Rasa-rasanya baru kemarin saya kembali ke bangku kuliah tapi rupanya satu semester sudah terlewati bahkan tahun pun sudah berganti. Kini sudah masuk januari 2018 dan saya tengah menikmati liburan panjang semester satu selama satu setengah bulan. Alhamdulillah. Kapan lagi dapat liburan sepanjang ini kalau tidak lagi kuliah? 😊
Di perjalanan dari kos ke Bandara Soetta lalu (tepatnya di taksi) kepikiran ingin liburan ke luar. Sempat kepikir buat bikin rencana liburan ke sana liburan semester berikutnya mumpung masih kuliah masih punya jatah liburan panjang. Tapi begitu sampai di rumah eh kepincut ingin beli aset tetap. Kalau dipikir-pikir mending beli aset ketimbang liburan. Liburan makan bugdet besar pasti ya. Tapi di sisi lain, liburan itu pengalamannya sungguh tak ternilai menurut saya. Ya Allah, semoga next time bisa terwujud keduanya di waktu yang tepat beserta rencana saya yang lain. Kemaruk hihi.
Lanjut ke cerita MTI. Di MTI saya dapat kelas siang karena saya salah satu penerima beasiswa GCIO Kemkominfo. Sebagai salah satu mahasiswa yang pindah jalur alias tidak in line dengan jurusan bachelor degree, saya mendapat banyak pertanyaan dari rekan-rekan saya. Entah itu karena heran atau meragukan apakah saya mampu, saya tidak tahu. Hanya Allah yang tahu. 😊
Dan saya percaya, tanpa ijin Allah saya tidak akan lulus baik simak maupun beasiswanya. Kalaupun lulus simak, bisa jadi tidak lulus beasiswanya sehingga saya tidak bisa kuliah. Semua atas seijin Allah. Oya, saya sempat menyayangkan saya terlanjur daftar ulang dan tidak mungkin mundur lagi. Saya sendiri sempat ragu alias terpikir apakah saya mundur saja. Banyak pikiran berkecamuk.
Jadi ceritanya saya baru saja pulang daftar ulang eh esoknya dapat kabar dari teman tentang beasiswa bappenas yang mulai 2017 membolehkan lulusan d4 mendaftar. Saya baca persyaratannya dan semestinya saya bisa mendaftar. Tapi saya sudah diterima di MTI dengan beasiswa Kominfo dan daftar ulang. Tidak mungkin mundur. Kalaupun ikut Bappenas belum tentu lulus juga kan ya. Mungkin rejeki saya di sini. Bersyukur saja dan jalani yang di depan mata. Oya, ini pertama kali saya ikut. 😊
Dan saya percaya, tanpa ijin Allah saya tidak akan lulus baik simak maupun beasiswanya. Kalaupun lulus simak, bisa jadi tidak lulus beasiswanya sehingga saya tidak bisa kuliah. Semua atas seijin Allah. Oya, saya sempat menyayangkan saya terlanjur daftar ulang dan tidak mungkin mundur lagi. Saya sendiri sempat ragu alias terpikir apakah saya mundur saja. Banyak pikiran berkecamuk.
Jadi ceritanya saya baru saja pulang daftar ulang eh esoknya dapat kabar dari teman tentang beasiswa bappenas yang mulai 2017 membolehkan lulusan d4 mendaftar. Saya baca persyaratannya dan semestinya saya bisa mendaftar. Tapi saya sudah diterima di MTI dengan beasiswa Kominfo dan daftar ulang. Tidak mungkin mundur. Kalaupun ikut Bappenas belum tentu lulus juga kan ya. Mungkin rejeki saya di sini. Bersyukur saja dan jalani yang di depan mata. Oya, ini pertama kali saya ikut. 😊
Apakah harus dari jurusan TI untuk S1nya?
Di syarat masuk dari UI sendiri tidak ada kok menyaratkan harus dari jurusan in line. Bahkan dari Kominfo selaku pemberi beasiswa juga tidak. Kalau mereka tidak menyaratkan, artinya secara logika jurusan itu bisa diikuti oleh semua mahasiswa. Jadi, buat kamu yang s1 jurusan bukan TI tak usah khawatir, kamu tetap bisa mendaftar. Di kelas, bukan cuma saya yang beda jurusan tapi juga beberapa teman yang lain bahkan ada yang dulunya dari hukum.
Kalau bukan dari TI, takutnya ada coding... bagaimana?
