Lama sekali rasanya saya tidak menulis review buku. Kalau
mau rajin menulis sudah banyak review yang saya telurkan. Banyak tumpukan buku
koleksi saya yang hanya dibaca dan tidak dibuat review. Sayang sekali rasanya
kalau dipikir. Memang apa untungnya buat saya kalau menulis review? Memang
tidak ada imbalan uang karena ini sifatnya sukarela dan hanya dipubikasi di
blog. Tentu yang saya dapatkan adalah kepuasan jiwa yang nilainya itu
priceless. Berbagi itu menyehatkan rasanya dan timbul rasa bahagia meski hanya
berupa tulisan. Ketika tulisan dibaca orang dan membawa manfaat untuk orang
yang membaca akan bernilai sedekah. Sedekah tidak hanya berupa harta tapi melalui
hasil pemikiran/intelektual juga bisa bernilai sedekah.
Keburukan saya sampai saat ini adalah saya masih pakai mood
untuk menulis. Dan kalau sudah terlewat lama membaca sebuah buku, mood sudah
hilang. Rasanya sudah tidak hot lagi untuk menulis. Hal semacam inilah yang
seharusnya jangan dipelihara. Tapi apa boleh dikata, itulah yang terjadi. Dan
saya bersyukur saja masih tetap ada tulisan yang saya posting tiap tahunnya
dari tahun 2007 meski secara kualitas tentu hanya sekelas blog suka-suka ala
saya. Hehe.
Sumber: wahyumedia.com |
Buku berjudul “Langsung Lancar Percakapan Sehari-hari Bahasa
Jerman” karya Dian Dwi Annisa, S.Hum ini menjadi pilihan saya untuk dibaca saat
pulang kampung liburan semester satu ini. Sebelum pulang kampung, saya berburu
beberapa buku di Gramedia Matraman. Buku terbitan Wahyumedia tahun 2017 ini
berukuran kecil sehingga mudah dibawa kemana-mana. Buku ini isinya cukup
lengkap mulai dari serba-serbi tentang Jerman, tata Bahasa Jerman hingga
percakapan Bahasa Jerman. Menurut saya buku ini mudah dipelajari. Banyak tabel
di dalamnya yang memudahkan memahami isi bagi saya terutama untuk memahami
perbandingan materi satu dengan lainnya.
Awalnya saya mengira Bahasa Jerman itu sulit (mungkin
dinilai dari tulisan yang ribet itu sih ya) tapi ternyata tidak. Hal ini
dikarenakan pelafalan dalam Bahasa Jerman sama seperti Bahasa Indonesia. Hanya
ada beberapa tambahan vocal. Sama halnya saat belajar Bahasa Jepang, pelafalan
sama seperti Bahasa Indonesia jadi lebih mudah.
Kenapa kepikiran beli buku Bahasa Jerman? Tak ada alasan khusus
sebenarnya. Sekedar ingin belajar saja. Ingin tahu seperti apakah dia karena Bahasa
Jerman termasuk salah satu bahasa populer dan banyak penuturnya di dunia. Kalau
sebelumnya kan saya pernah belajar Bahasa Jepang. Otodidak saja belajar
bukunya. Sekedar membaca-baca begitulah istilahnya. Jadi, kali ini saya ingin
mencoba Bahasa lain dan pilihan saya jatuh ke Bahasa Jerman.
Apakah kamu berminat?
#PerempuanBPSMenulis
#PerempuanBPSMenulis
No comments:
Post a Comment
leave your comment here!