semangat menebar kebaikan lewat tulisan — merangkai kata menebar cahaya — menulis dengan hati, menginspirasi tanpa henti

Reana

Follow Us

Saturday, March 2, 2024

Panjat Tebing di Gunung Parang Purwakarta

3/02/2024 07:50:00 AM 0 Comments

Akhir tahun lalu tepatnya hari sabtu tanggal 30 Desember 2023 saya dan dua orang teman saya pergi ke Gunung Parang, Purwakarta. Niatnya kami mau liburan dengan panjat tebing. Sebenarnya saya tidak pernah terpikir mau panjat tebing sebelumnya. Sewaktu saya ke Dieng, Wonosobo lalu (Idul Adha) teman saya mengajak ke sana. Saat itu saya tolak. Benar-benar tidak kepikiran saja mau panjat tebing. Karena bakal butuh stamina yang kuat. Untuk saya yang tidak pernah olahraga ini rasa-rasanya kok berat untuk mengiyakan. Ini tuh termasuk olahraga ekstrem cuman jaman sekarang dibalut wisata. Dan kalau anak-anak jaman sekarang kan mau bikin koten begitu ya. 

Menjelang akhir tahun lalu, eh teman saya yang lain mengajak saya ke sana. Kalau teman yang pertama mengajak tadi sudah lebih dulu ke sana. Nah, saya kok mengiyakan. Ya sudahlah ya coba saja. Hanya bermodal suka panjat pohon sewaktu kecil. :)

Nah, Sabtu pagi kami bertiga berangkat naik kereta commuter line walahar ekonomi dari stasiun Cikarang menuju Purwakarta pukul 11.30 sampai dengan 12.57 WIB. Murah sekali hanya 4 ribu rupiah. Super duper hemat.
 


Sampai stasiun Purwakarta kami dijemput mobil sewa (250 ribu) ke Gunung Parang. Perjalanan masih jauh menuju ke sana. Kami sempat mampir makan dan sholat dulu di perjalanan. Kami diturunkan di warung makan sate maranggi. Sate maranggi ini makanan khas sana ya nampaknya. Di sepanjang jalan banyak warung makan bertuliskan sate maranggi. Teman saya ketagihan makan satenya. Saya makan 10 tusuk plus nasi satu kepal harganya 23 ribu. Satu tusuknya 2 ribu rupiah. Satenya ini langsung dipanggang di depan mata lalu disajikan. Asap mengepul kemana-mana. Dalam satu tusuk sate berisi separuh daging sapi dan separuh lemak. Sebenarnya saya tidak suka lemak, sukanya daging saja tapi y sudahlah dinikmati saja. Tidak tahu kalau bisa request. Sementara teman saya malah senang lemaknya. Katanya karena lemaknya cair lumer saat dimakan.

Ok, lanjut ke perjalanan menuju Gunung Parang. Ternyata lokasinya jauh di dalam melewati hutan. Susah kendaraan kalau ke sana. Ya namanya juga gunung ya jadi masih sepi lokasinya. Sewaktu di kereta sempat hujan. Kami berdoa semoga esok harinya pas kami naik tidak hujan. 

Sampai di lokasi, kami istirahat di saung. Keesokan paginya kami berangkat naik. Tapi sebelumnya kami sarapan dulu. Sarapan sudah sepaket dengan harga naik tebing dan saung seharga 350 ribu per orang untuk ketinggian 300 mdpl. Kalau mau 900 mdpl harus tambah lagi biayanya. Saya sih cukup 300 mdpl saja. Hehe

Baru jalan naik menuju kaki gunungnya saja saya sudah ngos-ngosan subhanallah. Saya paling terakhir sampai kaki gunung. Jalannya itu naik tangga melulu makanya energi saya cepat habis. Berat sekali naik tangga. Benar-benar kelemahan saya ini naik tangga. Tapi sampai juga saya ke kaki gunung. 

Dari kaki gunung barulah kami mulai panjat tebing. Sebelumnya kami diberi instruksi dulu cara panjat tebing yang aman bagaimana. Ketika naik tebing itu tidak berat loh yang saya rasakan. Malah lebih enak ketimbang naik tangga tadi ke kaki gunung. Dan saya sama sekali tidak takut panjat tebing berada di ketinggian. Saya malah enjoy. Mungkin karena memang dari kecil suka panjat pohon. :)

Oya kami serombongan yang naik bersama ada sekitar 13 orang. Kami dari asal yang berbeda-beda. Kebanyakan dari kami ya para kaum wanita malahan. Yang pria hanya 3 orang saja. Tapi pemandu kami pria 3 orang. Mungkin karena para wanita mau bikin konten ya. Kalau saya sih tujuannya liburan saja. 

Begitu sampai di titik untuk turun, kami berempat turun. Sementara yang lain naik ke atas 900 mdpl. Sewaktu turun ini entah kenapa malah terasa lebih berat ketimbang naik. Sampai di kaki gunung, badan terasa enteng sekali seperti melayang ketika jalan kaki. Saya istirahat sebentar duduk di bangku kayu tepat di kaki gunung. Setelah beberapa menit baru saya jalan kaki menuju warung tempat istirahat dan makan siang. Saat itu saya jalan sendirian terengah-engah pelan-pelan sesekali berhenti sebentar lalu jalan lagi. Sempat saya berpikir kurang kerjaan sekali saya melakukan ini menyulitkan diri sendiri. Lelahnya itu loh tidak ketulungan. Tapi saya apresiasi diri sendirilah ya. Lumayan sekali ukuran saya yang tidak pernah olahraga ini bisa panjat tebing 300 mdpl. Dan lagi, saya paling tua ini serombongan. Hehe. Jadi, saya tanamkan pikiran positif saja.

                                                 

Sampai di warung, saya langsung pesan minum dan makan siang. Makan siang sudah masuk dalam paket ya ini. Sambil menunggu teman saya 1 orang yang naik 900 mdpl. Setelah istirahat makan saya ke saung untuk bersih-bersih mandi dan beres-beres untuk pulang. Jadi, kami ini belum pesan tiket kereta pulang. Dan ternyata habis donk ya kan besoknya tahun baru. Akhirnya kami naik travel. Mobil sewa ke pool travel kami bayar 350 ribu. Lebih mahal daripada berangkatnya. Sewaktu jalan menuju pool travel hujan deras tidak berhenti-henti. Syukurnya pas sampai pool sudah reda. Dan masih ada travel ke Jakarta kami pesan on the spot. Harganya tidak terlalu mahal sekitar 60 ribu. Setengah 6 sore kami berangkat. Perjalanan sekitar 2 jam. 

Perlengkapan yang bisa dibawa yang direkomendasikan dari paket panjat tebing:
- sepatu (running, keds, olahraga) atau sandal gunung juga bisa 
- sarung tangan
- manset, buff (optional)
- baju dryfit, lengan panjang, baju warna terang (optional)
- alat mandi (optional)
- baju ganti 
- sunblock/sunscreen

                
Kalau saya sih tidak ada persiapan apa-apa. Cukup bawa apa yang ada saja. Sarung tangan saja saya bawa sarung tangan musim dingin yang saya pakai waktu di Dieng. Itu pemberian teman saya. Terima kasih ya Sobat. Love love.

Sepatu juga saya pakai sepatu keds biasa (memang benar sepatu keds merk keds) yang sole-nya tidak tinggi. Baju juga hanya baju biasa kemeja (tapi saya pakai tanktop untuk menyerap keringat). Celana bahkan jelana jeans. Teman saya kan pakai celana legging. Dia sampai heran. Kata dia, " Yang penting bebas gerak." Ya sudahlah ya Sobat jangan ikuti saya kalau mau panjat tebing. Intinya sih senyamannya kamu saja. Soalnya kalau legging itu biasa saya pakai buat dalaman rok. :)

Kalau peserta yang lain mereka sebagian pakai dryfit. Ada juga yang pakai baju ketat-ketat begitu. Tapi yasudahlah pilihan masing-masing.

Setelah sampai di rumah terasa lelah wajarlah ya. Tapi masih lelah biasa. Kaki saya angkat sewaktu tidur. Tapi esok harinya baru terasa itu kaki sakit sekali tidak bisa berdiri. Sakitnya ya ampun... Sholat saja sulit bergerak karena sakit. Ini sampai berhari-hari sakitnya. Tapi semakin hari semakin berkurang. Sampai hari keempat baru sembuh total. Benar-benar deh ini. Tapi saya tidak sendiri loh Sobat. Teman saya yang lain juga sama. Mana saya tetap ke kantor kan tanggal 2 Januari sudah masuk kantor normal.