Saat kuliah umum dari dosen tamu yang pembicaranya dari Kominfo langsung, bapaknya bilang kalau beasiswa GCIO ini diperuntukkan bagi semua jurusan karena kuliahnya tidak lagi coding tapi lebih ke manajemennya. Di semester satu ini ada 5 mata kuliah dan tidak ada coding sama sekali kecuali tugas satu mata kuliah yang namanya AKPSI (analisis kebutuhan dan perancangan sistem informasi). Itupun tugas kelompok. Dalam tugas itu juga dibagi-bagi tugas ada project manager, business analyst, system analyst dan programmer. Nah, di sini saya memilih business analyst yang tidak berhubungan dengan coding. Biarlah coding dikerjakan sang programmer.
Mata kuliahnya susah tidak? Apalagi kalau bukan dari TI... takutnya susah mengikuti...
Dari kelima mata kuliah semuanya teori. Percayalah kamu pasti bisa. Kalau kamu punya modal ingatan yang kuat akan sangat membantu karena materinya hapalan.
Apakah tidak ada kesulitan?
Kesulitan pasti ada ya namanya juga ilmu baru. Pertama-tama roaming karena banyak sekali istilah baru dan singkatan-singkatan apalagi semuanya bahasa Inggris. Seiring waktu jadi terbiasa dengan sendirinya. Percayalah kesulitan itu bisa diatasi. Yang terpenting rajin baca buku biar pintar. Oya semua materi dalam bahasa Inggris. Tapi tak usah takut ada google. 😊
Tugas-tugasnya bagaimana?
Tugas seabrek semua mata kuliah, ada individu maupun kelompok. Tugas juga beruntun dari tugas satu sampai sekian untuk tiap mata kuliah. Tugas bermacam-macam jenisnya mulai dari paper, makalah, dan praktek. Hampir semua dipresentasikan khususnya yang kelompok. Tugas benar-benar makan waktu terutama yang kelompok, belum lagi ada jam kuliah. Saya sempat mengeluh kurang tidur. Tapi percayalah tugas itu bikin kamu jadi pintar. Cerdaslah manajemen waktu.
Mata kuliahnya sulit tidak?
Sulit tidaknya relatif ya tergantung individunya. Alumni ada yang bilang kalau kuliah di MTI UI itu susah lulusnya tapi dapat ilmunya.
Kalau soal nilai bagaimana?
Ini tergantung dosen ya. Ada yang murah ada yang minimalis.
Ada yang berkesan selama satu semester?
Ada. Ceritanya begini. Ada satu mata kuliah yang menurut saya paling sulit dimengerti. Eh ada tugas paper sebagai pengganti uas. Tugas paper ini awalnya kelompok tapi kemudian boleh kelompok atau individu. Selama 1 semester kan kami tidak ganti-ganti kelompok. Nah untuk tugas terakhir ini ternyata banyak yang pecah kelompok. Yang awalnya 5 orang sekelompok, berubah ada yang berdua, bertiga lintas kelompok. Sebagian lagi sisanya individu.
Nah, saya ini adalah orang yang tidak kebagian kelompok. Mengajak teman kelompokan eh dianya mau individu, ya sudahlah. Ditawari teman lain tapi dianya belum ada kabar jadi akhirnya saya putuskan cari tema sendiri dan kerjakan sendiri karena mepet presentasi progres. Ketika saat presentasi progres minggu pertama, saya sudah siapkan satu topik dan slide tapi belum punya nyali buat maju sukarela dan saya juga tidak terpanggil secara random. Alhamdulillah. Yang sudah maju dikuliti dikritisi pedas dengan candaan juga sih tapi justru lega setelahnya karena sudah tahu kelemahan yang mesti diperbaiki. Kalau saya jelas belum tenang karena belum maju.
Untuk presentasi progres minggu kedua, saya ganti topik dan slide. Saya ganti karena merasa belum pas belum pede. Saya juga baru tahap penyusunan kuesioner. Draft paper masih kosong melompong. Dan saya juga lagi-lagi tidak maju presentasi. Tapi saya konsultasi sedikit setelah jam kuliah selesai. Dari teman-teman yang maju presentasi, ada teman-teman seinstansi. Kami berenam seinstansi. Jadi 2 orang sekelompok dan 3 orang sekelompok. Saya yang sendirian tidak dapat kelompok. Ya sudah tidak apa-apa. Minggu depannya adalah deadline pengumpulan paper. Saya kejar menyusun paper sendirian. Tiap hari saya kerjakan di kamar kos. Beberapa hari tidak keluar kos selain cari makan. Selain menyusun paper memang masih ada beban UAS mata kuliah lain dan juga kuis.
