Follow Us

Wednesday, October 24, 2018

Cara Ganti Kartu yang Hilang di Gra Pari Telkomsel

Ceritanya saya mau mengurus kartu SIM Telkomsel saya ke Gra Pari tepat pada hari jumat minggu lalu (19/10/2018). Tapi sebelumnya saya mau cerita pendahuluannya dulu ya Sobat. Jadi, jumat lalu itu saya kehilangan HP di sebuah mall di Jakarta. Bagaimana kisahnya?


Kronologi HP hilang
Teknis kejadiannya saya sendiri tidak ingat bagaimana saya bisa kehilangan hp tanpa saya sadari. Saya benar-benar dibuat lupa oleh Allah saat itu. Terakhir saya ingat betul bahwa saya sempat mengeluarkan hp dari tas dan mengecek whatsapp grup kuliah saya karena hari itu adalah deadline pengumpulan tugas. Saya sempat baca beberapa posting terakhir dari teman-teman di grup.

Lalu dalam posisi hp tetap saya pegang dengan tangan, saya masuk ke swalayan baju wanita dan melihat-lihat baju di sana. Sampai tiga kali mencoba baju, saya masih tidak merasa kehilangan hp loh. Begitu saya ke kasir dan selesai membayar, saya ingat saya mau ambil hp dari tas tapi kok ternyata tidak ada. Wah, hilang nih pikir saya. Saya telusuri tempat yang tadinya saya lewati ternyata tidak ada. Ya barangkali saja jatuh atau saya lupa taruh. 

Saya sama sekali tidak merasa saya menaruh hp di mana pun. Tidak ada tempat untuk meletakkan hp juga di sana. Begitu pula di ruang ganti hanya ada satu gantungan. Kalaupun jatuh, saya tidak dengar juga. Saya ingat-ingat tetap saja tidak bisa ingat. Heran.

Kondisi swalayan waktu itu tergolong sepi. Ada pengunjung tapi tidak banyak. Dari pertama saya memilih baju untuk dicoba, saya sempat memilih baju berdekatan dengan pengunjung lain. Yang agak berbeda adalah setelah selesai saya mencoba baju yang pertama, saya kembali ke tempat baju awal karena saya pikir bakal diberi nota. Tapi saat itu saya melihat baju lain terlebih dahulu. Saya tiba-tiba melihat ibu-ibu sekitar 3-4 orang tak berhijab datang ke arah saya memilih baju juga di dekat saya semuanya. Saya seperti dihimpit dari depan, samping dan belakang. 

Saat itu, baju yang sudah saya coba saya taruh di lengan kiri saya. Tangan kanan saya memilih-milih baju yang lain. Nah, ibu yang di depan saya memilih baju yang ada di rak yang sama dengan saya. Bahkan sempat memegang-megang baju di lengan kiri saya itu. Di situ saya agak merasa aneh. Kok dia pegang-pegang yang ada di saya. Lalu dia mengambil baju yang sama yang saya pilih di tangan kanan tapi tidak dibeli.

Saat itu saya sempat bicara sesuatu ke ibu itu tapi saya tidak bisa ingat saya bicara apa. Setelah itu saya berikan baju yang mau saya beli ke penjaga baju. Saat baju diserahkan ke saya dalam wadah plastik saya bilang ke penjaganya, "Oh, tidak pakai nota ya."

Sebelumnya juga saya ingat bicara dengan mbak penjaganya, "Boleh dicoba, Mbak." Tapi heran kok saya tidak ingat sama sekali bicara apa sama ibu tadi. Dan selama 2 jam saya di sana, saya sama sekali tidak membuka tas. Padahal ada dum-dum di dalamnya dan saya merasa haus. Saya yang biasanya aware dengan hp juga saat itu tidak ada keinginan mengecek hp. Aneh.

Saat mencoba baju yang ketiga, di dalam ruang ganti saya mengecek uang saya di dalam tas tapi masih tidak aware hp hilang. Setelah itu saya baru ke kasir. Dan taraaaaaa.... baru sadar. Sudah terlambat!

Setelah saya lacak hp saya, posisi terakhir ada di mall itu saat gps terakhir masih hidup yaitu pukul 15.02. Saya misscall hp pukul empat sore lebih dan hp sudah tidak aktif. Ya iyalah...

Padahal saya masuk ke swalayan itu sekitar jam 2 an. Berarti jeda 1 jam hp hilang antara pukul 2 sampai 3 siang. Dan perkiraan saya di percobaan baju yang pertama atau kedua. Wallahualam.

