semangat menebar kebaikan lewat tulisan — merangkai kata menebar cahaya — menulis dengan hati, menginspirasi tanpa henti

Reana

Follow Us

Wednesday, September 22, 2021

Pikiran vs hati

9/22/2021 05:57:00 AM 0 Comments
Hati oh hati..

Ketika kamu jatuh cinta, kamu merasakan hati berdenyut, berdebar kencang atau berjingkrak-jingkrak kegirangan... Ketika kamu ditolak, hatimu hancur alias patah hati.

Kamu disebut tidak berperasaan alias tidak berhati atau berhati dingin ketika kamu tidak menunjukkan perhatian atau cinta ...

Dan kamu disebut berhati besar ketika kamu memberikan perhatianmu kepada orang lain.

Kamu "memasukkan sesuatu ke hati" atau "berbicara dari hati ke hati" tentang masalah yang sangat pribadi.

Kamu mencintai seseorang "dari lubuk hati."

Tetapi kamu disebut setengah hati tentang sesuatu, ketika kamu tidak terlibat secara emosi.

Kamu merasakan hatimu sebagai pusat perasaanmu, seperti yang terlihat pada hari kasih sayang ketika hati yang dipenuhi cinta berlimpah.

Kamu tahu ini secara naluriah, karena kamu selalu secara fisik menunjuk ke hati ketika kamu mengatakan "aku" atau ingin mengungkapkan perasaanmu yang lebih dalam.

Hati laksana raja. Dan pikiran laksana penasehat raja. Apa pun yang akan dilakukan raja, penasehat raja selalu memberikan nasehat terbaiknya agar sang raja tidak salah langkah dalam mengambil keputusan yang berakibat merugikan. Seringkali yang hendak dilakukan raja tidaklah masuk akal bagi si penasehat raja. Namun tatkala hal tersebut adalah suatu kebenaran, maka sang raja akan merasakan kebahagiaan tak terkira.


Kalau mengikuti kata hati seharusnya jadi bahagia. Betul tidak? Karena kalau hati itu melakukan sesuatu tak ada batasan. Hati itu free spirit. Dan bahkan hati itu kalau saya bilang ga punya malu. Beda dengan pikiran. Kalau pikiran itu terbatas. Pikiran itu mengumpulkan informasi-informasi lalu menyaring mana yang baik mana yang nggak. Mana yang merugikan mana yang nggak. 

Kalau pikiran itu lebih ke penasehat. Jadi kalau hati ingin berbuat apa, kemudian pikiran itu menasehati terlebih dahulu berdasarkan fakta abcde, data abcde. Mana yang baik mana yang nggak, bakal merugikan nggak nih yang ingin dilakukan oleh hati. Nah, ada kalanya memang baik mengikuti kata hati, namun ada kalanya juga baik mengikuti logika atau pikiran. Tapi kalau sudah menyangkut masalah cinta, biasanya kalau mengikuti kata hati akan bahagia walau mungkin secara logika tak bisa dimengerti begitu ya.

Kalau kita lebih memenangkan logika tentang masalah cinta ya hati yang akan terluka. Tapi kalau untuk urusan lain, kalau ikut logika kan logika berusaha tidak merugikan sifatnya, jadi akan tidak dirugikan. 

Kalau hati ini kan free spirit ya tidak punya malu jadi ketika hati menginginkan sesuatu jadi nekat begitu, ada perasaan nekat aja gitu. Tapi kemudian logika masih menyaring-nyaring. Masa mau melakukan abcd sih memalukan aja gitu ya. Kalau hati mau nekat, pikiran bilang, "Jangan...jangan... kalau kamu nekat nanti kamu begini...begini..." Saya rasakan betul Sobat, pertentangan hati dan logika. Jadi seringkali saya waduh seperti ada perdebatan gitu ya kalau hati saya maunya apa lalu logika saya berkata apa gitu kan. Ditimbang-timbang dulu apa baik buruknya. Dan kalau bikin keputusan jadi ga bisa spontan ya karena itu tadi logika saya itu begitu ketat.

Tapi memang ada kalanya saya ikut kata hati aja deh karena kalau ikut kata hati bisa plong gitu semacam tak ada beban. Kalau mengikuti kata hati gitu enak aja. Tapi kalau kata hati ga diikuti ada kayak kepikiran. Kalau kita berusaha menunda apa kata hati mungkin kita bisa menunda dalam jangka waktu satu dua hari tapi itu akan selalu teringat gitu dan akan terbawa. Jadi nantinya kalau ada kesempatan kita akan berusaha mewujudkan.

Bagaimana dengan kalian Sobat? Apakah kalian memilih hati atau logika? Atau kalian bisa seimbang antara hati dan logika? Atau kalian tipe yang lebih dominan hati atau lebih dominan logika?

Ada saya baca-baca di sebuah artikel, misal kalian mengikuti kata hati dalam hal pekerjaan, kalian akan lebih bahagia karena kalian mengikuti passion. Tapi kalau mengikuti logika dalam hal pekerjaan, misalkan kalian kerja di perusahaan A kalian mendapat penghasilan lebih besar. Tapi kalau bekerja mengikuti kata hati kalian akan mendapat penghasilan lebih kecil, tidak ada jaminan, masa depan tidak cerah, dll. Hmm, jika kalian mengikuti kata hati kalian akan bahagia tapi penghasilan kecil. Sementara kalau mengikuti logika, penghasilan besar tapi tidak bahagia. Pilih mana? Dilema kan ya?

OK. Saya cukupkan sampai di sini ya teman-teman, sampai jumpa!

Cheers!


Reference:
http://www.oprah.com/spirit/listen-to-your-heart-not-your-head/all#ixzz6XvMia0Ov




Saturday, September 18, 2021

Haruskah Judgmental?

9/18/2021 09:14:00 PM 0 Comments

Menurut kamus Cambridge, judgmental adalah
tending to form opinions too quicklyesp. when disapproving of someone or something

Hal tersebut bisa diartikan sebagai menilai seseorang terlalu cepat saat kita tidak setuju terhadap seseorang atau sesuatu. Dalam bahasa Indonesia mungkin lebih enaknya dikatakan sebagai menghakimi. Bagaimana Sobat, apakah kamu pernah merasa terhakimi?

Kita hidup dalam lingkungan yang judgmental. Sudah menjadi pemandangan yang biasa. Mungkin sedari kecil pun kita sudah mengalami.

Gill Hasson dalam bukunya yang berjudul Kindness menyebutkan 4 keadaan dimana kamu semestinya menyadari bahwa kamu tengah menjadi seorang yang judgmental atau sedang menghakimi orang lain, di antaranya:

  • Jika keadaan atau tindakan seseorang membuat kamu merasa kesal, tidak sabar, kecewa, atau bahkan marah kepadanya, maka saat itu kamu sedang menghakimi atau judgmental terhadap orang tersebut.
  • Jika kamu berpikir bahwa seseorang harus mengubah caranya (bisa cara berpikir, bertindak) maka kamu sedang menghakimi/judgmental.
  • Jika kamu meremehkan penderitaan seseorang maka kamu sedang menghakimi/judgmental.
  • Jika kamu berbicara meremehkan tentang seseorang maka kamu sedang menghakimi/judgmental
Saya pernah mendapati seseorang tidak setuju dengan tindakan atau pola pikir temannya yang melakukan sesuatu yang bertentangan dengan pola pikirnya. Saya contohkan tentang mengasuh anak. Katakanlah A memilih untuk mengasuh anaknya yang masih kecil dan berhenti dari pekerjaannya. Padahal keadaan ekonominya kekurangan. Suami tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari. Melihat keadaan A, B tidak setuju. Jika B menjadi A, dia akan memilih untuk bekerja membantu suami. Anak bisa diasuh asisten rumah tangga. Dari perbedaan pendapat ini saja B menjadi mengeluarkan pernyataan yang kurang pantas atau menyudutkan atau menganggap bodoh seolah B yang paling benar. Padahal kita tidak tahu bagaimana kondisi A yang sebenarnya.


Kita hanya melihat kondisi seseorang dari luar saja yang ditampakkan. Dalamnya kita mana tahu. Kita hanya melihat satu sisi tapi seolah kita tahu keseluruhan sehingga kita dengan seenaknya men-judge orang lain. Apakah kita tahu keseluruhan yang dialami seseorang? Dari 24 jam sehari mungkin tidak sampai 1 jam yang kita ketahui tentang seseorang. Tapi kenapa dengan mudahnya kita menghakimi seseorang? Memangnya siapa kita? Kita bukan malaikat yang mengikutinya setiap saat. Kita bukan Tuhan yang mengawasinya setiap saat.

Kondisi kita tidak bisa disamakan dengan orang lain. Kita tidak bisa memaksa orang lain untuk sama sepemikiran dengan kita. Apa yang cocok dengan kita belum tentu cocok untuk orang lain. Apa yang dilalui seseorang tidak sama dengan yang kita lalui mulai dari keluarga, lingkungan tempat bertumbuh, pendidikan, dll. Semua itu membentuk pola hidup seseorang seperti apa yang dijalani seseorang saat ini. Pantaskah kita judgmental terhadap orang lain?

Judgmental bisa berdampak pada seseorang seperti merasa tidak diterima oleh orang lain atau lingkungan. Perasaan tertolak tentu tidaklah nyaman. Setiap individu perlu eksistensi diri. Penerimaan oleh lingkungan akan membantu seseorang untuk bertumbuh menjadi lebih baik.

OK sobat sampai di sini dulu ya. Next time kita sambung lagi.

Cheers!

