Follow Us

Friday, September 17, 2021

Kejamnya Dunia Kerja

Halo Sobat! Apa kabar? Lama tak bersua ya. Setahun sudah berlalu. Tak satu pun artikel saya posting. Saya tenggelam dalam kehidupan nyata. Ah, kangen juga mengobrak-abrik blog ini. Ada yang kangen posting-an saya gak ya? Hehe

Walau lama tak diurus, ternyata masih ada saja pengunjung yang nyasar ke blog ini. Hmm, mungkin saatnya saya bangkit kembali. :D

Selama hayat masih dikandung badan, maju terus.... Duh, ngomong apaan sih ini :D

Ok, Sobat, maafkan daku yang vakum terlalu lama. Mungkin memang ada masa-masanya kita ingin rehat sejenak eh jadinya malah kebablasan. Bukan rehat sejenak lagi itu namanya tapi berjenak-jenak alias banyak jenak.

Sobat, kali ini saya menulis ini di kamar kos saya yang baru alias sudah hampir 6 bulan saya tempati di ibukota Jakarta. Saya berpindah tugas kemari. Sungguh di luar perkiraan ya Sobat. Saya tidak pernah bermimpi untuk bekerja di sini. Walau banyak yang menginginkan untuk pindah kerja kemari tapi tidak buat saya. Keinginan saya adalah pindah ke kampung halaman. Namun apa daya, ada yang lebih berkuasa di luar sana yang mengontrol hidup saya. Mungkin sudah jalannya harus seperti ini.

Banyak yang saya pertimbangkan untuk pindah kemari. Saya sungguh galau. Pada awalnya saya sempat tidak mengirim berkas dan upload berkas sudah ditutup. Saya pun menjalani hidup saya seperti biasa dan berharap plan b saya bisa berjalan mulus. Tapi kemudian, sehari sebelum pengumuman saya dihubungi orang pusat yang memberikan saya pilihan mau lanjut atau tidak. Jika mau lanjut harus kirim berkas sampai sore hari. Saya yang sedang ikut pelatihan pun jadi tidak konsen padahal sedang ada ujian sorenya. Akhirnya saya mengisi berkas dari nol yang ternyata tidak selesai sampai sore.

Saya minta waktu sampai besok pagi dan diiyakan. Lalu di pagi harinya saya kirim ke whatsapp si Bapak. Beliau bilang bahwa saya paling akhir yang kirim. Dan sore hari langsung keluar pengumuman. Duarrr... sungguh keputusan yang mendadak yang saya buat untuk hidup saya.

Saya ini orang yang penuh pertimbangan dalam memutuskan sesuatu. Yang saya lakukan biasanya sudah terencana. Saya bukan tipe yang buru-buru, grasa-grusu, dadakan dalam menjalani sesuatu. Harus dari jauh hari sudah dipikirkan direncanakan. Untuk jalan ke mall saja dengan teman, seminggu sebelumnya sudah janjian.

Wah, kepanjangan mukadimahnya nih. Mari lanjut ke tema! :D

Sobat, sebenarnya di posting-an ini saya ingin bercerita tentang dunia kerja yang sudah lama saya geluti. Bisa dibilang bahwa dalam dunia kerja selalu ada gesekan-gesekan.  

  • Ada hal-hal yang tidak bisa kita kontrol. 
Bagaimana penilaian orang lain ke kita, itu contoh hal yang tidak bisa kita kontrol. Namun ada hal yang bisa kita kontrol seperti bagaimana kita berperilaku, apa yang kita perbuat, nah semua itu atas kontrol kita pribadi. Berhubung ada hal-hal yang tidak bisa kita kontrol maka bisa dibilang kita tidak bisa menyenangkan semua orang. Jika dari 10 orang ada 1 orang yang tidak suka dengan kita tidak cocok dengan kita, itu hal wajar. Kita tidak bisa mengontrol hal tersebut. Kita tidak bisa memaksa orang tersebut untuk menyukai kita. Dari satu tempat kerja ke tempat kerja yang lain, niscaya hal tersebut akan sangat mungkin terjadi. 

Tak ada yang sempurna sobat. Life is hard. Ibarat kata, di mana pun kamu berada, kamu akan ketemu orang yang suka dan tidak suka dengan kamu. love and hate

Mungkin kamu pernah kepikiran, di mana pun saya berpijak kok ada saja sih yang ga suka sama saya. Apa yang salah dengan saya? Stop! Jika kamu sudah merasa sebagai orang yang berada di jalan yang lurus alias tidak macam-macam. Kamu tidak berbuat onar atau menyebabkan masalah. Jangan berpikir ada yang salah dengan kamu. Bisa jadi yang bermasalah bukan kamu tapi lingkungan kamu atau orang-orang di sekitar kamu. Jika kamu berganti lingkungan, kamu menemukan lingkungan yang cocok dengan kamu, maka kamu tidak akan menyalahkan dirimu sendiri lagi. 


