semangat menebar kebaikan lewat tulisan — merangkai kata menebar cahaya — menulis dengan hati, menginspirasi tanpa henti

Reana

Follow Us

Sunday, April 29, 2018

Dosen Tamu Kontributor Wikipedia Bahasa Indonesia

4/29/2018 12:24:00 PM 0 Comments
Jumat, tanggal 27 April 2017 ada dosen tamu yaitu Bapak Ivan Lanin, kontributor wikipedia bahasa Indonesia yang merupakan alumni MTI UI 2012. Kesan saya dan beberapa teman wanita setelah kuliah selesai adalah suka! Dan kami berlima memberi penilaian 5 semua untuk 7 item pertanyaan. Tumben sekali sudah jam 21.30 tapi kok tidak terasa ya. Hmm, mungkin karena pemaparannya menarik sehingga tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Menurut kami, inilah kuliah dosen tamu yang paling tidak membosankan. :)


Dari awal saya masuk kelas, teman duduk sebelah saya adalah teman wanita yang pertama saya kenal di sini. Eh, ternyata dia cerita kalau dia sudah tahu dengan si Bapak dosen tamu yang akan masuk. Bahkan dia sudah follow akun twitter-nya. Wow.

"Jadi kamu sudah ngefan begitu ceritanya?" tanya saya.
"Iya," jawabnya sambil tersenyum.
Waduh saya tidak menyangka ini. Ada fans Bapaknya di sebelah saya. Hihi

Beberapa waktu kemudian, Si Bapak datang dan taraaa... duduk di depan kami persis. Teman saya bilang, "Wangi banget... Dari baru masuk saja sudah wangi..."

"Oya?" Haduh maaf sekali sepertinya penciuman saya terganggu. Peringatan keras nih buat kaum Adam, kalau kalian wangi, kaum Hawa suka. :)

Sepanjang materi disampaikan, saya sih suka. Sambil kembali mengingat pelajaran bahasa Indonesia masa sekolah dulu. Ternyata belajar bahasa Indonesia itu menyenangkan. Tentunya kalau pemaparnya asyik dalam menyampaikan ya.

Jaman sekolah dulu perasaan saya jaman SD selalu disuruh mengarang. Mengarang bebas begitu tidak ada panduan mengarang yang baik dan benar itu bagaimana. Setiap ujian juga ada mengarang. Ujian nasional pun ada mengarang seingat saya. 

Sekian sharing saya hari ini. :)


Ditulis di Burker King Salemba


Saturday, April 28, 2018

Nomor HP Terblokir gegara Belum Registrasi? Begini Cara Mengatasinya!

4/28/2018 01:26:00 PM 0 Comments
Halo Readers, apakah kalian pernah mendapat SMS berbunyi seperti gambar di atas yang berisi peringatan untuk segera registrasi kartu HP? Jika iya, segeralah lakukan registrasi atau kartu kamu akan diblokir seperti kartu saya. Sebenarnya peringatan untuk registrasi ini sudah lama ya sejak tahun 2017 tapi saya abai sampai akhirnya diblokir juga. :)

Apa akibatnya jika nomor HP terblokir?

Tidak asyik kalau kartu kamu diblokir. Hari begini susah hidup tanpa internet. Kalau nomor kamu diblokir, kamu tidak bisa SMS atau pun akses internet dengan paket internet hp tentunya ya. Tapi masih bisa menerima SMS masuk. Dan kalau dipakai di tempat yang ada hotspot/wifi masih bisa akses internet juga sih. Setidaknya itu yang saya alami.

Sekitar hari Senin tanggal 23 April 2018, saya mendapat pemberitahuan bahwa nomor hp saya terblokir. Nomor itu adalah nomor yang saya gunakan untuk internet. Kala itu saya coba registrasi tapi ternyata gagal terus karena no KK saya salah. 

Saya memang 3 kali ganti KK. Dan yang saya masukkan pertama adalah KK pertama, gagal. Lalu KK kedua gagal juga. Lalu saya cari KK ketiga soft file-nya rupanya tidak ketemu di hard disk. Padahal seingat saya sudah saya scan semua dokumen penting. Hmm, mungkin di laptop yang sebelumnya atau hard disk yang tertinggal di rumah. Saya lihat di web simpeg, ternyata tidak saya arsipkan di sana. Bagaimana ini ya KK tidak ada di saya saat ini di Jakarta.

Lalu saya hubungi teman kantor lama saya untuk mengecek siapa tahu ada di file box atau scan di komputer. Ternyata tidak ada juga. Setelah itu saya hubungi orang rumah untuk mengecek di dokumen penting saya, eh tidak ketemu juga sudah dibongkar satu tas. Lah ke mana gerangan? Saya ingat betul sewaktu pulang kampung kemarin saya beres-beres, ada di sana.

Lalu saat itu saya teringat bahwa sewaktu berangkat ke Jakarta setelah libur semester saya membawa beberapa dokumen penting yang niatnya mau dipakai untuk membuat e-passport.  Itu ada di map coklat terpajang di file box berwarna merah di atas meja. Ya Allah... astaghfirullahaladzim... Hihi menyusahkan orang saja saya ini. :D

Dan pagi ini saya langsung registrasi. Berhasil!

Cara registrasi jika nomor kamu terlanjur terblokir seperti di bawah ini. Ini yang saya lakukan untuk nomor Telkomsel.

Ketik *444# call

Maka akan muncul:


Pilih 1. Registrasi

Setelah itu kamu akan diminta memasukkan NIK (Nomor Induk Kependudukan) dan nomor KK.

Jika NIK dan Nomor KK yang kamu masukkan adalah benar, maka akan ada SMS sebagai berikut.



