semangat menebar kebaikan lewat tulisan — merangkai kata menebar cahaya — menulis dengan hati, menginspirasi tanpa henti

Reana

Follow Us

Friday, March 14, 2025

Kepemimpinan Tanpa Amarah: Mungkinkah?

3/14/2025 07:45:00 PM 0 Comments
Sayang dibuang.
Mengendap di draf sejak 22 Juli 2022.

Halo Sobat, apa kabar?

Kali ini saya akan membahas mengenai pemimpin. Setiap diri kita pada dasarnya adalah pemimpin bagi diri kita sendiri. Setuju ya? Lalu bagaimana saat kalian menjadi pemimpin bagi yang lain?

Berhubung saya adalah pegawai, maka saya mengalami yang namanya dipimpin oleh atasan. Sudah beberapa kali mengalami pergantian pemimpin. Pemimpin pria maupun wanita sudah saya alami. Apakah ada perbedaan antara keduanya?

Tentu saja. Dan tiap pemimpin ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dari yang emosional, yang selalu ingin jadi nomor satu sampai yang santai sudah pernah saya alami. Dari yang meledak di depan hingga yang halus caranya dengan memanggil personal sudah saya alami. Dari yang moody, yang tidak suka marah sudah saya alami. Macam-macam pokoknya tabiat pemimpin.



Yang diceritakan kok negatif semua, apa tidak ada positifnya? Tentu ada. Contohnya, pemimpin yang mendorong pegawai untuk lanjut kuliah, tidak menghalangi pegawai yang ingin pindah, dll. 

Bagi saya, tidak suka marah-marah itu sudah suatu hal baik loh. Karena marah-marah itu energinya negatif. Menurut saya, marah-marah pertanda emosi yang tidak stabil. Kurang pengendalian emosinya. Emang ada orang yang suka dimarah? Tidak ada kan? Apalagi di usia dewasa. Hello... kita bukan lagi anak kecil. Mungkin anak kecil hanya bisa menangis jika dimarahi. Sementara kita? 

Luka itu akan terus ada walau mungkin sudah memaafkan. Pasti tidak akan pernah sama lagi rasanya. 

Bukan maksud kita dendam atau tidak melepaskan masa lalu. Tapi luka itu memang membekas. Pengalaman buruk itu terekam di memori kita. 

Terus terang saya tidak suka dengan segala macam tindakan yang menimbulkan luka. Pasti tidak hanya saya. Ya kan? Saya percaya ada jalan/cara lain yang lebih bijak ketimbang meluapkan emosi dengan kemarahan. Mungkin dengan marah setelahnya akan merasa lega. Tapi apakah pernah dipikirkan efek untuk orang yang dimarahi?

Menurut saya orang yang meluapkan emosi kepada orang lain untuk membuat dirinya sendiri lega adalah orang yang egois. Dia hanya memikirkan kelegaannya sendiri, dirinya sendiri. Bagaimana dengan orang lain? Pernahkah dia pikirkan? Dia mau kita yang selalu mengerti dia dengan berkata, "Kamu tahu kan aku begini". Lalu kita disuruh memaklumi setiap dia emosi? Apa dia memahami kita kalau kita tidak suka dimarahi? Dia hanya mau dipahami tapi tidak mau memahami orang lain. Sangat tidak adil bukan?

Jika kita berbuat salah, sewajarnya kita diberitahu akan kesalahan kita dengan cara yang santun. Semua orang pasti menyukai kebaikan. Apalagi jika orang berpendidikan sudah selayaknya untuk bertindak santun. Apa yang terjadi jika begitu mudah emosi sebagai pemimpin? Bawahan taat bukan karena respek melainkan karena rasa takut. Bisa jadi justru baik di depan saja tapi mengomel di belakang. 

Apakah orang yang emosinya tidak stabil tersebut ada histori di masa lalu yaitu di masa kecilnya? 

Tentu saja, masa lalu seseorang, terutama pengalaman di masa kecil, bisa sangat memengaruhi bagaimana mereka mengelola emosi dan berinteraksi dengan orang lain, termasuk dalam kepemimpinan. Seseorang yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh tekanan, sering dimarahi, atau tidak mendapatkan contoh pengelolaan emosi yang baik mungkin akan membawa pola itu ke kehidupan dewasanya.


Namun, bukan berarti mereka tidak bisa berubah. Kesadaran akan pola tersebut dan kemauan untuk belajar mengendalikan emosi dapat membantu seseorang menjadi pemimpin yang lebih baik. Pemimpin yang baik adalah mereka yang bisa menginspirasi, membimbing, dan memberikan arahan dengan bijaksana, bukan yang memimpin dengan ketakutan.


Saya percaya, kepemimpinan bukan hanya soal mengatur orang lain, tetapi juga bagaimana seseorang bisa mengelola dirinya sendiri. Jika seorang pemimpin tidak mampu mengelola emosinya, bagaimana dia bisa mengelola tim dengan baik? Justru pemimpin yang bisa menahan diri dan bersikap bijak dalam menghadapi masalah akan lebih dihormati dan dicontoh oleh bawahannya.


Jadi, jika kita suatu saat menjadi pemimpin, penting untuk bertanya pada diri sendiri: "Apakah saya ingin dihormati karena kebijaksanaan saya atau hanya ditakuti karena amarah saya?" Jawaban dari pertanyaan itu bisa menentukan bagaimana kita ingin dipandang dan dikenang oleh orang-orang di sekitar kita.


Bagaimana menurutmu? Apakah pernah mengalami pemimpin yang emosinya tidak stabil atau justru sebaliknya, pemimpin yang benar-benar mengayomi? 😊




 

Kenapa Selalu Datang Kembali Setelah Pergi?

3/14/2025 07:36:00 PM 0 Comments
Saya mengamati fenomena kepergian seseorang yang kemudian tak jarang kembali lagi di lain waktu. Ini bukan pergi secara fisik ya tapi tapi pergi dari sebuah hubungan. Tak satu dua kali seseorang menghubungi saya kembali setelah sekian waktu berlalu. Dan di saat itu perasaan sudah tak lagi sama. Tak jarang bahkan hilang sama sekali. Hello saya sudah move on!



Ke mana dia ketika kita menantinya? Ketika masih ada secercah harapan di hati. Dia pergi. Kita pun menangis sendirian. Lalu bersusah payah kita mengatasi rasa perih. Kita pun kembali berbahagia dan menjalani hidup tanpanya. Namun kemudian dia kembali tanpa angin tanpa hujan. 

Pernahkah dia berpikir tentang betapa kita menderita dalam ketidakhadirannya? Apakah dia mengira kita akan selalu berada di tempat yang sama seperti saat dia meninggalkan kita? Kenyataannya, waktu tidak berhenti hanya karena seseorang pergi. Perasaan berubah. Luka sembuh. Dan terkadang, saat mereka kembali, mereka tidak lebih dari sekadar orang asing yang mengetuk pintu yang sudah tidak lagi menjadi milik mereka.


Mungkin bagi mereka, pergi adalah hal yang mudah karena mereka percaya bahwa mereka bisa kembali kapan saja. Tetapi yang mereka tidak sadari adalah bahwa versi diri kita yang mereka tinggalkan tidak lagi ada. Kita bukan lagi orang yang sama seperti dulu. Kita telah tumbuh, kita telah sembuh, dan kita telah belajar untuk berdiri sendiri.


Jadi, ketika mereka kembali dengan harapan dapat melanjutkan dari tempat yang mereka tinggalkan, mereka mungkin akan mendapati bahwa tempat itu sudah tidak ada lagi. Karena cinta bukanlah permainan yang bisa dijeda dan dilanjutkan sesuka hati. Ada hal-hal yang, sekali hilang, tidak akan pernah kembali. Dan itulah konsekuensi dari pergi tanpa menoleh ke belakang.


Dan yang lebih menyakitkan, beberapa dari mereka tidak kembali karena cinta. Mereka kembali karena penasaran. Mereka ingin tahu apakah kita masih ada di sana, masih merindukan mereka, masih menunggu. Mereka datang bukan dengan permintaan maaf atau niat untuk memperbaiki segalanya. Mereka datang hanya untuk memastikan apakah pintu itu masih terbuka, apakah mereka masih memiliki kuasa atas hati kita.


Namun, mereka tidak menyadari bahwa kita tidak lagi berdiri di tempat yang sama. Kita telah melangkah maju, selangkah demi selangkah, meskipun itu menyakitkan. Kita telah menciptakan kebahagiaan baru, belajar pelajaran baru, dan merangkul masa depan di mana mereka bukan lagi pusat dunia kita.


Dan ketika mereka mengetuk, yang mereka temukan bukanlah pelukan yang terbuka, tetapi keheningan. Bukan karena kita dendam, bukan karena kita ingin membalas, tetapi karena kita telah belajar untuk memilih diri kita sendiri. Untuk melindungi hati kita dari mereka yang hanya menganggapnya sebagai tempat persinggahan sementara, bukan rumah.


Pergi adalah pilihan mereka. Move on adalah pilihan kita. Dan kali ini, pintu itu tetap tertutup.

Merasa Bodoh

3/14/2025 07:28:00 PM 0 Comments
Pernahkah kamu merasa bodoh?

Jawaban saya adalah pernah. Saya pernah merasa diri saya bodoh. Memang saya akui diri saya bodoh karena banyak hal yang tidak saya ketahui. Murni karena ketidaktahuan. Tapi benarkah saya bodoh?

Stupid is having or showing a great lack of intelligence or common sense. (Oxford Dictionary)

Ketidaktahuan bukan berarti serta merta bodoh. Ketidaktahuan karena belum belajar, belum pernah mengenal bukanlah bodoh. Apabila dia belajar dan kemudian menjadi tahu maka bukan bodoh. Tapi jika sudah belajar namun tetap tidak tahu kemungkinan adalah bodoh karena kurangnya intelensia dalam menyerap materi. 


Tapi seringkali ada perasaan bodoh menyelinap di hati tatkala dihadapkan pada suasana misal yang pernah saya alami, saya ditanya sesuatu namun saya tidak tahu jawabannya, saya tampak bingung (mungkin saja tampang pun jadi bodoh) sementara ada banyak mata yang melihat. Wajarkah jika saya merasa bodoh? Dan mungkin orang yang melihat juga menganggap saya bodoh. 

