw sih cuman mikir gawean mesti kelar sebelum gw cabut n waktu tinggal esok hari. Sementara nih orang lain yang bersedia ngebantuin gw malah lagi kerja juga nyeleseiin di wilayah yang jauh. Maka itu, sad banget dah. Kenapa makhluk yang ada di dekat gw mesti nyebelin?

Eh, gw tinggal mandi, tau-tau ada one misscall. Pas gw liat ga taunya dari si nyebelin. Ugh, napa? Sekarang dah bersedia geto? Haduh sensi amat gw yah. Beneran gw sebel. Pengen marah tapi kenapa mesti marah2? Masih sebel deh. Malez banget rasanya kalo mesti kerja bareng dia besok (hari libur kerja hiks). Apa gw serahin aja ke pengawas satunya aja buat berangkat ke lapangan bareng dia? Hhhhhhhaaaaaaaaaa Liat besok aja kali kalo2 gw dah reda yakk... *kok gw gampang marah2 ya? Huh, emosi ga stabil neh payah...

Kenapa kenapa kenapa?

Gw mesti belajar form A dulu besok karena sang pengajar keburu pindah (SK turun 1 juni) sementara gw mau pulkam sampe tanggal 31 trus lanjut pelatihan susenas sakernas besar di propinsi selama 3 hari. Nah, kapan pula belajar kan? Dapat limpahan gawean dari orang yang mau pindah nih ga enak banget. Gawean nambah. Mana sang kabag TU mau diklat pim IV pula di Jakarta. Nah, gw jadi PJS. Doh... PJS pula di distribusi tapi semoga anak baru segera datang sehingga beban distribusi ga lagi gw pegang karena Juni hingga september nanti gw di sosial bakal sibuk bener susenas sakernas plus persiapan SP2010 (kalo ga salah).

Sabar, sabar, sabar,....

Apa itu Bahagia?

5/20/2009 01:49:00 AM 2 Comments



Sekitar satu minggu lebih yang lalu, bos manggil saya ke ruangannya. Yes! Acc rencana saya pulkam! Rencana saya semula tanggal 21-31 dimajukan jadi tanggal 15-24 dengan alasan tanggal 1 Juni sudah mulai pelatihan susenas sakernas besar 2009 tar saya kecapekan baru nyampe. Ya sudahlah, saya pikir ga ada salahnya juga ide bos, makin cepat makin baik. Keluar ruangan, saya yakin muka saya cerah banget tuh. hehe.

Keesokannya, baru ada kabar kalau kabupaten saya kena sampel uji coba survey Modal Sosial. "Duh... bakal gagal ga ya kepulangan saya?" pikir saya cemas. Ga ada kabar dari bos, ya udah amanlah pikir saya. Nah, pelatihan survei ini kan di propinsi tanggal 13-15 Mei ini, jadi paslah langsung pulkam.

Begitu keberangkatan ke propinsi, seorang pencacah yang se-travel sama saya bilang, "Kata bos, kamu ga boleh pulang dulu."

Jegerrr. Teganya! Saya sudah bawa perlengkapan buat pulkam dalam ransel. Karena pikir saya, setelah pelatihan langsung cabut!

"Kenapa ga ngomong langsung ke saya dari sebelumnya?"

Sedih saya kala itu. Saya sudah menghitung hari kepulangan. Sudah ngasih tahu orang rumah. Sudah pesan travel ke Lampung! Nah ini yang gawat. Besoknya saya coba telpon, ga nyambung-nyambung. Cuma mau batalin! sampai pusing saya gimana nih ga nyambung-nyambung. Sampe pas hari-H saya coba lagi, bisa! Syukurlah, selesai satu masalah. Eh, malah saya lupa pesan travel ke Mukomuko. Ketiduran. Huaaa. Akhirnya sejam sebelum keberangkatan saya telpon. Masih ada kursi kosong. Syukur...