Meski masih sakit tapi saya paksa tetap jalan kaki ke kantor biar bergerak ini kaki. Karena saya memang biasa jalan kaki tiap hari ke kantor. 

Sekian dulu cerita dari saya ya sobat. Kalau kamu berminat untuk panjat tebing silahkan. Selagi masih muda. Minimal sekali seumur hiduplah ya. Itu sih pemikiran saya. Sudah pernah coba sekali ya alhamdulillah. Setidaknya sudah dapat pengalamannya bagaimana.

Tapi harus lihat kondisi badan kamu ya. Kamu harus fit. Perlu stamina tinggi untuk panjat tebing. Ini bukan seru-seruan kayak jalan di taman. Kalau kamu tidak fit mending ga usah ya. Effortnya besar untuk bisa naik lalu turun. Bahkan naik ke kaki gunungnya saja butuh extra effort buat saya. 

Kalau liat video orang lain tuh seru jadi pengen. Kayaknya enak gampang. Percayalah ga semudah itu guys kalau kamu pemula apalagi yang jarang olahraga. Kenali dirimu baru putuskan ya. 

Sumpah ini bukan olahraga main-main ya guys. Walau saya sudah pernah ke Bromo dan Dieng tapi ini tuh beda ya. Walaupun saya ngos-ngosan juga naik ke Bromo dan Dieng tapi tuh kan di sana orangnya banyak terus tidak seekstrem gunung Parang yang curam itu vertikal bentuknya. Yang ke sana juga cuma beberapa orang saja serombongan tidak sama seperti Bromo dan Dieng yang wow rame banget. 

Kalau kamu perhatikan gunung Parang itu vertikal gitu curam. Berat banget sih buat saya buat nyampe ke kakinya saja. Kalau setelah itu malah lebih ringan naik ke atas sumpah. Tapi turunnya malah lebih sulit. Sempat kehabisan tenaga. Syukurnya selamat sampai pulang kembali. Teman-teman yang lain yang lanjut ke 900mdpl keren banget. Itu berjam-jam loh sobat buat naik dan turun. Kebayang ga capeknya setelah itu?

Kalau pas naik sih seneng tapi pas udah turun itu kayak sudah kehabisan tenaga. Sumpah. Badan baru sakit sakit sampe ga bisa jalan keesokan harinya setelah bangun tidur. 

Jadi kalau kamu tertarik harus pertimbangkan dulu ya matang-matang untuk kamu yang pemula.

See you!

Friday, February 23, 2024

Membuat Paspor 2024

2/23/2024 10:03:00 AM 0 Comments
Akhirnya saya punya paspor (lagi). Baru saja saya balik dari Imigrasi Jakarta Pusat untuk mengambil paspor. Lega punya paspor lagi. Setelah hampir satu tahun paspor saya habis masa berlaku. Tahun lalu ketika saya akan perpanjangan paspor, selalu tidak bisa register ke m-paspor. Berkala saya coba tetap saja tidak bisa. Dikatakan bahwa email sudah terdaftar tapi ketika saya minta ganti password tidak bisa. Saya coba register pakai email kedua pun tidak bisa. Padahal teman saya bisa loh register akun. Jadilah hampir setahun saya tidak punya paspor. 

Mendaftar online

Lalu 1 januari 2024 lalu saya iseng-iseng cek m-paspor. Saya coba pakai email kedua yang dulu saya coba tidak bisa, eh bisa register.  Alhamdulillah. Langsung saya daftar. Saya lihat jadwal di bulan januari sudah penuh. Yang masih kosong di bulan februari. Akhirnya saya memilih senin, 12 Januari pukul 8.00 - 9.00 untuk reservasi. 


Pembuatan paspor

Tiba hari pembuatan paspor, saya berangkat dari jam 7.30 pagi. Di sana sudah banyak antrian di luar pintu masuk. Pintu dibuka pukul 08.00. Saya pergi ke belakang dulu untuk fotokopi, cetak bukti permohonan dan beli materai. 

Ketika masuk ke dalam saya langsung masuk ke antrian karena saya sudah mendaftar online via m-paspor. Sampai giliran di loket, saya tunjukkan layar permohonan di m-paspor yang ada barcode-nya. Setelah itu saya mendapat nomor antrian.

Saya naik ke lantai 2 untuk menunggu antrian. Tiba giliran nomor saya dipanggil, saya masuk ke meja 1. Petugasnya hanya meminta paspor lama dan ktp saja. Berkas fotokopi, cetak permohonan, dan materai sama sekali tidak diminta. Lalu saya diminta scan sidik jari dan foto. Saya hanya ditanya kerja di mana dan apakah mau lanjut S2. Saya bilang mau S3. Hehe.

Oya, saya ada perubahan berkas KK dan KTP dari yang sebelumnya. Dan ternyata tidak ada masalah apa-apa atau pun pengecekan berkas oleh petugasnya. Saya upload di m-paspor berkas yang terbaru.

Oke, setelah itu saya diberi tanda terima yang harus saya bawa untuk pengambilan paspor. Petugasnya bilang saya cukup membawa itu dan identitas diri untuk pengambilan. Waktu pengambilan adalah 4 hari kerja. Berhubung dalam minggu itu ada hari libur pemilu, sehingga pengambilan paspor saya mundur jadi hari senin berikutnya. 

Pengambilan paspor

Pada hari jumat 16 Februari 2024 saya sudah mendapat whatsapp berisi pemberitahuan bahwa paspor saya sudah bisa diambil tapi 1 hari kerja setelah pesan itu diterima yaitu senin. Ternyata pada hari senin sampai kamis saya tidak bisa mengambil paspor. Dan baru hari ini jumat 23 Februari saya bisa ambil. 

Prosesnya cepat kok. Saya langsung naik ke lantai 2 lalu scan barcode untuk ambil antrian. Ada petugasnya yang membantu scan. Menunggu sebentar, eh nomor antrian saya dipanggil. Saat pengambilan saya hanya disuruh tanda tangan digital dan manual. Nomor antrian saya diminta. Tanda identitas tidak diperiksa. Tanda bukti bayar juga tidak diminta. 

Batas pengambilan paspor adalah 1 bulan. Setelah itu jika tidak diambil maka hangus. 

 


Tuesday, February 20, 2024

Life Goes on...

2/20/2024 07:36:00 PM 0 Comments
Rasanya lama sekali saya tidak menulis blog. Tidak ada satu artikel pun yang saya pos selama setahun lebih. Rindu rasanya dengan diri ini yang dulu, yang selalu bisa menulis apapun untuk blog ini walau hanya hal remeh-temeh. Dan kini saya ingin kembali menyempatkan diri untuk menulis di blog ini. 

Sayang dibuang
Mengendap di draf sejak 4 Juli 2022
Sedikit disempurnakan di bagian akhir

Kemarin minggu 3 Juli 2022 saya ketemuan sama teman saya dari Pare di Atrium Senen. Sebelumnya dia bilang mau singgah di kos saya. Alhasil saya beres-beres donk ya malamnya. Biar ada space kalau dia datang. Hehe. Eh, paginya dia bilang kalau dia sudah booking hotel untuk 1 malam. Dia mau coba check-in duluan mana tahu bisa. Dan beneran sih bisa tapi kena cas 100 ribu. 

Padahal saya sudah siapkan pempek tuh kalau dia datang bisa buat sarapan. Eh ternyata tidak jadi. Saya hargai keputusannya sih. Tak apa. Biar dia lakukan yang menurut dia nyaman. Biar dia bisa istirahat dengan tenang di hotel tanpa gangguan. 


Akhirnya kami ketemu saat makan siang. Dia kan penyuka korean food. Pilihan dia adalah mujigae. Baiklah saya ikut saja. Eh rupanya mujigae sudah tutup. Alamak. Saya baru tahu. Lama tidak ke Atrium banyak perubahan.

Pilihan dia akhirnya jatuh ke teppan set sebelah Nahm. Jadi satu sih sebenarnya dengan Nahm. Resto ini sejenis japanese food resto seperti Gokana. Menu-menunya jejepangan. Dia pilih beef teriyaki set. Saya pilih chicken yakiniku set. Kedua menu itu lagi promo. 