Namun saya bertanya pada diri saya sendiri, benarkah saya bodoh. Hal yang saya tidak tahu jawabannya tadi lalu saya pelajari dan kemudian saya paham. Hello! Saya paham. Lalu apakah memang saya bodoh jika saya paham? Saya mengambil kesimpulan, hal itu hanya perkara waktu apakah sudah pernah mengenal/mempelajari. Jika tidak pernah tahu apa-apa, lalu ditanya maka wajar jika tidak bisa menjawab. Dan itu sama sekali bukan bodoh.

Perasaan bodoh ini memiliki energi yang negatif karena membuat diri merasa kecil. Walau di sisi lain bisa menjadi cambuk untuk menjadi lebih baik dan terus belajar. Semua memang tergantung bagaimana diri menanggapi. Tapi percayalah perasaan kecil diri itu sangat tidak nyaman. Seakan-akan sangat hina/tidak berharga. Bahkan seperti dipandang rendah. Ya tuhan saya pernah merasa demikian.

Saya sadar hal itu tidak baik untuk mental saya. Mungkin itu hanya perasaan saya saja. Tapi perasaan demikian tidak seharusnya ada karena energinya cukup negatif. Ini bisa membuat kita merasa kecil, tidak berharga, bahkan malu. Jika dibiarkan, ini bisa menggerogoti rasa percaya diri dan harga diri kita. Namun di sisi lain, perasaan ini juga bisa menjadi dorongan—motivasi untuk terus belajar, berkembang, dan tidak pernah berhenti meningkatkan diri. Semuanya tergantung pada bagaimana kita memilih untuk meresponsnya.


Meski begitu, saya tidak akan menyangkal bahwa merasa kecil itu menyakitkan. Perasaan diremehkan, seolah-olah tidak berharga—oh, saya pernah mengalaminya. Dan saya tahu itu tidak baik untuk kesehatan mental saya. Mungkin ini hanya perasaan saya, mungkin orang lain sebenarnya tidak menghakimi saya, tapi itu tidak membuatnya terasa lebih ringan.


Karena itulah, saya percaya bahwa perasaan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Wajar jika kita menyadari ketidaktahuan kita, tapi itu tidak boleh mendefinisikan nilai diri kita. Pengetahuan adalah sesuatu yang diperoleh, bukan sesuatu yang kita miliki sejak lahir. Tidak ada seorang pun yang tahu segalanya. Dan hanya karena kita belum tahu sesuatu saat ini, bukan berarti kita tidak akan pernah tahu.


Jadi, lain kali ketika saya merasa bodoh, saya akan mengingatkan diri saya sendiri:
Saya sedang belajar. Saya sedang berkembang. Dan itu sama sekali tidak bodoh.



Thursday, March 13, 2025

Kisah Low Back Pain dan Ischialgia

3/13/2025 06:45:00 AM 0 Comments
Lama tak bersua ya sobat. Lama sekali ternyata saya tidak posting apapun di blog ini. Walau lama vakum, blog ini masih tetap hidup. Masih ada saja yang mengakses setiap hari. Saya harus mulai kembali mengurus blog ini. Untuk posting pertama di tahun 2025 ini adalah tulisan lama saya yang mengendap di draf. Saya putuskan untuk memposting hari ini, siapa tahu ada membawa manfaat untuk siapapun yang membaca tulisan ini. Selamat membaca!





24 Oktober 2024

Halo sobat lama tidak berjumpa. Apa kabar kalian semua? Semoga semuanya sehat dan bahagia ya. Kali ini saya mau cerita keabsenan saya selama ini. Selain karena memang terhanyut dalam kehidupan nyata sehari-hari, saya sempat mengalami sakit dalam 2 bulan ini yaitu low back pain dan ischialgia. Wah apaan itu ya. 

Hari ini saya punya semangat untuk menulis. Saya akan ceritakan kronologisnya. Semoga bisa bermanfaat untuk kalian semua. 

Awal puasa lalu (12 Maret 2024) saya merasakan ngilu di panggul kiri (tepatnya bokong -- saya sebut panggul saja ya sobat biar lebih nyaman). Ketika duduk di bawah kaki serba salah karena rasanya sampai betis seperti ada yang salah. Seperti ketarik-tarik. Posisi apapun salah. Awalnya cuma seperti keseleo saya pikir. Saya masih bisa berjalan normal, sholat normal sehingga saya pun pergi kerja seperti biasa berjalan kaki. Anehnya lebih enak jalan daripada diam tiduran. Karena ketika tiduran mau bangun susah. Bangun harus miring ke kanan. 

Lama-lama kok saya merasa ada yang salah ini. Bukannya sembuh dengan sendirinya eh malah jadi susah jalan. Saya jalan ke kamar mandi saja pelan-pelan. Tapi masih bisa sholat berdiri. Berhubung itu masih hari libur jadi masih aman saya tidak ke mana-mana beberapa hari. Yang menyedihkan adalah saya harus mulai masuk kerja lagi. Haduh, bagaimaana ini saya sulit berjalan. Bagaimana caranya mau ke kantor. Akhirnya saya keluar jalan kaki pelan-pelan sekali sampai jalan raya naik bajaj. Sampai di kantor saya jalan lagi pelan-pelan menuju gedung tempat ruangan saya berada. Saya naik tangga pelan-pelan sambil pegangan pada besi di pinggir tangga. Security melihat saya mungkin aneh tapi ya sudahlah biarkan saja. Akhirnya pun saya sampai di ruangan. Saya masih bisa kerja biasa sampai akhirnya jam 12 siang saya harus sholat zuhur dan saya merasa kesulitan berdiri dari kursi saya. Sakit. Lalu saya dibantu teman saya ke musholla. Padahal mushollanya paling dekat dengan kursi saya. Saya pun jalan pelan-pelan sambil pegangan tembok dibantu teman saya. Akhirnya saya sholat sambil duduk di kursi.

Berasa disable

Setelah sholat saya dibawa ke klinik kantor. Ini pertama kalinya saya naik kursi roda. Berasa seperti disable. Astaghfirullahaladzdim. Di sana saya diberi obat dan surat keterangan sakit. Lalu saya diantar pulang. Keadaan saya semakin parah. Semakin sulit berjalan. Saya dibantu teman saya sampai kosan. Sampai di kos saya disuruh istirahat di tempat ibu kos. Berhubung saya puasa dan tidak ingin membatalkan puasa, jadi saya tiduran saja sambil menunggu magrib.

Setelah buka puasa saya minum obat dan sekitar jam 11 malam kakak saya datang menjemput saya. Mungkin karena efek obat saya bisa berjalan ketika kakak saya datang. Tapi kemudian saya melemah lagi. Efek obat tidak lama. Tapi setidaknya lumayan. Saya jadi bisa berjalan ke kamar mandi. 

Saya pun pamit pergi ke tempat kakak saya. Saya istirahat selama 5 hari dari rabu hingga minggu di rumah kakak saya. Saya minum obat dan hanya istirahat selama di sana. Perlahan-lahan saya mulai membaik. Saya bisa berjalan sendiri. Dan hari minggu saya pulang ke Jakarta lagi karena senin harus masuk kerja lagi. Akhirnya saya kerja selama 3 hari senin sampai rabu dan WFA dari kamis hingga jumat. Sabtu saya mudik ke kampung. 

Saya mudik naik damri karena sudah lama pesan tiket dari sebelum puasa. Tadinya saya berpikir untuk tidak pulang jika kondisi tubuh tidak memungkinkan. Tapi akhirnya saya pulang walau harus menahan sakit selama di jalan. Saya berpikir damri masih lebih lumayan ketimbang naik pesawat. Naik pesawat tidak enaknya karena harus jalan kaki jauh di bandara sementara saya tidak sanggup jalan kaki jauh. Jika naik damri permasalahannya adalah harus naik turun tangga di kapal feri. Dan saya pun menderita karena naik turun tangga. Sementara saya membawa tas berat berisi laptop. Saya merasakan sakit di tulang ekor.

Selama di rumah, saya hanya mengoles-oleskan salep dari dokter klinik kantor yang masih tersisa. Kemudian setelah lebaran begitu klinik spesialis sudah mulai buka, saya berobat ke spesialis saraf. Di sana diketahui saya menderita ischialgia yaitu sakit pada panggul yang menjalar hingga betis. Saya ditanya apakah saya ada riwayat jatuh. Saya bilang ada 2020 tapi jatuhnya ke kanan. Ini saya sakitnya di kiri. Lalu saya ditanya apakah ada kesemutan atau sakit di bagian perut. Saya bilang tidak. Lalu saya diberi obat dan vitamin. Saya pulang. Beberapa hari minum obat, saya mulai pelan-pelan membaik. Tapi tentu belum sembuh total. Obat belum habis, saya sudah harus ke Jakarta lagi. 

Saya pun berhasil ke Jakarta dengan naik pesawat. Hanya saja karena jalannya jauh di bandara tentu saya masih belum begitu kuat. Apalagi saya menggendong tas berat berisi laptop dan pernak-perniknya. Di kosan saya merasa sakit lagi. Merasa tidak tahan, akhirnya saya mencari dokter spesialis saraf lagi. Setelah mencari beberapa dokter yang dekat domisilinya dengan tempat tinggal saya, akhirnya saya putuskan ke dokter Indrajana Soediono di daerah Batu Ceper, Gambir. Beliau buka praktek di rumahnya. Waktu itu saya sempat berdoa semoga dokternya ada. Alhamdulillah dokternya ada. Ternyata beliau sudah sangat sepuh. Beliau masih bekerja di RS Medistra dan buka praktek di rumah saat pagi saja.

Saya ditanya keluhan saya apa. Lutut saya dicek masih bagus kata beliau. Saya diberitahu cara bangun tidur harus miring kanan dahulu agar tidak sakit. Saya diberi resep obat dan rujukan rontgen. Obat diberi untuk 10 hari tapi saya tebus untuk 5 hari dahulu. Nah, saya pun kemudian rontgen di lab Gunung Sahari. Syukurnya tidak perlu buka-buka baju karena sudah canggih. Karena saya rontgen saat hari sabtu, sehingga hasilnya keluar pada hari senin. Setelah hasil keluar saya kembali ke dokter Indrajana dan dari hasil rontgen beliau menyarankan untuk fisioterapi dan renang. Berhubung saya tidak bisa renang maka disarankan untuk jalan kaki saja di dalam air setinggi dada. 

