Halo Sobat! Saya hadir kembali hari ini untuk berbagi pengalaman saya bepergian di masa pandemi covid dan kondisi ppkm. Sebenarnya ini bukan dalam rangka jalan-jalan untuk refreshing melainkan perjalanan dinas. Jadi, saya mendapat jatah perjalanan dinas ke Banyuwangi. Selama hampir 2 tahun pandemi covid, baru kali ini akhirnya saya melakukan perjalanan dengan moda transportasi pesawat. Saya pilih tanggal yang memang ada pesawat langsung ke Banyuwangi yaitu 7-9 Oktober 2021. Pilihan pesawat hanya ada Citilink. Dan hanya ada satu penerbangan langsung. Sementara kalau transit dulu bisa satu malam transit di Denpasar.
Tes SWAB PCR
Yang saya lakukan sebelum berangkat adalah tes PCR yaitu 2 hari sebelum keberangkatan. Tanggal 5 saya tes PCR. Saya pilih lokasi Bumame Pharmacy Cideng Gambir. Nah, Sobat, jika kamu akan naik pesawat pilihlah lokasi tes antigen/PCR di tempat yang sudah terdaftar di aplikasi pedulilindungi (install pedulilindungi di playstore). Soalnya ketika di bandara nanti ditunjukkan hasil tes kesehatan di pedulilindungi. Harga tes PCR di Bumame kemarin 495 ribu rupiah. Kalian bisa beli di Traveloka. Kalau mau datang langsung ke Bumame bisa walk-in/drive thru. Langsung saja ke sana dan bayar di tempat. Tidak lama kok prosesnya dari pendaftaran sampai tes mungkin sekitar setengah jam karena harus mengantri karena rame. Kwitansi dan hasil tes dikirim via whatsapp jadi kamu tidak perlu ribet datang lagi untuk mengambil hasil. Karena saya mengambil yang hasilnya jadi dalam 24 jam, keesokan harinya hasilnya pun dikirim ke whatsapp saya (tanggal 7) dan sudah update di pedulilindungi ketika saya cek.
Sementara ketika pulang kembali ke Jakarta, saya ambil tes PCR di Labkesda Banyuwangi (satu-satunya yang ada di pedulilindungi). Harganya lebih murah yaitu 450 ribu dan hasilnya jadi lebih cepat dalam waktu 4 jam saja. Jadi, saya tes untuk kepulangan di tanggal 8 nya. Sebelum jam 10 saya tes (jam 9 pagi), sekitar jam 2 siang sudah jadi. Dan memang sudah dibilang petugasnya sebelumnya harus datang sebelum jam 10 pagi. Hasil dikirim via whatsapp juga sama seperti di Bumame. Hasil juga langsung di-update di pedulilindungi.
Check-in pesawat
Ketika sampai di bandara terminal 3, saya pun check in dulu di mesin (tinggal masukkan kode booking lalu print boarding pass) baru mengantri bagasi. Karena pesawat saya jam 6 pagi take off, boarding 5.30 wib, makanya saya berangkat pukul 3 pagi dari kos. Tapi rupanya ada pemberitahuan bahwa pesawat reschedule keberangkatan maju setengah jam. Boarding berubah jadi pukul 5 wib. Perjalanan menuju bandara sekitar satu jam saja sampai (malah hanya sejam kurang beberapa menitlah). Saya mengantri bagasi eh begitu giliran saya petugasnya bilang Banyuwangi nanti, Surabaya dulu. Pergilah saya duduk dulu sebentar baru ngantri lagi. Pikir saya, boarding jam 5 kenapa tidak boleh naruh bagasi.
Setelah naruh bagasi, saya jalan ke gate 27. Duh, jauh itu jalan kaki ada sekilo lebih kali ya. Padahal harusnya bisa naik transport kecil itu tapi tidak kelihatan. Adapun satu yang lewat tulisannya VIP. Huhh, lumayanlah olahraga kaki.
Sampai di gate 27 (yang letaknya paling ujung ya Sobat) sudah hampir jam 5 pagi. Saya jadi terburu-buru sholat shubuh. Tak tahunya ketika saya duduk di ruang tunggu, saya lihat di monitor boarding Banyuwangi pukul 5.30 sama seperti jadwal awal sebelum reschedule. Lah bagaimana sih ini?
Akhirnya saya terbang juga dan sampai di Banyuwangi pukul setengah 8 pagi. Sekitar jam 8 saya dijemput teman saya dua orang. Teman lama saya dulu waktu kuliah sarjana. Alhamdulillah...