Yay! Nomor pun tidak lagi terblokir! Selamat! :D

Sebenarnya nomor saya yang terblokir ini adalah nomor yang usianya lebih muda ketimbang nomor saya yang satunya. Tapi herannya nomor saya yang satunya kok belum terblokir. Nomor itu masih bisa saya pakai SMS. Dan nomor itu juga sebelumnya gagal registrasi karena salah KK. 

Ok, sekian sharing saya hari ini. Dan jujur hidup saya ini terasa susah saat tidak bisa connect internet sewaktu di luar kos. Saat butuh menghubungi teman, eh tidak bisa. Haduh...


Wednesday, April 25, 2018

Islamic Book Fair Tidak Gratis

4/25/2018 10:20:00 PM 0 Comments
Hari Sabtu lalu (21/4/2018) saya pergi ke Islamic Book Fair di JCC. Book fair ini diadakan selama 5 hari saja yaitu tanggal 18-22 April 2018. Sudah lama sekali saya tidak datang ke book fair. Awalnya saya berencana pergi dengan teman satu kos tapi si dia ada acara. Akhirnya saya pergi dengan teman saya yang lain yang ternyata free di hari Sabtu. Alhamdulillah.



Semula kami janjian pukul 10 pagi tapi kemudian saya ada tes hingga jam 12 siang, jadinya kami undur. Setelah sholat zuhur saya langsung cabut. Kami janjian naik transjakarta saja dan ketemu di halte Matraman 1. Dari situ kami naik bus tujuan Grogol. Ternyata nih ya kami salah rute. Karena arah Grogol berhenti di halte Grogol 1. Seharusnya kami ke arah Harmoni baru ke Grogol dari situ.

Oke, kami turun di Grogol 1 lalu keluar menuju Grogol 2. Barulah dari Grogol 2 kami naik bus menuju JCC. Antriannya yang paling ujung kata petugasnya.

Alhamdulillah sampai juga di JCC. Dan wow ternyata ramai sekali subhanallah. Dan herannya kali ini harus beli tiket masuk sebesar lima ribu rupiah. Padahal jaman dulu gratisan. Hehe.

Ok, kami masuk dan lumayan susah bernafas di dalam saking ramainya. Jalan juga susah harus sabar. Kami berputar-putar melihat-lihat. Akhirnya saya membeli 2 buku terbitan Ummul Quro dan 1 buku terbitan Maghfiroh. Setelah itu saya sholat ashar. Musholla terbuka ada paling ujung tapi kok saya herannya kenapa musiknya kencang sekali? Padahal banyak orang sholat di situ. Ada acara nonton bareng juga di situ. Heran sungguh... :)

Selesai sholat, teman kos saya ternyata nitip dibelikan bukunya Salim A Fillah  berjudul Baraqallahu Laka Bahagianya Merayakan Cinta via whatsapp. Dia bilang mau buat kado temannya. Harga 70 ribu dan ada si penulis di situ bisa minta tanda tangan sekalian. Astaghfirullah. Ini saya sudah mau pulang. Lelah rasanya kaki saya. Teman saya juga sudah pusing. :)

Saya bilang saya tidak janji. Dia arahkan saya ke Pro U Media dari musholla lewat lorong bla bla bla. Dia memohon dengan sangat agar saya belikan karena tadi dia hanya beli satu padahal ternyata 2 orang temannya yang akan menikah. Dia sudah pulang duluan. Ya Allah... kami memang sempat janjian ketemu di sini setelah dia selesai acaranya tapi rupanya tidak jadi ketemu dan dia pulang duluan.

Saya pun keluar musholla sambil berjalan melihat-lihat di mana letak stand Pro U Media. Kok ya tidak ketemu-temu. Setelah saya berbelok ketemu juga. Saya langsung mencari itu buku. Syukurlah tidak perlu waktu lama untuk menemukan buku itu di antara para pengunjung. Mana ustadnya? sepertinya sudah tidak ada. Begitu saya bayar buku itu, loh kok harganya 90 ribu?

Saya whatsapp teman saya. Harganya 90 ribu sudah kubeli harus mau.

Sampai di kos, dia pun kegirangan hehe alhamdulillah. Rupanya harga 90 ribu itu karena hard cover hihi. Baiklah...

Kalau teman saya malah dititipi bukunya Ust. Adi Hidayat. Tapi ternyata antrinya panjang pas kami lewat pulang.

Ok, sekian cerita saya. :)

Tuesday, April 3, 2018

Review Buku: Menjadi Kaya dan Terencana dengan Reksa Dana

4/03/2018 11:13:00 AM 2 Comments
Akhirnya selesai sudah saya membaca buku karangan Ryan Filbert yang dilabeli sebagai best seller nasional. Buku ini pertama dicetak Oktober 2013 dan yang saya baca sudah cetakan ke-9 November 2017. Sebelum saya beli bukunya, saya sudah pernah nonton channel youtube-nya sebenarnya. Kenapa juga masih beli bukunya? Buang-buang duit saja...


Ya tentu saja saya ingin mendapat ilmunya lebih dalam. Kalau membaca buku itu mendapat lebih banyak pengetahuan karena lebih detail. Kalau kamu berminat untuk investasi reksa dana, buku ini bagus untuk pemula supaya tidak tersesat.

Di buku ini dipaparkan strategi investasi reksa dana yang terdiri dari 4 macam ditambah 1 macam strategi khusus dari hasil penelitian si empunya tulisan. Di bagian lembar-lembar menuju akhir dijelaskan perbandingan antara kelima strategi tersebut khususnya di reksa dana saham. Mana hasil yang terbaik (yang memberikan return terbesar) bisa dilihat di bukunya langsung ya. :D

Untuk strategi saya bocorkan khusus untuk pembaca blog saya.