Sedihnya, seharusnya pulang ke Lampung eh malah ke Mukomuko lagi. Kalau sudah Juni ke atas sudah ga mungkin lagi pulang kecuali lebaran. Kerjaan padat ga mungkin ditinggal. Makanya saya curi waktu sekarang. Ga taunya gagal juga. Hm, lebaran masih lama ya. Sabar... sabar...

Saya tuh sudah sampai sakit nih pengen pulang. Hehe dramatisir gitu sih. Panas 2 minggu sampai, ga selera makan (jadi kurus ga ya? hihi sejak di sini memang ga bisa gemukan duh...) jadinya sedih gitu biasa ngemil ga ketelan lagi. hoho.

Lemes dah sampe ke kantor saja rasanya pengen ada becak gitu biar ga keluar tenaga (hemat gitu maksudnya). Padahal sih kantor cuma tarik garis lurus saja tuh. Pojokan tepatnya. Haha emang ada-ada aja kalo lagi ga fit gitu.

Malah sedihnya lagi nih, baru sembuh ga panas lagi. Eh, baju abis deh. Apa boleh buat, ya nyucilah. Mang ke kantor mau pake apalagi nih? Ya sudah, nyuci! Eh, belum selesai sudah kehabisan tenaga (emang lagi ga punya tenaga tapi maksa). Ok, istirahat dulu bentar, tiduran. Yuks, lanjut lagi.

Ah, kala itu saya merasa cucian kok ga habis-habis dicuci, padahal sih masih setengah ditinggalin dulu buat sesi selanjutnya. Duh, rasanya mau nangis-nangis. Saya mikir, "Masa nyuci baju sendiri saja kaya gini? Gimana tar kalo ketambahan?"

Yah, jadi macam-macam deh pikirannya. Curhat ke teman, eh malah diketawain. Saya lucu katanya. Haha emang iya ya? Ga nyadar...

Malah temen yang lain lagi bilang, "Kamu tu manja banget, ga nyadar?"
Jeger. Masa sih? Iya ya. Ga ngerasa tuh. Ga nyadar. Malah heran. Baru kali ini ada yang bilang saya gitu. Selama ini malah temen-temen nyangkanya saya anak sulung. Yah tahu sendirilah anak sulung itu kan identik dengan kemandirian dan jauh dari manja ya. Betul ga? Ga ada yang nyangka saya anak bungsu yang dilengkapi dengan atribut manja itu. Di rumah saja saya ga pernah merasa manja. Apa perasaan saya saja yah? Jangan-jangan cuma sama temen saya saja tuh saya manja. :D

Lanjut soal pulkam, kali ini bos mengijinkan lagi tapi ya kalo gawean survey modal sosial kelar dalam minggu ini. Berarti sesuai rencana awal gw kan tanggal 21-31 saya ambil libur. Tapi, entah kenapa selera pulkam sudah hilang. Sudah ga semangat lagi. Huaa. Yang pasti ga pengen koar-koar lagi takut gagal lagi sedih lagi deh kali kedua. :((

Eh, pas lagi ga semangat gini, malah denger berita duka. Kerabat jauh meninggal. Kaget. Usianya masih terbilang muda. Paling terpaut 3 tahun di atas saya. Dengar-dengar sih diguna-guna sampai masuk RSJ sampai akhirnya ga bernapas lagi. What? Hari gini? Ga abis pikir aja masih ada hal begituan di era globalisasi ini kalau memang benar-benar terjadi demikian. Sedih dengarnya. Ya Allah lindungilah kami dan keluarga kami.

Ketambahan satu lagi berita duka dari temen sekos. Ada saudaranya yang meninggal pula. Mendengar dia pingsan kemudian rintihan tangisannya, saya jadi semangat lagi buat pulang melihat wajah-wajah keluarga tercinta di Lampung sana. Meski kesempatan untuk bertemu mungkin hanya beberapa hari, rasanya ga peduli lagi. Asal bisa bertemu muka dan tertawa bersama mereka. Oh God, berilah kami umur agar bisa kembali menyatu dalam bahagia. Amin....