Friday, September 17, 2021

Kejamnya Dunia Kerja

9/17/2021 02:54:00 PM 2 Comments
Halo Sobat! Apa kabar? Lama tak bersua ya. Setahun sudah berlalu. Tak satu pun artikel saya posting. Saya tenggelam dalam kehidupan nyata. Ah, kangen juga mengobrak-abrik blog ini. Ada yang kangen posting-an saya gak ya? Hehe

Walau lama tak diurus, ternyata masih ada saja pengunjung yang nyasar ke blog ini. Hmm, mungkin saatnya saya bangkit kembali. :D

Selama hayat masih dikandung badan, maju terus.... Duh, ngomong apaan sih ini :D

Ok, Sobat, maafkan daku yang vakum terlalu lama. Mungkin memang ada masa-masanya kita ingin rehat sejenak eh jadinya malah kebablasan. Bukan rehat sejenak lagi itu namanya tapi berjenak-jenak alias banyak jenak.


Sobat, kali ini saya menulis ini di kamar kos saya yang baru alias sudah hampir 6 bulan saya tempati di ibukota Jakarta. Saya berpindah tugas kemari. Sungguh di luar perkiraan ya Sobat. Saya tidak pernah bermimpi untuk bekerja di sini. Walau banyak yang menginginkan untuk pindah kerja kemari tapi tidak buat saya. Keinginan saya adalah pindah ke kampung halaman. Namun apa daya, ada yang lebih berkuasa di luar sana yang mengontrol hidup saya. Mungkin sudah jalannya harus seperti ini.

Banyak yang saya pertimbangkan untuk pindah kemari. Saya sungguh galau. Pada awalnya saya sempat tidak mengirim berkas dan upload berkas sudah ditutup. Saya pun menjalani hidup saya seperti biasa dan berharap plan b saya bisa berjalan mulus. Tapi kemudian, sehari sebelum pengumuman saya dihubungi orang pusat yang memberikan saya pilihan mau lanjut atau tidak. Jika mau lanjut harus kirim berkas sampai sore hari. Saya yang sedang ikut pelatihan pun jadi tidak konsen padahal sedang ada ujian sorenya. Akhirnya saya mengisi berkas dari nol yang ternyata tidak selesai sampai sore.

Saya minta waktu sampai besok pagi dan diiyakan. Lalu di pagi harinya saya kirim ke whatsapp si Bapak. Beliau bilang bahwa saya paling akhir yang kirim. Dan sore hari langsung keluar pengumuman. Duarrr... sungguh keputusan yang mendadak yang saya buat untuk hidup saya.

Saya ini orang yang penuh pertimbangan dalam memutuskan sesuatu. Yang saya lakukan biasanya sudah terencana. Saya bukan tipe yang buru-buru, grasa-grusu, dadakan dalam menjalani sesuatu. Harus dari jauh hari sudah dipikirkan direncanakan. Untuk jalan ke mall saja dengan teman, seminggu sebelumnya sudah janjian.

Wah, kepanjangan mukadimahnya nih. Mari lanjut ke tema! :D

Sobat, sebenarnya di posting-an ini saya ingin bercerita tentang dunia kerja yang sudah lama saya geluti. Bisa dibilang bahwa dalam dunia kerja selalu ada gesekan-gesekan.  

  • Ada hal-hal yang tidak bisa kita kontrol. 
Bagaimana penilaian orang lain ke kita, itu contoh hal yang tidak bisa kita kontrol. Namun ada hal yang bisa kita kontrol seperti bagaimana kita berperilaku, apa yang kita perbuat, nah semua itu atas kontrol kita pribadi. Berhubung ada hal-hal yang tidak bisa kita kontrol maka bisa dibilang kita tidak bisa menyenangkan semua orang. Jika dari 10 orang ada 1 orang yang tidak suka dengan kita tidak cocok dengan kita, itu hal wajar. Kita tidak bisa mengontrol hal tersebut. Kita tidak bisa memaksa orang tersebut untuk menyukai kita. Dari satu tempat kerja ke tempat kerja yang lain, niscaya hal tersebut akan sangat mungkin terjadi. 

Tak ada yang sempurna sobat. Life is hard. Ibarat kata, di mana pun kamu berada, kamu akan ketemu orang yang suka dan tidak suka dengan kamu. love and hate

Mungkin kamu pernah kepikiran, di mana pun saya berpijak kok ada saja sih yang ga suka sama saya. Apa yang salah dengan saya? Stop! Jika kamu sudah merasa sebagai orang yang berada di jalan yang lurus alias tidak macam-macam. Kamu tidak berbuat onar atau menyebabkan masalah. Jangan berpikir ada yang salah dengan kamu. Bisa jadi yang bermasalah bukan kamu tapi lingkungan kamu atau orang-orang di sekitar kamu. Jika kamu berganti lingkungan, kamu menemukan lingkungan yang cocok dengan kamu, maka kamu tidak akan menyalahkan dirimu sendiri lagi. 


Bisa jadi memang ada orang yang tidak cocok dengan kamu lalu orang tersebut yang malah membuat masalah denganmu. Entah dia menjadi judgmental terhadapmu yang menyebabkan kamu merasa ada yang salah denganmu ataupun kamu merasa tidak nyaman. Hal-hal seperti itu memang tidak mengenakkan tentunya karena perasaan kita yang bermain. Tapi cobalah berpikir dengan logika. Apakah kamu bekerja untuk orang tersebut? Apakah orang tersebut yang mempekerjakanmu, menggajimu? Apakah kamu akan dipecat gegara hal tidak nyaman yang kamu rasakan? Jika kamu merasa bahwa tempat kerjamu worth it untuk dipertahankan, go ahead! Tapi jika kamu merasa membawa pengaruh buruk terhadapmu, mungkin mental psikismu jadi terganggu karenanya, maka hal tersebut tidak sehat alias tidak baik buatmu. Segeralah keluar dari lingkungan tersebut.

Jika kamu bisa bersikap cuek, hal itu akan bisa membuatmu lebih enak hidup, meneruskan hidup seolah tak terjadi apa-apa. Tapi jika kamu adalah tipe orang yang sensitif tentu akan sulit bagimu. Kamu bisa pertimbangkan untuk pindah lingkungan.

Cukuplah penilaian Tuhan terhadapmu maka kamu tak akan memperdulikan atau sakit hati dengan penilaian manusia terhadapmu.

  • Kamu dengan keunikanmu
Adakah kamu pernah terpikir, sepertinya kepribadian seperti kamu (yang kamu miliki) sulit diterima orang lain di lingkungan kerja. Hal ini kemungkinan terjadi untuk orang tipe pendiam introvert yang irit bicara, tidak pandai bergaul dan cenderung berbeda dibanding yang lain. Kamu melihat bahwa lingkungan lebih menerima dan menyukai tipe kepribadian yang ceria yang banyak bicara dll yang sangat bertolak belakang denganmu 180 derajat. Tentu kamu merasa kamu tidak bisa dipaksa untuk menjadi orang lain agar orang menyukaimu, agar lingkungan menerimamu. Betul tidak? Sangat tidak nyaman jika kita harus menjadi orang lain. Tidak bisakah kita menjadi diri kita sendiri saja dan lingkungan menerima kita? Toh kita tidak menuntut orang lain menjadi seperti yang kita mau agar sejalan dengan kita. 

  • Like and Dislike
Like and dislike adalah hal yang saya bilang hal biasa dalam hidup, apalagi di lingkungan kerja. Kita ketemu orang-orang dengan latar belakang budaya, pendidikan, pengalaman, pola pikir yang berbeda-beda. Percayalah kita tidak akan lepas dari like and dislike. Oke, mungkin itu hal biasa, kita tak terlalu perduli, tapi ketika banyak kasus like and dislike terjadi di lingkungan kerja kita, tentu kita akan aware. Loh kok begini dan begitu. Kok si dia begini tapi perlakuannya begitu, dll. Kita tak bisa tutup mata akan like and dislike yang terjadi di depan mata. Tapi kita juga tak berdaya karena berada di jajaran terbawah. Kita bisa apa?

Legowo saja sobat. Kita seorang saja tidak bisa merubah apa-apa. 

  • Tempat baru tak seindah harapan
Mungkin sebagian dari kita ada yang berpindah-pindah tempat kerja. Apa harapanmu ketika memasuki tempat yang baru? Kamu kemungkinan berharap mendapat pengalaman baru kehidupan baru yang lebih baik. Betul tidak? Mungkin benar kamu bisa mendapatkan hal tersebut jika kamu bernasib baik. Tapi tentu saja hal itu tidak berlaku buat semua orang. 

Ada kemungkinan jika tempat baru tak seindah harapan. Yang ada malah lebih buruk dari tempat lama. Semacam ada kemunduran tatkala kita ada di situ. Siapkan mental saja ya Sobat. Di tempat baru juga belum tentu kita ketemu orang-orang yang sejalan dengan kita yang bisa mendukung kita untuk bertumbuh. Jika kita mendapati lingkungan yang tidak lebih baik dari sebelumnya, bisa jadi kita mengalami penurunan kualitas diri karena terpengaruh lingkungan. Tapi di sisi lain jika kamu kuat, maka tempat tersebut bisa menjadi ajang pembelajaran hidup untuk menjadi lebih wise dalam memahami lingkungan yang tidak sesuai dengan kamu. Apakah kamu pernah mengalami? Ada di posisi manakah kamu?

Sobat, sekian dulu ya sharing dari saya hari ini. Lain kali saya sambung lagi jika ada ide-ide lain yang perlu saya tambahi.

Note: Tulisan ini pertama saya tulis sebelum saya mulai posting review buku Saatnya Dunia Berubah dan Ikigai, tapi baru saya selesaikan hari ini untuk di-posting.

Cheers!


Thursday, September 16, 2021

Sayap Patah: Memori Kehilangan

9/16/2021 07:50:00 PM 0 Comments
Sobat, pernahkah kamu kehilangan? Kehilangan seseorang yang kamu cintai.

