Follow Us

Thursday, June 16, 2022

Mengatasi Nyeri Haid/Menstruasi

Halo Sobat! Untuk sobat wanita yang pernah mengalami nyeri haid/menstruasi, apa yang kalian lakukan untuk meredakan nyeri tersebut?

Pasti rasanya tidak nyaman jika tiap bulan harus mengalami nyeri. Saya sendiri mengalaminya. Di awal menstruasi ketika remaja, saya mengalami nyeri haid. Lalu saat itu saya minum feminax. Entah masih ada atau tidak obat itu karena sudah lama saya tidak mengonsumsi.

Begitu masa SMA, haid saya enak sekali tidak ada keluhan apa-apa. Tidak ada nyeri-nyeri. Lancar. Kemudian kuliah sarjana tingkat 2 alias semester 3 ke atas saya mulai mengalami nyeri. Kalau sedang nyeri itu rasanya dingin, keluar keringat dingin, perut seperti diadon kali ya. Seperti perpaduan masuk angin dan nyeri haid. Herannya, kalau sudah ke belakang alias buang hajat, perut terasa enakan, mereda sakitnya. Dan hal ini tidak hanya terjadi pada saya tapi juga teman saya yang lain. Jadi saya pikir, wajar.

Biasanya saya kalau sedang nyeri begitu saya selimutan, minum paracetamol dan tidur. Ini tidur benar ya bukan tidur-tiduran. Setelah tidur sekitar 4 jam, saat bangun sudah tidak sakit lagi. Alhamdulillah.

Tapi kan bosan juga kalau harus minum obat melulu setiap bulan. Saya berusaha untuk mengurangi minum obat kecuali terpaksa. Kalau sudah mulai terasa dingin, saya cepat-cepat pakai jaket (kalau di kantor) atau selimutan kalau di rumah (jangan nunggu parah). Lalu minum teh herbal (disarankan seperti chamomile). Teh chamomile diyakini berkhasiat meredakan nyeri haid. Sambil tangan memegang gelas yang panas tersebut. Saya pernah minum teh chrysant karena tidak ada chamomile. Dan alhamdulillah mereda juga. Saya tidak perlu minum paracetamol. Walau saya sebenarnya sudah siap alias berjaga-jaga. Karena rasanya tidak nyaman kalau sakit di kantor.


Walau saya minum jamu kunyit asam tapi sepertinya tidak ada efek. Saya merunut kenapa nyeri haid. Mungkin efek dari makanan yang dikonsumsi. Selama saya sekolah SMP-SMA, makanan saya dimasak ibu saya di rumah. Saya tidak makan yang aneh-aneh. Hanya makanan rumahan. Cemilan pun ibu saya bikin sendiri. Bisa dibilang tidak pernah jajan di luar. Paling ibu saya belikan jajan kalau ke pasar. Itu pun jajanan pasar seperti cenil, klepon, lupis, es cendol, cincau, bubur sum-sum. Tidak ada yang aneh-aneh. 

Sementara mulai kuliah, saya merantau. Makan beli di luar. Bisa dibilang lebih sehat masakan rumah. Karena beli di luar makanan banyak yang berlemak.

Sobat, kalau sedang sakit tuh saya langsung kepikir bagaimana sakitnya melahirkan. Soalnya ada yang bilang mirip. Benar atau tidak? Biasanya sakit itu sehari saja saat mau keluar darah merah segar yang kental. Kalau setelah itu biasanya masih tak sesakit yang sehari itu, jadi masih bisa ditahan. 

Kalau makan makanan sehat sepertinya berpengaruh. Kalau menghindari gorengan atau makanan berlemak, haid akan enakan alias tidak sakit. 

Sobat, sekian dulu ya. Semoga bermanfaat. Sampai jumpa.



No comments:

Post a Comment

leave your comment here!