Sobat, adakah di antara kalian pembaca setia blog ini? Kalau ada, komen donk! Atau kalau tidak nyaman komen di posting ini, boleh kirim email ya. Ditunggu! :)
Yuk kembali ke tema...
Sobat, pernahkah kalian berpikir kenapa kalian kuliah S2 atau kenapa kalian ingin S2? Saya mungkin termasuk salah satu orang yang ingin S2 bukan karena mengejar karir atau pun ingin mengabdikan ilmu ke masyarakat atau alasan lain yang lebih bergengsi. Buat apa lelah-lelah kuliah S2? Lelah hati, pikiran, tenaga, waktu, biaya... semuanya! Benar loh ini. Apalagi, tempat tinggal saya di mana dan kerja saya di mana. Lalu kuliah saya juga di mana. Berbeda tempat semuanya. Apalagi kalau teman yag sudah berkeluarga ya. Pengorbanannya itu subhanallah...
Memang benar, jika saya tidak lanjut kuliah maka golongan saya akan mentok di golongan sekian selaku ASN, tapi bukan itu yang saya cari (update 30/3/2021: peraturan sudah ada perubahan). Karena saya sendiri sebenarnya kepikiran juga untuk resign.
Mungkin orang yang melihat saya ada yang berpikir saya ingin mengejar karir? Apalagi kalau bukan itu karena saya masih single juga. Bukan itu jawabannya. Lalu?
Ada loh orang yang berpikir untuk apa S2 jika setelah lulus ilmunya tidak diimplementasikan alias tidak dipakai, hanya menghabiskan uang saja. Ya itu benar juga kalau dipikir ya logis. Terserah Anda deh ya. No offense.
Selain itu ada juga yang mengatakan buat apa S2. Setelah saya lihat ternyata memang dia bercerita di pekerjaan dia itu tidak diperlukan. Sampai saat dia bercerita, tidak ada lulusan S2 di tempat dia bekerja yang jurusan S1-nya seperti dia. S1 sudah paling tinggi. Tidak ada jenjang karir yang bisa dimasuki lulusan S2.
Jika ada yang tidak setuju, maka ada pula yang setuju untuk terus lanjut S2. Orang punya bermacam-macam alasan mengapa mereka mengambil S2. Ada yang karena ingin menjadi dosen, meningkatkan jenjang karir (finansial), menambah ilmu (skill), menjadi ahli, berkontribusi dalam ilmu pengetahuan, dll. Jangan lupa bahwa di dunia ini ada banyak orang-orang yang senang belajar sehingga S2 karena mereka suka belajar. Jadi, golongan ini tidak memikirkan dengan S2nya ini dia akan bagaimana setelahnya, apakah berguna atau tidak. Yang dia ingin adalah terus dan terus menuntut ilmu setinggi-tingginya.
Apalagi ditambah dengan perkembangan jaman saat ini yang mana lulusan S1 berlimpah. Dan lulusan S2 serta S3 tidak lagi langka alias sudah makin banyak juga.
Pada dasarnya, kuliah itu tidak hanya mendapat pelajaran dari bangku kuliah. Tapi dalam kehidupan kesehariannya tentu banyak pula pelajaran yang diperoleh. Jangan lupa bahwa kampus baru, pengalaman baru, koneksi baru, pergaulan baru, teman baru, lingkungan baru, budaya baru adalah serangkaian keuntungan lain yang bisa diperoleh di bangku kuliah. Yang bisa dimanfaatkan setelah kuliah tidak semata-mata dari pelajaran bangku kuliah melainkan dari keuntungan-keuntungan tersebut juga sangat besar kemungkinannya. Jadi, janganlah kita menutup mata atau berpikir sempit akan kepentingan untuk menuntut ilmu yang lebih tinggi. Kita tidak pernah tahu dari mana saja rezeki itu diperoleh. Cobalah melihat sisi-sisi yang lain. Cobalah melihat dunia dengan perspektif yang lebih luas.
Adakah sama antara orang yang mengetahui dengan yang tidak mengetahui? Adakah sama antara orang yang berpengetahuan dengan yang tidak berpengetahuan?
Sesunguhnya Allah meninggikan derajat orang-orang yang berilmu.
Setuju donk ya bahwa setiap orang ingin memiliki masa depan yang cerah? Mana ada yang mau hidupnya suram alias susah. Nah, salah satu jembatannya ya dengan melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi yaitu pasca sarjana. Bagi sebagian orang, kuliah pasca sarjana merupakan investasi masa depan.
Note: Posting ini sudah lama mengendap di draf sejak 8 Maret 2018. Baru saya teruskan dan posting hari ini. Semoga bermanfaat. Sampai jumpa di posting berikutnya!
Cheers!
No comments:
Post a Comment
leave your comment here!