Follow Us

Friday, March 2, 2018

Fokus Satu Saja!


Kamu pasti pernah dengar kalau wanita itu multitasking ketimbang pria. Pria tidak bisa melakukan banyak hal dalam satu waktu. Pria hanya bisa fokus satu hal saja untuk dikerjakan dalam satu waktu. Berbeda dengan wanita yang julukannya multitasking alias bisa "nyambi-nyambi". Misal masak nyambi telponan nyambi menyuapi anak dan sebagainya. Benarkah itu?

Semua kembali ke individu masing-masing saja untuk menjawab benar tidaknya. Yang jelas saya mengangkat tema ini berangkat dari fenomena yang saya alami sendiri tepatnya di kelas saya kuliah. Adalah hal lazim di kelas bawa laptop ya. Karena memang materinya dalam bentuk slide dan bisa diunduh di web khusus untuk mahasiswa. 



Fenomena 1

Pada saat dosen menjelaskan saya perhatikan teman-teman banyak yang cetak-cetek mencet tombol laptop. Ngerangkum penjelasan dosen? Iya ada sebagian. Tapi ada yang menarik nih di jaman teknologi ini. Apa itu? Whatsapp!

Sebagian teman-teman whatsapp-an di tengah dosen mengajar. Kan ada whatsapp desktop ya. Terkadang ada pula yang lupa mematikan bunyi notifikasi di laptop-nya. Dan dosen pun notice ya itu suara whatsapp. Dosen pun menegur. Ada dosen yang tidak suka dengan bebunyian itu karena dirasa mengganggu. 

Fenomena 2

Di kala dosen mengajar, teman-teman ada yang mengerjakan tugas dengan laptopnya. Entah itu tugas mata kuliah tersebut atau pun mata kuliah lain. Jika yang terjadi adalah mata kuliah bersangkutan, maka dosen pun notice ya. :)

Oke, cukup dua saja ya. Yang ingin saya bahas di sini bukan teman-teman saya tapi saya sendiri. Cerita di atas adalah fenomena sebagai pendukung cerita.

Saya perhatikan diri saya bahwa saya tipe yang fokus satu hal saja dalam hal belajar di kelas. Sebagai contoh konkrit, dosen menjelaskan di kelas, ada teman saya yang mengajak bicara, saya stop itu teman saya. Saya bilang nanti setelah ini. 

Kenapa? Karena jika saya sedang mendengarkan penjelasan dan ada yang mendistrak saya, saya tidak "ngeh" si dosen tadi bilang apa. Saya tidak menyimak maka saya pun juga tidak mendengar apa yang dosen katakan. 

Saya tentu mendengar dosen bicara tapi esensi pembicaraannya tidak terserap di otak saya sehingga saya blank. Jika saya mengobrol, kadang-kadang terjadi juga ya sebentar saja dengan teman sebelah, resikonya ya tadi itu saya kehilangan isi materi yang dijelaskan dosen.

Contoh lain, ketika ada deadline tugas pukul 18.30 wib untuk pengumpulan hardcopy maupun softcopy via email, maka sebelum kuliah (saya masuk kuliah jam 14.00) saya harus sudah mengumpulkan semuanya. Saya harus sudah nge-print di kos dan juga sudah kirim email. Saya berangkat ke kampus tinggal setor hardcopy sebelum masuk kelas.

Ternyata, kala itu teman-teman saya belum pada mengumpul. Baru ada 6 orang termasuk saya dari 39 orang yang mengumpul. Di kelas, teman-teman masih mengerjakan ketika jam kuliah dan nge-print di sekitaran kampus. Nah, kalau saya merasa tidak bisa seperti itu. Saya tidak tenang jika jam kuliah mengerjakan tugas karena tugas belum selesai dan diburu-buru deadline. Belum lagi kalau ada permasalahan tak terduga misal mati lampu, internet tidak connect atau apa.  

Berangkat kuliah itu harus sudah tidak membawa beban ke kampus. Plong begitu istilahnya. Dan lagi karena alasan saya yang "mendengar tapi tak mendengar" begitu ya sudah saya bahas di atas.

Teman saya yang lain ada yang rela telat masuk kuliah hingga sudah hampir selesai baru hadir. Bahkan ada pula yang tidak hadir sama sekali dan baru hadir ke kampus untuk setor tugas saja. Mungkin mereka ini yang setipe dengan saya. Hmm...

Saya ke kampus membawa laptop juga tapi seringnya tidak saya buka saat kelas berlangsung. Hanya saat-saat butuh penting saja saya baru buka. Kalau saya buka laptop nanti repot malah saya buka-buka web lain. :D

Saya masih suka mencatat di kertas. Alasan biar tidak mengantuk dan punya catatan sewaktu-waktu bisa dibuka lagi. Saya menyadari saya ini short term memory sekali saat ini. Gampang sekali lupa ya Allah. Sedih saya. :(

Oke, kembali ke cerita awal, fenomena 1 dan 2 itu terjadi baik laki-laki maupun perempuan loh ya. Jadi, saya simpulkan (dengan sangat dangkal) tidak selalu benar kalau pria hanya fokus satu saja. :)

Benar tidak menurut kamu? Yuk share...



2 comments:

  1. Aku juga ga bisa multitasking say. Harus selesai satu kerjaan dulu baru bisa beralih ke yang lain. Jadi saat ada begitu banyak tugas di luar dari yang bisa aku handle, bisa molor-molor lah itu waktunya.

    ReplyDelete

leave your comment here!