Siapa yang sudah pernah ke Gili Trawangan? Atau jangan-jangan justru belum pernah mendengar Gili Trawangan. Apa sih itu?
Terus terang saja, saya pribadi sebelumnya tidak tahu apa itu Gili Trawangan. Bahkan belum pernah mendengar. :)
Saya jadi tahu bahwa Gili Trawangan adalah tempat wisata karena Gili Trawangan masuk dalam itinerary perjalanan saya ke Lombok 1-6 November 2015 silam. Jadi saya beserta rekan kantor ada perjalanan dinas ke Lombok. Jadilah sekalian merencanakan jalan-jalan (stay 1 hari khusus buat jalan pakai biaya pribadi tentunya).
Karena jadwal kami padat dari pagi hingga magrib, paling bisa keluar setelah magrib hanya di sekitaran hotel saja. Dan di mana-mana yang saya temukan adalah penjual mutiara. Mau di pinggiran hotel, di jalan, di toko-toko ketemu penjual mutiara. :)
Oya, saya dapat titipan beli mutiara. Untung nitipnya mutiara, kecil tidak berat. Hehe. Tapi harganya mahal untuk mutiara air laut. Satu gram saja bervariasi harganya. Saya sih minta yang paling murah. 100 ribu saja per gram. :) Kalau mutiara air tawar murah meriah. Tapi memang tidak secantik yang air laut sih. Ada yang 30 ribu per gram. Tapi sekali lagi segram itu kecil banget loh readers. Dan kayaknya tidak nemu yang persis segram. Minimal 2 gram-an. Dan mutiara yang dibeli per gram itu diberi suratnya seperti beli emas. Eh, surat atau nota ya. Hehe lupa.
Oya, saya dapat titipan beli mutiara. Untung nitipnya mutiara, kecil tidak berat. Hehe. Tapi harganya mahal untuk mutiara air laut. Satu gram saja bervariasi harganya. Saya sih minta yang paling murah. 100 ribu saja per gram. :) Kalau mutiara air tawar murah meriah. Tapi memang tidak secantik yang air laut sih. Ada yang 30 ribu per gram. Tapi sekali lagi segram itu kecil banget loh readers. Dan kayaknya tidak nemu yang persis segram. Minimal 2 gram-an. Dan mutiara yang dibeli per gram itu diberi suratnya seperti beli emas. Eh, surat atau nota ya. Hehe lupa.
Senggigi, Lombok NTB
Saya sempatkan ikut ke Pantai Senggigi sebentar karena waktu mepet. Sekedar foto-foto. Sepi sih waktu itu mungkin karena mepet magrib. Tapi tetap saja ya ketemu penjual mutiara. :)
Saya menginap di Lombok Raya Hotel. Hotelnya cukup besar. Suasana di dalamnya juga tenang. Tapi creepy ya mungkin karena bentuk bangunan lama. Beda dengan hotel yang saya inapi setelahnya. Masih baru dan modern. Tapi lupa namanya.
Ada yang bilang, ke Lombok belum afdol kalau belum ke Gili Trawangan. Tiba saatnya ke Gili Trawangan. Hore! Kami naik perahu dulu untuk menuju ke pulau tersebut. Ya, rame-rame dengan para pedagang sayur gitu. Ada juga para bule membawa papan ski.
Sampai di pulau, foto-foto. Memang cantik sih pantainya. Lebih cantik dari Kuta Bali menurut saya. Di sini isinya bule-bule. Mereka snorkling dan main ski. Fasilitasnya juga lumayan. Banyak kafe-kafe. Tempat berjemur juga banyak. Lalu kami putuskan untuk naik sepeda berkeliling. Puas naik sepeda panas-panas, makan siang. Setelah itu pulang. Belum puas sih sebenarnya karena kami mengejar bus untuk ke Bali (kondisi anak gunung Rinjani meletus kala itu sehingga pesawat dari Lombok tidak terbang). Tidak begitu menikmati jalan-jalan juga karena kondisi itu. Semua cemas dengan kepulangannya yang terhambat. Ada yang memilih naik bus langsung ke Surabaya (cari aman kalau di Bali bandaranya tutup juga). Akhirnya rombongan kami memilih gambling ke Bali siapa tahu bandara buka.