Di sini saya ingin bercerita bahwa saya baru saja kehilangan sesosok yang saya cinta. Saking cintanya apa pun yang beliau minta saya akan berikan. Kalian pasti bisa menebaknya siapakah sesosok itu. Dialah ayah saya. Beliau wafat pada hari senin malam sekitar pukul sembilan kurang, 6 September 2021. Saya tak punya firasat. Tapi sekitar sehari sebelumnya saya video call memantau beliau, beliau tampak sehat dan gemuk. Dalam hati saya berkata, bertahan ya Ayah, tunggu saya, bulan depan saya pulang setelah SK saya turun. Tidak menyangka malam harinya hb turun dan sesak napas. Keesokan paginya dibawa ke rumah sakit. Tidak sampai menginap, beliau sudah wafat. 


Saat dikabari bahwa ayah saya sudah tidak ada, saya tidak ngeh. Keponakan saya menelpon dan bilang bahwa ayah sudah balik. Saya pikir ayah saya balik ke rumah. Saya merasa senang dalam hati ayah saya tidak apa-apa. Tapi ternyata duaarrr, balik yang dimaksud adalah ke rahmatullah untuk selama-lamanya. Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un...

Saya mencari cara untuk pulang kampung. Di malam hari begitu sudah tidak ada lagi kendaraan. Pesawat hanya ada keesokan harinya. Travel dan damri sudah berangkat semuanya. Duh, pusing saya bagaimana caranya bisa pulang. Setidaknya agar saya masih bisa melihat wajah ayah saya untuk terakhir kalinya. Akhirnya saya kepikiran minta jemput kakak saya dari Banten.

Saya tidak bisa tidur. Saya selesaikan dulu kerjaan saya. Mungkin kalian berpikir, masih sempat-sempatnya ya. Karena saya tidak akan bisa kerja beberapa hari ke depan. Dan kerjaan tersebut sudah menuju deadline. Setelah itu saya bersiap-siap menunggu kakak saya. Akhirnya pukul 1.30 pagi kakak saya datang. Alhamdulillah. 

Sekitar 7 jam perjalanan, saya tiba di rumah. Di luar rumah sudah banyak orang berkerumun. Keluar dari mobil, kakak saya menangis semakin keras berjalan menuju ke rumah. Saya gandeng tangan kakak saya. Saya masih lebih tegar. Begitu masuk ke rumah, ada ibu saya menyambut. Pecah tangis saya di pelukan ibu saya. Tak kuasa saya menahan tangis. Kami bertiga berpelukan. Ya Allah ya Rabbi... 

Di dalam, ayah saya sedang disholatkan. Tak lama kemudian, saya diajak keluar kamar untuk melihat ayah saya. Wajahnya sudah ditutup kain. Saya berjalan menuju beliau. Selangkah demi selangkah saya mendekat ke wajahnya. Tak tertahankan saya menangis menjadi-jadi. Sungguh momen yang sangat memilukan. Saya cium pipi dan kening beliau dan saya peluk beliau untuk terakhir kalinya. Wajah ayah saya begitu putih dan bersih di akhir hayatnya. Lalu saya mundur dan bergantian dengan kakak saya.

Ya Allah, begini rasanya kehilangan seseorang yang begitu dicinta. Saya merasa seperti kehilangan satu sayap. Yang membuat sedih dan selalu menangis adalah memori yang terjalin selama beliau masih hidup. Ketika teringat wajahnya. Teringat beliau duduk dan tidur, suara langkah kakinya yang khas menyeret lantai dsb.

"Hiduplah sesukamu karena sesungguhnya kamu akan mati. Cintailah siapa yang kamu suka karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya. Dan berbuatlah sesukamu karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya." (Nasehat Malaikat Jibril) 

Memang ajal sudah ditetapkan oleh Allah. Saya pun tak tahu sampai kapan saya akan hidup. Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kedua orang tua saya. Terimalah amal ibadah ayah saya. Ringankan siksa kuburnya. Lapangkan dan terangkan kuburnya. Aamiin.

Yang bisa kulakukan hanya berdoa untukmu Ayah...
Selamat jalan Ayah...

Salam sayang dariku, Anakmu yang sangat menyayangimu...
Semoga kita bertemu kembali di surga-Nya...
Aamiin...

Sobat, kita bisa kirim doa untuk ayah yang sudah meninggal dengan membaca:

Khushuushon ilaa ruuhi abii…(sebut nama ayah kita) bin…(sebut nama ayahnya ayah kita)Allahumaghfir lahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu, lahul faatihah.

lanjut baca Al Fatihah.

Kita bisa kirim surat yasin. Pada malam jumat, mayit di alam kubur berebutan yasin yang dikirim orang yang masih hidup yang menyebut mukminin wal mukminat. Namun tatkala ada anak yang mengirim yasin untuk orangtua yang meninggal maka mayit tidak lagi rebutan, cukup dari kiriman anaknya. 

Kita masih bisa berbakti kepada orangtua yang meninggal dengan mendoakannya (jangan lupa doa robbi firli waliwalidaya warhamhuma kama rabbayani soghiro selepas sholat mohonkan ampun orangtua kita) dan beramal atas namanya. Selama masih di alam barzah (belum kiamat alias setelahnya alam akherat) hal tersebut masih berlaku. Demikian saya kutip dari ceramah Gus Baha. Selama kita masih hidup mari selalu doakan orangtua kita. Jika kita meninggal, tak ada lagi yang mendoakan orangtua kita di alam kubur. Tak ada lagi yang mengirim yasin. Semua amal ibadah terputus ketika meninggal dunia kecuali 3 perkara yaitu amal jariyah, ilmu bermanfaat, dan doa anak soleh.

Sekian sharing saya ya sobat...

Sunday, September 5, 2021

Cara Mengatasi Whatsapp Kena Hack

9/05/2021 10:35:00 PM 0 Comments
Sekitar bulan Juni 2021 lalu setelah hari raya Idul Adha, whatsapp saya kena hack. Bagaimana ceritanya?

Jadi begini Sobat, saya ceritakan awal mulanya siapa tahu ada yang mengalami hal serupa sehingga tidak menjadi korban seperti saya. Sekitar pukul 8.30 malam saya tengah santai tidur-tiduran sambil internetan di hp saya yang khusus internet, tiba-tiba teman kosan saya datang ke kamar saya bertanya, "Mbak, WA saya?"

Saya jawab seketika, "Nggak."

Kemudian dia menunjukkan isi WA-nya ke saya. "Ini nomor WA Mbak kan?" tanyanya lagi.


Saya cermati profil di WA hp-nya yang adalah benar gambar profil WA saya. Waduh, kok bisa ya. Kemudian saya cek WA hp saya. Saya sudah tidak bisa buka lagi itu WA saya. Ada tulisan kalau WA saya dibuka di perangkat lain. Alamak kena hack WA saya. 

Ada perintah untuk verifikasi. Tapi saya coba verifikasi tidak bisa. Sampai keesokan harinya juga tidak bisa. Kemudian saya temukan bahwa WA saya sudah di-password sama yang nge-hack. Haduh, jadi desperate deh. Lemes...

Sobat, mau tahu apa isi WA pakai nomor saya yang dikirim ke teman kos saya? Tak lain dan tak bukan minta ditransfer duit ke rekeningnya. Modus! Untungnya teman saya cerdas. Dia curiga kan masa kami cuma beda kamar minta ditransfer duit dengan tiba-tiba. Mintanya via WA lagi. Kenapa ga minta langsung? Teman saya pun menjawab tidak punya di rekening tapi adanya cash. Bravo! :D

Setelah teman kos ini cerita ke saya, teman kos lain ikutan ngumpul dan bercerita mereka juga dikirimi pesan WA mau pinjem duit minta ditransfer. Wah, parah nih bahaya. Menjelekkan nama saya nih saya pikir. Setelah teman kos, teman kerja di tempat kerja yang lama menghubungi saya via instagram, dia bilang ada teman lain yang dimintai transfer duit juga. Dan yang nge-hack bisa bahasa Bengkulu menjawab WA teman saya. Loh kok? Jadi curiga kan? Saya lihat percakapan WA-nya lancar bahasa Bengkulunya. Duh, amit-amit ini. Siapa sih nih orang?

Mana saya tuh jarang komunikasi dengan teman yang dimintai duit ini. Saya tahu dia saya kenal karena dulu satu bidang kerjaan begitu walau tidak satu kantor tapi saya sering ketemu saat pelatihan atau acara-acara rapat teknis. Nah, kan aneh kan kalau tidak pernah komunikasi tiba-tiba minta transfer aja. Apa kabar dunia?

Teman yang ini sudah ya ceritanya. Teman lain yang merupakan teman main atau jalan bareng saya pun menanyakan ke saya ada apa dengan saya. Ya, saya bilang saja ke-hack. Dia dan teman lain pun di WA yang sama loh minta duit. Tapi tentunya teman-teman saya ini tidak percaya begitu saja. Setelah tahu kalau WA saya di-hack ya malah dimainin alias dikerjain itu yang hack. Iseng sih kalau ini teman saya. :D

Keesokan harinya, ada lagi. Kali ini teman kuliah saya dulu saat S2. Dia langsung telpon saya apa benar saya pinjam duit ke dia. Saya jawab saja saya kena hack. Teman kuliah yang lain pun dikirimi pesan minta transfer juga. Parah kan?

Sumpah, memalukan. Sangat sangat memalukan... Ya Allah, cobaan apalagi ini.