So, salah satu kebahagiaan saya adalah bertemu kembali dengan keluarga tercinta. Terima kasih karena kutelah memilikinya. My fam, i'll come back to you! Just wait for me!

Love You


Btw, beberapa jam lalu di facebook, sempat iseng-iseng (hehe) mempertanyakan apa itu bahagia? Di antaranya, ini dia tiga jawaban seru saya share di sini:

"Bahagia adalah ketika bisa tidur nyenyak, tenang, nyaman,... yang didahului dengan senyum ^_^" (Noveria Dwiyandari)

"Bahagia; saat memandang bulan di langit, buih-buih ombak di laut, rintik-rintik air hujan yang turun,, [puitis mode on, hoho] (Anisa Novita)

"..BAHAGIA.. ga makan ati itu bahagia, banyak uang banyak kawan bahagia juga, punya keluarga yang sayang itu juga bahagia, like my status :D" (Muhammad Isnaini Bastari)

Untuk definisi ketiga, yang dimaksud bahagia dalam kata-kata like my status adalah

"..ku bahagia karena emakku nelpon aku :D berarti emak masih sayang donk..."

So, apa bahagia menurut kamu?

Monday, May 4, 2009

Miss You Mom!

5/04/2009 06:40:00 AM 4 Comments



Hm, tersiksa nih beberapa hari ini. Selain kepikiran gimana ngomongnya minta ijin pulkam, juga my body lagi ga fit! Makanya belum sempat balas komen wee nih. Maksa posting ajah dulu. ^_^

Yup! Dari yang awalnya mau flu, eh jadi demam dan sakit kepala ga nahan beberapa hari. Well, jadi pengen share soal penyakit nih. Hadoh serem ah bacanya ya (P-E-N-Y-A-K-I-T). Hehe

Ini dia daftar penyakit yang kerap menyerang gw.

1. Flu

Mengupas tentang flu, bisa dibilang tidak ada setahun terlewatkan tanpa sakit flu. Mau di Lampung, Jakarta (ini apalagi...) maupun Bengkulu (Mukomuko) ga luput deh. Tinggal sekos dengan teman yang lagi kena flu atau ada orang rumah yang lagi terserang flu, langsung deh nyahut. Ada teman sekelas lagi kena flu, finally dapat giliran juga. Huaaaaa apalagi duduk sebelahan atau ngobrol dengan teman yang lagi flu, malamnya langsung kena. Makanya gw pasang aksi menjauh dari si penderita flu. Tapi kalo terpaksanya duduk sebelahan ya paling-paling gw membatin aja, "Doh jangan kena jangan kena". Kena juga seh. Huff... Yah tau sendiri kan gejala flu tuh menyiksa banget.

Mana flu selalu nyambung pilek dan batuk. Pilek hari pertama kan masih cairan bening, so meler mulu. Malu-maluin banget hirup-hirup hidung kan? Ijin ke toilet mulu juga capek. Trus yang lebih memalukan lagi adalah batuk. Why? Karena batuknya pasti berdahak. Tenggorokan gatal banget pengennya dikeluarin mulu batuknya, tapi malu banget karena kedengaran sangat tidak enak. Doh, capek ke toilet mulu.

Semasa SMA dulu, teman sebangku gw bilang kalau dia kena flu ga pernah diobatin. Dibiarkan begitu saja bakal sembuh dengan sendirinya. Wah, kalau gw sih ga percaya deh. Yang ada malah tambah parah dan ga sembuh-sembuh. Abisnya gw dah praktekin sih hehe. Yah maybe mang tergantung daya tahan tubuh masing-masing. Beruntung banget teman gw ya?

Nah, kalau minum obat medis modern yang dijual bebas di toko-toko, yang terjadi adalah bukannya mampet ga jadi pilek misal, malah cepet proses terjadinya pilek. Ya berangsur-angsur sembuh sih tapi ya mengalami batuk pileknya. Trus kalau pake obat dokter, demam bakal hilang dan lebih cepat aja sembuhnya.