Kami pun berbincang-bincang sembari menikmati hidangan. Lama tidak bertemu jadi banyak yang dibahas. Dan waktu terasa cepat berlalu. Tiba-tiba teman saya nyeletuk, "Gimana ya caranya dapat bule."

Saya langsung menengok ke sebelah kiri saya ada pelanggan bule baru duduk dengan pasangannya wanita Indonesia (entah pasangan, partner kerja atau yang lainnya). Teman saya langsung bilang, "Hush, jangan diliatin."

Hehehe. Saya kan langsung nangkap sinyal begitu teman saya menyebut bule. Ternyata ada di sebelah saya orangnya. Tapi kami tidak membahas apa-apa ya sobat soal bule. Kami lanjut ngobrol lagi yang lain.

Saat kami makan ada insiden lain lagi. Tiba-tiba ada seorang ibu yang membatalkan pesanan. Kabur begitu loh. Saya dengar pelayan resto bilang, "Baru 7 menit loh Bu." Tapi si ibu bersikukuh tidak mau membayar dan pergi.

Saya tanya teman saya, "7 menit apa ya maksudnya?"

"Itu loh jam pesanan di bill sampai pesanan jadi."

Pesanan kami berdua termasuk cepat kok. Dan 7 menit sampai pesanan siap itu termasuk cepat loh. Entah apa yang membuat si ibu bertindak begitu membuat keributan. Apakah sudah saking laparnya sehingga 7 menit itu lama? Apakah ada urusan penting mendesak? Atau memang tidak sabar?

Kasihan pelayannya sih karena mereka harus nanggung itu pesanan. Bill sudah dicetak. Ya Tuhan... teganya... Tapi itulah terkadang realita hidup yang harus dihadapi. Kita harus siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Terkadang ada hal-hal tak terprediksi yang hadir menghiasi hidup kita. 

Terkadang hidup tak selalu seperti apa yang kita duga. Tak selalu berjalan mulus seperti apa yang kita mau. Entah kesalahan apa yang kita perbuat sehingga kita harus mengalami ini dan itu. Terkadang kita berpikir kenapa kita harus mengalaminya? Kenapa kita? Kenapa bukan orang lain? Kenapa orang lain tidak mengalami hal yang sama?

Kenapa kita, Tuhan? Lalu Tuhan pun berkata, "Kenapa tidak?"
Why not? Ya... why not?

Sobat, percayalah selalu ada hikmah dalam setiap kejadian. Selalu ada silver lining yang bisa dipetik dari setiap hal yang kita alami. Hanya saja terkadang kita sebagai manusia lebih banyak berpikir negatif daripada berpikir positif. Kita tidak langsung bisa menarik benang merah. Kita tidak bisa langsung menyusun kepingan-kepingan puzzle hidup kita menjadi sebuah gambar yang cantik dan utuh. Mungkin di suatu saat nanti kita baru tahu ada apa dibalik semua yang kita lalui. Dan kita pun akan berucap syukur atas karunia Tuhan akan hidup yang kita miliki.

Apapun yang terjadi tetap tersenyum ya Sobat! :)
Life must go on...
Seperti judul lagu BTS Life goes on...

Wednesday, September 7, 2022

Cara Menaikkan Hemoglobin (Hb) Agar Bisa Donor Darah

9/07/2022 10:27:00 AM 0 Comments
Halo Sobat, lama tak bersua. Kali ini saya mau cerita tentang donor darah terlebih dahulu. Pada hari ini saya mencoba ikut donor darah di kantor. Awalnya sempat ragu tapi saya yakinkan diri mencoba daftar saja di hari sebelumnya. Pertamanya suhu badan dicek dulu. Suhu badan saya 36,5. Sebelum mengambil formulir saya ditanya "kanan atau kiri". Maksudnya saya biasa diambil darahnya di tangan kanan atau kiri. Saya sih bebas ya karena pembuluh darah saya jauh dan kecil sulit dicari, sepintar-pintar petugasnya saja bisa nemu di kanan atau kiri tak masalah buat saya. 

Saya lanjut mengisi formulir. Setelah mengisi formulir saya dipanggil petugas untuk cek Hb. Ternyata Hb saya bagus kata petugasnya yaitu 12.8. Setelah itu baru cek tensi. Tensi saya juga sangat bagus yaitu 120/80. 

Saya pun lanjut untuk diambil darahnya. Kata petugasnya pembuluh darah saya jauh dan juga kecil. Saya jadi teringat pernah tes darah tapi petugasnya tidak nemu-nemu pembuluh darah saya sampai ditusuk berkali-kali tangan kanan kiri bahkan di punggung tangan kanan kiri.

Tapi petugas donor darahnya kali ini lihai loh tak perlu tusuk sana sini bisa dapat. Kali ini di tangan kanan saya. Saya disuruh kepal-kepal bola biar lancar sama seperti pertama donor juga begitu. Karena pembuluh darah saya kecil jadi lama proses darah mengalir. Teman di sebelah saya sudah selesai, saya belum padahal tadi saya duluan. 

Wow! Senang rasanya kali ini berhasil. Sebelumnya saya pernah mencoba ikut donor tapi gagal. Pertama gagal karena tensi rendah padahal Hb bagus. Yang selanjutnya gagal lagi karena Hb tidak cukup. Sedih... ya sedih kok gagal melulu sih...

Akhirnya saya bertekad harus bisa menaikkan Hb dan tensi harus bagus karena saya sering tensi rendah sih memang. Tapi saya ingin bisa donor selama saya masih hidup. Walau golongan darah saya termasuk langka dan jarang dibutuhkan karena termasuk resipien universal. Tapi tak apa saya ingin bisa ada sumbangsih untuk komunitas dengan berdonor darah. Toh saya tidak macam-macam dengan diri saya. Kenapa tidak saya manfaatkan untuk kebaikan selama saya diberi kesehatan.

Snack donor darah


Ketika mengisi formulir kan ada banyak pertanyaan ya. Dari situ bisa dilihat bahwa orang yang donor itu harus bersih, harus sehat, makannya bergizi. Di formulir ada pertanyaan apakah pernah bekam, tato, tindik, hubungan seksual dengan orang asing, dll.

Menaikkan Hb

Kalau saya lihat histori asupan makanan saya selama 3 bulan terakhir adalah saya makan berbagai makanan seperti 

Protein:
daging sapi, daging ayam, hati sapi, hati ayam, telur, tempe, ikan

Sayuran:
Kale, bayam, bayam jepang, kangkung, dll

Buah:
Jeruk (sunkist dan jeruk biasa), jeruk nipis, lemon, terong belanda, strawberry, tomat, tomat cherry, alpukat, delima, apel, anggur, dll

Buah kering: cranberry, kurma

Kacang: mede, kacang tanah, kacang hijau

Hampir setiap hari saya minum jus alpukat dan terong belanda. Kemudian bergantian strawberry dan jeruk. Tomat saya campur dengan jus terong belanda. Kalau tomat cherry dijadikan salad, dicemil mentah, atau dijus dengan kale.

Saya rasa memang dari asupan makanan yang efeknya sangat terasa untuk menaikkan Hb. Makanan yang dikonsumsi adalah makanan yang mengandung:

1. Zat besi seperti kangkung, bayam, kale, brokoli, daging sapi, hati, ikan, telur
2. Vitamin c untuk mengikat zat besi seperti jeruk, stroberi, tomat
3. Asam folat seperti alpukat
4. Betakaroten seperti wortel

Alhamdulillah kali ini saya berhasil menaikkan Hb dan tensi saya juga bagus. Apakah ada pengaruh karena saya baru saja habis pulang kampung lalu selama seminggu asupan makanan saya sangat bergizi? 

Kalau tips teman saya kalau mau menaikkan Hb:

1. Tidur lebih cepat
2. Sarapan
3. Makan malam yang bergizi minimal telur

Oya, berat badan juga ada batasannya ya sobat kalau tidak salah minimal 46 kg untuk wanita. Jaman dulu saya pernah gagal donor karena berat badan kurang. Setelah itu lama tidak mencoba. Jadi baru satu kali berhasil donor darah pertama kali ikut tahun 2008. Saat itu berat badan 49 kg. Saat ini berat badan 50 kg jadi aman bisa ikutan donor darah.