Penyebab

Kenapa saya sampai bisa kena hack? Jadi ceritanya nih, ada sekitar dua hari sebelum kena hack, ada WA masuk. Dia minta dikirimi kode OTP yang barusan masuk ke hp saya. Dia mengaku sebagai pelayan Indomaret yang salah kirim kode voucher game pelanggan. Nah, buruknya adalah sebelum kejadian itu memang saya ada transaksi dengan Indomaret yaitu beli online. Jadi saya yang baik hati dan polos ini berpikir oh benar ini dari Indomaret. Tidak menaruh curiga gitu loh. 

Saat itu saya kopi saja kodenya lalu saya kirim ke dia. Eh, dia WA lagi minta dikirim gambarnya. Saya bilang saya ga bisa kirim gambar hp saya penuh. Tapi entah bagaimana saking baiknya saya (atau saking bodohnya? ah, saya ga mau dibilang bodoh sih) akhirnya saya kirim itu ke dia. Mungkin memang sudah takdir kali ya bakal kejadian. :D

Ya sudah akhirnya ke-hack itu WA saya sekitar 2 hari kemudian. Fu fu fu...


Apa yang saya lakukan?

Saya disarankan teman saya untuk kirim email ke whatsapp. Ok, saya kirim email dalam bahasa Inggris yang memberitahukan bahwa whatsapp saya dengan nomor 08XXXXXXX kena hack/dicuri. Saya minta agar akun saya di nonaktifkan (deactivated). Kirim ke email: support@whatsapp.com

Beberapa waktu kemudian saya mendapat balasan dari whatsapp. Panjang lebar sih isinya. Tapi pada intinya whatsapp tidak bisa menonaktifkan akun yang saat itu dalam kondisi ter-password. 

Nah loh. Bagaimana coba? 

Whatsapp menyarankan agar saya menunggu selama satu minggu agar si password ini netral baru saya ambil alih itu akun saya. Hmm, baiklah saya tunggu!

Saya selalu mantengin itu akun saya dari hari ke hari coba reset tapi tidak bisa ya karena saya tidak tahu password-nya. Baiklah sampai tiba satu minggu akhirnya bisa Sobat! Wuih senangnya hatiku. :)

Lagian ya yang nge-hack ini kurang kerjaan banget sih. Dia tuh cuma pakai akun saya dari sekitar  8.30 malam sampai 3.30 pagi. Itu last seen-nya. Mungkin ga dapat korban ya. Semoga saja tidak sih. Saya berharap teman-teman saya adalah orang yang cerdas. Karena kan kejadian minta-minta transfer duit ini di luar kebiasaan saya banget. Jadi kemungkinan teman-teman pasti curiga. Lagian kalau berurusan dengan duit kan orang biasanya kenceng alias ga mudah ngasih duit. Harus dengan orang yang benar-benar dipercaya kan? :D

Selain akun chat whatsapp yang biasa saya pakai, eh yang nge-hack itu buka akun bisnis juga loh. Benar-benar deh ya parah. Dan di-password juga! 


Saran buat kalian
  1. Kalau akun whatsapp kamu kena hack seperti saya, jangan panik. Pertama coba kamu verifikasi akunmu dengan kode yang dikirim via sms ke hp-mu. Kalau yang nge-hack tidak mem-password akunmu maka kamu akan langsung bisa verifikasi alias ambil alih akunmu. Tapi kalau sudah terlanjur di-password, tunggu saja satu minggu. Sabar ya...
  2. Kamu tidak perlu menghubungi operator SIM card untuk memblokir nomormu. Karena kan kamu masih perlu untuk mengambil alih nanti. Kode verifikasi kan dikirimnya via sms ke hp.
  3. Jangan sembarangan kasih kode OTP apapun itu. Bahaya! Kalau ada yang minta kayak kejadian saya, becandain aja ya, bilang aja, "Salah sendiri salah kirim! Wekkk :p" :D
Ok, sekian sharing saya hari ini. Semoga bermanfaat ya! 

Cheers!

Monday, August 30, 2021

Review: Ikigai Rahasia Panjang Umur dan Bahagia ala Jepang

8/30/2021 07:16:00 PM 0 Comments
Hai sobat! Kali ini saya mau me-review buku yang berjudul Ikigai: the Japanese Secret to a Long and Happy Life karya Hector Garcia dan Francesc Miralles. Sebelumnya saya sudah membuat sebuah slide presentasi tentang buku ini karena terpaksa. Wah kok terpaksa sih. Haha iya sobat, jadi saya tuh dapat giliran sharing knowledge di acara zoom rutinan kantor. Kala itu saya tidak tahu kalau sudah masuk giliran saya. Tiba-tiba saya dihubungi untuk mengisi acara sehari sebelum hari H. Waduh ga siaplah saya. Akhirnya saya cari-cari apalah yang bisa saya angkat temanya buat keesokan harinya. Pusing saya. Akhirnya saya kepikir buat mengisi review buku ikigai saja. Saya kan sudah pernah membaca. Jadi ceritanya saya baca ulang sobat demi membuat konten. Pagi hari baru saya setor karena baru selesai. 

Sejujurnya saya pengen komplain dengan panitianya ya. Kenapa kok mendadak. Saya kepikir buat mundur sebenarnya di hari berikutnya saja. Tapi belum sampai saya bilang ke panitianya saya kepikiran mungkin memang sudah giliran saya tapi saya yang nggak ngeh dengan jadwal. Karena yang saya ingat beberapa teman saya sudah duluan presentasi sih. Okelah saya tuntaskan. 


Lanjut ke buku Ikigai. Buku ini tidak menceritakan detail tentang ikigai tetapi lebih ke rahasia panjang umur dan bahagia ala Jepang tepatnya orang Okinawa. Kenapa Okinawa? Okinawa ini merupakan salah satu dari 5 blue zones loh sobat. Apa itu blue zones? Blue zones adalah kawasan atau wilayah atau tempat di mana para manusia berumur panjang berada. Kelima wilayah itu diantaranya:
  1. Okinawa, Jepang
  2. Sardinia, Italy
  3. Loma Linda, California
  4. The Nicoya Peninsula, Costa Rica
  5. Icaria, Greece
Okinawa menempati urutan 1 di saat penulis buku ini menuliskan bukunya. Nah, kira-kira apa rahasianya?

Dikutip dari buku tersebut, per September 2016 menurut WHO, angka harapan hidup (AHH) tertinggi ada di Okinawa. AHH laki-laki sebesar 85 tahun dan perempuan 87,3 tahun. Selain itu juga rasio tertinggi penduduk usia lebih dari 100 tahun sangat tinggi yaitu 520 per 1 juta penduduk.

Kenapa bisa begitu ya? Nah, salah satu rahasianya ada di menu makanannya sobat. Yuk simak!


Rahasianya ada pada konsumi gula, garam, dan kalori. Konsumsinya jangan banyak-banyak kalau ingin panjang umur ala orang Okinawa. Lebih dari 30% kalorinya saja berasal dari sayuran loh. Coba kalau kita renungkan dengan konsumsi kita sehari-hari, banyak karbohidratnya ketimbang sayuran bukan? Selain itu, makanan yang dimakan banyak jenisnya. Bukan kuantitas ya tapi jenisnya. Makanya di sini diistilahkan eating the rainbow



Orang Okinawa juga punya prinsip atau peraturan yang disebut hara hachi bu yaitu berhenti makan sebelum kenyang. Dengan peraturan 80% yaitu makan 80% dan sisakan lambung 20%. Wah, mirip sekali dengan ajaran muslim ya. Di buku itu juga dipaparkan alternatif lain dari peraturan 80% adalah dengan puasa 1 atau 2 hari dalam seminggu. Nah, di islam ada puasa senin kamis. Lagi-lagi, sejalan ya dengan islam. 

Berikut saya tambahkan testimoni para supercentenarian (orang yang umurnya lebih dari 110 tahun).


Nah, sobat, sudah lihat kan apa rahasia para supercentenarian hidup panjang? Ada yang tidak makan daging. Bisakah kalian tidak makan daging? :D

Ok, saya cukupkan sampai sini ya sobat. Next time saya hadir lagi dengan tema yang lain. Jika tertarik lebih jauh dengan bukunya, silahkan dibaca ya Sobat. Karena bukunya lebih detail isinya dan lebih mendalam. Tidak hanya menu diet yang dibahas. 

Saatnya Dunia Berubah Review

8/30/2021 05:20:00 PM 0 Comments
Halo Sobat! Apa kabarnya hari ini? Buku apa yang sudah kamu baca hari ini? Saya baru saja menamatkan sebuah buku yang sangat menarik dan inspiratif karya Ibu Siti Fadilah Supari berjudul Saatnya Dunia Berubah. Sebuah prestasi rasanya bisa menyelesaikan membaca buku. Pada masa sekarang yang semuanya sudah tersedia di gadget membuat saya teralihkan untuk membaca buku. Padahal di masa lalu saya merasakan betapa asyiknya membaca buku. Namun semakin hari semakin terlupakan.


Lanjut ke buku, sebenarnya buku Saatnya Dunia Berubah ini sudah lama diterbitkan yaitu tahun 2007. Buku ini bercerita tentang perjuangan Bu Siti selaku Menteri Kesehatan di masa itu untuk melawan virus flu burung. Saya tertarik membaca buku ini gegara covid yang melanda negeri ini. Saya pun menonton youtube beliau yang isinya sangat edukatif tentang covid namun sayang sempat di-take down video-videonya hingga tersisa satu atau dua video saja. Untungnya saya sudah sempat menonton sebelumnya.

Dari buku beliau ini saya bisa melihat betapa beratnya perjuangan beliau untuk membela bangsa ini. Bagaimana beliau berhadapan dengan negara adidaya Amerika Serikat. Beliau mengumpulkan pendukung dari negara-negara luar anggota WHO. Rapat dan sidang yang beliau hadiri dan juga menyuarakan kebenaran agar disetujui oleh negara-negara lain. HP yang selalu ramai pertanyaan dari media. Berbagai negosiasi beliau lakukan. Sungguh luar biasa!