Tadinya saya pikir tempat terapinya ada di tempat lain tapi ternyata ada di samping belakang rumah dokter Indrajana. Bersyukur karena tidak perlu jauh-jauh. Saya disarankan 3-5 kali terapi. Saya pun kemudian mulai terapi. 5 kali terapi saya masih belum sembuh. Progres saya sangat lambat. Mungkin karena saya juga belum pernah terapi air di kolam renang saya pikir sehingga lambat progresnya. Kalau di bagian tulang ekor memang lebih cepat sembuhnya, 3x terapi sudah terasa hasilnya. Tapi di bagian panggul yang membandel. Akhirnya saya terus-menerus terapi. Awal-awal saya ambil 2x seminggu terapi. setelah 10x terapi saya merasa sudah ada progres dan lumayan enak buat jalan kaki lagi, dosis terapi diturunkan menjadi 1x seminggu. Saat itu memang saya juga sudah  mulai mencoba terapi air 2x seminggu. Kemudian saya lanjut fisioterapi 1x seminggu dan terapi air 1x seminggu. 

Saat terapi air di kolam renang ternyata banyak juga ibu-ibu yang terapi, mayoritas nenek-nenek ya. Saya pun diajari cara gerak seperti apa saja. Mereka baik-baik. Ada pula kakek-kakek yang bertanya dalam rangka apa saya ke kolam renang. Saya bilang terapi. Beliau bilang masih muda kok bisa kena saraf kejepit apa pernah jatuh. Karena memang rata-rata yang kena dan terapi di sana sudah tua-tua. Ya allah berasa sedih. Saya juga tidak pernah menyangka bakal sakit seperti ini. Sejujurnya mental saya sangat down terkena penyakit ini. Tapi saya semangati diri saya untuk bisa sembuh. Karena entah kenapa setiap ketemu orang dan mengobrol saraf kejepit, ceritanya selalu saja bilang tidak sembuh. Padahal sudah fisioterapi. Ada yang sudah setahun lebih kena saraf kejepit sudah 36x fisioterapi akhirnya berhenti dan rutin terapi air saja tapi masih minum obat. Terapis saya juga bilang biasanya tidak bisa sembuh 100%, mungkin sekitar 70%, rasa sakitnya bisa sembuh tapi ada kemungkinan mengulang dan masih harus terus terapi.

Saya pernah bertanya dokter Indrajana apakah saya bisa sembuh. Beliau bilang harus sembuh. Saya pun cukup lega mendengarnya. Teman saya seorang dokter juga bilang bisa sembuh karena kondisi tubuh seseorang berbeda-beda. Saya pikir benar juga ya kita tidak ada yang tahu, apa yang tidak berlaku untuk orang lain mungkin saja berlaku untuk kita dan sebaliknya. Jadi saya tanamkan pikiran positif saja dan terus berikhtiar untuk bisa sembuh. Walaupun dalam perjalanannya ini sangat lambat progres saya tapi progresnya ada. Sudah 4 bulan saya sakit ini dan saya merasa aktivitas saya jadi terganggu tapi saya tetap beraktivitas seperti biasa. Sekarang menjadi terbatas sekali aktivitas saya yang membutuhkan gerak. Saya tidak pergi jauh-jauh dahulu. 

Terkadang memang saya melo. Saat lagi sendirian dan merenung. Apa iya akan seumur hidup saya sakit seperti ini. Karena memang ketika satu bagian tubuh sakit maka semua merasakan sakit sehingga mental kita menjadi jatuh. Ya Allah semoga saya diberi kesembuhan. 

6 Oktober 2024 08.30 pm

Jalan setengah tahun mengidap sciatica


Sekitar pertengahan september 2024 saya mulai mencoba gerakan peregangan atau stretching untuk penderita sciatica di youtube.  Ketemulah satu channel yang menurut saya cocok untuk diikuti. Kemudian saya melihat deretan channel-channel di bawahnya yang juga menampilkan bahasan tentang sciatica. Lalu saya tertarik pada 1 channel yaitu Pak BennyW Tan. Di sana saya lihat Pak Benny membahas banyak tentang kesehatan da tips-tips gerakan untuk penderita sciatica. Karena beliau pernah menderita sciatica selama 2 tahun dan sembuh, saya pun mulai merasa ada secercah cahaya "Wah ternyata bisa sembuh" batin saya. Beliau bilang 90an persen. Angka yang jauh lebih tinggi ketimbang yang diucapkan oleh terapis saya. terapis saya mengatakan sekitar 70%. Coba bayangkan? Betapa ciutnya hati saya mendengar hal itu. Dan memang ketika merasa sakit pasti ada perasaan desperate di hati saya. Namun ketika merasa enakan, saya pun termotivasi dan yakin bisa sembuh. Saya baca komen-komen di video-videonya ternyata banyak yang cocok dan sembuh. Saya jadi semakin termotivasi. Walau sebenarnya saya tidak tahu seberapa tingkat keparahan mereka yang komen itu. Karena kondisi tubuh kan berbeda-beda. Tentunya efek treatment juga tidak sama.

Gerakan yang rutin saya lakukan tiap hari adalah ATT (ajaib tempel tembok) 3 menit sekali melakukan gerakan dan sehari bisa 2 sampai 4 kali. Untuk gerakan lain saya kombinasikan dari youtuber lain. Favorit saya adalah Dr. Rowe. Beliau memberi banyak tips gerakan yang bisa dicoba. Beberapa yang saya ikuti ada yang memberikan efek instant relief. Memang ada efeknya untuk mengurangi nyeri. Tapi memang butuh waktu untuk hasil yang lebih besar. Jalan 3 minggu pelan-pelan ada kemajuan. Ketika tidur telentang di bagian betis sudah tidak merasa seperti ketarik-tarik. Lebih enakan buat jalan kaki.   

Tak terasa sudah setengah tahun lamanya saya hidup dengan sciatica. Dan tiada hari tanpa merasa sakit. Sakit yang saya rasakan sangat bervariasi. Bisa berubah-ubah setiap hari. Ada rasa nyeri, ngilu, pegal, dan rasa-rasa yang tak bisa saya deskripsikan, entah apa namanya. Siapa pun yang membaca tulisan ini semoga tidak merasakan sakit yang saya rasakan karena sangat menyiksa.

Di setengah tahun perjalanan saya bersama sciatica saya mulai rutin melakukan gerakan peregangan setiap hari dan bersyukur sejak saat itu saya berhenti minum obat pereda nyeri. Obat terakhir yang saya minum memberi efek mengantuk dan juga seperti melayang rasanya sangat tidak nyaman seperti antara nyata dan tidak. Apalagi saya sambil bekerja. 

Bersambung ke posting selanjutnya ya...

  












    

Saturday, March 9, 2024

Bohemian Rhapsody

3/09/2024 08:21:00 AM 0 Comments
Halo Sobat, kita ketemu lagi. Libur panjang 4 hari ke depan lumayan ya langsung puasa ramadhan. Saya ingin pulang tapi baru januari lalu saya pulang. Dan malas kalau harus perjalanan jauh ketika puasa. Ok, Sobat kali ini saya ingin membahas tentang Bohemian Rhapsody. 


Saya baru dengar Bohemian Rhapsody dulu kala ketika film ini rilis di tahun 2018. Tapi saya tidak menonton dan tidak tertarik juga kala itu. Ini film biografi dari band legendaris Queen asal UK. Saat itu saya hanya sempat baca profil pemeran utamanya Rami Malek sebagai Freddie Mercury sang vokalis. Rami Malek adalah warga USA berdarah Mesir. Dilansir wikipedia bahwa beliau beragama kristen koptik ortodok. Kalau saya pernah baca novelnya Habibirrahman El Shirazy, agama kristen koptik ortodok ini memang salah satu agama yang masih ada di Mesir. Jadi tidak semua warga Mesir yang umumnya kita lihat berwajah arab itu lantas otomatis pasti beragama islam.

Jadi kemarin saya baru kelar nonton film ini di netflix. Sepertinya umumnya film bergenre biografi sebuah band, kisahnya adalah tentang pembentukan band hingga kesuksesan karir dengan titik sentral pada kisah sang vokalis. Dikisahkan bahwa Freddie Mercury yang nama aslinya adalah Faroukh Bulsara adalah seorang mahasiswa yang kemudian membentuk band bernama Queen. Freddie ini merupakah warga UK keturunan Farsi-Indian (bangsa Persia). Dari penampakan fisiknya beliau tidak terlalu bule seperti warga UK pada umumnya. Tapi dalam pandangan saya ketika melihat footage beliau pas masih muda tidak beda-beda jauh dari teman se-bandnya. sudah seperti orang sanalah. Tidak kelihatan orang Persia banget. Karena kan beliau juga berkulit terang, hidung mancung dan tinggi juga. Tapi ini pendapat saya saja. Tapi ketika beliau berkumis memang kelihatan persianya.

Beliau ini punya ciri khas gigi tonggos. Namun dibalik itu punya suara yang melengking tinggi sebagai vokalis band rock. Awalnya beliau bukan vokalis utama. Beliau menggantikan vokalis yang kebetulan hengkang dari band. Begitu Freddie menjadi vokalis band tersebut semakin bersinar dan sukses. Band tersebut menghasilkan banyak lagu bagus dan masih bertahan hingga saat ini seperti lagu We are Champion yang menjadi background music kejuaraan olahraga. Lalu ada lagu We will rock you yang hingga saat ini masih sering kita dengar. Memang keren sih lagu ini saya akui. Saya pertama dengar lagu ini bukan dari Queen langsung, malah dari boyband jaman dulu bernama Five. Ada yang tahu boyband Five tidak?

Saya dulu tidak tahu Queen. Saat Queen lahir saya belum lahir. Dan ketika saya beranjak besar juga sudah redup Queen. Nah, saya tahu lagu We will rock you dari boyband Five. Dulu saya punya kasetnya Five yang di dalamnya ada track lagu We will rock you (remake Queen). Jaman dulu tidak tahu Queen. Tapi saya dulu suka We will rock you yang dibawakan Five. Keren sih. Dan ternyata kisah dibalik diciptakannya lagu tersebut adalah karena Brian May (gitaris) ingin membuat sebuah lagu yang mana yang fans (penonton) bisa ikut berpartisipasi. Jadi tidak satu arah dari sang band saja melainkan penonton juga bisa ikut andil dalam lagunya. Maka dia buat rhytme dari hentakan kaki dan tepukan tangan lalu jadilah lagu We will rock you. Idenya brilian sih ini. 