Setelah donor, saya diberi snack, makan siang dan penambah darah. Banyak dapatnya... 

Sekian posting dari saya ya sobat. Cheers!

Friday, July 15, 2022

Ujian atau Masalah? Silahkan Nilai Sendiri

7/15/2022 11:40:00 AM 0 Comments
Setiap orang tidak luput dari ujiannya masing-masing. Ada yang ujiannya dalam rumah tangga, percintaan, pekerjaan, pertemanan, pendidikan, tetangga, usaha meraih cita-cita, dan lain-lain. Kalau kamu, ujianmu apa saja sobat? 

Ada yang bilang, untuk naik kelas memang harus lulus ujian dulu. Naik kelas yang seperti apakah?

Seringkali orang-orang di sekitar menjadi ujian bagi kita. Entah kitanya yang bermasalah sehingga kita menjadi ujian bagi orang lain, atau memang orang lain yang menjadi ujian bagi kita. Saya sendiri masih merenungi apakah memang diri saya yang bermasalah.

Atau hanya sekedar perbedaan sudut pandang akan sesuatu hal sehingga hal yang menurut saya tidak krusial/fatal tapi menjadi penting alias sesuatu yang perlu dipermasalahkan.

Perbedaan sudut pandang ini benar-benar berpengaruh penting dalam kehidupan terutama berinteraksi dengan orang lain. Kita harus pasang toleransi selebar-lebarnya agar kita pun tidak mengeluh, kesal dan sebagainya jika seseorang tidak sesuai standar atau target yang kita pasang. Kita harus menurunkan standar agar bisa beriringan dengan orang lain.

Saya sadar tatkala saya berikhtiar namun ada hambatan (kadang tak terduga ya dan ada hubungannya dengan relasi) saya hanya pasrah dan menenangkan diri kalau belum rejeki. Walau ada juga perasaan merasa tidak adil atau terzolimi (cukup manusiawi kan?) tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa. Terima nasib saja. Ya sudahlah jalani saja. Hidup memang ada saja masalahnya.



Masalah pekerjaan sudah pernah, pendidikan pernah. Relasi dengan teman, kolega, dll. Apakah saya belum lulus ujian?

Saat saya berikhtiar akan sesuatu, saya berpikirnya lurus bahwa akan berjalan mulus seperti harapan. Tak disangka bahwa di tengah perjalanan badai sudah menunggu. Ini yang namanya faktor di luar kendali yang tak bisa dikontrol yang datangnya dari luar. Saya tak kuasa.

Apakah saya akan terus berjalan menantang badai atau mundur? 

Tuhan, jika permasalahan datang ke saya, apakah karena saya perlu diuji? Atau karena saya belum lulus ujian sebelumnya sehingga ia datang lagi?

Saya ingat perkataan salah seorang teman saya bahwa jika ingin hidup kita mudah maka jangan mempersulit orang lain.

Saya pernah mengalami dipersulit tidak hanya sekali. Dan itu rasanya sangat menyakitkan. Terkadang sesuatu hal yang tidak krusial itu menjadi penting buat orang lain. Karena seseorang diamanahi sesuatu hal maka janganlah menggunakan amanah itu untuk mempersulit orang lain. Apalagi jika sesuatu yang tidak krusial. 

Menjadi pribadi yang bijak memang tidak mudah. Banyak hal yang perlu dilalui untuk menempa diri. 

Kadang saya berpikir ya sobat. Saya ini tidak suka mencari masalah. Tapi masalah datang ke saya dari orang lain. Kadang saya juga merenung ini saya yang memang bermasalah atau dari pihak luar yang bermasalah.

Ah, random sekali saya menulis loncat sana-sini. Sampai jumpa sobat di posting berikutnya semoga bermanfaat ya.

Salam bahagia selalu
Smile sobat
Jangan bersedih
Badai pasti berlalu
Allah tidak tidur
Yakin bahwa semua hal tak luput dari pengawasan-Nya
Allah adalah sebaik-baik penolong bagimu

 Cheers



Monday, June 20, 2022

Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2022

6/20/2022 10:46:00 PM 0 Comments
Hari ini, senin 20 Juni 2022 saya ke PRJ bersama 2 orang teman kantor dan 1 orang anak salah satu teman. Kami gocar ke sana turun di jalan Benyamin Sueb no.7 Jiexpo 2. Dari kantor tidak jauh kok.


Niat sekali ya? Lama tidak jalan nih sobat selama pandemi tepatnya di 2022. Bisa dihitung saya keluar jalan. Lebih banyak di kosan. Tapi saya menikmati sih tidak kemana-mana. Selain lebih menjaga diri, jadi lebih hemat. Hehe

Pergi kerja kan sudah 100 persen wfo mulai bulan juni. Senin sampai jumat kerja jadi sudah lelah kalau masih mau pergi. Sabtu minggu istirahat.


Nah, ini teman kantor saya mengajak ke PRJ. Ya sudah saya ikut. Kami pilih hari senin dengan harga tiket yang lebih murah yaitu 30 ribu (tanpa konser). Kami pikir bakal lebih sepi dibanding weekend dan hari biasa, tapi ternyata ramai sekali. Saat sholat magrib, ibu-ibu di sebelah saya bilang kalau beliau sudah datang pas weekend malah tidak seramai hari ini. Oya, terima kasih saya ucapkan buat si ibu yang sudah memberi tebengan pakai sajadah. Alhamdulillah ketemu orang baik. Saya lupa tidak bawa mukena traveling jadi cuma bawa mukena dari kantor tanpa sajadah.

Alhamdulillah lagi dapat tempat sholat di stand yang kosong. Jadi tidak antri panjang. 

Setelah sholat magrib saya pulang sobat. Lelah. Hehe. 

Saya dapat apa? Makanan semua. Saya beli ini sobat: 
1. Chiki sepaket isi 6 harga 10 ribu
2. Hydro coco setoples isi 6 harga 30 ribu (free toples) plus tuker tiket dapat 1 botol hi c 1000
3. Sosro isi 3 harga 10 ribu (free tas belanja)
4. Pempek ikan gabus harga 25 ribu
5. Kerak telor harga 25 ribu
6. Harum manis harga 15 ribu
7. Dum dum harga 25 ribu
Total belanja 140 ribu

Naik kereta kayak odong-odong PP harga 15 ribu
Transport PP 36 ribu (gocar 11 ribu, bajaj 15 ribu)
Total seluruh 191 ribu

Lumayan juga loh naik keretanya karena kalau jalan kaki jauh. Awalnya kita naik kereta berangkat lalu turun jalan-jalan dulu. Setelah itu balik naik kereta lagi ke titik awal sambil menunjukkan tiket.

PRJ ini semacam pasar malam ya. Kalau emak-emak yang senang belanja cocok. Banyak diskon. Ada konser juga. Tapi saya tidak menunggu konser. Lelah. Hehe

Melihat orang begitu ramai juga bisa pusing sendiri. Berasa kayak mau nonton konser besar. Entah kenapa saya tidak merasakan excited saat di sana. Apa saya sudah kehilangan excitement? Rasanya kayak biasa saja begitu loh sobat. Mungkin karena sudah pernah ke tempat yang lebih menarik perhatian ya.

Semoga sehat semuanya. Karena ketemu orang banyak. Orang seperti membludak. Lama tidak melihat keramaian seperti ini sobat. Mungkin orang-orang juga sudah lupa dengan corona.

Sampai kosan sebenarnya saya lelah tapi masih punya energi besar buat melakukan ini itu. Mungkin efek dum dum yang bikin mata melek. Kalau capek harusnya ngantuk. Ini malah tidak. 

Ok deh sekian dulu sobat. Sampai jumpa.



Hasil Sulam Kristik Modern (part 2)

6/20/2022 08:56:00 PM 2 Comments
Halo Sobat, kali ini saya mau posting hasil sulam kristik saya yang selanjutnya. Ini baru selesai semalam. Tadinya kan kurang benang sedikit. Nah, saya sudah beli benang pelengkapnya di shopee. Cuma kode B5200 sih yang kurang. Senang sekali bisa beli eceran benang yang kurang. Tidak mahal pula. Hanya 1.650 rupiah per skein (gulung) merk Airo. Satu gulung isi 6 strands (helai). Tapi memang ya ada sedikit perbedaan dengan benang bawaan. Kalau benang bawaan itu lebih licin jadi lebih enak dipakai menyulam. Tapi tak apalah ya yang penting hasilnya mirip.