Oya, kenapa setelah dari kasir, saya kok mencari hp di tas? Apakah itu artinya memang saya meletakkan hp di tas sehingga reflek mencari di tas? Kemungkinan sih saya meletakkannya di tas saat mencoba baju yang pertama. Karena sulit mencoba baju sambil pegang hp. 

Tapi kemudian saya keluar dan bertemu ibu-ibu rombongan. Saya tak ingin suudzon ya Allah. Saya juga tak pernah terpikir akan kena musibah begini. Tidak kepikiran juga ada hipnotis dan semacamnya.

Gra Pari Mall Bashura, Gagal Total!
Akhirnya saya ke Gra Pari Mall Bashura. Saat datang ditanya satpamnya mau apa, bahwa ktp tidak. Lalu saya dapat kertas antrian.


Setelah bertemu adminnya, saya diminta ktp dan ditanya 3 nomor yang biasa saya hubungi. Waduh, mana saya ingat. Saya tidak bawa hp lain pula. Seperti orang hilang rasanya. Saya pun tidak mendapat hasil apa-apa. Sedih...

Untuk pulang saja saya minta dipesankan gojek sama satpam Telkomsel. Ya Allah... Berangkatnya juga dipesankan sama penjaga counter hp. 

Susah benar hidup saya...

Blokir Nomor
Akhirnya saya pulang dengan selamat. Berhubung magrib saya sampai, saya tidak keluar lagi untuk mengurus kartu. Ada sih Gra Pari 24 jam rekomendasi operator yang saya telpon untuk memblokir nomor saya terlebih dahulu ke 188. Besok saja, saya sudah lelah.

Ubah Password
Malam itu saya habiskan untuk mengubah-ubah password yang ada di aplikasi. Tapi sedih, koneksi internet teman kos saya lambat sekali, wifi juga pas mati. Lalu teman saya yang lain pulang, barulah saya lacak keberadaan hp dengan koneksi internet dia yang lebih kencang. 

Telpon Operator Gojek Segala, Lebay ga sih?
Saya sempat telpon gojek segala loh lapor kartu hilang. Takutnya kan disalahgunakan. Tapi saya harus email ke gojek beberapa hal untuk mengurus itu. Si admin hanya bisa bantu me-logout. Ya sudah tak apa. Syukurlah bisa dibantu logout. Saldo go-pay masih banyak. :D

Tengah malam baru kelar dan saya tidur. Besok pagi saya minta teman kos memesankan gojek ke Gra Pari 24 jam yaitu di Wisma Alia. Saya sudah menyiapkan juga nomor-nomor yang pernah saya hubungi. Ini nomor keluar ya.

Gra Pari 24 Jam Wisma Alia
Di sana, saya disuruh mengisi formulir yang berisi beberapa pertanyaan identitas. Dari 4 nomor yang saya isi ternyata hanya 1 nomor yang match untuk 3 bulan terakhir dan itu adalah nomor saya sendiri yang ada di hp lain. Ya iyalah itu kan yang 3 lagi memang lebih dari 3 bulan di hp saya yang sebelumnya saya pakai. Nomor keluar sms pun saya tidak ingat karena tidak saya simpan. Saya jarang pakai nomor itu untuk selain internet. Jadi saya bilang saja saya biasa pakai untuk internet. Lalu mbaknya mau membantu membuatkan kartu baru. Horeeeee.

Cukup 20 ribu saja!
Diminta bayar 20 ribu dalam bentuk pulsa loh. Saya disuruh mengisi pulsa di pojok karena pulsa saya tinggal 1000-an tapi paket data masih banyak. Hehe. Tapi pertama isi gagal. Dibilang error. Kata mbak admin, saya belum registrasi kartu keluarga. Sudah kok kata saya. Lalu saya bilang pernah terblokir. Eh, mbaknya nyambung. Ternyata penyebab error tadi adalah karena kartu masih terblokir. Padahal maksud saya terblokir dulu kala sebelum registrasi. Dan ya memang malamnya setelah hp hilang saya blokir. :D

Kesimpulan, hp yang hilang diambil hp-nya saja. Mungkin dijual. Buktinya langsung tidak aktif hanya dalam waktu sejam kejadian. Alhamdulillah saja aplikasi dan lain-lain masih aman. Padahal saya sudah sempat stress. Saya memang berharap yang mengambil bukan orang pintar yang melek teknologi, jadi hpnya saja yang diambil. 

Ok, sekian cerita sedih saya. Selamat beraktivitas!






No comments:

Post a Comment

leave your comment here!