Setelah paspor di tangan, apa yang akan dilakukan selanjutnya? Jalan-jalan donk ya. Hehe
Baiklah. Tanggal 17 Juli 2018 paspor saya ambil dan tanggal 18 Juli saya mulai action untuk liburan. Ke mana? Pilihan saya kali ini jatuh ke Beijing, China. Setelah searching beberapa itinerary dan budget, dan mumpung saya masih libur panjang, terpilihlah satu destinasi alias paket wisata super promo yaitu Consortium Mono Beijing dari Avia Tour selama 6 hari 5 malam seharga Rp. 6.380.000 (Syarat ketentuan berlaku). Murah kan?
Pilihan ini sudah melewati beberapa pertimbangan. Hal ini dikarenakan saya harus menyesuaikan jadwal saya. Dan ini pun saya mengorbankan 1 hari jadwal saya yang seharusnya saya ikuti. Karena memang paket consortium ini hanya ada sekali yaitu 16-21 Agustus 2018, tidak seperti paket lain yang pilihan tanggalnya banyak.
Saya sempat kepincut paket China Delight karena lebih lama (8 hari) dan juga destinasi lebih banyak tidak hanya Beijing tapi juga ke Shanghai, Suzhou, Huzhou, dan Guangzhou dan pastinya harga 2x lipat lebih mahal hehe. Tapi sayang sekali paket ini tidak mampir ke Summer Palace. Padahal ini wajib dalam agenda saya selain Great Wall. Jelas tujuan utama saya adalah menginjakkan kaki ke Great Wall. Jadi saya pikir ke Beijing saja cukuplah untuk saat ini (dengan beberapa pertimbangan) karena paket consortium sudah ada Summer Palace selain Great Wall tentunya di itinerary-nya.
Dan sejujurnya alasan lain yang mendasar adalah paket consortium ini bertepatan dengan jadwal haid, semoga pas sehingga saya pikir saya tidak perlu khawatir soal sholat (update 23/8/2018: prediksi meleset). Sementara China Delight durasinya lebih panjang dan ada waktu yang saya harus sholat. Sumpah saya takut jika sampai terjadi saya mengabaikan sholat karena jalan-jalan ini. Apalagi kemungkinan besar teman serombongan dan juga tour guide-nya bukan muslim. Bisa jadi saya satu-satunya muslim. Note: Ini bukan soal rasis ya. (update: ada 2 keluarga muslim selain saya)
Saya juga sempat melihat-lihat destinasi negara lain tapi sungguh sayang paket yang saya minati waktunya tidak match dengan jadwal saya sehingga tidak bisa saya ambil.
Kisah sedih (Peringatan: jangan dibaca jika tidak suka cerita sedih!Semoga ini tidak lebay)
Jadi, pada awalnya saya sudah merencanakan alias janjian jalan-jalan ke Thai setelah lebaran bersama salah seorang teman saya. Tapi ternyata dia batalkan begitu saja. Dan dia ikut tour ke Jepang. Nyesek tidak sih? Kalau ada di posisi saya sih nyesek. Tapi di posisi dia? Sepertinya dia enak-enak saja melakukan hal itu. Bagaimana saya tidak sedih. Janji pun tinggal janji. Bukan masalah tidak jadi ke Thai-nya sih karena pada dasarnya Thai bukan negara prioritas yang ingin saya kunjungi, tapi ini soal arti sebuah janji. Semudah itukah kau mengingkari. Dan alasan batalnya itu loh... Pelajaran berharga: ternyata komitmen itu susah ya. :(
Dan sejujurnya alasan lain yang mendasar adalah paket consortium ini bertepatan dengan jadwal haid, semoga pas sehingga saya pikir saya tidak perlu khawatir soal sholat (update 23/8/2018: prediksi meleset). Sementara China Delight durasinya lebih panjang dan ada waktu yang saya harus sholat. Sumpah saya takut jika sampai terjadi saya mengabaikan sholat karena jalan-jalan ini. Apalagi kemungkinan besar teman serombongan dan juga tour guide-nya bukan muslim. Bisa jadi saya satu-satunya muslim. Note: Ini bukan soal rasis ya. (update: ada 2 keluarga muslim selain saya)
Saya juga sempat melihat-lihat destinasi negara lain tapi sungguh sayang paket yang saya minati waktunya tidak match dengan jadwal saya sehingga tidak bisa saya ambil.