Pola Awal

Ini foto awal sebelum jadi. Coba perhatikan sobat dengan hasilnya. Tidak sama persis ya. Sekitar 90 persen kemiripannya. Ada bagian tertentu yang disesuaikan. 

Foto awal - gambar diperbesar

Coba perhatikan hasil di bawah.


Hasil jadi sulaman saya di kanvas

Tapi saya suka hasilnya. Walau di foto awal tampak agak gelap namun hasilnya di kanvas cerah loh. Di bagian bunga-bunga itu ribet bikinnya. Pakai benang sedikit-sedikit. Pohon sakuranya tidak sama persis dengan foto awal tapi hasilnya membuat jadi cantik. Mungkin karena warnanya pink ya.

Ukuran kanvas sekitar 30x40 cm. Butuh waktu sekitar 3 bulan untuk menyelesaikan.

Dulu saya beli sulam kristik tersebut seharga sekitar 80 ribu di shopee (cek ulang Rp. 82.188). Harga tersebut sudah sepaket benang, jarum, kanvas berpola, kertas pola, dan foto awal. Kalau kamu suka, boleh dicoba beli dan bikin juga loh sobat. Saya sedang mengerjakan proyek selanjutnya nih sobat. Semoga hasilnya nanti memuaskan dan bisa diposting di sini.

Ok. Sekian dulu ya. Semoga bermanfaat. Sampai jumpa posting selanjutnya.


Thursday, June 16, 2022

Mengatasi Nyeri Haid/Menstruasi

6/16/2022 12:47:00 PM 0 Comments
Halo Sobat! Untuk sobat wanita yang pernah mengalami nyeri haid/menstruasi, apa yang kalian lakukan untuk meredakan nyeri tersebut?

Pasti rasanya tidak nyaman jika tiap bulan harus mengalami nyeri. Saya sendiri mengalaminya. Di awal menstruasi ketika remaja, saya mengalami nyeri haid. Lalu saat itu saya minum feminax. Entah masih ada atau tidak obat itu karena sudah lama saya tidak mengonsumsi.

Begitu masa SMA, haid saya enak sekali tidak ada keluhan apa-apa. Tidak ada nyeri-nyeri. Lancar. Kemudian kuliah sarjana tingkat 2 alias semester 3 ke atas saya mulai mengalami nyeri. Kalau sedang nyeri itu rasanya dingin, keluar keringat dingin, perut seperti diadon kali ya. Seperti perpaduan masuk angin dan nyeri haid. Herannya, kalau sudah ke belakang alias buang hajat, perut terasa enakan, mereda sakitnya. Dan hal ini tidak hanya terjadi pada saya tapi juga teman saya yang lain. Jadi saya pikir, wajar.

Biasanya saya kalau sedang nyeri begitu saya selimutan, minum paracetamol dan tidur. Ini tidur benar ya bukan tidur-tiduran. Setelah tidur sekitar 4 jam, saat bangun sudah tidak sakit lagi. Alhamdulillah.

Tapi kan bosan juga kalau harus minum obat melulu setiap bulan. Saya berusaha untuk mengurangi minum obat kecuali terpaksa. Kalau sudah mulai terasa dingin, saya cepat-cepat pakai jaket (kalau di kantor) atau selimutan kalau di rumah (jangan nunggu parah). Lalu minum teh herbal (disarankan seperti chamomile). Teh chamomile diyakini berkhasiat meredakan nyeri haid. Sambil tangan memegang gelas yang panas tersebut. Saya pernah minum teh chrysant karena tidak ada chamomile. Dan alhamdulillah mereda juga. Saya tidak perlu minum paracetamol. Walau saya sebenarnya sudah siap alias berjaga-jaga. Karena rasanya tidak nyaman kalau sakit di kantor.


Walau saya minum jamu kunyit asam tapi sepertinya tidak ada efek. Saya merunut kenapa nyeri haid. Mungkin efek dari makanan yang dikonsumsi. Selama saya sekolah SMP-SMA, makanan saya dimasak ibu saya di rumah. Saya tidak makan yang aneh-aneh. Hanya makanan rumahan. Cemilan pun ibu saya bikin sendiri. Bisa dibilang tidak pernah jajan di luar. Paling ibu saya belikan jajan kalau ke pasar. Itu pun jajanan pasar seperti cenil, klepon, lupis, es cendol, cincau, bubur sum-sum. Tidak ada yang aneh-aneh. 

Sementara mulai kuliah, saya merantau. Makan beli di luar. Bisa dibilang lebih sehat masakan rumah. Karena beli di luar makanan banyak yang berlemak.

Sobat, kalau sedang sakit tuh saya langsung kepikir bagaimana sakitnya melahirkan. Soalnya ada yang bilang mirip. Benar atau tidak? Biasanya sakit itu sehari saja saat mau keluar darah merah segar yang kental. Kalau setelah itu biasanya masih tak sesakit yang sehari itu, jadi masih bisa ditahan. 

Kalau makan makanan sehat sepertinya berpengaruh. Kalau menghindari gorengan atau makanan berlemak, haid akan enakan alias tidak sakit. 

Sobat, sekian dulu ya. Semoga bermanfaat. Sampai jumpa.



Tuesday, June 7, 2022

Mengejar Mimpi

6/07/2022 09:26:00 AM 0 Comments
Kemarin saya bertemu seorang teman. Sebenarnya sudah lama saya kenal nama tapi hanya sebatas tahu nama saja. Kami belum pernah ketemu (atau mungkin pernah dalam suatu acara hanya saja saya tidak ngeh). Sampai suatu ketika kami berdua pun bertemu. Ini pun karena keadaan. Karena memang hanya kami berdua yang hendak menghadap atasan sebelum akhirnya pindah bersama. 

Awalnya saya yang kontak dia supaya kami bisa sama-sama menghadap atasan. Biar tidak sendiri-sendiri. Sekalian pamitan ke pegawai-pegawai yang lain. 

Dari sinilah saya mendapat teman baru. Orang yang tadinya hanya kenal nama sekarang di tempat kerja baru menjadi teman. Kemarin dia datang ke ruangan saya. Sebenarnya agendanya itu saya mau kasih kado ke dia karena istrinya baru dua minggu yang lalu lahiran. Tapi rupanya dia mau sekalian konsultasi ke saya. Ceilee emangnya saya konsultan apa ya. Hehe


Tak boleh besar kepala.. saya bukan siapa-siapa. Hanya orang biasa yang mau berbagi pengalaman dan pemikiran. Baiklah saya dengarkan ceritanya. Rupanya dia berniat ingin mengikuti seleksi beasiswa S2 karena sedang dibuka pendaftaran. Sebagai orang yang sudah lebih dulu mendapat beasiswa, saya pun berbagi pengalaman dengannya. 

Saya melihat dia begitu antusias untuk bisa ikut tahun ini walau sebenarnya peluang dikabulkan atasan itu kecil mengingat belum genap 2 tahun di tempat kerja baru. Tapi dia mau berusaha dulu menghadap ke atasan. Masalah diterima atau ditolak urusan belakangan. Pada awalnya dia sudah berkecil hati untuk bisa lanjut S2, namun tak ada yang tahu jika ke depan peraturan akan S2 berubah. Batasan umur sudah dirubah menjadi lebih longgar. Sehingga teman saya ini merasa ada angin segar. Kalau saya sebagai teman menyemangati saja. Saya ikut senang kalau teman saya maju.

Tapi sebenarnya dia galau karena belum ada sertifikat toefl. Dia belum ada persiapan sama sekali. Nah, saya sarankan dia untuk mengambil tes prediction online dulu jika mendesak. Soalnya kalau ambil ITP langsung ga worth it menurut saya. Selain biayanya mahal (terakhir cek 585 ribu di UI), dia belum ada persiapan. Sama saja membuang uang nantinya. Dia cerita belum pernah tes sama sekali sebelumnya.

Dia minta rekomendasi buku toefl ke saya. Saya sarankan dia beli bukunya Longman karya Deborah Philips. Tapi pada akhirnya, dia pinjam buku saya hehe. Saking semangatnya dia ambil ke kos saya sepulang kerja. Padahal saya tawari besok bisa saya bawakan ke kantor. Tapi dia bersikukuh mau ambil sore itu juga. Semangatnya luar biasa. 