1. Lump-sum
Membeli reksa dana di awal dengan jumlah besar lalu biarkan saja hingga bertahun-tahun.

2. Dollar cost averaging (DCA)
Investasi reksa dana secara berkala dengan jumlah tetap pada awal atau akhir bulan misal sebanyak 1 juta rupiah. Lakukan terus menerus secara disiplin hingga bertahun-tahun.

3. Constant share (CS)
Membeli unit reksa dana dengan jumlah unit yang sama secara berkala berapapun harga per unitnya. Jadi jumlah unit yang dibeli konstan terus tiap bulan misal. 

4. Value averaging (VA)
Ini adalah cara investasi yang dikatakan rumit karena menghitung pertumbuhan yang konstan tiap bulan. Contohnya bisa dilihat di bukunya.

5. Strategi kelima ini dinilai memberikan return yang lebih baik dibanding DCA dan CS. 
Silahkan baca bukunya ya. :D

Sekian review dari saya hari ini. Semoga bermanfaat. :)

Monday, April 2, 2018

Review Buku: Rezeki Level 9

4/02/2018 10:09:00 PM 0 Comments
Hari ini saya kembali ke Gramedia sepulang kuliah, tepatnya sepulang UTS MSSI. Saya naik angkot seperti biasa tapi sungguh heran saya bisa salah turun (padahal sebelumnya tidak pernah begini). Begitu sampai di seberang Klinik Pramitha saya merasa sepertinya saya sudah lewat. Akhirnya ketika ada penumpang turun saya ikut turun. Saya cek google map ternyata masih di depan beberapa meter lagi letak halte Tegalan. Jadilah saya jalan kaki sore-sore. :D


Sampai di sana saya membeli satu buah buku yaitu Rezeki Level 9 yang sedang diskon 15 persen sampai 30 April. Alhamdulillah. :D

Kali ini saya akan coba membuat review. 

Judul: Rejeki Level 9
Penulis: Andre Raditya
Cetakan pertama: Agustus 2016
Cetakan yang saya beli: Cetakan kelima November 2017
Dicetak oleh: PT Gramedia
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Jumlah halaman: 156

Dari cover-nya, buku ini mirip buku-bukunya Ippho Santosa. Berhubung judulnya juga membahas tentang rejeki, awalnya saya pikir bukunya Ippho juga. Eh, ternyata bukan. Saya kira demikian karena saya penikmat karya-karyanya Iphho Santosa. :D

Buku ini menceritakan tentang 9 level rejeki. Di sana dibahas mulai dari level 1 hingga level 9. Penasaran? Apa sajakah itu? 

1. Rejeki yang dijamin 
Rejeki yang diberikan karena sifat Ar Rahman Allah seperti napas, umur, waktu, berdetaknya jantung, mengalirnya darah, terbitnya matahari, pergantian siang dan malam, dan lain-lain. Semua itu berjalan teratur meski kita tidak memedulikannya.

2. Rejeki yang dipaksa
Sebab diperolehnya rejeki ini karena dipaksa seperti hutang, pinjam, kredit dan lain-lain.

3. Rejeki yang diupayakan
Rejeki ini diperoleh karena adanya upaya yang dilakukan seperti jika rajin belajar maka akan menjadi pintar, jika rajin bekerja maka karirnya bagus dan lain-lain.

4. Rejeki yang diminta
Rejeki yang datangnya karena diminta melalui doa.

5. Rejeki dari pertukaran
Datangnya rejeki ini karena adanya transaksi seperti jika butuh uang maka jual apa yang dipunyai, tukar keahlian dengan uang dan lain-lain.

6. Rejeki yang dijanjikan
Rejeki yang ini sudah tertulis di kalimat Allah misal sedekah akan diganti 700x lipat, shalat dhuha 6 rekaat sehari  akan dipenuhi kebutuhannya pada hari itu, dan lain-lain.

7. Rejeki keikhlasan
Rejeki ini dicontohkan bagi orang-orang yang ikhlas dalam melakukan sesuatu seperti penjaga masjid yang ikhlas membersihkan masjid bisa berangkat umroh dan haji tanpa biaya, seorang suami yang ikhlas menafkahi keluarganya dipermudah urusannya, dan lain-lain.

8. Rejeki yang disyukuri
Dengan adanya rasa syukur dari tiap rejeki yang diterima maka Allah akan menambah nikmat. 

9. Inilah rejeki yang dituliskan dalam judul.
Berhubung ini rejeki yang menjadi inti dalam buku ini, maka saya tidak akan membocorkannya. Biarlah teman-teman yang berminat/penasaran untuk membeli bukunya langsung. :D

Untuk rejeki level 9 ini saya sudah pernah dengar ceritanya loh sebelum saya baca buku ini. Hihi alhamdulillah. Jadi tidak kaget lagi. 

Selain deskripsi 9 level rejeki, buku ini juga menyebutkan penghalang masing-masing level rejeki. Rejeki level 1 sampai 8 mempunyai 1 penghalang namun rejeki level 9 mempunyai 2 penghalang. Wow!

Mau tahu? Nih, saya bocorkan. Penyebab pertama adalah dosa dan penyebab kedua adalah sombong.

Selain bahasan tadi, masih ada bahasan lain di buku ini. Jika kamu tertarik, silahkan baca saja bukunya ya! :D

Menurut penilaian saya, buku ini bagus untuk menambah wawasan dan keimanan. :)

See you next posting!



