Follow Us

Monday, March 26, 2012

Ungkap Kasus Ala CSI




Info. Malam tadi Kantor X mengalami perampokan. Perampok berjumlah 6 orang dan berhasil membawa sejumlah uang, 2 buah laptop, dan emas perhiasan 25 gram.

Begitu isi sms yang terkirim ke hp saya pada tanggal 24 Maret 2012 pukul 12.05 wib.

Perampokan. Lagi-lagi perampokan. Miris. Yang dirampok adalah kantor pemerintah yang merupakan kantor pusat. Berita perampokan tidak hanya baru sekali ini. Setelah sebelumnya kantor propinsi di tempat saya kerja (saya di kabupaten), lalu kantor propinsi di propinsi lain. Dan yang baru terjadi itu kantor kabupaten.

Sepertinya perampok itu memang sedang mengincar kantor kami. Sekali merampok berhasil, eh lagi lagi dan lagi. Meski saya tidak tahu apakah memang ada oknumnya yang terencana atau bagaimana, tapi perbuatan mereka jelas merugikan negara.

Rasanya baru setengah bulan yang lalu saya, bos, dan rekan kerja saya pergi menjenguk korban perampokan di propinsi, eh sudah terdengar kabar tidak mengenakkan lagi di tempat lain. Mendengar curhat si korban, seram sendiri ga terbayang kalau terjadi pada diri saya. Si korban sempat say goodbye dalam hati pada anaknya karena merasa sudah tidak mungkin bertemu lagi alias tewas. Tapi ternyata azalnya belum tiba.

Seandainya saja seperti di serial tv CSI (favorit saya CSI New York), mungkin pelakunya sudah ketemu. Seandainya saja sistem keamanan di Indonesia sudah secanggih itu ya. Saya senang nonton CSI karena cara-caranya yang ilmiah untuk mengungkap suatu kasus. Sama sekali berbeda dengan Detective Conan yah.

CSI ini mungkin lebih mirip dengan tayangan Murder di FoxCrime. Dulu saya suka sekali nonton Murder. Meski serem, tapi itu adalah kisah nyata dan telah terungkap oleh Detektif Le Noir lalu dibuat simulasi dalam tayangan Murder seolah-olah asli.

Dalam Murder, ditunjukkan bagaimana seorang detektif bekerja. Dari mulai datang ke TKP, lalu memotret tanpa boleh menyentuh apapun atau merusak apapun. Selanjutnya memberi nomor pada barang-barang bukti. Dan jangan lupa pakai sarung tangan agar tidak menghilangkan sidik jari. Selanjutnya adalah membawa barang bukti untuk diteliti atau analisis serta mendengar wawancara dengan saksi/orang yang dicurigai terlibat. Terakhir membuat kesimpulan.

Apabila salah membuat keputusan, maka orang tak bersalah yang akan dipenjarakan. Itu yang selalu diucapkan detektif Le Noir.

Semoga tak ada lagi korban-korban selanjutnya.



No comments:

Post a Comment

leave your comment here!