Sore itu juga dia ingin mampir ke UI mau menanyakan soal les toefl. Saya memang menyarankan dia untuk ambil les saja jika nanti ditolak ikut tahun ini. Jadi dia punya waktu panjang untuk persiapan tes toefl dan juga persiapan tes TPA.

Pagi ini saya mendapat kabar dari dia kalau dia ditolak ikut seleksi tahun ini dengan alasan belum genap 2 tahun. Ya sudah tidak apa-apa ambil hikmah positifnya. Dia punya waktu belajar lebih luang sampai pendaftaran tahun depan.

Sepengalaman saya, toefl dan tpa itu memang harus dipersiapkan dari jauh hari. Jika mau skor meningkat harus belajar. Saya beberapa kali ikut tes toefl tanpa persiapan, skor sama saja dengan sebelum-sebelumnya. Begitu saya belajar, skor pun naik. TPA pun harus dipersiapkan dengan baik. Apalagi TPA ini jenis soalnya ada banyak. Kita harus menguasai jenis-jenis soalnya supaya siap bertempur. Pengalaman saya ikut tes TPA sudah pernah saya share di posting sebelumnya. 

Yang saya garis bawahi dari cerita di atas adalah semangat. Bagaimana kita harus semangat mengejar mimpi. Walau terkadang ada batu terjal yang harus dilewati, kita tidak pernah tahu kapan dan di mana kemenangan itu akan menyinggahi kita. Mungkin di percobaan pertama kedua belum berhasil, tapi di percobaan ke sekian kali barulah berhasil. Mungkin di tempat yang lama masih gagal. Tapi siapa tahu di tempat baru akan berhasil. Jika dulu sulit, mana tahu saat ini mudah. 

Intinya jika sudah rejeki maka Allah pasti beri. Dan Allah memberikan yang terbaik menurut-Nya dari segi waktu, tempat, dan termasuk jurusan serta jenis beasiswanya. Allah yang lebih tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya di masa depan. Hanya saja kita manusia yang seringkali terburu-buru. Karena waktu yang belum tepat menurut Allah itulah makanya banyak halangan rintangan. Istilahnya belum rejeki. Tapi dari situ ada pelajaran berharga bagaimana kita belajar ikhlas. Dan kita harus tetap semangat. Jangan berputus asa. Kita hanya bisa berusaha dan berdoa. Serahkan keputusan akhirnya pada Allah taala. Tetap positif menghadapi hidup ini ya sobat!

Sampai jumpa di posting berikutnya! 

Monday, June 6, 2022

Mengagumi Seseorang

6/06/2022 08:09:00 AM 0 Comments
Sobat, pernahkah kalian mengagumi seseorang di masa lalu entah karena tampan atau cantik. Namun ketika bertemu lagi setelah sekian tahun berlalu, loh kok berubah. 

Berubah apa nih? Berubah tidak secantik atau setampan dulu kala. Lalu kalian berpikir, apa dulu kalian salah menilai? Atau standar penilaian kalian saja yang kini berubah? Atau memang dia yang berubah? Apa ada yang salah dengan yang kalian lihat? Pernah tidak sobat mengalami?


Saya pernah sobat. Dulu saya pernah merasa seseorang ganteng/cantik. Tapi ya hanya sebatas pengakuan bahwa dia ganteng/cantik di dalam hati saja. Tidak secara langsung dikatakan atau memuji. Namun kemudian lama kami tak bertemu. Pernah secara tak sengaja saya melihatnya dari jauh. Ternyata dia berubah. Saya tak melihatnya seperti dulu lagi. Kenapa berubah jadi begitu? Maksud saya tidak se-wow dulu kala. 

Namun ada juga seseorang yang dulu biasa saja katakanlah tidak bersinar terang karena kecantikannya alias kalah dengan yang lain, tapi saat ketemu lagi setelah sekian lama justru berubah drastis menjadi cantik. Loh ini malah kebalikan yang tadi. Ya begitulah sobat kecantikan/kegantengan ini fana. Bisa sewaktu-waktu berubah. Tidak kekal. 

Saya menyadari betapa fananya penilaian mata ini. Fisik bisa berubah. Memang tidak semestinya mengagungkan sesuatu yang fana. Karena dia punya potensi berubah. Dia tidak kekal. Sehingga kekaguman bisa berubah juga. Dulu kagum, sekarang hilang kekaguman. 

Memang sudah seharusnya yang dikagumi adalah yang maha kekal yang tidak punya cela sedikitpun. Sehingga kita pun tidak akan kecewa karena dia tidak berubah. 

Sekian dulu sobat cuap-cuap hari ini. Hanya ingin menumpahkan uneg-uneg yang lama tersimpan. Kisah tadi sudah sangat lama kejadiannya. Bertahun-tahun yang lalu...

Cheers!

Friday, June 3, 2022

Maaf, Tidak Sefrekuensi!

6/03/2022 04:14:00 PM 0 Comments
Hai sobat! Kalian pasti punya teman akrab kan ya? Kalian merasa tidak sih kalau kalian itu cocok-cocokan saat berteman dengan seseorang? Kalau iya, berarti kita sama. Kalian ada tidak perasaan yang bilang, "Aku cocok nih sama dia. Aku nyaman sama dia."

Saat kenalan dengan orang baru kalian langsung merasa klik. Tapi ada juga yang tidak. Seperti ada penolakan dari dalam diri kalian. Kalian tidak merasa nyaman.

Saya mengalami seperti itu sobat. Saya ini tipe yang sedikit teman akrab tapi awet dan setia. Saya sama sekali bukan tipe yang banyak teman tapi sebenarnya tidak ada yang akrab. Ada kan ya yang begitu?



Saya tipe yang cukup dengan satu dua teman akrab tapi kami selalu bersama. Ke mana-mana bareng. Karena pada dasarnya saya itu senang ada teman alias kalau bepergian senang ada teman minimal satu orang agar ada teman ngobrol, agar tidak mati gaya. Tapi tidak menutup kemungkinan jika terpaksa harus sendirian ya bisa juga sendirian. Tipe yang tidak tergantung. 

Jika orang lain (bukan teman akrab) tidak mau jalan sama saya ya tidak memaksa. Mungkin dia tidak nyaman dengan saya. Mungkin dia lebih enjoy sendiri ketimbang dengan saya. Begitu pula sebaliknya. Santai saja... Tak usah diambil pusing.

Dalam pertemanan ini saya merasa betul ada yang namanya kecocokan. Mungkin kalau bisa divisualisasikan ada energi tertentu misal punya saya warna biru. Lalu ketemu orang baru yang juga biru lalu kita klop. Lalu ketemu yang warna merah tidak klop (benturan energi). 

Ya sudah tidak bisa dipaksa untuk bersama. Dengan sendirinya akan berpisah kok. Pertemanan ini seperti seleksi alam.

Saya yakini yang tetap stay dengan saya ya dia yang sama seperti saya. Dia yang sefrekuensi dengan saya. Kalau tidak sefrekuensi, saya yakin tidak akan menyatu. Pasti akan pergi dengan sendirinya.

Tanpa disadari saya menarik orang-orang yang sefrekuensi dengan saya. Orang yang bisa akrab dengan saya adalah orang-orang yang tidak jauh beda dengan saya bisa secara pemikiran, sifat, kegemaran, dan lain-lain. Saya merasa teman akrab saya adalah orang-orang yang baik. Tentu baik secara kasat mata ya. 

Kalau kebaikan yang disembunyikan, tentu saya tidak tahu. Hanya Allah yang tahu. Makanya kita tidak boleh menghina, merendahkan dsb terhadap orang lain ataupun merasa lebih baik dari orang lain karena kita tidak pernah tahu ada seberapa banyak kebaikan yang dia sembunyikan. 

Mana tahu kalau ternyata kita bukan apa-apanya dibanding dia. Mana tahu kalau orang yang tidak kita sukai di dunia tapi dicintai di langit. Sementara kita?

Sebelumnya saya pernah cerita kalau 2 orang teman karib saya meninggal dunia. Mereka meninggal di usia muda. Saya katakan kalau mereka orang baik di masa hidupnya. Sebagai teman saya bisa merasakan kalau mereka orang baik. Bukankah ada yang bilang kalau orang baik meninggalnya cepat? Mungkin memang ada benarnya. Satu orang meninggal di hari jumat. Dan satu lagi di hari sabtu. Mungkin amal kebaikannya sudah cukup sehingga mereka pun harus kembali ke asalnya. Hanya Allah yang tahu.