Selanjutnya, gw disaranin teman gw buat minum vitamin c kalo mau ada tanda-tanda flu. Teman gw bilang kalo dia ga jadi flu setelah minum vitamin c. Nah, gw cobalah. Sekali minum, memang belom ngefek. Finally, memang benar! Hoho. Tapi ya ga selalu ampuh gitu. Buktinya beberapa hari ini panas tinggi menjelang malam dan sakit kepala (malaria bukan yah-serem ah) meski batuk pileknya ga jadi.

2. Masuk angin

Untuk masuk angin, setiap kali gw pulang kampung jakarta-Lampung atau Bengkulu-Lampung, ga pernah luput dari masuk angin. Doh... Gejalanya ada banyak. Di antaranya:
  • badan pegal-pegal
  • saat orang lain keringetan atau normal-normal aja, gw kedinginan. Gw merasa udara rumah gw dingin. Mungkin badan gw lagi adaptasi. Tapi ternyata ngga, gw lagi masuk angin. Selalu begitu...

Sementara gejala lain tidak karena pulkam adalah
  • sakit perut- tiba-tiba menggigil kedinginan
  • mata panas badan panas

Ga tau sih tepatnya disebut masuk angin atau bukan karena masuk angin tuh cuma sebutan orang Indonesia yah?

3. Sakit Kepala
Seingat gw, sudah 3 kali ini gw kena sakit kepala. Pertama saat gw sepulang PKL dari Tegal, gw langsung kena demam tinggi. Selama beberapa hari di rumah, gw terkulai lemas. Syukur gw memutuskan pulkam aja ga jalan-jalan bareng teman-teman di Jawa. Wah kebayang gimana ngerepotinnya kan?

Gw berobat, eh ngefeknya cuma bentar. Gw masih demam tiap malam. Ga bisa tidur karena sakit kepala ga nahan. Tapi sudah waktunya gw kembali ke Jakarta. Apa boleh buat? Paksakan diri tetap berangkat! Bokap menyarankan supaya my mom ikut buat ngerawat gw, tapi gw ga mau. Gw pilih berangkat bareng teman-teman gw. Gw kuat kok. Gw ga mau nyusahin aja selama hidup gw. Dah gede gini. Gengsi donk! Hoho

Jadilah berangkat bareng teman-teman gw. Begitu Ac dinyalakan, menggigil deh gw. Padahal gw dah pakai jaket tapi masih kurang. Gw lihat teman sebelah gw, ga mungkin banget gw tarik jaketnya yang lagi dipakai. Gw tengok teman cowok sebrang bangku gw jaketnya nganggur, doh gengsi gw mau minjem. Gimana donk? Padahal gw kedinginan banget! Finally, tersiksalah...

Nah, berhubung dengan ac gw kedinginan, makanya gw minta naik kapalnya yang ekonomi aja. Baguslah mereka setuju. Siiiippp! Eh ga taunya gw kepanasan! Doh, apa sih maunya tubuh gw? Teman gw ngeluh dah... huff... Sorry my fren...

Haaaa nyampe juga akhirnya! Tapi penderitaan gw belom selesai. Berobat lagi deh. Alhamdulillah sembuh...

Nah, di sini gw baru tau kalo teman sekamar gw waktu PKL terkena demam berdarah. Oh My God! Lantas gw langsung mikir, jangan-jangan gw juga gejala gitu? Gw juga disaranin cek darah sih tapi belom sempet cek darah dah harus ke Jakarta.

Trus pas di Mukomuko baru 2 bulan kali ya (jamannya susenas sakernas 2008) gw demam tinggi beberapa hari sakit kepala ga nahan. Teman sekamar gw malah dah sakit duluan. Demam juga. Setelah dicek dokter, dia kena tipes dan malaria. Yup! Malaria adalah wabahnya Bengkulu. Gw jadi seram kan. Nah, begitu minum paracetamol dan kompres-kompres, berangsur turun. Syukurlah...