Di buku itu beliau menceritakan kegundahannya akan wild virus flu burung strain Indonesia yang dikirim ke WHO namun ternyata virus tersebut disimpan di Los Alamos New Mexico yang kemudian diberikan ke perusahaan vaksin untuk dibuat vaksin. Yang lebih menakutkan adalah jika dibuat sebagai senjata biologi pemusnah masal maka tidak akan ada yang tahu. Dan tatanan/mekanisme seperti ini sudah berjalan di WHO selama 60 tahun. Tak ada yang melawan. Baru kali itu di bawah kepemimpinan Bu Siti sebagai Menteri Kesehatan RI yang berani melawan ketidakadilan yang dilakukan WHO.

Keren sekali Bu Siti! Ibu memang orang terpilih yang dipilih Tuhan untuk melawan ketidakadilan.

Ada kisah yang menurut saya sungguh mencengangkan. Bu Siti sudah membuat kesepakatan dengan perusahaan vaksin Baxter untuk membuat vaksin flu burung strain Indonesia. Suatu ketika Bu Siti diminta diwawancara oleh radio Australia. Nah, Bu Siti ditanya berbagai hal tentang masalah flu burung sampai pada satu pertanyaan yang membuat beliau menjadi headline di media-media internasional esok paginya yang menuliskan bahwa beliau telah menuduh Australia mencuri virus H5N1 Indonesia untuk dibuat vaksin di sana. Wah, memang media pintar sekali menggoreng berita. 

Sobat, lebih seru dan detailnya baca bukunya saja langsung ya. :)

Seandainya semua pimpinan atau menteri-menteri di Indonesia seperti Bu Siti yang memperjuangkan martabat bangsa yang berdaulat, betapa kerennya NKRI ini ya Tuhan... semoga suatu saat... Aamiin.

Sobat, buku ini sangat membuka wawasan dan pemikiran kamu akan kejamnya dunia yang selama ini tertutupi begitu rapi. Recommended ya untuk dibaca bukunya. 

Salam hangat di sore ini yang mendung... tapi hatiku tidak mendung ya Sobat :)

Cheers!


Sunday, September 13, 2020

Open Marriage

9/13/2020 09:46:00 AM 1 Comments

Suatu ketika saya chatting dengan seseorang. Nah, di hari sebelumnya dia juga menyapa saya di chat. Saya hafal dengan nicknamenya. Sudah beberapa kali kami chat. Ya sebatas chat. Nah, di hari sebelumnya, dia mengatai bahasa Inggris saya jelek. Padahal sebelum-sebelumnya chat biasa saja tuh tidak ada komplain. Aneh.



Lah saya jadi sebal ceritanya. Kata dia, saya tidak berbicara bahasa Inggris kan ngapain pakai nickname bahasa Inggris. Lah suka-suka saya kali. Dan kalau bahasa Inggris saya jelek ya wajar saja wong saya bukan native. Bahasa Inggris itu bahkan bukan bahasa kedua buat saya. Dan jika memang jelek ngapain masih chat sama saya. Katanya dia tidak mengerti bahasa Inggris yang saya pakai. Lah, terus bahasa apa yang sedang dipakai buat chat? Dia juga masih terus membalas. Berarti dia ngerti kan? Emangnya bahasa apa yang dipakai selama ini? Toh itu bukan pertama kali chat loh. Alamak...

Keesokannya, dia ngechat lagi. Tapi umurnya berubah. Ini orang yang kemarin atau bukan, pikir saya. Saya penasaraan jadi saya tanya langsung. Chatnya normal biasa saja. Dan saat saya tanya, ternyata benar itu dia orang yang sama yang sebelumnya ngatain saya. Tapi saya tidak emosi ya. Santai. 

Dia mengaku kalau dia guru bahasa Inggris sekolah internasional. Tapi karena pandemi. Dia tidak mengajar. Dia bisa bantu saya memperbaiki bahasa Inggris saya katanya. 

"Berapa biayanya," tanya saya. 
"Murah buat kamu," jawabnya.
"Berapa?"
"100 per jam."
"Dollar, Euro, atau Pounds?"
"Rupiah."
Wow murah banget kan? Hihi
"100.000 rupiah," katanya diralat.

Dia tanya saya mau kelas apa, conversation, IELTS atau business english. Saya pikir-pikir 100 ribu per jam lumayan mahal juga. Tapi kan dia native jadi wajar. Bisa ga saya bayar segitu?

Setelah ngobrol-ngobrol lebih lanjut soal kursus, eh ternyata dia modus. Modus gimana? Dia bilang ke saya kalau saya seksi. Lah kok? Dilihat dari mananya ya. Lalu dia tanya ke saya begini, "Kamu tertarik pria kulit putih?"

Saya jawab saja apakah ada yang mau dia rekomendasikan ke saya.

Kata dia, "Me."

Saya balas emoticon tertawa. "Kenapa?" katanya.

"Lah kan kamu sudah menikah," jawab saya

"Open marriage," katanya.

Ok, saya cut di sini ceritanya ya. Mendengar kata open marriage, ini bukan pertama kalinya sih buat saya. Pas banget saya pernah membaca kisah tentang open marriage. Dan dalam pandangan saya sih saya tidak setuju dengan open marriage. Tapi saya juga tidak akan sinis terhadap pelaku open marriage.

Memang di awal chat, dia sudah bilang bahwa dia tidak bahagia. Dan begitu selanjutnya dia bilang open marriage, dari situ saya berpikir, oh pantesan dia open marriage.

Jika teman-teman belum tahu apa itu open marriage, sepengetahuan saya nih teman-teman, open marriage itu adalah pernikahan di mana kedua pasangan bersepakat untuk membiarkan keduanya mempunyai hubungan di luar penikahan, mereka saling percaya dan tidak melibatkan kecemburuan. Jadi, jika si suami dan istri punya pasangan di luar pernikahan ya silahkan saja tapi mereka tetap berstatus menikah. Dan hal ini tidak dianggap sebagai selingkuh. Kedua belah pihak sudah saling memahami.

Ketidakbahagiaan dalam pernikahan sepertinya sudah cukup mewakili kenapa pasangan suami istri memilih open marriage. Ketidakbahagiaan tentu luas pengertiannya kan. Tentu ada faktor-faktor khusus yang menyebabkan adanya opsi open marriage ini.

Umumnya di Indonesia pernikahan dibagi menjadi monogami dan poligami. Nah, di negara barat sana bukan poligami tetapi menyebutnya nonmonogami. Kalau poligami kan sah istri-istri dinikahi. Nah kalau nonmonogami ini istilah untuk pernikahan terbuka. Menikah yang sah hanya berdua (suami istri) namun mereka bisa melibatkan orang lain di luar pernikahan dalam hubungan mereka.



Monday, August 31, 2020

Pastikan Anda Tercatat di Sensus Penduduk September 2020 Mendatang

8/31/2020 05:54:00 PM 0 Comments
Sensus penduduk adalah pendataan penduduk yang dilakukan sekurang-kurangnya setiap 10 tahun sekali. Sensus Penduduk di Indonesia telah dilaksanakan sebanyak 6 kali sejak Indonesia merdeka, yaitu pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010. Tahun 2020 ini merupakan pelaksanaan Sensus Penduduk yang ketujuh. Adapun dasar hukum pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 diantaranya:
1. UU No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik
2. UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
3. UU No. 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
4. UU No. 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan
5. PP No. 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik
6. United Nations Recommendation 2017 Population and Housing Census 2020
7. Perpres No. 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia
8. Perpres No. 62 Tahun 2019 tentang Statistik Hayati


Siapakah yang didata?
Pada Sensus Penduduk 2020, pendataan dilakukan terhadap WNI & WNA yang telah atau akan tinggal selama minimal 1 tahun di Indonesia.

Dimanakah sensus dilakukan?
Sensus penduduk dilakukan di seluruh wilayah Indonesia (termasuk Perwakilan RI yang ada di luar negeri/teritorial Indonesia beserta keluarga). 

Seberapa pentingkah Sensus Penduduk dilakukan?
Sensus Penduduk sangatlah penting. Manfaat daripada Sensus Penduduk diantaranya dapat digunakan sebagai evaluasi pembangunan seperti RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) & SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan). Selain itu juga bisa dijadikan sebagai dasar perencanaan di berbagai bidang kehidupan. Sementara tujuan yang diemban Sensus Penduduk 2020 adalah menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk Indonesia menuju “Satu Data Kependudukan Indonesia”.

Kapan pelaksanaan Sensus Penduduk?
Di tahun 2020 ini, Sensus Penduduk kembali dilaksanakan sesuai amanat Undang-Undang Statistik No. 16 Tahun 1997 Tentang Statistik. Namun, ada yang berbeda dengan penyelenggaraan Sensus Penduduk kali ini. Jika di tahun-tahun sebelumnya penyelenggaraan sensus menggunakan metode tradisional, maka di tahun 2020 Badan Pusat Statistik sebagai badan yang berwenang menyelenggarakan Sensus Penduduk menggunakan metode kombinasi atas rekomendasi PBB yakni dengan menggunakan data Administrasi Kependudukan (Adminduk) sebagai basis data dasar. Pelaksanakan sensus pun pertama kalinya dilakukan dengan dua cara yaitu daring (online) dan pendataan lapangan. 

Sensus Penduduk Online (SPO) dilaksanakan pada tanggal 15 Februari s.d 29 Mei 2020 dengan cara mengakses https://sensus.bps.go.id. Dikarenakan pelaksanaan SPO sudah berakhir, bagi warga yang belum berpartisipasi di SPO tidak perlu cemas karena masih bisa mengikuti Sensus Penduduk lanjutan yang akan dilaksanakan serentak seluruh Indonesia pada tanggal 1-30 September 2020.