Saya merasa hanya orang-orang tertentu yang bisa cocok (akrab) dengan saya. Mungkin karena tidak sefrekuensi tadi makanya tidak cocok? Jangankan cocok, mengobrol pun hanya orang tertentu yang mau mengobrol dengan saya. Bukan saya merasa diri saya eksklusif ya sobat tapi ini nyata apa adanya. Makanya berdasarkan pengamatan dan pengalaman saya bisa menuliskan posting ini. Adakah kalian yang juga mengalami hal yang sama seperti saya? Jika iya, tenang saja ya sobat kamu tidak sendirian. Ada saya hehe.

Saya sih tidak mengambil pusing dengan keadaan ini. Saya juga tidak bisa memaksa diri saya menjadi orang lain agar saya disukai banyak orang. Toh sudah default saya begini saya terima diri saya. Walau saya berbaur dengan orang yang berbeda 180 derajat saya tetap tidak terwarnai alias saya tetap begini. Berdamai saja dengan diri sendiri. 

Cheers!

Membatalkan Gejala Flu

6/03/2022 01:17:00 PM 0 Comments
Hai sobat! Memasuki pancaroba, mulai banyak yang terkena flu. Mulai banyak terdengar suara orang batuk. Padahal sih sudah pakai masker tiap hari tapi kok masih saja terkena flu. Kalau teman saya bilang, selama 2 tahun pandemi pakai masker tidak kena flu tapi begitu pandemi usai malah kena flu.


Sebelumnya kan (saat pandemi) kalau dengar ada yang batuk sudah paranoid ya karena takutnya gejala covid. Nah, saat ini kan sudah mulai boleh buka masker. Dan kerja pun sudah mulai 100% wfo per juni 2022. 

Beberapa hari lalu, saya merasa sepertinya saya mau terkena flu. Sudah mulai terasa tidak enak di badan. Kepala sudah ada terasa seperti akan sakit kepala. Saya tidak bisa mendeskripsikan secara jelas. Mungkin bisa dikata berat atau bagaimana. Karena jika dibilang pusing, belum sampai tahap pusing tapi saya sudah bisa merasakan ini nanti akan jadi sakit kepala jika dibiarkan. Rasanya tidak nyaman. Kemudian tenggorokan mulai terasa akan radang tapi masih ringan. Mulai terasa sedikit sakit, tidak nyaman. Lalu badan yang biasanya gampang keringatan, ini tidak keringatan. Padahal tahu sendiri Jakarta sangat panas. Pertanda tidak sehat kalau sudah merasa demikian.

Saya tidak mau terkena flu karena tahu sendiri terkena flu itu sangat mengganggu. Yang kepala pusing, demam, radang tenggorokan, hidung meler, lalu batuk. Akan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain itu juga mengganggu lingkungan kerja. Tahu sendiri ya kalau pilek itu susah bernafas lalu harus sering-sering buang ingus. Kalau batuk juga sangat mengganggu orang di sekitar. Kitanya sendiri tersiksa apalagi saat sedang batuk itu terasa gatal di tenggorokan yang harus dibatukkan terus-menerus. Efek lainnya adalah kita tidak ingin menularkan ke orang lain. Tahu sendiri flu mudah sekali menular.

Saya pun mencari cara bagaimana membatalkan gejala flu. Yang saya lakukan adalah minum teh hijau hangat dicampur perasan jeruk nipis (1 buah) dan madu (sesuai selera tanpa gula). Selain itu saya minum vitamin c sehari satu kali saja setelah makan. Kebetulan masih ada stok vitamin c dari kantor. Saya hindari dulu minum es dan gorengan. Saya makan yang berkuah dan hangat. 

Beberapa kali dalam sehari saya menelan madunya saja agar tenggorokan terasa lebih enak. 

Kalau buah-buahan saya tetap makan seperti apel, jambu air, jambu biji.

Alhamdulillah reda setelah beberapa hari.

Kalau tidak punya vitamin c dari dokter atau apotik, bisa minum vitamin c yang dijual di toko-toko retail seperti redoxon, you c 1000, vitacimin, dan lain-lain.

Teman saya dulu cerita kalau sudah ada tanda mau flu, dia minum redoxon. Dan dia cocok minum itu. Dia pun tidak jadi flu. 





Saya ini termasuk yang gampang ketularan flu. Duduk di sebelah orang yang flu, malamnya langsung kena gejala flu. Makanya dulu saya merasa daya tahan tubuh saya lemah. Cerita ini benar kejadian dulu saat kuliah saya duduk di bangku yang ukurannya memanjang. Ternyata sebelah saya flu. Dan jaman dulu kan belum tren memakai masker. Jadi ya cepat sekali flu menular. Memakai masker memang baik sih. Ada efek positifnya. Jadi jarang flu kan selama pandemi covid? Itulah hikmah baiknya dari munculnya covid ini. Ternyata masih ada saja hal baik yang bisa dipetik.

Thursday, June 2, 2022

Kena Batunya

6/02/2022 09:10:00 PM 0 Comments
Halo Sobat! Pernahkah kalian merasa kena hukuman alias kena batunya ketika kalian akan berbuat nakal alias menyeleweng dari jalur yang benar?

Tak perlu hal-hal ekstrim negatif tapi hal-hal kecil saja. Katakanlah kalian selalu berada di jalan yang lurus lalu kemudian kalian sesekali berbuat nakal. Misal tidak pernah bolos eh mencoba bolos. Lalu kalian ketahuan dan sebagainya?


Saya pernah nih sobat. Saya tipikal orang yang taat aturan. Berada di jalur yang semestinya katakanlah begitu. Eh sekalinya saya mencoba keluar jalur, langsung kena hukuman. Memang naas. Nasib oh nasib... Padahal kalau melihat orang lain seperti santai saja begitu berbuat hal di luar jalur yang benar. Pun tak ada sanksi/hukuman. Lah giliran saya yang mencoba, kok hukumannya langsung. Mengelus dada...

Kalau dipikir-pikir itu teguran langsung dari Allah sih tapi lewat orang lain. Dengan begitu kita kembali ke jalan yang benar. Mungkin memang Allah tidak ridho saya berbuat nakal. Mungkin itu hikmahnya. Kalau teman saya bilang daripada mendapat hukuman di akhirat lebih ngeri.

Makanya ya sobat. Hidup saya ini lurus-lurus saja. Mungkin orang bisa bilang "boring". Tapi memang saya tidak bisa jika harus nakal. Saya akan kepikiran, hidup tidak tenang. Jadi tidak nyenyak tidur. Sungguh menyiksa.

Kalau dipikir-pikir sepertinya memang sudah dari kecil saya ini tidak bisa nakal. Waktu kecil saya pernah disuruh menyerahkan uang ke seseorang. Tapi saya dibilang agar tidak boleh ketahuan siapa-siapa. Nah, saya yang anak kecil ini berpikir bagaimana caranya. Uang ditaruh di mana? Baju tak ada sakunya. Dompet tidak punya. Kalaupun pakai dompet nanti malah kelihatan kan. Ya sudah akhirnya saya taruh uangnya di karet pinggang rok. Kan bisa menjepit tuh karena kencang dan lebar. Tapi memang naas ya sobat. Saya tak sadar kalau uang itu jatuh. Dan ada yang melihat. Yah, ketahuan deh. 

Kalau saya perhatikan diri saya, saya ini sering tidak kepikiran untuk berbuat di luar jalur. Misal ya, jadwal kerja wfo wfh sudah ditentukan, nah saya patuh sesuai jadwal yang ada. Tidak kepikiran untuk merubah jadwal misal hari ini jatah wfo tapi saya ambil wfh lalu saya ganti hari lain wfo. Tapi saya lihat rekan lain sering tidak ada di kantor padahal jadwalnya wfo. Ternyata mereka mengganti di hari lain. Kalaupun tidak diganti juga siapa yang tahu ya (hanya Allah yang tahu). Hehe

Berpikir lempeng
Saya kadang merenung, kok saya tidak kepikiran melakukan ini itu seperti yang orang lain lakukan. Ini saya yang tidak kreatif atau bagaimana. Misal, dari kos ke kampus ui salemba atau dari stasiun pondok baru ke fasilkom dulu saya selalu jalan kaki. Saya tidak kepikir untuk naik ojek. Sementara teman saya selalu naik ojek padahal jaraknya masih bisa ditempuh jalan kaki menurut saya.