Eh, dah beberapa hari ini gw juga selalu panas tiap menjelang malam dan puncaknya kemarin gw sakit kepala dahsyat. Sampai terasa otak runtuh tatkala menunduk sholat! Rasanya pengen menangis! Ya dah gw tidur aja sambil kompres-kompres. Alhamdulillah turun setelah tidur 6 jam. Dalam posisi berbaring pun kepala sakit banget. Yaa sakit ini adalah lanjutan flu maren setelah ga jadi. Sekarang pun masih belum fit.

Kalau lagi sakit gitu, jadi inget my mom n my fam! Kalo gw masuk angin pas pulkam, gw minta dikerok. Padahal sih gw benci dikerok. Gw selalu menjerit-jerit tiap kali dikerok. Dan gw maunya my mom yang ngerokin. Entah kenapa my mom kok keras banget kayanya ngeroknya. Padahal kalo kakak gw yang dikerok, malah keenakan. Lho? Heran sih... Maka itu kalo gw dah jerit-jerit, pasti bokap bakal nyuruh nyokap berhenti. Makanya nyokap gemes kalo ngerokin gw n yang dikerok dikit banget jadinya. Dah paham. Hehe.

Miss you mom! Doh kok kayanya gw kangen kalo lagi sakit ajah? Jadi inget my mom yang nemenin gw tidur selama gw sakit (gw ga luput dari sakit tiap pulkam). Pokoknya pas pulkam nyokap maunya nemenin gw tidur. Ngurusin pas sakit. Trus pernah gw ketakutan gara-gara mimpi buruk, gw minta ditemenin 1 minggu. Childish ga sih gw? Hehe ga lah ya... Mungkin kalo gw sendiri jadi mom, gw bakal melakukan hal yang sama. Hoho.

Kadang, gw merenung. Ngiri aja dengan kakak-kakak gw yang bisa setiap saat ketemu bonyok. Doh, kok cengeng gini sih. Bukannya gw independent woman? Halah...halah...

Umm, gw berencana pulkam tanggal 21 tar kalo dapat ijin. Pengen ngecharge batere diri gw aja. Lah wong robot-robotan aja perlu batere kan? Full power! Apalagi gw... ^_*

Tapi dilema nih. Kalo gw berencana balik dari 21 sampai 31. Mungkin ga yah pemetaan awal dah kelar sampai tanggal 20? syukur-syukur mbak Endah belum pindah jadi gw ga punya tanggungan distribusi. Sekalipun dah pindah dan gw yang handle, mudah-mudahan dokumen dah masuk sebelum tanggal 20. Mesti kompromi ma pencacah nih. *thingking
Gw kan kemarin dah mengorbankan diri ga pulkam pas pemilu gara-gara susenas panel belum kelar. I make a wish.



Wednesday, April 29, 2009

Beage Muncul Lagi!

4/29/2009 11:03:00 PM 4 Comments
Atas nama band lokal, gw comot nih album garapan Beage band ketika gw makan di KFC Bengkulu. Yup! Ga ada alasan lain? Yah... lumayan jadi penghibur gw kangen kampung halaman, Lampung tercinta. Pengen pulaaaaanggggg!!!

Baru tau sih beage luncurin album di 2009 ini. Ketika gw nonton teve di hotel Sinar Dunia usai pelatihan pemetaan, gw liat tulisan 'beage-sendiri lagi'. Tapi gw ngerasa ga kenal ama nih band. And gw mikir bacanya yg bener gimana yah? bij? Trus gw baca biasa lafal Indonesia, jadi deh b.a.g. Hm, langsung inget band indie-nya Lampung deh. Meski ga yakin sih. Inget masa-masa kuliah dulu pas pulkam dari Jakarta, eh Lampung lagi demam band-band indie gitu. Salah satunya yang ngetop ya b.a.g. Yang paling gw inget lagu Aku Pangeranmu.