Setelah saya nonton Bohemian Rhapsody kan di filmnya diputar beberapa penggal lagu-lagunya Queen. Ada beberapa lagu memang yang sudah familiar di kuping saya dan saya baru tahu ternyata Queen yang menyanyikan. Selain We will rock you ada We are the champion, Love of my life, dan Break free. Sering dengar lagu-lagu tersebut tapi tidak tahu siapa yang nyanyi. Tahunya itu lagu kenangan. Saya juga belum pernah melihat wajah personil Queen. Freddie Mercury yang sefantastis itu juga belum pernah lihat. Jadi ketika nonton Bohemian Rhapsody yang diperankan Rami Malek yang berpenampilan wajah Mesir lalu khas gigi maju ke depan itu saya lalu penasaran. Saya googling dan kemudian ternyata memang Freddie adalah warga keturunan Farsi-Indian. Selain penampilan fisik tadi, memang agak nyeleneh gayanya. Dan gaya beliau saat manggung memang nyentrik ya sobat. Enerjik dan menarik. Kostumnya aneh-aneh. Apalagi di jaman dulu. Tapi beliau tetap jadi diri sendiri (tidak merubah gigi). Dan malah jadi ciri khasnya sih.

Salah satu hal yang disoroti di film ini adalah kisah romansa Freddie dengan Mary Austin. Mereka lama menjalin kasih hingga akhirnya ketahuan bahwa Freddie ada kelainan seksual. Dia adalah seorang biseksual. Ketika Mary tahu bahwa Freddie ada hubungan dengan sesama jenis, hubungan romansa dengan Mary berakhir. Tapi mereka tetap berhubungan baik sebagai teman. Bahkan Freddie selalu menganggap Mary adalah love of his life

Di akhir hayat, Freddie mengidap penyakit HIV AIDS lalu meninggal dunia. Freddie memang dikisahkan berhubungan dengan banyak pria. Dibalik kesuksesan beliau sebagai vokalis band ternama ternyata berakhir dengan tragis. Sangat disayangkan tapi mungkin sudah pilihan hidup. 

Saya pun ketika membaca biografi Queen sempat tercengang sebelum melanjutkan menonton filmnya. Wah ternyata demikian. Dan di filmnya memang diangkat tentang penyimpangan orientasi seksualnya. Kalau saya ambil kesimpulan dari filmnya sebenarnya pertama kali dia tahu dia ada ketertarikan dengan pria adalah saat di bertemu Paul lalu Paul menciumnya. Saat itu dia tidak menolak. Lalu dari sini dia mulai berubah sikap terhadap Mary. Dan Paul ini membawa efek buruk terhadap karirnya. Akhirnya dia bisa lepas dari Paul dan kembali bergabung dengan Queen (sebelumnya dia sempat solo karir). Di akhir kisah beliau menghabiskan sisa waktunya dengan Jim Hutton.

                            Rami Malek mirip banget gayanya Freddie ketika konser Live Aid 1985. 

Begitulah sobat kisah di film tersebut. Semoga ada yang bisa diambil hikmahnya. Hidup hanya sekali dan juga mungkin hanya sebentar kita tidak ada yang tahu. Terus berbuat baik saja. Terus berada di jalan yang lurus. Sayang jika semua usaha keras yang dilakukan harus berakhir sia-sia ketika telah membuahkan hasil kesuksesan. Walau memang pepataha bilang bahwa semakin tinggi pohon semakin keras pula badai yang menghantam. Makin tinggi karir seseorang makin banyak ujiannya. Namun dalam perjalanan hidup kita selalu punya pilihan. Tinggal apa yang kita pilih karena kita punya kehendak bebas. Semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan. Aamiin.

Sunday, March 3, 2024

Jalan-Jalan ke Dieng, Wonosobo

3/03/2024 02:41:00 PM 0 Comments


Idul Adha 2023 lalu saya putuskan untuk jalan-jalan ke Dieng, Wonosobo. Kami jalan bertiga. Untungnya akur ya guys pergi ganjil. Tidak baper. Tak ada ngambek-ngambekan. Jadi kami rencananya berangkat bersama tapi gagal karena saya ada hal mendesak yang tidak bisa ditinggal. Jadinya saya menyusul sendirian dan mereka duluan. Mereka naik bus dari terminal Pulo Gebang menuju Banyumas pada hari rabu 28 Juni 2023. Sementara saya menyusul hari kamis setelah sholat idul adha. Rasanya tidak afdhol kalau tidak sholat dulu karena hanya setahun sekali. 

Ya sudah tak apa saya pergi sendiri. Tiket bus saya pun hangus. Saya pesan tiket baru dan saya berangkat dari pool bus Damri Kemayoran. Sampai di pool damri Banyumas kala itu masih belum subuh. Saya pun menunggu agak siangan. Sendirian pula saya di pool. Alhamdulillah aman. Ada kenek bus yang masih di sana malah saya dikasih teh panas. 


Agak siangan sekitar pukul 05.30 saya pesan gojek. Saya ke alamat yang dituju yaitu Bobocabin Baturraden. Teman saya yang memilih menginap di sana. Ternyata jauh juga loh dari pool damri. Dan mengenaskannya lagi itu di tengah hutan. Dan saya sempat muter-muter karena tidak ketemu-temu. Saya sampai kasihan sama si Bapak Ojek. Tapi bapaknya baik sih. Terima kasih bapak!

Saya pun sampai juga ke tujuan. Kala itu sudah hampir tengah hari. Jadi saya tidak menginap di sana. Hanya istirahat saja sebentar lalu pergi ke Air Terjun dekat situ yaitu Curug Bayan sekalian check-out. 

Kami naik mobil sewa dari Bobocabin menuju Curug Bayan. Tidak mahal karena memang tidak jauh. Sampai di sana kami foto-foto lalu sholat zuhur makan makanan ringan lalu menjelang sore kami putuskan untuk pergi ke Wonosobo. Dari Curug Bayan kami naik gocar menuju bus trans dekat situ. Teman saya bersikeras mau mencoba transportasi umum di sana. Baiklah. 

Kami pun naik bus trans. Kami sempat ketinggalan bus yang lebih duluan lewat karena kali itu teman saya sedang belanja di indomaret. Ya sudah kami tunggu bus selanjutnya. Setelah itu kami turun di lokasi untuk menyambung bus trans selanjutnya menuju terminal bus untuk ke Wonosobo. Kami naik bus ekonomi non AC. Ya Allah baru kali ini saya jalan-jalan backpackingan naik transport putus-putus. Teman saya yang satunya sempat ngomel-ngomel karena backpackingan ini ribet. Walau teman saya yang satu lagi sempat tidak mau naik bus non-AC ini, tapi saya sih memperhitungkan waktu. Karena perjalanan lumayan lama ke Wonosobo, lalu bus ini adalah bus terakhir. Dan pas kami sampai di sana busnya ada. Saya juga sudah lelah. Kalau saya sih ya sudah naik itu saja tak apa yang penting cepat sampai. Teman saya masih ingin naik kereta soalnya. Kalau saya pilih mana yang cepat dan tersedia.


Sampai juga loh kami di Wonosobo dan sudah malam ya sudah isha. Di sana kami makan malam dulu. Setelah itu baru kami pesan gocar menuju penginapan. Sudah malam waktu itu sekitar jam 20.30 - 21.00. Dan kami bakal dijemput sekitar jam 2 malam. Jadi kami bersih-bersih lalu tidur. 

Jam 1 malam bangun mandi lalu siap-siap menunggu jemputan jeep yang sudah kami pesan. Kami langsung check-out dan berangkat ke Dieng. Berhubung waktu itu hari libur jadi ramai sekali macet jalan menuju ke Dieng. Kami turun jalan kaki ada sekitar 1 kiloan kali ya. Mana dingin sekali waktu itu sebelum subuh. Kurang persiapan baju yang tebal. Padahal saya sudah pernah ke Bromo tapi kali ini memang kurang persiapan. Wuah jalan kaki rasanya kedinginan sekali badan saya. Tapi alhamdulillah sampai juga ke tempat tujuan. 

Di sana saya sholat subuh dulu lalu istirahat sejenak makan gorengan. Baru saya naik. Lumayan ngos-ngosan. Saya pisah dengan teman saya. Mereka duluan. Teman saya malah sempat jatuh. Ramai sekali yang naik. Tapi lokasi Dieng ini masih mendingan ketimbang Bromo. Maksud saya di sana banyak orang jualan dan sudah lumayan ramai. Tidak seperti Bromo yang cukup jauh dan masih sepi. 


Sampai di atas saya foto-foto sama teman saya. Lumayan lama juga kami menikmati suasana pagi. Lalu kami turun dan foto-foto di sekitaran kebun teh. Lalu kami pulang. Kami jalan kaki lagi ini menuju keluar tempat jeep menunggu kami. Setelah itu kami lanjut ke kawah Sikidang, Candi Arjuna, Dieng Park, air terjun, dan Telaga. Baru kami pulang menuju terminal bus ke Jakarta. 


Dieng berkabut tebal dan dingin suasananya

Sebenarnya ada tragedi ketika kami liburan di sana. Yang pertama, saya kehilangan cincin. Jadi waktu habis sholat subuh saya beli gorengan dan duduk bersama teman saya. Saat mau makan loh kok saya tidak melihat cincin saya. Kaget sekali saya. Ini saya sudah ada kepikiran mau lepas cincin sebelum berangkat (masih di Jakarta). Dan ternyata kejadian. Hilang. Saya coba telusuri di toilet, tempat, wudhu sampai tempat sholat dan jalan yang saya lalui beli gorengan tidak ketemu. Teman saya coba kontak ke hotel juga tidak ada. Ya sudahlah saya ikhlaskan saja. Walau lumayan sekali sih itu. Setelah sampai di rumah saya cari-cari di tas saya juga tak ketemu. Ya sudah pasrah. Lalu saya googling tentang kehilangan barang eh saya nemu situs yang menyarankan untuk membaca doa kehilangan barang. Ya saya coba baca. Tak ada salahnya kan ya. Tas itu tak pernah saya sentuh atau pakai setelah itu. Saya pakai tas lain untuk keperluan ke kantor dan hal lainnya. 

Ibu saya waktu saya ceritakan malah cerita beliau juga pernah kehilangan cincin, tapi eh keesokannya ketemu. Benar-benar masih rezeki.