Sunday, April 1, 2018

Investasi Leher ke Atas Yuk!

4/01/2018 07:37:00 PM 3 Comments
Kemarin Sabtu tanggal 31 Maret 2018 saya agendakan diri untuk pergi ke Gramedia Matraman. Niat hati tentu untuk refreshing setelah UTS (ujian tengah semester) pada hari kamisnya yang melelahkan. Melelahkan bagaimana maksudnya? Mata kuliah pada hari kamis yaitu DTPL (Dinamika Tim Perangkat Lunak) mengharuskan membuat catatan di dua lembar kertas polio untuk dibawa saat UTS. Dan ternyata effort-nya itu luar biasa karena saya mencatat kecil-kecil. Satu halaman saya bagi tiga bagian dan satu garis saya buat menjadi 2 baris tulisan. Dengan demikian, 6 bab bisa saya masukkan semua dengan jatah 2 kolom per bab. 

Butuh waktu 6 jam untuk menulis di 2 lembar kertas polio tersebut yang berisi 6 bab. Wow! Pegal rasanya... Tahu sendiri jaman sekarang ini menulis tangan sudah mulai digantikan dengan laptop. :D Meski sebenarnya saya masih selalu menulis di kertas juga tiap pelajaran sih. Salah saya sendiri juga kenapa kecil-kecil menulisnya. Soalnya kalau tidak semua saya masukkan nanti menyesal kalau yang tidak saya tulis itu ternyata keluar di UTS. Soalnya dulu pernah ketika ada miskomunikasi asdos, saya menulis sepentingnya saja karena kertas cuma 1 lembar tidak cukup. Tak tahunya boleh lebih dari 1 lembar. Dan ternyata lagi sedihnya ada yang keluar tapi hanya rumus umumnya yang saya tulis detailnya tidak. Rugilah saya. Hehe :D


Ok, kembali ke Gramedia. Di sana saya akhirnya membeli 5 buah buku padahal seminggu sebelumnya sudah membeli 2 buah buku. Pemborosan? Mungkin iya kalau dilihat dari sisi uang yang dikeluarkan. Tapi menjadi tidak ketika dilihat dari ilmu yang bisa diambil. Memang butuh modal untuk mendapat ilmu. :D

Dalam rangka investasi leher ke atas kenapa tidak? 

Dan ternyata sedang ada diskon loh jadi alhamdulillah dapat diskon sebesar 44 ribu dari 3 buku yang saya beli. Kemudian satu buku lagi dapat diskon 15 persen. Lumayan berhemat sekian ribu rupiah. Kena marketing nih saya ya. :D Saya sih tidak tahu malah awalnya kalau sedang ada diskon.



Sampai tanggal 30 April masih ada program diskon lagi. Dan ada buku yang menjadi wishlist saya itu yang belum sempat saya beli kemarin. Hihi.




Selesai membeli buku, saya turun ke bawah untuk membeli minum. Nah saya mencoba Dum Dum Thai Tea varian rasa lime green tea seharga Rp. 20.000. Ternyata enak loh ya saya suka. Green tea -nya itu terasa sekali kepekatannya. Pahit-pahit enak segar. Saya memang justru suka rasa pahit dari teh. Yang enak dari teh ya rasa pahitnya itu. Tehnya hijau mirip teh hijau dari Jepang. 

Dum Dum Thai Tea - Lime Green Tea
Varian lain ada banyak tapi lagi-lagi saya pilihnya yang green tea, sama seperti saat saya di Chatime juga belinya green tea. Padahal saya sudah disuruh berhenti minum teh hijau oleh kakak saya karena saya sudah kurus nanti kekurusan kalau minum teh hijau. Lah saya minum teh hijau bukan karena mau menguruskan badan sebenarnya. Saya biasa minum teh hijau merek Cap Botol di kosan karena rasanya lumayan pahit ketimbang teh biasa. Dan menurut saya enak. 

Ok, sampai jumpa!


Monday, March 26, 2018

Review Buku: Jurus Sakti Memulai Investasi Reksadana

3/26/2018 07:26:00 PM 0 Comments
Buku karya B.W.G. Rusdiansah, S.Sos ini saya temukan di Gramedia Matraman. Tepatnya kemarin Sabtu, 24 Maret saya ke sana untuk refreshing alias membeli cartridge dan binder clip. Tapi aneh rasanya kalau ke sana tidak sekalian cuci mata di bagian buku-buku. Makanya saya tidak pernah bisa sebentar kalau ke sana. Bisa jadi saya membeli buku random yang kelihatannya menarik saat di sana. Padahal awalnya tidak direncanakan akan membeli buku.


Buku terbitan Penerbit Quadrant Yogyakarta ini merupakan cetakan pertama Desember tahun 2017. Sebelum membeli saya cek dulu isinya dan bandingkan dengan buku-buku lain yang sejenis. Kenapa pada akhirnya saya memilih buku ini? Kemungkinan besar jawabannya adalah karena di buku ini dituliskan langkah-langkah investasi reksa dana online di bareksa.com. Siapa tahu nanti saya berminat dan butuh informasi tersebut sehingga akhirnya saya beli. Sebenarnya saya juga membeli buku sejenis satu lagi, kemungkinan akan saya review di posting selanjutnya ya.

Readers, apakah kamu kenal reksa dana? Saya pribadi tidak kenal pada awalnya tapi kemudian jadi ingin tahu. Mantan rekan sekantor saya dulu ada yang sudah mencoba reksa dana. Saya jadi tertarik. Selain menonton di youtube langkah yang saya lakukan adalah mencari bukunya. Sebelumnya ada teman juga yang kerja di perusahaan manajer investasi. Dia menawarkan kepada saya. Tapi perusahaannya memberi keuntungan flat per tahun sebesar 6 persen. Jadi, saya pikir-pikir dulu sambil cari tahu ilmunya dulu. Apakah lebih baik ke manajer investasi atau coba sendiri.