Jadi, balik ke cerita awal. Keesokan harinya pas gw makan di KFC, ada posternya gede nampang! Sembari makan, gw coba search di google, ternyata bener. Ya udah deh gw bawa albumnya. ^^

Hm, sejujurnya gw kurang sreg dengan lagu 'Sendiri Lagi' dijadiin hit mereka yang pertama. Memang sih ceria sesuai aliran musik mereka. Mungkin kurang masuk aja di kuping gw yah.

Well, gw prefer track 7 dan 10.
Track 7 alias Love song, nurut gw easy listening banget. Cocok aja buat orang yang lagi happy. Sementara track 10 alias Menari di Atas Ketakutanku tuh gw suka aja musiknya.

So, yang kurang masuk di gw adalah track 1 (Ingin Kembali), track 4 (Maafkan aku), dan track 6 (Sendiri Lagi). Yah.. alasannya mungkin karena gw suka yang slow aja.

Well, overall asik kok didengerin.

Saturday, April 25, 2009

Anak Kuliahan Selera Tinggi

4/25/2009 08:08:00 AM 4 Comments



Selesai pelatihan pemetaan, saya langsung beralih ke hotel Sinar Dunia. Eh, ternyata ngeliatin pencacah belajar gambar bikin peta asik juga loh. Main warna gitu hehe. Sebenarnya sih saya kurang setuju pelatihannya diadain di Kota Bengkulu. Kenapa ngga di kabupaten masing-masing aja? Yah, ternyata memang kebijakan pihak kantor propinsi masing-masing karena pas saya call teman saya yang di pulau Lombok itu, mereka pelatihan di kabupaten masing-masing.

Memang sih, kalo pelatihannya di propinsi kan saya bisa refreshing pasca pelatihan. Cuman, jarak Mukomuko-Bengkulu kan amat jauh. Tujuh jam perjalanan sangat cukup membuat saya kelelahan. Itu saya tempuh dengan travel. Nah, gimana dengan para pencacah yang naik motor? Wah, ga kebayang saya. Miris sebenarnya. Mana sebagian sudah lumayan berumur banyak pula. Gosh!

Well, perjalanan saya berangkat memang sedikit tidak enak. Masih awal perjalanan sudah pusing. Padahal sudah minum obat anti mabok (dijamin saya ga kuat kalo ga minum obat anti mabok karena jalannya berkelok-kelok, miring, dan jelek!). Biasanya kalo dah gini saya berusaha tidur sebisa mungkin. Tapi apa daya, bau parfum penumpang sebelah sangat menyiksa! Saya pejamin mata sambil pasang aksi tutup hidung pakai jaket.

Hidung saya mang sensi dengan bau-bauan sejak kecil. Begitu mencium bau wewangian yang ga bisa kompromi di hidung, langsung pusing-pusing. Nah, kalo orang sebelah ini ngerokok, kan masih bisa saya minta tolong supaya ga ngerokok, lha ini parfum dah nempel di badan or bajunya kali gimana saya minta dia ngilangin? Huaaaa ga bisa tidur! Selama 7 jam tersiksa!

Di saat-saat saya berjuang untuk tidur, sang sopir muter album hijau daun. Begitu sampai lagu terakhir berjudul Dewi dengan aransemen barunya, entah kenapa saya ngerasa ada esensi yang hilang. Memang, yang sekarang terdengar lebih lembut dan romantis beda dengan yang dibawain vokalis lama yang terdengar gentle, sedikit garang tapi biar begitu saya suka aransemen lamanya. Yup! Electric guitar instrumental section-nya ok-lah menurut saya. Mungkin ini yang membuat saya ngerasa ada yang hilang dengan yang sekarang. Trus jadi inget mahadewi-nya Padi kalo denger lagu itu. Well, aransemennya sesuai warna vokal sang vokalis. Nah, sementara suara Dide kan mang lebih lembut so cocoklah dengan musik yang lembut.