Kisah sedih (Peringatan: jangan dibaca jika tidak suka cerita sedih!
Jadi, pada awalnya saya sudah merencanakan alias janjian jalan-jalan ke Thai setelah lebaran bersama salah seorang teman saya. Tapi ternyata dia batalkan begitu saja. Dan dia ikut tour ke Jepang. Nyesek tidak sih? Kalau ada di posisi saya sih nyesek. Tapi di posisi dia? Sepertinya dia enak-enak saja melakukan hal itu. Bagaimana saya tidak sedih. Janji pun tinggal janji. Bukan masalah tidak jadi ke Thai-nya sih karena pada dasarnya Thai bukan negara prioritas yang ingin saya kunjungi, tapi ini soal arti sebuah janji. Semudah itukah kau mengingkari. Dan alasan batalnya itu loh... Pelajaran berharga: ternyata komitmen itu susah ya. :(
Dan akhirnya saya yang terkecewakan ini pun merencanakan jalan-jalan sendirian tanpa teman yang saya kenal dengan ikut tur ini.
Kenapa pilih Beijing?
Saat saya tanya salah seorang teman saya apakah dia berminat ke China, dia langsung menjawab dengan tegas, "No!"
Oh. But why? :(
Memang traveling ini urusan selera ya. Saya menyadari betul hal ini. Ada orang yang suka wisata alam/pantai, ada yang suka wisata kota, ada yang suka belanja, ada yang suka wisata budaya/sejarah, dan lain-lain. Perbedaan itu indah ya. :)
Saya termasuk yang suka wisata sejarah. Ketimbang ke tempat belanja, saya lebih suka ke tempat-tempat bersejarah. Dan China termasuk salah satu negara bersejarah di dunia yang punya banyak tempat-tempat peninggalan sejarah. Tentu, saya ingin melihat langsung. Karena selama ini saya hanya membaca di buku sejarah atau pun menonton film-filmnya.
Selain itu, dari kecil saya suka nonton film/serial kungfu/pendekar atau pun kisah kerajaan (historikal). Jadi, tak ada alasan bagi saya untuk tidak berminat. :)
Ada kata bijak, tuntutlah ilmu sampai ke negeri China. Analogi: Jadi, boleh donk jalan-jalan sampai ke negeri China? :)
Pokoknya saya punya impian untuk mengunjungi di mana keajaiban dunia berada atau pun tempat-tempat bersejarah lainnya di dunia. Aamiin.
Visa
Setelah saya searching tentang pengurusan visa China, sebenarnya caranya tidak ribet. Begitu pula persyaratan yang diminta juga tidak ribet. Saya sebenarnya ingin mengurus sendiri saja toh posisi saya sedang ada di Jakarta dan sedang libur panjang pula. Tapi saya baru teringat bahwa kurang dari 1 bulan dari pendaftaran saya sudah akan berangkat (jadwalnya tanggal 16 Agustus 2018). Sementara ada yang bilang bahwa pengurusan visa sebaiknya 3 bulan sebelum keberangkatan, Nah, saya khawatir kenapa-kenapa ya karena mepet, jadi akhirnya saya putuskan untuk diuruskan agensinya saja. Padahal sih kalau normalnya 4 hari kelar. Masih lumayan lega sebenarnya waktunya sampai hari H. Ya sudahlah yang penting beres. Toh biayanya juga murah hanya 35 ribu setara jika saya 2x bolak-balik ke Visa Centre. :)
Berhubung saya diuruskan agensi, persyaratan yang diminta cukup fotokopi KTP, KK, tanda-tangan di halaman 4 formulir, dan paspor asli. Kalau mengurus sendiri perlu membawa dokumen asli selain fotokopi.
Foto visa di mana?