Bulan Agustus 2023 saya berencana pulang kampung. Saya mau kemas-kemas barang pakai tas itu yang tadinya menganggur dari bulan juni. Betapa kagetnya saya itu cincin ada di situ. Alhamdulillah sujud syukur. Masih terheran-heran. Kok bisa ya? Saya sama sekali tidak ingat kalau saya melepas cincin dan menaruhnya di situ. Apa sebegitu lupanya saya hanya dalam waktu beberapa jam saya tidak ingat? Apakah Allah membuat saya lupa? Saya mengingat-ingat bahwa ketika saya di bobocabin cincin masih saya pakai. Keluar bobocabin kan sekitar jam 12 siang. Cincin itu memang agak longgar tapi tidak pernah lepas dengan sendirinya kecuali ketika kena sabun. Saya pakai sabun hanya pas mandi yaitu di bobocabin dan penginapan di Wonosobo. Saya tidak ingat sama sekali kalau saya melepas cincin. Kapankah? Apakah dalam sehari (malah hanya sekian jam) saya hilang ingatan? Dan saya menaruh di tempat yang tidak aman karena posisinya ketika ketemu bukan di ruang kecil tas. Apakah saya seteledor itu? Apakah saya melepas cincin ketika di bus non AC ke Wonosobo? Entahlah saya benar-benar lupa. Makanya saya terheran-heran cincin itu ada di tas. Terima kasih ya allah masih rezeki.

Tragedi kedua adalah salah seorang teman saya tiba-tiba tiket bus kepulangan direschedule keesokan harinya oleh agen tiket bus. Padahal tadinya teman saya kan sudah dapat tiket itu. Tinggal nunggu sejam perjalanan kali ya eh ada pemberitahuan itu. Bagaimana rasanya sebagai pelanggan? Wah parah sekali itu. Akhirnya dengan berat hati kami pulang duluan karena kita beda arah bus ya walau sama-sama ke Jakarta. Dan karena hari senin saya harus langsung ke kantor. 

Saya sendiri pernah mengalami dicancel travel yang sudah saya pesan. Padahal saya sudah beli tiket di traveloka dan menunggu di Gambir untuk dijemput. Tapi kok lama tidak dijemput-jemput saya cemas. Akhirnya saya mendapat kabar kalau tiket saya dicancel oleh agen (bukan travelokanya). Parah sekali ini. Akhirnya saya dibantu orang di Gambir dicarikan travel tapi belum beruntung karena sudah berangkat travel-travel lainnya juga. Akhirnya saya ke loket Damri. Syukur alhamdulillah masih tersisa 1 kursi. Saya sikat saja walau itu tiket royal yang harganya lebih mahal. Tapi berangkat esok harinya. Ya sudahlah tak apa. Yang penting dapat tiket. Biasanya kan saya naik damri. Nah, ini saya coba naik travel (karena pesan mendadak dan mencari waktu yang pas sementara damri biasa sudah habis). Tadinya berencana pulang bareng kakak tapi gagal karena belum dapat persetujuan cuti. Eh, tak tahunya malah dicancel. Kecewa sekali karena sudah menunggu.  

Begitulah sobat kejadian yang kami alami.


P.S Thank you for the beautiful moment with you guys.

Lost You Forever Review

3/03/2024 07:22:00 AM 0 Comments
Setelah sekian lama akhirnya kelar saya menonton Lost You Forever. Saya sempat jeda menonton karena merasa bosan. Sebenarnya bukan bosan karena ceritanya tidak menarik melainkan karena menunggu update episode baru dari netflix yang terlalu lama. Akhirnya saya menonton potongan-potongan ceritanya di youtube. Begitu muncul episode baru di netflix, sudah hilang rasa penasaran untuk menonton. Walau saya tetap menonton tapi berhenti di episode 36. Padahal tinggal 3 episode terakhir saja. 


Sebenarnya, awal saya menonton ini karena sering lihat cuplikan di youtube. Eh, ternyata kemudian tayang di netflix, jadilah saya nonton. Dan sebab lainnya karena pemainnya adalah Yang Zi. Saya suka saja dengan dia. Setelah saya menonton memang cocok dia berperan sebagai Xiao Yao. Terutama ketika dia masih berperan menyamar sebagai pria. Menurut saya malah ceritanya lebih seru saat dia masih menjadi pria.

Xiao Yao ini karakter yang disukai banyak orang dalam kehidupan dan juga dalam percintaan. Ada empat pria sekaligus yang jatuh cinta padanya.

Xiang Liu
Sebenarnya karakter paling menarik untuk pemeran pria adalah Xiang Liu. Jahat-jahat tapi sayang. Karakternya berkembang dari awal hingga akhir. Awalnya jahat kemudian jadi baik. Terus chemistry-nya dengan Xiao Yao juga paling kuat di antara yang lain. Xiang Liu ini rela berkorban 1 nyawa untuk menghidupkan kembali Xiao Yao. Dalam kisah ini jadi cinta terpendam hingga akhir cerita.

Namun yang agak sedih, dia selalu hadir ketika Xiao Yao patah hati. Dan tidak terjadi apa-apa walau sebenarnya Xiao Yao juga merasakan ada chemistry dengannya. Dia hanya hadir sebagai penghibur saja. 

Selain good looking, Xiang Liu ini paling powerful dibanding yang lain. Setiap scene kehadirannya selalu menarik. Tan Jianci sangat baik memerankan karakternya. Dia bisa kelihatan sangat goodlooking dengan pakaian tradisional. Dan memang kostum dia bagus-bagus di sini.

Tushan Jing
Tushan Jing ini sebenarnya karakter yang dalam dunia nyata adalah tipe pria baik. Dia tidak neko-neko, tidak banyak omong, setia dan juga rela berkorban untuk orang yang dicintai. Tapi dia terlalu lemah sebagai pria. Mungkin karena saking baik perangainya. Dia juga sangat tampan dan tinggi. Selain itu merupakan pebisnis dari keluarga kaya dan terkenal.

Sewaktu dijebak oleh mantan tunangannya dia tidak bisa mengelak karena tidak punya bukti. Di sinilah penyebab retak hubungannya dengan Xiao Yao. 

Deng Wei sangat baik berperan sebagai Tushan Jing. Karakter yang pendiam lugu-lugu gitu loh Sobat. Awalnya dia muncul tubuhnya penuh luka dan jelek. Tapi kemudian lukanya sembuh dan berubah menjadi tampan. Apalagi ketika dia sudah kembali ke keluarganya. Mungkin efek baju bagus jadi bikin dia tampak bersinar. Tapi memang aslinya sudah ganteng sih Sobat. Tapi entah mengapa saya lebih suka lihat dia pakai baju lusuh (belel) sewaktu menjadi Ye Shiqi. Walau bajunya belel tapi bagus menurut saya.

Cang Xuan
Kakak sepupu yang zuka sama Xiao Yao tapi tidak pernah terungkapkan perasaannya dan pada akhirnya menikahi wanita lain demi kekuasaan. Sebenarnya dia tulus menyukai Xiao Yao dari kecil dan selalu ingin melindungi tapi tidak berjodoh pada akhirnya. Xiao Yao jatuh cinta pada Tushan Jing.
Tapi kalau di dunia nyata juga saya rasa aneh karena dia sudah dianggap sebagai kakak. Mereka sudah dekat dari kecil. Menurut saya Cang Xuan ini karakter paling kasihan sih Sobat. 

Feng Long
Feng Long ini munculnya belakangan dan tidak terlalu banyak scene sehingga tidak punya banyak kesempatan mencuri hati penonton. Sebenarnya dia good looking dan dari keluarga terpandang (sepupu Tushan Jing) hanya saja kalah cepat dengan Tushan Jing.

Jadi, kalian pilih mana nih, Sobat?

Sementara untuk karakter Xiao Yao sendiri dia cenderung sebagai seorang wanita yang kuat dan tidak mudah di-bully. Adiknya sendiri (A Nian) sangat jahat dengannya pada awalnya tapi Xiao Yao tidak lemah. Nah, saya suka karakter yang kuat seperti Xiao Yao ini. Pada akhirnya adiknya bisa menerima kehadirannya sebagai putri.

Apakah drama ini layak ditonton? Kalau saya pribadi merekomendasikan ya Sobat. Ceritanya menarik apalagi saat awal-awal. Pemerannya juga good looking semua. Kostumnya bagus-bagus. Settingnya juga bagus lokasinya. 

Selamat menonton!

Saturday, March 2, 2024

Panjat Tebing di Gunung Parang Purwakarta

3/02/2024 07:50:00 AM 0 Comments

Akhir tahun lalu tepatnya hari sabtu tanggal 30 Desember 2023 saya dan dua orang teman saya pergi ke Gunung Parang, Purwakarta. Niatnya kami mau liburan dengan panjat tebing. Sebenarnya saya tidak pernah terpikir mau panjat tebing sebelumnya. Sewaktu saya ke Dieng, Wonosobo lalu (Idul Adha) teman saya mengajak ke sana. Saat itu saya tolak. Benar-benar tidak kepikiran saja mau panjat tebing. Karena bakal butuh stamina yang kuat. Untuk saya yang tidak pernah olahraga ini rasa-rasanya kok berat untuk mengiyakan. Ini tuh termasuk olahraga ekstrem cuman jaman sekarang dibalut wisata. Dan kalau anak-anak jaman sekarang kan mau bikin koten begitu ya. 

Menjelang akhir tahun lalu, eh teman saya yang lain mengajak saya ke sana. Kalau teman yang pertama mengajak tadi sudah lebih dulu ke sana. Nah, saya kok mengiyakan. Ya sudahlah ya coba saja. Hanya bermodal suka panjat pohon sewaktu kecil. :)

Nah, Sabtu pagi kami bertiga berangkat naik kereta commuter line walahar ekonomi dari stasiun Cikarang menuju Purwakarta pukul 11.30 sampai dengan 12.57 WIB. Murah sekali hanya 4 ribu rupiah. Super duper hemat.
 


Sampai stasiun Purwakarta kami dijemput mobil sewa (250 ribu) ke Gunung Parang. Perjalanan masih jauh menuju ke sana. Kami sempat mampir makan dan sholat dulu di perjalanan. Kami diturunkan di warung makan sate maranggi. Sate maranggi ini makanan khas sana ya nampaknya. Di sepanjang jalan banyak warung makan bertuliskan sate maranggi. Teman saya ketagihan makan satenya. Saya makan 10 tusuk plus nasi satu kepal harganya 23 ribu. Satu tusuknya 2 ribu rupiah. Satenya ini langsung dipanggang di depan mata lalu disajikan. Asap mengepul kemana-mana. Dalam satu tusuk sate berisi separuh daging sapi dan separuh lemak. Sebenarnya saya tidak suka lemak, sukanya daging saja tapi y sudahlah dinikmati saja. Tidak tahu kalau bisa request. Sementara teman saya malah senang lemaknya. Katanya karena lemaknya cair lumer saat dimakan.

Ok, lanjut ke perjalanan menuju Gunung Parang. Ternyata lokasinya jauh di dalam melewati hutan. Susah kendaraan kalau ke sana. Ya namanya juga gunung ya jadi masih sepi lokasinya. Sewaktu di kereta sempat hujan. Kami berdoa semoga esok harinya pas kami naik tidak hujan. 

