Kenapa sulit sekali merubah pola pikir? Boleh saja seseorang itu kritis tapi tolong, kritislah pada tempatnya. Tolong pahami dulu apa yang akan dikritiskan.
Kenapa seseorang itu tidak menyadari kapasitasnya sebagai apa? Jika merasa tidak puas dengan posisinya kenapa tidak keluar saja mendirikan usaha di luar sana? Jika merasa tidak setuju/tidak suka atau apa pun dalam pemerintahan sebelumnya atau pun sekarang kenapa tidak protes/mengutarakan pendapat sejak dulu langsung kepada yang bersangkutan?
Saya paling tidak suka apabila timbul ketegangan. Hal itu akan memicu ketidaknyamanan dalam bekerja. Tidak bisakah kita saling percaya? Apabila kita saling percaya maka sebenarnya segala urusan itu akan mudah. Tidak ada lagi prasangka buruk. Asalkan kita tetap pada jalur kita masing-masing alias kita memahami kapasitas kita sebagai pegawai.
Kalau seorang bos pernah bilang, "Cukuplah kita bertanggung jawab terhadap diri kita masing-masing kepada Allah. Jika kita sudah merasa dilihat Allah, apa masih perlu penilai yang lain?"
Saya suka kalimat itu. Bagi saya itu suatu pecut untuk muhasabah diri. Memang benar bahwa dalam dunia kerja itu beragam hal kita temui. Karena di sana berkumpullah orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Sebagaimana kita tahu bahwa Indonesia Raya ini sangat beragam budayanya dan orang-orangnya pastinya. Pastilah orang-orang ini memiliki pola pikir yang beragam pula.
Yang ingin saya soroti di sini adalah mengubah pola pikir. Orang-orang lama cenderung sulit untuk mengubah pola pikir. Kenapa? Karena mereka sudah sangat lama (puluhan tahun) bekerja.
Ketika seekor burung tumbuh dan besar di dalam sangkar, burung tersebut tidak akan terbang saat dibukakan sangkar bahkan ketika kamu mencoba untuk membuatnya terbang. Sama halnya dengan seseorang yang tumbuh dengan pola pikir tertentu maka akan sulit mengubahnya karena ia telah hidup dengan pola pikir tersebut selama hidupnya. (Hassam Awan)
Merubah pola pikir bisa sangat sulit karena sesuatu yang disebut 'bias konfirmasi'. Tidak ada orang dewasa yang senang melakukan kesalahan, sehingga mereka akan sering membela tindakan mereka dengan keras bahkan ketika dihadapkan pada ide-ide masuk akal yang menentang tindakan tersebut. Mereka merasa perlu untuk menjadi benar, sehingga mereka akan melawan setiap ide baru untuk melindungi hipotesis mereka sendiri. (Dawn Fekes)
Some people adopt maladaptive or irrational thinking patterns
Dikatakan oleh Kevin Newton bahwa salah satu penyebab susahnya merubah pola pikir adalah dikarenakan seseorang memiliki pola pikir yang tidak rasional seperti:
- All or nothing: black and white thinking (pola pikir hitam putih), melakukan sesuatu secara sempurna atau tidak sama sekali
- Mental filter: fokus pada aspek tertentu dan mengabaikan aspek lain, melihat kegagalan dan mengabaikan kesuksesan
- Over-generalizing: Menciptakan suatu pola berdasarkan sebuah kejadian misal jika seorang rekan kerja tidak menyapa maka diartikan sebagai rekan tersebut marah atau benci
Change your circumstances
Sebuah pola pikir tidak hanya dihasilkan dalam diri seorang individu tanpa alasan. Ini adalah produk dari keadaan. Jadi untuk mengubah pola pikir, kamu perlu mengubah keadaan yang menghasilkan pola pikir itu.
- Jika ketidaktahuan adalah penyebab pola pikir, maka pendidikan akan mengubahnya.
- Jika kurangnya pengalaman adalah penyebabnya, maka terlibat dengan pengalaman yang tidak biasa/di luar kebiasaan akan mengubahnya.
- Jika sistem kepercayaan tertentu yang kuat menciptakan pola pikir itu, tantangan sistem itu melalui eksplorasi alternatif akan mengubahnya.