Bisa jadi memang ada orang yang tidak cocok dengan kamu lalu orang tersebut yang malah membuat masalah denganmu. Entah dia menjadi judgmental terhadapmu yang menyebabkan kamu merasa ada yang salah denganmu ataupun kamu merasa tidak nyaman. Hal-hal seperti itu memang tidak mengenakkan tentunya karena perasaan kita yang bermain. Tapi cobalah berpikir dengan logika. Apakah kamu bekerja untuk orang tersebut? Apakah orang tersebut yang mempekerjakanmu, menggajimu? Apakah kamu akan dipecat gegara hal tidak nyaman yang kamu rasakan? Jika kamu merasa bahwa tempat kerjamu worth it untuk dipertahankan, go ahead! Tapi jika kamu merasa membawa pengaruh buruk terhadapmu, mungkin mental psikismu jadi terganggu karenanya, maka hal tersebut tidak sehat alias tidak baik buatmu. Segeralah keluar dari lingkungan tersebut.

Jika kamu bisa bersikap cuek, hal itu akan bisa membuatmu lebih enak hidup, meneruskan hidup seolah tak terjadi apa-apa. Tapi jika kamu adalah tipe orang yang sensitif tentu akan sulit bagimu. Kamu bisa pertimbangkan untuk pindah lingkungan.

Cukuplah penilaian Tuhan terhadapmu maka kamu tak akan memperdulikan atau sakit hati dengan penilaian manusia terhadapmu.

  • Kamu dengan keunikanmu
Adakah kamu pernah terpikir, sepertinya kepribadian seperti kamu (yang kamu miliki) sulit diterima orang lain di lingkungan kerja. Hal ini kemungkinan terjadi untuk orang tipe pendiam introvert yang irit bicara, tidak pandai bergaul dan cenderung berbeda dibanding yang lain. Kamu melihat bahwa lingkungan lebih menerima dan menyukai tipe kepribadian yang ceria yang banyak bicara dll yang sangat bertolak belakang denganmu 180 derajat. Tentu kamu merasa kamu tidak bisa dipaksa untuk menjadi orang lain agar orang menyukaimu, agar lingkungan menerimamu. Betul tidak? Sangat tidak nyaman jika kita harus menjadi orang lain. Tidak bisakah kita menjadi diri kita sendiri saja dan lingkungan menerima kita? Toh kita tidak menuntut orang lain menjadi seperti yang kita mau agar sejalan dengan kita. 

  • Like and Dislike
Like and dislike adalah hal yang saya bilang hal biasa dalam hidup, apalagi di lingkungan kerja. Kita ketemu orang-orang dengan latar belakang budaya, pendidikan, pengalaman, pola pikir yang berbeda-beda. Percayalah kita tidak akan lepas dari like and dislike. Oke, mungkin itu hal biasa, kita tak terlalu perduli, tapi ketika banyak kasus like and dislike terjadi di lingkungan kerja kita, tentu kita akan aware. Loh kok begini dan begitu. Kok si dia begini tapi perlakuannya begitu, dll. Kita tak bisa tutup mata akan like and dislike yang terjadi di depan mata. Tapi kita juga tak berdaya karena berada di jajaran terbawah. Kita bisa apa?

Legowo saja sobat. Kita seorang saja tidak bisa merubah apa-apa. 

  • Tempat baru tak seindah harapan
Mungkin sebagian dari kita ada yang berpindah-pindah tempat kerja. Apa harapanmu ketika memasuki tempat yang baru? Kamu kemungkinan berharap mendapat pengalaman baru kehidupan baru yang lebih baik. Betul tidak? Mungkin benar kamu bisa mendapatkan hal tersebut jika kamu bernasib baik. Tapi tentu saja hal itu tidak berlaku buat semua orang. 

Ada kemungkinan jika tempat baru tak seindah harapan. Yang ada malah lebih buruk dari tempat lama. Semacam ada kemunduran tatkala kita ada di situ. Siapkan mental saja ya Sobat. Di tempat baru juga belum tentu kita ketemu orang-orang yang sejalan dengan kita yang bisa mendukung kita untuk bertumbuh. Jika kita mendapati lingkungan yang tidak lebih baik dari sebelumnya, bisa jadi kita mengalami penurunan kualitas diri karena terpengaruh lingkungan. Tapi di sisi lain jika kamu kuat, maka tempat tersebut bisa menjadi ajang pembelajaran hidup untuk menjadi lebih wise dalam memahami lingkungan yang tidak sesuai dengan kamu. Apakah kamu pernah mengalami? Ada di posisi manakah kamu?

Sobat, sekian dulu ya sharing dari saya hari ini. Lain kali saya sambung lagi jika ada ide-ide lain yang perlu saya tambahi.

Note: Tulisan ini pertama saya tulis sebelum saya mulai posting review buku Saatnya Dunia Berubah dan Ikigai, tapi baru saya selesaikan hari ini untuk di-posting.

Cheers!


2 comments:

leave your comment here!