Follow Us

Saturday, April 4, 2009

Soulmate, Are You There?





"Soulmate... kapan ku akan menemukannya?"

Mungkin ini adalah pertanyaan yang sering terucap dalam hati sebagian orang. True or false?

Yup! Saya baca-baca di sebuah forum, jadi pengen membahas tentang topik ini di sini. Pertanyaan sederhananya sih, ada ga sih soulmate itu sebenarnya?

Hmm, tiap orang sah-sah aja ya membuat definisi soulmate yang seperti apa dan siapa. Karena tiap individu itu unik! Sehingga kita tidak perlu mendiskreditkan orang lain yang tidak sejalan dengan pemikiran kita.




Well, ini dia beberapa pendapat mengenai soulmate!


1. Sebagian orang berpendapat bahwa mereka merasa sudah menemukan soulmate-nya saat pacaran

Untuk kelompok ini, mereka sudah merasa menemukan bahwa sosok yang menjadi pacarnya saat ini telah memenuhi kriteria-kriteria yang didambakan sehingga hatinya berkata, "Yes! I'm sure. You're my soulmate!".


Namun, jika kemudian putus, apakah akan tetap merasa bahwa dia soulmate-nya? Tentu saja tidak kan?

Jika menemukan pacar baru lagi kemudian ternyata lebih baik daripada yang sebelumnya, mungkin pula hati akan berkata lagi, "Ah, ini baru soulmate gw!".

Seterusnya... seterusnya... sampai orang ke-sekian. Bukannya hati itu selalu mencari mana yang lebih baik dan terus mencari? Sehingga tereliminasilah sosok-sosok sebelumnya yang pernah dianggap sebagai soulmate-nya.


2. Sebagian orang berpendapat bahwa mereka merasa baru menemukan soulmate-nya setelah menikah

Sebelum menjalani ikatan perkawinan yang sah, orang-orang dalam kelompok ini merasa belum pernah menemukan soulmate-nya. Barulah setelah menikah, terbiasa menjalani kehidupan dengan seseorang itu lama-kelamaan timbul anggapan sendiri dalam dirinya bahwa ternyata suaminya adalah soulmate-nya.


3. Sebagian orang berpendapat bahwa mereka merasa belum menemukan juga soulmate-nya


Nah, orang-orang dalam kelompok ini selalu mencari-cari sosok yang pas untuk disebut sebagai soulmate-nya. Sekian banyak orang yang ditemuinya ternyata belum juga ada yang layak menjadi soulmate-nya. Sehingga pencarian pun terus berlanjut.


4. Sebagian orang berpendapat bahwa mereka merasa soulmate-nya ada pada diri orang lain padahal mereka sendiri telah berkeluarga/terikat perkawinan yang sah


Untuk kelompok ini, sebelumnya mereka telah merasa klik dan menganggap bahwa ada sosok tersendiri yang dianggap sebagai soulmate mereka namun pada kenyataannya kemudian sosok itu bukanlah sosok yang mereka nikahi. Bisa dibilang mantan pacar. Dan setelah menikah ternyata tetap merasa bahwa soulmate-nya adalah si mantan pacar. Nah khusus yang ini, gimana yah perasaan pasangannya begitu tahu bahwa dirinya bukan soulmatenya? Sedih ga sih?


5. Sebagian orang berpendapat bahwa mereka merasa soulmate itu ada kalau mereka sendiri yang membuat seseorang itu menjadi soulmate-nya


Kelompok ini menganggap bahwa jika bukan mereka sendiri yang menciptakan soulmate-nya (bukan mencipta laksana Tuhan ya), lalu soulmate itu tidak akan pernah ada. Dalam arti, mereka menganggap bahwa soulmate itu tidak turun dari langit secara serta merta melainkan saat mereka menemukan sosok yang pas, mereka membuat sosok itu menjadi soulmate mereka menurut kriteria-kriterianya sendiri seperti apa yang mereka mau.


So, bagaimana dengan Anda?




2 comments:

  1. eh, rela aq udah nulis jg lho soal soulmate2 an. yah, nyinggung2 gitu deh, temanya beda dg rela. tapi bhubung belum banyak tulisan2q, jd blm kuposting. scra aq kmrn blm pny laptop bo' tp skrg enak nih, dah bisa kaya' kalian yang sering banget online di internet, hehehe, alhamdulillah. aq masuk kelompok nomor 3 nih, ntah kalo ntar ya... tp sebisa mgkn aq ga berharap masuk kelompok ke 4, karena aq ga ingin meukai orang lain. aq berharap aq menikah dengan soulmate q and live happily ever after, well just like everybody would wish.

    ReplyDelete
  2. really? wah tar aku kunjung2 deh kalo dah dipublish! apa ya yang hipni tulis... jadi penasaran... ^^

    hm, no.3 ya? berarti masih dalam pencarian... aku tunggu result-nya ye! harus hubungi aku loh...

    ok, kita ga mau masuk kelompok no.4, tapi kalo pasangan kita yg demikian? sedih ga siy?
    jangan sampelah yaaaa :((
    ga adil aja...

    ReplyDelete

leave your comment here!