Data apa saja yang dikumpulkan?
Data yang dikumpulkan pada Sensus Penduduk 2020 terdiri dari dua macam yaitu data perumahan dan data individu. Data perumahan meliputi status kepemilikan tempat tinggal, listrik, sumber air minum, fasilitas buang air besar, dan jenis lantai. Sementara data individu yang dikumpulkan meliputi nama, jenis kelamin, NIK, Alamat, tempat tanggal lahir, akta kelahiran, kewarganegaraan, suku, agama, status perkawinan, surat nikah, hubungan dengan kepala rumah tangga, lama tinggal, ijazah, pekerjaan, aktivitas, dan kemampuan berbahasa Indonesia.

Sensus Penduduk di tengah kondisi pandemi COVID-19?
Menyikapi adanya situasi pandemi COVID-19 yang tengah melanda negeri ini, pelaksanaan Sensus Penduduk di bulan September tetap dilakukan namun mengalami perubahan mekanisme pendataan lapangan menyesuaikan kondisi wilayah berdasarkan zona COVID-19 yaitu zona 1, zona 2, dan zona 3. Zona 1 menggunakan cara DOPU (drop off - pick up) di 227 kabupaten/kota. Zona 2 menggunakan cara Non DOPU di 246 kab/kota. Dan zona 3 menggunakan cara wawancara khusus untuk wilayah Papua dan Papua Barat.

Seperti apakah cara DOPU? 
Jadi, di bulan September nanti akan ada Petugas Sensus (PS) yang datang dari rumah ke rumah (door to door) untuk mengantar dokumen dan mengambil kembali dokumen setelah diisi secara mandiri oleh responden/rumah tangga.

Bagaimana tahapan pelaksanaan lapangan Sensus Penduduk September 2020?
Tahapan pelaksanaan lapangan Sensus Penduduk September 2020 diantaranya:
1. Pemeriksaan Daftar Penduduk.
Pemeriksaan Daftar Penduduk oleh Petugas Sensus dan Ketua/Pengurus SLS (Satuan Lingkungan Setempat) yang bertujuan untuk memastikan keberadaan Penduduk di wilayah kerjanya.


2. Verifikasi Lapangan
Verifikasi lapangan bertujuan untuk memastikan keberadaan penduduk yang diragukan keberadaannya di SLS tersebut oleh pengurus SLS. Pada tahap ini dilakukan verifikasi Lapangan dan konfirmasi keberadaan keluarga dan penduduk yang tidak dikenali Ketua/Pengurus SLS, serta penduduk yang baru ditambahkan ke daftar penduduk, kemudian menyerahkan kuesioner (drop-off) kepada penduduk yang belum berpartisipasi dalam SPO.


3. Pendataan Penduduk
Pendataan Penduduk adalah tahap pengambilan data penduduk sesuai zona COVID-19.


Petugas Sensus
Untuk terjun ke lapangan, Petugas Sensus dilengkapi dengan rompi dan tas berlogo Sensus Penduduk yang mudah dikenali. Adapun sesuai protokol kesehatan, petugas dilengkapi dengan APD berupa masker, face shield, dan hand sanitizer. Sebelum ke lapangan, petugas juga sudah menjalani Rapid Test. 

Bagaimana cara pengisian kuesioner?
Untuk tata cara pengisian di zona 1 (DOPU) dimana masyarakat mengisi kuesioner SP2020-C1 secara mandiri, pada kuesioner yang nanti diberikan ke masyarakat akan ada lembar pendamping yang berisi tata cara pengisian. Di lembar tersebut juga tertera nomor call center yang bisa dihubungi apabila masyarakat mengalami kesulitan pengisian. Pengisian di kuesioner bisa menggunakan pensil 2B atau pena hitam. Dikarenakan kuesioner akan di-scan, pastikan dokumen tetap bersih sampai petugas datang menjemput.

Mengingat betapa pentingnya Sensus Penduduk untuk pembangunan negeri kita tercinta ini, mari sukseskan Sensus Penduduk 2020. Pastikan Anda tercatat!


Sunday, August 16, 2020

Cara Mengobati Luka agar Tidak Berbekas

8/16/2020 03:10:00 PM 13 Comments
Halo Sobat! Lama ya kita tidak berjumpa. Semenjak covid mucul hingga sudah memasuki new normal, saya malah tidak produktif menulis. Ok, kali ini saya akan berbagi tips cara mengobati luka agar tidak berbekas. Loh kok tiba-tiba tentang luka? Simak ceritanya yuk Sobat!

Tepatnya tanggal 24 bulan Juni lalu, saya mengalami kecelakaan. Kecelakaan tunggal ya Sobat. Jadi saat saya hendak berangkat ke kantor, kan saya naik motor sendiri nih, tiba-tiba saya menabrak seekor kucing sampai saya terjatuh dan luka-luka. Lumayan parah ya menurut saya. Saya harus menahan sakit di beberapa bagian tubuh saya yaitu tangan, siku, lutut, pinggang dan wajah. Terkelupas berdarah dan lumayan dalam lukanya. Herannya, si kucing itu tidak ada saat saya ditolong orang. Mungkin sudah kabur ke kebun sebelah jalan. Berbahaya memang bawa motor di jalan yang seringkali ada hewan lewat seperti anjing, kucing, sapi, kambing, angsa. Karena mereka itu keras badannya. Kalau terlindas, kita yang jatuh.

Saya dibawa ke puskesmas waktu itu. Dibersihkan lukanya dengan alkohol lalu diberi obat cair semacam betadine. Perihnya tak terkatakan lagi deh Sobat namanya luka baru. Mungkin seperti luka ditabur garam ya. Periiihhhh... :)

Keesokan harinya, baru deh terasa sakit di sekitaran luka. Bengkak. Kalau bangun tidur, sakit banget. Untuk gerak sholat juga sulit. Wajah saya juga bengkak. Jeleklah pokoknya kalau lihat sendiri di kaca. Hehe

Saya harus menahan sakit selama beberapa hari. Seminggu kemudian saya sudah mulai kerja lagi. 

Jenis Obat yang dipakai

1. Obat dari puskesmas
Untuk obat, saya hanya dikasih molasic dan antibiotik. saya harus membayar 50 ribu. Tidak dikasih obat luar. Luka saya juga tidak diperban sama sekali.

2. Obat luar
Saya dikirimi semprotan wajah dan aloevera oleh saudara saya. Sempat saya pakai beberapa kali sebelum saya memutuskan memakai bioplacenton.

Saya disarankan teman kantor pakai bioplacenton biar tidak membekas lukanya. Oleskan ke luka saat masih basah sampai sembuh. Aturan pemakaian ada di kemasannya. Saya beli sekitar 25 ribu rupiah.

Kalau saudara saya menyarankan pakai dermatics. Sudah sebulan lebih, luka saya sudah mengelupas semua. Tinggal penyembuhan sampai benar-benar kembali ke kulit asli. Karena sebagian masih merah walau tidak merah terang lagi. Dan masih saya oleskan bioplacenton. 

Kalau di wajah sudah menghitam tapi masih tampak kalau itu bekas luka. Mudah-mudahan benar hilang. Nanti saya update lagi kalau sudah benar-benar sembuh ya Sobat.

Jenis Luka:

1. Luka terkelupas
Luka ini mulai mengelupas setelah satu minggu. Tapi tidak instan mengelupasnya tergantung lukanya. Ada yang perlahan-lahan baru sepenuhnya terkelupas. Di sekitaran luka ini nantinya akan terasa gatal teramat sangat. Wow! Saya pikir karena tidak terkena air selama beberapa hari sehingga menjadi gatal. Tapi rupanya rasa gatal itu merupakan salah satu fase masa penyembuhan.

2. Luka memar kebiruan
Sekitar sebulan memar ini baru mulai berkurang warna kebiruan dan bengkaknya serta mulai menghilang perlahan-lahan.

Ok, semoga bermanfaat buat kamu yang sedang dalam masa penyembuhan.


Monday, May 18, 2020

Tips Menghilangkan Noda Darah Haid/Menstrusi Membandel

5/18/2020 11:08:00 AM 0 Comments
Halo Sobat! Selamat bertemu kembali di bulan ramadan. Selamat menjalankan ibadah puasa ya. Semoga puasanya lancar semuanya.

Kali ini saya mau berbagi tips menghilangkan noda darah haid/menstruasi di kain khususnya sprei. Ini berdasarkan pengalaman pribadi. Rasanya gatal kalau tidak berbagi. 


Sebagai kaum perempuan, datang bulan/haid/menstruasi memang sudah menjadi agenda rutinan tiap bulan. Dan tentunya setiap bulan kita tak terhindar dari yang namanya cuci-mencuci bekas noda darah di kain/pakaian seperti pakaian dalam, celana/rok dan juga sprei. Kesal? 

Untuk kamu yang keluar banyak darah saat haid, kemungkinan besar pakaian atau kain terkena noda darah sangatlah besar. Masih suka tembus? Wah, saya banget ini. Makanya kali ini saya mau berbagi tips menghilangkan noda darah di sprei akibat tembus sewaktu tidur malam hari ataupun karena terlalu lama tiduran/duduk di tempat tidur.

Kalau noda darah masih segar alias belum lama, masih mudah membersihkannya. Cukup dengan mengucek dengan sabun mandi atau deterjen cair juga bisa. Nah, kalau nodanya sudah mengering akan lebih sulit dibersihkan. Mungkin kamu tidak menyadari kalau ada noda di sprei karena warna spreinya gelap. Bisa juga kamu tidak sempat mencuci karena sibuk atau pun yang paling mungkin terjadi karena malas sehingga kamu membiarkan sprei kotor diam berhari-hari tak langsung dicuci. :)

Ok, bagaimana cara membersihkannya?