Dari pelabuhan Lombok sampai ke pelabuhan Bali naik ferry perjalanan 4 jam. Tiketnya murah hanya 45 ribu (kalau tidak salah ingat). Seumur-umur baru naik ferry lagi setelah terakhir jaman kuliah dulu. Setelah itu disambung travel sekitar 3 jam ke Bandara Ngurah Rai. Baru kali ini sih saya ke Bali. Karena bandaranya internasional jadi ya besar dan bagus. Beda sekali dengan bandara Bengkulu (Fatmawati) maupun Lampung (Raden Intan II). Hehe. Sama halnya bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang, Sumatera Selatan juga besar karena memang bandara internasional juga. Pernah lewat sana gara-gara mudik lebaran kemarin tiket pesawat Jakarta-Lampung ludes. Jadilah lewat Bengkulu-Palembang-Lampung.
Setelah memastikan bandara buka dan dapat tiket pesawat, kami yang memang belum makan siang akhirnya makan sore di Kuta. Kenapa Kuta? Karena Kuta jaraknya dekat dengan bandara. Tidak sampai sejam. Karena kala itu sabtu malam minggu maka jalanan macet.
Suasana di jalanan Kuta itu seperti di luar negri. Isinya bule dan kafe-kafe. Pantainya juga ramai sekali orang melihat sunset. Dan mayoritas adalah bule.
Setelah itu kami kembali ke bandara. Perjalanan Denpasar - Jakarta alhamdulillah lancar. Esok siangnya baru lanjut Jakarta - Bengkulu. Menginap semalam di Bandara Soetta rasanya wow banget. Rame-rame tidur di musholla bandara. Dingin sekali. Baru kali ini sih menginap begitu. Tapi aman. Teman lain ada yang memilih cari hotel.
Sebelumnya kami tidak merencanakan traveling ke Bali meskipun dekat dengan Lombok. Tapi atas ijin-Nya, dengan insiden gunung meletus itu, mau tidak mau harus ke Bali. Tidak ada yang bisa menolak kehendak-Nya kan?
Sepulang perjalanan itu saya teler alias sakit. Badan meriang pegal tidak karuan ditambah flu batuk. Batuk sampai setengah bulan baru sembuh. Minggu pertama kerja tapi tidak bisa maksimal kerja karena kondisi badan. Untunglah sedang tidak padat kerjaan.
Alhamdulillah. Senang sih bisa melihat dunia luar refreshing tapi ya akibatnya badan remuk redam. Karena saya full perjalanan. Begitu tiba di Bengkulu pukul 2 siang, malamnya langsung naik travel ke Mukomuko 7 jam. Dan paginya langsung ke kantor. Tidak ada istirahatnya makanya badan drop. :)
Dan bagi saya itu bisa jalan-jalan karena nebeng acara kantor begitu. Kalau tidak, cuti 8 hari setahun cuma bisa untuk pulang kampung. Kalau pun sengaja menyempatkan untuk jalan-jalan, ya terpotong waktu untuk pulang kampung. Nelangsa.
Semoga bisa jalan-jalan lagi next time. Aamiin. :)
Untuk sahabat saya, Qurrotul Aini dari Lombok, sayang banget say kita tidak bisa bertemu. Semoga studimu lancar ya. Dan semoga kita bisa bertemu one day... Aamiin. Miss u. :)
Senangnya perjalanan ini adalah saya bisa kembali bertemu teman masa-masa kuliah dulu. Kami sudah berpisah cukup lama dan kali itu bisa ketemu akhirnya. Karena kami sudah menyebar ke mana-mana seluruh Indonesia.
Rika, Vhira cs love to see u again!
Untuk sahabat saya, Qurrotul Aini dari Lombok, sayang banget say kita tidak bisa bertemu. Semoga studimu lancar ya. Dan semoga kita bisa bertemu one day... Aamiin. Miss u. :)
Senangnya perjalanan ini adalah saya bisa kembali bertemu teman masa-masa kuliah dulu. Kami sudah berpisah cukup lama dan kali itu bisa ketemu akhirnya. Karena kami sudah menyebar ke mana-mana seluruh Indonesia.
Rika, Vhira cs love to see u again!
No comments:
Post a Comment
leave your comment here!