Deadline submit paper adalah tanggal 22 desember 2017 pukul 17.00 wib. Saya baru selesai mengerjakan dan submit sekitar pukul 16.50. Mepet sekali ya. Lega rasanya setelah itu. Soal hasil biarlah Allah yang bekerja. Tanggal 28 Desember saya pulang kampung. Dan tak lama setelah itu hasil koreksian dari dosen keluar dalam bentuk word. Jelas saja saya mendapat banyak masukan alhamdulillah terutama di bagian introduction yang masih perlu banyak perbaikan. Kalau sisanya sudah lumayan. Abstrak sudah ok cuma perlu pangkas beberapa kalimat yang kurang penting alias kepanjangan. Teori sudah ok. Metodologi sudah jelas dan analisis sudah cukup mendalam. Kesimpulan hanya perlu perbaikan judul. Saya perlu mempelajari tesis kakak tingkat untuk cara analisis yang berbeda dari yang sudah saya buat (padahal saya mengikuti contoh paper jurnal yang dishare bapaknya loh tapi masih kena kritik) untuk kontribusi lebih dari papernya karena paper saya pratikal. Bapaknya mau paper yang punya kontribusi ke teori. Saya perhatikan rata-rata sekelas papernya praktikal hehe.
Minggu pertama januari nilai mulai keluar satu per satu. Betapa tidak menyangkanya saya melihat nilai paper. Saya sampai heran ini benar? I got perfect score! Thanks ya Allah. Baik sekali bapaknya. Kok bisa ya tak percaya rasanya. Dari segi apa paper saya mendapat nilai segitu. Saya mengira bapaknya obral nilai nih di akhir.Hmm, mungkin paper saya menang dari segi penulisan (note: sok pede sekali, jangan hiraukan). Kalau isinya sih ya saya tidak pede hehe. 😂
Terbayar hasil usaha saya sendirian. I can do it. Lumayan untuk menambah nilai akhir. 😊
Sampai di sini dulu ya readers. Hope you enjoy your weekend. Happy sunday! 😊
Picture credit to the rightful owner.
Kalau bukan dari TI, takutnya ada coding... bagaimana?
Saat kuliah umum dari dosen tamu yang pembicaranya dari Kominfo langsung, bapaknya bilang kalau beasiswa GCIO ini diperuntukkan bagi semua jurusan karena kuliahnya tidak lagi coding tapi lebih ke manajemennya. Di semester satu ini ada 5 mata kuliah dan tidak ada coding sama sekali kecuali tugas satu mata kuliah yang namanya AKPSI (analisis kebutuhan dan perancangan sistem informasi). Itupun tugas kelompok. Dalam tugas itu juga dibagi-bagi tugas ada project manager, business analyst, system analyst dan programmer. Nah, di sini saya memilih business analyst yang tidak berhubungan dengan coding. Biarlah coding dikerjakan sang programmer.
Mata kuliahnya susah tidak? Apalagi kalau bukan dari TI... takutnya susah mengikuti...
Dari kelima mata kuliah semuanya teori. Percayalah kamu pasti bisa. Kalau kamu punya modal ingatan yang kuat akan sangat membantu karena materinya hapalan.
Apakah tidak ada kesulitan?
Kesulitan pasti ada ya namanya juga ilmu baru. Pertama-tama roaming karena banyak sekali istilah baru dan singkatan-singkatan apalagi semuanya bahasa Inggris. Seiring waktu jadi terbiasa dengan sendirinya. Percayalah kesulitan itu bisa diatasi. Yang terpenting rajin baca buku biar pintar. Oya semua materi dalam bahasa Inggris. Tapi tak usah takut ada google. 😊
Tugas-tugasnya bagaimana?
Tugas seabrek semua mata kuliah, ada individu maupun kelompok. Tugas juga beruntun dari tugas satu sampai sekian untuk tiap mata kuliah. Tugas bermacam-macam jenisnya mulai dari paper, makalah, dan praktek. Hampir semua dipresentasikan khususnya yang kelompok. Tugas benar-benar makan waktu terutama yang kelompok, belum lagi ada jam kuliah. Saya sempat mengeluh kurang tidur. Tapi percayalah tugas itu bikin kamu jadi pintar. Cerdaslah manajemen waktu.
Mata kuliahnya sulit tidak?
Sulit tidaknya relatif ya tergantung individunya. Alumni ada yang bilang kalau kuliah di MTI UI itu susah lulusnya tapi dapat ilmunya.
Kalau soal nilai bagaimana?
Ini tergantung dosen ya. Ada yang murah ada yang minimalis.
Ada yang berkesan selama satu semester?