1. Rendam cucian dengan deterjen
2. Coba dicek apakah noda luntur. Jika langsung dikucek bisa bersih atau tidak. Nah, kalau saya sih tidak saya kucek karena sudah kelihatan akan sulit hilang.
3. Jika masih ada noda yang sulit dibersihkan, coba oles deterjen cair. Sepengalaman saya, detergen cair yang dipakai langsung untuk mengucek noda lebih cepat bersih. Saya menggunakan Rinso Cair. Ini bukan iklan ya. Sikat-sikat noda sampai bersih.
4. Jika masih ada sisa noda juga setelah pemakaian deterjen cair, gunakan cairan anti noda seperti Vanish. Ini bukan promo juga ya. Siram Vanish ke kain yang ada nodanya. Biarkan beberapa menit. Nah, kalau saya cukup 1-2 menit saja. Kain yang disiram Vanish langsung ada kelihatan putih-putih semacam busa halus di tempat noda. Lalu sikat di bagian noda. Taraaaaaa! Bersih!
5. Bilas sampai bersih.

Tidak malu-maluin lah kalau spreinya bersih ya. Rasanya tidak sedap dipandang kalau banyak pulau alias bekas noda darah. :)

Selamat mencoba!



Wednesday, April 15, 2020

Totok di Banned? Begini Cara Install di Android!

4/15/2020 07:02:00 PM 11 Comments
Halo Sobat! Kamu tahu Totok? Kamu pengguna Totok? Buat kamu yang belum tahu, Totok adalah aplikasi chatting, voice dan video call semacam skype. Di negara tertentu yang mana tidak pakai skype (mungkin diblok di negaranya), bisa pakai Totok sebagai pengganti.

Nah, sebenarnya saya pakai Totok ini buat voice call saja. Totok mendeteksi nomor handphone seperti halnya whatsapp jadi kamu tidak perlu membuat username. Di Totok juga tidak bisa melihat last view kapan seseorang login jadi lebih privasi alias tidak bisa stalking.

Saya belum lama sih pakai Totok. Baru 3 bulan saya pakai sampai saat ini. Sekitar 2 bulan setelah pemakaian kok muncul notifikasi dari google playstore bahwa totok is harmful app. Google play menyarankan untuk uninstall. Saat itu saya masih belum unsinstall. Walau ada peringatan tersebut, totok masih tetap bisa dipakai seperti biasa.

Sekitar 2 minggu yang lalu, saya memutuskan untuk uninstall. Baru beberapa hari uninstall, saya coba ingin install lagi. Saya cari di playstore tidak ketemu. Yang ada adalah guide totok. Sepertinya sudah dihapus dari playstore. Waduh, bagaimana donk? Saya tidak bisa telponan lagi donk.

Okelah, setelah cari-cari informasi, akhirnya saya bisa install lagi. Bagaimana caranya? Yuk simak!

1. Buka website https://totok.ai
2. Download app sesuai pilihan yang ada, untuk android, apple atau yang lainnya. Klik saja. Untuk android, silahkan klik free download at official channel.

3. Setelah terdownload, install app. Dalam proses install, nanti muncul notifikasi, klik setting di hp untuk allow app tersebut diinstall.
4. Selesai.

Setelah itu, app totok bisa dibuka lagi dan histori sebelumnya tidak terhapus. Bisa lagi deh pakai totok dan tidak lagi dapat notifikasi bahwa totok is harmful dari google playstore. Selamat mencoba!


Monday, April 6, 2020

Perpanjangan SIM di Kala Pandemi Corona

4/06/2020 02:42:00 PM 0 Comments
Halo sobat! Beberapa waktu lalu saya melakukan perpanjangan SIM. Memang sudah sejak lama saya antisipasi untuk perpanjangan SIM tapi selalu tertunda. Pada awalnya saya cari info dulu apakah bisa membuat SIM di wilayah tidak sesuai alamat KTP. Rupanya bisa sobat.

Saya datang langsung ke Polres. Kala itu bertepatan dengan kedatangan saya ke Polres menemani bos. Sekalian deh saya tanya. Saat itu saya diminta cek SIM lama saya. Wah, pas saya tidak bawa dompet pula. Tapi akhirnya saya bisa cek juga kok karena ada file scannya. Nah, rupanya setelah dicek, nama yang tertera di sistem bukan nama saya. Lah, nama siapa? Kok bisa? Namanya MUSAFIR. Entahlah saya juga tidak mengerti kenapa begitu. Heran juga.


Nah, kala itu kata pak polisi kalau saya tidak bisa perpanjangan tapi harus buat baru dengan catatan data yang lama dihapus. Wah, mesti buat baru ya. Berapa biayanya?

Okelah, tiba waktunya saya harus ke Polres untuk membuat SIM C. Sebelumnya selalu ragu mau datang. Dalam hati bertanya-tanya pelayanan SIM buka atau tidak ya karena kan bertepatan dengan instruksi WFH (work from home).  Polresnya sendiri selalu saya lewati setiap kali akan ke kantor. Tapi saya tidak pernah jadi belok ke arah sana. 

Akhirnya saya memantapkan diri kala itu hari jumat untuk berangkat ke Polres. Eh, sudah dekat ke Polres tiba-tiba hujan, lumayan basah sebagian baju saya. Waduh tidak enak kalau langsung ke Polres kan. Saya juga merasa tidak membawa cukup uang takutnya kurang, niat hati mau mampir atm. Tadinya sudah mampir atm tapi parkir penuh dan penuh orang juga jadinya lewat terus. Akhirnya saya lurus saja ke kantor kondisi kehujanan. Niat hati, sepulang dari kantor, saya mau ke Polres. Dan ternyata di tengah jalan hujan deras. Ya sudah akhirnya saya lurus pulang saja.

Nah, besok seninnya baru saya ke Polres lagi. Alhamdulillah cuaca cerah. Tiba di Polres saya ketemu pak polisi yang sama yang waktu itu mengecek SIM saya. Saya pun sudah membawa persediaan uang yang cukup. Di sana saya diminta KIR dulu ke dokter yang ada di Polres juga dengan membawa fotokopi KTP. Biaya KIR yang dikenakan sebesar 50 ribu rupiah.

Lalu saya cek SIM lama. Saya disuruh isi formulir awalnya tapi setelah SIM lama dicek di sistem, saya tidak perlu mengisi apa-apa. Kata pak polisi saya bisa perpanjangan. Lah kok? Ya sudah alhamdulillah.

Setelah itu sidik jari kedua tangan dan ambil foto. Barulah saya disuruh ke loket untuk membayar sebesar 120 ribu rupiah tunai. SIM baru saya pun langsung jadi. Lega... langsung pulang... hihi :)

Alhamdulillah lebih hemat. Tadinya saya perkirakan sekitar 350 ribu rupiah melayang kalau membuat SIM baru. 
Ngomong-ngomong, saya barusan mengecek tarif SIM di sebuah situs, SIM C cuma 100 ribu loh. Kalau 120 ribu itu SIM A. Lah, saya kan buat SIM C kok kena tarif SIM A. Waduh...
Sobat, kalau mau mengecek situsnya, silahkan link di bawah ya!

link tarif SIM 

Thursday, April 2, 2020

Jalan-Jalan ke Yogyakarta, Magelang, Malang dan Bromo

4/02/2020 02:55:00 PM 0 Comments
Wah, lagi musim corona (covid-19) kok malah bahas jalan-jalan. Tenang! Jalan-jalannya sudah dilakukan jauh hari sebelum corona merebak yaitu liburan penghujung tahun 2019 lalu. Waktu itu di negara kita belum heboh corona. Sudah lama rasanya saya tidak posting. Bahkan kisah jalan-jalan ini baru sekarang sempat saya tulis dan posting. Semoga tidak mengurangi makna. Semoga selalu ada manfaat yang dipetik.


Saya merencanakan jalan-jalan ini sebulan sebelum hari H. Tadinya tidak berniat jalan-jalan. Mau pulang kampung saja tapi entah mengapa akhirnya saya memutuskan jalan-jalan dulu baru setelahnya pulang kampung. Rencana sudah matang, surat cuti sudah didapat, hotel, kereta, pesawat sudah dibooking semuanya dan dibayar kecuali hotel yang bisa dibayar di tempat, saya pun merasa sedih karena tiba-tiba ada kabar saya harus menghadiri pelantikan di tanggal saya cuti. Wow! Tega sekali rasanya di akhir tahun begitu padahal saya tinggal berangkat saja di hari jumat malam. Kepastian kabar di hari kamis atau jumat.

Tiket pesawat keberangkatan saya hangus. Tiket pulang masih bisa reschedule. Tiket kereta? Ini yang sulit. Untuk bisa refund atau reschedule tiket kereta harus datang langsung ke Gambir. Sementara saya di luar pulau Jawa. Meski saya tetap harus menelan rugi, tapi masih bersyukur juga bisa reschedule dengan menambah biaya lagi. Dan saya harus meminta tolong keponakan saya (yang akan jalan-jalan dengan saya) yang ada di Jawa untuk ke Gambir. Ribet? Iya. Kenapa tidak bisa online?

Intinya, saya harus mengatur kembali semua jadwal dari awal. Di kala waktu sudah mepet begitu, hotel sudah mahal apalagi akhir tahun, tiket kereta, pesawat juga sama. Tapi ya sudahlah mungkin memang harus begitu jalannya. Saya tidak kuasa mengatur hidup saya. Saya hanya bisa berencana dan berusaha. Rugi ya sudahlah rugi tak mengapa tak perlu disesali. Uang bisa dicari lagi. 

Pada mulanya saya hanya berencana jalan-jalan ke Jogja selama 6 hari. Tapi gegara perubahan jadwal tersebut, saya jadinya jalan ke jogja, malang dan bromo selama 9 hari. Ada sekitar 30-an tempat kami kunjungi. Hehe.