Wow, lari ke musik deh. Ok, itu tadi cerita awal keberangkatan. Cerita perjalanan pulang lain lagi. Dari awal dijemput travelnya saya sudah dikira sakit ama sopirnya.

Pikir saya, "Mang tampang saya segitunya ya?"

Doh, emang tampang saya begini gimana donk?

Ternyata penumpang cuma 2 orang. Kebagian depan deh! Awal-awal sih diam2 aja. Tapi saya justru ngerasa ga nyaman duduk di depan kalo diam aja. Yaa sopirnya memang bukan tipe pengoceh sih saya liat. Padahal biasanya sopir tuh minta ditemenin ngobrol makanya kalo duduk di depan ga enak kalo mau tidur. Tapi kali ini saya ga bisa tidur malah. Ya sudahlah saya baca aja komik Team Medical Dragon 6 yang baru saya beli. Biasanya membaca sangat ampuh membuat saya tidur.

Tetep ga ngantuk ternyata. Loh ke mana efek obat yang ngebuat ngantuk ya? Finally sopirnya buka obrolan. Yah, biasalah iseng-iseng. Mulai dari biodata kayak mau masuk sekolah. Jadilah ngobrol sana-sini bertiga dengan penumpang belakang. Sampai akhirnya si sopir bilang, "Anak kuliahan seleranya tinggi"

Jegerrrrr. "Contohnya?" sahut saya.

"Mbak," jawabnya.

"Aku kan belom bilang seleraku gimana?" jawab saya langsung.

Dibalas dengan senyuman. Halah...

Hmm, kenapa sih orang seringkali beranggapan demikian? Padahal kita sendiri ga menyebutkan kriteria kita. Kita beranggapan kalo kita ga segitunya kok. Kalo sudah klik, whatever-lah! Yah, orang-orang sudah terlanjur berparadigma demikian sebelum mereka kenal dengan baik. Bisa dibilang takut duluan saat ngeliat cover-nya padahal belom ngeliat isinya. Yah mungkin memang karena beda pemikiran sih. Apa yang kita anggap biasa ternyata ngga biasa buat orang lain.

Well, perjalanan pulang ini lumayan enak. Sepertinya karena sopirnya bawa mobilnya enak. Tidak hantam gitu aja begitu ngelewatin lubang meski beberapa kali diterjang juga sih. Dan herannya saya kenapa tuh sopir tawa2 setiap ngelewatin lobang. Memang, saya ini kagetan. Jadi, saya bakal mengeluarkan suara jika kaget. Tapi ga latah loh. Mungkin lucu kali ya. Doh...
Ada bakat ngelawakkah diriku?

Bagusnya, setiap masuk awal waktu sholat kaya dzuhur dan ashar, saya diturunin di masjid. Padahal kalo sopir lain sih pasti nunggu di pemberhentian rumah makan baru deh penumpang mau sholat terserah aja. Jadinya dalam satu perjalanan 3 kali berhenti. Tapi sayang, saya sendirian yang sholat. Huff...

Saya sering nih mikir, di dunia ini banyak orang baik. Tapi satu kekurangannya, ga sholat! Hm...

Oya, sepertinya kali ini mata saya ga salah menilai. Tuh sopir paling baru lulus sekolah. Gaya anak gaul. Biasanya nih, saya ngeliat sosok-sosok tertentu itu tampangnya tua dan saya kira lebih tua dari saya. Terus begitu ngobrol baru deh saya tahu kalau ternyata dia seumuran saya atau lebih muda malah. Nah, saya kan jadi mikir, " Apa saya setua itu? Kan baru setahun lulus kuliah..."

Ah, ternyata mang bawaan wajah masing-masing yah. Saya masih sering dianggap mahasiswa tuh hehe.

Satu lagi! Saya dikira sombong! Duh, saya kan memang bukan tipe SKSD. Juga bukan pengoceh. Tapi kalo dah kenal ya ga gitu lagi. Jadi banyak omong malah! Memang, beginilah pendiam. Pasti dianggap sombong. Ya biarlah...