Sebelum perjalanan dinas ini saya merasa tidak pede sebenarnya ya pergi sendirian. Saya kan belum pernah perjalanan begini sendiri. Ini baru pertama kali. Dan ketika saya lihat, kok saya sendiri. Padahal yang lain rata-rata berdua bertiga dsb. Ya sudahlah saya pun jalani saja. Beberapa hari sebelum keberangkatan saya coba cek web komunitas kantor. Ternyata saya menemukan nama teman saya dulu dan ada dua orang pula (yang satu dulu kami akrab karena selalu bersama sekelas). Ya Allah, saya berucap syukur terima kasih. Allah memang baik. Jadi reuni deh saya dengan mereka. Ada kemudahan dibalik kesulitan, Sobat. Semua ada hikmahnya. Allah maha baik.
e-HAc
Saat tiba di bandara tujuan dan mau keluar dari bandara, ada scan barcode e-Hac di aplikasi pedulilindungi oleh petugas bandara. Nah, supaya cepat bisa keluar bandara, kalian harus mengisi terlebih dahulu isian e-Hac sebelum terbang. Isian berupa jadwal terbang pesawat dan tempat tujuan serta kesehatan.
Menginap di mana?
Pilihan saya jatuh di Aston Banyuwangi. Sebenarnya ada banyak pilihan hotel bagus tapi Aston yang paling dekat kantor yang akan saya kunjungi jadi di situ saja saya akhirnya. Untuk kamar sih menurut saya standar ya dengan hotel-hotel sekelasnya. Saat malam saya sekali mencoba makan di restorannya. Saya pilih menu nasi goreng rempah dan minumannya energizer. Saya sih suka minumannya itu campuran buah naga, mangga, markisa, dan madu. Kalau nasi gorengnya sih enak tapi porsi besar bisa untuk 2 orang. Oya, saat datang pertama kali dapat welcome drink ada 2 pilihan wedang uwuh dan temulawak. Keduanya minuman rempah. Saya pun memilih wedang uwuh.
Wedang uwuh welcome drink Hotel Aston Banyuwangi |
Nasi goreng rempah Hotel Aston Banyuwangi |
Minuman Energizer Hotel Aston Banyuwangi |
Makanan khas
Apa makanan khas Banyuwangi Sobat ada yang tahu? Saat saya di sana dan mampir rumah makan ada menu makanan yang menurut saya baru dengar saat di Banyuwangi seperti koyong dan kesrut. Menu yang saya temukan di situ ada rujak soto, pecel rawon, dll. Kesrut itu mirip sayur asem cuma bukan sayuran melainkan ayam isinya. Kalau pecel rawon ya pecel campur rawon. Menu campur-campur tapi enak kok. :)
Kesrut Banyuwangi |
Pecel rawon khas Banyuwangi |
Oleh-oleh apa?
Kelar perjalanan selama 2 hari, keesokannya saya harus balik lagi ke Jakarta pada pagi harinya. Saya diantar salah satu rekan kantor di Banyuwangi. Terima kasih banyak ya sudah menemani saya selama 2 hari. Semoga Allah yang membalas kebaikan kalian semua. Aamiin.
Oya, rupanya saya dikasih oleh-oleh khas Banyuwangi oleh 2 orang teman saya. Terima kasih banyak ya. Jadi, saya tidak sempat belanja oleh-oleh memang karena waktunya singkat dan habis untuk pekerjaan. Oleh-oleh khas Banyuwangi itu ada pisang sale, stik keju, bagiak, dll.
Alhamdulillah kami sempat makan durian 2x selama di Banyuwangi. Ternyata Banyuwangi penghasil durian. Ya Allah senang saya bisa makan durian. :)
Sebelum berangkat ke Banyuwangi lalu, malamnya saya sempat membungkus 2 kado kecil buat teman saya. Lucunya, saya kan sempat memberikan ke satu teman saya terlebih dulu. Tapi kemudian saya teringat kayaknya ketukar deh. Waduh, bagaimana ya. :) Tapi kemudian saya balik lagi ke kantor ternyata dan saya lihat kadonya sudah dibuka di atas mejanya dan taraaa.... benar pemirsa! Horeee :D
OK Sobat, sampai di sini dulu ya. Sampai jumpa di posting berikutnya!
Cheers!
No comments:
Post a Comment
leave your comment here!