Buku ini menjelaskan tentang pengertian reksa dana, klasifikasi, kelebihan dan resiko, pengelolaan, biaya dan lain-lain. Sebaiknya kalian baca sendiri agar lebih jelas ya. Sekalian bantu promosi buku. :D

Kalau reksa dana sendiri dibagi menjadi 4 macam yaitu reksa dana saham, campuran, pendapatan tetap dan pasar uang. Masing-masing memberi keuntungan dan risiko yang berbeda. Ada yang baik untuk jangka pendek maupun jangka Panjang. Reksa dana ada yang konvensional maupun Syariah. Jadi, kamu bisa ikut yang Syariah jika memang khawatir dengan yang konvensional.

Untuk investasi reksa dana bisa dengan cara datang langsung ke bank atau pun secara online. Yang dibahas di buku ini untuk yang online adalah bareksa.com. Kalau teman saya mencoba investasinya di indopremier.com.

Oya di buku terdapat typo mungkin istilah yang tepat seperti di halaman 63. Di bagian rumus, itu ditulis + padahal sepertinya x lebih tepat. Lalu tulisan 1000 semestinya 1100.

Di halaman 100 juga ada yang membuat saya bingung. Itu gambar sengaja dibalik atau bagaimana ya? Gagal paham saya :D

Btw, sekian review dari saya. Jika kamu berminat silahkan baca bukunya. Overall, buku ini lumayan bagus untuk pemula. 

#PerempuanBPSMenulis

Review Buku: Langsung Lancar Percakapan Sehari-hari Bahasa Jerman

3/26/2018 07:16:00 PM 0 Comments
Lama sekali rasanya saya tidak menulis review buku. Kalau mau rajin menulis sudah banyak review yang saya telurkan. Banyak tumpukan buku koleksi saya yang hanya dibaca dan tidak dibuat review. Sayang sekali rasanya kalau dipikir. Memang apa untungnya buat saya kalau menulis review? Memang tidak ada imbalan uang karena ini sifatnya sukarela dan hanya dipubikasi di blog. Tentu yang saya dapatkan adalah kepuasan jiwa yang nilainya itu priceless. Berbagi itu menyehatkan rasanya dan timbul rasa bahagia meski hanya berupa tulisan. Ketika tulisan dibaca orang dan membawa manfaat untuk orang yang membaca akan bernilai sedekah. Sedekah tidak hanya berupa harta tapi melalui hasil pemikiran/intelektual juga bisa bernilai sedekah.

Keburukan saya sampai saat ini adalah saya masih pakai mood untuk menulis. Dan kalau sudah terlewat lama membaca sebuah buku, mood sudah hilang. Rasanya sudah tidak hot lagi untuk menulis. Hal semacam inilah yang seharusnya jangan dipelihara. Tapi apa boleh dikata, itulah yang terjadi. Dan saya bersyukur saja masih tetap ada tulisan yang saya posting tiap tahunnya dari tahun 2007 meski secara kualitas tentu hanya sekelas blog suka-suka ala saya. Hehe.

Hasil gambar untuk Langsung Lancar Percakapan Sehari-hari Bahasa Jerman
Sumber: wahyumedia.com

Buku berjudul “Langsung Lancar Percakapan Sehari-hari Bahasa Jerman” karya Dian Dwi Annisa, S.Hum ini menjadi pilihan saya untuk dibaca saat pulang kampung liburan semester satu ini. Sebelum pulang kampung, saya berburu beberapa buku di Gramedia Matraman. Buku terbitan Wahyumedia tahun 2017 ini berukuran kecil sehingga mudah dibawa kemana-mana. Buku ini isinya cukup lengkap mulai dari serba-serbi tentang Jerman, tata Bahasa Jerman hingga percakapan Bahasa Jerman. Menurut saya buku ini mudah dipelajari. Banyak tabel di dalamnya yang memudahkan memahami isi bagi saya terutama untuk memahami perbandingan materi satu dengan lainnya. 

Awalnya saya mengira Bahasa Jerman itu sulit (mungkin dinilai dari tulisan yang ribet itu sih ya) tapi ternyata tidak. Hal ini dikarenakan pelafalan dalam Bahasa Jerman sama seperti Bahasa Indonesia. Hanya ada beberapa tambahan vocal. Sama halnya saat belajar Bahasa Jepang, pelafalan sama seperti Bahasa Indonesia jadi lebih mudah.

Kenapa kepikiran beli buku Bahasa Jerman? Tak ada alasan khusus sebenarnya. Sekedar ingin belajar saja. Ingin tahu seperti apakah dia karena Bahasa Jerman termasuk salah satu bahasa populer dan banyak penuturnya di dunia. Kalau sebelumnya kan saya pernah belajar Bahasa Jepang. Otodidak saja belajar bukunya. Sekedar membaca-baca begitulah istilahnya. Jadi, kali ini saya ingin mencoba Bahasa lain dan pilihan saya jatuh ke Bahasa Jerman.

Apakah kamu berminat?



#PerempuanBPSMenulis

Tuesday, March 20, 2018

Jalan Malam Sendirian Takut Ketemu Orang Jahat?