Sampai di lokasi, kami istirahat di saung. Keesokan paginya kami berangkat naik. Tapi sebelumnya kami sarapan dulu. Sarapan sudah sepaket dengan harga naik tebing dan saung seharga 350 ribu per orang untuk ketinggian 300 mdpl. Kalau mau 900 mdpl harus tambah lagi biayanya. Saya sih cukup 300 mdpl saja. Hehe

Baru jalan naik menuju kaki gunungnya saja saya sudah ngos-ngosan subhanallah. Saya paling terakhir sampai kaki gunung. Jalannya itu naik tangga melulu makanya energi saya cepat habis. Berat sekali naik tangga. Benar-benar kelemahan saya ini naik tangga. Tapi sampai juga saya ke kaki gunung. 

Dari kaki gunung barulah kami mulai panjat tebing. Sebelumnya kami diberi instruksi dulu cara panjat tebing yang aman bagaimana. Ketika naik tebing itu tidak berat loh yang saya rasakan. Malah lebih enak ketimbang naik tangga tadi ke kaki gunung. Dan saya sama sekali tidak takut panjat tebing berada di ketinggian. Saya malah enjoy. Mungkin karena memang dari kecil suka panjat pohon. :)

Oya kami serombongan yang naik bersama ada sekitar 13 orang. Kami dari asal yang berbeda-beda. Kebanyakan dari kami ya para kaum wanita malahan. Yang pria hanya 3 orang saja. Tapi pemandu kami pria 3 orang. Mungkin karena para wanita mau bikin konten ya. Kalau saya sih tujuannya liburan saja. 

Begitu sampai di titik untuk turun, kami berempat turun. Sementara yang lain naik ke atas 900 mdpl. Sewaktu turun ini entah kenapa malah terasa lebih berat ketimbang naik. Sampai di kaki gunung, badan terasa enteng sekali seperti melayang ketika jalan kaki. Saya istirahat sebentar duduk di bangku kayu tepat di kaki gunung. Setelah beberapa menit baru saya jalan kaki menuju warung tempat istirahat dan makan siang. Saat itu saya jalan sendirian terengah-engah pelan-pelan sesekali berhenti sebentar lalu jalan lagi. Sempat saya berpikir kurang kerjaan sekali saya melakukan ini menyulitkan diri sendiri. Lelahnya itu loh tidak ketulungan. Tapi saya apresiasi diri sendirilah ya. Lumayan sekali ukuran saya yang tidak pernah olahraga ini bisa panjat tebing 300 mdpl. Dan lagi, saya paling tua ini serombongan. Hehe. Jadi, saya tanamkan pikiran positif saja.

                                                 

Sampai di warung, saya langsung pesan minum dan makan siang. Makan siang sudah masuk dalam paket ya ini. Sambil menunggu teman saya 1 orang yang naik 900 mdpl. Setelah istirahat makan saya ke saung untuk bersih-bersih mandi dan beres-beres untuk pulang. Jadi, kami ini belum pesan tiket kereta pulang. Dan ternyata habis donk ya kan besoknya tahun baru. Akhirnya kami naik travel. Mobil sewa ke pool travel kami bayar 350 ribu. Lebih mahal daripada berangkatnya. Sewaktu jalan menuju pool travel hujan deras tidak berhenti-henti. Syukurnya pas sampai pool sudah reda. Dan masih ada travel ke Jakarta kami pesan on the spot. Harganya tidak terlalu mahal sekitar 60 ribu. Setengah 6 sore kami berangkat. Perjalanan sekitar 2 jam. 

Perlengkapan yang bisa dibawa yang direkomendasikan dari paket panjat tebing:
- sepatu (running, keds, olahraga) atau sandal gunung juga bisa 
- sarung tangan
- manset, buff (optional)
- baju dryfit, lengan panjang, baju warna terang (optional)
- alat mandi (optional)
- baju ganti 
- sunblock/sunscreen

                
Kalau saya sih tidak ada persiapan apa-apa. Cukup bawa apa yang ada saja. Sarung tangan saja saya bawa sarung tangan musim dingin yang saya pakai waktu di Dieng. Itu pemberian teman saya. Terima kasih ya Sobat. Love love.

Sepatu juga saya pakai sepatu keds biasa (memang benar sepatu keds merk keds) yang sole-nya tidak tinggi. Baju juga hanya baju biasa kemeja (tapi saya pakai tanktop untuk menyerap keringat). Celana bahkan jelana jeans. Teman saya kan pakai celana legging. Dia sampai heran. Kata dia, " Yang penting bebas gerak." Ya sudahlah ya Sobat jangan ikuti saya kalau mau panjat tebing. Intinya sih senyamannya kamu saja. Soalnya kalau legging itu biasa saya pakai buat dalaman rok. :)

Kalau peserta yang lain mereka sebagian pakai dryfit. Ada juga yang pakai baju ketat-ketat begitu. Tapi yasudahlah pilihan masing-masing.

Setelah sampai di rumah terasa lelah wajarlah ya. Tapi masih lelah biasa. Kaki saya angkat sewaktu tidur. Tapi esok harinya baru terasa itu kaki sakit sekali tidak bisa berdiri. Sakitnya ya ampun... Sholat saja sulit bergerak karena sakit. Ini sampai berhari-hari sakitnya. Tapi semakin hari semakin berkurang. Sampai hari keempat baru sembuh total. Benar-benar deh ini. Tapi saya tidak sendiri loh Sobat. Teman saya yang lain juga sama. Mana saya tetap ke kantor kan tanggal 2 Januari sudah masuk kantor normal.

Meski masih sakit tapi saya paksa tetap jalan kaki ke kantor biar bergerak ini kaki. Karena saya memang biasa jalan kaki tiap hari ke kantor. 

Sekian dulu cerita dari saya ya sobat. Kalau kamu berminat untuk panjat tebing silahkan. Selagi masih muda. Minimal sekali seumur hiduplah ya. Itu sih pemikiran saya. Sudah pernah coba sekali ya alhamdulillah. Setidaknya sudah dapat pengalamannya bagaimana.

Tapi harus lihat kondisi badan kamu ya. Kamu harus fit. Perlu stamina tinggi untuk panjat tebing. Ini bukan seru-seruan kayak jalan di taman. Kalau kamu tidak fit mending ga usah ya. Effortnya besar untuk bisa naik lalu turun. Bahkan naik ke kaki gunungnya saja butuh extra effort buat saya. 

Kalau liat video orang lain tuh seru jadi pengen. Kayaknya enak gampang. Percayalah ga semudah itu guys kalau kamu pemula apalagi yang jarang olahraga. Kenali dirimu baru putuskan ya. 

Sumpah ini bukan olahraga main-main ya guys. Walau saya sudah pernah ke Bromo dan Dieng tapi ini tuh beda ya. Walaupun saya ngos-ngosan juga naik ke Bromo dan Dieng tapi tuh kan di sana orangnya banyak terus tidak seekstrem gunung Parang yang curam itu vertikal bentuknya. Yang ke sana juga cuma beberapa orang saja serombongan tidak sama seperti Bromo dan Dieng yang wow rame banget. 

Kalau kamu perhatikan gunung Parang itu vertikal gitu curam. Berat banget sih buat saya buat nyampe ke kakinya saja. Kalau setelah itu malah lebih ringan naik ke atas sumpah. Tapi turunnya malah lebih sulit. Sempat kehabisan tenaga. Syukurnya selamat sampai pulang kembali. Teman-teman yang lain yang lanjut ke 900mdpl keren banget. Itu berjam-jam loh sobat buat naik dan turun. Kebayang ga capeknya setelah itu?

Kalau pas naik sih seneng tapi pas udah turun itu kayak sudah kehabisan tenaga. Sumpah. Badan baru sakit sakit sampe ga bisa jalan keesokan harinya setelah bangun tidur. 

Jadi kalau kamu tertarik harus pertimbangkan dulu ya matang-matang untuk kamu yang pemula.

See you!

Friday, February 23, 2024

Membuat Paspor 2024

2/23/2024 10:03:00 AM 0 Comments
Akhirnya saya punya paspor (lagi). Baru saja saya balik dari Imigrasi Jakarta Pusat untuk mengambil paspor. Lega punya paspor lagi. Setelah hampir satu tahun paspor saya habis masa berlaku. Tahun lalu ketika saya akan perpanjangan paspor, selalu tidak bisa register ke m-paspor. Berkala saya coba tetap saja tidak bisa. Dikatakan bahwa email sudah terdaftar tapi ketika saya minta ganti password tidak bisa. Saya coba register pakai email kedua pun tidak bisa. Padahal teman saya bisa loh register akun. Jadilah hampir setahun saya tidak punya paspor. 

Mendaftar online

Lalu 1 januari 2024 lalu saya iseng-iseng cek m-paspor. Saya coba pakai email kedua yang dulu saya coba tidak bisa, eh bisa register.  Alhamdulillah. Langsung saya daftar. Saya lihat jadwal di bulan januari sudah penuh. Yang masih kosong di bulan februari. Akhirnya saya memilih senin, 12 Januari pukul 8.00 - 9.00 untuk reservasi. 


Pembuatan paspor

Tiba hari pembuatan paspor, saya berangkat dari jam 7.30 pagi. Di sana sudah banyak antrian di luar pintu masuk. Pintu dibuka pukul 08.00. Saya pergi ke belakang dulu untuk fotokopi, cetak bukti permohonan dan beli materai. 

Ketika masuk ke dalam saya langsung masuk ke antrian karena saya sudah mendaftar online via m-paspor. Sampai giliran di loket, saya tunjukkan layar permohonan di m-paspor yang ada barcode-nya. Setelah itu saya mendapat nomor antrian.

Saya naik ke lantai 2 untuk menunggu antrian. Tiba giliran nomor saya dipanggil, saya masuk ke meja 1. Petugasnya hanya meminta paspor lama dan ktp saja. Berkas fotokopi, cetak permohonan, dan materai sama sekali tidak diminta. Lalu saya diminta scan sidik jari dan foto. Saya hanya ditanya kerja di mana dan apakah mau lanjut S2. Saya bilang mau S3. Hehe.

Oya, saya ada perubahan berkas KK dan KTP dari yang sebelumnya. Dan ternyata tidak ada masalah apa-apa atau pun pengecekan berkas oleh petugasnya. Saya upload di m-paspor berkas yang terbaru.

