Follow Us

Saturday, March 9, 2024

Bohemian Rhapsody

Halo Sobat, kita ketemu lagi. Libur panjang 4 hari ke depan lumayan ya langsung puasa ramadhan. Saya ingin pulang tapi baru januari lalu saya pulang. Dan malas kalau harus perjalanan jauh ketika puasa. Ok, Sobat kali ini saya ingin membahas tentang Bohemian Rhapsody. 


Saya baru dengar Bohemian Rhapsody dulu kala ketika film ini rilis di tahun 2018. Tapi saya tidak menonton dan tidak tertarik juga kala itu. Ini film biografi dari band legendaris Queen asal UK. Saat itu saya hanya sempat baca profil pemeran utamanya Rami Malek sebagai Freddie Mercury sang vokalis. Rami Malek adalah warga USA berdarah Mesir. Dilansir wikipedia bahwa beliau beragama kristen koptik ortodok. Kalau saya pernah baca novelnya Habibirrahman El Shirazy, agama kristen koptik ortodok ini memang salah satu agama yang masih ada di Mesir. Jadi tidak semua warga Mesir yang umumnya kita lihat berwajah arab itu lantas otomatis pasti beragama islam.

Jadi kemarin saya baru kelar nonton film ini di netflix. Sepertinya umumnya film bergenre biografi sebuah band, kisahnya adalah tentang pembentukan band hingga kesuksesan karir dengan titik sentral pada kisah sang vokalis. Dikisahkan bahwa Freddie Mercury yang nama aslinya adalah Faroukh Bulsara adalah seorang mahasiswa yang kemudian membentuk band bernama Queen. Freddie ini merupakah warga UK keturunan Farsi-Indian (bangsa Persia). Dari penampakan fisiknya beliau tidak terlalu bule seperti warga UK pada umumnya. Tapi dalam pandangan saya ketika melihat footage beliau pas masih muda tidak beda-beda jauh dari teman se-bandnya. sudah seperti orang sanalah. Tidak kelihatan orang Persia banget. Karena kan beliau juga berkulit terang, hidung mancung dan tinggi juga. Tapi ini pendapat saya saja. Tapi ketika beliau berkumis memang kelihatan persianya.

Beliau ini punya ciri khas gigi tonggos. Namun dibalik itu punya suara yang melengking tinggi sebagai vokalis band rock. Awalnya beliau bukan vokalis utama. Beliau menggantikan vokalis yang kebetulan hengkang dari band. Begitu Freddie menjadi vokalis band tersebut semakin bersinar dan sukses. Band tersebut menghasilkan banyak lagu bagus dan masih bertahan hingga saat ini seperti lagu We are Champion yang menjadi background music kejuaraan olahraga. Lalu ada lagu We will rock you yang hingga saat ini masih sering kita dengar. Memang keren sih lagu ini saya akui. Saya pertama dengar lagu ini bukan dari Queen langsung, malah dari boyband jaman dulu bernama Five. Ada yang tahu boyband Five tidak?

Saya dulu tidak tahu Queen. Saat Queen lahir saya belum lahir. Dan ketika saya beranjak besar juga sudah redup Queen. Nah, saya tahu lagu We will rock you dari boyband Five. Dulu saya punya kasetnya Five yang di dalamnya ada track lagu We will rock you (remake Queen). Jaman dulu tidak tahu Queen. Tapi saya dulu suka We will rock you yang dibawakan Five. Keren sih. Dan ternyata kisah dibalik diciptakannya lagu tersebut adalah karena Brian May (gitaris) ingin membuat sebuah lagu yang mana yang fans (penonton) bisa ikut berpartisipasi. Jadi tidak satu arah dari sang band saja melainkan penonton juga bisa ikut andil dalam lagunya. Maka dia buat rhytme dari hentakan kaki dan tepukan tangan lalu jadilah lagu We will rock you. Idenya brilian sih ini. 

Setelah saya nonton Bohemian Rhapsody kan di filmnya diputar beberapa penggal lagu-lagunya Queen. Ada beberapa lagu memang yang sudah familiar di kuping saya dan saya baru tahu ternyata Queen yang menyanyikan. Selain We will rock you ada We are the champion, Love of my life, dan Break free. Sering dengar lagu-lagu tersebut tapi tidak tahu siapa yang nyanyi. Tahunya itu lagu kenangan. Saya juga belum pernah melihat wajah personil Queen. Freddie Mercury yang sefantastis itu juga belum pernah lihat. Jadi ketika nonton Bohemian Rhapsody yang diperankan Rami Malek yang berpenampilan wajah Mesir lalu khas gigi maju ke depan itu saya lalu penasaran. Saya googling dan kemudian ternyata memang Freddie adalah warga keturunan Farsi-Indian. Selain penampilan fisik tadi, memang agak nyeleneh gayanya. Dan gaya beliau saat manggung memang nyentrik ya sobat. Enerjik dan menarik. Kostumnya aneh-aneh. Apalagi di jaman dulu. Tapi beliau tetap jadi diri sendiri (tidak merubah gigi). Dan malah jadi ciri khasnya sih.

Salah satu hal yang disoroti di film ini adalah kisah romansa Freddie dengan Mary Austin. Mereka lama menjalin kasih hingga akhirnya ketahuan bahwa Freddie ada kelainan seksual. Dia adalah seorang biseksual. Ketika Mary tahu bahwa Freddie ada hubungan dengan sesama jenis, hubungan romansa dengan Mary berakhir. Tapi mereka tetap berhubungan baik sebagai teman. Bahkan Freddie selalu menganggap Mary adalah love of his life

Di akhir hayat, Freddie mengidap penyakit HIV AIDS lalu meninggal dunia. Freddie memang dikisahkan berhubungan dengan banyak pria. Dibalik kesuksesan beliau sebagai vokalis band ternama ternyata berakhir dengan tragis. Sangat disayangkan tapi mungkin sudah pilihan hidup. 

Saya pun ketika membaca biografi Queen sempat tercengang sebelum melanjutkan menonton filmnya. Wah ternyata demikian. Dan di filmnya memang diangkat tentang penyimpangan orientasi seksualnya. Kalau saya ambil kesimpulan dari filmnya sebenarnya pertama kali dia tahu dia ada ketertarikan dengan pria adalah saat di bertemu Paul lalu Paul menciumnya. Saat itu dia tidak menolak. Lalu dari sini dia mulai berubah sikap terhadap Mary. Dan Paul ini membawa efek buruk terhadap karirnya. Akhirnya dia bisa lepas dari Paul dan kembali bergabung dengan Queen (sebelumnya dia sempat solo karir). Di akhir kisah beliau menghabiskan sisa waktunya dengan Jim Hutton.

                            Rami Malek mirip banget gayanya Freddie ketika konser Live Aid 1985. 

Begitulah sobat kisah di film tersebut. Semoga ada yang bisa diambil hikmahnya. Hidup hanya sekali dan juga mungkin hanya sebentar kita tidak ada yang tahu. Terus berbuat baik saja. Terus berada di jalan yang lurus. Sayang jika semua usaha keras yang dilakukan harus berakhir sia-sia ketika telah membuahkan hasil kesuksesan. Walau memang pepataha bilang bahwa semakin tinggi pohon semakin keras pula badai yang menghantam. Makin tinggi karir seseorang makin banyak ujiannya. Namun dalam perjalanan hidup kita selalu punya pilihan. Tinggal apa yang kita pilih karena kita punya kehendak bebas. Semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan. Aamiin.

No comments:

Post a Comment

leave your comment here!