3/20/2018 09:14:00 PM 0 Comments

Semalam, sekitar pukul 19.00 lebih saya berjalan di jembatan penyeberangan Salemba UI sendirian. Tiba-tiba dari arah belakang kanan saya seorang bapak sekitar usia 50-an muncul dan mengajak saya mengobrol sembari berjalan. Sejujurnya saya kaget dengan kemunculan Bapak itu. Bicaranya sih halus ya dan sopan.
"Kuliah di sini?" tanya Bapak itu.
"Iya, Pak."
"Saya habis sholat di masjidnya," lanjut Bapak itu. 



Bapak itu kemudian bercerita kalau dia naik angkot M01 lalu kelewat dan turun di Masjid ARH UI untuk sholat magrib. Samar-samar saya mendengar Bapak itu cerita kalau dia baru sadar setelah turun dari angkot itu bahwa dompetnya hilang (jika tidak salah dengar ya karena suaranya tidak begitu kencang dan kami sambil terus berjalan). 

Saya pun jadi waspada. Ini benar atau tidak ya. Saya pun langsung memegang tas ransel saya di belakang niat hati mengecek kalau-kalau resletingnya terbuka. Syukurnya masih aman. Jujur saya ada rasa waswas kalau Bapak itu orang jahat. 

Sewaktu kami menuruni tangga, Bapak itu cerita kalau dia mau ke suatu tempat dan tidak punya uang. Saya makin cemas dalam hati. Takutnya Bapak itu mau minta duitlah ya. Malak atau apalah hipnotis mungkin. Duh, curigaan sekali saya ya.

Lalu saya bilang saya mau mampir ke sebelah kanan ada Alfa Midi. Dan kami pun berpisah di situ. Setelah saya keluar dari Alfa Midi, Bapak itu sudah tidak kelihatan. Lega...

Ya Allah, saya benar tidak tahu apakah Bapak itu jujur atau tidak. Jika memang jujur, semoga bisa pulang ke tujuan dengan selamat. 


Reaksi Jika Orang Minta Uang

3/20/2018 11:59:00 AM 0 Comments

Ketika saya pulang dari pasar berjalan kaki menuju kosan, sesampai di depan kosan ada seorang ibu tua (belum tua-tua amat) yang memang sering duduk di depan kosan, duduk di tempat yang sama. Saya jadi hapal dengan ibu itu. Saya kan biasa menyapa ya kalau lewat minimal senyumlah walaupun tidak pernah tahu siapa namanya. 




Saya hapal ibu itu juga karena beberapa kali saya buang sampah, ibu itu memungut botol aqua bekas yang saya buang. Nah, pagi tadi, kok tumben ibu itu tidak mengambil ya. Lalu sepulang saya dari pasar, ibu itu berkata sesuatu ke saya. Saya tidak mendengar dengan jelas. Saya pikir ibu itu mau minta makanan saya. Ada gorengan bakwan dan tempe di dalam plastik tampak dari luar karena transparan. Begitu saya mendekat agar mendengar dengan jelas, eh tak tahunya ibu itu bilang begini, "Minta uang 10 ribu buat makan."

Astaghfirullah. Saya saja ini tidak kerja, saya cuma mahasiswa. Di sini ngekos alias bayar. Semua serba bayar. Yang saya heran, kok ibu itu bisa begitu ya? Saya sering melihat ibu itu merokok. Harga rokok lebih mahal dari 10 ribu kan? Itu sanggup beli. Lah ini kok minta untuk makan?

Saya pun ngeloyor pergi masuk kosan. Aneh pikir saya. Kalau sekali saya kasih nanti ngelunjak takutnya. Bisa jadi kebiasaan nanti malah tidak baik buat saya. Bukan bermaksud pelih nih ya tapi saya memikirkan kemungkinan yang bakal terjadi. Lagian ibu itu tampak sehat kok. 

Terus terang saya tidak suka dengan orang-orang begitu.

Pemalakan halus nih namanya. :D






Foto Bak Musim Semi di Jepang? Ke Cimory Riverside Yuk!

3/20/2018 06:16:00 AM 0 Comments
Hai... Kali ini saya akan cerita tentang perjalanan saya ke Cimory Riverside sabtu lalu tanggal 17 Maret 2018. Setelah stres berkutat dengan tugas kuliah sampai tepar rasanya hari jumat, sabtunya saya refreshing ke Cimory Riverside Bogor. Kok Cimory? Bukannya Cimory itu merk minuman yogurt? Iya betul Cimory memang terkenal produk yogurtnya. Tapi ini adalah tempat wisatanya ya. 


Pagi pukul 6 kami janjian di Mc D Salemba. Seperti biasa ya jam Indonesia itu karet, jadi hanya saya yang tidak telat. Ketiga orang lainnya datang terlambat. Hufft...

Ok, kami berangkat menuju Bogor. Teman saya yang nyetir sendiri. Di tol, kami sempat singgah dulu ke Starbuck sambil menunggu kemacetan berkurang. Minum-minum dulu lumayan untuk mengganjal perut. Saya pesan Macadamia yang kata pelayannya sih menu baru. Saya beli ukuran kecil yang panas seharga 56 ribu. Begitu saya coba, rupanya tidak cocok di lidah saya alias kurang manis dan biasa saja sih. Mana macademianya? 

Padahal di Mc D sebelumnya saya sempat beli lemon tea ice dan belum saya minum. Niatnya pagi-pagi mau beli french fries ternyata tidak ada. 

Ok, kami lanjut lagi. Tiba di Cimory, kami putuskan ke zoo dengan membayar tiket masuk seharga 15 ribu rupiah. Murah ya? Ada pilihan lain juga sih seperti aquarium monster tapi teman-teman memilih ke situ. Kemungkinan karena ingin mencari spot yang bagus untuk berfoto. Padahal saya ingin lihat piranha di sana. Wah, belum kesampaian deh.