Oke, setelah itu saya diberi tanda terima yang harus saya bawa untuk pengambilan paspor. Petugasnya bilang saya cukup membawa itu dan identitas diri untuk pengambilan. Waktu pengambilan adalah 4 hari kerja. Berhubung dalam minggu itu ada hari libur pemilu, sehingga pengambilan paspor saya mundur jadi hari senin berikutnya. 

Pengambilan paspor

Pada hari jumat 16 Februari 2024 saya sudah mendapat whatsapp berisi pemberitahuan bahwa paspor saya sudah bisa diambil tapi 1 hari kerja setelah pesan itu diterima yaitu senin. Ternyata pada hari senin sampai kamis saya tidak bisa mengambil paspor. Dan baru hari ini jumat 23 Februari saya bisa ambil. 

Prosesnya cepat kok. Saya langsung naik ke lantai 2 lalu scan barcode untuk ambil antrian. Ada petugasnya yang membantu scan. Menunggu sebentar, eh nomor antrian saya dipanggil. Saat pengambilan saya hanya disuruh tanda tangan digital dan manual. Nomor antrian saya diminta. Tanda identitas tidak diperiksa. Tanda bukti bayar juga tidak diminta. 

Batas pengambilan paspor adalah 1 bulan. Setelah itu jika tidak diambil maka hangus. 

 


Tuesday, February 20, 2024

Life Goes on...

2/20/2024 07:36:00 PM 0 Comments
Rasanya lama sekali saya tidak menulis blog. Tidak ada satu artikel pun yang saya pos selama setahun lebih. Rindu rasanya dengan diri ini yang dulu, yang selalu bisa menulis apapun untuk blog ini walau hanya hal remeh-temeh. Dan kini saya ingin kembali menyempatkan diri untuk menulis di blog ini. 

Sayang dibuang
Mengendap di draf sejak 4 Juli 2022
Sedikit disempurnakan di bagian akhir

Kemarin minggu 3 Juli 2022 saya ketemuan sama teman saya dari Pare di Atrium Senen. Sebelumnya dia bilang mau singgah di kos saya. Alhasil saya beres-beres donk ya malamnya. Biar ada space kalau dia datang. Hehe. Eh, paginya dia bilang kalau dia sudah booking hotel untuk 1 malam. Dia mau coba check-in duluan mana tahu bisa. Dan beneran sih bisa tapi kena cas 100 ribu. 

Padahal saya sudah siapkan pempek tuh kalau dia datang bisa buat sarapan. Eh ternyata tidak jadi. Saya hargai keputusannya sih. Tak apa. Biar dia lakukan yang menurut dia nyaman. Biar dia bisa istirahat dengan tenang di hotel tanpa gangguan. 


Akhirnya kami ketemu saat makan siang. Dia kan penyuka korean food. Pilihan dia adalah mujigae. Baiklah saya ikut saja. Eh rupanya mujigae sudah tutup. Alamak. Saya baru tahu. Lama tidak ke Atrium banyak perubahan.

Pilihan dia akhirnya jatuh ke teppan set sebelah Nahm. Jadi satu sih sebenarnya dengan Nahm. Resto ini sejenis japanese food resto seperti Gokana. Menu-menunya jejepangan. Dia pilih beef teriyaki set. Saya pilih chicken yakiniku set. Kedua menu itu lagi promo. 

Kami pun berbincang-bincang sembari menikmati hidangan. Lama tidak bertemu jadi banyak yang dibahas. Dan waktu terasa cepat berlalu. Tiba-tiba teman saya nyeletuk, "Gimana ya caranya dapat bule."

Saya langsung menengok ke sebelah kiri saya ada pelanggan bule baru duduk dengan pasangannya wanita Indonesia (entah pasangan, partner kerja atau yang lainnya). Teman saya langsung bilang, "Hush, jangan diliatin."

Hehehe. Saya kan langsung nangkap sinyal begitu teman saya menyebut bule. Ternyata ada di sebelah saya orangnya. Tapi kami tidak membahas apa-apa ya sobat soal bule. Kami lanjut ngobrol lagi yang lain.

Saat kami makan ada insiden lain lagi. Tiba-tiba ada seorang ibu yang membatalkan pesanan. Kabur begitu loh. Saya dengar pelayan resto bilang, "Baru 7 menit loh Bu." Tapi si ibu bersikukuh tidak mau membayar dan pergi.

Saya tanya teman saya, "7 menit apa ya maksudnya?"

"Itu loh jam pesanan di bill sampai pesanan jadi."

Pesanan kami berdua termasuk cepat kok. Dan 7 menit sampai pesanan siap itu termasuk cepat loh. Entah apa yang membuat si ibu bertindak begitu membuat keributan. Apakah sudah saking laparnya sehingga 7 menit itu lama? Apakah ada urusan penting mendesak? Atau memang tidak sabar?

Kasihan pelayannya sih karena mereka harus nanggung itu pesanan. Bill sudah dicetak. Ya Tuhan... teganya... Tapi itulah terkadang realita hidup yang harus dihadapi. Kita harus siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Terkadang ada hal-hal tak terprediksi yang hadir menghiasi hidup kita. 

Terkadang hidup tak selalu seperti apa yang kita duga. Tak selalu berjalan mulus seperti apa yang kita mau. Entah kesalahan apa yang kita perbuat sehingga kita harus mengalami ini dan itu. Terkadang kita berpikir kenapa kita harus mengalaminya? Kenapa kita? Kenapa bukan orang lain? Kenapa orang lain tidak mengalami hal yang sama?

Kenapa kita, Tuhan? Lalu Tuhan pun berkata, "Kenapa tidak?"
Why not? Ya... why not?

Sobat, percayalah selalu ada hikmah dalam setiap kejadian. Selalu ada silver lining yang bisa dipetik dari setiap hal yang kita alami. Hanya saja terkadang kita sebagai manusia lebih banyak berpikir negatif daripada berpikir positif. Kita tidak langsung bisa menarik benang merah. Kita tidak bisa langsung menyusun kepingan-kepingan puzzle hidup kita menjadi sebuah gambar yang cantik dan utuh. Mungkin di suatu saat nanti kita baru tahu ada apa dibalik semua yang kita lalui. Dan kita pun akan berucap syukur atas karunia Tuhan akan hidup yang kita miliki.

Apapun yang terjadi tetap tersenyum ya Sobat! :)
Life must go on...
Seperti judul lagu BTS Life goes on...

Wednesday, September 7, 2022

Cara Menaikkan Hemoglobin (Hb) Agar Bisa Donor Darah

9/07/2022 10:27:00 AM 0 Comments
Halo Sobat, lama tak bersua. Kali ini saya mau cerita tentang donor darah terlebih dahulu. Pada hari ini saya mencoba ikut donor darah di kantor. Awalnya sempat ragu tapi saya yakinkan diri mencoba daftar saja di hari sebelumnya. Pertamanya suhu badan dicek dulu. Suhu badan saya 36,5. Sebelum mengambil formulir saya ditanya "kanan atau kiri". Maksudnya saya biasa diambil darahnya di tangan kanan atau kiri. Saya sih bebas ya karena pembuluh darah saya jauh dan kecil sulit dicari, sepintar-pintar petugasnya saja bisa nemu di kanan atau kiri tak masalah buat saya. 

Saya lanjut mengisi formulir. Setelah mengisi formulir saya dipanggil petugas untuk cek Hb. Ternyata Hb saya bagus kata petugasnya yaitu 12.8. Setelah itu baru cek tensi. Tensi saya juga sangat bagus yaitu 120/80. 

Saya pun lanjut untuk diambil darahnya. Kata petugasnya pembuluh darah saya jauh dan juga kecil. Saya jadi teringat pernah tes darah tapi petugasnya tidak nemu-nemu pembuluh darah saya sampai ditusuk berkali-kali tangan kanan kiri bahkan di punggung tangan kanan kiri.

Tapi petugas donor darahnya kali ini lihai loh tak perlu tusuk sana sini bisa dapat. Kali ini di tangan kanan saya. Saya disuruh kepal-kepal bola biar lancar sama seperti pertama donor juga begitu. Karena pembuluh darah saya kecil jadi lama proses darah mengalir. Teman di sebelah saya sudah selesai, saya belum padahal tadi saya duluan. 

Wow! Senang rasanya kali ini berhasil. Sebelumnya saya pernah mencoba ikut donor tapi gagal. Pertama gagal karena tensi rendah padahal Hb bagus. Yang selanjutnya gagal lagi karena Hb tidak cukup. Sedih... ya sedih kok gagal melulu sih...

Akhirnya saya bertekad harus bisa menaikkan Hb dan tensi harus bagus karena saya sering tensi rendah sih memang. Tapi saya ingin bisa donor selama saya masih hidup. Walau golongan darah saya termasuk langka dan jarang dibutuhkan karena termasuk resipien universal. Tapi tak apa saya ingin bisa ada sumbangsih untuk komunitas dengan berdonor darah. Toh saya tidak macam-macam dengan diri saya. Kenapa tidak saya manfaatkan untuk kebaikan selama saya diberi kesehatan.

Snack donor darah


Ketika mengisi formulir kan ada banyak pertanyaan ya. Dari situ bisa dilihat bahwa orang yang donor itu harus bersih, harus sehat, makannya bergizi. Di formulir ada pertanyaan apakah pernah bekam, tato, tindik, hubungan seksual dengan orang asing, dll.

Menaikkan Hb

Kalau saya lihat histori asupan makanan saya selama 3 bulan terakhir adalah saya makan berbagai makanan seperti 

Protein:
daging sapi, daging ayam, hati sapi, hati ayam, telur, tempe, ikan

Sayuran:
Kale, bayam, bayam jepang, kangkung, dll

Buah:
Jeruk (sunkist dan jeruk biasa), jeruk nipis, lemon, terong belanda, strawberry, tomat, tomat cherry, alpukat, delima, apel, anggur, dll

Buah kering: cranberry, kurma

Kacang: mede, kacang tanah, kacang hijau

Hampir setiap hari saya minum jus alpukat dan terong belanda. Kemudian bergantian strawberry dan jeruk. Tomat saya campur dengan jus terong belanda. Kalau tomat cherry dijadikan salad, dicemil mentah, atau dijus dengan kale.

Saya rasa memang dari asupan makanan yang efeknya sangat terasa untuk menaikkan Hb. Makanan yang dikonsumsi adalah makanan yang mengandung:

1. Zat besi seperti kangkung, bayam, kale, brokoli, daging sapi, hati, ikan, telur
2. Vitamin c untuk mengikat zat besi seperti jeruk, stroberi, tomat
3. Asam folat seperti alpukat
4. Betakaroten seperti wortel

Alhamdulillah kali ini saya berhasil menaikkan Hb dan tensi saya juga bagus. Apakah ada pengaruh karena saya baru saja habis pulang kampung lalu selama seminggu asupan makanan saya sangat bergizi? 