Ke mana saja?

Hari 0: Perjalanan dari daerah ke Jakarta 

Dari bandara Soetta saya langsung naik damri ke Gambir. Tiba di Gambir saya makan dulu sampai jadwal kereta datang. Kereta yang kami naiki adalah Bima dengan harga normal saat itu berkisar 540 ribu untuk tujuan Jogja.

Hari 1: Jeep Merapi, Museum Merapi, Batu Alien, Museum Ulen Sentalu, The World Landmark

Tiba di Stasiun Yogya tengah malam. Kami dijemput sebelum shubuh. Si bapak sopir telat menjemput kami. Dari sini kami langsung diantar naik jeep. Kami hanya berdua satu jeep. Perjalanan dengan jeep ini tujuannya mau melihat sunrise di Merapi. Masih dapat sunrise-nya dan kami berfoto-foto. Bagus sekali foto silhuette sewaktu sunrise.


Sebelumnya tidak pernah kepikiran untuk jeep trail ke Merapi. Tapi kalau diingat-ingat, teman sekamar saya dulu waktu jalan-jalan ke Turki pernah sharing foto dia jeep trail ke merapi. Apa ada pengaruhnya dengan ini? Mungkin secara tidak sadar terekam di alam bawah sadar.

Selesai jeep trail, kami diantar ke Museum Merapi dan Batu Alien. Setelah itu barulah diantar ke tempat pak sopir menunggu kami. Lalu kami sarapan dan lanjut lagi ke Ulen Sentalu. Ulen Sentalu adalah museum pribadi ternyata. Di dalamnya ada peninggalan kerajaan Yogya dan juga batik dari berbagai motif.

Selesai dari sini baru kami ke The World Landmark. Di sini cukup foto-foto saja. Tapi sayangnya kala itu hujan sehingga harus menunggu lumayan sampai hujan reda.

Spot foto yang diarahkan guide di Ullen Sentalu

Batu Alien

Lelah seharian jalan-jalan, selanjutnya kami mampir makan di Warung Klotok yang terkenal itu. Sumpah, saya tidak tahu kalau Warung Klotok itu terkenal sampai saya benar-benar mampir ke sana karena memang sudah ada di itinerary. Subhanallah ya begitu tiba di sana ramai sekali. Memang pas jadwal makan siang sih ya. Cari tempat duduk susah saking penuhnya. Mau ambil telor dan tempe goreng saja antrinya panjang. Padahal menu di sini biasa saja loh menu rumahan biasa. Entah apa yang membuatnya bisa seramai itu. Kalau saya lihat di dindingnya ada beberapa testimoni dari berbagai artis seperti Najwa Shihab. Oya, kalau kamu makan di sini dan tidak membayar, sepertinya tidak akan ketahuan. Menu apa saja yang saya coba? Hanya sayur lodeh (sayur lainnya habis), telor dan tempe goreng dan juga pisang goreng. Pesan pisang 2 porsi untuk dua orang eh ternyata 1 porsinya isi dua. Hehe. Alamat tidak sanggup menghabiskan dan dibawa pulang ke hotel. :D

Hari 2: Prambanan, Candi Sewu, Ratu Boko, Gumuk Pasir Parangkusumo, Seribu Batu Songgo Langit, Pinus Mangunan, Pinus Pengger

Saya sudah pernah ke Prambanan, tapi karena keponakan saya belum pernah, jadinya saya ke sana lagi untuk kedua kalinya. Sekalian saya ambil paket yang ke Ratu Boko. Awal saya sampai Prambanan, loket yang melayani tiket kombo masih tutup. Ya sudah saya cari sarapan dulu di sekitar situ.

Setelah puas foto-foto di Prambanan, saya ambil paket keliling ke 3 candi yang berhenti di Candi Sewu. Setelah itu baru antri ke Ratu Boko. Ternyata memang benar Ratu Boko itu biasa saja. Awalnya kami tidak disarankan ke sana oleh sekuriti hotel tempat kami menginap. Tapi karena belum pernah ke sana, ya sudah coba saja daripada penasaran.

Selanjutnya kami ke tempat wisata lainnya yaitu pinus-pinusan. Sebelumnya ke pantai Gumuk Pasir Parangkusumo dulu. Nah, pas cuaca panas terik, kami ke taman bunga matahari dulu buat foto-foto. Pas sedang mekar soalnya. Setelah itu barulah kami ke hutan pinus. Sumpah, lelah sekali rasanya saat tiba di pinus-pinusan seperti Seribu Batu Songgo Langit, Pinus Mangunan dan Pinus Pengger. Lokasinya kan di atas semua dan kalau kita jalan kaki itu menanjak karena perbukitan. Rencana mau melihat sunset di Pinus Pengger jadi batal. Kami memilih pulang saja dan mampir makan malam dulu di Bukit Bintang.

Hari 3: Punthuk Setumbu, Borobudur

Di sini kami melihat sunrise. Jadi, pukul 3.30 wib kami sudah sampai di Punthuk Setumbu, Klaten. Kami menunggu sampai 5.30 baru keluar itu matahari. Ramai juga loh di sini ternyata ada juga wisatawan asing. Walau lokasinya tak cukup cantik sih untuk melihat sunrise tapi lumayanlah. Oya, butuh perjuangan buat sampai di sini. Kami harus jalan kaki jauh ke atas. Lelah? Iya. Apalagi tak terbiasa jalan kaki. Sebelum subuh masih gelap itu kami berdua jalan ke sana. Pengunjung masih sepi. Setelah kami naik baru banyak berdatangan.

Tiba di Borobudur yang terletak di Magelang ini masih pagi. Tapi cukup lelah juga naik ke atas karena sudah panas. Berhubung sudah sampai sana harus sampai atas dong ya. Masih sanggup kok untungnya. Ramai sekali pengunjung di sana.

Selesai Borobudur, kami lanjut ke stasiun Jogja. Tapi karena kami bingung mencari tempat sholat di luar stasiun, akhirnya kami ke Galeria Mall hanya untuk sholat, makan dan ganti baju. Selanjutnya ke stasiun Jogja dan berangkat ke Malang naik kereta ekonomi. Ya Allah, baru kali ini naik kereta ekonomi dan pegalnya tidak ketulungan karena kursinya 90 derajat. Memang kenyamanan itu mahal.

Hari 4: Taman Bunga Selecta dan Museum Angkut

Sebelum subuh, kami tiba di Malang. Kami langsung ke guest house yang sudah dipesan. Istirahat dulu sebentar dan bersih-bersih. Walau badan lelah, tapi semangat tidak padam. Kami putuskan untuk ke Taman Bunga Selecta di Batu. Jauh kan perjalanannya. Mana macet ternyata jadinya lama sampainya. Di Selecta kami lumayan lama. Dari mencoba wahana, makan bakso, leker, es krim, sampai akhirnya kami sudahi saja karena harus ke tujuan selanjutnya yaitu Museum Angkut. 

Penampakan Selecta dari atas. Kami naik wahana itu.

Dari Selecta, kami naik angkot. Ternyata mahal juga tiket masuknya loh 100 ribu per orang. Tapi rupanya luas juga museumnya dan ok punya. Kami juga naik perahu di bawah. Mau coba makan malam sekalian tapi tidak jadi karena mengejar waktu kembali ke Malang. Susah cari taksi online, akhirnya kami tanya ke tukang sate transport apa ke Malang. Kami diberitahu untuk naik bus. Nah, pas sekali lewat di depan kami. Kami buru-buru naik dan sate yang kami pesan tidak jadi dibeli. Maaf sekali ya mang... Tahukah kalian berapa ongkosnya? Lima ribu rupiah saja. Glek...

Hari 5: Bromo

Kawah Bromo

Sekitar jam 12 malam kami sudah dijemput menuju ke Bromo. Di perjalanan cukup dingin suhu sekitar 16 derajat. Lokasinya cantik untuk foto karena kawah berkabutnya itu loh. Di Bromonya tak ada tempat sholat dan toilet. Lumayan jauh kalau mau ke sana harus naik ojek. Mana ramai sekali pula di sana kala itu. Sambil menunggu rombongan pulang, kami makan pisang goreng panas dulu.

Tiba di stasiun malang tengah hari. Akhirnya saya putuskan untuk ke masjid jamik dulu untuk sholat baru kemudian kembali ke jogja.

Ramainya pengunjung Bromo untuk melihat sunrise. Sampai sulit ambil foto.

                                   

Hari 6: Kalibiru, Pule Payung, Air Terjun Kedung Pedut, Malioboro

Sampai Jogja lagi, kami ke hotel untuk istirahat. Selanjutnya kami ke Kalibiru, Pule Payung dan Air Terjun Kedung Pedut. Kalibiru dan Pule Payung itu sebelahan. Tipe wisatanya juga sama. Spot fotonya juga hampir sama. Saya mencoba beberapa foto seperti naik sepeda layang dll. Pulangnya kami mampir ke tempat beli oleh-oleh dulu Bakpia Pathok. Barulah setelahnya kami mampir Malioboro melihat suasana malam.

Hari 7: Pulang kampung
Saatnya kami pulang kampung. Kami menuju Bandara Adi Sucipto pagi hari.

Selesai perjalanan kami. Ada suka dukanya. Disyukuri saja semuanya. Alhamdulillah bisa menikmati hidup. Semua jadwal kami atur sendiri. Segala resiko kami juga tanggung sendiri. Manusia hanya bisa berencana, Allah yang menentukan. Karena ada Dia yang lebih berkuasa atas hidup kita.

Semoga bisa jalan-jalan lagi di kemudian hari ke tempat yang lebih seru dan menyenangkan. Aamiin.

All pictures credit to Reana.