Dan ternyata benar, pemandangannya cantik untuk foto-foto. Berasa musim semi di Jepang loh. Waduh sok tahu deh emangnya sudah pernah ke Jepang pas musim semi? Belum sih, pernahnya musim dingin. Itu karena nuansa pohon yang tertangkap di foto nampak seperti pepohonan musim semi. Hihi :)

Bunga berguguran, cakep kan nuansanya? 

Cantik ya bunga-bunga?

Pagar pinggiran sungai ini mengingatkan saya akan Sumida River

Sekitar pukul 12 siang rupanya hujan deras mengguyur Cimory. Untunglah kami sudah berada di restorannya menyantap makan siang. Untuk menu, ya mirip-mirip seperti Solaria dengan harga yang lebih mahal tentunya. Kami pun patungan alias share biar hemat :D

Sebelum pulang, kami menuju factory outlet-nya. Ada banyak yang dijual di sana. Pastinya produk susu, coklat dan berbagai snack. Kalian pasti kenal produk Cimory kan? Kalau yang beredar luas itu yogurtnya. Saya sih suka ya untuk yogurt, yang plain. Tapi di sini kamu bakal nemu lebih banyak lagi produk jenis lainnya. :)

Pulangnya, kami dadakan menuju ke Museum Macan. Padahal sudah amat pegal kaki ini. Aji mumpung. Cerita tentang Museum Macan sudah saya share di posting sebelumnya ya. :)

Sampai jumpa di posting berikutnya!

Monday, March 19, 2018

Lelahnya Mengantri Infinity Room Museum Macan

3/19/2018 10:38:00 AM 0 Comments
Hai Readers! Kalian sudah pernah ke Museum Macan? Kalau sudah pernah, kemungkinan sudah pernah masuk infinity room ya? Bagaimana rasanya?


Berasa seperti mau mengantri nonton konser ya panjangnya? Melelahkan...

Satu setengah jam mengantri hanya untuk 30 detik di dalam ruangan. Worth it tidak?

Buat kamu yang belum pernah ke sana, bisa buat ancang-ancang kalau memang mau ke sana nih dan mau masuk, perkiraan mengantri sekitar satu setengah jam ya. Pegal deh kaki berdiri selama itu. :)

Apa sih infinity room? 
Sebenarnya sih cuma ruangan kecil yang kanan kirinya ada air lalu lampu-lampu warna warni. Nah, masuk ke situ cuma bisa 30 detik saja. Maksimal hanya bisa untuk 2 orang. Tak ada tambahan waktu ya. Tetap 30 detik meski 2 orang. 

Lalu, masuk ke dalam mau apa?
Foto! Hari gini ya siapa yang tidak suka foto? Tapi bayangkan saja 30 detik cuma bisa sekian kali cekrek lalu ada yang menggedor pintu pertanda harus keluar. Di luar ada penjaganya. Di dalam juga ada. :D

Semacam foto box lah ya jadinya. Memang ruangan itu yang jadi daya tarik sih. Saya tidak tampilkan contoh fotonya ya Readers kalian bisa lihat di instagram ada banyak yang upload. :D

Ada apa lagi di sana? 
Banyak spot untuk foto-foto sih sebenarnya. Karena kan itu museum seni ya jadi banyak foto-foto/lukisan. Saya sih cuma lihat-lihat. Kebetulan baterai hp saya habis. :D

Sejujurnya saya tidak mengerti alias tidak memahami lukisan-lukisan abstrak di sana. Mungkin karena saya tidak punya jiwa seni ya. Waktu melihat satu lukisan lalu lihat judulnya, wah kok tidak nyambung perasaan tapi kok begitu judulnya. Yah begitulah kira-kira.

Ada juga ruangan yang dindingnya banyak bergelantungan piringan plastik bergambar dan disusun sedemikian rupa. Artistik? Mungkin ya bagi yang berjiwa seni, tapi bagi saya orang awam ya cuma menganggapnya cuma sebuah tempat yang ok untuk foto. :D

Berapa tiket masuk?
Kemarin itu hari Sabtu harga tiket Rp. 50.000 per kepala.


Di mana lokasinya?
Di Jakarta Barat. Google map saja ya pasti ketemu. :D



Ok, sekian sharing saya hari ini. Sampai jumpa posting berikutnya. :)


Friday, March 16, 2018

Plagiarisme Artikel Blog Part 3

3/16/2018 10:55:00 PM 0 Comments
Astaghfirullah... saya kembali menemukan plagiarisme artikel blog saya. Kali ini adalah artikel yang berjudul "Ini Tentang Mimpi Seseorang yang Sama Berkali-kali."

Sebenarnya saya posting plagiarisme ini gegara 2 hari ini kok artikel tersebut sepi pengunjung. Padahal biasanya paling banyak pengunjung. Heran deh kenapa.

Ok, lanjut cerita...



Tentu saja, lagi-lagi adalah posting populer yang kena plagiat. Itu satu artikel penuh dikopi begitu saja. Dan sepertinya memang blogger pemula juga ini karena isi artikel cuma sebiji itulah. 

Masih tidak mengerti rasanya kenapa orang memlagiat artikel saya. Karena artikel saya itu artikel yang bukan berisi teori, tutorial ataupun ide-ide bernas yang memang patut untuk diplagiat. Kisah pengalaman itu kan semestinya muncul dari orang masing-masing. Bukan asal jiplak begini. Weleh-weleh...

Malas menulis? 

Tanya kenapa?

Artikel mana lagi yang kena plagiat ya? Lama-lama bisa banyak ini... :D




Tanda Butuh Liburan...