Contoh lain, semisal kita ada urusan di pagi hari saat masuk kantor sehingga tidak bisa absen pagi tepat waktu alias telat kalau baru absen saat datang. Nah teman saya ada yang berangkat pagi-pagi untuk sekedar absen lalu pulang. Hal ini untuk menghindari pemotongan tunjangan. Nah sementara saya tidak kepikiran. Kalau misal telat ya telat saja konsekuensi. Hmm, ini saya yang bodoh atau bagaimana ya? 

Sepertinya otak saya sudah ter-setting melihatnya ke depan, tidak tengok kanan kiri. Jalannya lurus ke depan, tidak belok kanan kiri. Adakah kalian yang sama seperti saya? 

Kalau berbuat di luar kebiasaan (jalur yang semestinya) itu ada perasaan bersalah di dalam hati. Perasaan seperti ini tidak nyaman loh sobat. Maksud saya ini jika melakukan hal yang negatif ya walau sekedar hal kecil atau remeh temeh. Kalian pasti tahu maksud saya kan ya.

Ok deh sekian dulu sharing hari ini ya sobat. Sampai jumpa!

Tuesday, May 31, 2022

Kenapa Harus Ada Oleh-oleh?

5/31/2022 01:41:00 PM 0 Comments
Apakah oleh-oleh suatu keharusan? Mungkin bukan keharusan tapi sudah menjadi budaya kita orang Indonesia kalau bepergian jauh pulangnya bawa oleh-oleh alias buah tangan. Oleh-oleh bisa berupa apa saja baik benda yang bisa dimakan maupun tidak. Sebut saja makanan, minuman, kerajinan tangan/suvenir, dan lain-lain. 



Yang membawa
Apakah kamu termasuk orang yang pernah membawa oleh-oleh setelah bepergian? Jika iya, hmm kamu Indonesia banget ya. Iya loh sobat, oleh-oleh sudah seperti hal wajib. Kalau tidak bawa nanti ada yang tanya saat tiba di rumah. "Mana oleh-olehnya?"

Kalaupun tidak ada yang bertanya, kitanya sendiri yang merasa tidak enak kalau tidak membawa ataupun merasa kasihan dengan orang yang tadinya kita tinggal atau sekedar supaya terasa "pantas" jika kita bawa oleh-oleh. Jika tidak bawa, nanti tidak pantas. 

Tapi kalau keseringan bepergian, ada rasa lelah juga tidak sobat bawa oleh-oleh? Kalau untuk keluarga sih rasanya tidak akan merasa lelah ya. Tapi kalau untuk orang lain seperti orang kantor misal kalau terus-terusan kemungkinan ada lelahnya juga. 

Apalagi kalau yang memang keluarganya jauh. Merantau sudah bertahun-tahun lamanya. Kan ada lelahnya juga kalau harus bawa oleh-oleh terus. Biarlah oleh-oleh itu karena kerelaan hati. Karena perasaan senang berbagi. Karena butuh usaha lebih untuk membawa oleh-oleh baik waktu untuk mencari, uang untuk membeli dan tenaga untuk membawa. Kalau yang dibawakan (menerima) sih enak saja tinggal menerima. Sementara yang membawa itu yang bisa jadi keberatan. Tak bisa dipungkiri saya pribadi jika bepergian inginnya ringan bawaan sehingga tidak menyulitkan. Kalau bawaan berat kita pula yang capai. Perjalanan jauh sendiri sudah melelahkan jika ditambah berat bawaan akan tambah membuat lelah.

Sepengalaman saya traveling bareng emak-emak, mereka heboh beli oleh-oleh. Ada yang sampai menambah koper baru. Emak-emak kalap kalau sudah belanja lihat yang bening-bening. Sudah tidak memperhitungkan kopernya muat atau tidak. Bahkan apakah sudah melebihi bagasi atau tidak. Apalagi kalau uangnya memang sudah disiapkan khusus buat belanja. Ya sudahlah ya sabar saja menunggu mereka belanja. Hehe

Yang dibawakan
Jika di posisi yang dibawakan oleh-oleh, bagaimana perasaanmu? Senang? Tidak senang?

Kalau saya sih ya senang-senang saja kan gratisan tinggal menerima. Terlepas apapunlah yang diberikan. Tak elok juga kalau kita tidak berterima kasih. Tapi saya juga tidak akan komplain kalau tidak menerima oleh-oleh. Sebagai orang yang sering bepergian saya paham. Saya juga tidak ingin membuat seseorang merasa tidak enak. Ada juga kejadian misal bangku sebelah diberi oleh-oleh tapi saya tidak, saya santai. Saya tidak apa-apa. Toh rejeki sudah Allah yang atur kok kenapa kita harus pusing. Kalau kita tidak dapat ya memang bukan rejeki kita. Tak perlu juga kemudian kita merasa dibeda-bedakan, diabaikan dan sebagainya. Kita bukan anak kecil loh ya. Santai saja. Setuju?

Monday, May 23, 2022

Pilih Mana? Ditegur di Depan atau Dibicarakan di Belakang?

5/23/2022 04:53:00 PM 0 Comments
Halo Sobat, saya hadir lagi. Kali ini saya ingin membahas mengenai ditegur di depan atau dibicarakan di belakang. Kalau kalian pilih mana?

Tidak bisa dipungkiri bahwa hal ini terkait dengan adat kebiasaan suku tertentu di Indonesia. Ada yang lebih suka to the point di depan blak-blakan ketimbang mengumpat di belakang. Namun ada pula yang sebaliknya karena besarnya rasa 'tidak enak' kalau harus bicara langsung di depan makanya lebih suka memendam atau bicara di belakang.

Itu kalau kita bicara tentang seseorang sebagai subjek atau pelaku. Beda cerita jika seseorang sebagai objeknya alias yang ditegur di depan atau dibicarakan di belakang. Pilih mana?

Kalau menurut saya pribadi keduanya tidak enak. Ada plus minusnya. 




Ditegur di depan

Plus
Seseorang jadi tahu akan kesalahan atau kelemahannya. Dia juga mendapatkan kejujuran dan keterbukaan dari orang lain.

Minus
Kalau siap mental tidak mengapa alias mental baja. Tapi kalau tidak siap mental, bisa berefek tidak baik. Misalkan mental jatuh yang membuat seseorang menjadi down. Bisa juga timbul rasa terluka, terhina, marah, dsb yang serba negatif.


Dibicarakan di belakang

Plus:
Karena tidak tahu dibicarakan di belakang maka orang ini akan santai, tidak punya pikiran jelek atau macam-macam terhadap orang lain.


Minus:
Seseorang tidak tahu kalau dibicarakan di belakang. Jika suatu ketika dia tahu ada yang membicarakannya maka efeknya tidak baik karena dia mengetahui siapa-siapa saja yang mengumpatnya di belakang. Beraninya main belakang. Jika di depan baik eh ternyata di belakang suka membicarakan.. Nah, antara depan dan belakang tidaklah sama. Jadinya terkesan bermuka dua.

Sisi minus lain adalah seseorang jadi tidak tahu apa kesalahan atau kelemahannya sehingga dia akan terus mengulang kesalahan yang sama.

Semua tergantung kepribadian kita masing-masing kita lebih suka atau nyaman yang mana. Biar sama-sama enak dengan rekan kita maka harus dikomunikasikan supaya tidak terjadi salah paham atau konflik. Kan tidak enak ya kalau misalkan kita tahu dibicarakan di belakang lalu ketemu dengan orangnya langsung. Apakah perasaan kita masih akan sama terhadapnya seperti sebelum kita tahu? Apakah kita bisa bersikap biasa saja seperti tidak pernah terjadi apa-apa? Apakah kita tidak memendam rasa sakit, jengkel, benci dsb? 

Okelah mungkin kita masih bisa bersikap biasa saja karena pada dasarnya kita punya bakat acting terpendam dan tanpa disadari ini natural saja. Tapi sampai kapan kita memendam sesuatu di dada kita? 

Sobat, sekian dulu ya sharing saya hari ini. Sampai jumpa! Salam sehat!