Kalau tips teman saya kalau mau menaikkan Hb:

1. Tidur lebih cepat
2. Sarapan
3. Makan malam yang bergizi minimal telur

Oya, berat badan juga ada batasannya ya sobat kalau tidak salah minimal 46 kg untuk wanita. Jaman dulu saya pernah gagal donor karena berat badan kurang. Setelah itu lama tidak mencoba. Jadi baru satu kali berhasil donor darah pertama kali ikut tahun 2008. Saat itu berat badan 49 kg. Saat ini berat badan 50 kg jadi aman bisa ikutan donor darah.

Setelah donor, saya diberi snack, makan siang dan penambah darah. Banyak dapatnya... 

Sekian posting dari saya ya sobat. Cheers!

Friday, July 15, 2022

Ujian atau Masalah? Silahkan Nilai Sendiri

7/15/2022 11:40:00 AM 0 Comments
Setiap orang tidak luput dari ujiannya masing-masing. Ada yang ujiannya dalam rumah tangga, percintaan, pekerjaan, pertemanan, pendidikan, tetangga, usaha meraih cita-cita, dan lain-lain. Kalau kamu, ujianmu apa saja sobat? 

Ada yang bilang, untuk naik kelas memang harus lulus ujian dulu. Naik kelas yang seperti apakah?

Seringkali orang-orang di sekitar menjadi ujian bagi kita. Entah kitanya yang bermasalah sehingga kita menjadi ujian bagi orang lain, atau memang orang lain yang menjadi ujian bagi kita. Saya sendiri masih merenungi apakah memang diri saya yang bermasalah.

Atau hanya sekedar perbedaan sudut pandang akan sesuatu hal sehingga hal yang menurut saya tidak krusial/fatal tapi menjadi penting alias sesuatu yang perlu dipermasalahkan.

Perbedaan sudut pandang ini benar-benar berpengaruh penting dalam kehidupan terutama berinteraksi dengan orang lain. Kita harus pasang toleransi selebar-lebarnya agar kita pun tidak mengeluh, kesal dan sebagainya jika seseorang tidak sesuai standar atau target yang kita pasang. Kita harus menurunkan standar agar bisa beriringan dengan orang lain.

Saya sadar tatkala saya berikhtiar namun ada hambatan (kadang tak terduga ya dan ada hubungannya dengan relasi) saya hanya pasrah dan menenangkan diri kalau belum rejeki. Walau ada juga perasaan merasa tidak adil atau terzolimi (cukup manusiawi kan?) tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa. Terima nasib saja. Ya sudahlah jalani saja. Hidup memang ada saja masalahnya.



Masalah pekerjaan sudah pernah, pendidikan pernah. Relasi dengan teman, kolega, dll. Apakah saya belum lulus ujian?

Saat saya berikhtiar akan sesuatu, saya berpikirnya lurus bahwa akan berjalan mulus seperti harapan. Tak disangka bahwa di tengah perjalanan badai sudah menunggu. Ini yang namanya faktor di luar kendali yang tak bisa dikontrol yang datangnya dari luar. Saya tak kuasa.

Apakah saya akan terus berjalan menantang badai atau mundur? 

Tuhan, jika permasalahan datang ke saya, apakah karena saya perlu diuji? Atau karena saya belum lulus ujian sebelumnya sehingga ia datang lagi?

Saya ingat perkataan salah seorang teman saya bahwa jika ingin hidup kita mudah maka jangan mempersulit orang lain.

Saya pernah mengalami dipersulit tidak hanya sekali. Dan itu rasanya sangat menyakitkan. Terkadang sesuatu hal yang tidak krusial itu menjadi penting buat orang lain. Karena seseorang diamanahi sesuatu hal maka janganlah menggunakan amanah itu untuk mempersulit orang lain. Apalagi jika sesuatu yang tidak krusial. 

Menjadi pribadi yang bijak memang tidak mudah. Banyak hal yang perlu dilalui untuk menempa diri. 

Kadang saya berpikir ya sobat. Saya ini tidak suka mencari masalah. Tapi masalah datang ke saya dari orang lain. Kadang saya juga merenung ini saya yang memang bermasalah atau dari pihak luar yang bermasalah.

Ah, random sekali saya menulis loncat sana-sini. Sampai jumpa sobat di posting berikutnya semoga bermanfaat ya.

Salam bahagia selalu
Smile sobat
Jangan bersedih
Badai pasti berlalu
Allah tidak tidur
Yakin bahwa semua hal tak luput dari pengawasan-Nya
Allah adalah sebaik-baik penolong bagimu

 Cheers



Monday, June 20, 2022

Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2022

6/20/2022 10:46:00 PM 0 Comments
Hari ini, senin 20 Juni 2022 saya ke PRJ bersama 2 orang teman kantor dan 1 orang anak salah satu teman. Kami gocar ke sana turun di jalan Benyamin Sueb no.7 Jiexpo 2. Dari kantor tidak jauh kok.


Niat sekali ya? Lama tidak jalan nih sobat selama pandemi tepatnya di 2022. Bisa dihitung saya keluar jalan. Lebih banyak di kosan. Tapi saya menikmati sih tidak kemana-mana. Selain lebih menjaga diri, jadi lebih hemat. Hehe

Pergi kerja kan sudah 100 persen wfo mulai bulan juni. Senin sampai jumat kerja jadi sudah lelah kalau masih mau pergi. Sabtu minggu istirahat.


Nah, ini teman kantor saya mengajak ke PRJ. Ya sudah saya ikut. Kami pilih hari senin dengan harga tiket yang lebih murah yaitu 30 ribu (tanpa konser). Kami pikir bakal lebih sepi dibanding weekend dan hari biasa, tapi ternyata ramai sekali. Saat sholat magrib, ibu-ibu di sebelah saya bilang kalau beliau sudah datang pas weekend malah tidak seramai hari ini. Oya, terima kasih saya ucapkan buat si ibu yang sudah memberi tebengan pakai sajadah. Alhamdulillah ketemu orang baik. Saya lupa tidak bawa mukena traveling jadi cuma bawa mukena dari kantor tanpa sajadah.

Alhamdulillah lagi dapat tempat sholat di stand yang kosong. Jadi tidak antri panjang. 

Setelah sholat magrib saya pulang sobat. Lelah. Hehe. 

Saya dapat apa? Makanan semua. Saya beli ini sobat: 
1. Chiki sepaket isi 6 harga 10 ribu
2. Hydro coco setoples isi 6 harga 30 ribu (free toples) plus tuker tiket dapat 1 botol hi c 1000
3. Sosro isi 3 harga 10 ribu (free tas belanja)
4. Pempek ikan gabus harga 25 ribu
5. Kerak telor harga 25 ribu
6. Harum manis harga 15 ribu
7. Dum dum harga 25 ribu
Total belanja 140 ribu

Naik kereta kayak odong-odong PP harga 15 ribu
Transport PP 36 ribu (gocar 11 ribu, bajaj 15 ribu)
Total seluruh 191 ribu

Lumayan juga loh naik keretanya karena kalau jalan kaki jauh. Awalnya kita naik kereta berangkat lalu turun jalan-jalan dulu. Setelah itu balik naik kereta lagi ke titik awal sambil menunjukkan tiket.

PRJ ini semacam pasar malam ya. Kalau emak-emak yang senang belanja cocok. Banyak diskon. Ada konser juga. Tapi saya tidak menunggu konser. Lelah. Hehe

Melihat orang begitu ramai juga bisa pusing sendiri. Berasa kayak mau nonton konser besar. Entah kenapa saya tidak merasakan excited saat di sana. Apa saya sudah kehilangan excitement? Rasanya kayak biasa saja begitu loh sobat. Mungkin karena sudah pernah ke tempat yang lebih menarik perhatian ya.

Semoga sehat semuanya. Karena ketemu orang banyak. Orang seperti membludak. Lama tidak melihat keramaian seperti ini sobat. Mungkin orang-orang juga sudah lupa dengan corona.

Sampai kosan sebenarnya saya lelah tapi masih punya energi besar buat melakukan ini itu. Mungkin efek dum dum yang bikin mata melek. Kalau capek harusnya ngantuk. Ini malah tidak. 

Ok deh sekian dulu sobat. Sampai jumpa.



Hasil Sulam Kristik Modern (part 2)

6/20/2022 08:56:00 PM 2 Comments
Halo Sobat, kali ini saya mau posting hasil sulam kristik saya yang selanjutnya. Ini baru selesai semalam. Tadinya kan kurang benang sedikit. Nah, saya sudah beli benang pelengkapnya di shopee. Cuma kode B5200 sih yang kurang. Senang sekali bisa beli eceran benang yang kurang. Tidak mahal pula. Hanya 1.650 rupiah per skein (gulung) merk Airo. Satu gulung isi 6 strands (helai). Tapi memang ya ada sedikit perbedaan dengan benang bawaan. Kalau benang bawaan itu lebih licin jadi lebih enak dipakai menyulam. Tapi tak apalah ya yang penting hasilnya mirip.

Pola Awal

Ini foto awal sebelum jadi. Coba perhatikan sobat dengan hasilnya. Tidak sama persis ya. Sekitar 90 persen kemiripannya. Ada bagian tertentu yang disesuaikan. 

Foto awal - gambar diperbesar

Coba perhatikan hasil di bawah.


Hasil jadi sulaman saya di kanvas

Tapi saya suka hasilnya. Walau di foto awal tampak agak gelap namun hasilnya di kanvas cerah loh. Di bagian bunga-bunga itu ribet bikinnya. Pakai benang sedikit-sedikit. Pohon sakuranya tidak sama persis dengan foto awal tapi hasilnya membuat jadi cantik. Mungkin karena warnanya pink ya.

Ukuran kanvas sekitar 30x40 cm. Butuh waktu sekitar 3 bulan untuk menyelesaikan.

Dulu saya beli sulam kristik tersebut seharga sekitar 80 ribu di shopee (cek ulang Rp. 82.188). Harga tersebut sudah sepaket benang, jarum, kanvas berpola, kertas pola, dan foto awal. Kalau kamu suka, boleh dicoba beli dan bikin juga loh sobat. Saya sedang mengerjakan proyek selanjutnya nih sobat. Semoga hasilnya nanti memuaskan dan bisa diposting di sini.

Ok. Sekian dulu ya. Semoga bermanfaat. Sampai jumpa posting selanjutnya.