3/16/2018 03:32:00 PM 0 Comments
Ketika kamu sudah merasa bosan, stres, lelah hati, pikiran, dan juga raga, atau hal-hal yang tidak mengenakkan lainnya, itu pertanda kalau kamu butuh liburan. Ya, setidaknya itu bagi saya. Seringkali saya merasakan hal-hal di atas. Rasanya butuh suasana baru kehidupan baru supaya hidup jadi lebih hidup. Bukan hanya sekedar menjalani rutinitas yang itu-itu saja.



Ketika saya jalan-jalan, saya merasa bahagia. Bebas rasanya hidup ini. Tidak perlu ingat mau mengerjakan ini itu. Tahunya adalah menjalani apa yang ada di depan mata. Dan have fun!

Lelah kaki melangkah tapi hati riang. Lelah juga duitnya ya tapi worth it. Jadi tak ada penyesalan. Justru menjadi pengalaman berharga.

Mungkin kamu pernah heran kenapa orang hobi sekali jalan-jalan? Menghabiskan duit saja itu mending duitnya dikemanakan begitu ya investasi aset atau apalah. Iya kamu benar sekali. Uang yang dihamburkan untuk jalan-jalan itu memang akan sangat baik sekali jika diarahkan menjadi investasi berupa aset karena semakin bertambah tahun aset akan jauh lebih mahal harganya. Sementara liburan, uang habis begitu selesai liburan. Kamu tidak punya apa-apa setelah itu. Kecuali oleh-oleh yang kamu beli yang biasanya sih tidak bisa dijual lagi alias sayang juga dan siapa juga yang mau beli?

Untuk orang yang banyak duit sih tidak masalah ya mau jalan-jalan ke mana saja kapan saja. Tapi bagi yang terbatas kemampuan finansialnya? Jelas mending untuk pemenuhan kebutuhan primer ketimbang jalan-jalan. Justru tidak kepikir mau jalan-jalan.

Semua itu betul dalam kehidupan ini kita pasti punya prioritas masing-masing. Jalan-jalan bisa diagendakan kok karena sifatnya tidak wajib seperti makan-minum kecuali yang memang pekerjaannya menuntut itu ya. 

Untuk me time, boleh donk ya kita menikmati hasil kerja sendiri untuk kebahagiaan diri sendiri. Saya memang punya keinginan untuk bisa mengagendakan jalan-jalan ke suatu tempat ini dan itu. Tak perlu buru-buru juga. Kapan saya senggang dan momennya pas begitu ya. 

Kalau yang sudah pernah jalan-jalan dan merasa bahagia sih pasti setuju dengan saya. Benar loh ini yang saya alami begitu. Makanya saya ingin kembali jalan-jalan. Semoga segera... Aamiin. 





Wednesday, March 14, 2018

Apakah kamu Deadliner? Cek 4 Kerugiannya di sini!

3/14/2018 11:19:00 AM 0 Comments
Sebenarnya saya sendiri heran kenapa sekarang ini saya menjadi seorang deadliner. Padahal dulu saya bukan tipe demikian. Saya tipe yang prepare jauh hari. Saya kerjakan tugas jauh hari jadi tidak terburu-buru saat deadline. Tapi di semester satu kemarin saya merasakan perubahan pada diri saya tersebut dan saya menyadarinya.

Saya sendiri sempat merasa hal ini tidak benar. Saya harus berubah. Saya perhatikan, rata-rata teman sekelas saya juga deadliner. Mereka betah begadang di malam harinya demi mengumpul tugas esok hari.

Jika rata-rata pun sama, maka apakah saya tergolong benar?

Saya tetap merasa tidak benar. Karena pola deadliner ini merugikan menurut saya. Merugikan bagaimana?

Kerugian 1
Yang jelas adalah pola tidur saya terganggu. Jadi hal itu mengganggu rencana saya untuk bangun jam sekian misal. Saya mau sholat malam misal jadi terganggu karena tidur kemalaman.

Kerugian 2
Deadliner bisa santai di awal-awal tapi terburu-buru di akhir. Istilahnya berpacu dengan waktu. Pekerjaan jadi tidak maksimal dikerjakan. Waktu untuk evaluasi dan perbaikan jadi tidak ada lagi.

Kerugian 3
Ketika sudah kepepet biasanya ide baru muncul. Nah, hal begini yang membuat pekerjaan tidak maksimal juga karena ide yang banyak bermunculan jadi tidak tertampung semuanya.

Kerugian 4
Kalau sampai terlena, bisa telat mengumpul tugas. Kasus begini terjadi di kelas saya. Alhamdulillah saya belum pernah telat. Jangan sampailah ya.

Penyebab?
Sebenarnya apa sih penyebabnya bisa menjadi deadliner? Saya pikir tiap orang punya kondisi masing-masing. Saya dan teman saya pasti punya alasan masing-masing. Kalau saya pribadi adalah rasa berat untuk memulai itu yang paling dominan. Lalu ide yang belum muncul menjadi penghambat.

Kalau jaman dulu, teman saya adalah deadliner. Saya ingat sekali dia bilang kalau sudah kepepet ide baru muncul. Nah, kala itu saya tangkap omongan dia di otak saya. Berhubung saya bukan deadliner kala itu jadi ya saya tidak merasa hal yang bagaimana begitu ya. Paling sih cuma heran saja. Oh begitu ya. Dan tidak tahunya sekarang saya merasakannya sendiri. Saya pun jadi heran dengan diri saya sendiri.

Saat ini saya sedang berjuang untuk kembali menjadi diri saya yang dulu. :)

Bagaimana denganmu? Apakah kamu deadliner? Apa suka dukamu?