Deskripsi populer tentang suatu kegilaan adalah melakukan hal yang sama berulang kali dan mengharapkan hasil yang berbeda. Seseorang tidak dapat terus menjalani kehidupan yang sama dan berada dalam situasi yang sama dan berharap untuk berpikir secara berbeda.
Jika kamu ingin berpikir secara berbeda, kamu harus berbeda dalam beberapa hal. Jika tidak, pola pikir yang diadopsi karena keadaan kamu saat ini akan tetap tidak berubah. (Imo Emah)
Changing Mindset is not an overnight task
Seperti diutarakan oleh Vineeth Vini bahwa mengubah mindset itu dibutuhkan kesabaran, tidak bisa dilakukan dalam semalam. Yang bisa dilakukan pertama-tama adalah dengan berpikir baik (punya pikiran baik). Bisa dimulai dengan membaca buku sebelum dan setelah tidur karena pada waktu tersebut perubahan drastis bisa terjadi di otak. Pikiran baik akan menghasilkan perkataan yang baik. Perkataan yang baik menghasilkan tindakan yang baik. Tindakan yang baik menghasilkan kebiasaan yang baik. Kebiasaan yang baik menghasilkan karakter yang baik.
Good Thoughts→Good Words --> Good Actions --> Good Habits → Good Character
Make your mindset all about growth
Ada dua jenis pola pikir yaitu fixed mindset (pola pikir tetap) dan growth mindset (pola pikir berkembang). Pola pikir tetap adalah ketika kamu percaya bahwa kamu dilahirkan dengan seperangkat keterampilan dan kemampuan yang merupakan bagian dari DNA kamu dan tidak dapat diubah, sedangkan pola pikir berkembang adalah ketika kamu bekerja untuk membangun keterampilan dan kebiasaan baru secara terus-menerus dari waktu ke waktu.
Nela Canovic mengatakan bahwa ia telah menggunakan hidupnya sendiri sebagai eksperimen pola pikir berkembang. Hal tersebut mengajarinya banyak hal. Ia berhasil mengubah kehidupan profesionalnya dan menyukai pekerjaannya yang kini ia lakukan. Dia mengaku telah meningkatkan kehidupan pribadinya dan mulai menghargai persahabatan dan kemitraannya. Dia telah memasukkan kebiasaan baru seperti berlari, berolahraga, berjalan-jalan pagi, serta berlatih bersyukur. Dan, yang terpenting baginya adalah menulis setiap hari seperti hal-hal kecil, hal-hal besar, artikel, e-book, dll. Menulis membuatnya tetap disiplin, fokus, dan termotivasi. Hal itu membuatnya merasa paling hidup!
You see one of the hardest things we have to learn to do, to really create the changes we want to see, is to break the habit, or habits, of our old self. Breaking the habit of being you means having to uncover so many habits that we are unaware of, habits that we unwittingly allow to control us every single day. We must then re-write those negative programs for something new and more empowering that can take us in the direction we really want to go. (Simon Collins)
Note: Tulisan ini mengendap dari tanggal 15 September 2013. Barulah saya selesaikan dan posting hari ini. Semoga bermanfaat. Sampai jumpa di posting berikutnya!
References:
https://www.keepinspiring.me/change-your-mindset/
https://www.healthline.com/health/cognitive-distortions#how-to-change
https://ideas.ted.com/5-irrational-thinking-patterns-that-could-be-dragging-you-down-and-how-to-start-challenging-them/
https://www.quora.com/How-do-I-change-my-mindset
https://www.quora.com/How-difficult-is-it-to-change-the-mindset-of-a-person
https://www.quora.com/Why-is-it-so-hard-to-change-your-mindset
https://www.derryjournal.com/health/mindset-junkie-why-change-so-hard-1365336
https://www.psychologytoday.com/us/blog/living-forward/201606/4-reasons-why-change-is-hard-worth-it
https://medium.com/age-of-awareness/why-is-changing-your-mind-so-hard-cb48286d1ac3#:~:text=Why%20is%20it%20harder%20to,evidence%20might%20overturn%20other%20beliefs.&text=Learning%20about%20biases%20will%20help%20you%20reduce%20your%20hesitancy%20to%20new%20information.
No comments:
Post a Comment
leave your comment here!