Ada. Ceritanya begini. Ada satu mata kuliah yang menurut saya paling sulit dimengerti. Eh ada tugas paper sebagai pengganti uas. Tugas paper ini awalnya kelompok tapi kemudian boleh kelompok atau individu. Selama 1 semester kan kami tidak ganti-ganti kelompok. Nah untuk tugas terakhir ini ternyata banyak yang pecah kelompok. Yang awalnya 5 orang sekelompok, berubah ada yang berdua, bertiga lintas kelompok. Sebagian lagi sisanya individu.
Nah, saya ini adalah orang yang tidak kebagian kelompok. Mengajak teman kelompokan eh dianya mau individu, ya sudahlah. Ditawari teman lain tapi dianya belum ada kabar jadi akhirnya saya putuskan cari tema sendiri dan kerjakan sendiri karena mepet presentasi progres. Ketika saat presentasi progres minggu pertama, saya sudah siapkan satu topik dan slide tapi belum punya nyali buat maju sukarela dan saya juga tidak terpanggil secara random. Alhamdulillah. Yang sudah maju dikuliti dikritisi pedas dengan candaan juga sih tapi justru lega setelahnya karena sudah tahu kelemahan yang mesti diperbaiki. Kalau saya jelas belum tenang karena belum maju.
Untuk presentasi progres minggu kedua, saya ganti topik dan slide. Saya ganti karena merasa belum pas belum pede. Saya juga baru tahap penyusunan kuesioner. Draft paper masih kosong melompong. Dan saya juga lagi-lagi tidak maju presentasi. Tapi saya konsultasi sedikit setelah jam kuliah selesai. Dari teman-teman yang maju presentasi, ada teman-teman seinstansi. Kami berenam seinstansi. Jadi 2 orang sekelompok dan 3 orang sekelompok. Saya yang sendirian tidak dapat kelompok. Ya sudah tidak apa-apa. Minggu depannya adalah deadline pengumpulan paper. Saya kejar menyusun paper sendirian. Tiap hari saya kerjakan di kamar kos. Beberapa hari tidak keluar kos selain cari makan. Selain menyusun paper memang masih ada beban UAS mata kuliah lain dan juga kuis.
Deadline submit paper adalah tanggal 22 desember 2017 pukul 17.00 wib. Saya baru selesai mengerjakan dan submit sekitar pukul 16.50. Mepet sekali ya. Lega rasanya setelah itu. Soal hasil biarlah Allah yang bekerja. Tanggal 28 Desember saya pulang kampung. Dan tak lama setelah itu hasil koreksian dari dosen keluar dalam bentuk word. Jelas saja saya mendapat banyak masukan alhamdulillah terutama di bagian introduction yang masih perlu banyak perbaikan. Kalau sisanya sudah lumayan. Abstrak sudah ok cuma perlu pangkas beberapa kalimat yang kurang penting alias kepanjangan. Teori sudah ok. Metodologi sudah jelas dan analisis sudah cukup mendalam. Kesimpulan hanya perlu perbaikan judul. Saya perlu mempelajari tesis kakak tingkat untuk cara analisis yang berbeda dari yang sudah saya buat (padahal saya mengikuti contoh paper jurnal yang dishare bapaknya loh tapi masih kena kritik) untuk kontribusi lebih dari papernya karena paper saya pratikal. Bapaknya mau paper yang punya kontribusi ke teori. Saya perhatikan rata-rata sekelas papernya praktikal hehe.
Minggu pertama januari nilai mulai keluar satu per satu. Betapa tidak menyangkanya saya melihat nilai paper. Saya sampai heran ini benar? I got perfect score! Thanks ya Allah. Baik sekali bapaknya. Kok bisa ya tak percaya rasanya. Dari segi apa paper saya mendapat nilai segitu. Saya mengira bapaknya obral nilai nih di akhir.
Terbayar hasil usaha saya sendirian. I can do it. Lumayan untuk menambah nilai akhir. 😊
Sampai di sini dulu ya readers. Hope you enjoy your weekend. Happy sunday! 😊
Picture credit to the rightful owner.
isinya kok tugas melulu ya mbak, ga banyak waktu buat nyantai atau jalan2 ?
ReplyDeleteNyantai n jalan2 bisa banget kok sabtu minggu atau hari libur lain... tugas ya tugas. Jangan sampai waktu libur tersita untuk tugas hehe. 😊
Deletejadi cuma weekend sama hari libur ya nyantainya mbak, jadi inget kampus dIV dulu, hehehe
ReplyDeleteyang belum bisa saya bayangin tugasnya model apa ya, bisa ada terus gitu tiap hari
Hehehe ya begitulah kira-kira. Nanti kamu ngalamin juga gimana rasanya pas studi.😊
Delete