Awalnya saya pikir mau foto di mana ya yang bagus. Setelah searching akhirnya saya putuskan ke Myra Gallery di dekat Terminal Kampung Melayu. Pas di seberang kuil. Saat saya tiba di sana, saya disuruh ke lantai 2 untuk foto visa. Pegawainya langsung paham waktu saya bilang visa China. Di situ sudah sering membuat foto untuk visa. Setelah saya ada juga customer lain yang mau foto visa yaitu visa Korea.
Saya sendiri setelah foto, duduk menunggu saja di lantai 2. Petugasnya bilang jadinya 2 jam. Jadi ya daripada bolak-balik mending menunggu sambil utak-atik laptop. Tempatnya juga nyaman sih. :)
Oya, sekali foto visa dapat 6 lembar ukuran yang sama. Biaya 40 ribu saja. Lumayan ekonomis kan?
Note: tulisan berikutnya ini tidak penting jangan dibaca!
Jadi, setelah customer visa Korea ada lagi customer lain seorang pria. Nah, orangnya ini mau foto biasa. Orangnya tanya apakah disediakan jas. Ya betul di situ disediakan jas dan dasi. Lalu orangnya bilang sendiri tanpa ditanya bahwa dia mau foto buat nikah. Hihi. Saya pun tersenyum tipis sambil terus mengetik. Btw, selamat ya mas! :)
Jalan-jalan ke mana saja?
Berikut adalah itinerary awal perjalanan saya. Sapa tahu bermanfaat buat kamu untuk referensi atau pun menarik minatmu untuk jalan-jalan ke sana. :)
Day 1 (16/8/2018):
Perjalanan Jakarta - Beijing
Day 2 (17/8/2018):
Tian An Men dan Forbidden City
Temple of Heaven
Toko wajib: Jewelry
Day 3 (18/8/2018):
Ju Yong Guan Great Wall
Bird's Nest Stadium
Peking Roast Duck
Toko wajib: Baoshutang dan Foot Massage
Day 4 (19/8/2018):
Summer Palace
Xiu shui Market
The Place Mall
Qian Men Old Beijing Street
Solana Blue Harbor
Toko wajib: Latex
Day 5 (20/8/2018):
Panda Zoo
Bei Hai Park
Wangfujing Street
Toko wajib: Charcoal and Silk
Day 6 (21/8/2018):
Wangfujing Street
Kembali ke Indonesia
Agar postingan tidak terlalu panjang, lanjut ke posting berikutnya ya. :)
Bersambung...
wkwkwkwwkkwwkkk
ReplyDeletekok gak ngajak2 sih mbak, kan mayan nanti jd gak jombs2 amat :v
Hahaha emang kamu mau ikutan? Tar dijawab mau kalo gratis... Duh malah ngenes 😂
Deletewkwkwkkk. klopun diajak dan digratisin, aku ttp gakikut :p #prinsip
Deletepadahal krna udh gakpunya jatah cuti fufuuuuu
Prinsip macam apa itu #gagal paham 😀
Deletewkwkwk saya sndiri jua gakpaham dgn apa yg saya tulis mbak XDDD
DeleteSungguh aneh tapi nyata 😀😝
Deletewkwkwkkk yak inilah dunia mbak, isinya gakcuma org jelas, tp ada jua yg gakjelas macam saya XDDD
Deletembak kok ke beijing gakpas musim dingin? kan bisa mainan saljuh~
Iya kamu mah sukanya yang ga jelas-ga jelas 😝
DeleteLagi nemu promo murah dan pas lagi libur. Ogah ah musim dingin berat bawaan kopernya. Jiahah mainan saljuh.. Dingin euy.. Kaga nahan.. Stok lemak menipis 😂😀
Wkwkk fufuuu
DeleteMbaknya kurus yak, sini ta transfer ��
Transfer duit ajah sini 😀😝
DeleteKebalik mbak :((
DeleteLoh kok? 😀😃🙏
DeleteDa aku mah apa atuh mbak, cuma buruh syalalalalalalaaa~
DeleteLah emang kenapa kalau buruh? Tuh buktinya happy sampe berdendang syalalalala 😀😝
Delete